PERSEPSI TENTANG VISUALISASI PEREMPUANPEROKOK DALAM
FILM( Studi pada anggota KINE KLUB UMM, berkaitan film Tentang Dia )
Oleh: Rosiyana ( 02220102 )
communication science Dibuat: 20070403 , dengan 3 file(s).
Keywords: Persepsi, Visualisasi Perempuan Perokok
Saat ini tubuh telah memantapkan posisinya sebagai titik pusat diri. Ia adalah medium yang paling tepat untuk mempromosikan dan memvisualkan diri sendiri. Tubuh juga bisa dikatakan sebagai suatu proyek besar bagi seseorang. Seperti merokok yang merupakan satu jenis pilihan aktivitas yang populer dilakukan untuk memanfaatkan waktu senggang. Alasanalasan untuk merokok yang dikemukakan perempuan misalnya, sangat mungkin berbeda dari mereka yang lakilaki. Lakilaki membayangkan bahwa dengan merokok maka mereka bisa dianggap sudah dewasa, tidak lagi anak kecil, dan bisa memasuki kelompok teman sebaya sekaligus kelompok yang mempunyai ciri gaya tertentu. Lain halnya dengan perempuan. Merokok dianggap bukan sesuatu yang lumrah dan lazim dilakukan oleh perempuan, karenanya perempuan yang merokok dianggap sebagai ciri khas yang akan membedakan mereka dari perempuanperempuan lain yang tidak merokok. Pada beberapa kelompok masyarakat, perempuan perokok bahkan kerap
dihubungkan dengan stereotip buruk dan mendiskreditkan bukan perempuan baikbaik, urakan dan sebagainya. Keberanian untuk merokok ini akhirnya menjadi sesuatu yang membanggakan dan memuaskan, baik bagi lakilaki maupun perempuan. Latar belakang itulah yang menarik peneliti untuk mengetahui bagaimana persepsi anggota kine klub tentang visualisasi perempuan perokok dalam film Tentang Dia.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam proses persepsi Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Reseptor indrawi mata, telinga, kulit, dan otot, hidung, dan lidah adalah
penghubung antara otak manusia dan lingkungan sekitarnya. Atensi tidak terelakkan karena sebelum kita merespon atau menafsirkan kejadian atau rangsangan apapun, kita harus terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Ini berarti bahwa persepsi
mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi. Interpretasi adalah pengetahuan yang kita peroleh melalui persepsi bukan pengetahuan mengenai objek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya objek tersebut
Penelitian ini dilakukan pada anggota Kine Klub UMM dengan jumlah responden yang diambil 30 orang yaitu 10% dari total populasi. Pada penelitian ini tipe yang digunakan adalah
kuantitatif. Dimana hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah organisasi kine klub Universitas Muhammadiyah Malang. Alasan diambilnya organisasi kine klub sebagai populasi karena mereka merupakan merupakan apresiator film. Dengan demikian mereka memiliki kemampuan untuk menafsirkan dan memberi penilaian tentang suatu film yang di tontonnya. Teknik
Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi anggota Kine Klub Tentang Visualisasi perempuan perokok dalam film Tentang Dia merupakan gambaran perempuan perokok sebagai gaya hidup memperoleh nilai ratarata sebesar 4,33 sebanyak 23 responden dengan persepsi positif. Sedangkan hasil perolehan nilai dari responden yang memilih persepsi negatif dengan adanya visualisasi perempuan perokok yang terlihat modern yakni 19 responden, dengan nilai ratarata 2,53.