PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH
Disusun Oleh Disusun Oleh
Nama : Auliya Karimah NPM : 10507030
Pembimbing : Wahyu Rahardjo, S.Psi., M.si
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kehamilan di luar nikah dapat terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dalam pergaulannya untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan lawan jenisnya.
Reaksi orang tua yang memiliki anak yang hamil di luar nikah tentunya berbeda-beda tergantung pada cara nikah tentunya berbeda-beda tergantung pada cara mereka memandang dan menyikapi masalah yang sedang dialami.
Penerimaan diri orang tua dapat terjadi apabila orang tua bisa untuk selalu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri, anak dan orang lain yang mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruknya, yang selalu merasa dan berpikir positif dengan masalah yang sedang di hadapi dalam kehidupan yang di jalani.
Adanya sikap dan tingkah laku orang tua yang mau menerima atau tidak menerima kenyataan akan masalah yang sedang dihadapinya, masa ini merupakan masa terpenting bagi orang tua dalam penerimaan diri.
2. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana gambaran penerimaan diri orang tua dengan anak yang hamil di luar nikah ?
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penerimaan diri ?
Seperti apa dampak dari penerimaan diri ?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana gambaran penerimaan diri orang tua dengan anak yang hamil di luar nikah, faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya
penerimaan diri dan seperti apa dampak dari penerimaan diri tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Penerimaan Diri
1. Definisi Penerimaan Diri
Sikap positif terhadap diri sendiri, menerima diri dengan segala kekurangan dan kelebihan tanpa merasa bersalah dan tidak merasa terhambat dalam memenuhi keinginannya, dapat menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain, serta dapat menerima keadaan emosionalnya tanpa serta dapat menerima keadaan emosionalnya tanpa mengganggu orang lain.
2. Karakteristik Penerimaan Diri (Supratiknya ,1995)
Kerelaan untuk membuka atau mengungkapkan perasaan dan reaksi individu kepada orang lain
Kesehatan psikologis berkaitan erat dengan kualitas perasaan individu terhadap dirinya sendiri
Penerimaan individu terhadap orang lain, orang yang bisa menerima dirinya biasanya lebih bisa menerima orang lain.
TINJAUAN PUSTAKA
3. Faktor-faktor Penerimaan Diri (Hurlock, 2000)
Adanya pemahaman tentang diri sendiri.
Hal yang realistik.
Hal yang realistik.
Tidak adanya hambatan di lingkungan
Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan
Tidak adanya gangguan emosional yang berat
Keberhasilan yang pernah di alami
Identifikasi dengan orang yang berpenyesuaian baik
Perspektif diri yang luas
Pola asuh di masa kecil yang baik
TINJAUAN PUSTAKA
4. Dampak Penerimaan Diri (Hurlock, 2000)
Penyesuaian diri
orang yang memiliki penerimaan diri mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya, memiliki keyakinan diri, dapat menerima kritik demi perkembangan dirinya dan seseorang menerima kritik demi perkembangan dirinya dan seseorang yang bersikap jujur yang merasa puas menjadi dirinya sendiri.
Penyesuaian sosial
Orang yang memiliki penerimaan diri akan merasa aman untuk menerima orang lain dan dapat mengatasi keadaan emosionalnya tanpa mengganggu orang lain. Memberikan perhatian dan memiliki dorongan untuk membantu orang lain.
Orang yang memiliki penerimaan diri yang baik dapat melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik.
TINJAUAN PUSTAKA
Hamil di Luar Nikah
1. Definisi Hamil di Luar Nikah
Kehamilan yang tidak dikehendaki yang terjadi akibat ketidakmampuan seseorang dalam melakukan hubungan seksual dan sesuatu yang sulit di terima oleh masyarakat dan dapat menimbulkan rasa malu bagi keluarga.
2. Faktor Penyebab Kehamilan di Luar Nikah (Santrock, 1998)
Hubungan Seks : Bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran.
Kehidupan Iman yang Rapuh.
Faktor Kematangan Biologis.
TINJAUAN PUSTAKA
Orang Tua
1. Definisi Orang Tua
Seorang ayah dan ibu yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya.
2. Fungsi dan Peran Orang Tua 2. Fungsi dan Peran Orang Tua
(Soelaeman,1987)
Fungsi Religius
Fungsi Edukatif
Fungsi Protektif
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Ekonomi
METODE PENELITIAN
Pendekatan kualitatif berupa deskriptif
Subjek penelitian: Seorang Ibu yang memiliki anak yang hamil di luar nikah.
Significant Other: Sahabat subjek
Teknik pengumpulan data: wawancara + observasi (pedoman umum + catatan lapangan)
umum + catatan lapangan)
Alat bantu: pedoman wawancara, alat perekam + alat tulis
Teknik analisis data: transkripsi verbatim + coding
PEMBAHASAN
1. Gambaran Penerimaan Diri Subjek
Kerelaan untuk membuka atau mengungkapkan perasaan dan reaksi individu kepada orang lain : Subjek selalu bercerita, terbuka dan jujur setiap kali subjek mempunyai masalah.
Kesehatan psikologis berkaitan erat dengan kualitas perasaan individu terhadap dirinya sendiri : Subjek tidak perasaan individu terhadap dirinya sendiri : Subjek tidak berlarut-larut terpuruk dengan keadaan anaknya, keadaan tersebut tidak mengganggu aktifitasnya dan subjek tetap bersosialisasi seperti biasanya.
Penerimaan individu terhadap orang lain, orang yang bisa menerima dirinya biasanya lebih bisa menerima orang lain : ada beberapa orang di lingkungan rumah subjek yang bersikap sinis, mencemooh terhadap subjek dengan keadaan anaknya tetapi subjek hanya bisa sabar dan ikhlas karena subjek sadar bahwa itu konsekuensi yang harus diterima.
PEMBAHASAN
2. Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Subjek
Adanya pemahaman tentang diri sendiri : Subjek mempunyai sifat sabar dan ikhlas untuk menghadapi masalah-masalahnya terutama masalah anak subjek yang hamil di luar nikah.
Hal yang realistik : Subjek mengungkapkan harapannya
Hal yang realistik : Subjek mengungkapkan harapannya kepada anaknya.
Tidak adanya hambatan di lingkungan : Lingkungan dapat menerima keadaan anak subjek terlihat dari sikap-sikap mereka yang memberikan perhatian, dukungan dan saran yang membangun.
Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan : Masyarakat masih ramah dan masih melibatkan subjek dalam kegiatan sosial di lingkungannya dan subjekpun masih mau mengikuti kegiatan tersebut.
PEMBAHASAN
Tidak adanya gangguan emosional yang berat : Subjek menjelaskan keadaan anak subjek tidak membuat subjek terpuruk berlarut-larut sehingga tidak mengganggu aktifitasnya.
Keberhasilan yang pernah di alami : Subjek pernah terpuruk dan berhasil bangkit dari keterpurukan tersebut disaat suami subjek meninggal dunia. Masalalu tersebut membuat subjek lebih tegar, sabar dan ikhlas dalam menerima keadaan anaknya.
sabar dan ikhlas dalam menerima keadaan anaknya.
Identifikasi dengan orang yang berpenyesuaian baik : Subjek mendapatkan hal-hal yang positif dari orang lain, seperti saran yang membangun yang membuat subjek lebih bisa menerima keadaan anaknya.
Perspektif diri yang luas : Subjek mendapatkan saran dan nasehat yang memotivasi dirinya. Subjek mendengarkan dan mengikuti saran dan nasehat tersebut.
Pola asuh di masa kecil yang baik : Pola asuh demokratis yang diberikan orang tua subjek mempengaruhi subjek untuk lebih bisa bersikap bijaksana dalam menghadapi dan mengatasi masalah-masalahnya.
PEMBAHASAN
3. Dampak dari Penerimaan Diri
Penyesuaian diri : Subjek dapat mengenali kelebihan dan kekurangannya sehingga subjek dapat menyesuaikan diri dengan masalah yang ada. Subjek mendapatkan bermacam- macam saran dan kritik dan subjek menanggapi hal tersebut dengan baik.
dengan baik.
Penyesuaian sosial : Keadaan anaknya dapat membuat subjek labih bijaksana dalam setiap mengahadapi dan mengatasi masalah dan membuat subjek lebih baik lagi dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan terhadap masalah yang ada.
SARAN
1. Subjek dan Orang Tua yang Memiliki Anak Hamil di Luar Nikah
Agar dapat mempertahankan untuk bersikap sabar, ikhlas dan bijaksana dalam menghadapi masalah.
2. Anak (Remaja atau Dewasa Putra dan Putri)
Agar dapat lebih memahami, mengerti serta dapat mengambil keputusan yang tepat untuk tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah.
keputusan yang tepat untuk tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah.
3. Masyarakat
Diharapkan untuk bisa menerima, mendukung dan menasehati anak dan keluarga yang sedang mengalami kehamilan di luar nikah untuk melanjutkan hidup yang lebih baik dan tidak untuk dijauhi dari masyarakat karena mereka juga menginginkan masyarakat untuk bisa memaafkan.
4. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat lebih menggali dan mengembangkan variabel- variabel penerimaan diri dan dapat lebih jelas mengungkap
aspek-aspek yang terungkap pada penelitian ini.