• Tidak ada hasil yang ditemukan

258155311 rpp ddpf 2 151126042332 lva1 app6892

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "258155311 rpp ddpf 2 151126042332 lva1 app6892"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMAN 19 Palembang Mata Pelajaran : IPA/Fisika

Kelas/Semester : XII/ Semester 2

Materi Pokok : Konsep dan Fenomena kuantum Sub. Tema : Konsep foton, efek fotolistrik Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

3.10 Memahami fenomena efek fotolistrik dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator

1. Menganalisis konsep foton 2. Memahami materi efek fotolistrik

3. Menganalisis fenomena efek fotolistrik dalam kehidupan sehari-hari. D. TUJUAN PEMBELAJARAN

(2)

2. Siswa mampu menjelaskan tentang konsep foton 3. Siswa mampu menjekaskan tentang efek fotolistrik

E. MATERI

Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, danSinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel").

Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:

E=h c λ

Di mana h adalah konstanta Planck, c adalah laju cahaya, λ dan adalah panjang gelombangnya.

EFEK FOTOLISTRIK

Untuk menguji teori kuantum yang dikemukakan oleh Max Planck, kemudian Albert Einstein mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki bahwa cahaya merupakan pancaran paket-paket energi yang kemudian disebut foton yang memiliki energi sebesar hf. Percobaan yang dilakukan Einstein lebih dikenal dengan sebutan efek fotolistrik. Peristiwa efek fotolistrik yaitu terlepasnya elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya.

Gambar (7.4) menggambarkan skema alat yang digunakan Einstein untuk mengadakan

(3)

listrik. Aliran arus ini terjadi karena adanya elektron yang terlepas dari permukaan (yang selanjutnya disebut elektron foto) A bergerak menuju B. Apabila tegangan baterai diperkecil sedikit demi sedikit, ternyata arus listrik juga semakin mengecil dan jika tegangan terus diperkecil sampai nilainya negatif, ternyata pada saat tegangan mencapai nilai tertentu (-Vo), amperemeter menunjuk angka nol yang berarti tidak ada arus listrik yang mengalir atau tidak ada elektron yang keluar dari keping A. Potensial Vo ini disebut potensial henti, yang nilainya tidak tergantung pada intensitas cahaya yang dijatuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa energi kinetik maksimum elektron yang keluar dari permukaan adalah sebesar:

Ek=1 2m v

2

=e vo

dengan :

Ek = energi kinetik elektron foto (J atau eV)

m = massa elektron (kg) v = kecepatan elektron (m/s) e = muatan elektron (C) Vo = potensial henti (volt)

Berdasarkan hasil percobaan ini ternyata tidak semua cahaya (foton) yang dijatuhkan pada keping akan menimbulkan efek fotolistrik. Efek fotolistrik akan timbul jika frekuensinya lebih besar dari frekuensi tertentu. Demikian juga frekuensi minimal yang mampu menimbulkan efek fotolistrik tergantung pada jenis logam yang dipakai. Selanjutnya, marilah kita pelajari bagaimana pandangan teori gelombang dan teori kuantum (foton) untuk menjelaskan peristiwa efek fotolistrik ini. Dalam teori gelombang ada dua besaran yang sangat penting, yaitu frekuensi (panjang

gelombang) dan intensitas.

Ternyata teori gelombang gagal menjelaskan tentang sifat-sifat penting yang terjadi pada efek fotolistrik, antara lain :

a) Menurut teori gelombang, energi kinetik elektron foto harus bertambah besar jika intensitas foton diperbesar. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa energi kinetic elektron foto tidak tergantung pada intensitas foton yang dijatuhkan. b) Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada sembarang frekuensi,

asal intensitasnya memenuhi. Akan tetapi kenyataannya efek fotolistrik baru akan terjadi jika frekuensi melebihi harga tertentu dan untuk logam tertentu dibutuhkan frekuensi minimal yang tertentu agar dapat timbul elektron foto.

(4)

permukaan logam dalam waktu singkat (spontan) dalam waktu kurang 10-9 sekon setelah waktu penyinaran.

d) Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elektron foto bertambah jika frekuensi foton yang dijatuhkan diperbesar.

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBETA'ARAN 1. Pendekatan : Scientific

2. Model : Cooperative Learning tipe two stay two stray 3. Metode : Diskusi kelompok dan penugasan

G. MEDIA, DAN SUMBER PEMBELAIARAN 1. Media

White board, LKS, buku pelajaran 2. Sumber Belajar

 LKS

 Suharyanto, dkk.2009.

 

FISIKA untuk Kelas XII SMA dan MA (BSE).Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal Waktu

PENDAHULUAN

 Guru dan murid mengucapkan salam dan berdoa bersama  Guru memeriksa kehadiran siswa (absensi)

 Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan motivasi.

“pernahkah kalian melihat seseorang yang sedang dirontgen ? mengapa seorang dokter dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia dan mengetahui penyakit didalam organ tubuh manusia tersebut seperti tulang dan jantung? “

 Guru menyebutkan tujuan, pokok pembahasan, dan harapan yang ingin

dicapai.

 Guru menyebutkan tata cara diskusi yang akan dilakukan para siswa

dalam kegiatan belajar fisika materi konsep foton dan siswa menyimak.

10 menit

Kegiatan Inti Waktu

(5)

membentuk kelompok tersebut.

 Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok

 Guru memberikan petunjuk tentang bagaimana cara mengerjakan LKS

dan siswa diperbolehkan untuk bertanya DISKUSI AWAL KELOMPOK

 Guru mempersilahkan tiap kelompok untuk membahas tugas di LKS DISKUSI KELOMPOK KUNJUNGAN

 Guru menginstruksikan untuk melanjutkan pembelajaran dengan

membentuk kelompok kunjungan / bertamu ke kelompok lain dengan tujuan saling berbagi hasil kerja dan informasi antar kelompok.

 Dua orang siswa bertamu ke kelompok lain dan dua orang yang tinggal

menerima kelompok lain yang dating.

 Guru mengisntruksikan bahwa kelompok kunjungan selesai dan siswa

disuruh untuk kembali ke kelompoknya masing-masing (yang bertamu ke kelompok lain kembali lagi ke kelompoknya).

DISKUSI AKHIR KELOMPOK

 Siswa kembali disuruh untuk berdiskusi membahas hasil kunjungan yang

telah dilakukan. EVALUASI

 Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok,

kelompok sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan jika terdapat perbedaan jawaban.

 Guru memberikan perbaikan terhadap jawaban siswa.

15 menit

15 menit

7 menit

15 menit

Kegiatan Akhir Waktu

PENUTUP

 Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan  Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

8 menit

I. PENILAIAN

a) Teknik penilaian : Tes tertulis

b) Bentuk instrument :

Gambar

Gambar (7.4) menggambarkan skema alat yang digunakan Einstein untuk mengadakan

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, analisa fosfat organik dan polifosfat dari sampel sedimen maupun air sering tidak menyatakan keadaan yang sebenarnya karena sifat senyawa fosfat organik dan polifosfat

Oleh karena itu, penjadwalan perawatan yang tepat yang akan dikerjakan pada Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk meminimalkan total biaya operasi bagi sistem

Menurut Harsono (1988:178) latihan-latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan termasuk di dalamnya kekuatan otot perut adalah latihan-latihan tahanan (resistance exercises)

Ada beberapa pendekatan utama yang ada pada industri komputer untuk pengembangan perangkat lunak. Beberapa pendekatan yang ada merupakan pendekatan dasar dan ada juga yang

Penelitian Preparat Darah natif bertujuan untuk melihat bentuk-bentuk dari komponen darah melalui pengamatan langsung, waktu koagulasi bertujuan untuk melihat waktu

Hasil percobaan memperlihatkan bahwa tetua P2 (US- 605) lebih bersifat toleran dan mampu mempertahankan daya hasil secara nyata dibandingkan tetua P1 (Kelinci) yang peka.

&ejala ADHD lebih jelas terlihat pada akti'itas-akti'itas yang membutuhkan usaha mental yang ter1okus. Agar dapat didiagnosa dengan ADHD tanda dan gejalanya harus

Dari penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa beta saham syariah pada periode penelitian menghasilkan beta rata – rata 0,4745, hal ini