• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri Anak Berkebutuhan Khusus di Bima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri Anak Berkebutuhan Khusus di Bima"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri Anak

Berkebutuhan Khusus di Bima

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Nurwulandari

201210230311266

FAKULTAS PSIKOLOGI

▸ Baca selengkapnya: bagaimana seharusnya sikap orang kristen terhadap orang berkebutuhan khusus

(2)

Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri Anak

Berkebutuhan Khusus di Bima

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Nurwulandari

201210230311266

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerimaan orang tua dan kepercayaan diri anak berkebutuhankhususdi Bima, sebagai persyaratan untuk kelulusan dan memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada penelitian ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi saat melakukan penelitian, akan tetapi berkat bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak maka peneliti dapat melewati hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Tri Dayakisni, Dra. M.si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ari Firmanto, S.Psi, M.Si selaku pembimbing II yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Zainul Anwar, M.Psi. selaku dosen wali yang telah membantu selama perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi dan dukungan material selama menempuh perkuliahan sampai penyusunan tugas akhir, serta doa yang selalu dipanjatkan dalam kelancaran selama menempuh studi, ananda ucapkan terimakasih banyak.

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat selama peneliti menempuh studi. 6. Kepala Bada Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Sekolah serta orang tua yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

7. Ibu Uun Zulfiana, M.Psi. yang telah memberikan semangat dan membantu memberikan ide-ide sebelum melakukan bimbingan.

8. Deny Hidayat yang selalu mengerti dan mendengarkan keluh kesah selama proses bimbingan serta teman seperjuangan Asti Nurdiah, yang dari awal hingga akhir selalu bersama-sama menjalani proses bimbingan dengan dosen pembimbing I dan II yang sama, dan selalu mengingatkan untuk terus semangat meraih gelar sarjana.

(6)

10.Keluarga besar Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan izin pada peneliti untuk bimbingan serta rekan-rekan parttimer yang selalu menanyakan kepada peneliti “kapan akan melakukan sidang skripsi”.

11.Dan untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu saya ucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan selama saya menjalani penelitian.

Malang, 18 April 2016

Penulis

Nurwulandari

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN ... 1

Abstrak ... 1

Latar Belakang ... 2

LANDASAN TEORI ... 4

Kepercayaan diri ... 4

Aspek-aspek kepercayaan diri ... 4

Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri ... 4

Anak berkebutuhan khusus ... 4

Jenis-jenis gangguan ... 5

Penerimaan orang tua ... 5

Bentuk penerimaan ... 6

Faktor yang mempengaruhi penerimaan orang tua ... 6

Kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus dan penerimaan orang tua... 6

HIPOTESA ... 7

METODE PENELITIAN ... 7

Rancangan penelitian ... 7

Subjek penelitian ... 7

Variabel dan instrumen penelitian ... 8

Prosedur dan analisa data ... 8

HASIL PENELITIAN ... 9

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskriptif Subjek Penelitian ... 9 Tabel 2. Perhitungan T-Score Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri Anak

Berkebutuhan Khusus ... 9 Tabel 3. Perhitungan T-Score Penerimaan Orang Tua terhadap ABK dan Kepercayaan Diri

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penerimaan Orang Tua………15

Lampiran 2. Skala Kepercayaan Diri ABK………17

Lampiran 3. Hasil Try Out……….18

Lampiran 4. Tabulasi Data……….20

Lampiran 5. T-Score Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri ABK………27

Lampiran 6.T-Score Penerimaan Orang Tua terhadap ABK dan Kepercayaan Diri ABK ditinjau dari Usia dan jenis gangguan………34

(10)

PENERIMAAN ORANG TUA DAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI BIMA

Nurwulandari

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

woelan.bulan@gmail.com

Penerimaan orang tua merupakan suatu sikap pasrah dan mampu menerima kondisi anak apa adanya serta memberikan dukungan kepada anak untuk dapat berkembang serta mencoba untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus diperlukan penerimaan terhadap mereka sehingga anak dapat memperoleh perhatian dan dukungan untuk membuat mereka percaya diri. Oleh karena itu penerimaan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan orang tua dengan kepercayaan diri siswa SLB di Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif korelasional dengan jumlah subjek 89 orang. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu skala penerimaan orang tua dan skala kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus yang dianalisa dengan korelasi product moment. Hasil analisa yang diperoleh pada penelitian ini adalah hipotesis ditolak artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan orang tua dengan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus yang berada di Kota Bima. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.705 ( r=0.041, 0.705 > 0.05 ).

Kata kunci : Penerimaan Orang Tua, Kepercayaan Diri

The parents is a fatalism and able to accept child is the and provide support to child is able to developed and try to give the best for children. To grow confidence children with special needs disabled necessary acceptance of them so the can obtain attention and support to make them confident. Hence the parents of children with special needs disabled indispensable. Research aims to understand the parents relationship with confidence student SLB in Bima. The kind of research use is the quantitative approach correlational of 89 the subject. Data collection method using two scale of the scale of parents and scale of confidence children with special needs disabled were analysis by the correlation product moment. The analysis results obtained in this study is hypothesis is rejected it means there is no significant relationship between the reception of parents with children with special needs confidence in the city of Bima. This is demonstrated by the significant value of 0705 (r = 0.041, 0705> 0.05).

(11)

Keberadaan anak berkebutuhan khusus bukanlah sesuatu yang harus ditutupi.Banyak anak berkebutuhan khusus yang tampak normal walaupun memiliki kelainan.Anak berkebutuhan khusus yang dimaksudkan bukan saja anak-anak yang memiliki gangguan atau kelainan mental dan kelainan fisik.Anak berkebutuhan khusus seperti autis dan yang memiliki kelainan fisik yang diderita anak-anak meliputi pendengaran kurang, penglihatan kurang dan kelaianan atau cacat fisik. Untuk dapat bersosialiasi dengan orang lain, anak berkebutuhan khusus harus memiliki keberanian untuk mendekati teman-temannya agar dapat mengenal satu sama lain. Menurut penelitian sebelumnya terdapat 63,3% anak berkebutuhan khusus tidak dapat berinteraksi dengan siswa lainnya. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak berkebutuhan khusus belum memiliki kepercayaan diri untuk melakukan interaksi dengan anak-anak lainnya. Anak berkebutuhan memerlukan dukungan sosial agar memiliki keyakinan dalam bersosialisasi walaupun anak tersebut memiliki kekurangan, sehingga anak dapat bermain dan tidak menyendiri (Mengsitu, dkk, 2014). Kepercayaan diri diperlukan oleh anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang ada, dengan adanya kepercayaan diri anak dapat bersosialisasi sehingga dapat menampilkan kemampuan yang dimiliki.

Pada penelitian lain menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus yang memiliki kelainan fisik memiliki kepercayaan diri rendah (Mishra & Singh, 2012). Perbedaan yang ada pada anak berkebutuhan khusus dapat membuat mereka kurang percaya diri untuk berinteraksi dengan dunia luar, takut akan ditolak secara sosial dimana lingkungan tidak dapat menerima keberadaan mereka sehingga anak tidak dapat berbaur dalam masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa wali dan guru di kota Bima, menunjukkan bahwa ada orang tua yang tidak dapat menerima keadaan anaknya sehingga anak diserahkan kepada kakek neneknya untuk merawat anak tersebut, bahkan ada yang mengurung anaknya agar tidak keluar dari rumah. Salah satu guru mengatakan bahwa ia pernah berkunjung ke salah satu rumah anak berkebutuhan khusus untuk mendata anak tersebut agar memperoleh pendidikan, akan tetapi orang tua anak tidak mengijinkan karna malu dengan kondisi anak (1 Oktober 2015).

Penerimaan sosial terhadap anak berkebutuhan tergolong rendah karna kurangnya partisipasi atau interaksi sosial yang dilakukan anak berkebutuhan khusus (Wendelborg & Kvello, 2010). Interaksi sosial yang kurang dapat membuat penerimaan terhadap anak kurang baik karna pada umumnya individu-individu dalam lingkungan sosial akan beranggapan bahwa anak tidak dapat melakukan apa-apa. Hal tersebut dilihat dari penerimaan sosial dan bagaimana dengan penerimaan orangtua terhadap anak yang berkebutuhan khusus, yang tentunya tidak menyangka bahwa anaknya berkebutuhan khusus.

Penerimaan orang tua yang kurang baik dapat dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua tentang anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa banyak orang tua yang tidak memahami sifat anak berkebutuhan khusus dan tidak mengetahui cara menyesuaikan kehidupan dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan anak sehingga orang tua sering kewalahan dalam mengasuh anak (Hing, Oliver & Everts, 2013). Karena kurangnya pengetahuan tersebut pada awalnya orang tua akan mmerasa sangat kesulitan dan tidak dapat menerima apa yang terjadi dalam keluarganya.

(12)

dan marah. Hingga banyak anak berkebutuhan khusus yang tidak menerima perhatian dari orang tua, bahkan ada yang tidak memperdulikan pengasuhan anaknya. Proses penerimaan orang tua pada anak autis diawali dengan penolakan yang ditunjukkan dengan ketidak percayaan, bingung, marah kepada diri sendiri, anak serta orang lain yang kemudian dipenuhi rasa bersalah terhadap anak yang pada akhirnya orang tua dapat menerima kondisi anak (Purnomo, 2015).

Sebelum orang tua dapat menerima anak ada beberapa tahapan yang dilalui yaitu shock semua orang tua tentu mengalami tahap ini saat mengetahui keadaan anak yang kemudian akan berlanjut pada tahap feeling of disbelief (perasaan tidak percaya), yang akan menunjukkan penolakan terhadap keadaannya, selanjutnya setelah terjadi penolakan maka akan terjadi tahap selanjutnya yaitu feeling of sorrow (perasaan sedih), sedih akan keadaan anak yang tidak normal, tidak seperti yang diharapkan bahwa anak akan memiliki kelainan, tahapa berikutnya adalah feeling of protectiveness (protektif), orang tua akan sangat protektif terhadap anak karna takut bahwa anak tidak dapat berkembang dengan baik sehingga dapat mengganggu kehidupan dalam keluarga. Feeling of revulsion merupakan reaksi naluriah ketika orang tua mendapati bahwa anak yang berbeda dengan anak pada umumnya akan sulit untuk merawatnya, kemudian pada tahap feelings of inadequacy and embarrassment (tidak mampu dan malu) orang tua merasa harga dirinya terluka dan merasa buruk dengan kelahiran anak, kemudian feeling of anger (marah) atau emosi dan guilt (bersalah) pada tahap ini orang tua merasa bersalah terhadap kondisi anak, orang tua akhirnya beranggapan bahwa kondisi anak yang tidak normal adalah kesalahannya (Selikowitz, 2008).

Anak-anak berkebutuhan khusus seringkali keberadaannya tidak diterima dalam masyarakat karna mereka melihat anak-anak tersebut tidak normal selayaknya anak-anak normal lain, sehingga anak khusus sering merasakan diskriminasi yang membuat mereka terpojok.Yang seharusnya anak-anak khusus diberikan perhatian lebih dan diterima dengan baik.Karna penerimaan oleh orang lain dapat mendorong individu untuk ikut berperan dalam berbagai macam kegiatan. Penerimaan dari orang tua dapat mendukung kegiatan anak.Dari penelitian yang ada sebelumnya, melihat bahwa penerimaan orang tua terhadap keberadaan anak yang memiliki kebutuhan khusus berupa dukungan sosial terhadap orang tua untuk dapat menerima dan memberi kebutuhan yang diperlukan anak yang berkebutuhan khusus. Berdasarkan penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa,tiga objek dapat menerima kondisi anaknya dimana penerimaan diri bukan berarti individu dapat menerima kondisinya begitu saja tanpa berusaha mengembangkan diri. Individu yang memiliki penerimaan diri yang baik akan memiliki kepribadian yang matang dan dapat berfungsi dengan baik. Penerimaan diri yang baik dari orang tua dapat memberikan dukungan kepada anak (Pancawati, 2013).

(13)

Penelitian ini terinspirasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Try Utami pada tahun 2009 tentang dukungan orang tua dengan kepercayaan diri pada remaja tuna rungu. Peneltian tersebut menggunakan remaja tuna rungu sebagai subjeknya dan dilakukan di kota Magelang dan sampel yang digunakan sebanyak 25 sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan sekarang adalah pada anak dengan jenis gangguan tuna netra, tuna rungu dan tuna daksa dengan sampel dan teknik yang digunakan berbeda dengan yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya.

Penelitian terkait penerimaan diri dan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus perlu dilakukan karna penelitian ini untuk lebih menjelaskan penerimaan orang tua terhadap kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus yang ada di kota Bima. Sehingga penting adanya penelitian ini untuk melihat hubungan kedua variabel. Apabila penerimaan diri baik maka kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus juga baik. Penelitian ini dilakukan di kota Bima privinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Karna di kota Bima masih sangat sedikit tenaga medis yang berkaitan dengan ilmu jiwa seperti psikolog. Sehingga peneliti memilih daerah tersebut untuk melakukan penelitian.Untuk melihat bagaimana penerimaan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus serta kepercayaan diri dari anak tersebut dalam menjalani kesehariannya.Selain itu tujuan peneliti melakukan penelitian ini untuk melihat bagaiamana hubungan jika orang tua menunjukkan penerimaan yang baik terhadap kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus. Adakah hubungan penerimaan orang tua terhadap kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus.

Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk percaya akan kemampuan dan dapat melakukan apapun yang mereka inginkan dalam kehidupannya serta realistis (Goel & Aggarwal, 2012). Kepercayaan diri adalah suatu sikap yang memandang secara posistif terhadap kemampuan yang ada pada diri sendiri, serta tidak bergantung pada orang lain (Sing,& Kaur, 2008).Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang diperoleh dari pengalaman hidup (Lauster, dalam Ghufron, 2010).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap yang memandang kemampuan yang dimiliki dengan positif serta mampu melakukan apapun yang diinginkan tanpa bergantung kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang artinya individu dapat mandiri dan kepercayaan diri juga muncul dari pengalaman-pengalaman yang telah dilalui.

Aspek-aspek Kepercayaan Diri menurut Lauster (dalam Ghufron, 2010).Individu yang memiliki kepercayaan diri yang baik merupakan individu yang (1) yakin akan kemampuan yang dimiliki. Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki merupakan suatu sikap yang positif tentang dirinya sehingga memiliki kepercayaan bahwa dirinya mampu. (2) Optimis, sikap yang positif dimana individu selalu memandang baik dirinya dan kemampuan yang dimiliki. (3) Objektif, memiliki pemandangan yang sama tidak berdasarkan apa yang dipikirkan diri sendiri. (4) Bertanggung jawab, dapat menerima konsekuensi dariapa yang telah dilakukan. (5) Rasional dan realistis, menunjukan pendapat atau keinginan yang dapat diterima dalam lingkungan hidup.

(14)

diri sendiri. (3) Pengalaman, dapat menjadi faktor yang memicu munculnya rasa percaya diri, karna pengalaman yang pernah dilalui dapat mengembangkan kepercayaan untuk menjadi lebih baik. (4) Pendidikan, status pendidikan dapat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri individu, baik dan tidaknya pendidikan individu dapat membuat kepercayaan diri menjadi baik dan buruk (Ghufron, 2010).

Adapun faktor ekternal yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri adalah dukungan sosial yang berasal dari , (1) orang tua, sikap dan pola asuh serta dukungan yang baik dari orang tua dapat membantu dalam membentuk kepercayaan diri anak. (2) teman, dukungan dari teman sebaya dapat membantu dalam proses meningkatkan kepercayaan diri pada anak. (3) guru, guru merupakan salah satu yang dapat memberikan dukungan kepada anak dalam lingkungan sekolah sehingga anak dapat memiliki kepercayaan diri yang baik (Ernawati, Rasni, & Hardiani, 2012).

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memiliki kelainan mental, intelektual yang membutuhkan perhatian khusus dan kelainan fisik seperti memiliki pendengaran kurang, penglihatan kurang dan kelaianan atau cacat fisik lainnya (Malak, 2013). Selain itu Abdullah (2013) berpendapat bahwa anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan perhatian lebih dari anak-anak normal, dan memiliki kelainan dalam hal fisik, mental maupun karakteristik perilaku sosialnya. Ada banyak anak berkebutuhan khusus diantaranya adalah autism, hiperaktif, dan ketunaan.Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik ataupun ciri-ciri yang berbeda.Anak berkebutuhan khusus merupakan anak-anak yang memiliki kebutuhan yang lebih dan membutuhkan perhatian yang khusus dan lebih.Kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus yaitu anak mampu tampil di depan umum dengan keadaan yang tidak sempurna (Suriani , 2012).Kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus merupakan kemampuan yang dimiliki oleh anak untuk mandiri dalam melakukan sesuatu dan mampu tampil di depan umum dengan kekurangan yang ada pada dirinya.

Jenis – jenis Gangguan (Kebutuhan Khusus)

1. Tuna Netra ( A )

Tuna netra merupakan gangguan pada daya penglihatan yang berupa kebutaan secara menyeluruh atau sebagian. Yang dikatakan buta total apabila tidak dapat menerima rangsangan cahaya dari luar sedangkan low vision masih dapat menerima rangsangan cahaya dari luar.

2. Tuna Rungu ( B )

Tuna rungu adalah ketidakmampuan anak dalam berbicara seperti berbicara tanpa suara dan menunjukkan artikulasi yang kurang jelas bahkan tidak berbicara (hanya memberi isyarat).

3. Tuna Daksa ( D )

Tuna daksa merupakan kelainan pada bagian tubuh seperti tulang, sendi dan otot sehingga mengalami kesusahan maupun gangguan dalam berinteraksi dengan lingkungan (Putranto, 2015).

Penerimaan Orang Tua

(15)

orang tua yang menerima keadaan anak apa adanya tanpa ada persyaratan dan tetap memahami sebagai individu serta memberikan dukungan (Fauziah, 2010).Penerimaan orang tua yaitu ditunjukan dengan sikap pasrah orang tua atas kondisi anaknya serta memperhatikan perkembangan anak selama proses terapi dan belajar di rumah serta memasrahkan kesembuhan anak pada Allah SWT (Purnomo, 2015). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan orang tua merupakan suatu sikap pasrah dan mampu menerima kondisi anak apa adanya serta memberikan dukungan kepada anak untuk dapat berkembang serta mencoba untuk memberikan yang terbaik untuk anak.

Penerimaan orang tua terhadap anaknya dapat dilihat berdasarkan bentuk penerimaan yang ditunjukkan. Adapun bentuk penerimaannya yaitu, (1) memahami keadaan anak, (2) memahami kebiasaan-kebiasaan anak, (3) menyadari apa yang sudah dan belum bisa dilakukan oleh anak, (4) memahami penyebab perilaku buruk dan baik yang dilakukan oleh anak, (5) membentuk ikatan batin (Rachmayanti,& Zulkaida, 2007).

Penerimaan orang tua terhadap anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat memberikan dorongan dalam menerima kondisi anak yaitu, (1) dukungan keluarga besar, (2) latarbelakang agama, (3) sikap para ahli yang mendiagnosa anak, (4) tingkat pendidikan suami istri, (5) status perkawinan, (6) sikap masyarakat umum (Rachmayanti,& Zulkaida, 2007).

Kepercayaan Diri Anak Berkebutuhan Khusus dan Penerimaan Orang Tua

Kepercayaan diri perlu dimiliki oleh setiap individu agar dapat menunjukkan kemampuan dan berinteraksi dengan individu lainnya, seperti yang dijelaskan oleh Sing & Kaur (2008) bahwa kepercayaan diri adalah suatu sikap yang memandang secara posistif terhadap kemampuan yang ada pada diri sendiri, serta tidak bergantung pada orang lain. Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dukungan orang tua, dukungan yang baik dari orang tua dapat membantu dalam proses pembentukan kepercayaan diri yang baik pada anak (Ernawati, Rasni & Hardiani, 2012).

Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus pada awalnya tidak dapat menerima kondisi anaknya, dimana proses penerimaan akan berlangsung ketika orang tua dapat memahami kondisi anak. Hal ini didukung oleh penelitian Purnomo (2015) yang menjelaskan bahwa penerimaan terhadap anak diawali dengan proses penolakan, karna orang tua kebingungan terhadap kondisi anak, kemudian penyelasan yang dirasakan orang tua dan pada akhirnya orang tua dapat menerima kondisi anak.

Penerimaan orang tua terhadap anak dapat ditunjukkan dengan pemberian dukungan kepada anak, memahami keadaan anak, memahami kebiasaan yang dilakukan anak serta menyadari apa yang belum dan sudah bisa anak lakukan (Rachmayanti, & Zulkaida, 2007).Adanya penerimaan dari orang, akan memberi dukungan terhadap perkembangan anak sehingga anak dapat memiliki kepercayaan diri yang baik.

(16)

Kerangka Berpikir

Gambar. 1 Kerangka Berpikir

Penerimaan orang tua, orang tua dapat menerima keadaannya dengan baik sehingga dapat menerima keberadaan anak berkebutuhan khusus. Penerimaan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus dapat membantu kepercayaan diri pada anak. Anak akan membentuk pemikiran tentang dirinya.Penerimaan orang tua kepada anak ditunjukkan dengan membentuk hubungan dengan kasih sayang, memberi perhatian serta memahami keadaan anak yang tidak biasa. Jika yang diterima oleh anak adalah penerimaan yang baik dari orang tua maka kepercayaan diri pada anak akan mengarah pada peningkatan kepercayaan diri yang baik dan dampak seperti apa yang akan muncul dari hal tersebut.

Hipotesa

Ada hubungan antara penerimaan orang tua terhadap kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian kuantitatif korelasional dimana dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti ingin mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya.

Subjek Penelitian

(17)

Variabel dan Instrumen

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerimaan orang tua, yaitu orang tua mampu menerima apapun keadaannya serta dapat menerima anaknya yang memiliki kelainan dengan baik.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus merupakan kemampuan individu untuk menggunakan dan memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya, serta mampu melakukan apapun yang diinginan tanpa ada campur tangan dari orang lain.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua skala yaitu skala penerimaan oleh orang tua dan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus (ABK).Skala yang digunakan adalah model skala Guttman. Skala Guttman ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas hanya dengan menggunakan dua alternatif pilihan jawaban (Sugiyono, 2014). Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan model skala Guttman, yang terdiri dari 11 item skala penerimaan orang tua dan 10 item skala kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Jika jawaban yang berikan adalah “Ya” akan diberi skor 1 (satu) dan “Tidak” diberi skor 0 (nol). Setelah melakukan uji coba skala terdapat 11 item skala penerimaan orang tua dengan validitas 0.26-0.3 dan reabilitas 0.798 dan skala kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus terdapat 10 item yang valid dengan reabilitas 0.758.

Prosedur dan Analisa Data

Tahap pertama peneliti menentukan subjek yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian sesuai dengan yang diatur dan disusun oleh peneliti. Peneliti mengunjungi sekolah untuk melihat subjek dan mencari informasi orang tua sehingga peneliti dapat mengunjungi subjek untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Tahap kedua, persiapan skala untuk pengumpulan data. Skala yang disediakan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Skala yang digunakan peneliti adalah skala yang dibuat sendiri oleh peneliti. Skala yang digunakan adalah skala penerimaan orang tua dan kepercayaan diri anak-anak berkebutuhan khusus.

Tahap ketiga, pengujian skala yang telah dibuat oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan dari instrumen yang telah dibuat. Jika instrumen telah sesuai dan telah melalui pengujian kelayakan maka peneliti dapat menggunakan instrument untuk pengumpulan data.

Tahap terakhir yaitu melakukan pengolahan data, setelah semua informasi dan data yang diperlukan terkumpul maka peneliti melakukan analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan SPSS dan menarik kesimpulan.

Analisa Data

(18)

HASIL PENELITIAN

Kategori Frekuensi Persentase

Usia orang tua 30 – 35 Tahun 13 14.6% berusia 36 hingga 40 tahun yaitu sebesar 41 (46.0%), dan jumlah anak laki-laki lebih besar dibanding anak perempuan yaitu 50 (56.1%) anak. Rata-rata usia anak berkebutuhan khusus yaitu 12 tahun dengan jumlah 34 (38.2%) anak. Kemudian berdasarkan jenis gangguannya, rata-rata mengalami jenis gangguan tuna daksa yaitu 39 (43.8%) anak.

Tabel 2. Perhitungan T-Score Penerimaan Orang Tua dan Kepercayaan Diri Anak

(19)

Tabel 3. Perhitungan T-Score Penerimaan Orang Tua terhadap ABK dan Kepercayaan Diri ABK ditinjau dari Usia dan Jenis Gangguan

Kategori Penerimaan Orang Tua Kepercayaan Diri ABK Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa orang tua yang berusia 36 – 40 tahun lebih dapat menerima anak berkebutuhan khusus, hal ini dapat dilihat pada tabel dengan persentase tertinggi yaitu 31.4%. Kemudian anak berkebutuhan khusus yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi 31.4% yaitu anak-anak yang usia orang tuanya 41 – 45 tahun. Pada jenis gangguan anak, orang tua lebih dapat menerima anak dengan gangguan tuna daksa 30.3% dan

anak yang menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi adalah anak dengan gangguan tuna daksa 30.3%.

Uji Hipotesis

Tabel 4. Korelasi Penerimaan Orang Tua dengan Kepercayaan Diri ABK

Pearson Correlation Sig/ρ Keterangan Kesimpulan

0.041 0.705 ρ ≥ 0.05 Tidak Signifikan

(20)

DISKUSI

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penerimaan orang tua dengan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus, hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus tidak dipengaruhi oleh penerimaan orang tua. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang ditunjukkan yaitu 0.705 dan r = 0.041 (r=0.041, ρ > 0.05). Dengan nilai korelasi dan probabilitas yang berada di dibawah 0.05 membuktikan bahwa tidak ada hubungan positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada faktor lain yang memiliki hubungan dan dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus, seperti penerimaan teman sebaya.

Kepercayaan diri merupakan suatu sifat kepribadian yang didasarkan dari pikiran individu, harapan, ketakutan dan fantasi serta pandangan tentang dirinya dan kemampuan dalam mengatasi situasi tanpa bantuan maupun bergantung pada orang lain ( Goel & Aggarwal, 2012). Kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus memiliki hubungan dengan faktor lain yaitu dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan suatu hubungan interpersonal dalam bentuk interaksi antara dua individu atau lebih dengan menggunakan komunikasi verbal maupun nonverbal (Ernawati, dkk, 2012).

Dukungan sosial yang diperlukan oleh anak berasal dari orang tua, teman sebaya dan guru, dukungan yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus dapat membangun kepercayaan diri terhadap anak karena adanya dukungan dan penerimaan terhadap keberadaan mereka, kemudian dukungan yang diberikan oleh guru disekolah juga dapat memberikan dorongan kepada anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus. Pada penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa anak yang memperoleh dukungan sosial dari orang tua, teman sebaya dan guru berpeluang memiliki kepercayaan diri (Ernawati, dkk, 2012).

Pada saat anak-anak berkebutuhan khusus dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya, hal tersebut menunjukkan bahwa teman sebaya dapat menerima keberadaan anak berkebutuhan khusus dalam pertemanannya sehingga anak berkebutuhan khusus lebih percaya diri dalam bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa dengan adanya penerimaan teman sebaya dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak (Sinthia, 2011). Oleh karena itu baik bagi anak berkebutuhan khusus untuk berbaur dan bersosialisasi dengan lingkungan agar dapat diterima oleh teman sebayanya sehingga dapat menjalin pertemanan yang dapat membantu anak berkebutuhan khusus untuk mengenal lingkungannya.

Faktor pribadi, sosial dan dukungan dapat meningkatkan dan memaksimalkan kemandirian pada anak berkebutuhan khusus serta keyakinan diri untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga anak dapat bersosialisasi dalam masyarakat dan memiliki kepercayaan diri untuk diterima oleh lingkungannya. Karena pada umumnya anak-anak yang berkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam berinteraksi sehingga terisolasi, akan tetapi dengan rasa percaya dan keyakinan yang dimiliki maka anak-anak berkebutuhan khusus memiliki keyakinan untuk diterima (Stokes, dkk, 2013).

(21)

kepercayaan diri yang lebih tinggi. Kemudian pada rentang usia yang lain tentu memiliki penerimaan terhadap anak tetapi dengan persentase yang lebih rendah. Walaupun rendah hal tersebut masih dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus. Setidaknya masih ada perhatian yang diberikan kepada mereka sehingga anak-anak berkebutuhan khusus tidak merasa diasingkan oleh orang tuanya sendiri. Rasa akan kepedulian orang tua terhadap anak sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari anak, karena orang tua yang dapat menerima dan mensyukuri keberadaan anak yang memiliki kekurangan akan selalu menjaga dan mengenalkan anak pada lingkungan sehingga anak tidak merasa asing saat berbaur dengan anak-anak lainnya. Orang tua merupakan sosok yang diharapkan oleh anak. Keberadaan orang tua sangat dibutuhkan oleh anak untuk membantu anak dalam menerima keadaannya. Seperti anak tuna daksa, saat mereka berkembang perlahan mereka sadar akan kekurangan yang mereka miliki. Rasa malu, kurang percaya diri, merasa berbeda dan tidak diterima masyarakat tentu hal tersebut akan dialami. Oleh karenanya peran orang tua sangatlah penting, sebelum lingkungan dapat menerima anak, orang tua terlebih dahulu harus dapat menerima dengan ikhlas keterbatasan yang dimiliki anak sehingga anak dapat merasakan bahwa mereka diterima oleh orang tuanya.

Anak-anak berkebutuhan khusus ini terdiri dari tuna netra, tuna rungu dan tuna daksa. Melihat jenis kebutuhan yang berbeda tentunya memiliki penanganan yang berbeda pula. Saat orang tua yang memiliki anak tuna netra, tuna rungu atau tuna daksa, akan memiliki cara komunikasi maupun interaksi yang beragam. Orang tua yang memiliki anak tuna netra, memiliki penerimaan yang lebih rendah sehingga kepercayaan diri anaknyapun rendah, keterbatasan yang dimilikinya yaitu pada penglihatan, anak tuna netra memiliki gangguan pada indera penglihatan dimana anak tidak dapat menggunakan penglihatannya dengan baik. Kemudian pada anak tuna rungu, ketidakmampuan dalam berbicara maupaun artikulasi yang kurang jelas, orang tua yang memiliki anak tuna rungu masih dapat menerima keadaan anak dan kepercayaan diri anak tuna rungu cukup baik. Sedangkan pada anak tuna daksa, yang pada umumnya memiliki kelainan pada fisisk lebih dapat diterima oleh orang tuanya dan menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Kekurangan yang dimiliki anak juga dapat mempengaruhi penerimaan orang tua. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa persepsi orang tua mengenai anak akan berbeda tergantung dengan gangguan yang dialami anak (Kandel & Merrick, 2007).

(22)

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan orang tua dengan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus yang berada di Kota Bima. Artinya kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus tidak ada hubungannya dengan penerimaan orang tua Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.705 ( r=0.041, 0.705 > 0.05 ).

(23)

REFERENSI

Abdullah, N. (2013). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus. Magastra, 86 Th 25, 0215-9511. Anggraini, R.R. (2013). Persepsi orangtua terhadap anak berkebutuhan khusus (Deskriptif Kuantitatif di SLB N.20 Nan Balimo Kota Solok).Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1. Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ernawati, Y., Rasni, H.,& Ratna, S. H. (2012). Hubungan dukungan sosial dengan

kepercayaan diri pada masa kanak-kanak akhir di sekolah dasar negeri Jember Lor 1 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Artikel Ilmiah. Universitas Jember.

Fauziah, R. (2010). Hubungan antara penerimaan orangtua dan konsep diri dengan motivasi berprestasi remaja penyandang tunadaksa.Skripsi.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ghufron, M.N., & Rini, R.S. (2010).Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Goel, M.,& Preeti, A. (2012). A comparative study of self confidence of single child and child with sibling. Journal,2 (3), 2249-2469.

Hing, A.A., Oliver, T., & Everts, H. (2013).Coping with autistic spectrum disorder: parental challenges and the role of school-based family counseling.International Journal for School-Based Family Counseling. 4.

Kandel, I.,& J. Merrick. (2007). The child with a disability: Parental acceptance, management and coping. Journal, 7, 1799-1809.

Malak, S. (2013). Inclusive education reform in Bangladesh: Pre-Service teachers’ responses to include students with special educational needs in regular classrooms.Journal of Instruction, 6 (1).

Mengsitu, S., Wondwosen, M., & Yitayal, A. (2014).Challenges and opportunities to implement inclusive education.Journal of Humanity, Art and Literature, 1 (2).

Mishra, V., & Singh, A. (2012). A comparative study of self-concept and self-confidence of sighted and visually impaired children.Journal of Multidisciplinary Management Studies, 2 (2).

Pancawati, R. (2013). Penerimaan diri dan dukungan orangtua terhadap anak autis.Journal Psikologi, 1 (1), 38-47.

Purnomo, P.M. (2015). Penerimaan orang tua terhadap anak penderita autis di Surakarta.Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putranto, B. (2015). Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: DIVA Press.

(24)

Singh, T., & Kaur, P. (2008).Effect of meditation on self confidence of student-teachers in relation to gender and religion. Journal of Exercise Science and Physiotherapi, 4 (1), 35-43.

Sinthia, R. (2011). Hubungan antara penerimaan sosial kelompok kelas dengan kepercayaan diri pada siswa kelas I SLTP XXX Jakarta. Jurnal Kependidikan Triadik, 4 (1).

Selikowitz, M. (2008). Down syndrome. Third edition. New York: Oxford University Press. Stokes, H.,M. Turnbull.,& J. Wyn. (2013). Young people with a disability: Independence and

opportunity a literature review. Research Report.

Sugiyono.(2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif. Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suriani, I.(2012). Meningkatkan prilaku percaya diri anak tunadaksa melalui permainan bola

lempar keranjang.Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1 (2).

Utami, R.T. (2009). Hubungan antara dukungan otang tua dengan kepercayaan diri pada remaja tuna rungu. Skripsi. Universitas Negeri malang. Hal, 87-88.

(25)
(26)

LAMPIRAN I

PENERIMAAN ORANG TUA DAN KEPERCAYAAN DIRI ABK DI BIMA FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang

Identitas Identitas Anak

Nama (Inisial): Nama :

Usia : Jenis Kelamin :

Pekerjaan : Usia :

Assalamualaikumwr.wb

Perkenalkan nama saya Nurwulandari, saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang menempuh skripsi. Untuk menyelesaikan studi, perkenankan saya memohon bantuan Anda untuk menjawab beberapa pernyataan di bawah ini sesuai dengan diri Anda. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) skala yang harus anda isi.Skala I merupakan penerimaan Anda terhadap anak dan skala II merupakan skala kepercayaan diri anak. Skala ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan hanya digunakan sebagai bahan penelitian.Oleh karenanya Anda tidak perlu khawatir karena rahasia anda terjamin.

Pentunjuk pengisian:

 Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan teliti dan jawablah semua tanpa ada yang terlewatkan.

 Jawablah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya karena pernyataan-pernyataan tersebut bukan merupakan tes sehingga tidak ada jawaban benar atau salah.

 Berilah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban Ya atau Tidak.

 Untuk pengisian skala II sama seperti pengisian skala I  Contoh pengisian

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Saya sangat menyayangi anak X

 Apabila Anda ingin mengganti jawaban Anda maka berilah X pada jawaban yang sebelumnya dan beritanda X pada jawaban yang Anda inginkan.

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

(27)

Skala I: Skala Penerimaan Orang Tua

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Memeluk anak saat tidur berdua

2 Memberikan fasilitas untuk membantu proses belajar anak

3 Saya selalu memperhatikan anak

4 Mencari tahu penyebab anak berperilaku buruk

5 Saya selalu memperhatikan perilaku anak saat bermain

6 Mencium anak ketika berangkat sekolah

7 Saya bersyukur memiliki anak

8 Saya banyak menghabiskan waktu bersama anak

9 Ketika anak mendekati saya, saya akan memeluknya dan mengatakan bahwa saya menyayanginya

10 Memberikan hadiah ketika anak berperilaku baik

(28)

LAMPIRAN II

Skala II: Skala Kepercayaan Diri Anak

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Saat melihat teman-temannya bermain, ananda sangat senang

2 Ananda dapat menyelesaikan sendiri tugas yang telah diberikan kepadanya

3 Ananda tidak memaksa ketika permintaannya belum dapat dipenuhi

4 Ketika ada kegiatan di sekolah maupun dilingkungan tempat tinggal, ananda dapat berbaur

5 Ananda dapat tampil kedepan ketikadisuruh

6 Saat ada tugas sekolah maupun rumah, ananda mau mengerjakan

7 Ananda dapat bermain dengan teman-teman disekolah dan lingkungan rumah

8 Ananda mengerjakan sendiri apa yang menjadi tugasnya

9 Ketika di nasehati atau diajarkan sesuatu ananda tidak menolak bahkan ananda berusaha untuk mendengarkan dan memperhatikan dengan baik

(29)
(30)

LAMPIRAN IV

TABULASI DATA PENELITIAN

Orang tua Anak berkebutuhan Khusus

No Nama Usia Pekerjaan SN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 total

1 S 39 IRT D 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

2 H 45 IRT D 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6

3 A 39 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

4 AS 38 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

5 M 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

6 R 38 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

7 N 41 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

8 ST 43 IRT A 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7

9 KM 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

10 AF 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

11 SI 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

12 RW 36 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

13 NJ 37 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

14 HW 40 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

15 NJ 45 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

16 KL 39 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

17 HA 47 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

18 NI 30 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

19 TH 32 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

20 IS 34 IRT D 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

21 RA 31 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

22 LM 38 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

(31)

24 MJ 40 IRT D 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8

25 RI 38 IRT A 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 7

26 OS 38 IRT B 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 7

27 AT 36 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

28 UM 43 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9

29 Y 38 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

30 AH 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

31 LI 43 IRT D 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

32 MN 36 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

33 RO 35 IRT D 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7

34 ID 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

35 EA 30 IRT D 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

36 WH 30 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

37 NYS 38 IRT D 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

38 HD 35 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

39 TT 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

40 TA 42 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

41 F 35 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

42 J 40 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

43 DI 35 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

44 YCH 32 IRT D 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7

45 AF 45 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

46 KU 45 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

47 SM 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

48 YS 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

49 AN 45 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

(32)

53 ATI 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

54 JB 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

55 BD 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

56 KHD 50 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

57 SRY 45 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

58 JMT 39 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

59 NI 50 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

60 AI 40 IRT D 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

61 MLH 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

62 TAS 36 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

63 EFN 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

64 DIR 40 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

65 ER 41 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

66 SW 42 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

67 MAH 41 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

68 YAH 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

69 EM 39 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

70 TA'S 50 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

71 FHI 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

72 SIH 43 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

73 HDJ 40 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

74 RMH 37 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

75 EZ 39 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

76 AM 42 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

77 ANH 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

78 FRD 41 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

79 MNI 45 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

80 SHI 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

(33)

82 UR 48 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

83 ABR 41 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

84 NJA 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

85 SAF 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

86 RAM 39 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

87 RS 50 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

88 ALA 43 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

89 OP 40 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

Anak Berkebutuhan Khusus

No Nama JK Usia SN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 T P 11 D 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

2 M L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

3 A P 11 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 N P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

5 R P 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

6 NIU P 9 A 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8

7 M.F L 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

8 BM P 11 A 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7

9 SS P 10 D 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8

10 F P 11 D 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6

11 FK L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

12 PN P 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

13 UH P 11 B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

14 S L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

(34)

17 HA P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

18 MKH L 11 B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

19 MI L 12 A 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6

20 AA L 10 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

21 NS P 7 B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

22 AF P 9 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

23 FS L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

24 JPR P 12 D 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5

25 MYA L 8 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

26 ALM L 10 B 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8

27 RK P 9 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

28 JA P 12 B 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8

29 MYA L 11 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

30 JE L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

31 JKB L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

32 BS L 8 B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

33 HYA L 8 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

34 NI P 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

35 NS P 7 D 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

36 RIY P 7 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

37 AAK L 7 D 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

38 DZ L 7 A 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4

39 RAWP L 10 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

40 I L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

41 FI P 7 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

42 FIL L 9 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

43 MM L 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

44 MW L 9 D 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7

(35)

46 WA L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

47 FW P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

48 SK P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

49 MK L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

50 CS L 9 A 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

51 SPS P 8 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

52 AA L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

53 RIA L 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

54 FAR L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

55 SUK L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

56 JAH P 12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

57 MAW L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

58 YUA P 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

59 ROF P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

60 FAZ P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

61 GIF L 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

62 MAS L 11 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

63 NUF P 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

64 PA L 9 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

65 MRB L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

66 FIR L 12 A 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

67 AND L 11 B 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6

68 AST P 12 D 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8

69 AAB L 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

70 AMI L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

71 SAM L 12 D 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 5

(36)

75 ANA L 8 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

76 NAA L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

77 AFR L 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

78 AG L 11 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

79 EA L 12 A 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8

80 G L 10 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

81 FFR P 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

82 AJU P 12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

83 AIS P 12 A 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5

84 MFS L 12 D 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7

85 RAG P 12 D 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7

86 YV L 10 A 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6

87 DS P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

88 FQ P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

(37)

LAMPIRAN V

T-SCORE PENERIMAAN ORANG TUA DAN KEPERCAYAAN DIRI ABK

Penerimaan orang tua

No Nama Usia Pekerjaan SN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 total Z-Score T-Score

2 H 45 IRT D 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 -3.22377 17.7623

8 ST 43 IRT A 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

20 IS 34 IRT D 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

25 RI 38 IRT A 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 7 -2.47465 25.2535

26 OS 38 IRT B 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

31 LI 43 IRT D 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

33 RO 35 IRT D 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 -2.47465 25.2535

44 YCH 32 IRT D 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 -2.47465 25.2535

1 S 39 IRT D 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

18 NI 30 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

21 RA 31 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

23 DI 32 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

(38)

4 AS 38 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

9 KM 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 -0.22726 47.7274

14 HW 40 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

34 ID 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 -0.22726 47.7274

35 EA 30 IRT D 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

37 NYS 38 IRT D 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

60 AI 40 IRT D 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

62 TAS 36 IRT B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

64 DIR 40 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 -0.22726 47.7274

87 RS 50 IRT B 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

3 A 39 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

5 M 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

6 R 38 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

7 N 41 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

10 AF 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

11 SI 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

12 RW 36 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

13 NJ 37 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

15 NJ 45 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

16 KL 39 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

17 HA 47 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

19 TH 32 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

22 LM 38 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

29 Y 38 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

30 AH 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

32 MN 36 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

36 WH 30 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

38 HD 35 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

(39)

40 TA 42 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

41 F 35 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

42 J 40 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

43 DI 35 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

45 AF 45 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

46 KU 45 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

47 SM 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

48 YS 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

49 AN 45 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

50 JN 38 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

51 SD 35 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

52 JR 48 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

53 ATI 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

54 JB 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

55 BD 50 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

56 KHD 50 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

57 SRY 45 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

58 JMT 39 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

59 NI 50 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

61 MLH 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

63 EFN 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

65 ER 41 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

66 SW 42 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

67 MAH 41 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

68 YAH 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

69 EM 39 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

(40)

73 HDJ 40 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

74 RMH 37 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

75 EZ 39 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

76 AM 42 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

77 ANH 38 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

78 FRD 41 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

79 MNI 45 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

80 SHI 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

81 HAD 37 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

82 UR 48 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

83 ABR 41 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

84 NJA 40 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

85 SAF 43 IRT D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

86 RAM 39 IRT A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

88 ALA 43 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

89 OP 40 IRT B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

Kepercayaan Diri ABK

No Nama JK Usia SN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Z-Score T-Score

50 CS L 9 A 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 -4.30025 6.9975

38 DZ L 7 A 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 -3.08526 19.1474

24 JPR P 12 D 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5 -2.47776 25.2224

71 SAM L 12 D 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 5 -2.47776 25.2224

83 AIS P 12 A 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5 -2.47776 25.2224

10 F P 11 D 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6 -1.87027 31.2973

19 MI L 12 A 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6 -1.87027 31.2973

(41)

86 YV L 10 A 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6 -1.87027 31.2973

8 BM P 11 A 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 -1.26277 37.3723

44 MW L 9 D 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 -1.26277 37.3723

84 MFS L 12 D 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 -1.26277 37.3723

85 RAG P 12 D 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 -1.26277 37.3723

6 NIU P 9 A 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 -0.65528 43.4472

9 SS P 10 D 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 -0.65528 43.4472

26 ALM L 10 B 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 -0.65528 43.4472

28 JA P 12 B 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 -0.65528 43.4472

68 AST P 12 D 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 -0.65528 43.4472

72 AHM L 9 B 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 -0.65528 43.4472

79 EA L 12 A 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 -0.65528 43.4472

1 T P 11 D 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 -0.04778 49.5222

11 FK L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 -0.04778 49.5222

13 UH P 11 B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 -0.04778 49.5222

18 MKH L 11 B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 -0.04778 49.5222

21 NS P 7 B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 -0.04778 49.5222

32 BS L 8 B 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 -0.04778 49.5222

35 NS P 7 D 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 -0.04778 49.5222

37 AAK L 7 D 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 -0.04778 49.5222

56 JAH P 12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 -0.04778 49.5222

66 FIR L 12 A 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 -0.04778 49.5222

87 DS P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 -0.04778 49.5222

2 M L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

3 A P 11 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

4 N P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

(42)

14 S L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

15 J P 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

16 LK P 12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

17 HA P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

20 AA L 10 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

22 AF P 9 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

23 FS L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

25 MYA L 8 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

27 RK P 9 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

29 MYA L 11 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

30 JE L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

31 JKB L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

33 HYA L 8 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

34 NI P 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

36 RIY P 7 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

39 RAWP L 10 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

40 I L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

41 FI P 7 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

42 FIL L 9 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

43 MM L 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

45 KE L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

46 WA L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

47 FW P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

48 SK P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

49 MK L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

51 SPS P 8 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

52 AA L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

53 RIA L 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

(43)

55 SUK L 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

57 MAW L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

58 YUA P 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

59 ROF P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

60 FAZ P 12 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

61 GIF L 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

62 MAS L 11 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

63 NUF P 11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

64 PA L 9 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

65 MRB L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

69 AAB L 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

70 AMI L 10 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

73 MUH L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

74 PUT P 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

75 ANA L 8 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

76 NAA L 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

77 AFR L 9 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

78 AG L 11 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

80 G L 10 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

81 FFR P 8 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

82 AJU P 12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

88 FQ P 12 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.55972 55.5972

(44)

LAMPIRAN VI

T-SCORE PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP ABK DAN KEPERCAYAAN DIRI ABK DITINJAU DARI USIA DAN JENIS GANGGUAN

Penerimaan orang tua ditinjau dari usia

No Nama Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 total Z-Score T-Score

18 NI 30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

35 EA 30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

36 WH 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

21 RA 31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

44 YCH 32 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 -2.47465 25.2535

23 DI 32 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

19 TH 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

20 IS 34 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

33 RO 35 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 -2.47465 25.2535

38 HD 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

41 F 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

43 DI 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

51 SD 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

27 AT 36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 -0.97639 40.2361

62 TAS 36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

12 RW 36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

32 MN 36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

13 NJ 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

(45)

81 HAD 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

25 RI 38 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 7 -2.47465 25.2535

26 OS 38 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

4 AS 38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

9 KM 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 -0.22726 47.7274

34 ID 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 -0.22726 47.7274

37 NYS 38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

6 R 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

22 LM 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

29 Y 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

39 TT 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

50 JN 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

61 MLH 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

77 ANH 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

1 S 39 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 -1.72552 32.7448

3 A 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

16 KL 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

58 JMT 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

69 EM 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

75 EZ 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

86 RAM 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

24 MJ 40 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 -1.72552 32.7448

14 HW 40 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

60 AI 40 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 -0.22726 47.7274

64 DIR 40 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 -0.22726 47.7274

10 AF 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

(46)

53 ATI 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

68 YAH 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

73 HDJ 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

80 SHI 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

84 NJA 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

89 OP 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

7 N 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

65 ER 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

67 MAH 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

78 FRD 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

83 ABR 41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

40 TA 42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

66 SW 42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

76 AM 42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

8 ST 43 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

31 LI 43 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 -2.47465 25.2535

28 UM 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 -0.97639 40.2361

5 M 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

63 EFN 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

71 FHI 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

72 SIH 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

85 SAF 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

88 ALA 43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

2 H 45 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 -3.22377 17.7623

15 NJ 45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

45 AF 45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

46 KU 45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

49 AN 45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0.52186 55.2186

Gambar

Tabel 4. Korelasi Penerimaan Orang Tua dengan Kepercayaan Diri ABK ..................
Gambar. 1 Kerangka Berpikir ABK
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian
Tabel 3. Perhitungan T-Score Penerimaan Orang Tua terhadap ABK dan Kepercayaan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, sangat diharapkan pada semua pihak, khususnya pihak orang tua, anggota keluarga seisi rumah, pihak sekolah, dan masyarakat harus dapat menerima keberadaan

Dari hasil kutipan wawancara itu pula, penerimaan (acceptance) orang tua mengenai anaknya bermain game online, pengetahuan orang tua mengenai game online yang dimainkan oleh

Faktor yang mempengaruhi p enerimaan diri orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus yaitu rasa syukur yang dimiliki subyek atas sesuatu yang diterima dari Allah,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua subjek menunjukkan adanya penerimaan terhadap kondisi anak dengan komposisi yang berbeda-beda.. Sebagian subjek

Hasil-hasil penelitian bahwa rerata skor penerimaan orang tua, untuk seluruh aspek penerimaan, pada kelompok orang tua berpendidikan tinggi sedikit lebih tinggi

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada penerimaan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus, perbedaannya pada lokasi

Penulis memilih melakukan penelitian ditujukan kepada orang tua autisme, karena banyak orang tua dari anak autisme tidak mudah dapat menerima anaknya yang telah

Hasil dari konseling individu menggunakan teknik REBT orang tua sadar bahwa anaknya membutuhkan dukungan dari orang tuanya, karena salah satu keberhasilan terapi untuk anak autis adalah