• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

(BPJS KESEHATAN)

Denny Dominggus Putra NIM 1411015089

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman, Samarinda

e-mail: DominggusDenny@outlook.co.id ABSTRAK

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terbagi menjadi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum publik yang bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui fungsi, tugas, wewenang, dan hak BPJS Kesehatan. Hasil dan kesimpulan dari penelitian study literatur ini menjelaskan dalam menjalankan fungsi BPJS Kesehatan memiliki beberapa tugas antara lain yakni melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta dan memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja. Dalam menjalankan tugas BPJS Kesehatan memiliki wewenang salah satunya adalah menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam menjalankan kewenangannya BPJS Kesehatan memiliki hak untuk memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program dan Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN.

Kata kunci: BPJS Kesehatan, Jaminan Sosial Kesehatan, Pelayanan Kesehatan

I. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 yang berbunyi kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Berdasarkan apa yang disebutkan dalam pasal 1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 di atas menandakan bahwa aspek kesehatan menjadi utama tercapainya kesempurnaan hidup. Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia ini untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan adanya peran pemerintah melalui layanan publik untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya, seperti kesehatan, pendidikan dan kebutuhan pokok lainnya.

(2)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS.

Adapun rumusan masalah pada paper ini antara lain adalah sebagai berikut: Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Fungsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), dan hak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Adapun tujuan dari penulisan paper ini antara lain adalah untuk mengetahui pengertian dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), mengetahui pengertian dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), mengetahui fungsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), mengetahui tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), mengetahui wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), dan mengetahui hak dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS.2

BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan adalah Badan Hukum Publik menurut Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.1 Adapun tiga kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan badan hukum publik yakni: Cara pendiriannya atau terjadinya badan hukum itu diadakan dengan konstruksi hukum publik yaitu didirikan oleh penguasa (Negara) dengan Undang-Undang, Lingkungan kerjanya yakni dalam melaksanakan tugasnya badan hukum tersebut umumnya dengan publik dan bertindak dengan kedudukan yang sama dengan publik, dan terakhir adalah wewenang dimana badan hukum tersebut didirikan oleh penguasa Negara dan diberi wewenang untuk membuat keputusan, ketetapan, atau peraturan yang mengikat umum.1

Berdasarkan tiga persyaratan tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dikatakan sebagai badan hukum publik. Dikarenakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memenuhi persyaratan tersebut. Ketiga persyaratan tersebut tercantum dalam Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

2.2 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

(3)

Pada saat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) mulai beroperasi, terjadi berbagai serangkaian peristiwa sebagai berikut:1

1. PT Askes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan semua aset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Askes (Persero) menjadi aset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). 2. Semua pegawai PT Askes (Persero) menjadi pegawai Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

3. Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham mengesahkan laporan posisi keuangan penutup PT Askes (Persero) setelah dilakukan audit oleh kantor akuntan publik.

4. Menteri Keuangan mengesahkan laporan keuangan pembuka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan laporan posisi keuangan pembuka dana jaminan kesehatan.

Sejak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dioperasikan pada 1 Januari 2014, telah terjadi pengalihan program-program pelayanan kesehatan perorangan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Mulai 1 Januari 2014 terjadi pengalihan program sebagai berikut:1

1. Kementerian Kesehatan tidak lagi menjalankan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

2. Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi pesertanya, kecuali untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasionalnya yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden.

3. PT Jamsostek (Persero) tidak lagi menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan.

2.3 Fungsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menentukan bahwa, “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.” Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.1

Dalam menjalankan fungsinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) menerima pendaftaran masyarakat melalui pemerintah, tempat peserta bekerja yang pembayaran iurannya dibayarkan oleh instansi/perusahaan tempat individu bekerja namun untuk peserta yang mendaftar secara mandiri mereka membayar iuran sendiri melalui bank yang telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).3

2.4 Tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

Dalam menjalankan fungsinya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan memiliki berbagai tugas sebagai berikut:1

1. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta.

2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja. 3. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah.

4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta.

(4)

6. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial.

7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.

2.5 Wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam menjalankan tugasnya memiliki wewenang sebagai berikut:1

1. Menagih pembayaran iuran.

2. Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana dan hasil yang memadai.

3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional.

4. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah.

5. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.

6. Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya.

7. Melaporkan pemberi kerja pada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam membayaran iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program jaminan sosial.

Kewenangan menagih pembayaran iuran dalam arti meminta pembayaran dalam hal terjadi penunggakan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran. Kewenangan melakukan pengawasan dan kewenangan mengenakan sanksi administratif yang diberikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial memperkuat kedudukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai badan hukum publik.

2.6 Hak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)

Dalam UU BPJS menentukan bahwa dalam melaksanakan kewenangannya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial berhak:1

1. Memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang bersumber dari Dana Jaminan Sosial dan/atau sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN.

(5)

III. KESIMPULAN

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Komariah, S., 2015.

Fungsi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Terhadap

Jaminan Kesehatan Masyarakat di Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya

.

Jurnal

S-1 Ilmu Sosiatri

. 4(3). Universitas Tanjung Pura. Pontianak.

Putri, A.E., 2014.

Paham BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

. Friedrich Ebert

Stiftung. Jakarta.

Widyasih, E., Mubin, M.F., dan Hidyati, E., 2014.

Persepsi Masyarakat Terhadap

Pelayanan BPJS di RSI Kendal

. Prosiding Konferensi Nasional II PPNI. Jawa

Tengah.

Referensi

Dokumen terkait

Kita tidak sama dengan orang lain, dalam kaum kita tiak ada laki-laki, kita tidak punya mamak yang akan membela sako jo pusako, engkau adalah satu-satunya

Implementasi konsep merupakan suatu bentuk penerapan konsep pada media- media yang sudah ditentukan, dalam hal penciptaan motif batik sebagai ikon kabupaten Lumajang ini media

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Teritori Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (studi kasus: Pasar Lama Tobelo)

Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai masukkan bagi Human Resources Development (HRD) dan Manager divisi Internal Audit PT.”X” di kota Bandung diharapkan untuk

Selain dengan menganalisis dokumen sekolah, peneliti memperoleh data dengan cara wawancara dengan beberapa pihak antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah

Hal ini berarti bahwa agency cost yang dikeluarkan oleh perusahaan mampu meminimalisir biaya perusahaan maka kinerja perusahaan lebih menunjukkan performa yang

Tulisan NOVUS ORDO SECLORUM adalah berarti Orde Baru Abad ini atau Tatanan Dunia Baru atau Tatanan Zaman Baru (Satu pemerintahan dunia). Enam hal tersebut

service quality memiliki yang pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel customer satisfaction. Sehingga apabila terdapat peningkatan pada service quality