LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA
OUKUP DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN IBU PASCA MELAHIRKAN DI DESA SUKANALU SIMBELANG TAHUN 2016 Pengetahuan
1. Apa yang Ibu ketahui tentang oukup?
Probing : - kenapa ibu berpendapat seperti itu?
: - darimana Ibu mengetahui sumber informasi tentang oukup?
2. Bahan apa saja yang Ibu gunakan untuk melakukan oukup ? Probing : - darimana ibu mendapatkan bahan oukup 3. Bagaimana proses melaksanakan oukup?
Probing : - berapa hari setelah melahirkan ibu menggunakan oukup? : - Berapa lama ibu melakukan oukup?
: - Dimana ibu melakukan oukup?
Pandangan
1. Mengapa ibu melakukan oukup?
Probing : - mengapa ibu memilih menggunakan oukup?
: - Menurut ibu apakah oukup bagus untuk kesehatan ibu? 2. Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan oukup?
Probing : - apakah efek samping dari penggunaan oukup?
Dorongan Keluarga
1. Apakah keluarga mendukung ibu melakukan oukup?
Ouestion : 1 Apakah yang Ibu ketahui tentang Oukup?
Respondent ID : 1
Response : Oukup itu ya itu lah dek yang rempah-rempah direbus itu, untuk dipake setelah melahirkan biasanya, ya karena itu sudah menjadi tradisi dek, dari orang tua dulu lah dek
Respondent ID : 2
Response : Yang ku ketahui itu oukup itu nanti kita dibungkus pake tikar dan ditutup dengan selimut, terus duduk di bangku di bawah bangku itulah nanti bahan-bahan rempah-rempahnya direbus sampai kita bekeringat, karna itu yang saya tahu dek. Pastilah dari orang tua dulu dek.
Respondent ID : 3
Response : Oukup itu nanti yang bisa buat badan menjadi hangat dek, yak karena memang gitu lah dek oukup itu, dari orang tua jaman dulu dek diturunkan secara turun-temurun.
Respondent ID : 4
Respondent ID : 5
Response : Oukup itu yang nanti kita di bungkus pake tikar dan selimut dan sampai keringat kita keluar gitu dek, karena memang oukup ya gitu dek. Dari orang tua lah dek sudah diturunkan secara turun-temurun.
Respondent ID : 6
Response : Oukup itu yang rempah-rempah direbus gitu dek nanti uapnya membuat kita sampai berkeringat gitulah, ya katanya kalau baru melahirkan oukup itu bisa memperketat badan gitu, dari orang tua dulu dek rata-rata orang Karo disini udah seperti itu semua.
Ouestion : 2 Bahan apa saja yang Ibu gunakan untuk melakukan Oukup ?
Respondent ID : 1
Response : Saya tidak tahu nama-nama bahan untuk oukup ini karena biasanya sudah langsung di beli lengkap semuanya di Kem-Kem jadi, yang saya tahu hanya tambahan nya saja namanya batang cekala itu Cuma yang kutahu, dari toko Kem-Kem dek dibeli
semuanya
Respondent ID : 2
Response : Bahan-bahan untuk oukup yang saya tahu itu,
Respondent ID : 3
Response : Tidak semua yang saya tahu dek, yang pasti bahan nya itu banyak dari jenis jeruk gitu lah, kalau untuk bahan nya sudah biasa di beli di Kem-kem dek
Respondent ID : 4
Response : Apa ya, ya sejenis rempah-rempah gitu dek, ada namanya rempah ratus, nanti ada batang cekala juga, beli di Kem-Kem dek
Respondent ID : 5
Response : Bahan bahan nya itu segala jenis jeruk-jeruk gitu dek misalnya jeruk kayu, jeruk purut, rempah ratus, sere, lada, bawang merah, dan ada di tambah batang cekala namanya, di beli di Kem-Kem
Respondent ID : 6
Response : Kalau bahan nya itu banyak dek tetapi yang saya tahu itu jeruk purut, lada, bawang merah, lada, dan masih banyak lagi lah dek, biasanya kami beli lengkap di Kem-Kem
Ouestion : 3 Bagaimana proses melaksanakan Oukup?
Respondent ID : 1
Ouestion : 4 Mengapa Ibu melakukan Oukup? Respondent ID : 1
Response : Saya melakukan oukup ini karena kata orang tua badan itu jadi sehat, tidak mudah masuk angin, ASI, menjadi hangat, ya alasan nya karena sudah dari nenek moyang dulu diturunkan dari orang tua, jadi saya pun di suruh oleh orang tua melakukan oukup ini setelah melahirkan, karena oukup ini sangat bagus untuk kesehatan kita apalagi untuk Ibu pasca melahirkan.
Respondent ID : 2
Response : Saya melakukan oukup biar badan segar, katanya biar awet muda, alasannya memilih oukup ini karena disuruh orang tua dan keluarga saya, karena oukup ini sangat bagus untuk kesehatan kita
Respondent ID : 3
Response : Kalau orang Karo ya haruslah di oukup, biar badan ini kan sesudah melahirkan muda kembali kayak anak bayi gitu jadi gampang sekali sakit, jadi kata nenek moyang dulu haruslah di oukup. Alasannya karena ini sudah menjadi tradisi di budaya Karo ini kalau setelah melahirkan harus di oukup, karena bagus untuk kesehatan kita apalagi kita setelah baru melahirkan.
Respondent ID : 4
Respondent ID : 5
Response : Ya karna oukup itu sangat baik untuk kesehatan kita dan karna disarankan orang tuadulu juga harus di oukup, karena sudah menjadi tradisi di budaya Karo ini dek, sangat baguslah dek untuk kesehatan kita karena bahan-bahannya dari rempah-rempah itunya
Respondent ID : 6
Response : Biar badan kita menjadi segar kembali dek setelah kita melahirkan, ya alasannya karena oukup ini sudah turun-temurun dari orang tua dulu dek, baguslah dek karena tidak ada efek samping nya.
Ouestion : 5 Bagaimana perasaan Ibu setelah menggunakan Oukup?
Respondent ID : 1
Response : Setelah saya menggunakan oukup ini badan menjadi lebih segar karena keringat yang banyak keluar, tidur terasa lebih enak, tadinya saya merasa pusing setelah oukup sudah tidak lagi, jadi kalau untuk efek samping dari oukup ini tidak ada, kecuali kalau kelamaan oukupnya bisa pingsan karena terlalu banyak keringat yang keluar, jadi tidak boleh terlalu lama.
Respondent ID : 2
Respondent ID : 3
Response : Setelah menggunakan oukup ini badan menjadi lebih segar, karena keringat yang keluar dari tubuh kita membuat badan kita menjadi lebih ringan gitu dek jadinya, kalau efek sampingnya sih tidak ada lah dek.
Respondent ID : 4
Response : Setelah saya menggunakan oukup ini badan menjadi lebih segar karena keringat yang banyak keluar, tidur terasa lebih enak, tadinya saya merasa pusing setelah oukup sudah tidak lagi, jadi kalau untuk efek samping dari oukup ini tidak ada.
Respondent ID : 5
Response : Setelah melakukan oukup yang saya tahu badan menjadi lebih ringan, lebih hangat, dan tidur saya pun menjadi lebih pulas, tidak ada efek samping nya dek.
Respondent ID : 6
Ouestion : 6 Apakah keluarga mendukung Ibu melakukan Oukup?
Respondent ID : 1
Response : Ya, kalau keluarga sudah pastilah mendukung dek, karena orang tua dulu pun harus begitu katanya, apalagi untuk suami kan dia jadi tidak merasa repot, iya memang dialah yang beli dipajak nanti bahan-bahannya.
Respondent ID : 2
Response : Sudah pasti mendukung lah dek karena orang tua juga yang menyarankan untuk melakukan oukup setelah melahirkan, kalau suami dia juga yang beli di pajak di toko Kem-Kem gitu dek namanya
Respondent ID : 3
Response : Ya, keluarga pasti tidak merasa kerepotanlah dek kalau saya dioukup karena memang sudah tradisi di tanah Karo ininya, kan kalau ibu dan bayi sehat keluarga jadi bahagia, Ya dek.
Respondent ID : 4
Response : Pasti nya mendukung dek karena orang tua yang menyarankan untuk melakukan oukup ini setelah melahirkan dek, iya suami yang beli dek.
Respondent ID : 5
Response : Kalau keluarga sudah pasti mendukung dek, karena sudah menjadi tradisi disini oukup setelah
Respondent ID : 6
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar & Jacob. 1996. Antropologi Kesehatan Indonesia, Jilid I, Pengobatan Tradisional. Jakarta: EGC.
Agoes, A., & Jacob, T., 1999. Antropologi Kesehatan Indonesia. Pengobatan Tradisional. Jilid 1 EGC. Jakarta.
Ajijah, N., M. Iskandar. 1995. Menggali budaya orang tua tempo doeloememanfaatkan tumbuhan obat di pedesaan Jawa Barat. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani II. Pustlitbang Biologi- LIPI, Fakultas Biologi UGM dan Ikatan Pustakawan Indonesia, Yogyakarta I: 61-70.
Anggraini, Yetti. (2010) Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Atemalem. 2014.Oukup Spa rempah Khas Karo. Diunduh pada tanggal 15 Mei 2015. http://atemalem.com/oukup-spa-rempah-khas-karo/
Bangun, P. 2010. Kebudayaan Batak. In: Koentjaningrat. 2010. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan, Jakarta: 94-117.
Berger, Peter L,. 1991. Langit Suci: Agama Seabagai Realitas Sosial, Jakarta: LP3ES
Delvina, 2011. Obat Tradisional. Diakses 18 Agustus 2015 13:35 dari http://delvina-vina.blogspot.com/2011/10/obat-tradisional.html.
Foster, G. M. dan B. G. Anderson 2005. Antropologi Kesehatan. UI- Press. Jakarta.
Glanz, Karen and Other., 2002. Health Behavoir and Health Education, Theory, Research and Practise, 3rd Edition. Joossey-Bass Publisher, San Fransisco
Gunawan. 2009. Kualitas dan Nilai Minyak Atsiri, implikasi dan pengembangan Turunannya. Diunduh pada tanggal 13 Maret 2016. Pdf.
Handayani, Lestari. 2003. Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan dan Pasca- Melahirkan. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Iskandar, S.S. 2004. Depresi Pasca Kehamilan (Post Partum Blues). http://www.mitrakeluarga.net/depresikehamilan.html.
Koentjaraningrat. 1990. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta.
Kushnick, G. C., 2006. Parent- Offspring Conflick Among the Karo of North Sumatra. Disertation. Departement of Antrhropology Uneversity of Washington: viii+167p.
Latief, H.Abdul. 2012. Obat Tradisional. Jakarta : EGC.
Nasution, J. 2009. Oukup. Ramuan Tradisional suku Karo untuk kesehatan Paskah melahirkan: Suatu analisis Bioprospeksi Tumbuh-tumbuhan Tropika Indonesia. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Nasution. J. dan Radiansyah. H. C. 2009. Etnobotani Oukup, Ramuan Tradisional Suku Karo Untuk Kesehatan Pasca Melahirkan. Departemen Biologi FMIPA. USU Press . Medan.
Notoatmodjo, Soekidjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. (Jakarta : Rineka Cipta, 2003).
Purwanto, Y. 2002. Studi etnomedisinal dan fitofarmakope tradisional Indonesia. Prosiding Seminar Nasional II Tumbuhan Obat dan Aromatik, LIPI, Bogor: 96-109.
Rosmiyati, 2014. “HUBUNGAN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PADA SAAT MELAHIRKAN” (Studi Kasus Di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014).
Saifudin. (2005) Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sembiring, F. A, 2015. Oukup Sebagai Pengobatan Tradisonal Studi Antropologi Kesehatan pada Masyarakat Karo. Fakultas Ilmu Sosial. Unimed. Medan.
Sinuhaji, L.2014. Oukup dalam Perawatan Kesehatan Ibu Nifas. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan masyarakat. Medan.
Sukara, E. 2007. Bioprospecting dan Strategi Konservasinya. Prosiding Seminar Tumbuhan Usada Bali dan Peranannya dalam Mendukung Ekowisata, Bali:1-7.
Sukamto., 2008. Persepsi Masyarakat Etnis Jawa Tentang Sehat-Sakit dan Pola Pencarian Pengobatan Di Daerah Transmigrasi Batang Pane I Kecamatan Padang Balok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008, Medan : Skripsi FKM USU.
Sutawijaya, R. Bagus. 2010. Bugar dan Fit dengan Terapi Air: Berbagai Air Terapi untuk Pencegahan dan Penyembuhan Super Alami. Jakarta: Mediabaca.
Swasono, M. F. (1998). Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi Dalam Konteks Budaya. Jakarta : UI Press.
Syafruddin, (2009). Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.
Tridah& Bangun. 1986. Manusia Batak Karo. Inti Idayu Press. Jakarta.
Ulla. 2009. Jenis dan Manfaat Aromaterapi. Diunduh tanggal 16 April 2015 dari http://ceweks.com/cantik/jenis-dan-manfaat-aromaterapi.html.
Usman, (2003). Sejarah Peradaban Aceh.Jakarta
Arlene, B & Gloria, (2001). Martenity Nursing And Intreduktiontext. Eightedition philadephia : W.B Saunder Company
Walujo, E. B. 2002. Pengembangan dan Penerapan penelitian Etno Botani dan Herbal Medicine. Makalah dalam forum kegiatan lapangan International post Graduate Programme in Medical Anthropology and Ethnobotany Universiteit Leiden- Universitas Padjajaran. Bandung.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk
mengetahui Oukup dalam pemeliharaan kesehatan ibu pasca melahirkan di desa
Sukanalu Simbelang Tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Sukanalu Simbelang Kabupaten
Karo.Pemilihan lokasi penelitian ini didasari pada pertimbangan bahwa lokasi ini
masih ada masyarakat Karo yang menggunakan Ramuan Tradisional ( Oukup)
pada Pasca Melahirkan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai dengan
April 2016.
3.3 Informan Penelitian
Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi serta latar belakang penelitian. Penulis menetapkan pihak-pihak yang
menjadi informan utama dan informan tambahan pada penelitian ini secara
sengaja, yakni, Ibu rumah tangga yang menggunakan oukup pasca melahirkan di
sekitar Desa Sukanalu Simbelang ibu ini masih melaksanakan pengobatan oukup
yang ada di Desa Sukanalu Simbelang, karna sebagian besar masyarakat yang ada
di Desa Sukanalu Simbelang masih mengikuti tradisi tersebut. Wawancara ini
dilakukan dengan cara mendatangi informan langsung ke tempat penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pelaksanaan penelitian ini meliputi studi tentang sistem pengetahuan
Masyarakat Karo terhadap oukup dan studi tentang pemanfaatan oukup bagi
masyarakat karo. Dalam penelitian kualitatif dilakukan melalui pendekatan emik
dan pendekatan etik. Pendekatan emik dimaksudkan untuk mendapatkan data
mengenai pengetahuan masyarakat tentang oukup menurut kacamata dan bahasa
mereka, tanpa harus menguji kebenarannya. Sedangkan pendekatan etik,
digunakan dalam menganalisis data dari pengetahuan masyarakat tersebut secara
ilmiah sesuai dengan bidang yang ditekuni oleh peneliti yaitu taksonomi.
Wawancara bersifat semi struktural yang berpedoman pada daftar
pertanyaan (pedoman wawancara) sebagai pemandu bagi peneliti untuk
mengajukan pertanyaan kepada nara sumber sebagai informan kunci, dan
dilakukan secara terbuka (open-ended). Wawancara dilakukan kepada masyarakat
Karo. Untuk wawancara dipilih nara sumber yang dianggap memiliki pengetahuan
lebih luas tentang tradisi oukup bagi masyarakat Karo. Informan kunci terdiri atas
pengguna oukup, pengobat tradisional (dukun/tabib), pengusaha oukup dan pasar.
Seluruh informasi yang diperoleh dari informan dicatat, direkam dengan
menggunakan tape rekorder dan kemudian di tabulasi. Data yang dikumpulkan
meliputi data primer dan data sekunder. Jenis data primer dilakukan dengan
ramuan oukup, pemanfaatan oukup, dan cara memanfaatkan oukup. Data primer
juga termasuk menginventarisasi keanekaragaman jenis tumbuhan yang
digunakan sebagai ramuan oukup. Jenis data sekunder diambil dengan cara studi
pustaka yaitu mempelajari laporan-laporan, catatan-catatan yang berhubungan
dengan keadaan fisik daerah terebut, seperti peta lokasi penelitian.
3.5 Defenisi Istilah
1. Bahan-bahan ramuan oukup yaitu bahan-bahan yang digunakan pada saat
proses penggunaan oukup seperti jeruk purut, sere, jeruk kayu, jahe,
temulawak, kencur.
2. Pengetahuan merupakan, pengetahuan informan yang akan diteliti
bagaimana proses penggunaan oukup, manfaat oukup yang dirasakan oleh
Ibu Pasca Melahirkan.
3. Pandangan merupakan, suatu penilaian terhadap proses oukup yang
dilakukan informan.
4. Dorongan Keluarga, bagaimana keluarga mendukung informan dalam
menjalankan proses oukup.
3.6 Metode Analisis Data
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kualitatif. Menguraikan
serta ,menginterpretasikan data yang diperoleh dari lapangan yang di dapat dari
para informan. Penganalisiaan ini diperoleh berdasarkan kemampuan nalar
peneliti dalam dalam menghubung-hubungkan fakta, data dan informan lalu
tentang objek yang diteliti dan dapat mengungkapkan permaslahan penelitian.
Data-data yang terkumpul tersebut akan disajikan melalui analisa data tunggal.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan Bungin
yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian intergal dari kegiatan analisis data.
Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan wawancara studi dokumentasi.
2. Reduksi Data
Reduksi Data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-cacatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan
data dimulai dengan membuat gugus-gugus, menulis memo dan
sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak
relavan.
3. Display Data
Display Data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
Sedangkan tujuan dari analisis data kualitatif menurut Bungin adalah:
1. Menganalisa proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan
memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut.
2. Menganalisa makna yang ada dibalik informasi, data dan proses suatu
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Desa Sukanalu Simbelang 4.1.1 Letak Geografis
Desa Sukanalu simbelang adalah sebuah desa yang secara administratif
terletak di kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Secara
geografis terletak di Desa Sukanalu
Simbelang mereupakan desa dengan rasio wilayah yang terluas di kecamatan
Barus Jahe, yaitu seluas 15,22 atau 1552Ha, atau 11,89% dari total luas
kecamatan Barus Jahe.
Batas wilayah Desa Sukanlu Simbelang:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Sukajulu dan Kubu Colia
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Sukadame dan Sinaman
3. Sebalah timur berbatasan dengan Bulanjahe
4. Sebelah barat berbatasan dengan Seberaya, Tigapanah, dan Kuta Bale
4.1.2 Keadaan Alam Menurut Iklim
Iklim adalah gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau keadaan
rata-rata cuaca dalam jangka waktu tertentu yang relative lama yang terjadi pada
suatu wilayah yang relative luas.
Iklim di wilayah Sukanalu Simbelang berada pada temperatur 19- . Ini
menunjukkan bahwa sukanalu simbelang mengalami dua kali pertukaran musim
yakini musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung selama
Sementara musim kemarau di desa sukanalu simbelang terjadi selama empat
bulan, dari bulan April hingga Juli.
4.1.3 Agama Penduduk
Sebelum kedatangan agama Kristen Protestan, Katholik, dan Islam ke
Tanah Karo, masyarakat telah mengenal satu bentuk kepercayaan kepada
kekuatan-kekuatan diluar dirinya, baik kepada roh-roh nenek moyang maupun
benda-benda yang dianggap keramat. Dari zaman dahulu, masyarakat Karo
memang telah mempunyai suatu keyakinan bahwa batu-batu besar, gunung, laut,
pohon-pohon besar dan sebagainya bisa mendatangkan rezeki dan kebahagian
bagi mereka.
Kepercayaan seperti ini merupakan kepercayaan pertama masyarakat Karo
sehingga sering disebut dengan Pemena dan Perbegu yang artinya Persetan. Pada
zaman sekarang ini masyarakat Karo khususnya nya di Desa Sukanalu Simbelang
telah memeluk agama baik, agama Kristen Protestan, Katholik, Islam, Budha,
maupun aliran kepercayaan lainnya.
Mengenai agama yang dianut penduduk Desa Sukanlu Simbelang dapat
Matriks 4.1 Persentase Penduduk Menurut Agama
No Agama Jumlah
1 Islam 100 KK
2 Khatolik 370 KK
3 Protestan 490 KK
Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu Simbelang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Sukanalu
Simbelang mayoritas agama Kristen Protestan dan Khatolik. Tingkat kerukunan
agama beragam di Desa Sukanalu tergolong baik, hal ini dikarenakan di Desa
Sukanalu belum pernah ditemukann konflik yang bernuansa agama.
4.2 Karakteristik Informan
Karakteristik informan meliputi : nama, umur, pendidikan, pekerjaaan dan penghasilan
Matriks 4.2 Distribusi Karakteristik Informan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
1 Arias br Ginting 31 SMA PETANI 2.000.000 2 Martalina br Sembirig 36 SMA PETANI 2.000.000 3 Elisa br Sitepu 29 SMA PEDAGANG SAYUR 1.500.000 4 Sadariana br Sitepu 35 SMA PETANI 2.000.000
5 Linda br Tarigan 35 S1 PNS 5.000.000
6 Malta br Sitepu 40 SMP PETANI 1.500.000
Berdasarkan matriks, diatas karakteristik informan memperlihatkan bahwa
dari latar belakang pekerjaan yang berbeda, ke 6 informan ini adalah ibu pasca
melahirkan yang menggunakan oukup dan telah merasakan manfaat ketika
4.3 Hasil Wawancara
4.3.1 Matriks Oukup Menurut Informan
Oukup menurut informan dapat dilihat dari pada matriks berikut ini :
Matriks 4.3 Matriks yang Informan Ketahui Tentang Oukup di Desa Sukanalu Simbelang Tahun 2016
Meaning Quete Informan Kategori Tema
Pengetahuan informan kurang baik tentang oukup
Oukup itu yaitulah dek yang rempah-rempah direbus itu, untuk dipake setelah melahirkan biasanya.
1,3,4 Pengetahuan
Pengetahuan informan tentang oukup Pengetahuan informan cukup baik tentang oukup
Yang ku ketahui itu oukup itu nanti kita dibungkus pake tikar dan ditutup dengan selimut, terus duduk di bangku di bawah bangku itulah nanti bahan-bahan rempah-rempahnya direbus sampai kita berkeringat.
2,5,6 Pengetahuan
Berdasarkan matriks diatas dapat dilihat bahwa semua informan
mengetahui arti oukup. 3 informan menyatakan bahwa oukup itu adalah
rempah-rempah yang direbus dan digunakan uapnya. Dan 3 informan menyatakan bahwa
oukup juga menggunakan tikar dan selimut untuk dibungkus ke badan.
4.3.2 Matriks Pengetahuan Tentang Bahan yang Digunakan Untuk Oukup Bahan yang digunakan untuk Oukup dapat dilihat pada matriks berikut ini:
Matriks 4.4 Matriks Pengetahuan Tentang Bahan Yang Digunakan Untuk Oukup di Desa Sukanalu Simbelang Tahun 2016
Meaning Quete Informa
n
Kategori Tema
Pengetahuan informan tentang bahan-bahan oukup cukup baik
Bahan-bahan untuk oukup itu sejenis dari segala jeruk, misalnya jeruk purut, jeruk kayu, jahe, lada, dan ada batang cekala masih banyak lagi lah jenisnya biasanya kami beli lengkap semua
bahan nya di Kem-Kem. Bahan yang digunakan Pengetahuan informan tentang bahan-bahan oukup kurang baik
Saya tidak tahu nama-nama bahan untuk oukup ini karena biasanya sudah langsung di beli lengkap semuanya di Kem-Kem jadi, yang saya tahu hanya tambahan nya saja namanya batang cekala itu cuma yang kutau.
1,3,4 Pengetahuan
Berdasarkan matriks diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan
mengatakan bahwa bahan yang dipakai untuk melakukan oukup pada umumnya
adalah rempah-rempah dan keseluruhan informan mendapatkan bahan oukup dari
toko Kem-Kem.
4.3.3 Matriks Proses Melaksanakan Oukup
Proses melakukan Oukup dapat dilihat pada matriks berikut ini:
Matriks 4.5 Matriks Proses Melaksanakan Oukup di Desa Sukanalu Simbelang Tahun 2016
Meaning Quete Informan Kategori Tema
Pengetahuan informan tentang Pelaksanaan oukup cukup baik
Pertama bahan-bahan yang sudah lengkap dicuci dulu sampe bersih, lalu masukan semua bahan tersebut kedalam panci setelah itu direbus dulu sampai mendidih, setelah mendidih pancinya jangan dibuka dulu diletakkan di lantai lalu ambil tikar dan selimut setelah itu si ibu dibungkuskan pakai tikar dan ditutup dengan selimut dalam keadaan hanya memakai sarung saja, sedikit demi sedikit tutupnya dibuka dan diaduk perlahan-lahan agar uapnya dapat keluar dan mengenai tubuh informan, dan waktunya tidak ditentukan setelah ibu
berkeringat sehingga pori-pori terbuka, lalu diberikan param ke seluruh tubuh Ibu agar ibu tidak
1,2,6 Pengetahuan
mudah masuk angin dan badan jadi terasa enak saat tidur. Sekitar 2-3 minggu lah dek baru bisa melakukan oukup karena saya melahirkan dengan normal. Saya beroukup itu sekitar 10 – 20 menit gitu lah dek… Ya itu waktu nya tidak ditentukan itu hanya menurut ketahanan tubuh masing-masing ibunya
dilakukan 4 hari berturut-turut, kalau lebih dari 4 hari khasiat dari ramuan nya sudah
berkurang dan aromanya juga sudah berkurang melakukan oukup itu dirumah sendiri lah dek karena memang dari dulu pun dirumah nya kami beroukup
Pengetahuan informan tentang Pelaksanaan oukup kurang baik
Prosesnya itu pertama setelah bahan-bahan nya dimasukkan kedalam panci lalu rebus hingga mendidih, sampai nanti uap nya sudah keluar sampai-sampai nanti sudah terasa wangi dari bahan-bahan yang sudah mendidih itu lalu angkat dan diletakkan dihadapan si ibu, setalah itu ibu dibungkus pakai tikar dan selimut yang tebal agar uapnya tidak keluar dan dihirup oleh si Ibu dan Ibu akan
membuka tutup tempat memasak oukup secara perlahan sambil mengaduk agar uapnya tidak secara langsung mengenai Ibu, hal tersebut dapat dilakukan sampai si Ibu berkeringat sehing ga ibu merasakan badannya terasa lebih ringan, dan oukup dilaksanakan selama empat hari berturut-turut, dan pada hari ke empat Ibu dapat keramas dengan menggunakan air rebusan
rempah-rempah oukup yang
sudah dimasak, setelah itu si Ibu dikuningi seluruh badannya agar menjadi lebih hangat. Sekitar 1 bulan gitu lah dek karena
melahirkan dengan operasi Saya beroukup itu sekitar 10 – 20 menit gitu lah dek…. Harus menunggu sampe bekas jaitan nya mengering
dilakukan 4 hari berturut-turut,saya melakukan oukup itu dirumah sendiri lah dek karena memang dari dulu
pun dirumah nya kami beroukup
Berdasarkan matriks diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan
mengatakan proses pelaksanaan oukup dengan proses yang sama. Keseluruhan
informan menyatakan bahwa setelah ramuan oukup mendidih diangkat, tutup
pancinya jangan dibuka dulu, setelah itu ambil tikar lalu dudukan informan yang
mau di oukup di depan panci yang berisi rebusan, lalu ibu dibungkus dengan tikar
dan ditutup dengan selimut, sedikit demi sedikit tutupnya dibuka dan diaduk
perlahan-lahan agar uapnya dapat keluar dan mengenai tubuh informan, dan
waktunya tidak ditentukan asalkan informan sudah berkeringat dan basah, karena
setiap orang berbeda-beda makanya waktunya tidak ditentukan asalkan tahan saja.
Lalu informan diberikan kuning atau bisa juga disembur agar badan informan
tetap hangat dan tidak mudah kedinginan.
4.3.4 Matriks Alasan Melakukan Oukup
Alasan ibu melakukan Oukup dapat dilihat pada matriks berikut ini:
Matriks 4.6 Matriks Alasan Melakukan Oukup di Desa Sukanalu Simbelang Tahun 2016
Meaning Quete Informan Kategori Tema
informan tentang alasan
menggunakan oukup baik
karena kata orang tua badan itu jadi sehat, tidak mudah masuk angin, ASI menjadi hangat.
Alasan memilih oukup ini karena sudah dari nenek moyang dulu diturunkan dari orang tua, jadi saya pun disuruh oleh orang tua melakukan oukup ini setelah melahirkan.
Karena oukup ini sangat bagus untuk kesehatan kita apalagi untuk Ibu Pasca Melahirkan.
menggunakan oukup
Saya melakukan oukup biar badan segar, katanya sih biar awet muda hahaha…
Alasan memilih oukup ini karena disuruh oleh orang tua dan keluarga saya
Oukup ini sangat bagus untuk kesehatan kita.
2,6
Kalau orang Karo ya haruslah dioukup, katanya badan kita ini kan sesudah melahirkan muda kembali kayak anak bayi gitu jadi gampang sekali sakit, jadi kata nenek moyang dulu harus dioukup.
Alasannya karena ini sudah menjadi tradisi di budaya Karo ini kalau setelah melahirkan harus dioukup Bagus untuk kesehatan kita apalagi kita setelah baru melahirkan.
3,5
Berdasarkan matriks diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan
menyatakan bahwa alasan informan melakukan oukup adalah 6 informan
katanya oukup ini harus dilakukan setelah informan melahirkan agar sisa
racun-racun yang ada dalam tubuh ibu keluar melalui keringat informan saat beroukup,
badan itu jadi sehat, tidak mudah masuk angin, ASI menjadi hangat serta awet
muda.
4.3.5 Matriks Perasaan Ibu Setelah Melakukan Oukup
Perasaan ibu setelah melakukan Oukup dapat dilihat pada matriks berikut ini:
Matriks 4.7 Matriks Perasaan Ibu Setelah Melakukan Oukup di Desa Sukanalu Simbelang Tahun 2016
Meaning Quete Informan Kategori Tema
Perasaan setelah melakukan oukup cukup baik
Setelah saya menggunakan
oukup ini badan menjadi lebih segar karena keringat yang banyak
keluar, tidur terasa lebih enak, tadinya saya merasa pusing setelah oukup sudah tidak lagi. Jadi, kalau untuk efek
samping dari oukup ini tidak ada, kecuali kalau kelamaan oukupnya bias pingsan karena terlalu banyak keringat yang keluar, jadi tidak boleh terlalu lama dan untuk penyakit jantung tidak dianjurkan karena bisa terjadi sesak nafas sehingga pingsan dek
1,2,3,4 Pandangan Merasakan manfaat dari oukup Perasaan setelah melakukan oukup kurang baik
Setelah melakukan oukup yang saya tahu badan menjadi lebih ringan, lebih hangat, dan tidur saya pun menjadi pulas.
Tidak ada efek samping dari oukup tidak ada
5,6 Pandangan Merasakan manfaat dari oukup
Berdasarkan matriks diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan
menyatakan pendapat yang berbeda-beda. 4 informan menyatakan bahwa setelah
menggunakan oukup ini badan informan menjadi lebih segar karena keringat yang
banyak keluar, tidur terasa lebih enak, tadinya saya merasa pusing setelah oukup
saya melalui keringat yang sudah saya keluarkan, badan menjadi hangat. Serta 2
informan menyatakan bahwa badan menjadi lebih hangat karena setelah oukup
diberikan kuning agar tidak masuk angin serta tidur pun menjadi pulas.
4.3.6 Matriks Dukungan Keluarga untuk Ibu melakukan Oukup
Dukungan keluarga untuk ibu melakukan oukup dapat dilihat pada matriks berikut ini :
Matriks 4.8 Matriks Dukungan Keluarga untuk Ibu melakukan Oukup
Meaning Quete Informan Kategori Tema
Keluarga mendukung ibu
melakukan oukup
Ya, kalau keluarga sudah pastilah mendukung dek, karena orang tua dulu pun harus begitu katanya. Apalagi untuk suami kan….dia jadi tidak merasa repot, dan bisa lebih cepat melakukan hubungan suami istri ya sekitar Iya memang dialah yang beli dipajak nanti bahan-bahannya
1,2.4,6 Dorongan keluarga Keluarga mendukung Keluarga mendukung ibu melakukan oukup
Ya keluarga pasti tidak merasa kerepotanlah kalau saya dioukup karena memang sudah tradisi di tanah karo ininya. Kan kalau ibu dan bayi sehat keluarga bahagia. Ya dek
3,5 Keluarga mendukung ibu melakukan oukup Keluarga mendukung ibu melakukan oukup
Berdasarkan matriks diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan
mengatakan bahwa dorongan keluarga informan semua mendukung untuk ibu
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Informan 5.1.1 Umur
Berdasarkan hasil penelitian umur informan antara 29-55 tahun, dimana
ditemukan semua golongan umur tersebut memilih menggunakan pengobatan
tradisional (oukup) yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dirasakan. Dalam hal ini mereka menggunakan pengobatan tradisional (oukup)
dalam pemeliharaan kesehatan Ibu Pasca Melahirkan. Penelitian ini menunjukkan
semua umur merata dalam menggunakan pengobatan Tradisional (oukup).
Masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional adalah sebagian
besar pada kelompok usia tua, karena pengobatan tersebut biasanya diperoleh
dengan cara turun temurun atau berdasarkan pengalaman. Namun tidak tertutup
kemungkinan pada kelompok umur muda pun banyak memanfaatkan pengobatan
tradisional tergantung kepercayaan terhadap pengobatan tradisional (Irwansyah,
2004).
5.1.2 Pendidikan
Pendidikan informan bervariasi, mulai dari tamatan SMP sampai dengan
S1, yang tamat SMP ada 1 orang informan, tamat SMA ada 4 orang informan dan
tamat S1 ada 1 orang informan. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa informan yang
berpendidikan rendah, menengah dan tinggi pun memilih pengobatan tradisional
tradisional (oukup) yang digunakan adalah oukup dalam pemeliharaan kesehatan
ibu dalam pasca melahirkan.
Menurat Agoes A dan T. Jacob dalam Sukamto (2008) suatu fakta
menunjukkan bahwa dimanapun atau di Negara manapun yang bertaraf
pendidikan tinggi ataupun rendah, termasuk indonesia, pelayanan kesehatan
biasanya diberikan untuk dua jenis yaitu pengobatan modern dan tradisional.
Walupun pengobatan modern telah membuktikan dirinya sebagai pengobatan
yang berhasil, namun masih banyak pula orang sakit yang mencari alternatif
dengan mendatangi pengobatan tradisional.
Hal ini berbeda dengan yang dikemukakan oleh Notoadmodjo (2003)
dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pengenalan atau pemahaman
terhadap kesehatan modern juga semakin meningkat sehingga pemanfaatan
ramuan obat tradisional hanya sebagai cadangan atau bila diperlukan mendadak
dimana pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengadopsi pengetahuan
secara baik. Pengetahuan dan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi tingkat
analisis dan pemaham seseorang terhadap inovasi yang baru sehingga kemampuan
sintesis perilaku maupun aplikasinya akan lebih baik dan sesuai dengan harapan.
5.1.3 Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, dari 6 orang informan, 4 orang informan
adalah seorang petani, 1 orang informan adalah pedagang sayur dan 1 orang
informan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), dari hal tersebut, peneliti berasumsi
tradisional (oukup) dalam hal ini adalah melakukan oukup dalam pemeliharaan
kesehatan ibu pasca melahirkan.
Hal ini didukung dengan penelitian Irwansyah (2004), pengobatan
tradisional dan alternatif mudah didapat dan tidak jauh dari tempat tinggal, tempat
bekerja dan tidak dipungkiri bahwa walau apapun profesinya mereka tetap
memilih pengobatan tradisional karena sudah tradisi yang sifatnya turun temurun.
5.1.4 Penghasilan
Berdasarkan hasil penelitian, dari 6 orang informan sudah berpenghasilan
tetap. Menurut Noto Siswoyo dan Mulyono dalam Irwansyah (2004) pemanfaatan
pengobatan tradisional dan alternatif adalah sangat baik dan merupakan salah satu
sosial budaya dan dapat digolongkan sebagai teknologi tepat guna karena
bahan-bahan yang digunakan terdapat disekitar masyarakat sehingga mudah didapat,
murah dan mudah menggunakannya tanpa memerlukan peralatan yang mahal.
Namun, dari penelitian yang dilakukan, besar atau tidaknya penghasilan
tidak mempengaruhi informan dalam menggunakan pengobatan tradisional
(oukup) yang dalam hal ini menggunakan oukup dalam pemeliharaan kesehatan
ibu pasca melahirkan..
5.2 Pengetahuan Informan Tentang Oukup
Seluruh informan memberikan jawaban penyampaiannya yang
berbeda-beda mengenai pengetahuan informan tentang oukup.
Gambaran informan mengenai pengetahuan oukup dapat dilihat pada
matriks 4.3. salah satu pernyataan informan mengenai oukup dapat diuraikan
“Oukup itu ya itu lah dek yang rempah-rempah direbus itu, untuk dipake setelah melahirkan biasanya, ya karena itu sudah menjadi tradisi dek, dari orang tua dulu lah dek.”
Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut,
“Yang ku ketahui itu oukup itu nanti kita dibungkus pake tikar dan ditutup dengan selimut, terus duduk di bangku di bawah bangku itulah nanti bahan-bahan rempah-rempahnya direbus sampai kita bekeringat, karna itu yang saya tahu dek. Pastilah dari orang tua dulu dek.”
Secara ilmiah penelitian yang mengatakan bahwa pengetahuan informan
tentang oukup berbeda-beda diantaranya adalah ada yang menyatakan bahwa
oukup itu katanya bisa menyembuhkan luka dalam, masuk angin, sakit kepala,
dan tidur pun jadi lebih enak, biar badan jadi lebih sehat, biar awet muda,serta
oukup itu pengobatan yang sudah diturunkan turun-temurun dari nenek moyang
kita untuk kesehatan.
M.J. Hanafiah 1999 dalam Irwansyah (2004), cara pengobatan tradisional
diwariskan secara informan dalam ikatan keluarga, kekerabatan atau sahabat dekat
lazimnya dipercaya dan diterima begitu saja tanpa sikap kritis.
5.3 Bahan Penggunaan Oukup
Penjelasan informan mengenai oukup dapat dilihat pada matriks 4.5.
Jawaban yang diberikan informan yaitu bahwa bahan yang digunakan dalam
penggunaan oukup adalah bahan yang diperoleh dari toko Kem-Kem. Salah satu
informan menguraikan sebagai berikut
“Bahan-bahan untuk oukup itu sejenis dari segala jeruk, misalnya jeruk purut, jeruk kayu, masih banyak lagi lah jenisnya biasanya kami beli lengkap semua bahan-bahan nya di Kem-Kem”
Hal ini juga di ungkapkan informan berikutnya sebagai berikut:
Hal ini sesuai dengan yang peneliti nyatakan keseluruhan informan
menyatakan bahwa bahan yang informan ketahui adalah rempah ratus, jeruk
purut, jeruk kayu, lada, batang cekala sebagai tambahan dalam penggunaan
oukup. Serta bawang merah, jahe, dan lada bahan yang digunakan untuk oukup
dan kehigienisan dalam bahan-bahan oukup iu sangat dijaga dan kenyamanan
untuk tempat melakukan oukup dirumah harus bersih agar kehigienisan nya
terjaga saat beroukup.
Tumbuhan obat tradisional adalah tumbuhan yang diketahui atau dipercaya
masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional (Zuhud et al. 1994). Tumbuhan obat telah digunakan oleh masyarakat
Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Pengalaman nenek moyang kita dalam meramu
tumbuhan untuk pengobatan tradisional telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Penggunaan tumbuhan secara tradisional untuk pengobatan di Indonesia
kembali ke zaman prasejarah. Seni dan pengetahuan penggunaan tumbuhan
sebagai obat diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
5.4 Proses Pelaksanaan Oukup
Penjelasan mengenai informan tentang oukup dapat dilihat pada
matriks4.6. Salah satu informan menguraikan sebagai berikut,
saya dianjurkan untuk minum air putih agar badan bisa stabil dengan keringat yang begitu banyak dikeluarkan.
Sekitar 2-3 minggu lah dek baru bisa melakukan oukup karena saya melahirkan dengan normal.
Saya beroukup itu sekitar 10 –20 menit gitu lah dek…
Ya itu waktu nya tidak ditentukan itu hanya menurut ketahanan tubuh masing-masing ibunya dilakukan 4 hari berturut-turut, kalau lebih dari 4 hari khasiat dari ramuan nya sudah berkurang dan aromanya juga sudah berkurang melakukan oukup itu dirumah sendiri lah dek karena memang dari dulu pun dirumah nya kami beroukup”
Hal ini juga diungkapkan informan berikutnya,
“Prosesnya itu pertama setelah bahan-bahan nya dimasukkan kedalam panci lalu rebus hingga mendidih, sampai nanti uap nya sudah keluar sampai-sampai nanti sudah terasa wangi dari bahan-bahan yang sudah mendidih itu lalu angkat dan diletakkan dihadapan si ibu, setalah itu ibu dibungkus pakai tikar dan selimut yang tebal agar uapnya tidak keluar dan dihirup oleh si Ibu dan Ibu akan membuka tutup tempat memasak oukup secara perlahan sambil mengaduk agar uapnya tidak secara langsung mengenai Ibu, hal tersebut dapat dilakukan
sampai si Ibu berkeringat sehingga ibu merasakan badannya terasa lebih ringan, dan oukup dilaksanakan selama empat hari berturut-turut, dan pada hari ke empat Ibu dapat keramas dengan menggunakan air rebusan
rempah-rempah oukup yang sudah dimasak, setelah itu si Ibu dikuningi seluruh badannya agar menjadi lebih hangat. Sekitar 1 bulan gitu lah dek karena melahirkan dengan operasi Saya beroukup itu sekitar 10 –20 menit gitu lah dek….
dilakukan 4 hari berturut-turut,saya melakukan oukup itu dirumah sendiri lah dek karena memang dari dulu pun dirumah nya kami beroukup”
Secara ilmiah penelitian yang menyatakan bahwa proses pelaksanaan
oukup adalah setelah ramuan oukup mendidih diangkat, tutup pancinya jangan di
buka dibuka dulu, setelah itu ambil tikar lalu dudukan informan yang mau di
oukup di depan panci yang berisi rebusan, setelah itu lingkarkan tikar 3 kaki dan
diatasnya letakkan selimut agar uap dapat ditahan melalui dinding tikar dan
selimut. Sedikit demi sedikit tutupnya dibuka dan diaduk perlahan-lahan agar
uapnya dapat keluar dan mengenai tubuh informan, dan waktunya tidak
berbeda-beda makanya waktunya tidak ditentukan asalkan tahan saja. Lalu
informan diberikan kuning atau bisa juga disembur agar badan informan tetap
hangat dan tidak mudah kedinginan.
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Walujo dalam Lidya Sinuhaji
(2014) cara perawatan ini kemudian di praktekkan secara turun temurun dan
menjadi tradisi yang khas bagi orang Karo. Sesuai dengan perkembangan zaman,
tradisi ini terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan.Walaupun
perubahan yang ditemui ini adalah cara penggodongan dan teknik penguapannya,
namun ramuan utama tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar.
Seandainya terdapat perkembangan jumlah jenis ramuan hanya sebatas pada
ramuan alternatif dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama struktur
dan komposisi vegetasi di masing-masing wilayah, serta falsafah budaya yang
melatarbelakanginya.
5.5 Alasan Melakukan Oukup
Penjelasan mengenai informan dalam melakukan oukup dapat dilihat pada
matriks 4.7 Salah satu informan menguraikan sebagai berikut
“Saya melakukan oukup biar badan segar, katanya sih biar awet muda hahaha… Alasan memilih oukup ini karena disuruh oleh orang tua dan keluarga saya Oukup ini sangat bagus untuk kesehatan kita”
Hal ini juga diungkapkan informan berikutnya,
“Kalau menurut saya oukup ini dilakukan karena sangat banyak manfaat nya untuk kesehatan kita, tidak hanya untuk Ibu Pasca Melahirkan saja, tetapi siapa saja bisa menggunakan oukup ini.
Alasannya memilih oukup ini karena memang penggobatan tradisional yang berasal dari rempah-rempah dan ini diturunkan dari nenek moyang dulu.
Seperti pernyataan informan berikut:
“Kalau orang Karo ya haruslah dioukup, katanya badan kita ini kan sesudah melahirkan muda kembali kayak anak bayi gitu jadi gampang sekali sakit, jadi kata nenek moyang dulu harus dioukup.
Alasannya karena ini sudah menjadi tradisi di budaya Karo ini kalau setelah melahirkan harus dioukup
Bagus untuk kesehatan kita apalagi kita setelah baru melahirkan”
Secara ilmiah penelitian yang menyatakan bahwa alasan melakukan oukup
adalah melakukan oukup ini karena orang tua informan, dulu katanya oukup ini
harus dilakukan setelah informan melahirkan agar sisa racun-racun yang ada
dalam tubuh informan keluar melalui keringat informan saat beroukup, badan itu
jadi sehat, tidak mudah masuk angin, ASI menjadi hangat serta awet muda. Serta
penggunaan oukup ini dilakukan karena sangat banyak manfaat nya untuk
kesehatan informan, tidak hanya untuk Ibu Pasca Melahirkan saja, tetapi siapa
saja bisa menggunakan oukup ini.
Pada umumnya semua orang cenderung mengikuti kebudayaan, mereka
terikat pada cara-cara dan kepercayaan tradisional mereka sendiri dan
menganggap bahwa cara-cara tersebut adalah sama dan mungkin lebih baik
daripada cara masyarakat lainnya. Sehubungan dengan komplek kepercayaan dan
nilai-nilai yang berhubungan dengan makanan, kesehatan dan penyakit, hal ini
nampak benar. Pandangan-pandangan tiap masyarakat tentang kesehatan dan
penyakit merupakan bagian dari pribadinya yang terdalam yang tidak bisa begitu
saja disingkirkan sebelum ada bukti yang sangat nyata yang memberikan indikasi
5.6 Perasaan Setelah Melakukan Oukup
Penjelasan mengenai informan dalam melakukan oukup dapat dilihat pada
matriks 4.8 Salah satu informan menguraikan sebagai berikut
“Setelah saya menggunakan oukup ini badan menjadi lebih segar karena keringat yang banyak keluar, tidur terasa lebih enak, tadinya saya merasa pusing setelah oukup sudah tidak lagi.Jadi, kalau untuk efek samping dari oukup ini tidak ada, kecuali kalau kelamaan oukupnya bias pingsan karena terlalu banyak keringat yang keluar, jadi tidak boleh terlalu lama dan untuk penyakit jantung tidak dianjurkan karena bisa terjadi sesak nafas sehingga pingsan dek”
Hal ini juga diungkapkan informan berikutnya,
“Setelah melakukan oukup yang saya tahu badan menjadi lebih ringan, lebih hangat, dan tidur saya pun menjadi pulas.
Tidak ada efek samping dari oukup tersebut”
Hal ini juga diungkapkan informan berikutnya,
“Saya merasakan badan menjadi lebih hangat karena setelah oukup diberikan kuning agar tidak masuk angin.
Efek samping dari oukup ini tidak ada”
Secara ilmiah penelitian yang menyatakan bahwa perasaan setelah
melakukan oukupadalah setelah menggunakan oukup ini badan informan menjadi
lebih segar karena keringat yang banyak keluar, tidur terasa lebih enak, tadinya
saya merasa pusing setelah oukup sudah tidak lagi serta informan merasa
racun-racun sudah dikeluarkan dari tubuh saya melalui keringat yang sudah saya
keluarkan, badan menjadi hangat. Serta badan menjadi lebih hangat karena setelah
oukup diberikan kuning agar tidak masuk angin serta tidur pun menjadi pulas.
Sejalan juga dengan Theory of Reasoned Action yang dikemukakan
Fisbein (1967) dalam Glanz (2002), factor yang paling penting dalam seseorang
seseorang dan sikap ditentukan oleh keyakinan seseorang akibat dari tindakan
yang akan dilakukan.
5.7 Dukungan Keluarga untuk Ibu melakukan Oukup
Penjelasan mengenai informan dalam dukungan keluarga untuk ibu
melakukan oukup dapat dilihat pada matriks 4.9. Salah satu informan
menguraikan sebagai berikut
“Ya, kalau keluarga sudah pastilah mendukung dek, karena orang tua dulu pun harus begitu katanya. Apalagi untuk suami kan….dia jadi tidak merasa repot, dan bisa lebih cepat melakukan hubungan suami istri ya sekitar 2 minggu gitulah bisanyaIya memang dialah yang beli dipajak nanti bahan-bahannya”
“Ya keluarga pasti tidak merasa kerepotanlah kalau saya dioukup karena memang sudah tradisi di tanah karo ininya. Kan kalau ibu dan bayi sehat keluarga bahagia. Ya dek”
Secara ilmiah penelitian yang menyatakan bahwa pertama kalinya
informan melakukan oukup adalah oukup ini dilakukan sejak melahirkan anak
pertama karena katanya kalau orang Karo ini harus di oukup setelah melahirkan
supaya racun-racun yang ada di dalam tubuh kita. keluar melalui keringat. Serta
melakukan oukup sejak gadis karena oukup ini kan bukan hanya untuk orang
pasca melahirkan saja.
Sejalan juga dengan penelitian Simarmata dan Sembiring (2015) yang
menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat dalam memilih penyembuhan
penyakitnya diperoleh dari pengalaman serta dorongan lingkungannya yang
menghasilkan tingkah laku yang disebut juga dengan budaya. Kebudayaan
menentukan sesuatu dapat dikatakan sebagai penyakit atau sesuatu itu tidak
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Proses “Oukup” bertujuan agar memaksa Ibu pasca melahirkan
berkeringat yang bertujuan untuk mengeluarkan racun-racun dalam tubuh.
2. Manfaat “Oukup” yang dirasakan Ibu pasca melahirkan yaitu sebagai
pemeliharaan kesehatan pasca melahirkan antara lain dapat
menghangatkan badan, mengembalikan kesegaran tubuh.
3. Pemeliharaan kesehatan Ibu pasca melahirkan “Oukup” dapat digunakan
untuk kesehatan, mengatasi masalah kesehatan pasca melahirkan,
kebugaran dan kecantikan.
4. Ramuan yang dipakai dalam penggunaan oukup berasal dari jenis-jenis
tumbuhan alami yang menurut mereka sangat bermanfaat bagi kesehatan
dan tidak menimbulkan efek samping.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pola pengobatan
tradisional “Oukup” dalam pemeliharaan kesehatan Ibu pasca melahirkan.
2. Perlu adanya standarisasi kualitas bahan ramuan “Oukup” yang
maksimum baik dilihat dari kehigienisan dan kenyamanan yang terdapat di
Oukup adalah sejenis mandi uap tradisional suku Karo. Menurut sejarah,
oukup bertujuan untuk menjaga kesehatan bagi ibu-ibu pasca melahirkan dengan
cara mandi uap atau disebut dengan oukup dalam bahasa Karo. Secara tradisi,
seseorang atau ibu-ibu dibungkus dengan kain selimut dan kemudian diuap
melalui sebuah wadah yang dipanasi dan diberi ramuan tumbuh-tumbuhan.
Melalui ramuan yang diuapkan ini ibu yang habis melahirkan menurut tradisi
Karo dipercaya akan segera memulihkan kembali kesehatan, stamina dan
peredaran darahnya. Oukup juga dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Karo
sangat baik untuk membersihkan darah kotor setelah proses melahirkan serta
memudakan kembali kulit dari kerut-kerut setelah proses kehamilan. Menurut
penuturan orang Karo, oukup ini baru bisa dilakukan dua pekan setelah
persalinan, karena selama kurun waktu tersebut kemungkinan pendarahan tidak
akan terjadi ( Nasution. J, dan Radiansyah R. C, 2009).
Cara perawatan ini kemudian dipraktekkan secara turun-temurun dan
menjadi tradisi yang khas bagi orang Karo. Sesuai dengan perkembangan zaman,
tradisi ini terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Bentuk-bentuk
perubahan ini dapat ditemui disekitar kota Medan. Walaupun perubahan yang
ditemui itu adalah cara penggodogan dan teknik penguapannya, namun ramuan
utama tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar. Seandainya terdapat
disesuaikan dengan kondisi lingkungan, terutama struktur dan komposisi vegetasi
di masing-masing wilayah, serta falsafah budaya yang melatarbelakanginya
(Walujo, 2002).
Modernisasi Oukup ternyata merubah pandangan masyarakat bahwa tidak
hanya ibu yang habis persalinan akan tetapi berkembang untuk semua kalangan,
tidak mengenal jenis kelamin maupun kelas usia. Secara perlahan fungsi Oukup
yang awalnya hanya untuk ibu pasca melahirkan, sekarang fungsi utama tersebut
bergeser ke: (1) Kesehatan, (2) Pengobatan, (3) Kebugaran, dan (4) Kecantikan
(Nasution, J. dan Radiansyah H. C. 2009).
2.1.1 Manfaat Oukup
Beberapa tahun terakhir ini oukup dikenali sebagai SPA (solid per aqua)
tradisional yang kegunaannya lebih kepada perawatan tubuh, kebugaran dan
rileksasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari beberapa pusat sumber
informasi yaitu pengguna Oukup, tabib, pengusaha Oukup dan pedagang ramuan
Oukup di pasar,Oukup memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Menghilangkan sakit pinggang secara perlahan-lahan.
b. Menetralkan kadar gula dalam tubuh.
c. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ancaman penyakit.
d. Memperindah bentuk tubuh serta menghaluskan kulit.
e. Menyegarkan jasmani.
f. Mengendurkan saraf yang tegang.
g. Memperlancar peredaran darah.
i. Mengantisipasi ancaman hipertensi atau reumatik.
j. Menurunkan kadar kolesterol secara perlahan-lahan.
k. Menurunkan kadar lemak.
l. Menyehatkan paru-paru dan jantung.
m. Membangkitkan nafsu makan.
n. Meringankan kepala yang pusing/flu.
o. Menetralisir kesehatan ibu seusai bersalin.
Masing-masing usaha menawarkan keistimewaan tersendiri, mulai dari
kualitas ramuan, kenyamanan tempat, dan harga yang bersaing. Begitu juga ruang
untuk oukup, masing-masing usaha memiliki disain sendiri dengan luas
ruangannya hampir semua sama yaitu 1 x 1,5 meter. Tarif yang dikenakan
bervariasi mulai dari Rp.10.000 sampai Rp.50.000.
Persalinan merupakan peristiwa alamiah yang dapat terjadi secara normal
atau dengan gangguan. Meskipun persalinan berlangsung normal (keluar dari
rahim melalui jalan lahir tanpa bantuan peralatan) dan lancar, tetap menyebabkan
kelelahan bagi ibu. Kelelahan fisik akibat menyangga beban bayi dalam perut
ditambah proses persalinan telah menguras tenaga ibu. Untuk memulihkan kondisi
tubuhnya, ibu yang baru melahirkan sebaiknya beristirahat atau tidur. Kehamilan
dan pasca persalinan mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuh ibu. Kulit dan otot perut akan meregang, karena adanya janin dalam
perut. Perubahan tubuh yang lain biasanya berupa kegemukan, kulit meregang,
kulit kotor, dan rambut rontok. Perawatan tubuh yang baik akan memulihkan
Perawatan tubuh bagi ibu pasca melahirkan juga menjadi perhatian yang
sangat besar bagi orang Karo. Oukup merupakan salah satu cara perawatan
kesehatan ibu pasca melahirkan, artinya membuat ibu si bayi berkeringat dengan
cara memasak air disertai ramuan tertentu, kemudian setelah mendidih diangkat
dan didekatkan kepadanya sambil dibungkus dengan selimut. Uap air panas itu
memaksa si ibu berkeringat, maksudnya supaya si ibu sehat karena sisa kotoran di
dalam tubuhnya telah keluar. Hal ini merupakan suatu tradisi yang diturunkan
nenek moyang kepada generasi penerusnya dalam proses perawatan kesehatan ibu
pasca melahirkan. Oukup bukan hanya dari suku Karo saja, suku lain juga ada
hanya namanya saja yang berbeda. Untuk suku Jawa dinamakan ungkep, suku
Minang dinamakan batangi, suku Batak dinamakan martup, sedangkan suku
Minahasa disebut bakera. Ditinjau dari segi kegunaannya sama yaitu
menyegarkan kembali stamina dan memulihkan kesehatan bagi ibu pasca
melahirkan, hanya saja ramuan yang digunakan pastinya berbeda-beda
(Handayani,2003)
Pada banyak kebudayaan, wanita yang baru melahirkan dianggap berada
dalam kondisi dingin, berbeda halnya dengan saat ketika ia sedang hamil, yang
dianggap berada dalam kondisi panas (Foster & Anderson, 2005). Maka dalam
kondisi dingin setelah melahirkan, sang ibu dan juga bayinya dianggap
memerlukan pemanasan. Di lingkungan masyarakat Karo misalnya, wanita yang
baru melahirkan diharuskan tidur bersama bayinya di dekat tungku dapur selama
sekitar 10 hari sambil didiangi kayu keras yang dibakar secara terus menerus
Meskipun kehamilan dan kelahiran bayi secara umum dilihat dalam
pengertian dan kepentingan yang sama, yakni untuk kelangsungan umat manusia,
namun dalam kehidupan berbagai kelompok etnis, terdapat bermacam-macam
titikberat perhatian dan sikap, khususnya dalam menanggapi proses ini. Sebagian
etnis lebih mementingkan aspek kultural dari kehamilan dan kelahiran, dan
sebagian lagi lebih menonjolkan aspek sosialnya. Banyak etnis di dunia
mempercayai bahwa tiap perpindahan dari satu tahapan kehidupan kepada tahapan
kehidupan yang lainnya merupakan suatu masa krisis yang gawat atau
membahayakan, baik yang bersifat nyata maupun bersifat gaib. Untuk itu
dilakukan upacara-upacara adat yang disebut crisisrite (upacara waktu krisis) atau
ritesdepassage (upacara peralihan) untuk menolak bahaya gaib yang mengancam
individu dan lingkungannya (Koentjaraningrat, 1990).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor sosial-budaya mempunyai
peranan penting dalam memahami perawatan ibu pasca melahirkan. Sebagian
pandangan budaya mengenai hal tersebut telah diwariskan turun-temurun dalam
kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
2.1.2 Keanekaragaman Tumbuhan yang dipergunakan sebagai Ramuan Oukup
Keanekaragaman jenis yang dimaksudkan adalah untuk menggambarkan
jumlah seluruh jenis yang diketahui dan didaftar dari hasil wawancara keseluruh
responden, baik para pengguna oukup, tabib, pengusaha oukup, maupun pedagang
ramuan oukup di pasar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
(pengguna oukup, tabib, pengusaha oukup dan pedagang ramuan oukup di pasar)
berbeda-beda. Secara kumulatif dari seluruh informasi dicatat ada 69 jenis
tumbuhan yang terdiri atas 42 marga dan 28 suku yang digunakan sebagai ramuan
oukup (Lampiran 1). Diantara jenis-jenis itu, yang terbanyak adalah jenis yang
termasuk ke dalam suku Zingiberaceae (15 jenis), kemudian berturut-turut
Rutaceae (11 jenis), Arecaceae (8 jenis), dan selebihnya kurang dari 3 jenis,
bahkan hanya diwakili oleh 1 jenis. Besarnya keanekaragaman jenis yang
digunakan sebagai ramuan oukup menyatakan bahwa belum ada standarisasi
ramuan, baik yang dijual di pasar, yang digunakan ditempat-tempat praktek oukup
bahkan pengetahuan masyarakat tentang ramuan pun berbeda-beda. Sehingga
dalam penelitian ini dilakukan pengelompokkan ramuan yang merupakan
komponen utama dalam ramuan oukup tersebut ( Nasution. J, dan Radiansyah R.
C, 2009).
Berdasarkan hasil analisis data dari keempat pusat sumber informasi
(pengguna oukup, tabib, pengusaha oukup, dan pasar), tercatat sebanyak 16 jenis,
11 marga dan 7 suku, yang dikenali oleh seluruh responden. Hal ini menunjukkan
bahwa ke 16 jenis tumbuhan tersebut merupakan komponen utama dalam ramuan
oukup.
Secara tradisi, menurut para responden mengatakan, bahwa jenis-jenis
tersebut merupakan sumber bahan ramuan utama oukup untuk kesehatan ibu pasca
melahirkan. Sedangkan jenis-jenis lain hanya merupakan jenis ramuan pelengkap
atau jenis-jenis alternatif yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Sesuai
atsiri yang bermanfaat untuk antiseptik, aromaterapi, anti oksidan dan anti
mikroba sehingga berguna untuk memulihkan kesehatan ibu pasca melahirkan
( Nasution. J, dan Radiansyah R. C, 2009).
Bila ditinjau dari bagian tumbuhan yang digunakan sebagai ramuan di
dalam oukup, terdapat 9 (sembilan) macam bagian tumbuhan yang digunakan
yaitu daun, batang, bunga, buah, biji, rimpang, umbi, akar, kulit dan seluruh
bagian tumbuhan. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak
digunakan, yaitu 35,2% atau 25 jenis, menyusul buah dan rimpang masing-masing
19,7% atau 14 jenis, dan bagian tumbuhan lainnya dibawah 10%. Dengan
demikian bagian daun, buah dan rimpang merupakan bagian yang paling utama
dalam ramuan oukup, sedangkan bagian tumbuhan yang lain hanya merupakan
bagian ramuan oukup terbuat dari rebusan berbagai tumbuhan. Menurut, Nasution
[image:51.595.59.565.495.728.2](2009) dari seluruh informasi dicatat ada 69 jenis ramuan oukup.
Tabel 2.1 Keanekaragaman Tumbuhan Yang Dipergunakan Sebagai Ramuan Oukup
NO Nama Jenis
Bagian
Tumbuhan yang digunakan
Ketersediaan di Alam Nama Lokal Nama Ilmiah
1. Daun paris Justicia sp Daun Banyak
2. Rengas Gluta renghas L. Daun Kurang
3. Seledri Apium graveolens L. Daun Banyak
4. Pegagan Centella asiatica (L.) Urban Daun Banyak
5. Nira Arenga pinnata Merr. Akar Kurang
6. Pinang Areca catechu L. Akar Banyak
7. Rotan Calamus sp.1 Akar Kurang
8. Rotan rambung Calamus sp.2 Akar Kurang
9. Rotan runtih Calamus sp. 3 Akar Kurang
10. Rumbia Metroxylon sp. Akar Kurang
11. Ketang Calamus sp. 4 Daun Kurang
12. Enau Arenga pinnata Merr. Buah Kurang
14. Nenas Ananas comosus (L.) Merr. Buah Kurang 15. Salinsayo Gaultheria Leucocarpa Blume Daun Kurang 16. Kemiri Aleurites moluccana Willd. Biji Banyak 17. Sapot-sapot Desmodium dasylobum Miq. Daun Kurang 18. Bambu Bambusa vulgaris Schrad. Akar Banyak 19. Rumput parang tegoh Eleusine indica (L.)Gaertn Seluruh bagian Kurang 20. Sere wangi Andropogon citratus DC. Batang Banyak 21. Asam glugur Garcinia atroviridis Griff. Daun Banyak 22. Bunga lawang Illicium verum Hook. Bunga Kurang 23. Jintan
hitam/torbangun
Coleus amboinicus Lour. Daun Banyak
24. Nilam Pogostemon cablin (Blaanco) Bth Daun Banyak
25. Kemangi Ocimum basilicum L. Daun Banyak
26. Pirawas Cinnamomum porrectum (Roxb.) Kosterm
Daun Kurang
27. Kulit manis Cinnamomum burmanii Blume Daun Banyak
28. Bawang putih Allium cepa L. Umbi Banyak
29. Bawang merah Allium sativum L. Umbi Banyak 30. Gundera Allium schoenoprasum L. Daun Kurang 31. Benalu kopi/surindan
kopi
Serurulla Perugia (Jack) Danser Daun Banyak
32. Senduduk/ senggani Melastoma sp. L. Daun Banyak 33. Pala Myristica fragrans Houtt. Bunga Banyak 34. Cengkeh Syzygium aromaticum L.Merr Buah Banyak 35. Kayu putih Eucalyptus alba Reinw. Daun Banyak 36. Pandan wangi Pandannus amaryllifolius Roxb. Daun Banyak
37. Lada Piper nigrum L. Biji Banyak
38. Sirih liar Piper caducibracteum Daun Banyak 39. Ciak-ciak Polygonium chinense L. Daun Kurang
40. Jeruk hantu Citrus sp. 1 Buah Kurang
41. Jeruk kayu Citrus sp.2 Buah Kurang
42. Jeruk kejaren Citrus sp. 3 Buah Kurang
43. Jeruk kelele Citrus sp. 4 Buah Kurang
44. Jeruk kersik Citrus sp. 5 Buah Kurang
45. Jeruk kuku harimau Citrus medica “sarcodactylis” Buah Kurang 46. Jeruk malem jeruk Citrus sp. 6 Buah Kurang 47. Jeruk mungkur/purut Citrus Hystrix DC. Buah Banyak 48. Jeruk nipis Citrus aurantifolia Buah Banyak 49. Jeruk pagar/ gawang Citrus medica L. Buah Banyak 50. Jeruk puraga Citrus nobilis Lour. Buah Banyak 51. Daun besan Eurycoma longifolia Jack Buah Kurang 52. Daun ikan-ikan Maoutia asperra Wedd Daun Kurang 53. Jelatang Laporte decumana Wedd Seluruh bagian Banyak
55. Bungle Zingiber purpureum Roxb Rimpang Banyak
56. Cekala Nicolaia speciosa Batang Banyak
57. Jahe Zingiber officinale Roscoe Rimpang Banyak 58. Jahe merah Zingiber officinale Var Rimpang Banyak
59. Jahe prancis Zingiber sp Rimpang Banyak
60. Kencur Kaempferia galangan L Rimpang Banyak 61. Kuning gajah/ kunyit Curcuma domestica Val Rimpang Banyak
62. Laja Alpinia sp Rimpang Banyak
63. Lempuyang Zingiber Americanus Blume Rimpang Banyak 64. Lengkuas Alpinia galanga (L) Willd Rimpang Banyak 65. Temu giring Curcuma heyneana Val & Zyp Rimpang Kurang 66. Temu ireng Curcuma aeroginosa Roxs Rimpang Kurang 67. Temu kunci Boesenbergia pandurata Roxb Rimpang Banyak 68. Temu mangga Curcuma mannga Val & Zyp Rimpang Banyak 69. Temulawak Curcuma xanthorhiza Roxb Rimpang Banyak (diambil dari http://atemalem.com/oukup-spa-rempah-khas-karo/)
Tumbuh-tumbuhan ini mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri atau yang
disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatil oils adalah komoditi
ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, kayu. Biji-bijian
bahkan putik bunga (Gunawan, 2009). Kegunaan minyak atsiri sangat banyak,
tergantung dari jenis tumbuhan yang diambil hasil sulingannya. Minyak atsiri
digunakan sebagai bahan baku dalam perisa maupun pewangi.
Tumbuh-tumbuhan ini ketika direbus akan mengeluarkan aroma atau bau
yang disebut dengan aromaterapi. Aromaterapi dapat mengurangi stres,
menenagkan pikiran dan membangkitkan semangat dan gairah dan dipercaya
dapat membersihkan racun dalam tubuh (Ulla, 2009).
2.2 Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan
cara, obat, dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan
turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran
dari bahan tersebut secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Pengobatan tradisional (batra) adalah seseorang yang
diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan
pengobatan secara tradisional (Latief, 2012).
Menurut WHO (Agoes A dan Jakob T, 1999), pengobatan tradisional
adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan pengetahuan dan
pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak,
dalam melakukan diagnosis, prevensi, dan pengobatan terhadap
ketidakseimbangan fisik, mental ataupun sosial. Defenisi pengobatan tradisional
menurut WHO tersebut mengacu kepada adanya pengalaman praktek yaitu,
hasil-hasil yang diamati secara terus-menerus dari geneerasi baik secara lisan maupun
tulisan.
2.2.1 Kebijakan Pengobatan Tradisional
Meskipun pelayanan kesehatan modern telah semakin berkembang di
Indonesia, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap
tinggi. Menurut SUSENAS 2001 ditemukan sekitar 57,7% penduduk Indonesia
melakukan pengobatan sendiri, 31,7% menggunakan obat tradisional, dan 9,8%
menggunakan cara pengobatan tradisional.
a. Kebijakan Umum
Berikut ini dua kebijakan umum dalam pengobatan tradisional:
1. Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan atau
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan.
2. Pengobatan tradisional perlu dibina d