• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberadaan Hak Ulayat Di Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Keberadaan Hak Ulayat Di Kabupaten Simalungun"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN HAK ULAYAT DI KABUPATEN

SIMALUNGUN

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Humaniora Dalam

Program Studi Ilmu Hukum Pada Program

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh:

ROSNIDAR SEMBIRING

NIM:982105024

(2)

I N T I S A R I

KEBERADAAN HAK ULAYAT DI KABUPATEN SIMALUNGUN

ROSNIDAR SEMBIRING *) MARIAM DARUS **) REHNGENA PURBA***) CHADIDJAH DALIMUNTHE****)

Eksistensi Hak Ulayat perlu mendapat pemikiran yang proporsional, karena masalah Hak Ulayat mengandung sejumlah polemik dan tulisan yang sate dengan yang lainnya bertolak belakang tentang patut dipertahankan, dibiarkan berkembang apa adanya atau diusahakan hapus secara otomatis. Peraturan Menteri Negara Agraria No. 5 Tahun 1999 (PMNA No. 5/99 dipergunakan dalam urusan pertanahan khusus mengenai hak ulayat untuk melihat:

− Apakah hak ulayat masih eksis, apa obyeknya dan bagaimana batas-batasnya di Kabupaten Simalungun.

− Bagaimana peng aturan ,pen gg un aan,peruntuk an dan peralihanny a

− Bila terjadi sengketa bagaimana me ny elesaikanny a di Kabupaten Simalungun

Penelitian dilakukan di beberapa wilayah bekas daerah kerajaan seperti: Pamatang Purba,Pamatang Raya dan Pamatang Siantar. Penentuan sampel ditetapkan secara random sampling yaitu sudah ditentukan sebelumnya 3 (tiga) kecamatan sedangkan sampel desa berjumlah 15 (lima betas) desa atau 10 (sepuluh)persen dan sampel area.

Pengambilan responden ditentukan secara purposive sampling yakni bahwa setiap responden sengaja ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan hak ulayat di daerah Simalungun masih “ada” ditandai dengan adanya objek hak ulayat seperti : juma na bolak sawah na bolak di kecamatan Purba, bong-bongan sahuta di Haranggaol, tapian di Pamatang Raya namun kriteria penentu adanya hak ulayat harus memenuhi 3 katagori, ada subjeknya, ada obyeknya dan ada hukum adatnya, salah satu raja tidak terpenuhi berarti bukan hak ulayat. Persyaratan untuk disebut “masyarakat hukum adapt” salah satunya “penghulu” (ketua adat). Ini tidak lagi dikenal dalam masyarakat Simalungun.

Hak ulayat berkaitan erat dengan struktur masyarakat yang berdasarkan genealogis territorial. Disebut lebih dominan faktor teritorial karena orang-orang Simalungun k a l a u b e r t e m u p a s t i m e n a n y a k a n “ p a d a d o h a m ” ( o r a n g m a n a k a m u y a n g menanyakan tempat, asal), sedangkan genealogis dapat dilihat pada acara-acara ritual (pesta) dengan sebutan “marga”

*)

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

**)

FakItas Hukum Universitas Sumatera Utara

***)

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

****)

(3)

MI

Prinsip tolu sahundulan lima saodoran menunjukkan bahwa hukum adat Simalungun merupakan “living law” masih diakui.

Secara faktual banyak organisasi yang mengatasnamakan rakyat menuntut adanya hak ulayat (seperti kasus Silampuyang) maka sebaiknya tegaskan lebih dahulu kebijakan (policy) mengenai tanah-tanah ulayat, disusul law making (penetapan UU) dan law enforcement (dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen)

Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut tentang keberadaan hak ulayat dan untuk kepastiannya perlu pendaftaran tanah yang diatur daerah setempat.

(4)

A B S T R A C T

THE ULAYAT RIGHT EXISTENCE IN REGENCY OF SIMALUNGUN

Rosnidar Sembiring*) Mariam Darns BZIN**)

Rehngena Purba***) Chadidjah Dalimunthe****)

The ulayat right existence is necessary to have a proportional thinking, because the ulayat right problem has had some polemical and between a write with another take a contradiction about, what is the ulayat right proper to be preserved, let increased naturally or be effort wipe out automatically PMNA No. 5/1999 is used about Intend law especially the ulayat right for see about:

− is ulayat right still exist, who are the subjects, what are the objects and how the limits in the regency of Simalungun;

− how are the rules using, assign and its transition;

− how to solve if there is a dispute in the regency of Simalungun.

The research was done several areas of the kingdom areas like Pematang Purba, Pematang Raya and Pematang Siantar. The samples were chosen by random sampling method, they have be chosen 3 (three) districts before, while villages samples are 15 (fifteen) or 10 (ten) percent of area samples. The respondents were chosen by purposive sampling that is every respondent was chosen purposively.

T h e r e s e a r c h r e s u l t s h o w t h a t u l a y a t r i g h t e x i s t e n c e i n R e g e n c y o f Simaltuigun is still thing be signed with right object like juma na bolak, sawah na bolak in the district of Purba, hong-hongan sahuta in Haranggaol, tapian in Pematang Raya, but the standard criteria of the ulayat right existence must have 3 categories; there are subject, object and the adat law, only one of the categories does not fulfilled that means is not ulayat right. The condition to be called “adat law community” one of that the is “penghulu” (h ead o f adat). Th is is n ot k no wn any mo re in th e Simalungun community. The ulayat right closely related with the social structure that based on genealogic territorial. The territorial factor is called more dominant because “Simalungunese” if met each, of course ask parjadoham (where do you come from, ask about original domicile) while genealogic can be seen in the ritual programs (party) with a calling “marga”.

The principal of tofu sahundulan lima saodoran, show that Simalungunese Adat law as a "living law" is still be recognized.

Factually, there many organizations that on the name of the people claim the ulayat right existence (Silampunyang case), so it is better to explain a policy about the ulayat

(5)

lands before, and then law making (law publishing) and law enforcement (they are done consistently and full responsibility).

The-refore is needed the future research about the ulayat right existence and for its certainty with fulfilled of the land which be registrated by the local government with the local condition.

Referensi

Dokumen terkait

Artinya kalau pada tanggal 24 September 1960 (lahirnya UUPA) ini ada hak ulayat dalam kenyataannya, maka selanjutnya hak ulayat itu akan diakui, meskipun dengan.. Sebaliknya,

Keberadaan alat musik Gonrang Sidua-dua pada saat ini sangat jarang ditemukan pada masyarakat Simalungun.karenakurangnya kesadaran masyarakat Simalungun

Beradasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun merupakan salah satu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah dapat ditarik kesimpulan bahwa di Kabupaten Barito Timur keberadaan hak ulayat

Bagi Pemegang Hak Guna Usaha dan Hak Pakai, jika sampai jangka waktunya, maka hak tanah tersebut kembali kepada Hak Tanah Ulayat dan penggunaan selanjutnya harus

Pemerintah Kabupaten Bener Meriah belum melaksanakan Penelitian dan penentuan hak ulayat yang diamanatkan Peraturan menteri Agraria/Kepala Badan pertanahan Nasional

Kedua, implementasi hubungan hak ulayat masyarakat hukum adat dengan hak menguasai negara di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Kabupaten Bombana, Propinsi Sulawesi Tenggara

Di kabupaten pesisir selatan, penentuan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) berakibat pada kaburnya hak ulayat nagari kambang dan palangai sedangkan di solok selatan