• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia adalah atman dan pada hakikatnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manusia adalah atman dan pada hakikatnya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 2

Tangung jawab manusia

Pengertian Manusia dalam persepsi Agama Hindu. Manusia berasal dari manushya yang berarti makhluk hidup yang mempunyai pikiran. Manusia memiliki kesempurnaan peralatan yang mengatur dirinya menemui penciptanya yaitu Sang Hyang Widi Wasa.

Demikian pula dalam Manawa Dharmasastra dikatakan bahwa manusia secara etimologis berasal dari bahasa Sansekerta, manushya , dimana manu (berarti pikiran) dan sya (menunjukkan sifat dari kata benda yang didekatinya, sehingga manusia diartikan menjadi: ia yang memiliki pikiran dan menggunakan akal pikiran. Manusia mempunyai kesempurnaan untuk mengatur dirinya sendiri untuk menemui penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Sarasamuccaya, I.2 : disebutkan bahwa Dari sedemikian banyak mahluk hidup yang dilahirkan, sebagai manusia itu saja yang dapat berbuat baik dan buruk, mempunyai kemampuan untuk melebur perbuatan buruk kedalam perbuatan baik, demikianlah pahalanya menjadi manusia.

Dalam ajaran Hindu manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan atma. Tubuh mempunyai wujud nyata bersifat fana. Sedangkan atma itu bersifat kekal. Ini dinyatakan dalam petikan Bagawad Gita II.20: yang diartikan sebagai berikut : Apa yang tak pernah ada, apa yang ada tak akan pernah ada; apa yang ada tak akan pernah berhenti ada. Keduanya hanya bisa dimengerti oleh orang yang melihat kebenaran. Yang tak pernah lahir dan mati, juga setelah ada tak akan berhenti ada, tidak dilahirkan, kekal, abadi, selamanya, tidak mati dikala tubuh jasmani tiada.

Dalam zaman Brahmana , diuraikan bahwa manusia terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah bagian yang tampak, dan kedua adalah bagian yang tak tampak. Bagian yang tampak terdiri dari lima unsur : rambut, kulit, daging, tulang dan sumsum. Bagian yang tidak nampak terdiri dari unsur-unsur penentu hidup, yaitu : nafas –prana atau atman-, akal –budi- , pemikiran – manas-, penglihatan –caksu-, dan pendengaran –srotra-.

Manusia mempunyai:

1 lima indra, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa;

2 lima alat bertindak, yaitu : tangan, alat melahirkan, alat pengeluaran, kaki dan lidah; 3 lima skandha, yaitu : rupa, wedana, sanna, sankhara, dan winnana.

(2)

kompleks mampu menyusun khayalah; dan winnana adalah kesadaran. Kelima skandha ini merupakan jiwa yang sebenarnya, baik bersama sama maupun sendiri-sendiri.

Atman diselubungi oleh lapisan-lapisan, yaitu

(1) annamana, lapisan tubuh sebagai selubung jasmani, (2) pranayama, lapisan selubung nafasi ,

(3) manomaya, lapisan selubung akali,

(4) widnyanamaya, sebagai lapisan kesadaran, dan

(5) anandamaya, sebagai lapisan dalam atman dalam keadaan bahagia sebagai intisari manusia.

Dalam agama Hindu manusia pada hakekeatnya dilahirkan untuk memperbaiki karmanya, sehingga dia dapat semakin cepat mencapai tujuan hidup yang sesusungguhnya yaitu moksa. Disini, pada hakekatnya, manusia dituntut untuk selalu memperbaiki dirinya sendiri. Sehingga secara mudah dapat dikatakan bahwa pilihan itu ada pada manusia itu sendiri. Mau menuju ke arah yang lebih baik, atau menuju ke arah yang lebih buruk.

Dalam konteks Psikologis hakekat manusia juga relevan bila dikaitkan dengan hakekat manusia menurut agama Hindu Dalam tinjauan psikologis, hakekat manusia adalah sebagai berikut :

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2. Individu Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

1. Individu yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

2. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Long life development

3. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati,

6. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

7. Individu yang sangat dipengaruhi dan mempengaruhin oleh dan kepada lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial

(3)

sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku manusia dapat didekati dan dianalisis secara murni. Dengan kepribadian yang baik manusia dapat menjalankan swadarmanya sebagai umat Hindu.

Dari tinjauan ini terlihat bahwa hakekat manusia dari versi agama Hindu, sejalan dengan tinjauan psikologis manusia, yang pada hakekatnya menuju yaitu minmal sama-sama menuju perbaikan dan memiliki kemampuan untuk mengontrol dirinya.

Tinjauan Biologi : Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,

rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens, Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu", Dikaitkan dengan Ia yang mempunyai pikiran, maka sangat erat konteksnya, bahwa manusia itu merupakan makhluk yang memiliki pikiran, serta mahluk yang memiliki pengetahuan atau tahu.

Manusia merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang paling sempurna karena dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dalam agama. Dalam agama Hindu telah dijelaskan sebelumnya bahwa manusia terdiri dari badan kasar, jiwa dan atma.

Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan dan dikelompokkan berdasarkan bahasanya, komunitas organisasi mereka dalam masyarakat, perkembangan teknologinya, dan kemampuannya untuk membentuk kelompok dalam memberi dukungan satu sama lainnya. Dari persepsi agama, psikologis, biologi maupun antropologis terdapat persamaan pengertian tentang manusia. Coba saudara sintesakan definisi manusia ditinjau dari persepi-persepsi tersebut.

TAHAPAN DAN KEWAJIBAN MANUSIA

(4)

dasar dan pedoman kita dalam menunaikan tugas hidup kita sebagai manusia, yang dilahirkan kembali diberikan kesempatan untuk memperbaiki taraf hidupnya.

Dharma, adalah ajaran-ajaran agama yang menjadi pedoman dalam kita mengarungi samudera kehidupan ini, memilha dan memilih mana yang boleh dan mana yang patut dihindari dalam kehidupan ini, karena tuntunan moral maupun tuntunan agama.

Artha merupakan kebutuhan pokok manusia, arta dalam hal ini adalah arta untuk memenuhi kebutuhan pokok, kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, dan kebutuhan pisiologis lainnya. Dan semua aktivitas keagamaan pun tidak terlepas dari kebutuhan arta ini.

Kama, merupakan kepuasan, kenikmatan, merupakan suatu kondisi yang memotivasi manusia untuk rajin, giat dalam melaksanakan tugasnya. Pencarian atau pencapaian kama ini lebih banyak memerlukan artha, sehingga untuk menuju kama ini manusia akan selalu termotivasi untuk mengumpulkan artha.

Tapi tentu tidak dapat lepas dari tuntunan dharma atau agama di dalam mencari artha maupun kama ini, sehingga sebagai dasar dan pedoman dalam mengumpulkan artha dan mencari kepuasan ini adalah dharma itu sendiri. Sebagai tujuan akhir dari hidup manusia Hindu adalah Mokhsa, yaitu menyatunya atman dengan brahman saat orang itu meningggal dunia. Ada dua jalan dalam menuju ke arah tujuan tersebut, yaitu :

jalan prajapati, dan jalan yoga.

Jalan prajapati ternagi atas 3 jenis jalan, yaitu : Jnana marga, Karma marga, dan Bakti marga. Sedangkan jalan yoga ada hanya satu jalan yaitu : yoga marga. Keempat jalan ini sering juga kita kenal dengan catur marga, sehingga pembagiannya menjadi :

(1) Jnana Marga, (2) Karma Marga, (3) Bakti Marga, dan (4) Yoga Marga.

Dengan demikian sangat banyak jalan yang dapat ditempuh dalam menjalankan dharma menuju tujuan akhir dari umat Hindu. Terserah anda memu memilih jalan yang mana, karena tidak ada satupun jalan yang lebih baik dari lainnya, karena semua akan diterima sebagai amal ibdah kita sebagai umat beragama.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Kehidupan manusia purba pada waktu itu juga sering Hidup Berkelompok , mereka bergerombol di tempat-tempat yang tersedia banyak bahan makanan dan airnya.. Misalnya, tempat yang

Islam menampilkan teori fitrah (potensi positif) sebagai dasar perkembangan manusia, sementara dalam salah satu hadist Nabi disebutkan bahwa setiap anak dilahirkan dalam

Artinya: “Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh

Dilahirkan sebagai manusia merupakan suatu kebahagiaan yang utama dalam hidup karena dengan dilahirkan ke dunia, seseorang diberikan kesempatan dalam hidupnya untuk melakukan dan

Sekali lagi, kepunahan disebabkan oleh perbuatan lalim manusia juga hukum dari alam. Bisa saja, alam sudah enggan untuk memenuhi kebutuhan hidup mahluk raksasa itu, akhirnya

Seperti halnya ketiga revolusi industri terdahulu, Revolusi Industri Keempat (4IR) ini tentu saja membawa serta klaim mengenai siapa itu manusia, siapa itu Tuhan, apa tujuan

Giri telah menjadi sebuah aturan tak tertulis yang harus dilakukan oleh orang Jepang dalam hidup bersama individu lain, meskipun mereka adalah keluarga sendiri.. Seperti