• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING SEMBUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING SEMBUR"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

WINDA RESTIANI

PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN

AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA

LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING

SEMBUR

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN

AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA

LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING

SEMBUR

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2015

Oleh:

WINDA RESTIANI

201110410311150

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

DR. H. Achmad Radjaram, Apt. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN

AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA

LANGSUNG DENGAN METODE PENGERING

SEMBUR

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 10 Juni 2015

Oleh:

WINDA RESTIANI

NIM : 201110410311150

Disetujui Oleh:

Penguji I Penguji II

DR. H. Achmad Radjaram, Apt. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. NIP UMM. 11407040448

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PENGARUH PERBANDINGAN LAKTOSA DAN AVICEL PH

101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG DENGAN METODE

PENGERING SEMBUR” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai

pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat

menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. DR. H. Achmad Radjaram, Apt. sebagai pembimbing I dan Dra. Uswatun

Chasanah, M.Kes., Apt. sebagai pembimbing II yang dengan tulus ikhlas

dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun

dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika Maulita,

S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran, masukan, dan kritik yang

diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt. Kepala Laboratorium Farmasi yang telah

membantu dan memberi nasehat selama mengikuti pendidikan di Program

Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Heru Prabowo Hadi, S.Farm., Apt. sebagai Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di

Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Ayahanda Ridwan, Ibunda Endang puji astuti, adek saya riyan asviyanda,

(5)

v

yang sebesar-besarnya atas kasih sayang, pengorbanan, nasehat, kesabaran, do’a dan dukungan secara materil dan non materil yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

8. Kepada bapak dan ibu dosen farmasi UMM yang telah mendidik dan

mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

9. Teman kelompok seperjuangan : Fina, Adis, Afnan, Irvan, Didit yang saling

memberikan ide, diskusi dan kerja samanya dalam melakukan penelitian ini.

10. Kepada para laboran : Mas Dani dan Mas Ferdy yang senantiasa menemani

dalam menjalankan dan menyelesaikan penelitian ini di laboratorium.

11. Teman-teman angkatan 2011 dan khususnya farmasi C : arin, roura, amah,

della, adel, dila, wanda, putri, luluk, cahya, mahiru, ilham, rizky, lili, khilmi,

anggi, andin, sri, ina, hasbi, abi, izzu, reni, sulis, sinta, yuli, rara, ferin, via,

nining, vita, atas kebersamaan, keceriaan dan suka dukanya menjalani

kuliah selama 4 tahun ini.

12. Sahabatku tercinta, terkasih mumu, ririn, ayu, basuki, terimakasih atas doa

dan selalu memberikan dukungan serta semangatnya untuk saya. Saya

sangat bersyukur dipertemukan dengan sahabat yang luar biasa seperti

kalian.

13. Sahabatku bella, mustika, shelfi, dea terimakasih telah menjadi keluarga

baru saya selama KKN dan hingga saat ini. Sukses selalu untuk kita.

14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada

umumnya.

Malang, 10 Juni 2015

(6)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 & S1 KEPERAWATAN, PROGRAM STUDI FARMASI

Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149 – Pst (144 - 145) Fax. (0341) 582060 Malang 65145

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

- Nama : WINDA RESTIANI

- NIM : 201110410311150

- Program Studi : FARMASI

- Fakultas : ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas akhir dengan judul ”Pengaruh Perbandingan Laktosa Dan Avicel PH 101 Sebagai Pembawa Kempa Langsung Dengan Metode Pengering Sembur” adalah hasil karya dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 10 Juni 2015

Yang menyatakan,

(7)

vi

RINGKASAN

Sediaan obat yang paling banyak dipilih atau digunakan yaitu bentuk sediaan tablet. Tablet adalah sediaan padat yang kompak dibuat secara kempa, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Pada pembuatan tablet terdapat beberapa metode yaitu kempa langsung, granulasi basah dan granulasi kering. Metode kempa langsung adalah metode yang paling sederhana dan ekonomis dalam pembuatan tablet. Namun pada metode kempa langsung ini bahan pengisi tablet harus memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang baik, sehingga salah satu caranya yaitu dengan ko-proses.

Ko-proses adalah kombinasi dari dua atau lebih bahan pengisi yang dirancang secara fisik dengan memodifikasi sifat dari masing-masing eksipien dengan metode tertentu. Ko-proses eksipien ini memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan eksipien individu seperti sifat alir dan kompresibilitas yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh perbandingan laktosa dan avicel PH 101 (5:5 dan 7:3) sebagai bahan pembawa kempa langsung dengan metode sembur kering (spray drying).

Spray drying yaitu metode pengeringan yang bertujuan untuk mengubah cairan menjadi bentuk droplet dengan dialiri gas yang bersuhu tinggi. Suhu yang tinggi dari aliran gas akan menyebabkan cairan menguap dan membentuk partikel yang halus dan kering.

Bahan laktosa dan avicel PH 101 dengan perbandingan 5:5 (G1) dan 7:3 (G2) disuspensikan dengan konsentrasi 20% dan dilakukan penyemprotan dengan alat spray dryer. Kemudian dilakukan uji mutu fisik granul meliputi kandungan lembab (G1 1,11 ± 0,11%; G2 1,02 ± 0,08%) kecepatan alir (G1 11,78 ± 0,07 g/detik; G2 13,26 ± 0,13 g/detik), sudut diam (G1 24,41 ± 0,94°; G2 22,57 ± 0,33°), persen kompresibilitas (G1 11,99 ± 2,01%; G2 7,65 ± 0,57°), distribusi ukuran partikel (G1 20,30%; G2 11,07%) dan kompaktibilitas (G1 1 ton 21,70 ± 0,27 kg dan 2 ton >30 ± 0,00 kg; G2 1 ton 13,50 ± 0,50 kg dan 2 ton 21,60 ± 0,54 kg). Kemudian dipilih granul yang terbaik yaitu 7:3 (G2) dan dilakukan uji potensial pengenceran dengan bahan aktif parasetamol yang mempunyai sifat non kompresibel. Uji potensial pengenceran dilakukan pada empat komposisi perbandingan granul ko-proses dan parasetamol (80:20, 70:30, 60:40, 50:50) Setelah itu dilakukan pengempaan dan diperoleh hasil kekerasan tablet (K1 9,67 ± 0,56 kg; K2 7,89 ± 0,33 kg; K3 5,83 ± 0,25 kg; K4 3,67 ± 0,43 kg), kerapuhan tablet (K1 0,46 ± 0,15 %, K2 1,07 ± 0,15 %, K3 2,30 ± 0,30 %, K4 3,79 ± 0,24 %), dan waktu hancur tablet (K1 13,80 ± 0,27 menit, K2 9,24 ± 0,35 menit, K3 7,83 ± 0,22 menit, K4 4,68 ± 0,46 menit).

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa granul ko-proses laktosa dan avicel PH 101 (5:5 dan 7:3) yang diproses dengan metode sembur kering dapat menghasilkan sifat alir dan kompaktibilitas yang baik sebagai bahan pembawa kempa langsung dan granul ko-proses perbandingan 7:3 lebih efektif karena mampu menghasilkan tablet parasetamol sampai 40% pengenceran.

(8)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Ko-proses ... 5

2.2 Metode Spray Drying ... 6

2.3 Kempa Langsung ... 9

2.4 Tablet Kompresi ... 11

2.5 Tinjauan Mutu Fisik Tablet ... 12

2.5.1 Kekerasan Tablet ... 12

2.5.2 Kerapuhan Tablet ... 12

(9)

x

2.6 Tinjauan Tentang Bahan ... 13

2.6.1Laktosa ... 13

2.6.2Avicel PH 101 ... 14

2.6.3Parasetamol ... 16

2.7 Tinjauan Mutu Fisik Granul ... 16

2.7.1Kandungan Lembab (MC) ... 16

2.7.2Kemampuan Alir dan Sudut Istirahat ... 17

2.7.3Distribusi Ukuran Partikel ... 18

2.7.4 Penentuan Persen Kompresibilitas ... 19

2.7.5Kompaktibilitas Tablet ... 19

2.8 Tinjauan Permasalahan pada Formulasi Tablet ... 20

2.8.1 Capping ... 20

2.8.2 Mottling ... 20

2.8.3 Sticking ... 20

2.8.4 Picking ... 21

2.8.5 Laminasi ... 21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 22

3.1 Uraian Kerangka Konseptual... 22

3.2 Kerangka Konseptual ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 24

4.1 Bahan Penelitian ... 24

4.2 Alat ... 24

4.3 Rancangan Penelitian ... 24

4.4 Metode Penelitian ... 26

4.4.1 Pemeriksaan Bahan Penlitian ... 27

4.4.2 Pembuatan Granul Ko-proses Eksipien ... 27

4.4.3Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 28

4.4.4 Uji Potensial Pengenceran Pada Tablet Parasetamol ... 30

4.4.5 Uji Potensial Pengenceran Mutu Fisik Tablet ... 31

(10)

xi

BAB V HASIL PENELITIAN ... 33

5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 33

5.1.1 Pemeriksaan Kualitatif Laktosa ... 33

5.1.2 Pemeriksaan Kualitatif Avicel PH 101 ... 33

5.1.3 Pemeriksaan Kualitatif Parasetamol ... 34

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses ... 34

5.3 Uji Potensial Pengenceran Mutu Fisik Tablet Parasetamol ... 37

5.4 Uji Analisis Statistik ... 39

5.3.1 Uji Analisis Statistik Kekerasan Tablet ... 39

5.3.2 Uji Analisis Statistik Kerapuhan Tablet ... 40

5.3.3 Uji Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet ... 41

BAB VI PEMBAHASAN ... 42

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

7.1 Kesimpulan ... 46

7.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(11)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Macam-Macam Eksipien Ko-proses ... 6

II.2 Bahan dan Konsentrasi Spray Drying ... 9

II.3 Hubungan Kecepatan Aliran dan Sifat Aliran ... 18

II.4 Hubungan Sudut Istirahat dan Daya Alir ... 18

II.5 Hubungan Indeks Carr dan Sifat Alir Serbuk ... 19

II.6 Kapping dan Solusinya ... 20

IV.1 Rancangan Granul Ko-proses Eksipien Kempa Langsung ... 25

IV.2 Rancangan Komposisi Tablet Parasetamol Kempa Langsung ... 25

V.1 Hasil Pemeriksaan Spektrum Inframerah Laktosa ... 33

V.2 Hasil Pemeriksaan Spektrum Inframerah Avicel PH 101 ... 34

V.3 Hasil Pemeriksaan Spektrum Inframerah Parasetamol ... 34

V.4 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses ... 35

V.5 Hasil Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet ... 37

V.6 Hasil Analisis Kekerasan Tablet ... 39

V.7 Hasil Uji Tukey HSD Kekerasan Tablet ... 40

V.8 Hasil Analisis Kerapuhan Tablet ... 40

V.9 Hasil Uji Tukey HSD Kerapuhan Tablet ... 41

V.10 Hasil Analisis Waktu Hancur Tablet ... 41

(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Spray Dryer ... 6

2.2 Proses Spray Drying ... 7

2.3 Struktur Kimia Laktosa Monohidrat ... 14

2.4 Struktur Kimia Mikrokritalin Selulosa (Avicel) ... 15

2.5 Struktur Kimia Parasetamol ... 16

2.6 Metode Pengukuran Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat ... 18

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 23

4.1 Skema Metode Penelitian ... 26

4.2 Skema Pembuatan Granul ... 28

4.3 Skema Uji Potensial Pengenceran ... 29

5.1 Histogram Distribusi Ukuran Granul Ko-proses ... 35

5.2 Histogram Pengaruh Tekanan Terhadap Uji Kompaktibilitas ... 36

5.3 Foto Elektron Mikroskop (SEM) Granul Ko-proses (Laktosa dan Avicel) ... 37

5.4 Histogram Kekerasan Tablet Parasetamol ... 38

5.5 Histogram Kerapuhan Tablet Parasetamol... 38

5.6 Histogram Waktu Hancur Tablet Parasetamol ... 39

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 51

2 Surat Pernyataan Bebas plagiasi ... 52

3 Sertifikat Analisis Laktosa ... 53

4 Sertifikat Analisis Parasetamol ... 54

5 Hasil FT-IR Laktosa ... 55

6 Hasil FT-IR Avicel PH 101 ... 57

7 Hasil FT-IR Parasetamol ... 59

8 Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 61

9 Macam-Macam Ko-proses Eksipien Kempa Langsung ... 62

10Foto Elektron Mikroskop (SEM) Granul Ko-proses Laktosa dan Avicel ... 63

11Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses ... 67

12Hasil Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet ... 70

13Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet ... 71

14Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet ... 73

15Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet ... 75

16Foto Granul Ko-proses Eksipien ... 77

17Foto Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 78

18Tabel F ... 79

(14)

xv

DAFTAR SINGKATAN

oC : Derajat Celcius

API : Active Pharmaceutical Ingredient

cm : Centimeter

g : Gram

Kg : Kilogram

KLT : Kromatrografi Lapis Tipis

MC : Moisture content

MCC : Microcrystalline cellulose

mg : Miligram

ml : Mililiter

tg : Tangen

(15)

47

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta. 244, 246-250, 255-256.

Anonim, 2005. European Pharmacopoeia. Edisi kelima. 625-627.

Akram, M., Naqvi, S.B.S. & Gauhar, S. 2011. Development of Co-processed Micro Granules for Direct Compression. Int J Pharm Pharm Sci, 3, 64-69.

Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd..

Churchill Livingstone, Philadelphia. 134.

Aundhia, C.J., Raval, J.A., Patel, M.M., Shah, N.V., Chauhan, S.P., Sailor, G.U., Javia, A.R. & Mahashwari, R.A. 2011. Spray Drying in the Pharmaceutical Industry – A Review. Indo American Journal of Pharmaceutical Research,

2, 125-138.

Bandelin, F.J. & Shangraw R.F. 1982. Compressed Tablet by Wet Granulation, in: Lieberman H.A., Lachman L. (Ed.), Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol.1. Marcel Dekker Inc. 1235-1238.

Bugay, D.E. & Findlay, W.P. 1999. Pharmaceutical Excipients: Characterization by IR, Rahman, and NMR Spectroscopy. 94. Taylor and Francis.

Celik, M. & Wendel, S.C. 2005. Spray Drying and Pharmaceutical Applications, In: Swarbrick, J. (Ed.) Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology. Second Edition. Taylor & Francis Group, America. 130-138.

Chowdary, K.P.R. & Ramya, K. 2013. Recent Research on Co-processed Excipients for Direct Compression - A Review. Pharmacie Globale International Journal of Comprehensive Pharmacy, 2, 1-5

Dua, Kamal. Pabreja, Kavita. MV, Ramana., 2010. Preparation, Characterization and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. Ars Pharmaceutica Vol. 51, No. 1, Pp. 57-76.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta. 6-7.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Jakarta. 649.

(16)

48

Dobry, D.E., Settell, D.M., Baumann, J.M., Ray, R.J., Graham, L.J. & Beyerinck, R.A. 2009. A Model Based Methodology for Spray Drying Process Development. J Pharm Innov.

Dokala, G.K. & Pallavi, C. 2013. Direct Compression - An Overview.

International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 4, 155-158.

Gohel, M.C. & Jogani, P.D. 2005. A review of co-processed directly compressible excipients. J Pharm Pharmaceut Sci, 8, 76-93.

Govedarica, B., Injac, R., Dreu, R. & Srcic, S. 2011. Formulation and Evaluation of Immediate Release Tablets with Different Types of Paracetamol Powders Prepared by Direct Compression. Afr J Pharm Pharmacol, 5, 31-41.

Harbir, K., Gurpreet, S., AC, R. & Seema, S. 2012. Pharmaceutical Tablets and Tablet Compression Machines: A Review. Novel Science International Journal of Pharmaceutical Science, 1, 529-536.

Hinz, B., Cheremina, O. & Brune, K. 2008. Acetaminophen (Paracetamol) is a Selective Cyclooxygenase-2 Inhibitor in Man. The FASEB Journal, 22, 383-390.

Kathpalia, H. & Jogi, K. 2014. Co-processed Excipients - A Review. World Journal of Pharmaceutical Research, 3, 3863, 3863-3885.

Kumari, M.S., Prasanthi, C., Bhargavi, C.S., Kumari, M.P. & Ushasri, S. 2013. Reassessment of Novel Co-processed Multifunctional Excipients. Int Res J Pharm App Sci, 3, 122-128.

Kusumaningrum, D. 2014. Kajian Pengaruh Suhu Udara Inlet dan Konsentrasi Maltodekstrin Terhadap Kualitas Fisik Bubuk Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Hasil Pengeringan dengan Spray Dryer, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig., J.L. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi ketiga. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Universitas Indonesia Press, Jakarta. 649-658, 674.

Lakka, N.S. & Reddamoni, S.Y. 2014. Development and Validation of RP-HPLC RID Method for Lactose Monohydrate in Solid Dosage Forms. International Journal of Biopharmaceutics, 5, 13-18.

(17)

49

Coprocessed Excipient for Direct Compression. AAPS Pharm Sci Tech, 5, 1-10.

Lionetto, F., Sole, R.D., Cannoletta, D., Vasapollo, G. & Maffezzoli, A. 2012. Monitoring Wood Degredation during Weathering by Cellulose Crystallinity, Materials 2012,5, 1910-1922.

Martin, A. 1993. Farmasi Fisik : Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Marwaha, M., Sandhu, D. & Marwaha, R.K. 2010. Coprocessing of Excipients: A Review on Excipients Development for Improved Tabletting Performance.

Int J Appl Pharma, 2, 41-47.

Michoel, A., Rombaut, P. & Verhoye, A. 2002. Comparative Evaluation of Co-processed Lactose and Microcrystalline Cellulose with Their Physical Mixtures in the Formulation of Folic Acid Tablets. Pharm Dev Technol, 7, 79-87.

Parihari, A. 2009. Performance Study of Spray Dryer Using Various Salt Solutions. National Institute of Technology. 1-109.

Parrot. E. L., 1970, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics,

Minnepolis USA, Burgess Publishing Company. 82-83.

Patel, M.A. & Pingale, P.L. 2014. High Functionality Coprocessed Excipients: A Review. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 3, 795-806.

Patel, P., Telange, D. & Sharma, N. 2011. Comparison of Different Granulation Techniques for Lactose Monohydrate. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research, 3, 222-225.

Patel, R.P., Patel, M.P. & Suthar, A.M. 2009. Spray Drying Technology: an Overview. Indian Journal of Science and Technology, 2, 44-47.

Qiu, Y., Chen, y., Zhang, G.G.Z. 2009. Developing Solid Oral Dosage Forms.

First edition. Elsevier Inc, USA.

Roja, J., Moren, S. & Lopez, A. 2011. Assessment of the Water Sorption Properties of Several Microcrystalline Celluloses. J Pharm Sci and Res, 3, 1302-1309.

(18)

50

Sa'adah, H. & Fudholi, A. 2011. Optimasi Formula Tablet Teofilin Menggunakan Co-Processed Excipients Campuran Laktosa dan Avicel. Majalah Farmasi Indonesia, 22, 306-314.

Saha, S. & Shahiwala, A.F. 2009. Multifunctional Coprocessed Excipients for Improved Tabletting Performance. Expert Opin Drug Deliv, 6, 197-208.

School of Pharmaceutical Sciences, Preformulation Studies, http://shodhganga.inflibnet.ac.in/bitstream/10603/2206/13/13_chapter%20 5.pdf. Diakses pada tanggal 3 Mei 2015

Siregar, C.J.P. & Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-Dasar Praktis. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2, 33-36. 149-152, 243-244, 255-257.

Staniforth, J. 2002. Powder Flow in: Aulton, M. (Ed) Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2nd, Churcill Livingstone, Philadelphia. 205, 207.

Sung, P.-F., Hsieh, Y.-L., Angonese, K., Dunn, D., King, R.J., Machbitz, R., Christianson, A., Chappell, W.J., Taylor, L.S. & Harris, M.T. 2011. Complex Dielectric Properties of Microcrystalline Cellulose, Anhydrous

Lactose, and α-Lactose Monohydrate Powders Using a Microwave-based Open-reflection Resonator Sensor. Journal of Pharmaceutical Sciences,

100, 2920-2934.

Suvachittanont, S. & Ratanapan, P. 2013. Optimization of Micro Crystalline Cellulose Production from Corn Cob for Pharmaceutical Industry Investment. J Chem Chem Eng, 7, 1136-1141.

Sweetman, S.C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference. Edisi ke-36, Pharmaceutical Press, London. 108.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap orang sehingga peran obat

menjadi sangat penting. Obat terdapat dalam berbagai bentuk sediaan yaitu padat

(pulvis, pulveres, tablet, kapsul), cair (solusio/mikstura, suspensi, emulsi,

linimentum, losio), setengah padat (unguentum, gel), dan sediaan khusus (injeksi,

supositoria, ovula, spray, inhalasi). Dari berbagai macam sediaan yang paling

banyak dipilih atau digunakan adalah bentuk sediaan tablet karena tablet mudah

dibawa, efisien, ekonomis, mudah didapat dan mudah digunakan.

Tablet merupakan sediaan padat yang kompak, dibuat secara kempa, dalam

bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,

mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat

tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang,

zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979). Menurut

Siregar dan Wikarsa (2010), pengertian dari tablet adalah bentuk sediaan obat

yang solid mengandung zat aktif yang dapat diberikan secara oral dan ditelan,

tablet yang ditempatkan di rongga mulut tanpa ditelan, tablet yang dikunyah dulu

lalu ditelan atau tablet yang hanya diisap. Tablet dapat berbeda-beda dalam

ukuran bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, dan dalam aspek lainnya tergantung

dari cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya (Ansel, 1989).

Terdapat beberapa metode pembuatan tablet seperti metode kempa

langsung, granulasi basah dan granulasi kering. Saat ini metode kempa langsung

menjadi metode pilihan utama karena kempa langsung merupakan metode yang

paling sederhana dan paling ekonomis untuk pembuatan tablet (Akram et al.,

2011). Pada metode ini granulasi tidak lagi diperlukan sebelum pembentukan

tablet. Namun pada metode kempa langsung bahan pengisi tablet harus

mempunyai sifat alir yang baik untuk menentukan apakah suatu serbuk

mempunyai kemampuan mengalir ke dalam ruang kempa (die) sehingga dapat menjamin keseragaman pengisian. Selain itu, bahan pengisi tablet juga harus

(20)

2

dapat dikempa dan membentuk suatu massa yang kompak (Sa’adah dan Fudholi,

2011). Untuk mendapatkan sifat eksipien atau bahan pengisi yang lebih baik dapat

dilakukan dengan metode ko-proses. Ko-proses adalah suatu metode kombinasi dari dua atau lebih bahan pengisi yang dirancang secara fisik dengan

memodifikasi sifat dari masing-masing eksipien melalui cara yang tidak dapat

dicapai dengan pencampuran fisik sederhana dan tanpa perubahan kimiawi yang

signifikan. Eksipien ko-proses ini memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan

dengan eksipien individu seperti sifat alir dan kompresibilitas yang baik

(Katphalia dan Jogi, 2014).

Berdasarkan penelitian sebelumnya dilakukan pengembangan ko-proses

eksipien dari laktosa dan mikrokristalin selulosa (avicel) dengan perbandingan

75:25 yang disebut dengan microcellac (Saha dan Shahiwala, 2009). Microcelac

memiliki keunggulan seperti kemampuan alir dan kompaktibilitas yang baik

(Desai et al., 2012). Selain itu ada penelitian lain yang melaporkan bahwa ko-proses eksipien dari laktosa dan microcrystalline cellulose terbukti mempunyai sifat alir dan kompaktibilitas yang baik saat digunakan untuk kempa langsung

menggunakan bahan aktif asam folat (Michoel et al., 2002). Pada penilitian ini akan dilakukan pengembangan ko-proses eksipien laktosa dan avicel PH 101

dengan perbandingan 5:5 dan 7:3 sebagai bahan pembawa kempa langsung

menggunakan metode sembur kering. Setelah granul terbentuk, dilakukan uji

mutu fisik granul meliputi kecepatan alir, sudut istirahat, kandungan lembab, uji

kompaktibilitas, distribusi ukuran granul, dan % kompresibilitas. Kemudian diuji

teknologi pada sediaan tablet parasetamol. Parasetamol merupakan bahan obat

yang memiliki kemampuan kompresibilitas dan daya alir jelek (Govedarica et al.,

2011), sehingga kemampuan granul ko-proses akan diuji efektifitasnya terhadap

mutu fisik tablet parasetamol yang terbentuk.

Laktosa dan mikrokristalin selulosa (avicel) adalah salah satu eksipien yang

paling umum digunakan dalam industri farmasi. Laktosa menunjukkan stabilitas

yang baik dalam kombinasinya dengan hampir seluruh bahan obat dan dari sisi

ekonomi laktosa relatif murah (Sa’adah dan Fudholi, 2011). Laktosa tersedia dalam berbagai bentuk tergantung pada kondisi kristalisasi dan dalam berbagai

(21)

3

(Patel et al., 2011). Pada penelitian ini menggunakan α-laktosa monohidat yang memiliki kompaktibilitas dan sifat alir yang buruk sehingga pemakaiannya

terbatas sebagai bahan pengisi dan pengikat untuk tablet kempa langsung (Saha

dan Shahiwala, 2009). Mikrokristalin selulosa (avicel) merupakan bahan pengisi

tablet yang sangat kompresibel dan dapat berfungsi sebagai disintegran dalam

keadaan kering namun avicel memiliki sifat alir yang buruk. Avicel tidak larut

dalam air dan bersifat higroskopis (Sung et al., 2011), sehingga avicel sebagai eksipien kempa langsung biasanya dikombinasi dengan bahan pengisi lain

(Limwong et al., 2004). Di pasaran banyak tersedia beberapa jenis avicel antara lain avicel PH 101, PH 102, PH 103, dan PH 105. Namun yang sering digunakan

pada pembuatan tablet kempa langsung adalah avicel PH 101.

Berdasarkan hal-hal diatas diharapkan dengan adanya ko-proseslaktosa dan

avicel PH 101 dengan metode sembur kering dapat menghasilkan bahan pembawa

kempa langsung yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah granul ko-proses laktosa dan avicel PH 101 (5:5 dan 7:3) yang

diproses dengan sembur kering dapat menghasilkan granul sebagai bahan

pembawa kempa langsung ?

2. Berapakah efektifitas granul ko-proses terhadap sifat fisik tablet

parasetamol dengan uji potensial pengenceran?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan granul ko-proses laktosa dan avicel PH 101 (5:5 dan 7:3) yang

diproses dengan sembur kering dapat menghasilkan granul sebagai bahan

pembawa kempa langsung

2. Menentukan efektifitas granul ko-proses terhadap sifat fisik tablet

parasetamol dengan uji potensial pengenceran.

1.4 Hipotesis

Perubahan perbandingan ko-proses laktosa dan avicel PH 101 (5:5 dan 7:3)

dengan metode sembur kering dapat meningkatkan efektifitas granul sebagai

(22)

4

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan

dalam pengembangan formulasi tablet kempa langsung menggunakan laktosa dan

avicel PH 101 sebagai pembawa serta dapat mengetahui pengaruh perbandingan

laktosa dan avicel PH 101 5:5 dan 7:3 pada pembuatan granul ko-proses dengan

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari PVP-K30 terhadap efektifitas granul yang dibuat dari campuran laktosa dan pati jagung sebagai bahan pembawa

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula granul dengan perbandingan pati jagung dan laktosa 5:5 dan 7:3 yang diproses dengan metode sembur kering

V.6 Hasil Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet Parasetamol Metode Kempa Langsung dengan Pengikat PVP K-30

Oleh sebab itu pada penilitian ini digunakan kombinasi bahan pengisi antara laktosa monohidrat dan avicel PH 101 untuk menghasilkan tablet dengan kerapuhan dan

Oleh sebab itu pada penelitian ini digunakan kombinasi bahan pengisi antara laktosa monohidrat dan Avicel PH 101 untuk menghasilkan tablet dengan kerapuhan dan kekerasan

Oleh karena itu, peneliti menggunakan campuran avicel PH 101-laktosa monohidrat 1:1 (b/b) dengan konsentrasi amilum kulit pisang sebagai pengikat lebih rendah,

Hasil penelitian didapatkan bahwa campuran bahan dengan proporsi Avicel PH 101 90% dan gelatin memberikan hasil optimal pada sifat fisik granul dan menghasilkan tablet

Pengembangan pati singkong-avicel PH 101 menjadi bahan pengisi co-process tablet cetak langsung Development of cassava starch-avicel PH 101 for co- process diluent of direct