• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PROBLEM BASED LEARNING, DAN KONVENSIONAL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA SILINDA SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PROBLEM BASED LEARNING, DAN KONVENSIONAL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA SILINDA SERDANG BEDAGAI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PROBLEM BASED LEARNING, DAN KONVENSIONAL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS

DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA SILINDA SERDANG BEDAGAI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

LUSNDICO SARAGIH NIM. 8116173010

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii ABSTRAK

Lusndico Saragih. NIM. 8116173010. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2016.

Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Swasta Silinda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (problem based learning, dan konvensional) terhadap: (1) keterampilan proses sains; dan (2) hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Sampel penelitian ini merupakan populasi total siswa kelas VII SMP Swasta Silinda Semester Genap Tahun Pembelajaran 2015/2016 berjumlah 60 siswa yang terbagi kedalam 2 kelas, dimana masing-masing kelas terdapat 30 siswa. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar siswa, dan observasi keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen (quasi eksperimental method) dengan teknik analisis hipotesis uji t pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat pengaruh model pembelajaran (Problem Based Learning, dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai (thitung = 5,424; P = 0,000); dan (2) terdapat pengaruh model pembelajaran (Problem Based Learning, dan konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai (thitung = 3,342 ; P = 0,001). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa model pembelajaran problem based learning memberikan dampak untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

(5)

iii ABSTRACT

Lusndico Saragih. NIM. 8116173010. Influence Learning Model (Problem Based Learning, and Conventional) against Science Process Skills and Learning Outcomes Students in Private Junior High Content Ecosystem In Serdang Silinda Bedagai. Thesis. Graduate Program, State University of Medan (UNIMED). Field. 2016.

Research was conducted on private junior high school students Silinda which aims to determine the effect of learning models (problem based learning, and conventional) to: (1) The science process skills; and (2) the results of student learning in the ecosystem material. The research sample is the total population of students class VII Semester Silinda Private Education Year 2015/2016 of 60 students, divided into two classes, where each class there are 30 students. Instruments in this study of the test results of students 'learning and students' science process skills of observation. This research method is a quasi-experimental (quasi quasi-experimental method) analysis techniques hypothesis t test at significance level α = 0.05. The results of this study showed that: (1) there are significant learning model (Problem Based Learning, and conventional) against science process skills of students at private junior ecosystems material Silinda Serdang Bedagai (t = 5.424; P = 0.000); and (2) there are significant learning model (Problem Based Learning, and conventional) on student learning outcomes at the ecosystem material Silinda Serdang Bedagai Private SMP (t = 3.342; P = 0.001). The results of this research imply that learning model of problem based learning impact for developing science process skills and improve student learning outcomes for the better.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul

Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional)

terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Materi

Ekosistem Di SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat

terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis

mengucapkan terima kasih pada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.

3. Dosen Pembimbing I Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., serta Bapak Prof. Dr.

Sumarno, M.Pd., Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal

(7)

v

4. Dr. Ely Djulia, M.Pd., Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dr. Fauziyah Harahap,

M.Si., selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran dan

masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

5. Kepala Sekolah SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai Ibu Tara Wilma

Barus, beserta para guru dan staff pegawai sekolah yang telah memberikan

izin dan memba.

6. Ayahanda dan Ibunda serta kakak dan adik-adik saya yang senantiasa

mendoakan dan mendorong penulis menjalankan studi dan sampai

menyelesaikan tesis ini.

7. Teman-teman angkatan XX khususnya kelas A, serta semua pihak yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat

membalas kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga

tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para guru

biologi serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 25 Juni 2016 Penulis

(8)

iv

2.1.1.Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 10

2.1.2.Pembelajaran Konvensional ... 14

2.1.3.Keterampilan Proses Sains Siswa ... 16

2.1.4.Hasil Belajar ... 22

2.1.5.Materi Ekosistem ... 27

2.2.Kerangka Berpikir ... 33

2.2.1. Pengaruh Perbedaan Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa ... 33

2.2.2. Pengaruh Perbedaan Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Hasil Belajar Siswa ... 35

2.3.Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

3.3.Variabel Penelitian ... 38

3.4.Jenis dan Desain Penelitian ... 38

3.5.Prosedur Penelitian ... 39

3.6.Instrumen Penelitian ... 41

(9)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1.Hasil Penelitian ... 43

4.1.1. Deskripsi Pretest Siswa ... 43

4.1.2. Deskripsi Postes (Hasil Belajar) Siswa ... 43

4.1.3. Deskripsi Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 44

4.1.4. Deskripsi Postes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 45

4.1.5. Hasil Uji Normalitas Data ... 46

4.1.6. Hasil Uji Homogenitas Data ... 47

4.2.PengujianHipotesis ... 48

4.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai ... 48

4.2.2. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai ... 51

4.3.Pembahasan ... 54

4.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa ... 54

4.3.2. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional) Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 57

4.4.Keterbatasan Penelitian ... 58

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 60

5.1.Simpulan ... 60

5.2.Implikasi ... 60

5.3.Saran ... 61

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Problem Based Learning ... 13

Tabel 2.2. Keterampilan Proses dan Sub keterampilan Proses ... 20

Tabel 3.1. Two Group Pretest-Postest Design ... 38

Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Siswa ... 43

Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 44

Tabel 4.3. Deskripsi Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 44

Tabel 4.4. Deskripsi Postes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 46

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data ... 47

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 65

Lampiran 2. RPP Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 68

Lampiran 3. RPP Konvensional ... 82

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Siswa ... 88

Lampiran 5. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa ... 95

Lampiran 6. Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 97

Lampiran 7. Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ……..……… . 99

Lampiran 8. Postes (Hasil Belajar) Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 99

Lampiran 9. Postes (Hasil Belajar) Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ...100

Lampiran 10. Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ...101

Lampiran 11. Pretes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ...102

Lampiran 12. Postes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ...103

Lampiran 13. Postes Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional ...104

Lampiran 14. Deskripsi Data Penelitian ...105

Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas Data ...106

Lampiran 16. Hasil Uji Homogenitas Data ...107

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang

disepanjang hidupnya. Dalam proses belajar melibatkan adanya interaksi antara

seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi

kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda seseorang itu telah mengalami

belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan,

atau sikapnya (Arsyad, 2007). Maka proses dalam belajar merupakan peristiwa

penting dalam memberikan penyampaian materi pelajaran kepada para siswa

dengan cara yang baik dan tepat yang disebut dengan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang selama ini diselenggarakan di sekolah, tidak

lain bertujuan untuk mengarahkan perubahan tingkah laku siswa secara sederhana,

baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Sebagaimana

dikemukakan oleh Hamalik (2008) menyatakan bahwa belajar adalah proses

kegiatan belajar mengajar, dimana dalam proses tersebut merupakan proses

penyampaian pengetahuan yang akan diberikan kepada siswa dengan baik, benar

dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan, bukan hanya

sekedar mencapai suatu hasil atau tujuannya saja. Namun dalam dunia pendidikan

di Indonesia tujuan merupakan faktor prioritas yang ingin dicapai tanpa melihat

(13)

2

peserta didik di sekolah. Proses pembelajaran merupakan faktor yang sangat

penting untuk diketahui bagaimana siswa memperoleh pengetahuannya khususnya

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di dalam kelas. Karena belajar

bukan hanya untuk mengingat akan apa yang telah terjadi tetapi belajar

mengandung makna yang lebih luas yakni mengalami proses belajar itu sendiri.

Oleh sebab itu, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang

dimaksud adalah pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi

pelajar dan kreatifitas pengajar untuk mencapai keberhasilan pencapaian target

belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999).

Peran guru tidak hanya sekedar mengajar melainkan membelajarkan

peserta didik agar mau belajar. Tugas guru dalam proses pembelajaran, disamping

menyampaikan informasi, ia juga bertugas mendiagnosis kesulitan belajar siswa,

menyeleksi materi ajar, mensupervisi kegiatan belajar, menstimulasi kegiatan

belajar siswa, memberikan bimbingan belajar, mengembangkan dan

menggunakan model dan metode (Arends, 2008). Maka peran guru memliki

peranan penting dalam menyampaikan pengetahuan berupa materi IPA kepada

para siswa dengan baik dan benar serta dengan proses pembelajaran yang tepat

pula. Akan tetapi pembelajaran pada saat ini masih berorientasi kepada guru

(teacher oriented), sehingga hal ini memberikan dampak kepada para siswa

kurang untuk diberi kesempatan dalam menyelesaikan suatu bentuk permasalahan

materi pembelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung yang berdampak

(14)

3

pada proses pembelajaran tersebut siswa kurang dapat dengan bebas dalam

mengembangkan kemampuan berpikirnya di dalam kelas. Proses yang demikian

ini juga terjadi pada SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai. Sebagaimana hasil

studi pendahuluan melalui wawancara peneliti di sekolah diperoleh bahwa dalam

proses pembelajaran IPA masih berlangsung dengan proses pembelajaran

konvensional, yakni masih menggunakan proses ceramah dan tanya jawab,

sehingga materi pembelajaran beberapa diantaranya masih belum dikontekskan

dengan kehidupan nyata siswa yang menyebabkan siswa sulit untuk menganalisis,

menyimpulkan dan mengevaluasi hasil dari manfaat proses pembelajaran yang

telah dilakukan di dalam kelas. Hal ini memberikan rendahnya minat dan motivasi

belajar siswa di dalam kelas.

Maka berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya suatu penelitian yang

bertujuan untuk membangun motivasi siswa dan mendukung cara siswa dalam

menyelesaikan proses pembelajarannya kearah yang lebih baik kedepannya. Salah

satu proses pembelajaran yang mendorong siswa agar mampu menyelesaikan

suatu permasalahan pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa dalam

menyelasaikan masalah dari materi IPA dan meningkatkan motivasi belajar siswa,

yakni model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).

Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)

merupakan model pembelajaran didalam kelas dalam bentuk penyelidikan dan

penuntasan masalah kehidupan nyata (Arends, 2008). Maksud dari mengatasi

masalah ini ialah merancang suatu penelitian dengan menggunakan model

(15)

4

meningkatkan kemampuan berpikir dan motivasi belajar siswa. Model

pembelajaran ini tidak hanya berpusat guru melainkan juga kepada para siswa

dengan membangkitkan diskusi dalam proses pembelajarannya dan hasil belajar

siswa menjadi lebih baik (Cinar, 2007). Sebagaimana dikemukakan oleh Bangun

(2012) tujuan model problem based learning adalah untuk mencapai

pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan

kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan masalah. Dalam model problem

based learning siswa akan terlibat secara langsung dan akan membuat siswa lebih

memahami dan lebih banyak mengingat materi pelajaran IPA menjadi lebih baik.

Oleh sebab itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah IPA dan juga

memampukan siswa untuk memunculkan ide/gagasan sehingga siswa menjadi

lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Model problem based learning dianggap

mampu membantu siswa memecahkan suatu permasalahan dengan cara bekerja

sama satu dengan yang lain maupun berkelompok diskusi belajarnya. Sehingga

dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat membantu

siswa menyelesaikan suatu permasalahan IPA dengan kerjasama, sehingga dapat

memotivasi siswa untuk dapat belajar aktif dan siswa merasa tidak sendirian

dalam mengerjakan masalah tersebut. Dengan kondisi seperti ini diharapkan dapat

menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga siswa

(16)

5

Pembelajaran biologi di SMP menekankan pada kemampuan aktivitas

siswa dan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains bagi siswa SMP

diarahkan pada keterampilan proses sains terpadu sebagai pengembangan

keterampilan proses sains dasar. Pemberdayaan siswa dalam pengembangan

keterampilan proses sains akan membentuk karakter siswa dengan sikap ilmiah,

kemampuan berpikir dan bertindak kritis baik selama pembelajaran maupun

dalam konteks kehidupan sehari-hari. Namum sampai sekarang pembelajaran

dengan pendekatan keterampilan proses sangat jarang dilakukan di dalam kelas

pada pembelajaran biologi karena masih kurangnya kreatif guru dalam

menerapkan keterampilan proses pada proses pembelajaran IPA di dalam kelas.

Beberapa strategi yang lazim dilakukan dalam mengembangkan

kemampuan aktivitas siswa adalah dengan pendekatan keterampilan proses sains.

Keterampilan proses sains bagi siswa diarahkan pada keterampilan proses sains

terpadu sebagai pengembangan keterampilan proses sains. Pemberdayaan siswa

dalam pengembangan keterampilan proses sains akan membentuk karakter siswa

dengan sikap ilmiah, kemampuan berpikir dan bertindak kritis baik selama

pembelajaran maupun dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana hasil penelitian yang dikemukakan oleh Ango (2002) bahwa

keterampilan proses memiliki peranan yang sangat penting untuk pengembangan

pemahaman oleh siswa dalam menerapkan konsep ilmiah dan meningkatkan

proposisi belajarnya. Sehingga melalui pengalaman-pengalaman dalam

(17)

6

pembelajaran yang bermakna dalam prosedur pemecahan masalah secara ilmiah

dan menerapkan pemahaman ilmiah tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

Karamustafaoglu (2011) mengemukakan bahwa ilmu keterampilan proses

memberikan manfaat meningkatkan hasil belajar peserta didik serta partisipasi

peserta didik di dalam kegiatan laboratorium sains, dimana ilmu keterampilan

proses tidak dapat dipisahkan dalam praktek dari konseptual pemahaman yang

terlibat dalam belajar dan menerapkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian

pendekatan keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif

atau intelektual, manual, dan sosial peserta didik dengan menggunakan pikirannya

serta menanamkan sikap ilmiah peserta didik pada pembelajaran IPA dalam

meningkatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah yang diperoleh, yaitu sebagai berikut:

1. Masih rendahnya peran guru dalam meningkatkan proses pembelajaran

kepada para siswa di dalam kelas.

2. Tidak berkembangnya keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

IPA.

3. Masih kurangnya inovasi pembelajaran untuk dapat mengembangkan

kemampuan berpikirnya di dalam kelas.

4. Proses pembelajaran di SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai masih

(18)

7

IPA masih berlangsung dengan proses pembelajaran konvensional (ceramah

dan tanya jawab).

5. Siswa masih sulit untuk menganalisis, menyimpulkan dan mengevaluasi hasil

dari manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas.

6. Rendahnya hasil belajar siswa di dalam kelas.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah

yang diteliti lebih jelas dan terarah maka batasan masalah penelitian ini dibatasi

pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis

masalah (problem based learning).

2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Swasta Silinda Serdang

Bedagai.

3. Materi pelajaran IPA yang dicobakan dalam penelitian ini adalah materi

pokok ekosistem.

4. Aspek instrumen yang dinilai dalam penelitian ini adalah mengenai hasil

(19)

8

1.4.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning,

dan Konvensional) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi

Ekosistem SMP Swasta Silinda Serdang Bedagai?

2. Apakah terdapat Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning,

dan Konvensional) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem SMP

Swasta Silinda Serdang Bedagai?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional)

terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Ekosistem SMP

Swasta Silinda Serdang Bedagai.

2. Pengaruh Model Pembelajaran (Problem Based Learning, dan Konvensional)

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem SMP Swasta Silinda

Serdang Bedagai.

1.6. Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai bahan referensi

yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model

pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan Keterampilan

(20)

9

empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan dimasa

yang akan datang.

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) sebagai bahan acuan

dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka

peningkatan mutu kualitas pendidik/guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru

IPA dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran

(21)

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Bintaoro. 2000. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Afcariono, Muhammad. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3(4): 1-8.

Ango, M, L. 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. University of Jos, Plateau, Nigeria, 16(1):1-8

Arends, Richard, I. 2008. Learning to Teach. Belajar untuk Mengajar. Edisi Dua, (Penerjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantino Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bloom, B, S. 1956. Taxonomy of Educational Objective: Hand Book I: Cognitive Domain. New York.

Cahyadi, F.D. Suciati, Probosari, R.M. 2012. Penerapan Blanded Learning dalam Pembelajaran Biologi untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 4 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4.

Dahar, R, W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, S, E, W. 2002. Psikologi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Grasindo.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

(22)

61

Iabordo dan Gaikwad. 2005. Group Investigation: How Does It Works?. InFo. 8:79-98.

Karamustafaoglu, S. 2011. Improving the Science Process Skills Ability of Science Student Teachers Using I Diagrams. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 3(1):26-38.

Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sari, I, M. 2012. Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom. (http://file.upi.edu, diakses 15 Desember 2015).

Semiawan, C, R. 1992. Pengembangan Kurikulum Berdifferensiasi. Jakarta: Grasindo.

Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. & Rivai A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukmadinata, S. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syamsuri, I. 2004. Sains Biologi SMP Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2007. Mendesign Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: konsep, Startegi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 2.1. Sintaks Model Problem Based LearningTabel 3.1. Tabel 2.2.  .................................

Referensi

Dokumen terkait

Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keyakinan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden dapat

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

Saran: Walaupun sampai suatu saat teknologi klonasi manusia ini mencapai suatu kesempurnaan, hendaknya setiap pembaca tidak takabur dan inenyadari bahwa

ekstrak etanol daun dewandaru ( Eugenia uniflora L. ) yang telah dibuat dalam sediaan. tablet effervescent diuji aktivitas penangkap radikalnya dengan

harzianum , serta penambahan dan pengayaan kompos dengan PGPR dan perlakuan benih dengan PGPR, merupakan kombinasi perlakuan yang paling baik untuk meningkatkan ketahanan

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi

Keripik salak merupakan salah satu produk olahan yang diharapkan dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi komoditas salak karena lebih tahan lama dan mutunya tetap terjaga

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN ABAD 21 (4Cs) SISWA SMP Universitas