• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLIKLINIK GIGI DAN MULUT RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLIKLINIK GIGI DAN MULUT RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS DENTAL POLYCLINIC DR KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN 2013

Fatmawati 1), Arif Kurniadi 2), Dyah Ernawati 2)

1) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS

2) Dosen Fakultas Kesehatan UDINUS

ABSTRACT

Background : Information Systems Dental Clinic is a patient management information system which can include a dental clinic includes patient

identification, examination, treatment, action, and even that is now rampant

dental identification is used as a reference forensic medicine. Based on the initial

survey showed that the resulting information contained dental clinic in the DRM is

not the same as Sirus, Sirus because can not include electronic medical records

Method : This research method uses observation and interview methods. Observations made by direct observation of the dental clinic medical record

system and mouth, while the interviews were conducted asking questions of

speakers regarding information systems dental clinic at Dr Kariadi. Source of

data used are primary data and secondary data. Primary data from the data

collection process directly the interview, while secondary data is data obtained

from the institutional policy documents, SPO, or form - form dental medical

records

Result : This research has resulted in the design of information systems department dental clinic DR Karadi, where system design is based on the system

by the analysis of existing research conducted by interview and observation.

Suggestions for improvement are able to design implementation of the

information systems that can support the clinical care of patients and the dental

clinic can increase the quality of hospital services.

(2)

PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan

keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai

untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang

terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak

sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah

sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.

Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang

penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan

data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan

waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena

kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi

yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat

digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer.

Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.

Keunggulan penggunaan rekam medis elektronik adalah bahwa data

tersebut dapat disimpan lebih terstruktur, dan proses pencarian data jauh lebih

mudah dan lebih cepat.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan

observasi dan wawancara. Observasi dilakukan terhadap Dokumen Rekam

Medis (DRM) dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRUS) didapatkan bahwa

informasi yang dihasilkan poliklinik gigi yang terdapat di DRM tidak sama dengan

SIRUS, hal ini dikarenakan SIRUS belum bisa mencakup rekam medis

elektronik. Banyaknya data yang harus diolah dan berkelanjutan dari riwayat

penyakit pasien, membuat pengarsipan riwayat pasien dengan metode manual

sangat tidak efektif dan dokumen rekam medis akhirnya harus diretensi sebelum

waktunya dikarenakan rak yang sudah penuh sesak. Hal ini dapat berakibat tidak

adanya backup data pasien sehingga apabila DRM telah diretensi dan

dimusnahkan tidak akan tahu riwayat pasien terdahulu.

METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung

(3)

mulut di RSUP Dr Kariadi, dan melakukan pengamatan terhadap SIRUS, dengan

melakukan dialog langsung atau mengajukan pertanyaan kepada narasumber

mengenai sistem informasi poliklinik gigi dan mulut, dan juga dengan

mengumpulkan dan mempelajari dokumen – dokumen, buku – buku, dan

referensi lain yang berkaitan dengan rekam medis, sistem informasi, dan segala

informasi yang mendukung penelitian ini

HASIL DAN PEMBAHASAN

RSUP Dr. Kariadi adalah Satuan Kerja/ Unit Pelaksana Teknis yang berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan SK Menkes No.

1243/Menkes/SK/VIII/2005 telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum

(BLU), dengan menerapkan fleksibilitas pengelolaan keuangan sesuai dengan

yang telah diamanatkan dalam PP No.23 Tahun 2005.

RSUP Dr. Kariadi Semarang merupakan Rumah Sakit terbesar sekaligus

berfungsi sebagai Rumah Sakit rujukan bagi wilayah Jawa Tengah. Saat ini

RSUP Dr. Kariadi adalah Rumah Sakit kelas A Pendidikan dan berfungsi sebagai

Rumah sakit Pendidikan bagi dokter, dokter spesialis,dan sub spesialis dari FK

UNDIP,dan Institusi Pendidikan lain serta tenaga kesehatan lainnya.

Gambaran alur sistem informasi yang terkait dengan pelayanan rekam medis

saat penelitian dilakukan adalah sistem dimulai dari pendaftaran rawat jalan yang

merekam data identitas pasien dan transaksi pendaftaran rawat jalan,

selanjutnya data dikirim ke poliklinik. Poliklinik akan menerima data pasien yang

mendaftar per dokter, data ini akan digunakan dalam transaksi pelayanan rawat

jalan oleh dokter.

A. Gambaran Sistem Informasi RSUP DR Kariadi Semarang

Gambaran alur sistem informasi yang terkait dengan pelayanan rekam

medis saat penelitian dilakukan adalah sistem dimulai dari pendaftaran rawat

jalan yang merekam data identitas pasien dan transaksi pendaftaran rawat jalan,

selanjutnya data dikirim ke poliklinik. Poliklinik akan menerima data pasien yang

mendaftar per dokter, data ini akan digunakan dalam transaksi pelayanan rawat

(4)

Dalam pelayanan rawat jalan, dokter akan merekam hasil pemeriksaan

dimulai dari mengkaji keluhan pasien, mendignosa penyakitnya, dan memberikan

terapi atau tindakan. Apabila dalam penegakan diagnosa diperlukan

pemeriksaan penunjang maka dokter melakukan order pemeriksaan penunjang

secara manual, hasil pemeriksaan penujang akan dikirim kembali di ruang dokter

secara manual juga dengan dibawa oleh pasien atau keluarganya. Pada akhir

pelayanan di poliklinik dokter akan membuat resep dan rincian biaya melalui

sistem pada form Resep dan Kitir dan mengirimkannya ke bagian farmasi dan

kasir Sedangkan data kunjungan dan diagnosa pasien akan terkirim ke instalasi

rekam medis untuk diolah menjadi laporan kunjungan dan morbiditas.

B. Gambaran Sistem Informasi Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP DR Kariadi Semarang

Berdasarkan hasil wawancara dengan tenaga kesehatan yang terlibat dalam

pelayanan Poliklinik Gigi dan Mulut diketahui bahwa prosedur rekam medis rawat

jalan di RSUP Dr Kariadi masih dilakukan secara manual, hanya pada

pendaftaran pasien saja yang sudah secara elektronik. Dibawah ini adalah

kutipan hasil wawancara dengan tenaga kesehatan yang terlibat dalam sistem

rekam medis rawat jalan khususnya Poliklinik Gigi dan Mulut di RSUP Dr Kariadi,

mengenai bagaimana sistem rekam medis rawat jalan yang saat ini berjalan.

Dari gambaran sistem rekam medis rawat jalan yang sedang berjalan dan

hasil wawancara diketahui kendala-kendala yang ada adalah:

a. Tidak ada kesinambungan data dari pendaftaran rawat jalan dan Rekam

Medis poliklinik gigi dan mulut, karena rekam medis rawat jalan sudah

dilakukan secara elektronik, sedangkan rekam medis poliklinik gigi dan

mulut masih manual. Hal ini menyebabkan riwayat pasien di rawat jalan

tidak dapat diakses riwayatnya

b. Dokumentasi membutuhkan waktu yang lama, karena formulir yang diisi

banyak dan dilakukan secara manual.

c. Informasi yang dituliskan sulit ditemukan kembali, karena sistem

dokumentasi masih manual.

d. Informasi yang tersebar dibebarapa formulir, karena setiap profesi

(5)

PASIEN LOKET PENDAFTARAN ADMIN KARCIS

FORM PASIEN BARU

VERIFIKASI

ENTRI DATA PASIEN

PRINT DRM, KIB, KIUP DRM KIB KIUP FORM PASIEN BARU KARCIS A KARCIS DIROBEK 2 KARCIS B A KIB DRM FORM PASIEN BARU KARCIS B C KIB KARCIS DATA PASIEN C PERAWAT D VERIFIKASI DAN ASESMEN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN KOLABORASI DG DOKTER UNT ASUHAN MEDIS DOKTER E E VERIFIKASI DAN ASESMEN MEDIS MENENTUKAN DX DAN TATA LAKSANA PEMERIKSAAN PENUNJANG MEMBUAT PERMINTAAN PENUNJANG FORM PENUNJANG TINDAKAN MEDIS MENULIS R/ OBAT R/ tidak INFORMED CONSENT Merekam hasil kegiatan pelayan ke DRM tidak TDK YA F H F

INPUT KODING DX HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG G G MENERIMA FORM PENUNJANG FARMASI H MENERIMA R/ MEMBUAT LAPORAN VERIFIKASI DAN MENULIS SHRJ SHRJ D LAP. KUNJUNGAN LAP. TINDAKAN I RM I MENERIMA LAPORAN LAP. KUNJUNGAN LAP. TINDAKAN

pasiennya. Sehingga informasi tersebar dan tidak didapatkan gambaran

pelayanan yang terintegrasi.

e. Banyaknya formulir-formulir rekam medis yang harus diisi menyebabkan

angka ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat jalan masih tinggi,

masih ada keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis, dan juga

dokumentasi yang tidak jelas oleh karena tulisan tidak jelas dan risiko

kesalahan pengisian formulir

C. Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP Dr Kariadi

Dari gambaran sistem rekam medis rawat jalan yang sedang berjalan dan

hasil wawancara diatas, diketahui kendala-kendala yang ada adalah:

a. Tidak ada kesinambungan data dari pendaftaran rawat jalan dan Rekam

Medis poliklinik gigi dan mulut, karena rekam medis rawat jalan sudah

dilakukan secara elektronik, sedangkan rekam medis poliklinik gigi dan

mulut masih manual. Hal ini menyebabkan riwayat pasien di rawat jalan

(6)

b. Dokumentasi membutuhkan waktu yang lama, karena formulir yang diisi

banyak dan dilakukan secara manual.

c. Informasi yang dituliskan sulit ditemukan kembali, karena sistem

dokumentasi masih manual.

d. Informasi yang tersebar dibebarapa formulir, karena setiap profesi

mempunyai formulir yang berbeda-beda untuk mendokumetasikan asuhan

pasiennya. Sehingga informasi tersebar dan tidak didapatkan gambaran

pelayanan yang terintegrasi.

e. Banyaknya formulir-formulir rekam medis yang harus diisi menyebabkan

angka ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat jalan masih tinggi,

masih ada keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis, dan juga

dokumentasi yang tidak jelas oleh karena tulisan tidak jelas dan risiko

kesalahan pengisian formulir

D. Data dan Informasi yang Diharapkan Dikembangkan

Peneliti melakukan observasi terhadap dengan melihat formulir-formulir yang

digunakan untuk dokumentasi rekam medis untuk pelayanan poliklinik gigi dan

mulut dan dari formulir didapatkan data dan informasi dibawah ini:

No Nama Formulir Pengisi Formulir Data/Informasi

a Asesmen

Keperawatan Pasien

Rawat Jalan

Perawat Identitas Pasien,

Riwayat Penyakit,

Daftar Alergi, Skrining

Nutrisi, Skrining

Resiko Jatuh, Skrining

Nyeri, Psikologis,

Sosial, Daftar

Masalah

Keperawatan, NAma

dan tanda tangan

PPJP

No Nama Formulir Pengisi Formulir Data/Informasi

(7)

Pasien Gigi dan MUlut Tangal pemeriksaan,

DAftar Alergi Obat

dan Reaksi Efek

Samping Obat,

Anamnesa, Keluhan

Utama, Riwayat

Penyakit Sekarang,

Riwayat Penyakit

Terdahulu, Riwayat

Sosial Ekonomi, Obat

– obatan yang sedang

dikonsumsi pasien,

pemeriksaan fisik

pasien, tanda vital,

kondisi umum,

pemeriksaan fisik

(status oral),

pemeriksaan

penunjang, diagnosis

kerja, diagnosis

banding, terapi,

rencana tindak lanjut,

edukasi pasien, nama

dan tanda tangan

dokter yang

memeriksa

No Nama Formulir Pengisi Formulir Data/Informasi

(8)

Pasien Rawat Jalan tanggal dan jam

pemeriksaan, catatan

kemajuan, tindakan

dan terapi, nama

terang dan tanda

tangan dokter yang

memeriksa

Dari hasil wawancara, data dan informasi yang diharapkan oleh pengguna

untuk dikembangkan dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Data diagnosa klinis tersedia didalam sistem dilengkapi fasilitas kode

ICD-10.

b. Dokumentasi identitas pasien dapat online sistem untuk semua formulir

agar tidak duplikasi pencatatan.

c. Data pelayanan dapat dilengkapi dengan odontogram

d. Asesmen keperawatan dibuat seperti manual

e. Data dan informasi terintegrasi dengan berbagai instalasi penunjang yang

ada

f. Dokumentasi identitas pasien dapat online sistem untuk semua formulir

agar tidak duplikasi pencatatan.

g. Laporan morbiditas dapat disajikan secara online mengambil data

layanan klinis

E. Desain Sistem

Dari hasil evaluasi sistem lama yang sedang berjalan dan permasalahan

yang ada, maka perancangan sistem yang dirancang memiliki tujuan sebagai

berikut:

a. Membuat lembar kerja elektronik sebagai sarana pelayanan klinis di

poliklinik gigi dan mulut

b. Mengurangi secara signifikan tugas administrasi petugas medis,

terutama untuk informasi-informasi yang selalu berulang, misal : data

sosial pasien.

c. Memisahkan secara visual informasi yang penting untuk diperhatikan

(9)

0 SISTEM INFORMASI POLIKLINIK GIGI MULUT pasien Perawat

Admin Data pasien

D

a

ta

p

a

s

ie

n

D

a

ta

a

se

s

m

e

n

k

e

p

e

ra

w

a

ta

n

Data pasien Data SHRJ

Penunjang Permintaan penunjang

Hasil penunjang Dokter Asesmen medis, Dx, R/, hasil tindakan

Data pasien

RM

Loket Pendaftaran Data pasien Data pasien

Asesmen medis, Dx, R/, Hasil tindakan Asesmen keperawatan Data pasien

Hasil penunjang

d. Data visual terintegrasi antara petugas medis, sehingga masing-masing

petugas medis bisa membaca hasil kajian dan tindakan petugas medis

lainnya yang baru saja dikerjakan.

e. Membantu Perawat dalam menyusun rencana asuhan keperawatan

dengan menggunakan kamus asuhan keperawatan.

f. Banyak waktu yang bisa dimanfaatkan para petugas medis untuk

melakukan perawatan terhadap pasien dari pada tugas administrasi.

g. Menyajikan laporan kunjungan dan laporan tindakan secara akurat.

h. Menekan biaya kertas dan membuat managemen berkas rekam medis

lebih efisiensi.

Sistem yang akan dikembangkan, tidak akan merubah siklus perawatan

pasien, tetapi hanya merubah sisi dokumentasi rekam medisnya saja, yang

akan memudahkan bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam

pelayanan. Untuk mebedakan sistem yang saat ini berjalan dan yang diusulkan

[image:9.595.187.491.389.590.2]

dapat dilihat perbedaannya dalam diagram konteks pada gambar 5.1 dan

gambar 5.2. dibawah ini:

PASIEN

0 SISTEM INFORMASI POLIKLINIK

GIGI DAN MULUT

PENDATARAN

DATA PASIEN

DATA PASIEN DATA PASIEN

ADMIN DATA PASIEN

Gambar 5.1

Diagram Kontext Sistem Informasi Rumah Sakit Sebelum

[image:9.595.161.427.657.831.2]
(10)

Sistem Informasi Poliklinik Gigi Mulut

1 Memproses administrasi pasien

1.1

Verifikasi data pasien

1.2

Membuat SHRJ

2 Melakukan asesmen

keperawatan

2.2

Verifikasi data pasien

2.3

Melakukan asuhan keperawatan

2.2 Melakukan asesmen

keperawatan

3 Melakukan asesmen

medis

3.1

Verifikasi data pasien

3.4 Membuat permintaan penunjang 3.2

Melakukan asesmen medis

4

Membuat laporan

4.1 Membuat laporan

kunjungan

4.2 Membuat laporan

tindakan 3.3

Melakukan tata laksana

3.5

Membuat R/

Gambar 5.2

Diagram Kontext Sistem Informasi Rumah Sakit Untuk

Poliklinik Gigi dan Mulut Setelah Dikembangkan

Untuk menggambarkan proses bertingkatnya suatu sistem akan

[image:10.595.147.577.379.601.2]

dgambarkan dalam diagram dekomposisi sebagai berikut :

Gambar 5.3

(11)

ADMIN 1 Memproses admin pasien 2 Melakukan asesmen keperawatan MENGIRIM DATA PASIEN

3 Melakukan asesmen medis KOLABORASI DENGAN DOKTER PENDAFTARAN DATA PASIEN RM MEMBUAT SHRJ DATA PASIEN PERAWAT DATA PASIEN

MELAKUKAN ASESMEN KEPERAWATAN MELAUKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN

DOKTER

MELAKUKAN ASESMEN MEDIS DIAGNOSA ASESMEN KEPERAWATAN ASESMEN MEDIS DIAGNOSA HASIL TINDAKAN DATA PASIEN ASKEP DATA PASIEN 4 Membuat Laporan LAPORAN MEM BU AT L APOR AN KU NJ UN GAN

MEMBUAT LAPORAN KUNJUNGAN MEMBUAT LAPORAN TINDAKAN TINDAKAN PENUNJANG R/ PASIEN DATA PASIEN PENUNJANG FARMASI DATA PASIEN ASKEP ASKEP DATA PASIEN DATA PASIEN R/ PENUNJANG TINDAKAN PENUNJANG R/ DATA PASIEN Gambar 5.4

DFD Level 0 Sistem Informasi Poliklinik Gigi dan Mulut

Data_pas verifikasi Perawat observasi Askep

[image:11.595.114.511.83.343.2]

Dokter melakukan kolaborasi Tindakan periksa Asmed permintaan Obat Penunjang RM dokumentasi 1 1 1 1 1 M 1 1 m m m m 1 1 m m m Gambar 5.9

(12)

Data_pas

· *No_rm

· **Kode_dokter

· **Kode_perawat

· Nama_pas

· Perkawinan

· Jkel

· Tgl_lhir

· Pekerjaan

· Alamat

· Agama

· Pendidikan

· Nama_ayah

· Umur_ayah

· Pekerjaan_ayah

· Nama_ibu

· Umur_ibu

· Pekerjaan_ibu

Perawat

· *Kode_perawat

· Nama_perawat

Dokter

· *Kode_dokter

· Nama_dokter

Askep

· **No_rm

· **Kode_perawat

· Daftar_alergi

· Alasan_berobat

· Skrining_nutrisi

· Skrining_resiko_jatuh

· Psikologis

· Sosial

· Daftar_mslh_keperawatan

Asmed

· **No_rm

· **Kode_dokter

· **Kode_obat

· **Kode_tindakan

· Kode_yanjang

· Daftar_alergi

· Anamnesa

· Keluhan_utama

· Riw_penyakit_skrg

· Riw_penyakit_terdahulu

· Riw_sos_eko

· Obat_skrg

· TTV

· Satus_intra_oral

· Dx_kerja

· Dx_banding

· Edukasi_pas

Tindakan

· *Kode_tindakan

· Nama_tindakan

· Jumlah

· Tarif

Obat

· *Kode_obat

· Nama_obat

· Jumlah

· Tarif

Penunjang

· *Kode_yanjang

· Nama_yanjang

RM

· **No_rm

· **Kode_dokter

· **Kode_perawat

· **Kode_yanjang

· **Kode_obat

· **Kode_tindakan

· Nama_pas

· Perkawinan

· Jkel

· Tgl_lhir

· Pekerjaan

· Alamat

· Agama

· Pendidikan

· Nama_ayah

· Umur_ayah

· Pekerjaan_ayah

· Nama_ibu

· Umur_ibu

· Pekerjaan_ibu

· Daftar_alergi

· Alasan_berobat

· Skrining_nutrisi

· Skrining_resiko_jatuh

· Psikologis

· Sosial

· Daftar_mslh_keperawatan

· Anamnesa

· Keluhan_utama

· Riw_penyakit_skrg

· Riw_penyakit_terdahulu

· Riw_sos_eko

· Obat_skrg

· TTV

· Satus_intra_oral

· Dx_kerja

· Dx_banding

[image:12.595.114.506.80.530.2]

· Edukasi_pas

Gambar 5.10

Bagan Relasi Tabel

SIMPULAN DAN SARAN

a. Simpulan

1. Sistem pelayanan poliklinik gigi dan mulut masih berjalan secara manual,

sedangkan untuk pendaftaran pasien rawat jalan sudah dilakukan secara

elektronik.

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem rekam medis rawat jalan

yang berjalan saat ini di RSUP DR Kariadi adalah:

a. Tidak ada kesinambungan data dari pendaftaran rawat jalan dan

(13)

jalan sudah dilakukan secara elektronik, sedangkan rekam medis

poliklinik gigi dan mulut masih manual. Hal ini menyebabkan riwayat

pasien di rawat jalan tidak dapat diakses riwayatnya

b. Dokumentasi membutuhkan waktu yang lama, karena formulir yang

diisi banyak dan dilakukan secara manual.

c. Informasi yang dituliskan sulit ditemukan kembali, karena sistem

dokumentasi masih manual.

d. Informasi yang tersebar dibebarapa formulir, karena setiap profesi

mempunyai formulir yang berbeda-beda untuk mendokumetasikan

asuhan pasiennya. Sehingga informasi tersebar dan tidak

didapatkan gambaran pelayanan yang terintegrasi.

e. Banyaknya formulir-formulir rekam medis yang harus diisi

menyebabkan angka ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat

jalan masih tinggi, masih ada keterlambatan pengembalian dokumen

rekam medis, dan juga dokumentasi yang tidak jelas oleh karena

tulisan tidak jelas dan risiko kesalahan pengisian formulir

3. Harapan dan kebutuhan pengguna sistem informasi terkait dengan

pelayanan klinis di rawat inap di RSUP DR Kariadi :

a. Sistem yang harus mudah digunakan dengan menekankan pada

identifikasi informasi apa saja yang ingin dengan cepat diperoleh

oleh user

b. Pengiriman hasil pemeriksaan penunjang online.

c. Sistem yang dapat membantu mengurangi duplikasi pencatatan,

proses dokumentasi rekam medis secara cepat, akurat, dan efisien ,

d. Sistem dapat menyajikan laporan dengan cepat dan akurat.

4. Kebutuhan data dan informasi yang diperlukan dalam merancang sistem

sistem informasi poliklinik gigi dan mulut RSUP Dr Kariadi antar lain

Identitas Pasien, Riwayat Penyakit, Daftar Alergi, Skrining Nutrisi,

Skrining Resiko Jatuh, Skrining Nyeri, Psikologis, Sosial, Daftar Masalah

Keperawatan, Tangal pemeriksaan, Daftar Alergi Obat dan Reaksi Efek

Samping Obat, Anamnesa, Keluhan Utama, Riwayat Penyakit Sekarang,

Riwayat Penyakit Terdahulu, Riwayat Sosial Ekonomi, Obat – obatan

yang sedang dikonsumsi pasien, pemeriksaan fisik pasien, tanda vital,

(14)

diagnosis kerja, diagnosis banding, terapi, rencana tindak lanjut, edukasi

pasien, nama dan tanda tangan dokter yang memeriksa

5. Manfaat rekam medis elektronik dalam pendukung keputusan adalah

a. Tidak pernah kehabisan

b. Tidak pernah ketinggalan jaman

c. Ketidak efisienan dapat dihindari

d. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah

e. Pengisian jauh lebih cepat

f. Penangkapan data dilakukan sekali

g. Tidak ada data yang mengambang

h. Pengolahan formulir lebih mudah

6. Pengguna sistem dan merancang kewenangannya dalam sistem

informasi poliklinik gigi dan mulut RSUP Dr Kariadi.:

a. Dokter, hanya boleh mengakses data pasien yang sedang

diperiksanya

b. Perawat, hanya boleh mengakses data pasien yang dilayani yang

sedang dilakukan asuhan keperawatan

c. Admin dapat mengakses semua data rekam medis pasien dan

mencetaknya bila diperlukan, tetapi tidak dapat melakukan edit

data, kecuali data sosial bila ada permohonan perubahan data

social.

d. Semua user harus terdaftar di SIMRS sebelum dapat mengkses

sistem.

e. Kewenangan user dibuat berlevel sesuai dengan batasan

kewengannya.

b. Saran

1. Desain Sistem Informasi Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP Dr Kariadi ini

dapat diimplementasikan untuk mendukung pelayanan klinis di RSUP Dr

Kariadi khusunya Poliklinik Gigi da Mulut dan diaplikasikan dengan sistem

informasi rumah sakit yang sudah ada.

2. Untuk penelitian lebih lanjut, rancangan sistem informasi poliklinik gigi dan

mulut ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan guna mendukung

(15)

a. Dengan mengaplikasikan sistem ini dengan softwere INA-CBG’s

akan memudahkan proses pelayanan pasien Jamkesmas rawat

jalan seperti yang sudah digunakan di rawat inap

b. Dengan mengaplikasikan sistem ini dengan Softwere SIRUS akan

memudahkan pembuatan laporan ekternal

DAFTAR PUSTAKA

1. Ekowati, Y. 2003. Rancangan Basis Data Informasi Morbiditas Yang

Berbasis Komputer Di Balai Pengobatan Umum (BPU) Puskesmas

Petarukan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Skripsi Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Diponogoro. Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/5589/1/1810.pdf . Diakses 21 maret 2013

2. Handoyo, dkk, 2008. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis

Web Pada Sub Sistem Farmasi Menggunakan Framework Prado. Jurnal

Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponogoro. Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/25440/1/ML2F001597.pdf . Diakses 28 Oktober

2008

3. Sabarguna, B.S, dan Farlan sakinah, (2008) Rekam Medis

Terkomputerisasi; UI Press

4. Huffman, Edna K. Health Information Management. Physician Record

Company Burwyn, Illinois, 1999.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Pelayanan

Medik, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit,

1993

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Pelayanan

Medik, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia,

1997.

7. Walnuyo,M, Peraturan Tentang Standar Pelayanan Minimal Dinas

Kesehatan, www.semarang.go.id ,pada tanggal 3 Mei 2013

8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Bina

Pelayanan Medik, Standar Pelayanan Rekam Medik Kedokteran Gigi,

Gambar

Gambar 5.1 Diagram Kontext Sistem Informasi Rumah Sakit Sebelum
Gambar 5.3 Diagram Dekomposisi
Gambar 5.9
Gambar 5.10

Referensi

Dokumen terkait

12 Mengingat pentingnya peran oksigen pada aktivitas enzim di hati dan berbedanya aktivitas MnSOD pada berbagai jaringan maka pada penelitian ini akan dianalisis

Pergaulan bebas di Desa Mendak sudah menjadi hal yang tidak asing di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah maraknya gaya berpacaran remaja. Menurut studi awal

Menurut Bewley and Black (1985), pada saat germinasi terjadi pembentukan ezim lipase untuk mengurai cadangan makanan dalam kelapa yang sebagaian besar berupa lemak

Berbeda dengan penelitian Caccialanza et al (2010) bahwa pasien yang meninggal di rumah sakit cenderung memiliki rawat inap lebih panjang (≥3 hari) akibat IMT rendah, mengalami

Fokus penelitian dari studi ini adalah mengenai Representasi Kritik Sosial dalam Video Klip Slank yang Berjudul “Seperti Para Koruptor” dengan menggunakan analisis

Berdasarkan pada gejala puru pada umbi yang terserang NPA dapat dibedakan 5 tipe puru, yaitu puru bulat pada umbi berambut, puru bulat berukuran besar (± 0.5 cm), puru

Antisipasi yang dilakukan sebelum bencana dapat meminimalisir korban jiwa; mitigasi yang dijalankan saat bencana terjadi dapat memfasilitasi kehidupan para korban

Hasil dari simulasi penggunaan Kamus Intermediate accounting dalam kelompok kecil mahasiswa menghasilkan bahwa secara garis besar draft kamus yang dihasikan sangat