• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERSONEL BATALYON KAVALERI 6/ SERBU TERHADAP MASYARAKAT DI ASAM KUMBANG MEDAN SELAYANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN PERSONEL BATALYON KAVALERI 6/ SERBU TERHADAP MASYARAKAT DI ASAM KUMBANG MEDAN SELAYANG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PERSONEL BATALYON KAVALERI 6/

SERBU TERHADAP MASYARAKAT DI ASAM KUMBANG

MEDAN SELAYANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

DHIAH RISTANTI HANDAYANI NIM. 3123121008

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

DHIAH RISTANTI HANDAYANI, NIM 3123121008,

PERKEMBANGAN PERSONEL BATALYON KAVALERI 6/ SERBU

TERHADAP MASYARAKAT DI ASAM KUMBANG MEDAN

SELAYANG, SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. 2016

Penelitian ini bertujuan Pertama, untuk mengetahui Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/ Serbu. Kedua, Perkembangan Personil Batalyon Kavaleri 6/ Serbu. Ketiga, peranan personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang. Keempat, dampak yang timbul dari peranan personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang.

Metode yang di gunakan adalah Metode Sejarah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Penelitian Lapangan (field research) di kombinasikan dengan Penelitian Kepustakaan (library research), Yaitu dengan mengumpulkan data – data secara objektif berdasarkan hasil wawancara dengan warga tokoh-tokoh masyarakat yang mengetahui tentang Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/ Serbu, peranan personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang dan juga untuk mengetahui dampak yang timbul dari peranan personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang serta mengkolaborasikannya dengan tulisan-tulisan di dalam Buku yang berkaitan dengan Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/ Serbu.

Hasil penelitian menunjukkan pertama, Batalyon Kavaleri 6/Serbu adalah salah satu kesatuan dari kodam I/Bukit Barisan dan pasukan Kavaleri Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dibentuk pada 18 Agustus 1954 dan bermarkas di Padang Bulan, Medan Selayang, Sumatera Utara. Namun sekarang Batalyon Kavaleri 6/serbu berdomisili di Asam Kumbang, Medan Selayang, Sumatera Utara. Berbagai macam suku bangsa mengisi personel kesatuan ini karena dalam pembentukannya juga di ambil dari personel-personel dari berbagai daerah (Sumatera Barat, Sumatera Timur, Aceh, Jawa, Sumatera Selatan dan lain-lain). tapi berkat keuletan dari anggota tim yang ditugaskan untuk merintis, membimbing serta membentuk satuan Kavaleri, maka anggota-anggota yang mempunyai tata cara sendiri-sendiri, adat istiadat sendiri sesuai dengan pembawaan daerahnya masing-masing dapat dibina menjadi satu kesatuan yang kompak dan memiliki Korps yang kuat. Personel yang memiliki peranan penting terhadap masyarakat dalam pengamanan, perlindungan dan kenyamanan disetiap kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara personel Batalyon Kavaleri 6/ serbu dengan Masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu memiliki dampak positif dan dampak negatif terhadap masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana atas rahmat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Perkembangan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang”. Shalawat berangkaikan shalam dihadiahkan kepada junjungan kita rasulullah Muhammad SAW, yang mana syafaatnya di harapkan di yaumul mahsyar kelak,amin.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memproleh gelar sarjana pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapakku tercinta Kopka Supriyono dan Ibuku tercinta Eikda Ningsih, terimakasih yang sebesar-besarnya, doa dan dukungan yang diberikan kepada saya tiada henti-hentinya, dan begitu banyak pengorbanan selama ini diberikan kepada saya, yang tiada lelah mencari nafkah, mendidik, mengajari, membimbing hingga saya sampai saat ini.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial 4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah sekarang. Seorang pemimpin yang patut dicontoh, selalu memperhatikan dan mengerti keadaan mahasiswa, mengajari dan mengarahkan layaknya anak sendiri.

5. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M. Hum, MA selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah terimakasih banyak selama ini telah mengurusi dan membantu dalam melengkapi perlengkapan administrasi saya,

(7)

iii

7. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen penguji Utama saya, yang telah membimbing saya selama ini dalam proses akademik.

8. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen penguji ahli yang telah banyak memberi inspirasi bagi penulis.

9. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen penguji bebas yang telah banyak memberi inspirasi bagi penulis.

10.Dosen-dosen lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah Bu Hafnita, Pak Ponirin, Pak Ichwan Azhari, Pak Pristi Suhendro, Pak Hidayat,Pak Pulung, Pak Haris, Pak Fachri, Bu Syamsidar, dan seluruh Dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

11.Adik tercinta Iqbal Bukhori, yang selalu memberikan dukungan dan menemani peneliti saat mengerjakan skripsi hingga larut malam. 12.Seluruh keluarga saya tercinta, Nenek, Pakde, Bukde, Om, Ibu, Tante,

Kakak/Abang/Adik Sepupu, yang telah memberikan motivasi kepada penulis hingga sampai saat ini.

13.Sepupu tercinta Fitri Rahmadani Am.Kom yang telah membantu serta menemani peneliti untuk melakukan penelitian, terimakasih banyak. 14.Komandan Batalyon Kavaleri 6/ Serbu Bapak Mayor Kav Eryzal

Satria yang telah memberikan izin penelitian dan mendukung penulis dalam melaksanakan penelitian.

15.Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu yang telah banyak memberi informasi kepada peneliti dan Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang yang telah banyak membantu memberi Pendapat dan informasi kepada peneliti.

16.Sahabat-sahabatku Dyna Ronauli Hutagaol, Neneng Sudarmi, Siti Mada Yusdina Lubis, Tria Devi Ayumi dan Zein Hasanah Begitu banyak ilmu tentang kehidupan yang saya dapat dari kalian semua. Kalian mengajarkan saya untuk selalu peduli, berbagi. Kalian adalah inspirasi dalam perjalanan hidup ini untuk selalu bekerja keras.

17.Yang selalu menemani penulis, memberi perhatian, kasih sayang, membantu do’a serta memberi semangat yang begitu besar kepada penulis di saat penulis malas serta menjadi bagian dari hari-hari penulis, terima kasih kepada Muklis Hasibuan.

(8)

iv

kalian telah memberikan warna dalam kehidupan saya sehari-hari dikampus.

19.Kawan-kawan PPL ku Pinta, Nurul, Dibasari, Risma Wijaya, Bang wendy, Evan, Arif, Helen, Kak debby, Hasnah Terima kasih atas doa dan dukungan teman-teman semuanya. Kerinduan saat-saat bersama kalian.

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terima kasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya, khususnya di wilayah fakultas ilmu sosial.

Medan, Agustus 2016 Peneliti

(9)

v

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS... . .. 11

2.1. Kajian Pustaka ... ... .. 11

2.2. Kerangka Teori... .. 13

2.2.1. Teori Peranan ... .. 13

2.3. Kerangka Konseptual ... ... .. 14

2.3.1.Konsep Perkembangan Personel ... . .. 14

2.3.2.Konsep Batalyon Kavaleri 6/ Serbu ... . .. 16

2.3.3.Konsep Masyarakat ... ... .. 17

4.1.1. Profil Kecamatan Medan Selayang... .... 26

4.1.2. Letak dan Geografis Kelurahan Asam Kumbang... 27

4.1.2.1 Batas Wilayah... 27

4.1.2.2 Kondisi Geografis ... 27

4.1.3. Penduduk... .... 28

(10)

vi

4.1.5. Tenaga Kerja... 30

4.1.6. Agama ... 30

4.2. Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/ Serbu... 31

4.2.1. Periode Pembentukan ... 31

4.2.2. Arti Lambang Naga Karimata ... 33

4.2.3. Asal Mula Nama Naga Karimata ... 35

4.4. Peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang... 48

4.4.1. Kegiatan Peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang... 49

4.4.1.1. Kerja Bhakti Pembersihan Pinggiran Aliran Sungai Babura... 49

4.4.1.2. Komandan Batalyon Kavaleri 6/Serbu Kampanyekan Tertib Lalu Lintas... 50

4.4.1.3. Personel Yonkav 6/Serbu Amankan1,5 Ton Ganja ... 51

4.4.1.4. Hasil Pengerebekan Tempat Judi Jeckpot... 52

4.4.1.5. Keluarga Besar Yonkav 6/ Serbu serahkan zakat fitrah... 54

4.5. Dampak Peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Medan Selayang... 57

(11)

vii

DAFTAR TABEL

(12)

vii

DAFTAR TABEL

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan bangsa Indonesia sudah berdiri sejak lahirnya negara bangsa Indonesia. Dalam Sejarah Perkembangan Bangsa Indonesia, telah diketahui terjadinya perang-perang antar desa, antar daerah, antar wilayah dalam sejarah lama Bangsa Indonesia.

Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal kemerdekaan Indonesia dimulai dari penggabungan kekuatan bersenjata yang berasal dari para tokoh pejuang bersenjata, baik dari hasil didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), maupun mereka yang berasal dari laskar Masyarakat di Asam Kumbang. Hasil penggabungan ini menghasilkan sebuah lembaga yang bernama Badan Keamanan Masyarakat (BKR), dan selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan Masyarakat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

(15)

2

badan-badan perjuangan Masyarakat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.

Pada masa Orde Baru, Tentara Nasional Indonesia (TNI) digabung dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Penggabungan ini membentuk sebuah badan dengan nama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Berdasarkan Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 kembali menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah pemisahan peran antara TNI dan Polri.

Sejak kelahirannya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghadapi berbagai tugas dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tentara Nasional Indonesia memiliki Kecabangan Militer yaitu Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU).

(16)

3

yang berat yang akan membawa efek yang cemerlang apabila berhasil baik dan akan menurunkan segala nilai kepercayaan masyarakat apabila gagal. Dari jalanannya sejarah TNI-AD sejak lahirnya sampai kini yang sebenarnya juga merupakan sejarah dari perjuangan kita sendiri sudahlah jelas mau tidak mau peranan politik TNI-AD yang senantiasa nampak nyata pada waku TNI memasuki kekosongan atau vacum kekuasaan, yang timbul sebagai akibat kegagalan dari sistim demokrasi parlementer. Pada saat itu TNI-AD mengambil peranan besar untuk mencegah dan untuk mengatasi kemacetan politik dan ekonomi. Dan berangsur-angsur pada TNI mulai timbul kesadaran akan tanggung jawab serta peranan yang mau tak mau dimainkannya sebagai pengamanan, pengawal dan pelaksana Pancasila (fa. Mahjuma 1972:3).

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI Angkatan Darat atau TNI-AD) adalah salah satu cabang angkatan perang dan merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di darat. TNI Angkatan Darat dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945 bersamaan dibentuknya TNI yang pada awal berdirinya bernama Tentara Keamanan Masyarakat (TKR). TNI Angkatan Darat dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Darat (MABESAD).

(17)

4

wilayah luas atau karesidenan, Korem dipimpin perwira berpangkat Kolonel, dibawah Korem ada Komando Distrik Militer (KODIM) yang daerahnya meliputi wilayah satu Kabupaten/Kota atau lebih, Kodim dipimpin oleh perwira berpangkat Letnan Kolonel, sedangkan ada beberapa Kodim yang berdiri sendiri (tidak menginduk kepada Korem tapi langsung pada Kodim) maka pimpinannya berpangkat Kolonel. Dibawah Kodim ada Komando Rayon Militer (KORAMIL) yang wilayahnya biasanya terdiri dari satu Kecamatan atau lebih, Koramil dipimpin oleh Perwira berpangkat Kapten atau Mayor.

Di wilayah TNI Angkatan Darat memiliki 13 Komando Daerah Militer, yaitu Kodam Iskandar Muda, Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV/Diponegoro, Kodam V/Brawijaya, Kodam VI/Mulawarman, Kodam VII/Wirabuana, Kodam IX/Udayana, Kodam XII/Tanjungpura, Kodam XVI/Pattimur dan Kodam XVII/Cenderawasih.

(18)

5

Setelah adanya pengakuan Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RI, maka seluruh kekuatan bersenjata berada di Sumatera Utara dihimpun menjadi Komando Tentara Territorium Sumatera Utara (Ko.TT.SU) dan peristiwa ini terjadi pada tahun 1950. Berdasarkan penetapan Kasad No: 83/Kasad/Pnt/1950 tanggal 20 Juni 1950 Komando Tentara Teritorium Sumatera Utara (KO TT-SU) diubah menjadi Komando Tentara Teritorium-I Sumatera Utara (KO TT-I/SU) dan wilayahnya meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau. Selanjutnya tanggal 21 Juni 1951 KO TT-I SU menjadi KO TT-I/BB), Sedangkan wilayahnya sama dengan KO TT-I/SU. KO TT-I/BB membawahi 4 Resimen Infanteri, yaitu Resimen Infanteri 1 di Aceh, Resimen Infanteri 2 di Sumatera Utara, Resimen Infanteri 3 di Tapanuli dan Resimen Infanteri 4 di Sumatera Barat-Riau. Tanggal 27 Desember 1956 Resimen Infanteri 1 di Aceh dan 4 di Sumatera Barat-Riau dipisahkan dari KO TT-I/BB dan selanjutnya masing-masing berkembang menjadi Komando Daerah Militer (KODAM). Dan di Aceh dibentuk Kodam I/Iskandar Muda, di Sumatera Barat-Riau dibentuk Kodam III/17 Agustus dan KO TT-I/BB berubah menjadi Kodam II/Bukit Barisan.

Berdasarkan Perintah Operasi Kasad No. 01 tanggal 22 September 1984 tentang reorganisasi TNI AD khususnya mengenai Kodam, jumlah Kodam dikurangi dari 16 menjadi 10. Kodam I/Iskandar Muda, Kodam II/Bukit Barisan dan Kodam III/17 Agustus direorganisasi menjadi satu Kodam dengan nama Kodam I/BB, Nama Lambang/Pataka Kodam I/Bukit Barisan tetap “Bukit

(19)

6

Pada tanggal 20 juni 1950 diresmikan lambang Bukit Barisan sebagai lambang Komando Territorium I/ Sumatera Utara (KO TT-I/SU) dengan diberi nama Komando Tentara Teritorium I/Sumatera Utara. Pada tanggal 20 juni 1950 ditetapkan menjadi hari jadi Kodam I/BB (Disjarahad 2012:27).

Selain itu Setiap Kodam didukung dengan satuan-satuan tempur dan bantuan tempur dalam bentuk Brigade, Batalyon, Detasemen atau Kompi seperti Brigade Infanteri (Brigif), Batalyon Infantri (Yonif), Batalyon Artileri Medan (Yonarmed), Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud), Batalyon Kavaleri Tank/Panser/Serbu (Yonkav/Tank/Serbu), Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) dan Batalyon Zeni Konstruksi (Yonzikon). Pembentukan satuan-satuan tempur di tingkat Kodam seperti Brigade, Batalyon, Detasemen dan Kompi disesuaikan dengan kondisi dan situasi kewilayahan masing-masing Kodam. Kodam mempunyai Struktur Organisasi yang dipimpin oleh Panglima Kodam (Pangdam) berpangkat Mayor Jendral (Mayjen) dengan simbol kepangkatan bintang dua dan Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) berpangkat Brigadir Jendral (Brigjen) dengan simbol kepangkatan bintang satu beserta jajarannya.

(20)

7

Riwayat terbentuknya kesatuan ini lain dari kesatuan-kesatuan yang lain, terutama dalam masa pembentukannya. Kesatuan Batalyon Kavaleri 6/Serbu dibentuk berdasarkan rangka organisasi yang telah direncanakan dengan diisinya personel yang diresmikan melalui suatu keputusan baru dengan melaksanakan tugas yang dibebankan pada kesatuan. Tetapi Kesatuan Batalyon Kavaleri 6/Serbu diresmikan setelah mengalami masa pelatihan di daerah operasi baik daerah teritorium I sendiri maupun kedaerah Teritorium lainnya.

Pada tanggal 20 September 1953 timbul pemberontakan di Aceh oleh DI/TII dan daerah Sub Teritorial I menjadi daerah operasi I(Pancasila I). Eskadron Kavaleri yang berada di daerah Koter I mau tidak mau harus berbuat sesuatu walaupun belum diresmikan. Anggota Kavaleri yang baru berumur 20 hari tadi, pada tanggal 21 September 1953 diberangkatkan operasi sebanyak 1 Peleton yang di pimpin oleh Peltu Sukar ke Aceh dalam rangka penumpasan pemberontakan tersebut. Pengiriman pertama ini di sambung lagi dengan pengiriman berikutnya dengan pergantian pasukan ke daerah Aceh selama lebih kurang 1 tahun sebelum diresmikan.

(21)

8

Dengan berpindahnya Eskadron kavaleri V menjadi Batalyon Kavaleri 6/Serbu, hal ini yang menjadi alasan peneliti untuk mengamati bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan Batalyon Kavaleri 6/Serbu. Penelitian mendalam terhadap perkembangan Batalyon Kavaleri 6/Serbu belum ada, maka dari itu berdasarkan sumber yang ada, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dari judul “Perkembangan Personel Batalyon Kavaleri 6/Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang di Asam Kumbang Medan Selayang”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

a. Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/Serbu b. Perkembangan Batalyon Kavaleri 6/Serbu

c. Peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang di Asam Kumbang Medan Selayang

d. Dampak Peranan Batalyon Kavaleri 6/Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang di Asam Kumbang, Medan Selayang

1.3. Rumusan Masalah

a. Bagaimana Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/Serbu? b. Bagaimana Perkembangan Batalyon Kavaleri 6/Serbu?

c. Bagaimana Peranan Batalyon Kavaleri 6/Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang di Asam Kumbang Medan Selayang?

(22)

9 1.4. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/Serbu b. Untuk Mengetahui Perkembangan Batalyon Kavaleri 6/Serbu

c. Untuk Mengetahui Peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Di Asam Kumbang Medan Selayang

d. Untuk Mengetahui Dampak Peranan Batalyon Kavaleri 6/Serbu Terhadap Masyarakat di Asam Kumbang Di Asam Kumbang Medan Selayang.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Sejarah terbentuknya Batalyon Kavaleri 6/Serbu Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.

2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang sejarah Berdirinya Batalyon Kavaleri 6/Serbu Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.

(23)

10

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang berkaitan pada masa yang akan datang.

(24)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan

Tentara Nasional Indonesia adalah merupakan kekuatan dan ketahanan Nasional yang memiliki peran penting dan strategis. Tentara Nasional Indonesia sebagai salah satu bagian dari komponen bangsa berperan untuk membela dan menjaga keutuhan Negara. Kehadiran TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menciptakan kestabilan dibidangpertahanan dan keamanan Negara.

Keadaan peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu adalah suatu keadaan atau sikap perilaku yang menyatu dari atau bersatu padunya personel dengan masyarakat, baik secara lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Kegiatan terpadu yang dapat dijadikan sebagai solusi dalam meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat di daerah, karena kegiatan personel dengan masyarakat di Asam Kumbang mampu meningkatkan perubahan sosial dimasyarakat.

(25)

65

Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu di Asam Kumbang Medan adalah sebagai berikut:

1. Bidang karya bhakti melalui pembersihan pinggiran Aliran Sungai Babura dengan masyarakat di Asam Kumbang agar lebih bersih, rapi dan indah sehingga dapat lebih nyaman di lihat serta memperlancar air aliran sungai dan merupakan upaya dalam penanggulangan bencana alam banjir di kota Medan.

2. Bidang Kesehatan terjalinnya kerjasama Program Posyandu antara Persit ( Persatuan Istri prajurit ) dan masyarakat sekitar dengan petugas Puskesmas yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali bertempat di Jl. Impres Asam Kumbang yang berupa penimbangan balita, imunisasi, pelayanan ibu hamil dan konsultasi kesehatan, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

(26)

66 5.2 Saran

1. Dalam rangka memberikan konstribusi yang optimal kepada bangsa dan negara, maka kekuatan, kemampuan serta fasilitas yang dimiliki Personel Batalyon Kavaleri 6/ Serbu perlu digunakan melalui Optimalisasi Peran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang implementasinya diwujudkan dalam kegiatan pembangunan disegala bidang.

2. Stabilitas keamanan dan kesejahteraan harus dibangun secara bertahap dan berkesinambungan, agar bangsa Indonesia memiliki suatu ketahanan pada semua aspek kehidupan. Cakupan keamanan dan kesejahteraan sangat dibutuhkan, terutama dalam mempersiapkan Tata Ruang Wilayah Pertahanan yang terpadu dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sehingga tata ruang pertahanan yang dibangun oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat melalui fungsi tugas pemberdayaan wilayah pertahanan memiliki ketangguhan dan aspek tangkal yang bersifat kewilayahan, dengan demikian pemaduan program pemberdayaan wilayah pertahanan merupakan suatu keniscayaan.

(27)

67

bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat khususnya kepada Satuan Batalyon Kavaleri 6/ Serbu di Asam Kumbang

(28)

68

DAFTAR PUSTAKA

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Penerbit Ombak: Yokyakarta.

Disjarahad. 2012. Ringkasan Sejarah Kotama/Balakpus Jajaran Tni Ad. Prawira: Jakarta.

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. FIS UNIMED.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang Pustaka: Yogyakarta. Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Imu Antropologi. Rineka Cipta:Jakarta

Mahjuma, Fa. 1972. Cuplikan Sejarah Perjuangan TNI Angkatan Darat. Offset Virgosari: Jakarta.

Minahasa, Tjuk Agus. 2006. 7 Windu Pengabdian Kavaleri TNI AD. Pussenkav Kodiklat TNI AD: Bandung.

Narwoko, J. Dwi. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.Prenada Media: Jakarta

Prasandriani, Dini. 2015. Pengaruh Kepemimpinan Efektif dan Budaya Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Anggota Kompi Panser 64 Batalyon Kavaleri 6/ Serbu – Medan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening. Tesis tidak diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Magister Ilmu Manajemen USU: Medan

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Ombak: Yokyakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R dan D. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Sukarno. 1991. Meningkatkan Kepemimpinan Komandan Satuan Kavaleri TNI – AD Untuk Keberhasilan Tugas. Markas Besar TNI AD Sekolah Staf dan Komando: Bandung

Ulandari, Rini. 2013. Perkembangan Rumah Sakit Bangkatan Binjai. Skripsi Tidak diterbitkan. FIS UNIMED: Medan

Wa, Soegiyono. 1991. Lambang Kesatuan Yonkav 6/ Serbu. Komando Daerah Militer-I Bukit Barisan Batalyon Kavaleri 6/ Serbu : Medan

50 Tahun Kavaleri TNI AD. 2000. Buletin Tri Daya Cakti edisi no.10/ TH-9 / 2000;. Pussenkav Kodiklat TNI AD: Bandung.

Gambar

Tabel 4.1.  ..........................................................................................
Tabel 4.1.  ..........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

SLPHT merupakan program penyuluhan yang menuntut peran petani sebagai pelaku, peneliti, pemandu dan manajer lahan yang ahli secara aktif untuk berpatisipasi pada keseluruhan

[r]

Menurut Rivai (2006:55) menjelaskan bahwa fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan

Diagram batang nilai rata-rata sensori penampakan fillet belut asap Dari Gambar 4 tersebut dapat dilihat bahwa pemberian konsentrasi garam dengan kisaran 0 % sampai 9 % memberikan

ke kanan makin kecil.. Dalam satu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai jumla elektron valensi sama dan jumlah kulit bertambah. Akibatnya, jarak elektron

Grafik hasil analisis data air murni Dari hasil analissi data diperoleh nilai koefisien viscositas larutan gula ditunjukan pada tabel 1.. Hasil perhitungan viskositas

35 Media di samping dapat meningkatkan motivasi, menghilangkan kejenuhan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Arab, dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa, ia juga dapat menutupi

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki persepsi yang baik tentang jenjang karir di RSUD Tugurejo yaitu