MENINGKATKAN KARAKTER BERSAHABAT MELALUI
METODE BERMAIN PERAN DI TK AL-FAUZI
Tesis
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh : PURWANSARI NIM: 8136182041
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
PURWANSARI, (2016). Meningkatkan Karakter Bersahabat Melalui Metde Bermain Peran Di TK AL- FAUZI. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negri Medan.
Penelitian ini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan teman pada saat anak berada di dalam kelas maupun bermain bersama di halaman sehingga anak menjadi percaya diri dan mampu bersosialisasi dengan teman dilingkungannya yang akhirnya anak lebih senang bermain bersama pada saat di luar kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan interpersonal 40% kemampuan untuk diterima teman sebaya 25%, keterampilan mengatur diri sendiri 20%, keterampilan berkomunikasi 30%. Pada siklus II kemampuan interpersonal 75%, kemampuan untuk diterima teman sebaya 85%, keterampilan mengatur diri sendiri 73% , keterampilan berkomunikasi 65%. Hasil dari data yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklus untuk karakter bersahabat dengan metode bermain peran.
ABSTRACT
PURWANSARI, (2016). Improving Character Friendly Methode Role Playing in Kindergarten AL-FAUZI. Thesis, State University Graduate Program Medan.
This research aims to make children able to communicate with friends when the child is in the classroom and playing together on the lawn so children become confident and able to socialize with friends in their environment that ultimately more happy children playing together at the time outside the classroom. This research is a classroom action research (PTK). The calculations show that in the first cycle interpersonal skills 40%, The ability to receive peer 25%, self-regulating skills 20%, communication skills30% . In the second cycle interpersonal skills 75%, The ability to receive peer 85%, self-regulating skills 73%, communication skills 65%. The results of the data obtained in this study can be concluded that an increase in each cycle for a friendly character with a method of playing a role.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia,
rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
Meningkatkan Karakter Bersahabat Melalui Metode Bermain Peran di TK Al-Fauzi.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa
rahmat bagi alam semesta.
Tesis ini di susun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi pendidikan Pascasarjana Universitas Negri Medan. Pada
kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty,
MS. Kons selaku dosen pembimbing I dan kepada Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku
pembimbing II, yang penuh semangat dalam memotivasi memberikan arahan dan
bimbingan serta keikhlasan waktu yang diberikan kepada penulis sejak awal penulisan
proposal penelitian hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd dan Bapak
Dr. Deny Setiawan, M.Si, sebagai dosen narasumber atau penguji yang telah banyak
memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.
Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan kerendahan hati kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tesis ini. Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr .Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana
3. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana
dan Dr. Daulat Saragih, M.Hum, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar.
4. Do’a tulus yang tak terhingga dari suami tercinta, Asep Yudi, SE dan anak-anakku
M. Syarif Hidayatullah, Siti Millati Hanifa, M. Husein Sastranegara dan si bungsu
Sarah Putri Azzahra.
5. Hijrah Syahputra Harahap, S.Pd sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Dasar
yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat- menyurat di Pascasarjana.
6. Yayasan dan Guru Al-Fauzi yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu pengembangan
lebih lanjut agar benar- benar bermanfaat. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
untuk penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak baik kepada Yayasan dan Guru TK sehingga dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dan pendidikan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
semua saudara- saudari, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua serta selalu
diberikan hidayah dan kemudahan demi menggapai cita- cita. Aaamiiiin.
Medan, 21 Juni 2016
Penulis,
DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang Masalah……… 1
1.2. Identifikasi Masalah………. 6
a. Pengertian Anak Usia Dini………. 8
b. Karakteristik Anak Usia Dini………. 8
2.1.2. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Anak Usia Dini………. 9
2.1.3. Karakter Bersahabat………. 11
A. Teori Perkembangan Moral Pieget……… 13
B. Filosopi Pendidikan Moral John Dewey……… 14
a. Perkembangan Sosial……….. 17
b. Karakteristik Perkembangan Sosial……… 19
2.1.4. Metode Bermain Peran……….. 25
a. Bermain……… 25
b. Bermain Peran……… 26
2.1.5. Pelaksanaan Metode Bermain Peran dalam Meningkatkan Karakter Bersahabat Anak……….. 29
2.1.6.Pengembangan Karakter Bersahabat pada Anak Usia Dini…………... 32
2.2. Kerangka Berfikir……….. 36
2.3. Penelitian Yang Relevan………. 37
2.4. Hipotesis Penelitian………... 38
BAB III METODE PENELITIAN……… 39
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 39
3.2. Subjek Penelitian……… 39
3.3. Jenis Penelitian……….. 39
3.4. Data dan Sumber Data………... 42
3.5. Tehnik Pengumpulan Data………... 43
a. Observasi………. 43
b. Wawancara……….. 44
c. Catatan Lapangan (Field Note)……… 44
d. Dokumentasi Foto……… 44
3.6. Kisi- kisi Pengembangan Instrumen Penelitian………... 45
3.7. Teknik Analisis Data……… 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 49
4.1. Hasil Penelitian……….. 49
a. Asesmen Awal……….. 49
4.1.2. Penyajian Data Siklus II……… 61
4.2. Pembahasan………. 73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……… 80
5.1. Simpulan……….. 80
5.2. Saran……….... 81
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Program Pembelajaran Mingguan (RPPM) ... 1
Lampiran 2. Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) ... .2
Lampiran 3. Rencana Program Pembelajaran Mingguan (RPPM) ... 7
Lampiran 4. Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) ... 9
Lampiran 5. Data Anak Kelompok B TK Al-Fauzi TP 2015/2016 ... 13
Lampiran 6. Absensi Anak Kelas B ... 14
Lampiran 7. Daftar Ceklis Observasi Bermain Peran ... 16
Lampiran 8. Panduan Wawancara Responden Guru ... 18
Lampiran 9. Kegiatan Bermain Peran di Salon ... 19
Lampiran 10. Naskah Drama di Salon. ... 20
Lampiran 11Kegiatan Bermain Peran Sebagai Dokter ... 21
Lampiran 12. Naskah Drama di Ruang Praktek Dokter... 22
Lampiran 13. Daftar Ceklis Observasi Karakter Bersahabat ... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Anak Usia Dini mengalami perkembangan emosi yang semakin berkembang sesuai
dengan pertambahan usia sang anak. Perkembangan emosi ini, dari emosi yang sederhana
seperti menangis, gembira, marah dan sebagainya, akan berkembang menjadi emosi yang lain
seperti pemalu, pengamuk, merusak mainan dan sebagainya. Kepribadian seorang anak dapat
dibentuk sejak dini, dengan mengajarkan hal-hal yang bersifat positif sehingga
mempengaruhi perkembangan anak dikemudian hari.
Perlu diketahui bahwa masa pra sekolah adalah masa pertumbuhan, dimana masa- masa
ini adalah masa menemukan bagaimana tekhnik yang bisa cocok dalam menghadapi tingkah
laku anak. Damayanti A. D (2009:20) menyatakan “perkembangan sosial anak ditandai
dengan kemampuannya dalam menyesuaikan diri dan mengembangkan tingkah laku
sosialnya sehingga dapat bersosialisasi dengan baik”.
Pada awal memasuki sekolah kompetensi sosial pada anak usia dini selalu menjadi
masalah. Banyak anak yang tidak dapat berhubungan baik dengan orang-orang yang bukan
anggota keluarga. Tarsidi (Masganti, 2012) menyatakan berbagai penelitian menunjukkan
rendahnya kompetensi sosial menyebabkan kesulitan pertemanan seorang anak pada masa
dewasanya,di antaranya penelitian Koch (Masganti, 2012) pada anak-anak prasekolah
menemukan bahwa anak yang disukai oleh teman-teman sekelasnya memiliki kemampuan
toleransi yang lebih baik terhadap rutinitas dan tugas-tugas sekolah dari pada anak yang
tidak popular di kalangan teman-temannya. Di samping itu, penelitian Han (Masganti, 2012)
2
Pada usia 5-6 tahun anak belajar menjalin kontak sosial dengan orang- orang yang ada di
luar rumah, terutama dengan anak sebaya. Dalam hal ini, guru mendorong anak untuk
melakukan kontak sosial dengan anak lain dengan cara bermain dan bicara bersama. Awalnya
anak bergaul dengan siapa saja, lama kelamaan anak mulai memilih untuk bermain dengan
teman yang berjenis kelamin sama.
Di usia PAUD banyak sekali aspek yang dapat dikembangkan sebab pada masa emas ini
segala aspek perkembangan pada anak akan lebih mudah dikembangkan dengan cara dan
metode yang benar menurut kapasitas anak yang masih pada dunia dia yaitu dunia bermain.
Salah satu pendidikan yang harus ditingkatakan pada anak usia dini adalah pendidikan
karakter, menurut Ratna Megawangi dalam buku Pendidikan Karakter (2012:17) menyatakan
bahwa pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkunganya. Karakter
menentukan sikap, perkataan dan perbuatan seseorang sehingga menjadi identitas yang
menyatu. Salah satu karakter anak yang perlu ditingkatkan adalah rasa bersahabat. Rasa
bersahabat merupakan tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain. Dalam dunia anak yang masih pada dunia bermain, maka
aktivitas bermain dikembangkan melalui kegiatan bermain diantaranya adalah kegiatan
dengan metode bermain peran.
Eprilia, U.H, dalam Perkembangan nilai Moral, Agama, Sosial dan Emosi AUD
(2011:35) menyatakan bahwa bermain mendorong anak untuk mininggalkan pola pikir
egosentrisnya.Dalam permainan anak belajar bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama-sama.Hal tersebut menunjukan bahwa pentingnya mengembangkan kemampuan bekerjasama
walaupun hanya dengan bermain. Kerjasama perlu dikembangkan pada anak sebab
3
lingkungannya. Selain untuk bersosialisai dengan orang lain dan lingkunganya anak juga
dilatih untuk meningkatkan rasa tanggungjawab di diri mereka.
Dalam peraturan Mentri Pendidikan Nasional tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini yang berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai
usia enam tahun. Tingkat perkembangan yang dicapai merupakan aktualisasi potensi semua
aspek perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada setiap perkembanganya,
bukan merupakan suatu tingkat pencapaian kecakapan akademik, untuk dapat mencapai
standar tingkat pencapaian perkembangan anak
Dapat berkomunikasi lisan dan tidak lisan dengan efektif juga merupakan arti dari nilai
bersahabat itu sendiri. Contohnya bisa dalam hal kehidupan nyata dalam sehari-hari,
misalnya seseorang yang lebih mempunyai karakter atau nilai bersahabat/komunikatif
dengan tidak dapat dilihat dari jumlah teman yang ia miliki. Orang yang memiliki nilai
bersahabat/komunikatif tentu lebih mempunyai banyak teman daripada yang tidak dan
tentunya orang yang lebih memiliki nilai bersahabat akan lebih disenangi teman-temannya
karena ia dapat berkomunikasi lisan lebih baik daripada yang tidak sehingga lebih mampu
mengungkapkan apa yang diinginkannya dan orang yang mempunyai nilai seperti inilah
yang dibutuhkan.
Namun kenyataannya masih terdapat anak yang kurang mampu bersosialisasi dengan
teman sebaya. Kurang mampu bersosialisasi merupakan perilaku yang menghambat
perkembangan anak kearah pembentukan kepribadian. Di Taman kanak- kanak apabila ada
anak yang kurang mampu bersosialisasi terhadap teman sebaya, baik pada saat kumpul
bersama di dalam kelas maupun di luar kelas atau bermain di halaman sekolah seperti anak
lebih senang bermain sendiri atau menyendiri, maka permasalahan tersebut ditangani oleh
4
Wawancara informal peneliti dengan beberapa guru Taman- kanak- kanak menunjukkan,
para guru berpendapat bahwa penggunaan metode bermain peran menghabiskan banyak
waktu dan kurang efisien. Di samping itu, masih banyak guru yang kurang terampil
menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran. Situasi yang serupa terjadi di TK
Al-Fauzi sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang terletak di Jl. Garu II/Nusa Indah
no. 59- G Medan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian
tindakan kelas yang menggunakan metode bermain peran untuk meningkatkan karakter
bersahabatl anak usia dini. Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Al-Fauzi.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu usaha guru untuk menanggulangi agar anak
dapat meninggalkan kebiasaan kurang mampu bersosialisasi dan menjadi mampu
bersosialisasi dengan teman sebaya. Kegiatan bermain peran, yang diterapkan di Taman
kanak- kanak, diharapkan mampu untuk mengembangkan sosialisasi bagi peserta didik,
belajar menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya, agar dia
berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Surya, H (2010:120) menyatakan “ Salah satu
jenis permainan yang tepat dan dapat mengembangkan kecerdasan sosial anak dengan baik
adalah dengan metode bermain peran”.
Dengan kegiatan bermain peran, anak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan
diri bergerak, ekspresi dalam bermain dengan suasana riang dan gembira melalui peran-peran
yang dilakoninya. Surya,H (2010:121) menyatakan “Dalam bermain peran ini, anak dapat
memahami dan mengerti perasaan orang lain, sebab setiap anak diminta untuk melakonkan
tokoh tertentu tersebut, maka anak harus menjiwai sikap dan perilaku tokoh yang
dimainkannya tersebut dengan baik”.
Harapan dari guru-guru di Taman Kanak-Kanak agar anak mampu bersosialisasi di
5
menyesuaikan diri, sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi,
bekerjasama, dan memahami peraturan serta disiplin. Taman kanak-kanak merupakan suatu
lembaga pendidikan prasekolah yang bertanggung jawab untuk membina anak dalam
mengembangkan aspek pembiasaan (pembentukan perilaku, moral, pancasila, agama,
disiplin, perasaan/emosi dan kemampuan bersosialisasi terhadap lingkungannya).
Sekolah adalah tempat yang memberikan kesempatan kepada anak untuk memperluas
pergaulan sosialnya dan mentaati peraturan atau disiplin, dengan menerapkan metode
bermain peran di Taman kanak-kanak mempunyai kontribusi yang baik bagi perkembangan
sosial anak. Berdasarkan pengamatan dilapangan, kenyataan menunjukkan bahwa dari 20
anak pada kelas B TK Al-Fauzi yang lebih senang bermain sendiri kurang mampu
berkomunikasi dengan teman pada saat mereka berada di dalam kelas maupun bermain
bersama di halaman sekolah sehingga anak menjadi tidak percaya diri dan kurang mampu
bersosialisasi dengan teman dilingkungannya yang akhirnya mereka lebih senang menyendiri
pada saat bermain di luar kelas.
Untuk mengembangkan sosialisasi dan menumbuhkan karakter bersahabat pada diri
anak, maka anak diberikan stimulasi secara bertahap sehingga ia dapat memahami dan
mengerti bagaimana cara bermain peran. Dengan bermain peran anak diajarkan untuk
berkomunikasi/ berdialog dengan teman melalui peran- peran yang dimainkan. Untuk
meningkatkan cara bergaul dan hasil belajar anak dalam bersosialisasi yang benar, salah satu
cara yang dapat diterapkan oleh guru yaitu dengan melibatkan anak langsung sebagai
pemeran utama dengan menggunakan metode bermain peran.
Keterlibatan langsung seorang anak dalam kegiatan pembelajaran akan memberi nilai
positif berupa mengadakan kegiatan langsung yang lebih mudah diingat, dipahami dan
6
langsung akan lebih lama diingat dari pada hanya dilihat dan didengar. Hal-hal yang
dilakukan akan menjadi nilai karakter anak yang akan diaplikasikan dengan teman sebaya
dilingkungan sosial. Nilai karakter yang sangat diperlukan saat anak pada fase ini adalah nilai
karakter bersahabat. Dari nilai karakter bersahabat ini seorang anak akan belajar mengenal
dan berinteraksi dengan teman sebaya pada lingkungan sekolah yang belum pernah anak
kenal sebelumnya.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Meningkatkan Karakter Bersahabat Melalui Metode Bermain Peran di TK Al-Fauzi”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang maka dapat diidentifikasi masalah yang ada sebagai
berikut: (a). Bagaimanakah peningkatan karakter bersahabat anak dengan menggunakan
metode bermain peran pada anak kelas B usia 5-6 tahun di TK Al-Fauzi? (b). Bagaimanakah
proses penerapan metode bermain peran dalam meningkatkan karakter bersahabat anak kelas
B usia 5-6 tahun di TK Al-Fauzi? (c). Sejauh mana peningkatan karakter bersahabat anak
kelas B usia 5-6 tahun di TK Al-Fauzi setelah diterapkannya metode bermain peran? (d).
Kendala-kendala apa yang dialami guru dalam menerapkan metode bermain peran pada
siswa kelas B usia 5-6 tahun di TK AL-Fauzi?
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka
perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah penelitian ini dibatasi pada rendahnya
karakter bersahabat anak pada siswa kelas B usia 5-6 tahun di TK Al-Fauzi Medan.
7
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah meningkatkan karakter bersahabat anak melalui metode bermain peran di
TK Al-Fauzi”?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang akurat tentang
penggunaan metode bermain peran sehingga mampu meningkatkan karakter bersahabat
anak khususnya pada siswa kelas B usia 5-6 tahun di TK-Alfauzi.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritik maupun
praktis.
1. Manfaat Teoritik
Secara teoritik penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
mengembangkan keilmuan dalam bidang pendidikan karakter di lingkungan TK. Hasil
penelitian ini juga menjadi bahan acuan bagi peneliti-peneliti yang lain.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemimpin yayasan, kepala
sekolah, guru, dan warga sekolah bahkan para pemerhati pendidikan tentang pedoman
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, Ishak, dkk. (2006). Alat Permainan Edukatif. Bandung : Lab PAUD UPI
Adiyanti, M.G. (1999). Skala Keterampilan Sosial, Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Arikunto, S (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aisyah, S (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.
balitbang.kemdikbud.go.id/jurnaldikbud/index.php/jpnk/article/.../69 Peningkatan kompetensi sosial anak usia dini dengan metode bermain peran. Diakses tanggal 21 Nov 2015 Beaty, Janice.J. (1998). Skill for Preschool Teacher. Fifth Edition. New Jersey: Manrillan
Imprint of Prentice Hall.
B.Hurlock, Elizabeth, alih bahasa: Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Perkembangan Anak Edisi keenam ( Jilid I ), Jakarta : Erlangga
Childrens Resaurce Internasional (alih bahasa Juwita, Kenny Dewi, dkk 2000). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. Jakarta: CRI. Inc.
Damayanti, A. D (2009). Kiat Memilih Mainan untuk Anak. Yogyakarta: Curvaaksara
Dirgagunarsa, S. (1998) Pengantar Psikologi. Jakarta : BPK GunungMulia
Echols, John M & Shadily. (1995). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia
Eprilia, U.H. (2011). Perkembangan Nilai Moral, Sosial dan Emosional Pada Anak Usia Dini, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Frye, Mike at all. (Ed.) 2002. Character Education: Informational Handbook and Guide for
Support and Implementation of the Student Citizent Act of 2001. North Carolina: Public Schools of North Carolina.
Hildayani,R. 2008. Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: Universitas Terbuka
http://arnikhilafa53.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-anak-menurut-erik-erikson.html diakses tanggal 21 Nov 2015
Kemdiknas. 2010. Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
84
Kurniati, E (2006). Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak
Melalui Permainan Tradisional. [online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/AFIP/JUR-PGTK/197706112001122-EUIS. KURNIATI/pedagogia.pdf
Lickona,T. Educating for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Wadu Wamaungu dan Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Lickona, T. (1991). Educationg for character: How our school can teach respect and
responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam books. Masganti. 2010. Perkembangan peserta didik. Medan: Perdana Publising
Megawangi, R.”Membangun SDM Indonesia Melalui Pendidikan Holistis Berbasis Karakter”. Dalam www.usm.maine.edu.com,2008.
Muhibbin Syah. ( 2010). Psikologi Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Muis, A (2010). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka
Musfirah, T. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan, Jakarta : Dikti. Ningrum, Sundari Dewi. (2007). Main Peran Jurnal. [on line] tersedia:
http://dheweeq.multiply.com/journal . [22 Maret 2011].
Nugraha, A & Rachmawati, Y. (2004). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Olsen, Amanda E. dan Sumsion, Jennifer ( 2000 ). Guru TK mempraktekkan dengan
menggunakan permainan drama di kelas k-2. Jurnal Penelitian. 41 (3), [ 18 Maret 2011].
R. Moeslichatoen (2004). Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta
Rachmawati, Y ( 2006). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ryan, Kevin & Bohlin, K. E. 1999. Building Character in Schools: Practical Ways to Bring Moral Instruction to Life. San Francisco: Jossey Bass.
Santrock, Jhon W, Alih Bahasa: Mila Rachmawati dan Anna Kuswati,. 2007. Perkembangan Anak Edisi kesebelasn (jilid 1). Jakarta: Erlangga.
Sulhan, Najib. 2011. Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi Sekolah dengan Rumah. Surabaya: Jaring Pena
85
Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PT. Pustaka Insani
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tarigan, H. Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa, Bandung : Angkasa Bandung.
Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003).
Jakarta: Depdiknas.
VD Arto - 2013 Upaya Meningkatkan Sosialisasi Anak Melalui Metode Sosiodrama
download.portalgaruda.org/article.php?article=112344&val=2338 diakses tanggal 19 Nov 2015
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=175387&val=6174&title=PENDIDIKA N%20UNTUK%20PENGEMBANGAN%20KARAKTER%20(Telaah%20terhadap% 20Gagasan%20Thomas%20Lickona%20dalam%20Educating%20for%20Character) diakses tanggal 25 Nov 2015
Yeye, Sukmaya 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Dengan Metode Dongeng
Menggunakan Media Wayang Golek Untuk Mengembangkan Karakter Persahabatan Anak Usia Dini. Universitas Pendidikan Indonesia. Repository. upi. edu
Yulia Siska, (2011). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) Dalam Meningkatkan keterampilan Sosial Dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Universitas Pendidikan Indonesia. Repository. upi.edu.