• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

PADA TUMBUHAN GEMPOL (

Nauclea orientalis

L

.

)

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

JURICE PRASTIKA

201010070311005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

PADA TUMBUHAN GEMPOL (

Nauclea orientalis

L

.

)

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :

JURICE PRASTIKA

201010070311005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

SURAT PERNYATAAN

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya Allah Tidak akan mengubah apa yang ada pada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri” (Al. Rad 13:11).

Tiada yang mustahil di dunia ini apabila kita ingin mengapai suatu impian, akan tetapi

impian yang indah di hadapan sang pencipta dan dimata sesama yaitu impian yang diperoleh dengan usaha, kerja keras, kejujuran, keiklasan yang diiringi doa, karena:

Tiada Usaha Yang Sia-Sia, karyaku kepada orang-orang yang kusayang dalam hidupku :

Ayah dan Ibunda (Isherwanto dan Hartatik) yang tercinta dan tersayang yang selalu

membasuhi belaian kasih dan curahan doa yang tiada henti, Semoga limpahan kasih juga diberikan Allah kepada kalian. Amin. Terima kasih atas segalanya dukungan dan doa

kalianlah yang sangat berarti bagi ananda hingga terselesaikannya tugas akhir ananda dengan baik dan tepat waktu. Barakallah Lana Walakum.

Seluruh Keluarga besar ku yang telah memberikan dukungan semangat dan doa sehingga

termotivasi dalam meyelesaikan tugas akhir dengan penuh tanggung jawab.

Saudara seperjuangan Biologi angkatan 2010 khususnya teman-teman biologi A yang

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur khadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq, inayah, serta karuniaNya sehingga penulis mampu menumbuhkan semangat yang baru hingga terselesaikannnya penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam kami haturkan kepada sang revolusioner dunia, junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar.

Atas segala berkah dan Irodatnya, penulis mampu menyelesaikan skripsi

dengan judul” Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan

Gempol (Nauclea orientalis L.) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA”.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi pada jurusan pendidikan biologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ayah dan ibunda tercinta yang selalu mencurahkan doa dan dukungan baik materi maupun immateri.

2. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Yuni Pantiwati MM.,M.Pd selaku ketua jurusan pendidikan biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

(8)
(9)
(10)
(11)

xi

2.1 Tinjauan Umum Tentang Metabolit Sekunder 8

2.1.1Jenis – Jenis Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan 10

2.1.1.1Terpenoid 10

1) Minyak Atsiri 12

2) Diterpenoid Dan Giberelin 15

3) Triterpenoid (Termasuk Saponin) Dan Steroid 15

4) Karotenoid. 17

(12)

xii

2.1.1.3Fenol 19

1) Flavonoid 19

2) Tanin 20

2.1.2. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Pembentukan Senyawa

Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan 22

2.2Tinjauan Umum Tentang Tumbuhan Gempol (Nauclea orientalis L.) 25 2.2.1Klasifikasi Tumbuhan Gempol (Nauclea orientalis L.) 25 2.2.2Deskripsi Tumbuhan Gempol (Nauclea orientalis L.) 26 2.2.3Penyebaran Dan Habitat Gempol (Nauclea orientalis L) 27 2.2.4Manfaat Tumbuhan Gempol (Nauclea orientalis L.) 28 2.3Tinjauan Penelitian Pada Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.) 29

2.3.1Pemeriksaan Fitokimia 29

2.3.2Metode Ekstraksi 30

2.3.3Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 31

2.4Tinjauan Umum Tentang Sumber Belajar 33

2.5Kerangka Konsep 37

BAB II METODE PENELITIAN 38

3.1 Jenis Penelitian 38

3.2Tempat Dan Waktu Penelitian 38

3.3 Objek Penelitian 38

3.4 Variabel Penelitian 39

3.5Definisi Operasional Variabel 39

3.6Prosedur Penelitian 40

3.6.1 Tahap Persiapan Alat Dan Bahan 40

3.6.2 Tahap Pelaksananan 42

3.6.2.1Tahapan Pemeriksaaan Skrining Fitokimia Senyawa

Metabolit Sekunder 42

3.6.2.2Penentuan Kadar Senyawa Metabolit Sekunder

Dengan Klt (Kromatografi Lapis Tipis) 45

3.7Teknik Pengumpulan Data 48

(13)

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50

1.1 Hasil Penelitian 50

4.1.1 Hasil Penelitian Skrining Fitokimia Senyawa Golongan Terpenoid Pada Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 51 4.1.1.1 Hasil Skrining Fitokimia Triterpenoid Dan Steroid Pada Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 51 4.1.1.2Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Saponin Pada

Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 52 4.1.2 Hasil Penelitian Skrining Fitokimia Senyawa Alkaloid

Pada Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 54 1.1.3Hasil Penelitian Skrining Fitokimia Senyawa Fenolik Pada Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 55

1.1.3.1Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Fenol Pada Daun,

Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 55 1.1.3.2Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Tanin Pada Daun,

Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 57 4.1.3.3 Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Flavonoid Pada Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 58 4.1.4 Hasil Penelitian KLT (Kromatografi Lapis Tipis) Tumbuhan

Gempol (Nauclea Orientalis L.) 59

4.1.4.1 Hasil Penelitian KLT Senyawa Terpenoid Pada Daun,

Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 60 4.1.4.2 Hasil Penelitian KLT Senyawa Saponin Pada

Daun,Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 62 4.1.4.3 Hasil Penelitian KLT Senyawa Alkaloid Pada

Daun,Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 64 4.1.4.4 Hasil Penelitian KLT Senyawa Fenol Dan Tanin Pada

Daun,Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 65 4.1.4.5 Hasil Penelitian KLT Senyawa Flavonoid Pada Daun, Batang, dan Akar Tumbuhan Gempol (N.orientalis L.) 67

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 69

4.2.1 Pembahasan Hasil Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun

Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.) 69

4.2.2 Pembahasan Hasil Senyawa Metabolit Sekunder Pada Batang

(14)

xiv

4.2.3 Pembahasan Hasil Senyawa Metabolit Sekunder Pada Akar

Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.). 74

4.3Pembahasan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar 76

4.3.1Kejelasan Potensi 76

4.3.2Kesesuaian Dengan Tujuan Belajar 77

4.3.3Ketepatan Sasarannya 77

4.3.4Kejelasan Informasi Yang Diungkapkan 78

4.3.5Kejelasan Pedoman Eksplorasi 78

4.3.6Kejelasan Perolehan Yang Diharapkan 78

4.3.6.1Analisis Hasil Penelitian 79

a. Fakta Yang Terungkap 80

b. Konsep Yang Dikembangkan 83

c. Pengembangan Perinsip 84

d. Perumusan Hukum 85

e. Pemakaian Terminologi 85

4.3.6.2Pengembangan Penelitian Dalam Organisasi Instruksional. 85 a. Seleksi Materi/Konsep Esensial 86 b. Perencanaan Dalam Program Instruksional 87

c. Rencana Program Pembelajaran 89

d. Evaluasi Proses Dan Hasil Kegiatan Belajar 90

BAB V PENUTUP 91

5.1 Kesimpulan 91

5.2 Saran 92

DAFTAR PUSTAKA 93

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Golongan Utama Terpenoid Tumbuhan 12

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Alur Biosintesis Terpenoid Dalam Tumbuhan 11

Gambar 2 Rumus Kimia Monoterpena 13

Gambar 3 Rumus Kimia Seskuiterpenoid 14

Gambar 4 Struktur Beberapa Karotenoid 17

Gambar 5 Struktur Beberapa Alkaloid Berdasarkan Sistem Cicinya 18

Gambar 6 Struktur Dasar Flavonoid 20

Gambar 7 Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.) 26 Gambar 8 Daun Dan Batang Tumbuhan Gempol (Nauclea Orientalis L.) 27 Gambar 9 Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Triterpenoid 51

Gambar 10 Hasil Metode Forth Senyawa Saponin 52

Gambar 11 Reaksi Reaksi Hidrolisis Saponin Dalam Air 53 Gambar 12 Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Alkaloid 54

Gambar 13 Reaksi Uji Wagner 55

Gambar 14 Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Fenol 56 Gambar 15 Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Tanin 57 Gambar 16 Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Flavonoid 58

Gambar 17 Hasil KLT Senyawa Terpenoid 61

Gambar 18 Hasil Uji Penegasan Senyawa Saponin 62

Gambar 19 Hasil KLT Senyawa Saponin 63

Gambar 20 Hasil KLT Senyawa Alkaloid 64

Gambar 21 Hasil KLT Senyawa Fenol 65

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Rancangan Program Pembelajaran (RPP) 98

Lampiran 2 Format Penilaian Proses 108

Lampiran 3 Format Penilaian Produk 109

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Dari Laboratorium Kimia UMM 110

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian Dari Laboratorium Bioteknologi UMM 111

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Abdolah, Rachmy Fatma. 2009. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tanaman Rumput Kebar (Biophytum Petersianum Klotzsch). Skipsi, Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Askives. 2013. Nauclea Orientalis. (online). http://www.askives.com/nauclea-orientalis-lin.html. diakses 9 Februari 2014

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Desmiaty, Y.; Ratih H.; Dewi M.A.; Agustin R. 2008. Jurnal Penentuan Jumlah Tanin Total pada Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) dan Daun Sambang Darah (Excoecaria bicolor Hassk.) Secara Kolorimetri dengan Pereaksi Biru Prusia. Ortocarpus. 8, 106-109.

Djaswir, Darwis. 2006. Teknik Penelitian Kimia Anorganik Bahan Alam. FMIPA. Universitas Andalas: Medan.

Dorly, 2005. Potensi Tumbuhan Obat Di Indonesia Dalam Pengembangan Indistri Agromedis Pengantar Falsafah Sains (PPS 702). Sekolah Pasca Sarjana/S3 Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Edeoga, H.O., D.E. Okwu & B.O. Mbaebie. 2005. Phytochemical Constituents of Some Nigerian Medicinal Plants. African Journal of Biotechnology. 4 (7), pp 685-688, (online), http://www.academicjournals.org /AJB, diakses 23 Februari 2014. Fassenden. 1989. Kimia Anorganik. Jakarta : Erlangga

Grritter, Roi J: Bobbitt, James M: Scahwarting, Arthur E. 1991. Pengantar Kromatografi Edisi Kedua. Bandung : ITB.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung terbitan kedua: Bandung.

Hart, H, Craine, L.E & Hart, D.J. 2003. Kimia Organik.Jakarta : Erlangga.

Indrayani, Lany et al. 2006. Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Ekstrak Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta Jamaicensis L. Vahl) Terhadap Larva Udang (Artemia Salina Leach). Fakultas Sains Dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. 12 (57–61)

(19)

xix

Kartika, Unoviana. 2013. Awas, Jamu Berbahaya Masih Beredar, (online), (http://health.kompas.com/read/2013/01/30/1700486/Awas..Jamu.Berbahaya.Ma sih.Beredar), diakses pada 28 Februari 2014.

Key, Erik. 2013. Senyawa Terpenoid. online. (http://payalintiny.blogspot.com /2013/03 /senyawa- terpenoid.html), diakses 2 Februari 2014.

Khopar S.M. 1985. Konsep Dasar Kimia Analitik. Terjemahan Saptoraharjo . 1990. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Kosasih, Engkos: Ana, Eddy: Safari, Ali. 2011. Informasi Singkat Benih Gempol (Nauclea orientalis L.). Madura: Balai Perbenihan Tanaman Hutan Jawa.

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2012. Dokumen kurikulum 2013. (online). http://kangmartho.com. diakses tanggal 23-5-2014.

Linnaeus,C. 1763. Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas Edisi 2. Missouri Botanical Garden.

Malangngi ,Liberty P.; Sangi,Meiske S.; Paendong ,Jessy J. E. 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksi dan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal MIPA Unsrat Online vol.1 (1) 5-10. Manado : Jurusan Kimia FMIPA Unsrat.

Mardani, yusuf. 2013. Identifikasi senyawa Metabolit sekunder pada tanaman sirsak (Annona muricata L), Srikaya (Annona squamosa L.), dan Mimba (Azadirachta indica A. Juss). Skipsi, Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Marlinda,Mira: Sangi,Meiske S.: Wuntu ,Audy D. 2012. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo), diakses 2 maret 2014.

Markham K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung : ITB Prees.

Marliana, Soerya dewi: Suryanti, Venty; Suyono. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Jurnal Biofarmasi 3 (1): 26-31, Pebruari 2005, ISSN: 1693-2242. Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta

Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kopetensi. Bandung : Remaja Rosda.

(20)

xx

Mulyasa.2002. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Nahrstedt, A dan Butterweck .1997. Biologically active and other chemical constituents of the herb of Hypericum Perforatum L. Jurnal Pharmacopsychiatry, No.30. :129-134.

Nuringtyas, Tri Rini: Purwanto, Hari : Rochayati. 2007. Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Muda Dan Tua Empat Jenis Tanaman Pakan Alami Ulat Atakas (Attacus Atlas L.). Database Jurnal Indonesia. vol.6 (1):63-70. (online)(http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=39827&i dc=35).Diakses 28 Januari 2014.

Widodo,Nur. 1990. Study Diversitas Plankton Pada Perairan Sungai Semangu Yang Terkena Limbah Dari Proses Pembuatan Bahan Baku Pabrik Kertas PN. Blabak Sebagai Sumber Belajar Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kehidupan Organism Bagi Siswa SMA. Skripsi. IKIP Yogyakarta

Partanto dan Dahlan. 1991. Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arloka

Raghavamma S. T. V; Rao N. Rama ; Rao Sambasiva; Rao G. Devala. 2011. In vitro antioxidant potential of crude extract from leaves of Nauclea orientalis Linn. Journal of Pharmacy Research 2011,4(5),1548-1549

Rasyid, A. 2012. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder- Serta Uji Aktivitas Antibakteri Dan Anti Oksidan Ekstrak Metanol Tripang Stichopus Hermani. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, vol.4, No.2, Hal. 360-368.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : ITB Press.

Roth, Herman J dan Blaschke, Gottfried. 1994. Analisis Farmasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Saha, Ery. 2013. Senyawa Terpenoid. online. (http://haba2haba.blogspot.com/ 2013/03/terpenoid-adalah.html). diakses 2 Februari 2014.

Sangi, M.; Runtuwene, M.R.J.; Simbala, H.E.I. dan Makang, V.M.A. 2008 Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal chemistry Progress, vol 1,47-53.

Septyaningsih, Dyah.2010. Isolasi Dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Biji Buah Merah ( Pandanus conoideus Lam k.). Skipsi. Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan Alam Universitas sebelas maret.

Simbala, Hari E.I. 2009. Analisis Senyawa Alkaloid Beberapa Jenis Tumbuhan Obat Sebagai Bahan Aktif Fitofarmaka. Pacific jurnal. vol. 1: 489-494.

(21)

xxi

Soeyono, A. 2008. Induksi Pembentukan Senyawa metabolit sekunder Tanaman Sidaguri (Sida rhombifolia L). Melalui Perlakuan cerkaman Air, Jurnal. Fakultas MIPA, Institute Pertanian Bogor.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.

Sumaryono, W. (1996) .“Pengkajian Metabolit Sekunder dan Prospeknya Dalam

Perkembangan Industri Nasional”. (online) Kuliah Tamu Pada Forum Himpunan Mahasiswa, FMIPA - ITS, PP 3 -4, diakses 2 Februari 2014.

Sunarminingsih. 2002. Metabolit Sekunder: Manfaat Dan Perkembangannya Dalam Dunia Farmasi. (online) Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, diakses 2 Februari 2014.

Tobing, Rangke.L. 1989. Kimia Bahan Alam. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Wikipedia. 2013. Nauclea Orientalis. (online).

http://en.wikipedia.org/wiki/Naucleaorientalis. diakses 9 Februari 2014. worldagroforestry-centre.2013. Nauclea Orientalis. (online).

http://www.worldagroforestry-centre.org/SEA/Products/AFDbases-/AF/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=17928. Diakses 9 Februari 2014.

(22)

1 sekitar 200 produk jamu mengandung bahan kimia berbahaya. Masyarakat saat ini beralih pada pengobatan tradisional yang terbuat dari bahan dasar tumbuhan obat. Penggunaan tumbuhan obat merupakan salah satu alternatif dalam bidang pengobatan, karena tumbuhan obat memiliki kandungan bahan alami yang diyakini mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat sintetis. Bahkan banyak masyarakat yang meracik dan mengolah sendiri tumbuhan obat sebagai pengobatan.

(23)

2

Tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) merupakan tumbuhan dari family Rubaceae. Pohon ini memiliki batang lurus, tinggi mencapai ±35 m, diameter ± 80-100 cm. Tumbuhan ini dapat bermanfaat untuk mencegah erosi tanah, mencegah banjir, karena tumbuhan ini merupakan jenis pohon-pohon tinggi yang sesuai tumbuh didaerah pinggiran sungai. Menurut Kosasih (2011) sebagian masyarakat memanfaatkan daun tumbuhan ini sebagai obat penurun panas dan kulit pohon sebagai obat sakit perut, luka, dan obat anti kanker.

Masyarakat menggunakan tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) sebagai tumbuhan obat tanpa mengetahui kandungan senyawa kimia aktif yang bermanfaat dalam pengobatan, sehingga dikuatirkan terdapat kandungan senyawa yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Pada penelitian sebelumnya Nuringtyas (2004) menemukan bahwa daun tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) mempunyai kandungan metabolit sekunder yang paling beragam, yaitu golongan flavonoid, golongan fenolik dan golongan terpenoid. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang jenis dari golongan senyawa metabolit sekunder apa saja yang terkandung pada tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) yang bermanfaat untuk pengobatan.

(24)

3

senyawa-senyawa kimia dibentuk dan diuraikan melalui proses metabolisme. Ada dua metabolisme dalam tumbuhan yaitu metabolisme primer dan metabolisme sekunder. Menurut Simbala (2009) proses metabolisme primer melibatkan senyawa-senyawa yang disebut metabolit primer yaitu protein, karbohidrat, lipida, dan asam nukleat. Proses yang kedua yaitu metabolisme sekunder yang menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang terbagi menjadi tiga golongan kelompok besar yakni terpenoid (termasuk triterpenoid, steroid, dan saponin), senyawa alkaloid, dan senyawa fenol termasuk (flavonoid dan tanin). Perbedaan dari senyawa metabolit primer dan metabolit sekunder yaitu terletak pada distribusinya dan fungsinya dimana metabolit primer terdapat merata dalam tiap organisme yang berfungsi sebagai sumber energi dan pertumbuhan, pada metabolit sekunder tidak merata dalam tiap organisme dan memiliki fungsi hanya sebagai ekologis dan pertahanan.

(25)

4

Berdasarkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran biologi tingkat SMA kelas XI, semester 1 tercantum KD mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup, khususnya pada materi pokok komponen kimiawi penyusun sel. Materi pokok tersebut sesuai dengan kajian tentang identifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada suatu spesies. Berdasarkan latar belakang tersebut sehingga akan dilakukan penelitian tentang identifikasi senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) sebagai sumber belajar biologi SMA.

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Jenis senyawa metabolit sekunder apakah yang terkandung pada daun, batang, dan akar tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.)?

1.2.2 Bagaimanakah hasil penelitian ini dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi di SMA pada materi pokok komponen kimiawi penyusun sel?

1.3Tujuan Penelitian

(26)

5

1.3.2 Untuk memperoleh konsep dari penelitian identifikasi senyawa metabolit sekunder pada daun, batang, dan akar tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) yang akan digunakan sebagai sumber belajar biologi di SMA.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1) Menambah wawasan keilmuan mengenai kandungan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.). 1.4.2 Manfaat Praktis

1) Menyumbangkan kepada bidang kemasyarakatan mengenai informasi tentang kandungan senyawa kimia aktif dari tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) yang berperan dalam pengobatan.

2) Menyumbangkan pada dunia pendidikan mengenai konsep identifikasi senyawa metabolit sekunder pada akar, batang, dan daun tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) sebagai sumber belajar biologi di SMA pada materi pokok komponen kimiawi penyusun sel.

3) Menyumbangkan pada bidang Ilmu pengetahuan sebagai dasar bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.).

(27)

6

1.5Batasan Masalah

1.5.1 Objek penelitian ini menggunakan akar, batang, dan daun tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.), dimana Lokasi pengambilan sampel penelitian dikawasan kota Malang Kecamatan Blimbing Kelurahan Pandanwangi.

1.5.2 Penelitian ini hanya khusus mencari dan mengetahui jenis kandungan senyawa metabolit sekunder pada akar, batang, dan daun tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.).

1.5.3 Senyawa metabolit sekunder yang akan diteliti yaitu pada senyawa terpenoid (termasuk triterpenoid, steroid dan saponin), alkaloid, dan fenol (termasuk flavonoid dan tanin).

1.5.4 Parameter penelitian ini adalah mempelajari tentang jenis senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) dengan metode fitokimia dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

1.6Definisi Istilah

(28)

7

1.6.2 Senyawa metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya (Rasyid, 2012).

1.6.3 Tumbuhan gempol (Nauclea orientalis L.) adalah tumbuhan dari family Rubaceae, batang biasanya lurus, tinggi mencapai ±35 m, dan diameter ±80-100 cm (Kosasih, 2011).

Referensi

Dokumen terkait