• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi On Body Communication Pada Dun (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teknologi On Body Communication Pada Dun (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Teknologi On Body Communication Pada Dunia Sepak

Bola

Imran Aulia | 1706992343

Perkembangan Teknologi telah mempengaruhi berbagai lini kehidupan manusia. Tak terkecuali dunia olahraga, khusus nya sepak bola. Sepak bola yang dahulu nya hanya permainan sebelas melawan sebelas pemain, telah berkembang menjadi salah satu industri besar yang menghasilkan banyak uang. Salah satu aspek terpenting dalam era sepak bola industri seperti saat ini adalah persoalan kebugaran dan performa pemain.di dalam sejarah sepak bola banyak terjadi tragedy kelabu di tengah lapangan, Masih segar di ingatan kita bagaimana seorang pemain professional seperti Marc Vivien Foe meregang nyawa di tengah pertandingan sepak bola. Kejadian yang terjadi ketika semifinal piala konfederasi tahun 2003 saat kamerun melawan kolombia. Pemain yang bermain untuk Manchester City tersebut Kolaps Pada menit ke-72, Foe di lingkaran tengah lapangan tanpa ada satu pun pemain yang dekat dengannya. Berdasarkan otopsi dokter Foe meninggal dunia akibat serangan jantung.

FIFA selaku badan sepak bola dunia pun mempertimbangkan penggunaan Teknologi dalam pertandingan sepak bola. Penerapan Teknologi di gunakan untuk meminimalisir kejadian seperti Marc Vivian Foe serta juga membantu wasit dalam mengambil keputusan. Berbagai Teknologi yang sudah di gunakan oleh FIFA dalam sepak bola seperti Goal Line Technology, Video asisten Referee yang membantu wasit dalam mengambil keputusan dari setiap kejadian yang terjadi di sepanjang pertandingan dan salah satu yang sedang di kembangkan oleh FIFA adalah penggunaan Teknologi On Body Communication atau yang di sebut juga dengan Electronic performance and tracking systems (EPTS).

EPTS adalah Teknologi yang digunakan untuk memantau kondisi fisiologis pemain dan meningkatkan kinerja pemain dan tim [1] . Ada tiga jenis EPTS yang di kembangkan oleh FIFA, yang pertama ada Optical Based tracking system. Metode ini biasa di gunakan dalam dunia sepak bola, data di ambil dengan menggunakan kamera khusus yang terpasang di stadion. Tidak ada sensor atau perangkat yang melekat pada badan pemain. Metode ini memiliki kelemahan terbatas nya jumlah pengukuran yang bisa dilakukan, karena hanya menggunakan kamera , maka hanya pergerakan pemain dan bola yang bisa di lihat. Proses instalasi juga membutuhkan waktu yang cukup lama karena kamera yang pasang cukup banyak agar bisa menangkap setiap pergerakan pemain di lapangan. Metode Optical Based Tracking ini bisa di gunakan berbarengan dengan Goal Line Techonology dan Video Assist Referee. Dari segi biaya metode ini lebih hemat karena 1 perangkat bisa di gunakan untuk berbagai fungsi.

(2)

, dan mengukur parameter fisiologis lain nya. Sensor di perangkat EPTS akan mengumpulkan data dan mengirimkan nya ke receiver. Sehingga jumlah pengukuran yang dapat dilakukan lebih banyak. Ada beberapa sensor yang terpasang untuk mengukur beberapa parameter fisiologis pemain. Seperti accelerometers , pengukur denyut jantung , tekanan darah , thermometer , UV Sensor , Motion detector dan fitur lain nya. Setiap data di kirim kan secara real time sepanjang pertandingan oleh LPS unit yang terpasang di badan pemain. Data akan di kirimkan dengan menggunakan Teknologi pita lebar untuk mengurangi peluang gangguan pada jalur trasnmisi. Data di kirimkan ke unit receiver yang dipasang di sekitar lapangan. Lalu data akan di transmisikan ke perangkat monitor untuk di tampilkan. Metode ini menawarkan data yang lebih lengkap dan lebih akurat dari metode sebelum nya. Akan tetapi dari segi biaya lebih mahal, karena setiap pemain harus menggunakan LPS Unit dan sejumlah Unit receiver harus di pasang di pinggir lapangan.

Metode ketiga adalah GPS / GNSS Satellite system, metode ini hampir sama dengan local positioning system. Perbedaan mendasar nya adalah pada transmisi data, dimana metode ini menggunakan koneksi satelit. Sehingga tidak di butuhkan operator untuk mengoperasikan perangkat perangkat nya. Sedangkan untuk sensor yang digunakan sama, sehingga jumlah pengukuran yang bisa dilakukan lebih banyak. Waktu pemasangan juga relative lebih cepat dari metode sebelum nya. Karena tidak membutuhkan unit receiver di pinggir lapangan, hanya perangkat berupa rompi yang di pasang pada masing masing pemain. Kelemahan dimensi perangkat pada pemain yang cukup besar, sehingga berpontensi menimbulkan masalah di sepanjang pertandingan. Penggunaan koneksi satelit juga menjadi masalah. Lapangan harus terkover oleh sinyal satelit agar menjamin konektifitas dalam transmisi data.

Selain FIFA, perangkat EPTS juga di kembangkan oleh perusahaan penyedia alat olahraga. Perangkat yang di tawarkan lebih sederhana dengan fungsi yang hampir sama. Bentuk nya masih sama dalam bentuk rompi yang di lengkapi oleh berbagai sensor biometric dan GPS. Proses transmisi data menggunakan Bluetooth atau Teknologi wireless lain nya. Lalu data akan di kirimkan ke smartphone pengguna. Penggunaan Teknologi body communication dalam sepak bola sangat membantu pemain dan tim dalam mengukur kinerja dan kesehatan pemain. Data yang di hasilkan akan di Analisa, untuk kepentingan taktikal dan melihat kondisi fisik pemain. Kemungkinan untuk terjadi nya cidera bahkan kematian bisa di minimalisir. Pelatih juga dimudahkan dengan ada nya alat ini. Dengan ada nya data yang real time memudahkan pelatih menentukan kinerja dan taktik yang akan di gunakan selama pertandingan.

Penggunaan Teknologi dalam sepak bola selalu menimbulkan kontroversi. Ada beberapa pihak yang mendukung dan ada juga yang mencela. Mereka khawatir penggunaan Teknologi akan menghilangkan nilai keaslian sepak bola itu sendiri. Tetapi perkembangan industri yang semakin pesat sepertinya membuat perdebatan semacam ini menjadi tak relevan lagi.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas serta dalam rangka merespon dinamika perkembangan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan di bidang Lingkungan Hidup

2. Alumunium Foil : sebagai media penahan panas didalam box agar suhu dalam box tidak berubah dan tidak berpengaruh terhadap lingkungannya. Skotlet Hitam : Untuk

Pada penelitian ini dibahas penyelesaian masalah konektivitas, yaitu masalah menentukan suatu kover terhubung minimum, dengan algoritme heuristik yang terdiri atas tiga langkah

28 lain menyimak intonasi yang tepat Memberikan informasi tentang keluarga Memberikan tanggapan pada dosen Mencari kosa kata lain yang berhubungan dengan tema

 Daftar pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan.  Penulisan daftar pustaka untuk buku dimulai

Penelitian dilaksanakan dan mengarah pada tujuan yang sebenarnya, maka rumusan masalahnya, apakah penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada standar

BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI PENGGEMAR GIRL BAND K-POP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.3 menyusun teks tulis dan lisan untuk menyatakan dan menanyakan nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal dan tahun dengan unsur kebahasaan