TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
SYAHFITRI HALIFAH
NIM. 8116142020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
Syahfitri Halifah, “Analysis of Implementation of Curriculum Vocational Chemistry World Needs With Business And Industrial World”
This study examines the vocational education as a part of the National Education system plays a very strategic role for the realization of national labor force that is skilled, because each vocational school graduates to be booked human resources ready to use in the business world and the industrial world. Thus, this study aims to find out; a) The implementation of the curriculum at SMK Negeri 3 Medan; b) Obstacles encountered during PBM; c) curriculum which is in accordance with DU and DI; d) Alumni-ready-to-work and e) The working relationship with DU and DI. With the implementation of the study in SMK Negeri 3 Medan as SMK Chemical taken as the total sample is based on competency ie chemical analysis and chemical industry, by collecting data through questionnaires, interviews and observations were given to the principal, vice principal part of the curriculum, administrative staff, teachers and students who serve as subjects in the study. The results showed that a) SMK Negeri 3 Medan have implemented or are implementing the curriculum properly, it can be seen from the results of interviews with the principal and deputy principal part of the curriculum, b) barriers experienced in the PBM is not its overall sense of interest, motivation and the ability of students in participating PBM, so that teachers have difficulty evenly to deliver any material, c) in this case it is known that the curriculum in accordance with DU or DI, with each subject that is productive to know DU or DI, d) ability of the alumni had already in the test with the inability of graduates working in the industry, e) SMK Negeri 3 Medan, already carry out and establish good relationships with DU or DI, this relationship is destined for activities PRAKERIN students, making students ready to work in the field.
ABSTRAK
Syahfitri Halifah, “Analisis Implemetasi Kurikulum SMK Kimia Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Dunia Industri”
Penelitian ini mengkaji Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja nasional yang terampil, karena setiap lulusan SMK ditempah untuk menjadi sumber daya manusia yang siap pakai di dunia usaha dan dunia industri. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; a) Pelaksanaan kurikulum di SMK Negeri 3 Medan; b) Hambatan yang dihadapi pada saat PBM; c) Kurikulum yang sudah sesuai dengan DU dan DI; d) Alumni yang siap pakai ke dunia kerja dan e) Hubungan kerja dengan DU dan DI. Dengan pelaksanaan penelitian di SMK Negeri 3 Medan sebagai SMK Kimia diambil sebagai sampel total berdasarkan kompetensi yaitu kimia analisa dan kimia industri, dengan mengumpulkan data melalui angket, wawancara dan observasi yang diberikan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, staf tata usaha, guru dan siswa yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) SMK Negeri 3 Medan telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum dengan benar, hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum, b) hambatan yang dialami pada PBM adalah tidak menyeluruhnya rasa minat, motivasi dan kemampuan siswa dalam mengikuti PBM, sehingga guru mengalami kesulitan secara merata untuk menyampaikan semua materi, c) Dalam hal ini diketahui bahwa kurikulum telah sesuai dengan DU ataupun DI, dengan setiap mata pelajaran yang bersifat produktif mengenal DU ataupun DI, d) Kemampuan alumni ternyata sudah di uji dengan mampunya alumni bekerja di dunia industri, e) SMK Negeri 3 Medan, sudah melaksanakan dan menjalin hubungan baik dengan DU atau DI, hubungan ini diperuntukkan untuk kegiatan PRAKERIN siswa, sehingga menjadikan siswa siap kerja dilapangan.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan karunia Allah yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis ini berjudul “Analisis Implemetasi Kurikulum SMK Kimia Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Dunia Industri” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak - banyak terima kasih kepada : Bapak Eddiyanto, Ph.D, sebagai Dosen Pembimbing tesis I dan Bapak. Dr. Simson Taringan. M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan dukungan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik, terima kasih yang sangat tak terhingga kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud. M.Sc, selaku Narasumber yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini. Juga Ketua dan sekretaris Jurusan Kimia atas semua kemudahan yang diberikan dan ucapan terima kasih kepada Desi Yulian, S.Pd yang selalu membantu dalam proses surat menyurat. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada direktur Program Pascasarjana, dan ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan dan memberikan contoh yang baik.
Buat teman-teman seperjuangan ku terima kasih atas semangat dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini. Semoga kita akan menjadi yang terbaik dan semoga kita menjadi orang-orang yang sukses serta mengamalkan yang diperoleh dengan bijaksana.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada SMK Negeri 3 Medan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf tata usaha, guru dan peserta didik yang telah banyak membantu penulisan tesis atas kerjasama, bantuan dan do’a yang tak terhingga, hingga tesis ini menjadi lebih berguna.
Penulis dalam hal ini menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, tulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini dan semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, 1 Maret 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.1. Pentingnya Arti Pendidikan 10
2.1.2. Profil Pendidikan Nasional 10
2.1.3. Perencanaan Pendidikan 12
2.1.4. Pendidikan Kejuruan 13
2.2. Pengertian kurikulum 15
2.2.1. Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan 17
2.2.2. Standar Kurikulum Pendidikan 19
2.3. Pendidikan kejuruan 24
2.3.1. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan 24 2.3.2. Karakteristik Kurikulum Pendidikan Kejuruan 30
2.3.3. Stuktur Kurikulum 31
2.3.4. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia 32
2.4. Sekolah Menengah Kejuruan 35
2.4.1. Model Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan 36
2.5. Dunia Usaha dan Dunia Industri 39
2.5.1. Manfaat Kemitraan SMK dengan DU/DI 40
2.6. Defenisi Operasional 41
BAB III METODE PENELITIAN 42
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 42
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 42
3.3. Instrumen Penelitian 42
3.4. Teknik Pengumpulan Data 43
3.4.1. Angket 43
3.4.2. Wawancara 44
3.5. Prosedur Penelitian 46
3.6. Teknik Pengumpulan Data 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 49
4.1. Hasil Penelitian 49
4.1.1. Profil SMK Negeri 3 Medan 49
4.1.2. Pelaksanaan dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kimia Di SMK Negeri 3 Medan Sesuai Dengan Dunia Usaha dan Dunia
Industri 53
4.1.3. Hambatan Yang Di Hadapi Dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM) 71
4.1.4. Kebutuhan Industri Akan Kelulusan dan Hubungan SMK Negeri
3 Medan Dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri 73
4.2. Pembahasan 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 87
5.1. Kesimpulan 87
5.2. Saran 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 46
Gambar 4.1. Gedung Bagian Depan SMK Negeri 3 Medan 49 Gambar 4.2. Grafik Batang Hasil Indikator Angket Guru 57 Gambar 4.3. Grafik Batang Hasil Observasi Guru 58 Gambar 4.4. Grafik Batang Hasil Indikator Siswa Kimia Analisa 62 Gambar 4.5. Grafik Batang Hasil Indikator Siswa Kimia Industri 64 Gambar 4.6. Grafik Batang Hasil Rata-Rata Indikator Angket Siswa 66 Gambar 4.7. Grafik Batang Hasil Rata – Rata Angket Minat Siswa
Per Kondisi 67
Gambar 4.8. Grafik Batang Hasil Rata – Rata Angket Motivasi
Siswa Per Kondisi 69
Gambar 4.9. Kegiatan Siswa Dalam Praktikum Yang Di Sesuaikan
Dengan DU dan DI 70
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbandingan SMK dan SMA 27
Tabel 3.1. Populasi Penelitian dan Kompetensi Keahlian 42
Tabel 3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 45
Tabel 4.1. SMK Negeri 3 Medan Memiliki Dua Keahlian 51
Tabel 4.2. Struktur Kurikulum SMK 54
Tabel 4.3. Hasil Angket Guru Per-Indikator 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Wawancara Terhadap Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah, Guru 91
Lampiran 2 Daftar Wawancara Terhadap Guru BK 93
Lampiran 3 Daftar Wawancara Terhadap Alumni 94
Lampiran 4 Observasi Wakil Kepala Sekolah 95
Lampiran 5. Observasi Terhadap Guru 96
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Obsevasi Guru 98
Lampiran 7 Angket kemampuan Dasar Guru 100
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Angket Guru 101
Lampiran 9 Angket Siswa 102
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Angket Siswa 103
Lampiran 11 Struktur Mata Diklat Yang Disesuaikan
Berdasarkan Spektrum Kompetensi 105
Lampiran 12 Angket Minat Siswa 107
Lampiran 13 Angket Motivasi Siswa 108
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Angket Minat Siswa 109 Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Angket Minat Siswa 111
Lampiran 16 Profil Dunia Industri 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses belajar – mengajar yang dilakukan dengan
sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini
mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai,
menghayati serta mengamalkan nilai–nilai yang disepakati bersama sebagai
terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi
masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa ini untuk memasuki era
globalisasi adalah kondisi Sumber daya manusia (SDM) yang relatif rendah yang
dicermati dari pemilikan latar pendidikannya. Peningkatan kualitas SDM menjadi
perhatian semua pihak, terlebih dalam suasana krisis multidimensi yang terjadi
saat ini, masyarakat membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menghadapi
persaingan bebas. Untuk itu pendidikan memegang peranan penting bagi
peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini para peraku
pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan
Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan
pembangunan pendidikan itu sendiri.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan adalah
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu dalam pembangunan tersebut
2
dan pemerintah mempunyai kewajiban dalam melaksanakan setiap kebijakan
pendidikan yang diambil untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut,
sehingga arah kebijakan pendidikan menjadi bagian dari upaya dalam
melaksanakan amanat yang terkandung dalam UUD 1945.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dilihat dari fungsi dan tujuannya, Standar Nasional Pendidikan memiliki
fungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, dan
bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
Untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional telah diterapkan,
bahwa pengembangan pendidikan di Indonesia yang beragam mengacu pada
3
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dapat dipandang
sebagai tonggak penting untuk menuju pendidikan nasional yang terstandarkan.
Dalam Peraturan Pemerintah tersebut dikatakan bahwa Standar Nasional
Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan lingkup terdiri 8
standar, yaitu: (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan;
(4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana;
(6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian
pendidikan (Mulyasa, 2008)
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor
22 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 mengamanatkan segera tersusunnya
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Kurikulum yang diberlakukan sekarang yaitu kurikulum tingkat satuan
pengajaran (KTSP), KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan kurikulum
tingkat satuan pengajaran (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional
4
nasional pendidikan terdiri atas standar isi (SI), proses, kompetensi lulusan (SKL),
tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolahan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar standar pendidikan nasional tersebut,
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum (Dirjen
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan : 2008)
Pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan dewan
pendidikan. Namun masih banyak guru belum terbiasa mengembangkan
kurikulum sekolah, karena mereka sendiri tidak memahami kurikulum seperti
yang dikemukakan oleh Mulyasa (2008)
Judisseno (2008: 20) berpendapat bahwa, lembaga pendidikan
merupakan pihak yang bertanggungjawab menciptakan dan menyuplai tenaga
kerja bagi industri. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dituntut untuk
memberikan SDM yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan industri.
Dalam kaitan ini, lembaga pendidikan harus menciptakan SDM yang
kompeten dan organisasi bisnis harus mampu mendefinisikan kompetensi
apa yang dibutuhkan. Keduanya harus saling bersinergi dalam suatu
kemitraan yang tak putus-putusnya dan secara konsisten dapat
mendefinisikan dan menciptakan pola tenaga kerja yang kompeten pada
bidang masing-masing.
Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan
Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan
5
ditempah untuk menjadi sumber daya manusia yang siap pakai, dalam arti ketika
mereka telah menyelesaikan sekolahnya lulusan SMK tersebut dapat menerapkan
ilmu yang telah mereka dapat sewaktu di sekolah.
Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya adalah
untuk menghasilkan lulusan yang siap untuk dipekerjakan di perindustrian dan
bidang usaha lainnya. (Reksoatmodjo, 2010).
Tantangan era globalisasi saat ini menuntut adanya kesiapan tenaga kerja
yang memiliki kualifikasi yang berbeda dengan keaadaan sebelumnya. Dengan
jumlah angkatan tenaga kerja yang besar, diharapkan benar-benar mampu
menyesuaikan diri agar dapat memiliki keunggulan yang kompetitif.
Huges sebagaimana dikutip oleh Soeharto (1988:1) mengemukakan
vocational education (pendidikan kejuruan) adalah pendidikan khusus yang
program-programnya atau materi pelajarannya dipilih untuk siapapun yang
tertarik untuk mempersiapkan diri bekerja sendiri, atau untuk bekerja sebagai
bagian dari suatu grup kerja.
Sejalan dengan pendapat tersebut Evans sebagaimana dikutip Muliati
(2007:7) mengemukakan pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan
lain. Hamalik (1990:24), mengemukakan pendidikan kejuruan adalah suatu
bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan
kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan
6
suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik menjadi
tenaga kerja yang profesional.Ditegaskan oleh Byram dan Wenrich (1956:50)
bahwa “vocational education is teaching people how to work effectively”. Secara
lebih spesifik Wenrich sebagaimana dikutip Soeharto (1988:2) mengemukakan
pendidikan kejuruan adalah seluruh bentuk pendidikan persiapan untuk bekerja
yang dilakukan di sekolah menengah.
SMK sangat erat kaitannya dengan dunia usaha atau dunia kerja, karena
siswa SMK disiapkan untuk langsung bekerja setelah lulus, program
pembelajaran di SMK dirancang dengan memberikan porsi lebih pada praktek
kerja. Dengan pola kemitraan tersebut siswa SMK dapat mengikuti program
magang, praktek kerja lapangan ataupun prakerin (praktek kerja industri) pada
dunia usaha yang telah maju, sehingga terjadi Link and Mach antara
kurikulum dengan kemajuan dunia usaha. Dalam program magang tersebut
yang ditekankan kepada siswa adalah sikap disiplin. Siswa harus melihat
program magang sebagai suatu kesempatan untuk benar - benar membekali
diri dengan keterampilan yang dibutuhkan di dalam dunia kerja, sehingga siswa
harus berdisiplin diri dan memanfaatkan kesempatan tersebut semaksimal
mungkin dan tidak bisa bersikap take it for granted (menganggap enteng).
Secara konsep peran pendidikan kejuruan sudah berjalan dengan
baik, meskipun dalam pelaksanaannya masih perlu banyak perbaikan.
Namun karena kelebihan sekolah kejuruan yang memberikan peluang bagi
siswa untuk mendalami satu disiplin ilmu tentunya memberikan peluang yang
benar-7
benar telah siap dengan pendalaman ilmu serta keterampilan yang telah
diperolehnya tersebut dapat langsung diberdayakan.
Namun kualitas hasil belajar di SMK yang masih rendah merupakan
masalah yang sering dibicarakan dalam dunia pendidikan saat ini, sehingga guru
berupaya untuk meningkatkan hasil belajar dengan mengembangkan bahan ajar
yang digunakan (Sunarni, 2010).
Rendahnya kualitas lulusan mungkin karena adanya kendala – kendala
maupun kekurangan – kekurangan baik dalam penyusunan Silabus, RPP (Rencana
Program Pembelajaran) serta kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, dan
lain-lain.
Oleh karena Ilustrasi diatas, maka penulis tertarik ntuk menganalisis lebih
lanjut terhadap kendala – kendala yang muncul dalam pelaksanaan kurikulum di
SMK berbasis kimia dengan judul “Analisis Implementasi Kurikulum SMK
Kimia dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah implementasi kurikulum SMK kimia sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha dan dunia industri?
2. Apakah ada hambatan – hambatan dalam pelaksanaan kurikulum SMK
8
3. Apakah SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia
industri?
4. Apakah lulusan SMK kimia merupakan tenaga kerja yang terampil dalam
dunia usaha dan dunia industri?
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sehubungan dengan
keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka diperlukan
pembatasan masalah dalam penelitian yaitu:
1. SMK Negeri yang memiliki bidang keahlian kimia di kota Medan dengan
melihat kondisi sekolah (sarana dan prasarana) dan wilayah sekolah
2. Analisis melihat kurikulum, proses PBM, hambatan–hambatan PBM,
kompetensi lulusan, tenaga pendidik, sarana dan prasarana
3. Analisis hubungan kerjasama antara SMK kimia dan lulusannya dalam dunia
usaha dan dunia industri
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti mencoba
mengemukakan beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
1. Bagaimana implementasi kurikulum SMK kimia dengan kebutuhan dunia
usaha dan dunia industri?
2. Apakah hambatan – hambatan pelaksanaan kurikulum SMK kimia?
3. Apakah SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia
9
4. Apakah lulusan SMK kimia merupakan tenaga yang siap pakai dalam dunia
usaha dan dunia industri?
1.5. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui implementasi kurikulum SMK kimia dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia indutri
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran dan hambatan–hambatannya
pembelajaran SMK kimia
3. Untuk mengetahui SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha
dan dunia industry
4. Untuk mengetahui lulusan SMK kimia merupakan tenaga yang siap pakai
untuk bekerja.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan kepada semua pihak yang membutuhkan sehubungan
dengan dunia Pendidikan di Indonesia sehingga SDM Indonesia dapat bersaing
pada era globalisasi khususnya masalah ketenagakerjaan.
2. Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan agar
materi/pelajaran relevan dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, sehingga bermanfaat bagi siswa dalam menggeluti dunia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1.Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. SMK Negeri 3 Medan telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum dengan benar, berdasarkan Permendiknas No.22 tahun 2006. 2. Hambatan yang dihadapi dalam PBM adalah tidak adanya tes minat dan bakat
dalam pemilihan bidang keahlian walaupun minat dan motivasi siswa dalam PBM tergolong pada kriteria baik.
3. SMK Negeri 3 Medan, sudah melaksanakan dan menjalin hubungan baik dengan DU atau DI, hubungan ini diperuntukkan untuk kegiatan PRAKERIN siswa,
4. Kemampuan alumni ternyata sudah di uji dengan mampunya alumni bekerja di dunia industri.
1.2.Saran
Dalam penelitian masih banyak yang perlu dianalisa atau dilanjutkan, sebagai saran peneliti memberikan beberapa masukan, diantaranya adalah:
1. Meniliti lebih banyak alumni yang ditemukan dalam mengkomunikasikan kesiapan alumni masuk ke dunia kerja baik
3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi dunia kerja, baik dalam teori, praktikum dan berkomunikasi dengan rekan kerja yang akan siswa hadapi
Daftar Pustaka
BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Depdiknas RI
Currie, J. (1996). Action Plan to Develop Industry/Schools Partnerships in
Science and Technology. [Online]. Tersedia: http://www.dest.gov.au/ NR/rdonlyres/57CE0992-22DD-4C51-8FDFE86B039262C4/3946/ 96_03.pdf
Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (2008),
Pengembangan Materi pelajaran dalam KTSP, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional
Djohar, A. (2007). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dalam Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press
Ditbin SMK, Kemendiknas (2006), Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP
dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta, Depdiknas RI
Fakhri, Zahrial (2007). Pendidikan Kejuruan di Indonesia. [Online].
http://www.acehforum.or.id/pendidikan-kejuruan-di-t9553.html?p=79490
Fullan, M.G. 2001. The new meaning of educational change. London: Routledge Falmer
Hadeli, 2006, Metode Penelitian Kependidikan, Jakarta: Quantum Teaching. Hamalik, O, (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Bumi Aksara
Harahap, S, (2009), Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri di Kota Medan, Pps Universitas Sumatera Utara, Medan
Kunandar, 2007, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Press.
Notonegoro, A, (2010), Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Berbasis Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Kerja, Universitas
Negeri Malang, Malang
Nurdin, Syafruddin, 2005, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta: Quantum Teaching.
Muhtadi, Ali, (2010), Telaah Pengembangan Kurikulum Kompetensi pada
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FIP Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta
Muliati A.M. (2007). Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda: Suatu
Penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model Mengenai Program Pendidikan Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi
Selatan (2005/2007). [Online]. Tersedia:
http://www.damandiri.or.id/file/ muliatyunjbab.pdf.
Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Bandung, Remaja Rosdakarya
Reksoatmodjo, Tedjo N, (2010) Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
Riyanto, Arif A, (2009), Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Pengembangan serta Implementasinya, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung
Rediyono. (2007). Manfaat Kerjasama Industri. [Online]. Tersedia: http://ronggolawe-tuban.blogspot.com/2007/12/manfaat-kerjasama-industri.html
Saíud, Syaefudin & Makmun, Syamsuddin Abin, 2007, Perencanaan
Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehenshif, Bandung:
Kerjasama Program Pascasarjana UPI dengan PT. Remaja Rosdakarya
Soeharto. (1988). Desain Instruksional sebuah Pendekatan Praktis untuk
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Subandijah, (1996), Pengembangan dan inovasi kurikulum, Jakarta, PT.Grafindo persada
Sukmadinata, Nana S, (1988), Prinsip dan Landasan Pengembangan kurikulum, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sunarni, E., (2010), Pengembangan Bahan Ajar Kimia pada Materi Sifat Fisika
Zat dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran REACT untuk SMK Program Keahlian Analisis Kimia, Sripsi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang
Taba, Hilda, (1962), Curriculum Development, Theory and Practice, New York: Harcourt, Brace & World, Inc
Tarigan, S, (2012), Pengantar Teori Kurikulum, Pps Universitas Negeri Medan, Medan