• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PVP-K30 TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN LAKTOSA DAN PATI JAGUNG SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PVP-K30 TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN LAKTOSA DAN PATI JAGUNG SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

MUH.THAFIF FIR’ADHY IRVAN

PENGARUH PVP-K30 TERHADAP

EFEKTIFITAS CAMPURAN LAKTOSA DAN

PATI JAGUNG SEBAGAI PEMBAWA KEMPA

LANGSUNG

(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH PVP K-30 TERHADAP EFEKTIFITAS

CAMPURAN LAKTOSA DAN PATI JAGUNG SEBAGAI

BAHAN PEMBAWA KEMPA LANGSUNG

(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2015

Oleh :

MUHAMMAD THAFIF FIR’ADHY IRVAN NIM : 201110410311117

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

DR. H. Achmad Radjaram, Apt Dra. Uswatun Chasanah, M.kes., Apt

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH PVP K-30 TERHADAP EFEKTIVITAS

CAMPURAN LAKTOSA DAN PATI JAGUNG SEBAGAI

PEMBAWA KEMPA LANGSUNG

(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada Tanggal 11 Juni 2015

Oleh :

MUHAMMAD THAFIF FIR’ADHY IRVAN NIM : 201110410311117

Tim Penguji :

Penguji I Penguji II

DR. H. Achmad Radjaram, Apt Dra. Uswatun Chasanah, M.kes., Apt

NIP UMM : 11407040448

Penguji III Penguji IV

Drs. H. Achmad Inoni, Apt Arina Swastika M., S.Farm Ap

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar PVP K-30 Terhadap Efektifitas

Campuran Laktosa dan Pati Jagung Sebagai Bahan Pembawa Kempa Langsung (Pembuatan dengan metode granulasi basah)”.

Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak DR. H. Achmad Radjaram. Apt selaku dosen pembimbing I dan

Ibu Dra.Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II

atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

2. Bapak Drs. Achmad Inoni,Apt selaku penguji I dan Ibu Arina Swastika

Maulita, S.Farm., Apt selaku penguji II atas saran dan kritik yang

diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo,S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Naylis Syifa’, S.Farm, M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm,Apt selaku Kepala Laboratorium

Program Studi Farmasi yang memberikan arahan dan memudahkan

segala urusan penelitian skripsi.

6. Yang tercinta Ayah Suyadi, Bunda Aely Istikharoh, kakak Luthfi

Meliana dan Mas Angki Maulana, bocil Razitha Queenza El-Firdausy

serta adik Nadiafira Luthfiani Khz dan seluruh saudara saudari dan

keluarga besar atas support materiil dan non materiil, doa, dorongan

serta kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan

skripsi dengan baik.

7. Yang tersayang dan selalu dirindukan Ade Damayanti Raihani yang

selalu mensupport saya selama 7 tahun siang dan malam, yang tidak

(5)

v

untuk berbagi solusi yang terbaik, sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

8. Saudara kontrakan anak soleh di malang yang tidak pernah berhenti

untuk saling menyuntikkan semangat dan dorongan, Khilmi A.R,

Achmad Aminur Risky dan Rahmatullah Hanif, sehingga penulis bisa

menyelesaikan tanggung jawabnya.

9. Teman-teman kelompok skripsi solida co-processed excipient : kakak

Adisya, Bena (Hatfina), Resty, Nanan, dan Idid (Maulida Riskia).

Terimakasih sudah bersabar menghadapi saya dan kerjasama, support

serta bantuannya dalam penelitian ini.

10.Saudara-saudari yang kehadirannya selalu mensupport dan

membangkitkan semangat Meutia Annisa, Fikri B.Zakaria, Devita

Yoniva, Yuindita Rizkia Novita Sari, Nurshabrina, Achmad Yusuf

Bahtiar, dan saudara-i SMP 14 Palaran-SMAN 6 Samarinda yang selalu

ikut mendoakan serta saudara-i KKN 52 semua yang ikut mensupport

kelancaran penelitian ini.

11.Semua teman-teman Farmasi 2011 kelas A,B,D.E dan banyak

terimakasih untuk kelas C Anak Soleh 2011 telah menjadi saudara yang

berjuang bersama selama 4 tahun, kakak-kakak 2009-2010, Mas Hafiz,

Mas Artabah, Mas Aan, Mas Aris, terimakasih atas dukungan dan suka

duka yang sudah kita jalani selama kuliah.

12.Teman-teman komunitas Bolang United Lovers, Backpacker Indonesia,

KBMR dan Couchsurfing, yang mensupport dan banyak membantu

penulis untuk menghilangkan kejenuhan disaat penelitian.

13.Orang-orang baik hati yang banyak membantu penulis, terimakasih atas

segala masukannya. Mas Dani, Mas Ferdi, Mas Pablo dll. yang sudah

berbaik hati kepada penulis saat melakukan penelitian di laboratorium.

Serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

(6)

vi

membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada

umumnya.

Malang, Juni 2015

(7)

vii

RINGKASAN

PENGARUH KADAR PVP K-30 TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN LAKTOSA DAN PATI JAGUNG SEBAGAI BAHAN

PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan dengan Metode Granulasi Basah)

Metode kempa langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling ekonomis untuk pembuatan tablet karena langkah pengolahan yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan tekhnik yang lainnya. Yakni, hanya memerlukan bahan aktif yang tepat dicampur dengan bahan pengisi yang sesuai sebelum kompresi. Namun kekurangan dari metode kempa langsung terletak dari bahan pengisi yang digunakan harus memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik yang dapat diperoleh melalui metode koproses.

Koproses merupakan suatu proses pengembangan bahan baku kempa langsung yang didasarkan pada konsep baru dari dua atau lebih eksipien dengan tujuan untuk menunjukkan fungsi yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari PVP-K30 terhadap efektifitas granul yang dibuat dari campuran laktosa dan pati jagung sebagai bahan pembawa kempa langsung yang dibuat dengan metode granulasi basah. Kadar PVP-K30 yang digunakan adalah PVP-K30 1 % (G1) dan 3 % (G2).

Pati jagung yang digunakan dalam penelitian ini adalah maizena (food grade). Kemudian dilakukan pembuatan granul ke proses eksipien yang dilakukan dengan mencampurkan laktosa dan pati jagung sampai homogen lalu ditambahkan larutan PVP-K30 dan dicampur sampai membentuk massa granul yang kalis. Kemudian massa granul yang kalis tadi diayak menggunakan ayakan mesh 20 dan dikeringkan dilemari pengering dengan suhu 50oC hingga diperoleh kelembaban granul 1-2%. Kemudian dilakukan beberapa uji mutu fisik granul dan diperoleh kandungan lengas (G1 1,83±0,14 % ; G2 1,73±0,40 %), sifat alir (G1 9,8±0,18 g/detik ; G2 10,11±0,27 g/detik), sudut diam (G1 40,49±1,19o ; G2 41,04±0,55o), distribusi ukuran granul (G1 3,38% ; G2 1,17%), persen kompresibilitas (G1 21±2,00 % ; G2 11±1,00 %), kompaktibilitas ( 1 ton G1 3,20±0,45 kg ; G2 5,60±0,54 kg dan 2 ton (G1 5,25±0,5 kg ; G2 8,50±0,57 kg). Setelah itu dipilih formula granul yang terbaik yang kemudian dilakukan uji potensial pengenceran dengan bahan aktif parasetamol yang memiliki sifat alir jelek dan non-kompresibel. Uji potensial pengenceran dilakukan pada 5 perbandingan parasetamol dan granul koproses eksipien 1:9, 8:2, 7:3, 6:4, dan 5:5. Setelah dikempa, dilakukan uji mutu fisik tablet dan diperoleh kekerasan tablet (K1 7,7±1,5 kg; K2 6,1±1,22 kg; K3 5,5±1,03 kg; K4 3,6±0,86 kg; dan K5 1,8±0,71), kerapuhan tablet (K1 0,56±0,23%; K2 0,92±0,15%; K3 1,02±0,15%; K4 1,90±0,32% dan K5 5,31±0,72%) dan waktu hancur tablet (K1 1,98±0,54 menit; K2 1,52±0,21 menit; K3 0,81±0,05 menit; K4 0,94±0,14 menit dan K5 0,46±0,14 menit).

(8)

viii

(9)

ix

ABSTRAK

Ko-proses eksipien adalah suatu proses pengembangan bahan baku kempa langsung, yang diharapkan kombinasi dari 2 jenis bahan baku yang digunakan akan mendapatkan manfaat dari salah satu bahan yang lain. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah kombinasi dari laktosa dan pati jagung dengan perbandingan 7:3 dengan metode granulsai basah, kemudian akan diamati pengaruh dari kadar penggunaan bahan pengikat PVP-K30 yaitu 1 % dan 3 %. Pada uji mutu fisik granul 2 (PVP-K30 3%) yang dipilih diperoleh hasil kecepatan alir 10,11 g/detik ± 0,27 ; sudut diam 41,04o ± 0,55 ; kandungan lengas 1,73 % ± 0,40 ; kompresibilitas 11,00 % ± 1,00 ; kompaktibilitas 1 ton 5,25 kg ± 0,50 dan 2 ton 8,5 kg ± 0,57. Kemudian dilanjutkan dengan potensial pengenceran dengan cara granul dikempa langsung menjadi tablet dengan bahan aktif parasetamol dengan 5 perbandingan, formula bahan aktif dan granul koproses eksipien yaitu 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, dan 5:5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan 9:1 adalah yang paling optimal dengan hasil kekerasan 7,7 kg ±1,5 ; kerapuhan 0,56 % ± 0,23 ; dan waktu hancur 1,98 menit ± 0,54, dari pemaparan diatas diperoleh hasil bahwasanya semakin menurunnya kadar dari bahan aktif parasetamol maka akan meningkatkan kekerasan, waktu hancur dan menurunkan kerapuhan tablet.

(10)

x

ABSTRACT

THE EFFECT OF PVP K-30 TO EFFECTIVENESS OF MIXED

LACTOSE AND CORN STARCH AS DIRECT COMPRESSION

EXCIPIENT

(wet granulation method)

Co-processing excipient is a development process of basic material for a direct press which is expected to acquire the advantages from the combination of two kinds of material to one of the other materials. In this research, the basic materials used are the combination of lactose and corn starch with 7:3 comparison and wet granulose method. It is analyzed by the influential of the amount of the binding material use which is PVP-K30 1 % and 3 %. The result from the physic quality test of the granule which is 2 (PVP-K30 3%) is gotten from the rapidity flow which is 10, 11 g/ second ±0, 27; basic angle 41,040 ±0,55 ; humid content 1,73% ±0,40; compression 11,00% ±1,00; compactness 1 ton 5,25 kg ±0,50 and 2 ton 8,5 kg ±0,57. Moreover, it is continued by potentiality of dilute by pressing the granule to be a tablet by an active paracetamol material with 5 comparison, active formulation material and granule excipient co-process 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, and 5:5. The result of this research shows that the comparison 9:1 is the most optimal one with the strictness result 7, 7 kg ±1, 5; fragility 0, 56 % ±0, 23; and the length time taken to be broken 1,98 minutes ± 0,54. From the explanation above, it is obtained that the lower the amount of active paracetamol material, the higher the strictness, the length time taken to be broken and it can decrease the fragility of the tablet.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LERMBAR PENGUJIAN ... ..iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DFATAR SINGKATAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Hipotesis ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Jagung (Zea mays.L) ... 5

2.2 Tinjauan Amilum ... 6

2.3 Tinjauan Co-process ... 8

2.4 Tinjauan Tablet ... 9

2.5 Tinjauan Granulasi Basah ... 10

2.6 Tinjauan Kempa Langsung ... 11

2.7 Karakteristik Granul... 12

2.7.1 Kandungan Lembab ... 12

2.7.2 Distribusi Ukuran Granul ... 12

2.7.3 Kecepatan Alir Granul Dan Sudut Diam ... 13

2.7.4 Penentuan % Kompresibilitas ... 14

(12)

xii

2.8 Mutu Fisik Tablet ... 15

2.8.1 Kekerasan Tablet ... 15

2.8.2 Kerapuhan Tablet ... 16

2.8.3 Waktu Hancur Tablet ... 16

2.9 Tinjauan Permasalahan Penkempaan Tablet ... 17

2.9.1 Capping ... 17

2.9.2 Laminating ... 17

2.8.3 Sticking ... 18

2.8.4 Picking ... .18

2.8.5 Filming ... 18

2.10 Tinjauan Bahan ... 18

2.10.1 Laktosa Monohidrat ... 18

2.10.2 PVP-K30 ... 19

2.10.3 Paracetamol ... 20

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 21

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 21

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 24

4.1 Bahan Penelitian ... 24

4.2 Alat-Alat Penelitian ... 24

4.3 Rancangan Penelitian ... 24

4.4 Metode Penelitian... 26

4.4.1 Pemeriksaan Bahan Penelitian ... 27

4.4.2 Pembuatan Granul Koproses Eksipien ... 27

4.4.3 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30

4.4.4 Pembuatan Tablet Parasetamol Kempa Langsung ... 32

4.4.5 Evaluasi Mutu Fisik Tablet Kempa Langsung ... 32

4.4.6 Analisa Statistik ... 33

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 35

5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 35

5.1.1 Pemeriksaan Kualitatif Pati Jagung ... 35

5.1.2 Pemeriksaan Kualitatif Laktosa ... 36

5.1.3 Pemeriksaan Kualitatif PVP K-30 ... 37

(13)

xiii

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Koproses... 38

5.3 Uji Potensial Pengenceran Mutu Fisik Tablet ... 40

5.4 Uji Analisis Statistik Mutu Fisik Tablet ... 42

5.4.1 Uji Analisis Statistik Kekerasan Tablet ... 43

5.4.2 Uji Analisis Kerapuhan Tablet ... 44

5.4.3 Uji Analisis Waktu Hancur Tablet ... 44

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

7.1 Kesimpulan ... 53

7.2 Saran ... 53

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ... 14

II.2 Hubungan Indeks Kompresibilitas dan Kemampuan Alir ... 15

II.3 Penyebab Capping dan Solusinya ... 17

IV.1 Rancangan Formula Koproses Eksipien Kempa Langsung ... 26

IV.2 Rancangan Formula Tablet Parasetamol Kempa Langsung . ... 26

V.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Pati Jagung ... 35

V.2 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Laktosa ... 37

V.3 Pemeriksaan Spektrum Inframerah PVP K-30 ... 38

V.4 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Parasetamol ... 38

V.5 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Koproses (7:3) ... 39

V.6 Hasil Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet Parasetamol ... 41

V.7 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet ... 44

V.8 Hasil Uji HSD Kekerasan Tablet ... 44

V.9 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet ... 45

V.10 Hasil Uji HSD Kerapuhan Tablet ... 45

V.11 Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet ... 45

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jagung ... 5

2.2 Molekul Amilosa dan Molekul Amilopektin ... 7

2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 13

2.4 Rumus Molekul Laktosa ... 20

2.5 Struktur Kimia PVP K-30 ... 21

2.6 Struktur Kimia Parasetamol ... 21

3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian ... 24

4.1 Skema Metode Penelitian ... 27

4.2 Skema Pembuatan Granul ... 30

4.3 Skema Pembuatan Tablet ... 33

5.1 Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Pati Jagung ... 37

5.2 Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul Koproses ... 40

5.3 Pengaruh Tekanan & Kadar Bahan Pengikat terhadap Uji Kompaktibilitas ... 40

5.4 Grafik Kekerasan Tablet Parasetamol ... 42

5.5 Grafik Kerapuhan Tablet Parasetamol ... 42

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup... 58

2. Perhitungan Penimbangan Bahan... 59

3. Rancangan Biaya... 62

4. Perencanaan Penelitian ... 64

5. Sertifikat Jagung... 66

6. Sertifikat Analisis Parasetamol... 67

7. Sertifikat Analisis Laktosa... 68

8. Sertifikat Analisis PVP K-30... 69

9. Hasil FT-IR Laktosa... 70

10. Hasil FT-IR PVP K-30 ...72

11. Hasil FT-IR Parasetamol ... 74

12. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Pati Jagung ... 76

13. Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 77

14. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Koproses Eksipien ... 78

15. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 81

16. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 83

17. Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 86

18. Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 89

19. Foto Granul Koproses Eksipien ... 92

20. Foto Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 93

21. Tabel F... 94

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

API : Active Pharmeceutical Ingredient

Cm : Centimeter

Depkes : Departemen Kesehatan

Mg : Miligram

PVP : Polivinilpirilidon

USP : United State Pharmacopeia Z.m. : Zea mays

tg : tangen

cm : centimeter

g : gram

kg : kilogram

oC : derajat Celcius N : normalitas

± : lebih kurang

α : alfa

MC : Moisture Content

Mg : Magnesium

K : Kollidon

µm : mikrometer

(18)

54

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin., 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Seri Farmasi

Industri-I. Edisi Revisi dan Perluasan. Bandung: Penerbit ITB, hal 201, 203.

Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Seri Farmasi Industri-VI. Edisi

Pertama. Bandung: Penerbit ITB, hal 280, 324.

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat.

Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Aulton, M., Summers, M., 2002. Tablet and Compaction in: Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2nd., Churcill Livingstone: Philadelphia,

p.205.

Banker, G. S., and Anderson N. R. 2008. Tablet, dalam : Lachman L, Lieberman

H.A., dan Kanig J. L. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga,

Volume 2. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Ben, E.S., Zulianis dan A. Halim. Studi Awal Pemisahan Amilosa dan

Amilopektin Pati Singkong dengan Fraksi Butanol-Air. Jurnal Sains dan

Teknologi Farmasi, Vol.12, No.1.(2007)

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New

York: John Wiley & Sons.

Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia III. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI, hal 7.

Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI, hal 4, 649.

Fortuna T., Juszczak L., and Palasiński M., Properties of Corn and Wheat Starch

Phosphates Obtained from Granules Segregated According to Their Size,

2001, EJPAU, Vol. 4.

Govedarica Biljana, Injac Rade, Dreu Rok, and Srcic Stane, 2011. Formulation

(19)

55

paracetamol powders prepared by direct compression. Slovenia :

University of Ljubljana.

Giri, N., Natarajan, R, K., Gunasekaran, S., Shreemathi, S., 2011. C NMR and FTIR

Spectroscopic Study of Blend Behavior of PVP and Nano Silver Particles.

Archives of Applied Science Research., Vol. 3(5):624-630

Hauschild K and Picker KM. Evaluation of a New Coprocessed Compound Based

on Lactose and MaizeStarch for Tablet Formulation. AAPS Pharm Sci,

2004; 6 (2): 1-12.

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and pills, in : Osol A., Chase G. D.,

Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E.,

Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical

Sciences 16th Edition, Volume 2. Easton : Mack Publishing Company. Lachman, C.L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L., 2008. Teori dan Praktek Farmasi

Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas

Indonesia Press, hal 643, 654, 658-659, 674, 676, 701.

Lieberman, H.A., A.S Rankell, 1989. Drying, in : Lachman, L., Liebermann, H.A., J.L Kaning, (Ed.), The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd

Edition, Philadelphia : Lea, & Febiger, p. 52.

Martin, A., Swabrick, J., Cammarata, A. 1993. Mikromeritik, dalam : Farmasi

Fisika 2 Dasar Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mendes, R., W., and Bhargava H. 2007. Lozenges, in : Encyclopedia of

Pharmaceutical Technology Third Edition, Volume 4. New York : Marcel Dekker Inc.

M.Sujatha Kumari, CH. Prasanthi, CH. Sudha Bhargavi, M.Praveena Kumari,

S.Ushasri. Reassessment Of Novel Co-processed Multifunctional

Excipients International Research Journal Of Pharmaceutical And

Applied Sciences (IRJPAS); 2013; 3(4):122-128

Muktamar, T.R., 2007. Pengaruh Penambahan PVP (Polivinil Pirolidon) sebagai

(20)

56

dengan Metode Granulasi Basah. Surakarta: Skripsi. Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nugrahani I 2005 Karakterisik Granul dan Tablet Propranolol Hidroklorida

dengan Metode Granulasi Peleburan (cited 2010 Des 13)

Available at:http://jurnalfarmasiuiacid/pdf/2005/v02n02/ilma0202pdf

Quellet M, Percival MD. Mechanism of acetaminophen inhibition of

cyclooxygenase isoforms. Arch Biochem Biophys. 2001;387:27380.

Ostertag, C., 2001. World Production and Marketing of Starch in Cassava Flour

and Starch : Progress and Research and Development dalam

http://www/fao.org/docrep/X5032E08.GIF

Parrot, E, L. 1970. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics.

Minnepolis : Burgess Publishing Company.

Raval, Amar.M, and Patel M.R. 2014. A review on Development of

Multifunctional Co-processed Spray dried Excipients. India, Gujarat,

College campus Modasa.

Rismana, E., 2004. Modifikasi Pati untuk Farmasi dalam :

www.pikiranrakyat.com/cetak/0504/06cakrawala/lainnya03.htm

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Weller, P. J. 2009. Handbook of Pharmaceutical

Exipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association.

Rukmana, Rahmat., 1997. Usaha Tani Jagung. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, hal

21, 23.

Sulaiman, T.N.S. (2007). Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet, Cetakan

Pertama. Yogyakarta: Mitra Communications Indonesia. Halaman 149-153.

Sanjay S. Patel, Natvarlal M. Patel; (2009), Development of Directly Compressible

coprocessed Excipient for Dispersible Tablets using 32 Full Factorial

Design, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,

(21)

57

Siregar, Charles JP. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar Dasar

Praktis. Jakarta : EGC. p. 145 – 147; 159 – 166; 172 – 173; 178 – 179; 183

– 184; 193; 198; 223 – 224; 235 – 238; 505 – 507; 512; 516 – 517; 542.

Swarbrick, J., James, C.B., 2001. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology,

Vol. 20, New York: Marcel Dekker Inc., p. 58.

Toumi, L.B., Radia, D., Zineb, S., Khedidja, A., 2011. Flow Characteristics

Optimization of Corn Starch and Microcrystalline Cellulose Mixture by

Wet Granulation

Uma Rani. G., Naheed Begum., 2014. Over View of Co Processed Excipients Used

To Improve Tabletting Performance. Journal of Advance Drug Delivery

(JADD), Vol.1, issue 6. Desember-2014.

United State Pharmacopeial Convention, 2007. USP-NF 30. Hal 674

Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Oleh Dr. Rer nat. Soendari

Noerono Soewandi., Apt., dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadi

Prodjo, Apt. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wicaksono, A. 2008. Suksinilasi Pati Singkong Pregelatinisasi sebagai

Penghancur dan Pengikat pada Tablet Amoxicillin. Jakarta: Skripsi.,

FMIPA Universitas Indonesia.

http://id.wikipedia.org.wiki/jagung

http://www.spektrum.de/lexikon/biochemie/amylose/360

https://queenofsheeba.wordpress.com/2009/11/17/komposisi-susu/

https://id.wikipedia.org.wiki/Amilopektin

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode kempa langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling

ekonomis untuk pembuatan tablet karena langkah pengolahan yang dibutuhkan

lebih sedikit daripada teknik lainnya (Akram et al., 2011). Yakni, memerlukan bahan aktif yang tepat dicampur dengan bahan pengisi yang sesuai sebelum

kompresi. Selain dari kesederhanaan proses formulasi dan pembuatan, keuntungan

utama dari kompresi langsung yaitu mengurangi modal, tenaga kerja dan biaya

energi untuk pembuatan dan menghindari penggunaan air untuk granulasi pada

bahan obat yang sensitif terhadap air. Dengan demikian, kompresi langsung sangat

efisien (Karsten Hauschild dan Katharina M. Picker, 2004). Namun keberhasilan

suatu tablet kempa langsung adalah berdasarkan eksipiennya, jika digunakan

eksipien yang baik dalam pembuatan suatu sediaan tablet maka harga bahan yang

diperlukan akan lebih mahal. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara

kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata

atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat

tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat

pengembang, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Departemen

Kesehatan RI, 1979).

Pembuatan eksipien kempa langsung, bisa dilakukan dengan co-process

eksipien. Co-processing merupakan suatu proses pengembangan bahan baku kempa langsung yang didasarkan pada konsep baru dari dua atau lebih eksipien

yang berinteraksi pada tingkat sub-partikel dengan tujuan untuk menunjukkan

fungsi yang lebih baik (Raval et al., 2014). Kombinasi dari bahan-bahan yang dipilih diharapkan akan mendapatkan manfaat dari salah satu bahan yang lain,

sehingga campuran ini menjadi granul yang lebih baik dan kompak, sehingga dapat

digunakan sebgai bahan pengisi yang baik. Saat ini proses pengembangan eksipien

co-process banyak dikembangkan menggunakan Amilum yang merupakan polimer dari karbohidrat yang dapat digunakan sebagai eksipien campuran pengisi tablet

(23)

2

aliran yang buruk sifat yang tidak memenuhi laktosa monohidrat membatasi

penggunaan kristal laktose monohidrat sebagai pengisi-pengikat untuk tablet

langsung. Peneliti dan produsen eksipien banyak memodifikasi laktose monoidrat

untuk mencapai produk yang menunjukkan kompaktibilitas yang baik, mengurangi

kecenderungan capping dan sifat alir yang baik untuk memenuhi kebutuhan eksipien untuk eksipien kompresi langsung. Processing laktosa menjadi gumpalan α-laktosa monohidrat kecil (misalnya, Tablettose, Pharmatose DCL 15) atau spray-drying laktosa dilakukan untuk meningkatkan karakteristik tablet langsung (Uma Rani and Naheed Begum, 2014).

Pada penelitian yang telah ada sebelumnya, telah dilakukan pengembangan

eksipien kempa langsung dari pati jagung dengan avicel ph 101 menjadi senyawa

co-processed baru dengan metode granulasi basah dengan tujuan optimisasi sifat alir dari kedua bahan tersebut (Toumi et al., 2011). Beberapa contoh co-process

yang sudah ada misalnya adalah Ludipress, Cellactose, Microcelac100, Starlac, dan

Pharmatose DCL40 (Uma Rani adn Naheed Begum, 2014). Pada penelitian ini akan

dilakukan co-processed eksipien dari laktosa dan pati jagung (7:3) dengan penambahan PVP K-30 dengan kadar 1% dan 3% sebagai bahan pengikat dengan

metode pembuatan granulasi basah dan kemudian digunakan parasetamol sebagai

model obat. Evaluasi granul pada eksipien granul co-process meliputi sifat alir, kandungan lengas, % kompresibilitas, distribusi ukuran granul dan kompaktibilitas

yang baik.

Granulasi basah merupakan metode pembuatan tablet yang paling banyak

digunakan. Namun pada penelitian ini granulasi basah digunakan dalam metode

pembuatan granul eksipien co-process laktosa dan amilum jagung. Prinsip metode granulasi basah adalah mencampur zat aktif dengan eksipien menjadi partikel yang

lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah tertentu sehingga

akan diperoleh massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini digunakan pada

zat aktif yang tahan terhadap kelembaban dan panas (Ansel, 1989).

Sekarang ini amilum yang sering digunakan di industri farmasi ada dua

macam yaitu amilum alami dan amilum termodifikasi. Amilum dalam bentuk alami

(24)

3

ini banyak digunakan di industri makanan dan farmasi sebagai bahan pengisi (filler) dan pengikat (binder) dalam pembuatan tablet, pil dan kapsul. Namun, Amilum ini mempunyai dua keterbatasan besar dalam membentuk tablet yang baik, yaitu tidak

mempunyai daya alir (fluiditas) dan kompaktibilitas. Oleh karena itu pati jenis ini belum banyak dipakai dalam formula tablet kempa langsung (Rismana, 2004;

Ostertag, 2001).

Salah satu amilum yang dapat digunakan sebagai bahan eksipien yaitu

amilum jagung. Amilum jagung mudah diperoleh dan harganya terjangkau.

Amilum jagung mengandung 28% amilosa dan 72% amilopektin (Wicaksono,

2008). Amilum jagung berupa serbuk halus, memiliki luas permukaan yang besar.

Amilum alami bersifat adhesif sehingga sifat alirnya kurang baik (Ben, dkk., 2007).

Sesuai dengan pemaparan diatas, laktosa banyak digunakan sebagai

campuran eksipien co-process, laktosa atau gula susu merupakan bahan pengisi yang paling banyak digunakan karena tidak bereaksi dengan hampir semua obat,

baik yang digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat. Sediaan obat yang

menggunakan laktosa memberikan kecepatan pelepasan obat yang baik, granul

yang terbentuk cepat kering dan waktu hancur tidak terlalu peka terhadap

perubahan (Banker dan Anderson, 1986). Metode pembuatan co-process eksipien memiliki berbagai metode, diantaranya metode yang digunakan adalah spray drying, fluid bed granulation, wet granulation, dry granulation, melt granulation, co-transformation, milling, roller drying, dan co-precipitation (Kumari et al., 2013).

PVP-K30 digunakan dalam penelitian ini dikarenakan laktosa dan pati

jagung tidak dapat membentuk kesatuan yang baik, sehingga perlu untuk

ditambahkan pengikat dari luar. PVP-K30 berfungsi sebagai bahan pengikat pada

kadar 0,5 – 5 % (Rowe et al). Penggunaan bahan pengikat PVP K-30 karena mampu membentuk ikatan yang kuat antar granul, sehingga tablet yang dihasilkan memiliki

kekerasan dan kerapuhan yang cukup. Selain itu PVP K-30 memiliki sifat alir baik,

sudut diam minimum dan menghasilkan daya kompaktibilitas lebih baik

(Muktamar, 2007). Laktosa dengan pati jagung ditambah juga bahan pengikat

PVP-K30 diharapkan bisa menghasilkan eksipien yang dapat memenuhi persyaratan

(25)

4

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah penambahan PVP-K30 dengan kadar 1% dan 3% dapat mempengaruhi

mutu fisik granul koproses laktosa dan pati jagung sebagai bahan pembawa

kempa langsung ?

2. Bagaimana pengaruh granul dasar terhadap efektifitas mutu fisik tablet

paracetamol dengan uji potensial pengenceran?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan pengaruh kadar PVP K-30 sebesar 1% dan 3% pada granul

koproses campuran laktosa dan pati jagung sebagai bahan pembawa kempa

langsung.

2. Mengetahui pengaruh granul dasar terhadap efektifitas mutu fisik tablet paracetamol dengan uji potensial pengenceran.

1.4 Hipotesis

Peningkatan kadar PVP K-30 pada metode koproses laktosa dan pati jagung

dengan metode granulasi basah dapat meningkatkan efektifitas granul kempa

langsung terkait dengan uji mutu fisik granul (kandungan lengas, sifat alir,

kompaktibilitas, % kompresibilitas, dan distribusi ukuran granul) sebagai bahan

pembawa kempa langsung.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan

dalam formulasi tablet kempa langsung menggunakan laktosa – pati jagung sebagai

bahan pembawa serta dapat mengetahui kemampuan PVP K-30 1% dan 3% pada

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa granul ko-proses laktosa dan avicel PH 101 (5:5 dan 7:3) yang diproses dengan metode sembur kering dapat menghasilkan sifat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet dengan bahan disintegran dari campuran granul pati kentang dengan pati sari tape (brem padat) yang dibuat dengan metode cetak langsung

yang dibuat dari campuran jagung, sorgum dan kacang hijau.. untuk mendapatkan mutu dan sifat-sifat produk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah laktosa dan jumlah SSG serta interaksi keduanya terhadap sifat fisik granul pembawa; serta mengetahui

Dibuat suspensi pati jagung dalam air 16,6% b/v Dipanaskan pada suhu 60 o C sampai mengental Dituang di atas porselin lalu dikeringkan pada.. suhu 60 o C selama

Definisi lain tablet kempa adalah unit bentuk sediaan solid, dibuat dengan mengempa suatu campuran serbuk yang mengandung zat aktif dengan atau tanpa bahan tanbahan atau

Pada Tabel 2 dapat dilihat hasil dari pengujian kuat tarik plastik polipropilena campuran gula jagung dan pati talas, sedangkan grafik massa pati talas terhadap rata-rata kuat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah laktosa dan jumlah SSG serta interaksi keduanya terhadap sifat fisik granul pembawa; serta mengetahui