LAMPIRAN 1
Daftar Jumlah Sampel Perusahaan Manufaktur Go Publik Tahun 2014 Yang diambil:
LAMPIRAN 2
Daftar Nama Sampel Perusahaan Manufaktur Go Public Tahun 2012-2014 yang diambil No Jenis Sektor
Usaha
Jumlah
Sampel Nama Perusahaan
1 SEMEN 5 1. PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2 KERAMIK 6 1. PT. Surya Toto Indonesia TbK
3 LOGAM 16 1. PT Krakatau Steel TbK
2. PT Beton Jaya Manunggal Tbk 4 KIMIA 10 1. PT Unggul Indah Cahaya. Tbk 5 PLASTIK 13 1. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
2. PT Champion Pasific Indonesia Tbk 6 PAKAN TERNAK 4 1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 7 KAYU 2 1. PT Tirta Mahakam Resources Tbk
2. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk 11 TEKSTIL 17 1. PT Panasia Indo Resources Tbk
2. PT Eratex Djaya Tbk
3. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk 12 ALAS KAKI 2 1. PT Primarindo Asia Infrastructure
Tbk
13 KABEL 6 1. PT KMI Wire and Cable Tbk 14 ELEKTRONIKA 1 1. PT Sat Nusa Persada Tbk 15 MAKANAN 14 1. PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk
16 ROKOK 4 1. PT Bentoel International Investama Tbk
17 FARMASI 10 1. PT Merck Indonesia Tbk 18 KOSMETIK 6 1. PT Unilever Indonesia Tbk
LAMPIRAN 3 Data Hasil Penilitian
NO Nama Perusahaan SIZE DOL GROW NPM SM 1 PT. Indocement Tunggal
Prakasa Tbk 13.357 0.361 0.254 0.275 0.047 6 PT Indopoly Swakarsa Industry
Tbk 12.531 0.095 0.206 0.033 3.160
7 PT Champion Pasific Indonesia
Tbk 11.495 0.106 -0.122 0.080 0.059
8 PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk 13.092 0.158 0.396 0.126 0.245 9 PT Tirta Mahakam Resources
Tbk 11.832 -0.061 -0.016 -0.034 1.570 17 PT Primarindo Asia
Infrastructure Tbk 11.000 0.038 0.094 0.011 0.712 18 PT KMI Wire and Cable Tbk 12.065 0.076 0.072 0.055 0.085 19 PT Sat Nusa Persada Tbk 12.044 0.005 0.365 0.003 0.046 20 PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk 12.384 0.163 0.110 0.153 0.251 21 PT Nippon Indosari
Corporindo Tbk 12.081 0.168 0.587 0.167 0.514 22 PT Bentol International
Investama Tbk 12.701 -0.043 -0.207 -0.021 1.190 23 PT Merck Tbk 11.755 0.456 -0.026 0.152 0.079 24 PT Unilever Indonesia Tbk 13.052 0.237 0.075 0.177 0.121 25 PT Kedaung Indag Can Tbk 10.978 0.032 0.086 0.033 0.232 26 PT. Indocement Tunggal
Prakasa Tbk 13.425 0.353 0.169 0.279 0.039
28 PT Krakatau Steel TbK 13.456 -0.007 -0.071 -0.007 0.180 29 PT Beton Jaya Manunggal
Tbk 11.246 0.293 0.214 0.226 0.017
30 PT Unggul Indah Cahaya. Tbk 12.509 0.043 0.085 0.023 0.852 31 PT Indopoly Swakarsa Industry
Tbk 12.522 0.049 -0.019 0.047 0.635
32 PT Champion Pasific Indonesia
Tbk 11.498 0.075 0.008 0.054 0.080
33 PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk 13.197 0.134 0.273 0.099 0.346 34 PT Tirta Mahakam Resources
Tbk 11.859 -0.255 0.064 -0.146 2.016 39 PT Panasia Indo Resources
Tbk 10.456 -0.283 0.746 -0.207 0.768
40 PT Eratex Djaya Tbk 11.738 0.016 0.017 0.013 1.643 41 PT Sunson Textile
Manufacturer Tbk 11.904 -0.029 -0.011 -0.023 0.789 42 PT Primarindo Asia
Infrastructure Tbk 11.072 -0.077 0.179 -0.058 0.683 43 PT KMI Wire and Cable Tbk 12.126 0.041 0.151 0.029 0.102 44 PT Sat Nusa Persada Tbk 11.975 0.009 -0.147 0.002 0.055 45 PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk 12.449 0.126 0.161 0.122 0.175 46 PT Nippon Indosari
Corporindo Tbk 12.261 0.140 0.513 0.154 0.745 47 PT Bentol International
Investama Tbk 12.965 -0.106 0.839 -0.080 4.143 48 PT Merck Tbk 11.843 0.457 0.224 0.193 0.072 49 PT Unilever Indonesia Tbk 13.101 0.233 0.121 0.174 0.158 50 PT Kedaung Indag Can Tbk 10.993 0.100 0.035 0.115 0.172 51 PT. Indocement Tunggal
Prakasa Tbk 13.461 0.343 0.086 0.258 0.034 56 PT Indopoly Swakarsa Industry
Tbk 12.535 0.036 0.028 0.017 0.683
57 PT Champion Pasific Indonesia
58 PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk 13.319 0.072 0.327 0.060 0.498 59 PT Tirta Mahakam Resources
Tbk 11.854 0.029 -0.013 0.078 2.267 64 PT Panasia Indo Resources
Tbk 10.705 -0.093 0.775 -0.090 1.956
65 PT Eratex Djaya Tbk 11.745 0.041 0.016 0.041 1.093 66 PT Sunson Textile
Manufacturer Tbk 11.889 -0.032 -0.035 -0.025 0.704 67 PT Primarindo Asia
Infrastructure Tbk 11.017 0.046 -0.118 0.035 1.052 68 PT KMI Wire and Cable Tbk 12.126 0.088 0.000 0.029 0.149 69 PT Sat Nusa Persada Tbk 11.895 -0.017 -0.168 -0.027 0.077 70 PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk 12.465 0.096 0.038 0.096 0.140 71 PT Nippon Indosari
Corporindo Tbk 12.331 0.134 0.176 0.159 0.912 72 PT Bentol International
LAMPIRAN 4. Output Hasil Pengolahan SPSS
STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik Deskriptif Struktur Modal, SIZE, DOL, GROW dan NPM
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SM 75 -4.034 4.143 .55332 .959656
SIZE 75 10.214 14.373 12.23467 .910213
DOL 75 -.283 .457 .08752 .141802
GROW 75 -.207 .839 .15973 .226379
NPM 75 -.207 .279 .06968 .098886
Valid N (listwise) 75
Sumber :OutputSPSS, data diolah peneliti, 2016
UJI ASUMSI KLASIK
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .46224771 Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .087
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .718
Asymp. Sig. (2-tailed) .681
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .462a .214 .141 .48327 2.529
a. Predictors: (Constant), NPM, GROW, SIZE, DOL b. Dependent Variable: SM
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
ANALISIS REGRESI
Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
a. Dependent Variable: SM1
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
UJI HIPOTESIS
a. Predictors: (Constant), NPM, GROW, SIZE, DOL b. Dependent Variable: SM
Uji Parsial (Uji Statistik t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.335 2.565 -2.080 .044
SIZE 3.792 2.294 .236 1.653 .106
DOL -.259 .315 -.258 -.824 .415
GROW -.039 .169 -.034 -.233 .817
NPM -.234 .316 -.231 -.740 .463
a. Dependent Variable: SM
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Uji Simultan (Uji Statistik F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.731 4 .683 2.923 .032a
Residual 10.043 43 .234
Total 12.773 47
a. Predictors: (Constant), NPM, GROW, SIZE, DOL b. Dependent Variable: SM
DAFTAR PUSTAKA
Ali Kesuma, 2009, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publi di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2008”Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 11 Nomor 1 hal 1-15.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.
BambangRiyanto,2010.
Dasar-dasarPembelanjaanPerusahaan,BPFE,Yogyakarta
Baker,dan Wurgler, 2002, “Market Timing and Capital
Structur
Brigham,EugeneF;Houston,JoelF.2006.Dasar-dasarManajemenKeuangan, Edisi 10, Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Brigham,EugeneF;Houston,JoelF.2006.Dasar-dasarManajemenKeuangan, Edisi 10, Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.
Bursa Efek Indonesia (2016).JSX dan IDX Monthly
Statistic
Dewi Kusuma (2014) “Analisi Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012)”
Ghozali, imam, 2006.Aplikasi Analisi Multivariate Dengan Program SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Unuverditas Diponegoro, Semarang.
Keown, J.Arthur ; dkk, 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta
Munawir, 1986.Analisis Laporan Keuangan . Liberty, Yogyakarta
Setiawan, 2011, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal (Survey Pada Perusahaan Sanitaer Di Kota Jambi, Jurnal Manajemen Keuangan dan Portofoli,Volume 1 Nomor 1.
Syahyunan, 2015.Manajemen Keuangan, Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan, Edisi Kedua, USU Press, Medan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 dan 2014.Unit sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.Data kuantitatif adalah data berupa angka-angka dan dalam data ini biasa dilakukan berbagai operasi matematika.
Untuk mendapatkan landasan teori yang komprehendif mengenai masalah dalam penelitian ini, penelitian mengumpulkan data teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap leteratur dan bahan pustaka lain seperti jurnal, artikel, buku dan penelitian terdahulu.
3.1.1 VariabelDependen
Struktur Modal =Hutang jangka panjang
Modal Sendiri × 100%
3.1.2 Variable Independen 1. Ukuran perusahaan (X1)
Besar kecilnya suatu perusahaan yang ditujukkkan pada total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan dan rata-rata total aktiva. Ukuran perusahaan diprokasi dengan logaritma dari total asset selama satu tahun.
Ukuran Perusahaan = Log ( Total Asset)
2. Risiko Bisnis (X2)
RisikBisnisadalahKetidakpastianyang melekatdalamproyeksi tingkatpengebalianaktivamasadepan. Pengukuranrisikobisnis dalampenelitian menggunakanrumusDOL (DegreeOfOperatingLeverage). Skalavariabelyangdigunakanpadarisikobisnisadalahvariabel
rasioyangmerupakanvariabelperbandingandapatdiukur dengan.
DOL =Pertumbuhan �����������������
Pertumbuhan �������� × 100%
keterangan:
DOL =TingkatLeverageOperasi/DegreeofOperatingLeverage
3. PertumbuhanAktiva (X3)
Pertumbuhanaktivaadalah perubahan (peningkatanatau penurunan) totalaktiva yangdimiliki perusahaan. Skalavariabel yangdigunakanadalah variabelrasio yang merupakan variabelperbandingan.
Pertumbuhan = Total asset priodet−Total asset priodet−1
Total asset priodet−1 × 100%
4. Profitabilitas (X4)
Profitabilitasadalahkemampuanperusahaandalammemperolehlabaukura n profitabilitas. Yang dihitung menggunakan NetProfitMargin. Skalavaribelyangdigunakanadalahvariabel rasioyangmerupakanvariabel perbandingan.
Profitabilitas (NPM) = Net Profit Net Sales
Tabel 3.1
Difinisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel Definis Indikator (Alat Ukur) Skala Ukuran saham preferen dan saham biasa
SM =Hutang jangka panjang
3.2 PopulasidanSampel 3.2.1 Populasi
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2002:108).Populasi merupkan gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk pwristiwa, hal atau orang yang memiliki karaktristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu
dipandang sebagai semesta penelitian.Populasidalampenelitianiniadalahperusahaanmanufakturyangterd
apatdalamperiode2012-2014yangterdaftardi BEI
(BursaEfekIndonesia).Penelitianini merupakanstudiempirikkarena
strukturpenelitiandisusun dengantujuan
membuktikanataumengujihipotesissecaraempiris.
3.2.2 Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto,
2002:109).Pengambilansampelbertujuanuntukmenghematwaktudantenagada lam
menganalisadata,namundemikianpengambilansampelharusbersifatrepresenta tive sehinggahasilanalisisdapat digeneralisasikan.Teknik yang digunakanuntukpengambilansampeldalampenelitianiniadalahdenganmetode clusterpropotionalrandom sampling atau sampel kelompok. Metode
inidigunakankarenaemiten
elagardapatmewakilimasing-masingunsuryangterdaftardiBursaEfekIndonesiaberdasarkanjenisusaha. MenurutArikunto(2002:112)“untukpopulasilebihdari100jumlahsampeldiam bil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Pengambilansampeldarimasing-masingsektordisesuaikandengan perbadinganataurasiojumlah emiten
masing-masingsektor.Jumlahsampelsetiapsektordiperolehdengancarapopulasisektord ibagi
denganpopulasiseluruhnyadikalikandengansampelseluruhnyayaitutigapuluh, berdasarkanperhitungantersebutakandapatkanhasilsampelyangcukupmewakil i jenisusahadiBursaEfekIndonesia.
Jumlahsampel yang dipilihsetiapsektordiperoleh dengancara:
Populasiseluruhnya
Populasisetiapsektor xTotalSampelyang dipilih
Sebagaicontohdalamsektorfoodandbeveragesterdapat 14perusahaanmanufaktur
sedangkanjumlahsemuaperusahaanada143makadapatdiambilsampel darisektorfood andbeveragesejumlah:
14 x 20=1,95dibulatkanmenjadi 2 perusahaan 143
Begituseterusnyauntuk sektor perusahaanmanufakturyang lain.
Datadalampenelitianinibersumberdaridatasekunderdimanadatatersebutadala h datayang berasal dari Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yangdipublikasikandiBursaEfekIndonesiakhususnyadariIndonesianCapitalMarket Directory tahun 2012. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang
mempunyai tujuan untuk menyusun teori sebagai hasil induksi dan pengantarterhadapfakta(pengumpulan informasi).
3.4 MetodePengumpulanData
Seluruh datadalampenelitian iniadalahdata sekunder,dengandemikian metodepengumpulan dataadalahdenganmengumpulkandatayang dikumpulkan daribebagaisumberantaralaindatayangtercatatdiBursaEfekIndonesiaperiode2012-2014,dariliteratur,jurnal-jurnaldansumberlainyangterkaitdenganpermasalahan dalampenelitian.
Dokumentasiadalahsuatuteknikpengumpulandatadengancarapenulismencaridataya ngdiperlukanyangmeliputiarsipataubukuyangada denganstrukturmodal.
3.5 MetodeAnalisis
Metode Analisisdatamerupakan suatu metode yang digunakanuntukmemproseshasilpenelitiangunamemperolehsuatukesimpulan.
3.5.1 StatistikDeskriptif
Statistikdeskriptif digunakanuntuk memperoleh gambaran umum
sampel data. Hasilstatistikdeskriptif
3.5.2 AnalisisRegresiBerganda
Pengujianterhadap hipotesisdalampenelitianini menggunakan analisis regresiberganda.Analisisregresibergandadigunakanuntukmengujipengaruha ntaravariabel independenyaituukuran perusahaan (SIZE), risiko perusahaan (DOL),pertumbuhan aktiva(GROW),danprofitabilitas(NPM) terhadap struktur modal (SM)diBEI sebagaivariabeldependen. Persamaanregresidapatdituliskansebagaiberikut:
SM =α+b1SIZE+b2DOL+b3GROW+b4NPM+e
Keterangan:
SM :StrukturModal
α :Konstanta
b1-b5 : koefisienregresi SIZE :ukuranperusahaan DOL :risikobisnis
GROW :pertumbuhanasset NPM :profitabilitas
e :Error term
3.5.3 UjiAsumsiKlasik
Untukmengetahuiapakah modelregresibenar-benarmenunjukkanhubunganyangsignifikandan
Ujiasumsiklasikyang dilakukanadalahujinormalitas, multikolinearitas, autokorelasi,danheteroskedastisitas.
a. UjiNormalitas
Uji normalitasbertujuanuntuk
mengujiapakahdalammodelregresi,variabel
penggangguatauresidualmemilikidistribusinormal.Sepertidiketahuibah waujit dan Fmengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal).
Padaprinsipnyanormalitasdapatdideteksidenganmelihatpenyebarandat a (titik) padasumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dariresidualnya.
Dasarpengambilankeputusannyaadalah:
キ Jikadatamenyebardisekitargarisdiagonaldan mengikutiarah
garisdiagonalataugrafikhistogramnyamenunjukkanpoladistribusino rmal,makamodelregresimemenuhiasumsinormalitas.
キJikadatamenyebarjauhdaridiagonaldan/atau tidakmengikuti arah
garisdiagonalatau grafikhistogramtidakmenunjukkan poladistribusinormal,makamodelregresitidak
memenuhiasumsinormalitas.
Dalampenelitianiniujinormalitassecarastatistikjugamenggunakanalatan alisis OneSample Kolomogorov-Smirnov. Pedoman yangdigunakandalampengambilan kesimpulanadalahsebagaiberikut:
• Jikanilaisig (2-tailed)<0,05;makadistribusidatatidak normal.
b. UjiMultikolinearitas
Penyimpangan asumsi klasik
multikolinearitasadalahantarvariableindependenyangterdapatdalammo delmemilikihubunganyangsempurnaatau mendekatisempurna. Ujimultikolinearitasbertujuanuntukmenguji
apakahmodelregresiditemukanadanya
korelasiantarvariabelbebas(independent).Terdapatbeberapacarauntuk menemukanhubunganantara
variabelXyangsatudenganvariabelXyanglainnya(terjadinyamultikoline aritas), adalahsebagaiberikut:
• Memilikikorelasiantar variabel
bebasyangsempurna(lebihdari0,9),maka terjadiproblemmultikolinearitas.
• MemilikinilaiVIFlebihdari10(10)dannilaitolerancekurangdari0,1
0(0,10),makamodel terjadiproblemmultikolinearitas.
c. UjiAutokorelasi
d. UjiHeteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitasbertujuanmenguji apakahdalammodel regresiterjadi ketidaksamaanvariancedariresidualsatupengamatanke pengamatan yanglain. Jikavariance dariresidualsatu pengamatankepengamatanlaintetap,makadisebut
HomoskedastisitasdanjikaberbedadisebutHeteroskedastisitas.
Dasar analisisterjadiHeteroskedastisitasadalah :
キ
Jikaadapolatertentu,sepertititik-titikyangadamembentukpolatertentuyang
teratur(bergelombang,melebarkemudianmenyempit),maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
キ Jikatidak adapolayang jelas,serta titik-titik menyebardiatasdandi
bawahangka 0padasumbuY,makatidak terjadiheteroskedastisitas.
3.5.4 PengujianHipotesis 3.5.4.1 UjiF(UjiSimultan)
profitabilitas(NPM)secarabersama-sama(simultan)berpengaruhterhadapvariabel dependen
strukturmodal(SM). Dalampengujian ini
akandilihataradansignifikansipengaruhnya,dengancarasebagaiberikut:
1. Ukuranperusahaan(SIZE),risikobisnis(DOL),pertumbuhanaktiva(G ROW),dan
profitabilitas(NPM)dikatakanberpengaruhpositifataunegatifdilihatd arikoefisienbeta-nya.
2. SignifikansipengaruhakandilihatdariP-Value
padatingkatsignifikansi(α)= 0.05dengankriteriaberikut.
a) jikaP-Value<0.05 makaukuran perusahaan (SIZE), risikobisnis (DOL), pertumbuhan aktiva(GROW),danprofitabilitas(NPM) berpengaruhsignifikanterhadapstrukturmodal(SM).
b)
jikaP-Value>0.05makaukuranperusahaan(SIZE),risikobisnis(DOL),
pertumbuhan aktiva(GROW),dan profitabilitas (NPM) tidak berpengaruh signifikanterhadapstrukturmodal(SM).
3.5.4.2 UjiSignifikansiParameterIndividual(UjiStatistikt)
Ujiparsial(ttest)dilakukanuntukmengujisignifikansipengaruhva riabel-variabel
1) Merumuskanhipotesis
2) Menentukantingkatsignifikansiyaitu0,05
3) Menentukan keputusan dengan membandingkan t hitung dengan t tabeldengan kriteriasebagaiberikut:
a) Jikathitung >ttabel,makaHoditolak b) Jikathitung <ttabel,makaHoditerima.
3.5.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai 2014. Berdasarkan data Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2016, dapat diketahui
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut tergolong dalam 12 sektor dimana salah satunya adalah sektor manufaktur. Sektor manufaktur itu sendiri hingga akhir 2015 dapat digolongkan menjadi 19 bidang usaha dengan total perusahaan yang terdaftar di dalamnya sebanyak 143 perusahaan.
Tabel 4.1
Daftar Nama Sampel Perusahaan Manufaktur Go Public Tahun 2012 2011 yang diambil No Jenis Sektor Usaha Jumlah
Sampel Nama Perusahaan
1 SEMEN 3 1. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2 KERAMIK 6 1. PT Surya Toto Indonesia Tbk
3 LOGAM 16 1. PT Krakatau Steel Tbk
2. PT Beton Jaya Manunggal Tbk
4 KIMIA 10 1. PT Unggul Indah Cahaya Tbk
5 PLASTIK 11 1. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk 2. PT Champion Pasific Indonesia Tbk 6 PAKAN TERNAK 4 1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
7 KAYU 2 1. PT Tirta Mahakam Resources Tbk
2. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk 11 TEKSTIL 17 1. PT Panasia Indo Resources Tbk
2. PT Eratex Djaya Tbk
3. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk 12 ALAS KAKI 2 1. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk
13 KABEL 6 1. PT KMI Wire and Cable Tbk
14 ELEKTRONIKA 1 1. PT Sat Nusa Persada Tbk
MAKANAN 14 1. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
15 1. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
16 ROKOK 3 1. PT Bentol International Investama Tbk
17 FARMASI 9 1. PT Merck Tbk
19 PRT 3 1. PT Kedaung Indag Can Tbk
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisi Statistik Deskriptif
Analisi statistic deskriptif memberikan informasi mengenai gambaran data meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variable-variabel berikut.
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SM 75 -4.034 4.143 .55332 .959656
SIZE 75 10.214 14.373 12.23467 .910213
DOL 75 -.283 .457 .08752 .141802
GROW 75 -.207 .839 .15973 .226379
NPM 75 -.207 .279 .06968 .098886
Valid N (listwise) 75
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
b. Dari data DOL tersebut dapat dilihat data yang paling tinggi adalah 0.457 yang didapatkan oleh PT MERK Tbk, sedangkan data yang paling rendah sebesar -0.283 yang didapatkan oleh oleh PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk. Risiko bisnis (DOL) sampel memiliki rata-rata 0.08752 dengan deviasi standar 0.141802.
c. Dari data GROW tersebut dilihat bahwa data yang paling tinggi adalah 0.839 yang didapatkan oleh PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk sedangkan data yang paling rendah sebesar -0.207 yang didapatkan oleh PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk. pertumbuhan Aktiva (GROW) sampel memiliki rata rata sebesar 0.15973 dengan deviasi standar 0.226379.
d. Dari data NPM tersebut dilihat bahwa data yang paling tinggi adalah 0.279 yang didapatkan oleh PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA Tbk, sedangkan data yang paling rendah sebesar -0.207 didapatkan oleh PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk. Profitabilitas (NPM) sampel memiliki rata rata sebesar 0.06968 dengan deviasi standar 0.098886. e. Dari data SM tersebut dilihat bahwa data yang paling tinggi adalah 4.143
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh penaksiran yang terbaik.Adapun uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik.Analisis grafik untuk melihat normalitas dilakukan dengan melihat kurva normal probability plot.Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogrov-smirnov.Analisis
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Pada Gambar 4.1 tterlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histogram menuju pola distribusi normal maka variable dependent memenuhi asumsi normalitas.Selain itu uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji one-sample kolmogrov-smirnov. Nilai signifikansi dari residual yang berdistribusi secara normal adalah jika nilai asymp.Sig (2-tailed) dalam pengujian one-sample kolmogorov-smirnov test
Tabel 4.3
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .46224771 Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .087
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .718
Asymp. Sig. (2-tailed) .681
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1.718 dengan nilai asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0.681 hal ini berarti data dalam model regresi berdistribusi dengan normal, karena niali asymp.sig.(2-tailed) lebih besar dari 0.05.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -5.335 2.565
SIZE 3.792 2.294 .236 .898 1.114
DOL -.259 .315 -.258 .186 5.381
GROW -.039 .169 -.034 .885 1.130
NPM -.234 .316 -.231 .188 5.313
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa antara variabel independen tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini dadat dilihat dari nilai tolerance yang memiliki nilai > 0,10 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi ini.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Pengukuran autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson (DW-Test).Untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dalam
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .462a .214 .141 .48327 2.529
a. Predictors: (Constant), NPM, GROW, SIZE, DOL b. Dependent Variable: SM
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, terlihat angka D-W sebesar 2,529. Nilai tersebut selanjutkan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 75, dan jumlah variabel independen 4 (k=4). Dari tabel 4.5 dapat diketahui nilai D-W sebesar 2.529, yang lebih besar dari batas atas (dU) 1.70920 dan kurang dari 4 – 1.7092 (d- dU), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negative.
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitis
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)
Pada Gambar 4.2 garfik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Z-Score perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan masukan variabel independen rasio SIZE, DOL, GROW, dan NPM.
4.2.3 Analisis Regresi
Analisi regresi tersebut menghasilkan koefisien koefisien regresi yang menunjukkan arah hubumgan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
YSM = α+ β1SIZE + β2DOL + β3GROW + β4NPM + e
Keterangan :
SM : Struktur Modal
Α : Konstanta
β1-β4 : Koefisien Regresi
SIZE : Ukuran Perusahaan DOL : Risiko Bisnis GROW : Pertumbuhan Asset NPM : Profitabilitas E : Error term
Tabel 4.6
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut :
YSM = -5.335 + 3.792SIZE – 0.259DOL – 0.039 GROW – 0.234NPM + e
Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut : 1. Konstanta = -5.335
Artinya jika variabel ukuran perusahaan SIZE (X1), risiko bisnis DOL (X2), pertumbuhan akitva GROW (X3) dan profitabilitas NPM (X4) dianggap sama dengan 0 (nol) atau tetap, maka variabel struktur modal SM (Y) turun sebesar 5.335.
2. Kefisien regresi ukuran perusahaan = 3.792
Artinya apabila ukuran perusahaanbmeningkat 1 satuan maka akan diikuti peningkatan struktur modal sebesar 3.792.
3. Koefisien regresi Risiko bisnis = -0.259
Artinya apabila risiko bisnis meningkat 1 satuan maka akan diikuti penurunan tingkat struktur modal sebesar 0.259
4. Koefisien regresi pertumbuhan aktiva = -0.039
Artinya apabila pertumbuhan aktiva meningkat 1 satuan makan akan diikuti penurunan tingkat struktur modal 0.039
5. Koefsien regresi profitabilitas = -0.234
4.2.4 Uji Hipotesis
4.2.4.1 Uji F (Uji Simultan)
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variable ukuran perusahaan SIZE (X1), risiko bisnisDOL (X2), pertumbuhan aktiva GROW (X3), dan profitabilitas NPM (X4) secara bersama-sama (simultan) terhadap variable Struktur Modal (Y) menggunakan uji klinearan persamaan regresi seperti yang ditujukan pada tabel 4.7 dibawah ini :
Tabel 4.7
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.731 4 .683 2.923 .032a
Residual 10.043 43 .234
Total 12.773 47
a. Predictors: (Constant), NPM, GROW, SIZE, DOL b. Dependent Variable: SM
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
4.2.4.2 Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable independen, yaitu ukuran perusahaan (X1), risiko bisnis (X2), pertumbuhan aktiva (X3), dan profitabilitas (X4) terhadap variable dependennya, yaitu struktur modal (Y). Pengambilan keputusan didasarkan pada probabilitas signifikansi 0,05 (5%).
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa
a. Dependent Variable: SM
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Uji signifikansi masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut:
1. Ukuran Perusahaan (SIZE) (X1)
2. Risiko Bisnis (DOL) (X2)
Untuk variabel Risiko Bisnis (DOL) diperoleh thitung sebesar -0.824 < ttabel sebesar 0.67801 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.415 atau lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Risiko Bisnis (X2) tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
3. Pertumbuhan Aktiva (GROW) (X3)
Untuk variabel Pertumbuhan Aktiva (GROW) diperoleh thitung -sebesar -0.233 < ttabel sebesar 0.67801 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.817 atau lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Aktiva (X3) tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).
4. Profitabilitas (NPM) (X4)
Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi berganda ditunjukkan oleh nilai Adjusted R. Square. Hasil pengujian koefisien determinasi (Adjusted R. Square) dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .462a .214 .141 .48327
a. Predictors: (Constant), NPM, GROW, SIZE, DOL b. Dependent Variable: SM
Sumber : Outpun SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.9 nilai Adjusted R Square adalah 0,141 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 14,1% sedangkan sisanya 85,9% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.
4.3 Pembahasan
4.3.1 PengaruhUkuranPerusahaan(X1)TerhadapStrukturModal (Y)
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap Struktur Modal.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.8 variabel ukuran perusahaan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.106 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 sehingga ukuran perusahaan tidak dapat diterima, dengan demikian diterima H0 dan Ha ditolak artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan kata lain hipotesis ini tidak dapat diterima.
4.3.2 PengaruhRisikoBisnis(X2)TerhadapStrukturModal (Y)
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Risiko Bisnis berpengaruh terhadap Struktur Modal.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.8 variabel Risiko Bisnis mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.415 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 sehingga Risiko Bisnis tidak dapat diterima, dengan demikian diterima H0 dan Ha ditola. Artinya hasilpenelitian inimenunjukkan bahwa risikobisnis(DOL) berpengaruhnegatiftetapitidaksignifikanterhadapstrukturmodal.Dapatdikataka nbahwarisiko
bisnistidakberpengaruhterhadapstrukturmodal.Justifikasinyadikarenakandala m
kan masalah risiko bisnis yangdihadapi dikarenakan terdapat faktor lain yang lebihberpengaruh
Denganhasilyangmenyatakanrisikobisnisberpengaruhnegatifmeskipun tidak signifikanterhadapstrukturmodal,dapatdikatakanmendukungteoriagensi yangmenyebutkanbahwamanajercenderungtidakmenyukairisiko(riskaversion) karenaterdapatketidakpastiandidalamnyadanterdapatasumsisifatmanusiayangm ementingkandirinyasendiri(selfinterest).Makamanajerlebihcenderunguntukme nggunakanhutang sebagaipembiayaanperusahaan.
4.3.3 PengaruhPertumbuhanAktiva(X3) TerhadapStrukturModal (Y)
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Aktiva berpengaruh terhadap Struktur Modal. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.8 variabel pertumbuhan aktiva mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.817 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 sehingga Pertumbuhan Aktiva tidak dapat diterima, artinya pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.
Hasildalampenelitianinimenunjukkanbahwapertumbuhanaktiva(GROW ) berpengaruhnegatiftetapitidaksignifikanterhadapstrukturmodal. Justifikasinyahalinidikarenakanperekonomianyangbelumkondusifbagidunia usaha sehinggaperusahaan sulit memperoleh pertumbuhan aset. Dalam
periodepengamatan
yang menjadikan manajer tidak menggunakan variabel pertumbuhan aktiva sebagai acuan penentuan struktur modal perusahaan.
4.3.4 PengaruhProfitabilitas(X4) TerhadapStrukturModal (Y)
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas berpengaruh terhadap Struktur Modal.Hasildalampenelitian inimenunjukkanbahwa profitabilitas(NPM) berpengaruhnegatifdan tidak signifikanterhadapstrukturmodal.Justifikasinyakarenaperusahaan
akanlebihmenggunakandanainternalperusahaanyangdiperolehdariprofityang didapatsebagaipembiayaandaripadamenggunakandanadariluar.
Halinimendukungpeckingordertheorysebagaidasarteoristrukturmodaldal am melihatprofitabilitas sebagai variabel independen. Pecking ordertheory menyebukanbahwaperusahaanmenyukaiinternalfinancing(pendanaandarihasil operasiperusahaan berwujudlabaditahan).
4.3.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertubuhan Aktiva dan Profitabilitas (X5) terhadap Struktur Modal (Y)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan akitva dan profitabilitas terhadap struktur modal baik secara parsial dan simultan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa:
a. Ukuran Perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur go public tahun 2012-2014.
b. Risiko bisnis (DOL) tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur perusahaan manufaktur go pulbic tahun 2012-2014.
c. Pertumbuhaan aktiva (GROW) tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur go public tahun 2012-2014.
d. Profitabilitas (NPM) tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur go public tahun 2012-2014.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulandan saran di atas, makapenulis dapat memberikansaransebagaiberikut:
1. bagi manajemen perusahaan, sebaiknya lebih memperhatikan ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan dalam pengambilan keputusan struktur modal, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal
2. penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 2012-2014, sehingga untuk tahun-tahun yang lain atau tahun-tahun selanjutnya hasil penelitian ini masih perlu diuji validitasnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian.Landasan teori ini berisi pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntuan daslam memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
2.1.1 Pengertian Struktur Modal
“Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus atau laba yang ditahan”(Munawir, 1986;19).
2.1.2 Teori Struktur Modal
“Srtuktur modal adalah bauran (atau proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang diwakili pleh utang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa” (Horne and Wachowicz, 2007:232).
Teori struktur modal bertujuanmemberikanlandasan berpikir untuk mengetahuistrukturmodalyangoptimal.Penelitimenggunakanduateoriyaituteo riagensidanpeckingordertheory.
2.1.2.1AgencyTheory
“Telah lama diketahui bahwa para manajer diberi kekuasaan oleh para pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham, untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan” (Brigham dan Houston, 2006:26).
Hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih individu, yang disebut sebagai principal menyewa individu atau organisasi lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Dalam manajemen keuangan, hubungan keagenan utama terjadi diantara (1) pemegang saham dan manajer (2) manajer dan pemilik utang (Brigham dan Houston, 2006 : 26)
Manajemen
sehinggamendelegasikanwewenangkepadaagen.
Untukdapatmelakukanfungsinyadenganbaik, manajemen harusdiberikaninsentifdanpengawasanyangmemadai.Mamerupakan agen dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan.
2.1.2.2 PeckingOrderTheory
Menurut Myers (1984) dalam Syahyunan (2015:269) “pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan dengan
tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat utangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah”.
Pecking order theory tidak mengidentifikasi target struktur modal.Pecking order theory menjelaskan urut-urutan pendanaan.Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru justru mempunyai tingkat utang yang kecil (Syahyunan, 2006:270)
Secarasingkat teori inimenyatakan bahwaperusahaan menyukai internal
financing(pendanaandarihasiloperasiperusahaanberwujudlabaditahan).
Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, makaperusahaanakan menerbitkansekuritasyangpalingaman terlebihdulu,yaitudimulaidenganpenerbitanobligasi,
baru diterbitkan. Perusahaan lebih menyukaipenggunaanpendanaandari
modalinternal,yaitudanayangberasaldarialirankas,labaditahandandepres iasi. Urutan penggunaansumberpendanaandenganmengacupadapeckingordertheory adalah
internalfund(danainternal),debt(utang),danequity(modalsendiri).
2.1.3 Komponen Struktur Modal
Strukturmodal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapakomponen yaitu :
1. Modal Asing/UtangJangkaPendek (Short-Term Debt)
“Modal asing (utang atau kredit) jangkapendekadalah modal asing yangjangkawaktunya
palinglamasatutahun.Sebagianbesarutangjangkapendekterdiri darikredit perdagangan, yaitukredityangdiperlukanuntukdapat menyelenggarakan usahanya”(Riyanto, 2010:227).
2. Modal Asing/UtangJangkaMenengah (Intermediate-Term Debt)
Modal asing atau utangjangkamenengahadalahutangyangjangkawaktuatau
tidakbegitubesarjumlahnyajugatidakekonomisuntuk dipenuhi dengan danayangberasal dari pasar modal (Riyanto, 2010:232).
3. Modal Asing/UtangJangkaPanjang (Long-Term Debt)
“Modal asing/utangjangka panjangadalahutangyangjangkawaktunya adalahpanjang,umumnyalebihdari10tahun. Utangjangkapanjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputijumlahyangbesar”(Riyanto, 2010:238)
2.1.4 Arti Penting Struktur Modal
Struktur modalsuatuperusahaansecaraumumterdiriatasbeberapa komponenyaitu:
1. Modalasingatauutangjangkapanjang
Komponen-komponen utangjangka panjang initerdiridari: a. Pinjaman Obligasi(bond)
Obligasiadalah sertifikatyangmenunjukanpengakuanbahwa perusahaan
meminjamuangdanmenyetujuiuntukmembayarnyakembalidalamjang kawaktutertentu.
b. Utanghipotik (mortgage)
Utanghipotikadalahbentukutangjangkapanjangyangdijamindenganak tivatidak bergerak (tanahdanbangunan).
Modalasingutangjangkapanjangdilainpihak,merupakansumberdanabag iperusahaanyangharusdibayarkembalidalamjangkawaktutertentu. Semakin
lamajangkawaktusemakinringansyarat-syaratpembayarankembaliutangtersebut akanmempermudah danmemperluasbagiperusahaanuntuk mendayagunakan sumberdanayangberasaldariasingatauutangjangkapanjangtersebut.
Meskipundemikian,utangtetapharusdibayarpadawaktuyangsudahditetapkan tanpamemperhatikankondisifinansialperusahaanpadasaatitudanharussudahdi sertai
denganbungayangsudahdiperhitungkansebelumnya,dengandemikianseandai nya
memaksaperusahaandenganmenjualassetyangdijadikanjaminannya.
Olehkarenaitu, kegagalanmembayar utangatau bunganyaakan mengakibatkan
perusahaankehilangankontrolterhadapperusahaannyasepertihalnyasebagianat
aukeseluruhan modalyang ditanamkan
dalamperusahaan,begitupulasebaliknya
parakrediturdapatkehilangankontrolsebagianataukeseluruhandanapinjamand anbunganya,karena
segalamacambentukyangditanamkandalamperusahaanselaludihadapkanpada risikokerugian.
Tetapdanbesarnyapenggunaanmodalasinginimenurunkanleveragekeuangany angdigunakanperusahaan.
Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwasemakinbesarproporsimodal asingatauutangjangkapanjangdalamstrukturmodalperusahaanakansemakin besarpularisikokemungkinanterjadinyaketidakmampuanuntukmembayarkem bali utangjangkapanjangbesertabungapadajatuhtempo. Bagikrediturhaliniberarti
bahwakemungkinanturutsertadanayangmerekatanamkandalamperusahaanunt ukdipertaruhkanpadakerugianjugasemakin besar.
StrukturModalpadadasarnyamerupakansuatupembiayaanpermanenya ng
1. ModalSendiri(ShareholderEquity)
“Modal Sendiri pada dasarnya adalahmodalyang berasal daripemilik
perusahaan danyang
tertanamdalamperusahaandalamjangkawaktutertentulamanya” (Riyanto : 2010,240). Modalsendiri berasaldarisumberinternmaupunextern,sumberinterndidapat
darikeuntunganyangdihasilkanolehperusahaan,sedangkansumberexternb erasaldarimodalyangberasaldaripemilikperusahaan.
KomponenModal sendiriterdiridari: a. Modal saham
SahamadalahtandabuktikepemilikansuatuPerusahaan Terbatas(PT),dimanamodalsahamterdiridari:
1) SahamBiasa(CommonStock)
Sahambiasaadalahbentukkomponenmodaljangka
panjangyangditanamkanolehinvestor,denganmemilikisahamini berartiiamembeli prospek dansiapmenanggungsegalarisiko sebesardana yang ditanamkan.
2) SahamPreferen(PreferredStock)
Sahampreferenbentukkomponenmodaljangkapanjangyangmeru pakankombinasiantaramodal sendiridengan utangjangkapanjang.
Labaditahanadalahsisalabadarikeuntunganyangtidakdibayarkan sebagaideviden.
Komponenmodalsendiriinimerupakanmodalperusahanyangdipeta
ruhkanuntuksegalarisiko,baikrisikousahamaupunrisiko-risikokerugianlainnya.Modal
sendiriinitidakmemperlukanjaminanataukeharusanuntukpembayarankem balidalamsetiapkeadaanmaupuntidakadanyakepastiantentangjangkawakt upembayarankembalimodalsendiri.Olehkarenaitu,tiaptiapperusahaanharu smempunyaijumlahminimummodalyangdiperlukanuntukmenjaminkelan gsunganhidupperusahaan.
2.1.5 Faktor-faktoryangMempengaruhi StrukturModal
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal menurut Bambang Riyanto (2010:296-299) “faktor-faktor yang mempengaruh struktur modal antara lain : tingkat bunga, stabilitas pendapatan, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajen, besarnya suatu perusahaan”.
Dalam penelitian ini, menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan profitalibitas.
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting untuk dijadikan pertimbangan dalam keputusan struktur modal. Perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar untuk membiayai aktivitas perusahaan dan salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan dan tersebut adalah dengan menggunakan hutang. Kebijakan struktur modal dipengaruhi secara langsung oleh besar kecilnya ukuran suatu perusahaan.“Sebuah perusahaan yang penjualannya relative stabil dapat dengan aman mengambil lebih banyak utang dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dari pada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil” (Brigham dan Houston, 2006:42).
Perusahan dengan ukuranyang lebihbesarmemiliki akses untuk mendapatkansumberpendanaan dari berbagai sumber, sehinggauntuk mendapatpinjaman
darikrediturakanlebihmudahkarenaperusahaandenganukuranbesarmem ilikiprobabilitaslebihbesaruntukmemenangkanpersaingandalamindustri ,sebaliknyaperusahaandenganskalakecilakanlebih
menghadapiketidakpastian,
karenaperusahaankecillebihcepatbereaksiterhadapperubahanyangmend adak
2.1.5.2 Risiko Bisnis
“Risiko bisnis (business risk) dalam artian berdiri sendiri adalah suatu fungsi dari ketidakpastian yang inharen didalam proyeksi
pengambilan yang diinvestasikan (return on invested capital – ROIC) di dalam sebuah perusahaan” (Brigham and Houston, 2006 : 9).
Dalam perusahaan risiko bisnis akanmeningkat jika
menggunakan utangyang tinggi.
Halinijugaakanmeningkatkankemungkinankabangrutan.
Hasilpenelitianmembuktikanbahwaperusahaandenganresikoyangtinggi seharusnyamenggunakanutang yang lebihsedikit untuk menghindari kemungkinankebangrutan.
2.1.5.2.1 OperatingLeverage
“OperatingLeverageadalahpenggunaanaktiva dengan biaya
tetap dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh pengguna aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel”(Riyanto, 2 0 1 0 : 3 7 5 ). Dikatakan bahwaoperatingleveragemenghasilkanlaverageyangfavorableat aupositifkalaurevenue
setelahdikurangibiayavariabellebihbesardaripadabiayatetap. Sebaliknyabahwa
ataumenghasilkanleverageyangnegatifkalau“contributiontofixe dcost”nyalebihkecildaribiaya.
2.1.5.2.2 FinancialLaverage
“Leverage keuangan adalah sampai sejauh mana sekuritas
dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan” (Brigham dan Houston, 2006:49).
RisikoFinansialterdiridaridariduahalyaitu:
a.
Risikotidakbisamembayarkembaliuangdankewajiban-kewajibanfinansial lain.
Haliniseringjugadisebuttidaksolvable,sebagaiakibatatasnaik nyabagiandari utang sahampreferendi dalamstrukturkapital. Beban-bebanfinansialtersebut apabila ini terjadi,makadapatmenjuruspadajurangkebangkrutan.
Perusahaanyangmenggunakansumberdanayangmenanggun beban tetap(seperti utangdan saham preferen) sering
jugadisebut perusahaan
seringmelakukanleverageatauleveredfirmsedangkanyangtid akmemakaiunleveragefirm.
Laveragefaktor40%berartiperusahaanmengunakanutangseb esar40%daritotalmodalyang dipakaiperusahaan.
b.
Aspekyangkeduaadalahsemakinkecilnyabagianlabadaripem egang saham(earningavailabletocommonstock) semakin
besarlaverage factorberarti
semakinbesarbebantetap(bunga)yangharusdibayarkanolehkr editur,halini akansemakin kecilnya laba daripemegang
saham, karena bagian laba yang
digunakanuntukmembayarbungatersebut.
Penggunaanutangyang berbeban bungamemilikikelemahan dan kelebihan bagiperusahaan,Keuntunganpemggunaan utangadalah:
1) Biaya
bungamengurangibebanpenghasilankenapajak,sehingga biayautang efektiftetap.
2) Krediturhanyamendapatkanbiayabungayangrelatiftetap, sehingga lelebihan keuntungan klaim bagipemilikperusahaan. Penggunaan utangmemilikikelemahankarenadiantaranyautangyang semakin tinggi meningkatkan risiko tehnical insolvencydan bila bisnis perusahaan tidak dalam
tidak cukup menutup biayabungasehinggakekayaanpemilikberkurang.
2.1.5.3 PertumbuhanAktiva
Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau
penurunan) total aktiva yang dimikli perusahaan. Perusahaandengantingkat
pertumbuhantinggi,kemungkinanakankekuranganpendapatanuntuk mendanaipertumbuhantinggitersebutsecarainternal.
Sedangkanuntukmenerbitkansahambarumemerlukanbiayayangtinggi,ma kaperusahaanlebihmenyukaiutangsebagaisumberpembiayaan.“Perusahaa n yang tumbuh dengan cepat harus lebih banyak mengandalkan diri pada modal eksternal” (Brigham dan Houston, 2006:43).
“Struktur aktiva adalah perusahaan yang aktivanya cocok sebagi jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan utang. Aktiva untuk tujuan umum yang dapat digunakan oleh banyak bisnis daapat menjadi jaminan yang baik, dan sebaliknya pada aktiva untuk tujuan khusus” (Brigham dan Houston, 2006 : 42).
2.1.5.4Profitabilitas
Profitabilitasadalahkemampuanperusahaanuntukmenghasilkanprofi
tatau labaselamasatutahun
barugiakhirtahun. Menurut BrighamdanHouston( 2006:107) “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”.
Sering kali hasil pengamatanmenunjukkanbahwa perusahaandengan tingkat pengembalian yang tinggimenggunakanutangrelatifkecil.Perusahaanyangsangatmenguntung kan padadasarnyatidakmembutuhkanbiayapembiayaandenganutang. Labaditahan
perusahaanyangtinggisudahmemadaiuntukmembiayaisebagianbesarkebu tuhanpendanaan.alasanapapunmerupakantindakanmembahayakanbagiko ntinuitaskelangsunganhidupperusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Judul/Peneliti
(Tahun) Variabel
Model
Analisis Hasil Penelitian 1 Market Timing and
Capital Structure / Baker and Wurgler (2002) terhadap struktur modal, size berpengaruh positif terhadap struktur modal, market to book ratio dan fixed asset berpengaruh terhadap struktur modal. 2 Analisis Faktor
yang
Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia
3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal (Survey pada Perusahaan Sanitaer di Kota Jambi) / Rike manajemen dan kondisi internal perusahaan menjadi faktor penetu usaha Sanitaer di kota Jambi dalam menetukan komposisi Struktur Modalnya. Sedangkan faktor lain yaitu stabilitas penjualan, pajak, kondisi pasar dan fleksibilitas keuangan tidak begitu menjadi pertimbangan manajer keuagan usaha sanitaer di Kota Jambi
4 Determinants of Capital Structure A Study of Oil and Gas Sector of Pakistan / Sabir dan Malik (2012)
Profitability, size, tangibility positif signifikan terhadap leverage.
5 Analisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-terhadap struktur modal. Profitabilitas
H1
H2
H3
H4
H5 modal.
2.3 KerangkaKonseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Teknikpengambilansampelpenelitianini menggunakanClusterpropotional random sampling atau sampelkelompok.Metode ini digunakan karenaemiten
manufakturyangterdaftardiBursaEfekIndonesiaheterogen,pengambilansampelagar dapatmewakilimasing-masingunsurdilakukandenganpembagianterhadapunsur-unsursahamyangterdaftardiBursaEfekIndonesiaberdasarkanjenisusaha. Penelitianinimenggunakanperiodepengamatantahun 2012-2014.
Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.
Ukuran Perusahaan (X1)
Profitabilitas (X4)
Struktur Modal (Y) Pertumbuhan Aktiva (X3)
UkuranPerusahaan menggambarkanbesarkecilnyasuatuperusahaan
yangditujukanpadatotalaktiva,jumlahpenjualan,rata-ratapenjualandanrata-ratatotalaktiva
Risiko
didefinisikansebagaipeluangataukemungkinanterjadinyabeberapaperistiwayang tidakmenguntungkan.Risikobisnisadalahketidakpastianyangdihadapiperusahaan dalammenjalankankegiatanbisnisnya
Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimilik oleh perusahaan.
Profitabilitasadalahkemampuanperusahaanuntukmenghasilkanprofitatau labaselamasatutahunyangdinyatakandalamrasiolabaoperasidenganpenjualandarida talaporanlabarugiakhirtahun.
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari tinjauan pustaka dan merupakan uraian dari permasalahan yang perlu diujikan kembali. Suatu hipotesis akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis tersebut benar, begitu pula sebaliknya.
2.4.1 Hubungan UkuranPerusahaanDenganStrukturModal
Dalamteoriagensiyangmenyatakanterdapatketerbatasanrasional(bounde d
keuntunganyangsebesar-besarnyadengan biayapihaklain,makasemakinbesar suatu perusahaan akanmempunyai tingkat pertumbuhan yangtinggi, sehingga perusahaantersebutakanlebihberanimengeluarkan sahambarudancenderunguntukmenggunakan jumlah pinjaman juga
semakinbesar, menurut penelitian yang
dilakukanparaahliyangmenyatakanbahwaukuranperusahanmempunyaipenga ruh
yangpositif,yangberartikenaikanukuranperusahaanakandiikutidengankenaika nstrukturmodal.
Perusahandenganukuranyanglebihbesar memilikiaksesuntuk mendapatkansumberpendanaan dari berbagai sumber, sehinggauntuk mendapatpinjaman
darikrediturakanlebihmudahkarenaperusahaandenganukuranbesarmemilikipr obabilitaslebihbesaruntukmemenangkanpersaingandalamindustri,sebaliknya perusahaandenganskala kecil akan lebih menghadapi ketidakpastian, karenaperusahaankecillebihcepatbereaksiterhadapperubahanyangmendadak. Olehkarenaitu,memungkinkanperusahaanbesartingkatleverageakanlebihbesa rdaripadaperusahaanyang berukurankecil.
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal padaperusahaanmanufakturgopublicdiBursaEfekIndonesiapadatahun 2012-2014.
Dalamteoriagensijugadisebutkanbahwamanajercenderungtidakmenyuk airisiko(riskaversion)karenaterdapatketidakpastiandidalamnya
danterdapatasumsi
sifatmanusiayangmementingkandirinyasendiri(selfinterest).Makamanajerlebi h cenderunguntukmenggunakan utangsebagaipembiayaanperusahaan.
“Tingkat utang yang lebih tinggi juga akan meningkatkan risiko perusahaandan hal tersebut akan menaikkan biaya ekuitas dan dapat menurunkan harga saham” (BrighamdanHouston, 2006:24). Halinijugaakanmeningkatkankemungkinankabangrutan.
Hasilpenelitianmembuktikanbahwaperusahaandenganresikoyang tinggi seharusnya menggunakan utangyang lebih sedikit untukmenghindari kemungkinan kebangrutan. Apabila risikobisnis yang tinggi terjadi cenderung mempunyaipengaruhyang positifterhadaprasio utang.
H2:
Risikobisnisberpengaruhpositifterhadapstrukturmodalpadaperusah aanmanufakturgo publicdiBursaEfekIndonesiapada tahun2012-2014.
2.4.3 Hubungan PertumbuhanAktivaDenganStrukturModal
“Perusahaandengan tingkat pertumbuhan
selanjutnya mendorong perusahaan yang tumbuh dengan pesat untuk lebih
mengandalkan diri pada utang.Olehkarenaitu,perusahaanyangbertumbuhpesatcenderunglebihbanyak
menggunakanutangdaripadaperusahaanyang tumbuh denganlambat.
Dalammenghadapipertumbuhanperusahaanini,teoriagensimengasumsik an bahwamanusiayangmemilikisifatmementingkandirinya sendiri (selfinterest)danmemilikiketerbatasan rasionalitas(bounded rationality) menyebabkanmanajermempunyaikecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnyadenganbiayapihak lain.Dariuraiandiatasmakapenelitimengambilhipotesisketiga:
H3: Pertumbuhanaktivaberpengaruh positif terhadapstruktur modalpadaperusahaanmanufakturgopublicdiBursaEfekIndonesiatahu n2012-2014.
2.4.4 Hubungan ProfitabilitasDenganStrukturModal
“Perusahaandengantingkatpengembalian atas investasi yagn sangat tinggi menggunakan utangyangrelatif kecil.Tingkat pengembalianyang tinggi memungkinkan perusahaan untukmembiayai sebagianbesarkebutuhandanadengan danayang dihasilkansecarainternal” (Brigham danHouston, 2006:43).
H4 :
2.4.5 Hubungan Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aktiva dan Profitabilitas Dengan Struktur Modal
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan global setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengantisipasi persaingan yang terjadi antar setiap perusahaan.Persaingan yang ketat antar perusahaan menimbulkan perusahaan khususnya perusahaan manufaktur untuk melakukan kegitan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi yang terdapat di dalam perusahaan secara efektif.
“Struktur modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menetukan jenis securities yang dikeluarkan” (Riyanto, 2010:297).“Stuktur modal adalah bauran (atau proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang diwakili pleh utang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa” (Horne and Wachowicz, 2007:232).
“Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modalnya akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansil perusahaan” (Riyanto, 2010:296).“Beberapa faktor dapat mempengaruhi struktur modal sebuah perusahaan.Factor-faktor ini meliputi (1) risiko bisnis, (2) posisi perpajakan, (3) fleksibilitas keuangan dan (4) konservatisme atau agresivitas manajemen perusahaan” (Brigham and Houston, 2006:48).“Secara lebih umum, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan” (Brigham dan Houston, 2006:42-45).
relative stabil dapat dengan aman mengambil leibh banyak utang dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dari pada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil” (Brigham dan Houston, 2006:42).
“Risiko bisnis (business risk) dalam artian berdiri sendiri adalah suatu fungsi dari ketidakpastian yang inharen didalam proyeksi pengambilan yang
diinvestasikan (return on invested capital – ROIC) di dalam sebuah perusahaan” (Brigham and Houston, 2006 : 9). Ketidakpastian pendapatan mengakibatkan risiko bisnis pada perusahaan berubah-ubah begitu juga dengan struktur modal yang dihasilkan. Perusahaan yang memiliki risiko bisnis tinggi akan menghindari penggunaan utang yang berlebihan karena dapat menimbulkan risiko dalam pengembalian utang dan dapat menimbulkan kebangkrutan.
“Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”(BrighamdanHouston,2006:107).Perusahaan dengantingkatpengembalianyangtinggiatasinvestasimenggunakanutangyangrelatif kecil. Halinidisebabkan perusahaan yang sangatmenguntungkan
tidakmembutuhkan banyak pembiayaan
denganhutangkarenasebagianbesarkebutuhanpendanaansudahcukupdiperolehmela luilabaditahanperusahaanyangtinggi.
Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimilik oleh perusahaan. Pertumbuhan aktiva dalam pecking order theory memiliki hubungan yang positif terhadap.Brigham dan Houston (2006:43)
mengandalkan diri pada modal eksternal. Semakin tinggi pertubuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan dana ekspansinya”.
Mengingat keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang secara langsung akan menentukan kemapuan perusahaan untuk dapat bertahan hidup dan berkembang, maka penulis tertarik untuk melakukan kajian empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya perusaan manufaktur dikarenakan jumlah perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnyadi Bursa Efek Indonesia, memiliki daya saing yang tinggi serta salah satu industri yang menyerap tenaga utama di sektor formal.
Penelitian ini menggunakan objek berupa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul“Faktor-faktoryangMempengaruhi StrukturModalpadaPerusahaanManufakturGoPublicyang Terdapat di Bursa Efek IndonesiaTahun20012-2014”.
1.2 Perumusan Masalah
Penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur telah dilakukan oleh banyak peneliti.
Darihasilpenelitiansebelumnyaterdapat perbedaan beberapavariabelyangberpengaruhterhadapstrukturmodal di perusahaan
manufaktur danmasihmenunjukkanhasil
yangberbedabahkanbertentanganantarahasilpenelitianyangsatudenganlainnya. Selainitujugaterdapatperbedaanhasilpenelitiandenganteoriyangada.Halinilahyang kemudaianmenjadi research gappadapenelitianini.
penelitianinidiharapkandapatmenjawabpertanyaantentang faktor-faktoryang mempengaruhistrukturmodalpada perusahaa manufakturdiIndonesia,yang dapatdinyatakansebagaiberikut:
1. Apakahukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadapstruktur
modal pada perusahaanmanufakturgo
publicdiBursaEfekIndonesiatahun2012-2014?
2. Apakah risikobisnissecara parsial berpengaruh terhadap strukturmodalpada perusahaanmanufakturgo publicdiBursaEfekIndonesiatahun 2012-2014?
3. Apakah pertumbuhanaktiva secara parsial
berpengaruhterhadapstrukturmodalpada perusahaanmanufakturgo publicdiBursaEfekIndonesiatahun2012-2014?
4. Apakahprofitabilitassecara parsial berpengaruh terhadapstrukturmodalpada perusahaanmanufakturgo publicdiBursaEfekIndonesiatahun 2012-2014? 5. Apakah ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan
profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Pengaruhukuranperusahaan secara parsialterhadapstrukturmodal 2. Pengaruhrisikobisnissecara parsial terhadapstrukturmodal
3. Pengaruhpertumbuhanaktiva secara parsial terhadap strukturmodal 4. Pengaruhprofitabilitassecara parsial terhadapstruktur modal
5. Pengaruh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas secara simultan terhadap struktur modal
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaaat, antara lain : 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengetahuan tentang Struktur Modal pada khususnya.Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa jurusan Akuntasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat digunakan sebagai pedoman pustaka untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis