• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Bunyi Bahasa Proto Austronesia Kedalam Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar (Kajian Linguistik Historis Komparatif)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perubahan Bunyi Bahasa Proto Austronesia Kedalam Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar (Kajian Linguistik Historis Komparatif)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel II Perubahan Bunyi Aferesis
Tabel IV Perubahan Bunyi Apokop
Tabel VII Perubahan Bunyi Paragog
Tabel IX Pewarisan Linear Fonem PAN *a → a pada Posisi Tertutup
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2001, Widayati melakukan penelitian yang sejenis dengan judul ”Refleksi Fonem Vokal Bahasa Melayu Purba dalam bahasa Melayu Asahan”, disimpulkan bahwa fonem-fonem

dan konsonan bahasa Proto Austronesia dalam bahasa Jawa. Berikut contoh deskripsi dan analisis perubahan bunyi yang terjadi pada bahasa Proto Austronesia dalam bahasa Jawa

Pengaruh perubahan bunyi fonem konsonan /k/, /t/,/b/ dan /p/ kepada bunyi hentian glotis /ʔ/ pada posisi akhir kata juga merupakan aspek yang banyak digunakan oleh guru-guru

Masih banyak ditemukan fonem-fonem BPM yang tidak mengalami inovasi dalam BMRT. Fonem-fonem itu masih terlihat bertahan seperti yang terdapat dalam protobahasanya, baik

Terjadi beberapa bentuk pewarisan bunyi yang didominasi oleh pewarisan linear, kemudian pewarisan inovasi dengan beberapa tempat artikulasi yang ternyata tidak

Proto fonem /j/ sangat sedikit data yang ditemukan. Berdasarkan data tersebut, proto fonem /j/ mengalami inovasi. Inovasi tersebut yaitu */j/ > /y/ yang terjadi pada

Gejala protesis merupakan suatu gejala bahasa yang kata-kata baru pada bahasa turunannya (dalam hal ini bahasa Indonesia) mendapat penambahan sebuah fonem pada posisi

Penggantian fonem PAN */i/ dengan fonem /e/ pada kata di atas dapat disimpulkan bahwa fonem /i/ berada pada satu tempat artikulasi yang sama, yaitu vokal depan tinggi /i/