TESIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PROBLEM BASED LEARNING, DAN KONVENSIONAL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA SILINDA SERDANG BEDAGAI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
LUSNDICO SARAGIH NIM. 8116173010
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
Lusndico Saragih. NIM. 8116173010. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2016.
Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Swasta Silinda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (problem based learning, dan konvensional) terhadap: (1) keterampilan proses sains; dan (2) hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Sampel penelitian ini merupakan populasi total siswa kelas VII SMP Swasta Silinda Semester Genap Tahun Pembelajaran 2015/2016 berjumlah 60 siswa yang terbagi kedalam 2 kelas, dimana masing-masing kelas terdapat 30 siswa. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar siswa, dan observasi keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen (quasi eksperimental method) dengan teknik analisis hipotesis uji t pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat pengaruh model pembelajaran (Problem Based Learning, dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai (thitung = 5,424; P = 0,000); dan (2) terdapat pengaruh model pembelajaran (Problem Based Learning, dan konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai (thitung = 3,342 ; P = 0,001). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa model pembelajaran problem based learning memberikan dampak untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
iii ABSTRACT
Lusndico Saragih. NIM. 8116173010. Influence Learning Model (Problem Based Learning, and Conventional) against Science Process Skills and Learning Outcomes Students in Private Junior High Content Ecosystem In Serdang Silinda Bedagai. Thesis. Graduate Program, State University of Medan (UNIMED). Field. 2016.
Research was conducted on private junior high school students Silinda which aims to determine the effect of learning models (problem based learning, and conventional) to: (1) The science process skills; and (2) the results of student learning in the ecosystem material. The research sample is the total population of students class VII Semester Silinda Private Education Year 2015/2016 of 60 students, divided into two classes, where each class there are 30 students. Instruments in this study of the test results of students 'learning and students' science process skills of observation. This research method is a quasi-experimental (quasi quasi-experimental method) analysis techniques hypothesis t test at significance level α = 0.05. The results of this study showed that: (1) there are significant learning model (Problem Based Learning, and conventional) against science process skills of students at private junior ecosystems material Silinda Serdang Bedagai (t = 5.424; P = 0.000); and (2) there are significant learning model (Problem Based Learning, and conventional) on student learning outcomes at the ecosystem material Silinda Serdang Bedagai Private SMP (t = 3.342; P = 0.001). The results of this research imply that learning model of problem based learning impact for developing science process skills and improve student learning outcomes for the better.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional)
terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Ekosistem Di SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis
mengucapkan terima kasih pada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.
3. Dosen Pembimbing I Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., serta Bapak Prof. Dr.
Sumarno, M.Pd., Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal
v
4. Dr. Ely Djulia, M.Pd., Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dr. Fauziyah Harahap,
M.Si., selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran dan
masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
5. Kepala Sekolah SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai Ibu Tara Wilma
Barus, beserta para guru dan staff pegawai sekolah yang telah memberikan
izin dan memba.
6. Ayahanda dan Ibunda serta kakak dan adik-adik saya yang senantiasa
mendoakan dan mendorong penulis menjalankan studi dan sampai
menyelesaikan tesis ini.
7. Teman-teman angkatan XX khususnya kelas A, serta semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat
membalas kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para guru
biologi serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, 25 Juni 2016 Penulis
iv
2.1.1.Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 10
2.1.2.Pembelajaran Konvensional ... 14
2.1.3.Keterampilan Proses Sains Siswa ... 16
2.1.4.Hasil Belajar ... 22
2.1.5.Materi Ekosistem ... 27
2.2.Kerangka Berpikir ... 33
2.2.1. Pengaruh Perbedaan Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa ... 33
2.2.2. Pengaruh Perbedaan Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Hasil Belajar Siswa ... 35
2.3.Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ... 37
3.3.Variabel Penelitian ... 38
3.4.Jenis dan Desain Penelitian ... 38
3.5.Prosedur Penelitian ... 39
3.6.Instrumen Penelitian ... 41
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1.Hasil Penelitian ... 43
4.1.1. Deskripsi Pretest Siswa ... 43
4.1.2. Deskripsi Postes (Hasil Belajar) Siswa ... 43
4.1.3. Deskripsi Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 44
4.1.4. Deskripsi Postes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 45
4.1.5. Hasil Uji Normalitas Data ... 46
4.1.6. Hasil Uji Homogenitas Data ... 47
4.2.PengujianHipotesis ... 48
4.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai ... 48
4.2.2. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai ... 51
4.3.Pembahasan ... 54
4.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa ... 54
4.3.2. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 57
4.4.Keterbatasan Penelitian ... 58
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 60
5.1.Simpulan ... 60
5.2.Implikasi ... 60
5.3.Saran ... 61
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Problem Based Learning ... 13
Tabel 2.2. Keterampilan Proses dan Sub keterampilan Proses ... 20
Tabel 3.1. Two Group Pretest-Postest Design ... 38
Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Siswa ... 43
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 44
Tabel 4.3. Deskripsi Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 44
Tabel 4.4. Deskripsi Postes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 46
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data ... 47
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 65
Lampiran 2. RPP Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 68
Lampiran 3. RPP Konvensional ... 82
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Siswa ... 88
Lampiran 5. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa ... 95
Lampiran 6. Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 97
Lampiran 7. Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ……..……… . 99
Lampiran 8. Postes (Hasil Belajar) Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 99
Lampiran 9. Postes (Hasil Belajar) Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ...100
Lampiran 10. Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ...101
Lampiran 11. Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ...102
Lampiran 12. Postes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ...103
Lampiran 13. Postes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ...104
Lampiran 14. Deskripsi Data Penelitian ...105
Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas Data ...106
Lampiran 16. Hasil Uji Homogenitas Data ...107
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang
disepanjang hidupnya. Dalam proses belajar melibatkan adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda seseorang itu telah mengalami
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan,
atau sikapnya (Arsyad, 2007). Maka proses dalam belajar merupakan peristiwa
penting dalam memberikan penyampaian materi pelajaran kepada para siswa
dengan cara yang baik dan tepat yang disebut dengan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang selama ini diselenggarakan di sekolah, tidak
lain bertujuan untuk mengarahkan perubahan tingkah laku siswa secara sederhana,
baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Sebagaimana
dikemukakan oleh Hamalik (2008) menyatakan bahwa belajar adalah proses
kegiatan belajar mengajar, dimana dalam proses tersebut merupakan proses
penyampaian pengetahuan yang akan diberikan kepada siswa dengan baik, benar
dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan, bukan hanya
sekedar mencapai suatu hasil atau tujuannya saja. Namun dalam dunia pendidikan
di Indonesia tujuan merupakan faktor prioritas yang ingin dicapai tanpa melihat
2
peserta didik di sekolah. Proses pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting untuk diketahui bagaimana siswa memperoleh pengetahuannya khususnya
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di dalam kelas. Karena belajar
bukan hanya untuk mengingat akan apa yang telah terjadi tetapi belajar
mengandung makna yang lebih luas yakni mengalami proses belajar itu sendiri.
Oleh sebab itu, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang
dimaksud adalah pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi
pelajar dan kreatifitas pengajar untuk mencapai keberhasilan pencapaian target
belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999).
Peran guru tidak hanya sekedar mengajar melainkan membelajarkan
peserta didik agar mau belajar. Tugas guru dalam proses pembelajaran, disamping
menyampaikan informasi, ia juga bertugas mendiagnosis kesulitan belajar siswa,
menyeleksi materi ajar, mensupervisi kegiatan belajar, menstimulasi kegiatan
belajar siswa, memberikan bimbingan belajar, mengembangkan dan
menggunakan model dan metode (Arends, 2008). Maka peran guru memliki
peranan penting dalam menyampaikan pengetahuan berupa materi IPA kepada
para siswa dengan baik dan benar serta dengan proses pembelajaran yang tepat
pula. Akan tetapi pembelajaran pada saat ini masih berorientasi kepada guru
(teacher oriented), sehingga hal ini memberikan dampak kepada para siswa
kurang untuk diberi kesempatan dalam menyelesaikan suatu bentuk permasalahan
materi pembelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung yang berdampak
3
pada proses pembelajaran tersebut siswa kurang dapat dengan bebas dalam
mengembangkan kemampuan berpikirnya di dalam kelas. Proses yang demikian
ini juga terjadi pada SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai. Sebagaimana hasil
studi pendahuluan melalui wawancara peneliti di sekolah diperoleh bahwa dalam
proses pembelajaran IPA masih berlangsung dengan proses pembelajaran
konvensional, yakni masih menggunakan proses ceramah dan tanya jawab,
sehingga materi pembelajaran beberapa diantaranya masih belum dikontekskan
dengan kehidupan nyata siswa yang menyebabkan siswa sulit untuk menganalisis,
menyimpulkan dan mengevaluasi hasil dari manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan di dalam kelas. Hal ini memberikan rendahnya minat dan motivasi
belajar siswa di dalam kelas.
Maka berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya suatu penelitian yang
bertujuan untuk membangun motivasi siswa dan mendukung cara siswa dalam
menyelesaikan proses pembelajarannya kearah yang lebih baik kedepannya. Salah
satu proses pembelajaran yang mendorong siswa agar mampu menyelesaikan
suatu permasalahan pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa dalam
menyelasaikan masalah dari materi IPA dan meningkatkan motivasi belajar siswa,
yakni model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
merupakan model pembelajaran didalam kelas dalam bentuk penyelidikan dan
penuntasan masalah kehidupan nyata (Arends, 2008). Maksud dari mengatasi
masalah ini ialah merancang suatu penelitian dengan menggunakan model
4
meningkatkan kemampuan berpikir dan motivasi belajar siswa. Model
pembelajaran ini tidak hanya berpusat guru melainkan juga kepada para siswa
dengan membangkitkan diskusi dalam proses pembelajarannya dan hasil belajar
siswa menjadi lebih baik (Cinar, 2007). Sebagaimana dikemukakan oleh Bangun
(2012) tujuan model problem based learning adalah untuk mencapai
pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan masalah. Dalam model problem
based learning siswa akan terlibat secara langsung dan akan membuat siswa lebih
memahami dan lebih banyak mengingat materi pelajaran IPA menjadi lebih baik.
Oleh sebab itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah IPA dan juga
memampukan siswa untuk memunculkan ide/gagasan sehingga siswa menjadi
lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Model problem based learning dianggap
mampu membantu siswa memecahkan suatu permasalahan dengan cara bekerja
sama satu dengan yang lain maupun berkelompok diskusi belajarnya. Sehingga
dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat membantu
siswa menyelesaikan suatu permasalahan IPA dengan kerjasama, sehingga dapat
memotivasi siswa untuk dapat belajar aktif dan siswa merasa tidak sendirian
dalam mengerjakan masalah tersebut. Dengan kondisi seperti ini diharapkan dapat
menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga siswa
5
Pembelajaran biologi di SMP menekankan pada kemampuan aktivitas
siswa dan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains bagi siswa SMP
diarahkan pada keterampilan proses sains terpadu sebagai pengembangan
keterampilan proses sains dasar. Pemberdayaan siswa dalam pengembangan
keterampilan proses sains akan membentuk karakter siswa dengan sikap ilmiah,
kemampuan berpikir dan bertindak kritis baik selama pembelajaran maupun
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Namum sampai sekarang pembelajaran
dengan pendekatan keterampilan proses sangat jarang dilakukan di dalam kelas
pada pembelajaran biologi karena masih kurangnya kreatif guru dalam
menerapkan keterampilan proses pada proses pembelajaran IPA di dalam kelas.
Beberapa strategi yang lazim dilakukan dalam mengembangkan
kemampuan aktivitas siswa adalah dengan pendekatan keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains bagi siswa diarahkan pada keterampilan proses sains
terpadu sebagai pengembangan keterampilan proses sains. Pemberdayaan siswa
dalam pengembangan keterampilan proses sains akan membentuk karakter siswa
dengan sikap ilmiah, kemampuan berpikir dan bertindak kritis baik selama
pembelajaran maupun dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana hasil penelitian yang dikemukakan oleh Ango (2002) bahwa
keterampilan proses memiliki peranan yang sangat penting untuk pengembangan
pemahaman oleh siswa dalam menerapkan konsep ilmiah dan meningkatkan
proposisi belajarnya. Sehingga melalui pengalaman-pengalaman dalam
6
pembelajaran yang bermakna dalam prosedur pemecahan masalah secara ilmiah
dan menerapkan pemahaman ilmiah tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.
Karamustafaoglu (2011) mengemukakan bahwa ilmu keterampilan proses
memberikan manfaat meningkatkan hasil belajar peserta didik serta partisipasi
peserta didik di dalam kegiatan laboratorium sains, dimana ilmu keterampilan
proses tidak dapat dipisahkan dalam praktek dari konseptual pemahaman yang
terlibat dalam belajar dan menerapkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian
pendekatan keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif
atau intelektual, manual, dan sosial peserta didik dengan menggunakan pikirannya
serta menanamkan sikap ilmiah peserta didik pada pembelajaran IPA dalam
meningkatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.
1.2.Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang diperoleh, yaitu sebagai berikut:
1. Masih rendahnya peran guru dalam meningkatkan proses pembelajaran
kepada para siswa di dalam kelas.
2. Tidak berkembangnya keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran
IPA.
3. Masih kurangnya inovasi pembelajaran untuk dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya di dalam kelas.
4. Proses pembelajaran di SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai masih
7
IPA masih berlangsung dengan proses pembelajaran konvensional (ceramah
dan tanya jawab).
5. Siswa masih sulit untuk menganalisis, menyimpulkan dan mengevaluasi hasil
dari manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas.
6. Rendahnya hasil belajar siswa di dalam kelas.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah
yang diteliti lebih jelas dan terarah maka batasan masalah penelitian ini dibatasi
pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning).
2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Swasta Silinda Serdang
Bedagai.
3. Materi pelajaran IPA yang dicobakan dalam penelitian ini adalah materi
pokok ekosistem.
4. Aspek instrumen yang dinilai dalam penelitian ini adalah mengenai hasil
8
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning,
dan Konvensional) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi
Ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai?
2. Apakah terdapat Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning,
dan Konvensional) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem SMP
Swasta Silinda Serdang Bedagai?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional)
terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Ekosistem SMP
Swasta Silinda Serdang Bedagai.
2. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional)
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem SMP Swasta Silinda
Serdang Bedagai.
1.6. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai bahan referensi
yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan Keterampilan
9
empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan dimasa
yang akan datang.
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai bahan acuan
dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka
peningkatan mutu kualitas pendidik/guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru
IPA dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman dan Bintaoro. 2000. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Afcariono, Muhammad. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3(4): 1-8.
Ango, M, L. 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. University of Jos, Plateau, Nigeria, 16(1):1-8
Arends, Richard, I. 2008. Learning to Teach. Belajar untuk Mengajar. Edisi Dua, (Penerjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantino Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bloom, B, S. 1956. Taxonomy of Educational Objective: Hand Book I: Cognitive Domain. New York.
Cahyadi, F.D. Suciati, Probosari, R.M. 2012. Penerapan Blanded Learning dalam Pembelajaran Biologi untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 4 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4.
Dahar, R, W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, S, E, W. 2002. Psikologi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
61
Iabordo dan Gaikwad. 2005. Group Investigation: How Does It Works?. InFo. 8:79-98.
Karamustafaoglu, S. 2011. Improving the Science Process Skills Ability of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 3(1):26-38.
Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sari, I, M. 2012. Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom. (http://file.upi.edu, diakses 15 Desember 2015).
Semiawan, C, R. 1992. Pengembangan Kurikulum Berdifferensiasi. Jakarta: Grasindo.
Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. & Rivai A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sukmadinata, S. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syamsuri, I. 2004. Sains Biologi SMP Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Trianto. 2007. Mendesign Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta: Kencana.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: konsep, Startegi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.