1 A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan anak adalah istilah yang berlaku untuk mengamati perubahan mental dan fisik yang dialami seorang anak untuk tumbuh dewasa (Patilima, 2015). Perkembangan gerak dasar dan penyempurnaan merupakan hal yang penting selama masa anak-anak. Semua anak-anak kecuali yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya, mampu mengembangkan dan mempelajari berbagai macam gerak, gerakan demikian merupakan pengulangan terus menerus dari kebiasaan dan menjadikannya dasar dari pengalaman lingkungan mereka.
Anak usia 6 - 11 tahun biasa disebut dengan middle childhood atau pertengahan masa anak-anak dimana mengalami peningkatan pertumbuhan, kekuatan dan kemampuan fisik. Selain itu lebih baik dalam koordinasi gerakan, lebih kuat dan lebih cepat. Perkembangan kemampuan motorik anak usia 7 tahun diantaranya mampu berdiri seimbang satu kaki dengan mata tertutup, dapat berjalan pada balance beam dengan lebar 2 inchi. Dapat melompat dan meloncat dengan tetap pada kotak kecil. Perkembangan kognitif anak usia 6 – 11 tahun cenderung egonya mulai berkurang, anak mulai berpikir dengan logika serta kemampuan memori dan bahasa meningkat (Papalia et al., 2002).
Latihan motor skill merupakan salah satu bentuk latihan berupa kombinasi dari kecepatan, kekuatan, orientasi ruang, memori dari rangkaian aksi dan keseimbangan. Latihan motor skill adalah latihan fisik dengan waktu yang relatif singkat dan mudah, diantaranya ada obstacle course dan berjalan pada balance beam. Latihan obstacle course mampu melatih kelincahan dan balance beam mampu melatih keseimbangan. Penelitian yang telah dilakukan pada anak dengan usia rata-rata 5,2 tahun dengan lama waktu 9 bulan bahwa latihan aerobik fitness dan motor skill mempengaruhi perbaikan spatial working memory dan atau attention (Niederer et al., 2011).
dari kebugaran, kelebihan dari aktifitas fisik adalah meningkatkan fungsi kognitif. Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar dan menggunakan bahasa. Fenomena saat ini pada anak-anak mengalami penurunan kebugaran fisik bersamaan dengan tekanan sekolah untuk meningkatkan performa kognitif. Pada anak-anak usia dini hanya fokus pada kemajuan paramater kognitif seperti kemampuan mengingat dan atensi karena kedua hal tersbut penting untuk akademis. Perkembangan kognitif menjadi sangat penting manakala anak akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan berfikir (Telles et al., 2013). Proses kognitif berguna untuk merubah pemikiran seseorang, intelegensi, dan bahasa (Santrock, 2016).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di sekolah dasar Al-Firdaus Surakarta kelas 1 berjumlah 78 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki sejumlah 44 dan siswa perempuan 34 dengan rata-rata usia 6,4 tahun. Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan fungsi kognitif dengan jumlah responden yaitu 10 siswa menggunakan stroop color and word test adalah 6 siswa dengan score kurang dari acuan normal yang
ditetapkan yakni lebih dari 45 detik setiap blangko pemeriksaan. Sekolah ini belum pernah ada yang mengadakan penelitian tentang “Latihan motor skill untuk meningkatkan fungsi kognitif pada anak kelas 1”, maka dari itu
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh latihan motor skill terhadap peningkatan fungsi kognitif pada anak kelas 1?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh latihan motor skill terhadap peningkatan fungsi kognitif pada anak kelas 1.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis terhadap peningkatan fungsi kognitif anak kelas 1.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengembangan keilmuan tentang latihan motor skill untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelas 1.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Bagi orang tua anak
b. Bagi fisioterapi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbanyak referensi sehingga dapat meningkatkan wawasan dan kualitas pembelajaran ilmu fisioterapi terutama dalam penatalaksanaan pelayanan khususnya pada bidang pediatri.
c. Bagi peneliti