• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI

KABUPATEN GRESIK

(Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah

Kabupaten Gresik)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Muhammad Ismail Marzuki

08230026

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

SURAT PERNYATAAN

Nama

: Muhammad Ismail Marzuki

NIM

: 08230026

Jurusan

: Ilmu Pemerintahan

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten

Gresik (Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah

Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Malang, 04-Februari- 2015

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh

sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan

informasi baru tentang kebijakan pembangunan infrastruktur dalam rangka

membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan upaya meningkatkan kebijakan

pelayanan publik yang lebih baik.

Penelitian yang kami lakukan ini berjudul

Implementasi kebijakan

pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gresik (Studi tentang Pembangunan

Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)

. Secara sadar

kami mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena

penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat

digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai

pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan

kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung

terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT

sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :

(8)

2.

Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si, kepada beliau kami sampaikan terima

kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan bimbingannya dalam

penyelesaian skripsi ini.

3.

Bapak Drs. Jainuri, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan banyak

terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses

bimbingan skripsi.

4.

Bapak Drs. Krishno Hadi, MA,. selaku penguji terimakasi atas masukan

dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

5.

Ibu Hevi Kurnia Hardini, M.A.Gov,. selaku penguji juga kami sampaikan

terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

6.

Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang,

tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.

Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama

perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini.

Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan

penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.

Malang, 04-Februari- 2015

Penyusun

(9)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Definisi Konsep ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metode Penelitian ... 8

1. Jenis Penelitian ... 8

2. Sumber Data ... 9

3. Teknik Pengumpulan Data ... 10

4. Subyek Penelitian ... 11

5. Lokasi Penelitian. ... 12

(10)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Implementasi Kebijakan.. ... 15

1. Konsep Implementasi Kebijakan ... 15

2. Pendekatan Implementasi Kebijakan ... 16

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ... 25

B. Pembangunan Infrastruktur ... 29

1. Pengertian pembangunan ... 29

2. Pendekatan Terhadap pembangunan ... 30

3. Kebijakan Pemerintah Desa dalam Pembangunan Infrastruktur Desa ... 31

4. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur ... 33

C. Teori Pembangunan ... 36

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH

A. Potensi Wilayah... 39

1. Deskripsi Wilayah Desa Bungah ... 39

2. Keadaan Daerah ... 40

3. Kondisi SDM Perangkat Desa ... 43

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Implementasi Kebijakan Program Pembangunan Tanggul di Desa Bungah

Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ... 45

1. Penggalangan dan Penggunaan APBD untuk Pembangunan Tanggul ... 45

2. Peran Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Tanggul ... 50

3. Fasilitasi Forum Rembuk Desa oleh Pemerintah Daerah ... 54

(11)

B. Kendala Pemerintah Daerah dalam Implementasi Pembangunan Tanggul ... 61

1. Pembebasan Lahan ... 61

2. Kesadaran Masyarakat ... 65

3. SDM Masyarakat ... 68

BAB V. PENUTUP

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 2002.

Sosiologi,

Skematika dan Terapan.

Penerbit, Bumi Aksara

Ardani, Tristiadi A. 2004.

Observasi dan Wawancara

. Malang: Bayumedia

B.N.Marbun. Proses

Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000.

Penerbit,

Erlangga, Jakarta

Bardac, Eugene, 1977,

The Implementation Game

: Massacchussetts, The Mit

Press

Bungin, M. Burhan. 2008.

Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya

. Jakarta: Kencana

Dwiyanto, Agus, 1999,

Evaluasi Program dan Kebijaksanaan Pemerintah

,

Pelatihan dan Teknik Manajemen Kebijakan Publik, Angkatan II, UGM,

Yogyakarta

Dunn, N. William, 2000,

Pengantar Analisis Kebijakan Publik

, dalam Muhadjir

Darwin (Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

George

III

Edward

1980,

implemeting

public

policy

,.

http://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/28/model-implementasi-kebijakan-george-edward-iii/

Jan Timbergea, 1987.

Rencana Pembangunan

, Jakarta

Kartasasmita, Ginanjar.1996.

Pembangunan Untuk Rakyat

. PT. Pustaka Cidesindo

Jakarta

Marbun. Proses

Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000.

Penerbit,

Erlangga, Jakarta

Martin, Lawrence L dan Kettner, M Peter, 1996,

Measuring The Peformance of

Human Service Programs

, International Educational and Professional

Publisher Thousand Oaks, London New Delhi, California

Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman,

Analisa data Kualitatif

. UI-Pers

Jakarta

(13)

PP 8 Tahun 2008

tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Putra, Fadillah, 2001,

Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik

, Pustaka

Pelajar Offset, Yogyakarta

Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010

2014

Sabatier, Paul and Daniel, Mazmanian, 1986,

Top Down and Buttom Up

Approach to Implementation Research

, in Journal of Public Policy

Saiman, dkk. 2004.

Pengantar Pembangunan.

UMM Press

Salusu J, 1998,

Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit

, PT. Grasindo, Jakarta

Siagian, Sondang. 1988.

Administrasi Pembangunan

. Gunung Agung. Jakarta

Soehartono, Irawan. 2002.

Metode penelitian sosial

. Bandung

Sholichin Abdul, Wahab S. 2005.

Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke

Implementasi Kebijaksanaan Negara.

Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara.

Jakarta

Soul M. Kattz, terjemahan Tjahya Supriatna, 2000.

Organisasi dan Koordinasi

Pembangunan

, Jakarta.

Tim dosen bahasa Indonesia UMM, 2003.

Bahasa Indonesia untuk karangan

ilmiah

, UMM Press, Malang

Thompson, Artur A Jr and Stricland III. AJ, 1992,

Strategic Management Concept

and Causes,

Boston : Irwin

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2010–2030, bahwa untuk

mengarahkan pembangunan di Kabupaten Gresik dengan memanfaatkan ruang

wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan

berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

pertahanan keamanan, perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah. Dalam hal ini,

fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan di daerah adalah usaha

usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi dan cara berpikir masyarakat yang

tidak terbatas pada, golongan elit saja, melainkan secara menyeluruh dan merata

sampai lapisan masyarakat lapisan terbawah.1

Pemerintah daerah harus mampu menggali seluruh potensi yang

dimilikinya untuk kemudian dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat. Rencana

penggalian sumber-sumber keuangan dan mengelola keuangan yang diperoleh

tersebut untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

daerah yang dituangkan dalam Anggaran dan Belanja Desa. Pembangunan

merupakan rangkaian dari suatu perubahan yang secara sadar diarahkan kepada

keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Pemerintah Desa memiliki peranan

penting dalam menentukan pembangunan di daerahnya.

1

(15)

2

Pembangunan desa dilakukan berdasarkan 3 azas, yaitu:2 Pertama. Azas

pembangunan integral ialah pembangunan yang seimbang dari semua segi-segi

masyarakat desa, sehingga menjamin perkembangan yang selaras dan yang tidak

berat sebesar. Kedua. Yang dimaksud dengan azas kekuatan sendiri ialah bahwa

tiap-tiap usaha pertama-tama harus didasarkan pada kekuatan atau kemampuan

desa sendiri, dengan tidak menunggu-nunggu pemberian dari pemerintah. Ketiga.

Azas permufakatan bersama diartikan bahwa usaha pembangunan harus

dilaksanakan dalam lapangan-lapangan yang benar-benar dirasakan sebagai

kebutuhan oleh anggota-anggota masyarakat desa yang bersangkutan.

Secara empiris pembangunan desa berdasarkan 3 azas tersebut masih

belum terimplementasi secara maksimal di Desa Bungah Kecamatan Bungah

Kabupaten Gresik, seperti rencana pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat

luapan Bengawan Solo di Kabupaten Gresik terjadi hampir setiap tahun.

Masyarakat Desa Bungah itu menganggap banjir sebagai bencana "langganan"

tahunan. Meski kerap terjadi, Pemerintah Kabupaten Gresik hingga saat ini belum

juga berhasil mengatasi penyebab banjir di Gresik. Akibatnya jebolnya tanggul di

Kecamatan Bungah menyebabkan banjir merendam 229 rumah di 13 desa, 219 ha

areal pertanian, dan 166 ha tambak bandeng dan udang. Di Kecamatan Bungah,

pemkab telah berupaya mengatasi banjir dengan merelokasi 70 rumah warga yang

hidup di bantaran Bengawan solo, dengan pembuatan tanggul sepanjang dua

kilometer, namun sampai saat ini, belum ada kesepakatan soal harga ganti rugi.3

2

B.N.Marbun. Proses Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000. Penerbit, Erlangga, Jakarta 3

Lambannya pembangunan tanggul sebabkan banjir di Gresik.

(16)

3

Permasalahan ini terkait dengan kekuatan atau kemampuan desa sendiri

dalam pembangunan desa, yang tentunya membutuhkan peran dan strategi

Pemerintah Desa dalam meningkatkan infrastruktur desa. Untuk pencapaian

tujuan pembangunan tentunya ada permasalahan yang harus diatasi atau dicarikan

solusinya. Masalah pembangunan secara umum adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan kemampuan pembangunan pemerintah untuk mencurahkan dana

yang lebih besar untuk membangun sarana dan prasarana.

2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah terbelakang.

3. Masalah dalam menghadapi tantangan globalisasi.

4. Sulitnya menarik investasi swasta sebagai sumber dan pemacu pertumbuhan ke

wilayah pedesaan.4

Pembangunan yang dilaksanakan di ruang lingkup lebih kecil seperti di

wilayah pedesaan juga akan menghadapi masalah dan tantangan. Sebagaimana

dijelaskan oleh Kartasasmita bahwa masalah pembangunan di pedesaan adalah

sebagai berikut:

1. Lemahnya keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan.

2. Keterbatasan SDM yang berkualitas di daerah pedesaan sehingga

menyebabkan rendahnya produktivitas dan kemampuan masyarakat untuk

berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

3. Kurangnya sarana dan prasarana perhubungan di daerah pedesaan, khususnya

yang menghubungkan suatu kawasan miskin dengan kawasan yang lebih

maju.5

4

(17)

4

Perencanaan pembangunan daerah merupakan pekerjaan yang sangat

penting, karena dengan perencanaan kita bisa membaca dan merencana mau

dibawa kemana daerah kedepannya, dengan tetap memperhatikan potensi dan

sumber daya yang dimiliki. PP 8 Tahun 2008 mendefinisikan pembangunan

daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,

kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,

berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.6 Jadi

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan

yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan

pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Urgensi penelitian ini adalah, bahwa perencanaan pembangunan

pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat luapan Bengawan Solo di

Kabupaten Gresik harus memperhatikan adanya sinkronisasi, koordinasi dan

integrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, karena capaian tujuan

pembangunan daerah harus bersifat mendukung pencapaian tujuan pembangunan

secara nasional. Dengan demikian perencanaan pembangunan harus berpedoman

pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

5

Ibid;386 6

(18)

5

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi kebijakan pembangunan tanggul di Desa Bungah

Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik?

2. Apa yang menjadi kendala Pemerintah Daerah dalam implementasi

kebijakan pembangunan tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah

Kabupaten Gresik?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan

pembangunan tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten

Gresik.

2. Untuk mendeskripsikan kendala Pemerintah Daerah dalam implementasi

kebijakan pembangunan tanggul di Desa Bungah Kabupaten Gresik.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

a. Memberikan tambahan wawasan/pengetahuan bagi peneliti sendiri dan

pembaca tentang pengembangan pembangunan daerah, khususnya

pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat luapan Bengawan Solo.

b. Memberikan sumbangan referensi bagi penelitian-penelitian yang akan

datang yang berkaitan dengan pengembangan pembangunan daerah.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan rekomendasi perbaikan kinerja Pemerintah Daerah,

(19)

6

daerah dan pengembangan potensi daerah dalam pelaksanaanya

menggunakan strategi pembangunan sebagai pendekatan utamanya.

E.Definisi Konseptual

1. Implementasi Kebijakan

Implementasi Kebijakan merupakan pelaksana keputusan dasar yang biasanya

dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah atau

keputusan yang penting. 7

Implementasi dalam hal ini terfokus pada tindakan atau perilaku para pejabat

dan instansi dalam upaya untuk penanggulangan gangguan, jadi implementasi

juga merupakan proses memahami berdasarkan fakta terjadi sesudah suatu

program dinyatakan berlaku atau dirumuskan yakni berupa kejadian atau

kegiatan yang timbul sesudah disahkannya aturan tersebut, baik dalam usaha

pengadministrasian maupun untuk menimbulkan dampak atau akibat nyata

pada masyarakat sehingga pada umumnya implementasi dilakukan oleh

individu, pejabat atau kelompok Pemerintah/swasta yang diarakan pada

pencapaian tujuan yang telah digariskan dalam keputusan tersebut. Salah satu

implementasi kebijakan dalam hal ini yaitu implementasi program kebijakan

pembangunan, dimana merupakan merupakan susunan rencana kerja yang

dirancang secara sistematis.

2. Pembangunan Tanggul

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2004-2009 dijelaskan tentang konsep pembangunan infrastruktur yang merupakan

7

(20)

7

bagian integral dari pembangunan nasional. Infrastruktur merupakan roda

penggerak pertumbuhan ekonomi. Sejak lama infrastruktur diyakini merupakan

pemicu pembangunan suatu kawasan. Dapat dikatakan bahwa disparitas

kesejahteraan antar kawasan juga dapat diidentifikasi dari kesenjangan

infrastruktur yang terjadi di antaranya. Ke depan pendekatan pembangunan

infrastruktur berbasis wilayah semakin penting untuk diperhatikan.

Berkurangnya kualitas dan pelayanan dan tertundanya pembangunan

infrastruktur menghambat laju pembangunan. Rehabilitasi dan pembangunan

kembali berbagai infrastruktur yang rusak, serta peningkatan kapasitas dan

fasilitas baru akan menyerap biaya yang sangat besar, tentunya hal ini tidak

dapat dipikul oleh pemerintah sendiri. Untuk itu, mencari solusi inovatif guna

menanggulangi masalah perawatan dan perbaikan infrastruktur (tanggul) yang

rusak merupakan masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Karena rencana

pembangunan tanggul selama ini yang masih rapuh akibat luapan Bengawan

Solo di Kabupaten Gresik khususnya di Desa Bungah terjadi hampir setiap

tahun dilanda banjir.

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal

yang didefinisikan dapat diamati.8 Dengan demikian definisi operasional

merupakan penetapan dari indikator yang akan di pelajari dan di analisis, sehingga

nantinya dapat di peroleh gambaran yang jelas. Definisi oprasional dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

8

(21)

8

1. Implementasi kebijakan program pembangunan tanggul di Desa Bungah

Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.

a. Penggalangan dan penggunaan APBD untuk pembangunan tanggul

sebagai sarana fisik desa.

b. Peran Pemerintah Daerah dalam pembangunan tanggul

c. Fasilitasi forum rembuk desa oleh Pemerintah Daerah

d. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan tanggul.

2. Kendala Pemerintah Daerah dalam implementasi pembangunan tanggul.

a. Pembebasan lahan

b. Kesadaran masyarakat

c. SDM masyarakat

d. Pendanaan

G.Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan alasan agar

dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode

deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan

fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskriptif adalah untuk

menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaram

tentang gejala sosial.9

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa

9

(22)

9

pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Metodologi kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati10.

Kemudian responden bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat

memunculkan suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan

informasi tentang implementasi kebijakan program dalam pembangunan daerah,

khususnya pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat luapan Bengawan

Solo.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung

peneliti dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan

informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam

penelitian ini seperti orang (informan) yang terlibat langsung didalamnya,

yaitu Kepala Dinas PU, Kepala Desa Bungah dan Masyarakat Desa Bungah.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer.

Data sekunder tersebut adalah dokumen-dokumen resmi, koran-koran

maupun internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan

berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi

bagian penting dalam penelitian ini.

10

(23)

10

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

masalah yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data

sesuai permasalahan yang diteliti, sebab kualitas data ditentukan oleh alat

pengumpulan data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau

memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang

ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian

ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data

histories.11 Selain itu, dikatakan juga bahwa dokumentasi juga dapat

dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekundar atau pendukung.

b. Observasi

Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan

secara sistematis, dengan prosedur yang standart. Observasi diarahkan pada

kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul,

dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.12

c. Wawancara (interview)

Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu. Pembicaraan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan

dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud

11

Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana

12

(24)

11

mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antara

lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,

motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi

kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada

masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas

informasi yang diperoleh orang lain, baik manusia maupun bukan manusia

(triangulasi); dan memverifikasi mengubah dan memperluas konstruksi

yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecek data. Dengan adanya

wawancara ini diharapkan tidak terjadi perbedaan pengertian antara peneliti

dengan responden, serta digunakan untuk memperoleh data dari subyek

peneliti secara langsung.13

Dalam peneliti ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara

bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap fokus pada pokok masalah yaitu

implementasi kebijakan program dalam program pembangunan tanggul.

Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes,

dan terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi lebih lengkap dan

pembicara tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan.

4. Subyek Penelitian

Peneliti telah menetapkan para informan penelitian yang dipandang dapat

memberikan pengalaman yang seluas-luasnya terutama berhubungan dengan

Implementasi kebijakan program dalam program pembangunan tanggul, adalah:

13

(25)

12

a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

b. Kepala Desa Bungah

c. Masyarakat Desa Bungah (5 orang)

5. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Bungah Kecamatan Bungah

Kabupaten Gresik, dengan pertimbangan kemudahan akses informasi data dan

subyek utama penelitian dilakukan. Selain itu juga merupakan tempat di mana

peniliti mendapatkan sumber informasi serta data-data yang di perlukan oleh

peneliti untuk menunjang penelitian yang dilakukan.

6. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain. 14 Tahapan analisis data kualitatif sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar

sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan

membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

mencari dan menemukan pola dan hubungan, serta temuan-temuan umum.15

14

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm.248.

(26)

13

Dari definisi tersebut dapatlah kita pahami bahwa ada yang

mengemukakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang komponen-komponen

yang perlu ada dalam sesuatu analisis data 16. Adapun analisis data yang

digunakan adalah metode data deskriptif kualitatif meliputi empat komponen:

1) Pengumpulan data,

2) Reduksi data,

3) Penyajian data,

4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Seperti pada konsep analisa data kualitatif tersebut dapat terlihat pada

[image:26.612.127.498.379.606.2]

diagram berikut ini:

Gambar 1

Komponen analisa data model interaktif

Sumber: Sumber: Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa data Kualitatif . UI-Pers Jakarta

16 Ibid.

Pengumpulan data

Penyajian data

Reduksi Data

(27)

14

Keterangan :

a). Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah yang dikumpulkan

dalam suatu penelitian.

b). Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek,

membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung.

c). Penyajian data adalah menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga

memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data ini membantu

untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau

tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman.

d). Kesimpulan-kesimpulan atau verifikasi adalah sebagai langkah terakhir yang

meliputi pemberian makna data yang telah disederhanakan dan disajikan

kedalam penyajian data dengan cara logis dan metodologi konfigurasi yang

memungkinkan untuk diprediksi hubungan sebab akibat melalui hukum

Gambar

Gambar 1 Komponen analisa data model interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat ini, aplikasi pesan telah digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan pesan kepada penerimanya, masyarakat menggunakan aplikasi pesan menjadi alat

Studi evaluasi efektivitas program suplementasi tablet besi pada ibu hamil. Makalah Seminar Sehari Hasil Penelitian bidang Kesehatan & Gizi Masyarakat. Permaesih, Dewi, et

Menilai impak-impak sosial jangkaan berlaku ke atas kumpulan terkesan (penerima impak) dari cadangan pembangunan Loji Sisa Kepada Tenaga (WtE) di Jeram, dan menyediakan

Referring to the functions F and G in the preceding section, old-time Lispers would say ‘‘the symbol A is bound to 3 by F.’’ This is not proper language if you are speaking

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan menarik

Pada penelitian ini kinerja perusahaan yang diukur dengan ke empat rasio tersebut tidak mengalami perbedaan signifikan, sebab pada hasil penelitian ini nilai ROA

Dari 9 subyek tersebut, yang sesuai dengan teori Bielory (2006) bahwa keberadaan minimal satu eosinofil dalam hasil scraping konjungtiva sebagai bukti

Adalah dana yang dialokasikan dari APBN untuk daerah sebagai pengeluaran pemerintah pusat untuk belanja daerah, yang meliputi:.. 1) Dana