• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata PT. Graha Travel & Tour

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata PT. Graha Travel & Tour"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

54

dapat teratasi. Untuk itu perlu adanya kerjasa yang baik dan terpadu atara seluruh jajaran instansi Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah, Sektor swasta dan masyarakat.

Diharapkam pula agar pihak tour dan travel menciptakan paket wisata yang lebih bervariasi, sehingga wisatawan mendapat pilihan yang cukup dalam memilih suatu paket wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Djoeli, Hazet. 2004. Perencanaan Operasi Perjalanan. Medan : USU

Yoeti ,A. Oka. 1996. Pemasaran Paket Wisata : Bandung Angkasa

Yoeti, A. Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita

Yoeti, A. Oka.2003. Tour and Travel Marketing. Jakarta : Pradnya Paramita

Yoeti, A. Oka.2006. Tour and Travel Management. Jakarta : Pradnya Paramita

(2)

25 BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Berdirinya Graha Travel & Tour

PT.Graha Travel & Tour berdiri sejak 23 Oktober 2009. Biro Perjalanan Wisata ini adalah salah satu perusahaan yang berkembang dibagian agen perjalanan dengan kualitas tinggi yang terletak di jalan Sisingamangaraja No. 488-C Medan, Sumatera Utara – Indonesia.

PT. Graha Travel & Tour berfungsi untuk mengatur semua keinginan para wisatawan khususnya untuk wisatawan individu dan kelompok. Dan perusahaan ini juga sangat berpengalaman dan professional khususnya dibagian Biro Perjalanan Wisata. PT. Graha Travel & Tour telah beroperasi berbagai kegiatan yang berbasis wisata untuk kelompok wisatawan maupun turis individu dan telah mampu dalam berbagai efisiensi.

PT. Graha Travel & Tour mulai memasarkan perusahannya kepada masyarakat luas dengan perusahaanya kepada masyarakat luas dengan melakukan promosi di media internet, media cetak dan brosur.

(3)

26

PT. Graha Travel & Tour dipersilahkan untuk membantu para wisatawan dalam mengelola kebutuhan wisatawan kelompok maupun individu dalam melakukan kegiatan perjalanan wisata dalam maupun ke luar negeri dengan komitmen dan profesionalisme. Staf profesional di dalam PT. Graha Travel & Tour akan mencoba untuk meberikan wisatawan sebagai mitra dalam memberikan pelanggan solusi perjalanan terbaik, dan memberikan pelayanan yang sangat baik dengan biaya yang sangat wajar dan lebih aman.

Misi dari PT. Graha Travel & Tour adalah untuk memberikan kualitas dan keunggulan untuk pelanggan Biro Perjalanan ini secara eksklusif. Pada akhirnya strategi Biro Perjalanan Wisata ini adalah untuk memanfaatkan harga terbaik dengan layanan berkualitas tinggi kepada para tamu terhormat. Cukup kita tidak mampu untuk kehilangan kepercayaan tamu kami biaya apapun. Biro Perjalanan ini mampu untuk menjaga kepercayan para pelanggan/ tamu yang datang ke PT. Graha Travel & Tour.

PT. Graha Travel & Tour beroperasa setiap hari dengan ketentuan sebagai berikut :

• Senin – Minggu mulai pukul 08.00 WIB – 22.00 WIB

PT. Graha Travel & Tour mempunyai cabang-cabang perusahaan yang tersebar di daerah Sumatera Utara, diantaranya adalah sebagai berikut :

• Pematang Siantar : JL.Sutomo No. 32 A SBC Telp.0622-22949 • Porsea : JL. Sisingamangaraja No. 98 Telp. 0632-341444 • Tarutung : JL. D.I. Panjaitan No.35 Telp. 0633-322344 • Dolok Sanggul : JL. Merdeka No.5 Telp. 0633-31999

(4)

27

• Balige : JL. Sisingamangaraja No. 47

3.2 Fasilitas Perusahan

Untuk memperlancar kegiatan operasional yang di lakukan oleh PT. Graha Travel & Tour , harus memiliki fasilitas-fasilitas yang menunjangnya. Dengan adanya kelengkapan fasilitas, maka akan dapat mempermudah setiap pekerjaan sehingga akan menghasilkan kerja yang optimal dan ”professional.”

Fasilitas yang terdapat di PT. Graha Travel & Tour ini cukup untuk dapat melakukan yang baik.kegiatan operasional

Fasilitas tersebut yang telah di miliki oleh PT. Graha Travel & Tour diantaranya adalah

- Galileo Reservation - 1 Unit Fax

- 14 Unit pesawat Telephone - 14 Unit Mesin Komputer - 1 Unit Mesin Printer - 1 Unit Mesin absen Eletrik - 4 Unit Air Conditioner (AC) - 1 Unit Mesin Genset

- Ruang Tunggu - Brosur

- Toilet

(5)

28 - Ruang Manager

- Ruang kasir - Ruang Tiketing

- Ruang Paket Tour dan Reservasi Hotel - Area Parkir

- Dan Lain lain,

3.3 Struktur Organisasi PT.Graha Travel & Tour

Menurut Stephan Edgar H. Schail (1997) organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu tujuan bersama melalui pembagian kerja, fungsi manajemen, wewenang (authority ) dan tanggung jawab (responsibility).

Pembagian kerja merupakan hal yang sangat penting, karena pada dasarnya tugas yang kompleks dan cukup banyak, tidak mungkin dilaksanakan hanya oleh satu orang saja. Spesialisasi merupakan salah satu cara membuat orang semakin terampil.

(6)

29

Untuk mencapai tujuan organisasi ada empat fungsi manajemen yang dilaksanakan, diantaranya :

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan suatu tour biasanya dilakukan oleh seorang tour planner yang banyak mengetahui aspek-aspek perjalanan dan parwisaisata secara keseluruhan baik tentang objek dan daya tarik wisata (evant). Fasilitas yang digunakan seperti pengangkutan, akomodasi hotel, makanan dan minuman.

2. Organizing (pengorganisasian)

Penyelenggaraan suatu tour yang diselenggarakan banyak bergantung pada kantor cabang (branch office) atau perwakilan (representation ) yang bersangkutana dengan tour yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar negeri. Setiap kantor mempunyai tanggung jawab sesuai dengan rencana tour di wilayahnya. Dalam hal ini, kantor pusat (head office) hanya bertindak sebagai koordinator saja, sedangkan pelaksanaanya dilakukan oleh kantor cabang ( branch office ) di daerah.

3. Actuating (Pelaksanaan)

Penyelenggaraan suatu tour yang telah direncanakan harus sesuai dengan tour itinerary atau daftar acara suatu tour, sebagai suatu tour daftar dan jadwal dengan

keterangan yang lengkap dan terperinci tentang pelaksanaan suatu tour. Sehingga dengan

(7)

30

melaksanakan tugasnya dalam membawa dan memberi guiding kepada semua peserta tour.

4. Countroling ( pengawasan)

Pengawasan penyelenggaraan suatu tour dilakukan dengan membandingkan rencana dan pelaksanaan, bila terjadi penyimpangan dari apa yang direncanakan, maka diarahkan kembali agar sesuai dengan pertencanaan semula dengan melakukan chek and recheck in dalam pelaksanaanya, oleh karena itu tour harus dilaksanakan serta konsekuen, sesuai dengan apa yang tercantum dalam tour itinerary yang disusun khusus untuk dibagikan kepada setiap anggota rombongan.

(8)

31

Struktur Organisasi

PT. Graha Travel & Tour

President Director

ADM Hotel Reservation

Ticketing Reservation Transportasi Staff

Tour Reservation

Chief Transport

Directress

Tour Opration

Secretaries

Executive Manager

(9)

32 3.4 Tugas dan Tanggung jawab Setiap departemen

1. Presiden Director

• Sebagai Capitalitor (pemilik modal

perusahaan)

• Menerima Laporan dari General Manager

mengenai perkembangan perusahaaan serta keuangan perusahaan

• Bertanggung Jawab sebagai penyandang

dana bila diperlukan perusahaan

2. Diretress

• Sebagai pemilik usaha sekaligus turut serta

mengendalikan opersional perusahaan

• Menerima laporan-laporan dari General

Manager

• Menganalisa perkembangan perusahaan

melalui neraca perusahaan

• Memberikan pengarahan kepada kepala

bagian atau seluruh pegawai

• Mengangkat dan memberhetikan pegawai

3. Secretary

(10)

33

• Mengatur file dan dokumen-dokumen

lainnya

• Bertindak sebagai perantara apabila ingin

mengadakn janji temu dengan director dan Managing Diractress

• Menjaga hubungan baik dengan

rekan-rekan director dan managing diretress

4. Exsecutive Manager

• Menerima laporan-laporan kegiatan

sehari-hari masing-masing pimpinan tiap departemen

• Mengevakuasi perkembangan perusahaan

• Bertanggung jawab kepada director dan

managing diretress

• Memberikan laporan-laporan kegiatan

perusahaan kepada director dan managing diretress

5. Tour Manager

• Mengevaluasi perkembangan departemen

tour

• Memberikan Laporan Kegiatan sehari-hari

kepada general manager

• Membuat kontacrate dan menjaga

(11)

34

• Memberikan bimbingan dan pengrahaan

kepada departemen tour & guide

6. Tour Reservation

• Mengopersikan perjalanan tour

• Membuat reservasi atas booking yang telah

dibuat

• Menjamin hubungan dengan mitra hotel,

airline dll

• Membuat daftar file untuk dokumen yang

telah dibuat

7. Adiministration

• Mengatur pembayaran dari tour departemen

• Mengeluarkan surat jalan tour guide

• Membuat rincian biaya perjalanan

• Membuat buku penerimaan pembayaran

untuk setiap invoice

• Bertanggung jawab kepada General

Manager atas semua pembayaran dan penerimaan biaya tour kepada pimpinan tour.

8. Chief Transportasi

(12)

35

• Bertanggung jawab kepada General

Manager atas segala oprasional transport

• Memberikan brieving kepada seluruh driver

dan asisten driver

• Membuat laporan penjualan sehari-hari dan

menjaga hubungan baik dengan consorsium transport

• Bertanggung jawab atas komplen

pelanggan pengguna transport

9. Transportation Staf

• Membuat reservation atas segala oprasional

permintaan transport

• Mengeluarkan surat jalan bagi driver yang

bertugas

• Membuat daftar harga dan inventaris

transport

• Membuat daftar penjualaan sehari-hari

10. Chief Tikecting

• Melayani pemebelian tiket

• Menyusun time table dan harga

• Membuat laporan penjualan sehari-hari

(13)

36

• Bertanggung jawab kepada General

Manager 11. Chief Hotel

• Menjual kamar hotel didalam dan luar

negeri

• Membuat daftar penjualan sehari-hari

• Mengadakan reservasi ke hotel-hotel

• Membuat kontracrate dengan mitra hotel

• Membina hubungan baik dengan pelangaan

12. Chief Acounting

• Membayar tagihan outlet departemen

• Bertanggung jawab kepada general

manager atas keberadaan finansial

• Menerima daily sales report dari seluruh

departemen

• Menyusun dan budget perusahaan

• Menyelesaikan biaya perpajakan

13. Administration

• Membuka seluruh laporan harian

penerimaan dan pengeluaran dari seluruh departement

• Bertanggung jawab kepada Chief

(14)

37

• Menyusun file penerimaan dan

pengeluaaran yang sudah dibayar

• Menjaga hubungan baik dengan mitra

bisnis.

BAB IV

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN WISATA PT. GRAHA TRAVEL & TOUR

4.1 Peranan & Fungsi Pemasaran Paket Wisata di PT. Graha Travel & Tour

a. Peranan pemasaraan

(15)

38

Pemasaran dapat dilihat sebagai alat (tool) manajemen yang diharapkan dapat membantu perusahaan mamputumbuh dan berkembang secara profesional. Pada dasarnya pemasaran sangat erat kaitannya dengan kegiatan dalam memindahkan barang dan jasa (good and services), dari produsen yang menghasilkannya ke tangan konsumen yang membutuhkannya, secara efisien, menguntungkan dalam persaingan yang wajar.

Usaha produsen memindahkan barang dan jasa itu tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) konsumen sehingga mereka memperoleh kepuasan (satisfactions) mengkonsumsi apa yang dibeli. Jadi sebenarnya tugas produsen adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan serta menarik target pasar untuk melakukan pembelian

Kepuasan target pasar akan kebutuhan dan keinginan hendaknya dapat dipenuhi dengan memberikan produk dan jasa yang betul-betul bermanfaat bagi konsumen dan itu pun hendaknya di peroleh dengan harga yang wajar (the right price) dan diterimanya di tempat yang diinginkan.

b. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah aktivitas-aktivitas, tindakan, pelaksanaan atau jasa-jasa yang diberikan dalam penyalurran barang-barang dan jasa-jasa.

Fungsi pemasaran adalah :

1. Analisis Konsumen

(16)

39

konsumen, pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengambangan profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal.

2. Penjualan Produk/Jasa

Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan diler.

3. Perencanaan Produk dan Jasa

Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, penghapusan produk lama, dan penyediaan layanan konsumen. Uji pemasaran merupakan salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif karena uji pasar memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.

4. Penetapan Harga

Lima pemangku kepentingan (stakeholder) mempengaruhi keputusan penetapan harga (pricing): konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.

5. Distribusi

(17)

40

ritel. Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan.

6. Riset Pemasaran

Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Aktivitas riset pemasaran mendukung semua fungsi bisnis yang pokok dari sebuah organisasi.

7. Analisis Peluang

Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat dan resiko yang terkait dengan keputusan pemasaran. Tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis): (1) menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan, (2) memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut dan (3) membandingkan total biaya dengan manfaat. Apabila manfaat yang diharapkan melampaui total biaya, maka peluang itu menjadi lebih menarik

4.2 Strategi Pemasaran Paket Wisata di PT. Graha Travel & Tour

(18)

41

tepat dalam mengatasi berbagai kesukaran dan persoalan yang mungkin dihadapi, baik yang sumbernya dari dalam maupun luar perusahaan.

PT. Graha Travel & Tour tercatat sebagai anggota association of the Indonesia Travel Agencies (ASITA), yaitu Asosiasi Biro Perjalanan Umum di Indonesia.PT. Graha Travel & Tour melakukan strategi sebagai berikut :

1. Strategi Produk

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pembeli. Sedangkan pengertian jasa menurut Phillip Kotler adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi bisa terkait dan bisa juga tidak terkait pada suatu produk fisik. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Disamping memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sebuah produk juga memiliki nilai dan manfaat yang ditawarkan terutama bila produk yang dijual adalah jasa.

2. Strategi Harga

(19)

42

dilatar- belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value (nilai) kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli.

Pada prinsipnya, penetapan harga harus disesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Dalam hal penetapan harga jasa harus menggunakan metode tertentu dan didasarkan atas pertimbangan permintaan konsumen, biaya, harga pesaing dan beberapa faktor lain yang dianggap relevan. Pada penelitian ini, variabel harga merupakan tarif/surcharge yang dibebankan atas biaya jasa pembuatan jaminan proyek.

3. Strategi Promosi

(20)

43

meyakinkan calon pelanggan/nasabah tentang ketidaknyataan jasa menjadi sesuatu yang nyata dapat dibuktikan kebenarannya.

Metode-metode promosi PT. Graha Travel & Tour dalam melakukan kegiatan promosi adalah :

a. Personal Selling

Personal selling dilakukan dengan cara face-to-face atau dapat juga melalui pesawat telepon. Untuk melakukan ini BPW perlu menetapkan travel consultant yang fungsinya melakukan penjualan. Sekarang dengan meningkatkannya persaingan, karywan BPW yang akan ditunjuk selaku travel consultant perlu memiliki Custumer Service Skill ( kemampuan melayani pelanggan), kualitas pelayanan yang diberikan karyawan mencerminkan image BPW itu sendiri.

b. Advertising

Seperti halnya personl selling, iklan (advertising ) dapat digunakan untuk menyampaikan informasi untuk melakukan bujukan pada potential customers untuk melakukan pembelian produk-produk yang ditawarkan. Iklan ditunjukan kepada orang banyak atau dapat diatakan bahwa iklan sebagai penjualan yang bersifat impersonal.

Ada beberapa macam media yang dapat digunakan untuk pemasangan iklan dalam oprasi kegiatan suaatu BPW,di antaranya adalah : Koran, majalah, radio, TV, direct email, atau window display. Tiap media memiliki kelebihan dan kelemahannya. Media mana yang akan dipilih bergantung pada target pasar yang dituju, tujuan pemasaran atau promosi yang dilakukan, tersedia anggaran untuk kegiatan promosi.

(21)

44 c. Sales Promotion

Sales Promotion adalah aktivitas promosi selain iklan, personal selling, dengan tujuan mendorong atau mempengaruhi pembeli atau pelanggan untuk melakukan pemebeli melalui kegiatan : display, exhibition, show, demonstration dan kegiatan penjualan yang sifatnya tidak rutin.

Tujuan sales promotion yang penting diantaranya adalah memperkenalkan produk baru, meningkatkan frekuensi pemakaian, menambah persedian agen sebagai distributor, menarik pelanggan baru, customer terhadap aktivitas promosi yang dilakukn para pesaing, mengaktifkan penjualan diwaktu sepi (low season), membantu kelancaran tugas sales executivemelakukan pendekatan pelanggan potensial.

4. Strategi Pendekatan dengan Coustomer Agent

Melalui pendekatan perusahaan dapat meningkatkan penjualan paket wisata yang ditawarkan. Karena coustemer agent mempromosikan kembaali kepada konsumen yang mungkin akan lebih membutuhkan dan meningikan paket wisata tersebut.

5. Menggunakan marketing mix.

(22)

45

a. Product : adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) konsumen. Dapat berwujud (tangible),atau tidak berwujud (intangible) atau kombinasi keduanya dan didalam juga termasuk pelayanan (services).

b. Price : adalah harga yang dijadikan dasar penawaran kepada konsumen, ditetapkan sedemikian rupa sehingga menarik banyak konsumen dan bersaing dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing terhadap produk yang sama.

c. Place : adalah tempat dimana konsumen mencari informasi memperoleh penjelasan atau melakukan pemebelian terhadap produk yang dibayarkan kepada konsumen d. Promotion : adalah suatu cara menginformasikan atau memberitahukan kepada calon

pemebeli tetang produk yang ditawarkan dengan memberi tahukan tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan pemebelian pada inderight place and the right time

e. People : adalah orang banyak sebagai calon pemebeli atau konsumen. Unsur ini tidak bisa diabaiakan. Sebelum kita memproduksi suatu produk, kita harus melakukan riset terlebih dahulu sesuai keinginan dan kebutuhan

f. Positioning : adalah suatu cara strategi promosi perusahan kita sehingga lebih dikenal calon pelanggan.

(23)

46

manajer pemasaran harus dapat melihat kesempatan/peluang pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi sebuah program pemasaran dan menjalankannya.

Tugas Manajer Pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran. 2. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan

penggunaan dana promosi.

3. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan. 4. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan

dibagian pemasaran.

5. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.

1.

a. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.

b. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

c. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

d. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order. e. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran.

(24)

47

2.

a. Memimpin seluruh jajaran Departemen Marketing sehingga tercipta tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas setinggi mungkin.

Menciptakan, menumbuhkan, dan memelihara kerja sama yang baik dengan konsumen.

b. Merumuskan target penjualan.

c. Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama Direktur Operasional serta Departemen terkait.

d. Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu ditangani oleh bawahan.

e. Mengesahkan Prosedur dan Instruksi Kerja di Departemen Marketing.

f. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk menjamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud, misalnya : volume penjualan dan tingkat keuntungan.

g. Melakukan langkah antisipatif dalam menghadapi penurunan order. h. Memberikan persetujuan kredit pelanggan dalam batas – batas yang wajar. i. Melakukan demarketing jika terjadi overload produksi.

j. Melakukan analisa pelanggan yang mengalami kecenderungan kredit macet. k. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan

kebijakan pemasaran.

(25)

48

m. Melakukan penilaian karya kepada Kepala Bagian Marketing.

n. Memantau potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga menjadi lebih baik.

o. Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh atasan sehubungan dengan fungsi di Departemen Marketing.

3.

a. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran yang telah ditetapkan.

b. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas kegiatan kerja di Departemen Marketing.

4.

a. Bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran yang telah disusun.

b. Bertanggung jawab atas efisiensi dan efektivitas kerja di Departemen Marketing. c. Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.

d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Direktur Operasional.

e. Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan prosedur yang berlaku di bagian

marketing dan melakukan analisa atas efisiensi prosedur tersebut.

(26)

49

5.

a. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan. b. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi. Pada kondisi tertentu.

c. Berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

d. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

e. Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak apabila terjadi kesalahan.

4.4 Permasalahan yang Timbul di PT. Graha Travel & Tour

Dalam memasarakan paket wisata kepada konsumen PT. Graha Tour and Travel menghadapi permasalahan yang timbul saat memasarkan produknya. :

(27)

50

2. Kondisi perekonomian juga menjadi permasalahan yang memepengaruhi pemasaran PT. Graha Travel & Tour. Dalam keadaan resesi yang berkepanjangan, nilai uang, tingkat inflasi dan harga-harga yang tidak terkendali akan sangat mempengaruhi keputusan orang untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor ekonomi lain yang perlu diperhatikan adalah nilai tukar uang suatu negara, apakah dengan penetapan nilai tukar, perjalanan wisata ke negara itu menjadi mahal atau akan menjadi llebih murah 3. Faktor sosial-budaya yang terjadi dilingkungan masyarakat akibat adanya perubahan

gaya hidup (lifestyle Character) masyarakat dan aspek demografik dapat mempengaruhi keputusan membeli atau tidak bagi calon wisatawan. Sekarang banyak orang melakukan tour ke luar negeri sebagai akibat meningkatnya pendapatan masyarakat.

4. Kurangnya pramuwisata yang bisa berbahsa asing selain bahasa inggris.

5. Pendidikan khususnya mengenai guide tidak dipedulikan BPW, hal ini menyebabkan service kepada wisatwan tidak seragam (standart of services)

6. Tidak adanya keseragaman dalam penentuan tarif pramuwisata 7. Adanya pramuwisata yang mencari keuntungan dari wisatawan.

4.5 Upaya Mengatasi Permasalah di PT. Graha Travel & Tour

Adapun upaya yang dilakukan PT. Graha Tour & Travel mengatasi permasalahan yang timbul dalam memasarkan produknya adalah sebagai berikut :

(28)

51

pesaing. Produk, kualitas pelayanan atau kebijakan apa yang tidak sesuai dengan selera pasar, harus tahu penyebabnya.

Untuk menang dalam persaingan, sekarang suatu BPW berusaha menarik pelanggan dengan kebijakan seperti : pelayanan purna jual (after sales services), memberikan kredit perjalanan. Orang boleh berangkat dulu untuk perjalanan wisata, pembayaran boleh belakangan (Travel First, Pay Later) dan banyak cara lainnya mengapa calon pelanggan memilih suatu BPW.

2. Dalam pariwisata Indonesia menunjukan bila terjadi nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika, maka bagi wisatawan mancanegara akan mengutamakan melakukan perjalanan wisata ke Indonesia, tetapi bila sebaliknya, maka wisatawan perlu hitung-hitungan dulu untuk datang ke Indonesia, antara motivasi, daya tarik dan kondisi keuangan ccalon wisatawan yang bersangkutan.

3. Biro Perjalanan Wisata memberikan pelatihan tambahan agar pramuwisata mampu menguasai bahasa asing.

4. Pendidikan khusus tentang guide harus lebih diperhatiakn oleh BPW agar wisatawan mendapatkan services yang merata.

5. Biro Perjalanan Wisata harus menetapkan keseragaman tarif Pramuwisata

6. Pramuwisata yang bertindak tidak sesuai dengan aturan perusahaan harus mendapat sanksi yang tegas.

(29)

52 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Biro perjalanan wisata merupakan salah satu sarana utama dalam kepariwisataan yang memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan kepariwisataan Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umumnya.

(30)

53

terlihat menarik dan sempurna agar dapat menarik pelanggan untuk membeli produk perusahaan.

Peranan dan fungsi pemasran bagi suatu Biro Perjalanan Wisata (BPW) sangat penting. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan

5.2 Saran

Perusahaan Tour dan Travel menjadi sangat penting bukan hanya penjualan produk saja namun juga dalam pelayanan sebuah jasaa yang akan dilakukan dilapangan. Perusahaan dalam pemasaran tidak hanya cukup dengan menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, dan website juga komunitas. Namun harus dilakukan dengan tidak melakukan kecurangan, pembohongan, menipu konsumen dalam penjualan dan pelayanan sebuah jasa.

(31)

6 BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Kepariwisataan

Istilah “pariwistata” sesungguhnya baru populer di Indonesia setelah diselenggarakannya Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jawa Timur pada tanggal 2-14 Juni 1958. Sebelumnya kata pariwisata adalah Tourisme (dalam bahasa Belanda) yang kemudian sering di indonesiakan menjadi Tourisme (dalam Yoeti, 1996:112).

Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi Pariwista :

1. Yoeti (1996: 113), mengemukakan batasan pariwisata sebagai berikut :

Pariwisata adalah sebuah perjalanan yang dilaksanakan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan di suatu tempat ketempat lain dengan maksud bukan mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.

(32)

7

Prof. Salah Wahab mengemukakan batasan-batasan pariwisata itu berdasarkan pemikirannya yang terdiri dari tiga unsur yaitu :

- Manusia (man), yakni orang yang melakukan perjalanan wisata,

- Ruang (space), daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan,

- Waktu (time), yakni waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.

3. Menurut UU No. 9 tahun 1990, yang dimaksud dengan pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di dalam bidang tersebut.

a. Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata. Ketetapan MPRS No. 12 tahun 1960 menyebutkan, kepariwisataaan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberikan hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta memiliki modal untuk melihat-lihat daerah lain (pariwisata dalam negeri) atau Negara-negara bagian lain (pariwisata luar negeri)

b. Wisatawan

(33)

8

jam dan tidak lebih dari 6 bulan di dalam jangka 12 bulan berturut-turut, untuk tujuan non-imigrasi yang legal, seperti perjalanan wisata, rekreasi, olahraga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan dan urusan usaha (business)’’.

2.2 Pengertian Biro Perjalanan dan Agen Perjalanan Wisata

Nyoman S. Pendit memberikan pengertian tentang perusahaan perjalanan atau Travel Agent atau (Travel Bureau) sebagai berikut :

Travel Bureau atau Travel Agent adalah perusahaan yang mempunyai tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan (dalam bahasa asingnya : trip atau tour ) bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakannya”

Sedangkan R.S Darmadjati memberikan batasan tentang Travel Agency . Menurutnya yang dimaksudkan dengan Travel Agency adalah : “Perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik dari dalam maupun , ke luar negeri itu sendiri.

Menurut Surat Keputusan Direktur Jendral Pariwisata No.Kep.16/U/II/88 Tgl. 25 Februari 1988 tentang pelaksanaan Ketentuan Usaha Perjalanan, pada Bab I Penelitian Umum Pasal 1, memberikan pengertian dengan batasan sebagai berikut :

(34)

9

b. Biro perjalanan umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan ke dalam negeri atau di dalam negeri dan ke luar negeri.

c. Cabang biro perjalanan umum adalah salah satu unit usaha biro perjalanan umum, yang berkedudukan di wilayah yang sama dengan kantor pusatnya atau diwilayah lain, yang melakukan kegiatan kantor pusatnya.

d. Agen Perjalanan, adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.

e. Perwakilan adalah biro perjalanan umum, agen perjalanan badan usaha lainnya atau perorangan, yang ditunjuk oleh suatu biro perjalanan umum yang berkedudukan di wilayah lain untuk melakukan kegiatan yang diwakilkan, baik secara tetap, maupun tidak tetap.

2.2.1 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Perjalanan Wisata

Ruang lingkup kegiatan biro perjalanan wisata terdiri dari :

1). Membuat, menjual dan menyelengarakan paket wisata.

2). Mengurus dan melayani kebutuhan jasa angkutan bagi perorangan dan atau kelompok orang yang diurusnya.

3) Melayani pemesanan akomodasi, restoran, dan sarana wisata lainnya.

4) Mengurus dokumen perjalanan.

(35)

10 6) Melayani penyelenggaraan konvensi.

2.2.2 Ruang Lingkup Kegiatan Agen Perjalanan Wisata

Ruang lingkup agen perjalanan wisata mencakup kegiatan usaha sebagai berikut :

1) Menjadi perantara di dalam pemesanan tiket angkutan udara, laut dan darat.

2) Mengurus dokumen perjalanan.

3) Menjadi perantara di dalam pemesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya.

4) Menjual paket-paket wisata yang dibutuh oleh biro perjalanan umum.

2.2.3 Fungsi Travel Agent Sebagai Perantara di negara Asal Wisatwan

Travel Agent sebagai perantara (middlemen) tugasnya sebagai berikut :

I. Di negara asal wisatawan

a. Melengkapi berbagai macam informasi bagi calon wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata,terutama mengenai daerah tujuan wisata yang dikunjungi (seperti objek wisata, atraksi wisata yang diprioritaskan untuk dilihat), pengurusan dokumen perjalanan, peraturan lalu-lintas devisa pakaian dan perlengkapan yang harus dibawa pada musim tertentu.

(36)

11

untuk dikunjungi , tour itinerary mana yang sebaiknya dipilih, kendaraan mana yang sebaiknya digunakan, serta akomodasi mana yang baik untuk menginap. c. Menyediakan tiket bagi pelanggan dalam bentuk-bentuk transportasi yang

diinginkan dan mengurus segala barang bawaan wisatawan yang akan berangkat perantraannya.

d. Memilih atas nama para pelanggannya, perusahaan akomodasi atau hotel yang baik untuk kepentingan orang-orang yang akan bepergian berikut dengan semua barang bawaannya.

2.2.4 Fungsi Travel Agent Sebagai Perantara di daerah Tujuan Wisata

Travel Agent sebagai perantara (middlemen) di daerah tujuan wisata tugasnya sebagai berikut :

(a) Memberi informasi kepada pelanggannya tentang hotel yang ada, terutama mengenai : lokasi, kategori kamar yang tersedia, tarif kamar, dan kuliner serta minuman yang disediakan.

(b) Membantu pelanggan untuk melakukan reservasi hotel yang diinginkannya.

(c) Menyediakan transportasi atau transfer dari dan ke daerah tujuan wisata atau airport.

(d) Mengatur perencanaan sightseeing atau tour yang diselenggarakan serta mengunjungi objek dan atraksi wisata yang akan dilihat.

(37)

12

(f) Membantu mengirim barang-barang souvenir para pelanggannya melalui kantor pos setempat ke alamat wisatawan di negaranya.

2.2.5 Peranan Perantara Dalam Industri Pariwisata

Ada beberapa alasan mengapa perantara sangat berperanan dalam indusrti pariwisata antara lain yaitu :

1) Kebanyakan perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata terletak jauh dari tempat kediaman wisatawan. Bagi mereka akan lebih muda melakukan perjalanan berhubungan perantara yang cukup banyak itu, karena dengan cara demikian akan menghemat waktu, biaya, memperoleh informasi yang lengkap, bepergian dengan Travel Agent keamanan terjamin dan tidak ada keragu-raguan dalam perjalanan. Sedangkan kalau berpergian yang direncakan dan diselenggarakan sendiri keadaannya terbalik.

2) Kebanyakan perusahaan industri pariwisata adalah perusahaan kecil tanpa banyak modal, dan kegiatannya dengan manajemen yang terbatas, kegiatan pemasaran yang tidak memadai, sehingga lebih banyak bersifat menunggu.

3) Kebanyakan perantara menjual produk atau jasa yang penjualannya mempunyai tingkat persaingan yang tajam. Sepanjang tingkat komisi (commision rate) atau insentif yang telah distandarisasikan dalam melakukan penjualan khusus atas nama produsen.

(38)

13

5) Perantara, khususnya Travel Agent dan Tour Operator, selalu memperhatikan jasa-jasa yang diinginkan oleh pelanggannya dan biasanya mereka lebih suka produsen yang dapat menyediakan pelayanan yang lengkap. Tidak lain Travel Agent dan Tour Operator ingin kemudahan dalam koordinasi pelaksanaan tour yang diselenggarakan. 6) Perantara selalu memperhatikan dalam kegiatan promosi, baik daerah tujuan maupun

fasilitas industri pariwisata guna membentuk kesan (image) dengan para pelanggannya sendiri. Ini berarti bahwa Travel Agent dan Tour Operator tersebut telah memberi preferensi kepada produsen yang dapat memberikan pelayanan yang baik dan membantu mereka mencapai tujuannya.

2.2.6 Alasan Perbedaan Harga Paket wisata

Untuk suatu daerah tujuan wisata dapat dibuat bermacam paket wisata dengan harga yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh nilai-nilai sebagai berikut :

(1) bergantung pada musim (season). Di Eropa atau Amerika misalnya, permintaan untuk melakukan perjalanan wisata sangat dipengaruhi oleh adanya musim panas dan musim dingin yang sertiap tahun selalu datang. Di samping itu dalam kepariwisataan dikenal pula musim ramai (peak season) dan musim sepi (off season) yang dapat memungkinkan untuk menyusun harga yang sesuai.

(2) Banyaknya acara di daerah tujuan wisata yang bisa diatur sesuai dengan lamanya tinggal di tempat tersebut.

(39)

14

(4) Umur mereka yang melakukan perjalanan wisata.

(5) Jenis transportasi yang digunakan untuk mencapai daerah tujuan wisata yang diinginkan.

(6) Bentuk atau macam akomodasi yang digunakan.

2.3 Pengertian paket wisata

Paket wisata ( tour packages) yang berarti suatu rencana perjalanan wisata tersusun secara tetap dengan biaya yang sudah ditentukan di dalam paket wisata, biaya tersebut mencakup penginapan, transportasi, sightseeing tour, transfer yang semua tertera di dalam paket wisata tersebut sangat tergantung terhadap perekonomian di suatu negara dan harga kebutuhan yang berlaku pada waktu itu, Oleh sebab itu paket wisata (tour packages) ialah suatu program perjalanan wisata yang telah disusun dan diramu oleh penyelenggara secara tetap.

Biasanya harga paket wisata ( tour package) ini jauh lebih murah dari pada disusun sendiri dan package tour biasanya mempunyai masa laku ( Limited Time ). Suatu produk wisata diciptakann oleh Biro Perjalanan Wisata yang telah tersusun denga baik dengan cara menggabungkan beberapa unsur atau komponen jasa wisata beserta harga yang dilaksanakan secara tetap dan teratur disebut sebuah paket wisata.

(40)

15

objeknya dan kemudian meningkat dalam sebuah perusahaan atau perhimpunan atau instansi pemerintahan.

Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatwan jika hendak melakukan perjalanan wisata, semenjak ia berangkat sampai ia kembali kerumahnya. Oleh karena itu jasa yang dibutuhkan tidak hanya dihasilkan oleh suatu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh banyakn perusahaan yang berbeda fungsi dan proses pemberian pelayanannya. Dengan demekian, produk industri pariwisata merupakan suatu paket wisata baik perjalanan itu sendiri ( indepedent) atau diurus oleh Tour Operator dalam suatu paket wisata ndenmgan itinerary yang relah dipersiapkan terlebih dahulu.

Dari keterangan diatas dapat diketahui sekedar bahan perbandingan tentang pengertian paket wisata. Paket wisata dapat diartikan sebagai bentuk dari strategi pemasaran suatu perjalanan wisata dengan satu atau lebih tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan tertentu mencakup biaya, pengangkutan , akomodasi, transportasi dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata.

(Yoeti 2001 : 112 ) mendefenisikan paket wisata adalah ,’’ suatu perjalan wisata yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent atau biro perjalanan atas resiko dan tanggung jawab sendiri, dan acara lamanya waktu wisata, tempat-tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi, makanan dan minuman telah ditentukan oleh biro nperjalanan dan telah ditentukan jumlahnya’’.

(41)

16

produk wisata yang saling bergabung terdiri dari transportasi, pemondokan, atraksi wisata, makanan yang dijual kepada wisatwan pada suatu harga”.

Menurut Seldon dan Mark, ( dalam Oppeawal dan Rewtrakun Phaibond, 2004: 183) ,

“ jenis paket wisata menurut penggunannya dibedakan menjadi dua yaitu paket wisata yang sederhana adalah paket wisata dasar yang umumnya hanya terdiri dari transportasi dan pemondokan saja dan paket wisata yang eksklusif yaitu paket wisata yang menawarkan berbagai kegiatan dan program hiburan yang terdiri dari atrsaksi wisata, makanan dan juga didampingi oleg guide dalam kegiatannya”.

Menurut Desky (2003 : 23 ), ‘’ paket wisata merupakan perpaduan beberapa produk wisata minimal dua produk, yang dikemas menjadi satu kesatuan harga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sementara itu produk wisata mempunyai totalitas pengalaman seorang wisatwan sejak ia meninggalkan suatu tempat ketempat lain ia berangkat’’.

(42)

17 2.4 Pengertian Strategi dan Pemasaran

a. Pengertian Strategi

Pengertian strategi menurut Craig & Grant (1996) adalah strategi merupakanpenetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan.

Selanjutnya Siagian (2004) menyatakan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Pengertian Strategi Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat.

Jadi apabila disimpulkan dari beberapa definisi di atas maka strategi perusahaan adalah gabungan dari kegiatan yang direncanakan dan reaksi untuk mengantisipasi persaingan dan perkembangan yang tidak terduga.

Strategi pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai berikut : 1. Segmentasi Pasar

(43)

18

pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.

2. Market Positioning

Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara keseluruhan, maka prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan menghasilkan penjualan dan laba paling besar.

Segmen pasar semacam ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu : a. Berukuran cukup besar

b. Mempunyai potensi untuk berkembang terus

c. Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan

d. Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan tersebut dapat dipuaskan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar tersebut.

3. Market Entry Strategy

Market entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan.

Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara : a. Membeli perusahaan lain

Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh apabila :

(44)

19

2) Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli.

3) Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk memasuki segmen pasar yang bersangkutan melalui internal development, misalnya patent, economies of scale, saluran distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau kesulitan bahan mentah.

b. Internal Development

Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui usaha sendiri yaitu melalui research and development karena berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.

c. Kerjasama dengan perusahaan lain

Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.

4. Marketing Mix Strategy

Marketing Mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang dapat dipergunakan perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah yang disebut 7P (product, Price, Place, Promotion, Participant, Prosess, dan People Physical evidence).

5. Timing Strategy

(45)

persiapan-20

persiapan baik dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar.” ( Radiosunu, 1983, 31-34 )

Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan perusahaan haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar. Dengan mengetahui keadaan dan situasi serta posisinya di pasar dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan.

b. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007), pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Intinya adalah di dalam pemasaran ditemukan tiga poin penting yaitu:

1) Fungsi-fungsi organisasi

(46)

21

Dari peristiwa tersebut muncul istilah manajemen pemasaran yang menurut Kotler & Keller (2007) merupakan seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan tujuan pemasaran yakni mengetahui dan memahami pelanggan agar produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan dapat diwujudkan.

Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler ( 2004, 81 ) :

“Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”

Menurut Chandra (2002), Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (1997), strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya. Universitas Sumatera Utara Strategi tersebut berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan eksternal dan

internal perusahaan. Masing-masing faktor lingkungan dapat menimbulkan adanya kesempatan

atau ancaman bagi pemasaran produk suatu perusahaan, yaitu terdiri atas: keadaan pasar,

persaingan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, hukum dan peraturan. Sedangkan faktor-faktor

(47)

22

keuangan, produksi, personalia, dan khususnya bidang pemasaran yang terdiri atas produk,

harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik. Analisa tersebut merupakan penilaian

apakah strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan sesuai dengan keadaan saat

ini. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang

sedang dijalankan perlu diubah, dan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan

dijalankan pada masa yang akan datang.

2.5 Pelayanan Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Paket Wisata PT. Graha Traavel & Tour

Pelayanan merupakan faktor yang amat penting khususnya bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dimana hal ini fisik produk biasanya ditunjang dengan berbagai macam inisial produk. Adapun inti produk yang dimaksud biasanya merupakan jasa tertentu. Oleh karena itu pentingnya mengetahui secara teoritis tentang batasan, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi dari pada pelayanan itu sendiri.

Pemasaran jasa biasanya mengacu pada kedua bisnis ke konsumen dan bisnis ke bisnis jasa, dan termasuk pemasaran layanan seperti layanan telekomunikasi, jasa keuangan, semua jenis layanan perhotelan, jasa penyewaan mobil, perjalanan udara, pelayanan kesehatan dan layanan profesional. Layanan adalah kegiatan ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain.

(48)

23

penjualan inipun pada awalnya adalah sebagai keharusan dalam mendukung produk tertentu. Produk tersebut biasanya yang memerlukan perawatan berkala. Namun kini setelah melihat manfaat dari penyediaan servis setelah penjualan, maka konsep melayani pelanggan menjadi semakin populer dan mengintegrasi dalam produk secara menyeluruh.

Seperti telah disinggung diatas bahwa bagian yang paling nyata dari perkembangan pelayanan pelanggan ini lebih ke wilayah servis atau layanan. Karena karakteristik intangible dari servis bahwa aspek pelayanan pelanggan akan meningkatkan dampak dari servis itu sendiri. Sebagian besar perkembangan aktivitas pelayanan pelanggan selalu dihubungkan dengan perbaikan kualitas.Manifestasi dari situasi ini sering diwujudkan melalui program-program promosi untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan.

Pelayanan pelanggan dan kepuasan pelanggan harus melampaui seluruh aspek yang ada dalam pemasaran. Baik itu dalam pasar industri, pasar konsumen maupun industri lainnya. Walau bagaimanapun, wilayah pemasaran iklan (service marketing) yang kebanyakan kemajuan dan perhatiannya diberikan kepada pelayanan pelanggan dan kepuasan pelanggan.

Adapun pelayanan yang diberikan PT. Graha Travel & Tour kepada konsumen untuk meningkatkan penjualan paket wisata adalah :

1. Tiap orang yang datang ke kantor diterima dengan senyum dan salam ucapan yang sesuai dengan waktunya.

(49)

24

tersebut, mengenai apa yang disukai dan yang tak disuakinya, kemudian mengambil kesimpulan perjalanan yang bagaimana akan diberikan kepada pelanggan

3. Cara pelayanan yang dilakukan sehari-hari mungkin di kemudian hari merupakan pekerjaan rutin, tapi bagi seorang penjual yang baik tidak akan membiarkan pelanggannya merasa bahwa urusannya merupakan hal yang rutin.

4. Di dalam dunia perjalanan suatu perjalanan yang kecil sering mengakibatkan yang besar. Oleh karena itu sangat penting untuk melayani setiap pelanggan dengan anggapan bahwa setiap urusannya merupakan suatu hal yang vital .

5. Bergembira selalu dengan hasil penjualan, tetapi berhati-hati jangan sampai menonjolkan diri dengan segala keistimewaannya.

(50)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dalam merencanakan suatu produk paket wisata maka setiap biro perjalanan wisata akan selalu memperhatikan segala aspek mulai dari akomodasi, transportasi, objek-objek wisata yang akan memiliki daya tarik bagi wisatawan dan yang paling penting pangsa pasar yang dituju. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam jual-beli suatu paket wisata kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Dewasa ini Biro Perjalanan Wisata sangat memegang peran penting dalam memasarkan ataupun mempromosikan daerah tujuan wisata di Indonesia khususnya dengan cara menawarkan paket-paket wisata di Indonesia khususnya dengan cara menawarkan paket-paket wisata yang telah direncanakan kepada wisatawan.

Strategi pemasaran paket wisata merupakan salah satu upaya agar biro perjalanan mendapat simpatik/image yang baik dan dapat mempengaruhi wisatwan itu sendiri agar memilih paket wisata yang ditawarkan kepadanya. Selain itu, dengan adanya pemasaran maka paket wisata dapat mengetahui hal-hal yang ditawarkan dalam paket tour tersebut.

(51)

2

sampai saat ini. Sukses yang diperoleh Thomas Cook itu karena kemampuannya menyiapkan dan mengatur tour secara rinci, mulai persiapan transportasi, akomodasi dan lainnya. Usaha perjalanan wisata di zaman modern ini, cara-cara penyelenggaran tour seperti yang dilakukan Thomas Cook menjadi motivasi bagi setiap usaha perjalanan tersebut, terutama untuk mengorganisir tour yang sama ke daerah-daerah tujuan wisata di seluruh dunia.

Strategi digunakan untuk mencapai suatu tujuan agar perencanaan dapat dilaksanakan secara praktis dan spesifik mungkin, maka didalamnya harus tercakup pertimbangan dan penyusunan terhadap reaksi-reaksi orang dan pihak yang dipengaruhi kegiatan marketing tersebut. Oleh sebeb itu strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahan.

Untuk itulah penulis menilai betapa pentingnya strategi pemasaran paket wisata (package tour) secara tepat dalam mensukseskan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di daerah-daerah tujuan wisata yang ada di Indonesia. Hal ini tentu sangat perlu untuk kita pahami sebagai insan pariwisata di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

(52)

3 1.2 Pembatasan Masalah

Agar penyusun kertas karya ini dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penulisan ini. Adapun batasan masalah dalam kertas karya ini adalah strategi pemasaran paket wisata pada biro perjalanan wisata PT. Graha Travel & Tour.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran biro perjalanan wisata PT. Graha Travel & Tour dalam mempromosikan paket wisata (package tour).

3. Mengetahui aktivitas suatu biro perjalanan wisata secara umum, beserta tugas dan wewenang masing-masing departemen.Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis bagaimana cara memasarkan suatu paket wisata kepada wisatawan.

1.4 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan kertas karya ini adalah : 1. Penelitian kepustakaan (Library Research),yaitu pengumpulan data/teori dengan

membaca buku-buku perkuliahaan dan bahan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

(53)

4

melakukan pengamatan di lapangan, yaitu di PT. Graha Travel & Tour untuk melihat pentingnya topik penelitian ini. Setelah melakukan pengamatan, penulis menyusun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan. Pertanyaan disusun berdasarkan pedoman penyusunan pertanyaan sehingga sesuai dengan topik penelitian agar jawaban yang diharapkan dapat diperoleh.

1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, metode penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II Uraian Teoritis

Menguraikan secara jelas mengenai pengertian Biro Perjalanan Wisata dan fungsinya kemudian diuraikan juga pengertian strategi pemasaran dan pelayanan pemasaran untuk meningkatkan penjualan paket wisata PT. Graha Travel & Tour.

Bab III Gambaran Umum

Menguraikan mengenai sejarah singkat PT. Graha Travel & Tour dan struktur organisasi serta tugas dan wewenang setiap departemen serta fasilitas perusahaan.

BAB IV Strategi Pemasaran Paket Tour Pada Biro Perjalanan Wisata PT. GRAHA TRAVEL & TOUR

(54)

5

sebagai salah satu biro perjalanan wisata yang ada di Medan. Uraian tugas dan tanggung jawab karyawan pemasaran PT. Graha Travel & Tour.

BAB V Penutup

(55)

viii Ketua,

NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika,S.E., M.Si.

ABSTRAK

Dunia bisnis pariwisata, khususnya Tour and Travel semakin berkembang. Sering dengan itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memahami dan menguasai kompetensi terhadap ilmu pengetahuan wawasan yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya pada bidang Tour and Travel. Kemampuan dengan keterampilan sumber daya manusia (SDM) perlu lebih ditingkatkan untuk melayani dan memberi kemudahaan terhadap wisatawan. Untuk itu,bidang Tour and Travel mutlak harus didukung oleh tenaga-tenaga propesional dibidang strategi pemasaran paket wisata agar mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi.

(56)

v

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN

WISATA PT. GRAHA TRAVEL & TOUR

KERTAS KARYA

OLEH

EVA FRANSISKA SIANIPAR

122204019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PARIWISTA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(57)

vi

LEMBAR PERSETUJUAN

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN

WISATA PT. GRAHA TRAVEL & TOUR

OLEH

EVA FRANSISKA SIANIPAR

122204019

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Sugeng Parmono,M.Si

(58)

vii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA

PADA BIRO PERJALANAN WISATA

PT. GRAHA TRAVEL & TOUR

Oleh : EVA FRANSISKA SIANIPAR

Nim : 122204019

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis,M.A.

(59)

viii Ketua,

NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika,S.E., M.Si.

ABSTRAK

Dunia bisnis pariwisata, khususnya Tour and Travel semakin berkembang. Sering dengan itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memahami dan menguasai kompetensi terhadap ilmu pengetahuan wawasan yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya pada bidang Tour and Travel. Kemampuan dengan keterampilan sumber daya manusia (SDM) perlu lebih ditingkatkan untuk melayani dan memberi kemudahaan terhadap wisatawan. Untuk itu,bidang Tour and Travel mutlak harus didukung oleh tenaga-tenaga propesional dibidang strategi pemasaran paket wisata agar mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi.

(60)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunian-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik. Adapun judul kertas karya ini adalah “Strategi Pemasaran Paket Wisata Pada Biro Perjalanan Wisata PT. Graha Travel & Tour”. Kertas karya merupakan salah satu persyaratan yang diterapkan untuk memperoleh gelar Diploma pada program studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih banyak kekurangan yang disebabkan masih minimnya pengetahuan penulis serta kurangnya bahan bacaan baik berupa buku tentang usaha wisata yang menjadi acuan penulis. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, demikian juga penulis yang membuat kertas karya ini tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan. Berdasarkan pemikiran tersebut dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran ke arah perbaikan yang diperlukan dari pembaca guna kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh sebeb itu sudah selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara 2. Arwina Sufika, S.E., M.Si. Selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu

(61)

x

3. Sugeng Parmono, S.E.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan susah payah mendidik dan membimbing serta meluangangkan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum selaku dosen pembaca yang banyak membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai, yang telah banyak membantu penulis dari segi doa, moril, dan materi dari awal perkuliahaan sampai selesainya kertas karya ini.

7. Sahabat Terdekat Penulis Jemmy Nova sormin, Adelina Arevi Hasibuan, Asmaul Husna, Humairah Radhiatul Mardiah, Silvia Novita, Winda Sinuhaji, Maria Putri Rossi Silalahi, dan Indra Lesmana Sinaga.

8. Teman-teman usaha wisata stambuk 2012 yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

(62)

xi

Akhir kata penulis berharap kiranya kertas karya ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun semua pihak agar ketas karya ini dapat bermanfaat bagi semua, khususny bagi penulis.

Medan, November 2015

Penulis

(63)

xii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN 2.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

2.2 Pembata san Masalah ... 3

2.3 Tujuan Penulisan ... 3

2.4 Metode Penulisan ... 3

2.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Kepariwisataan ... 6

2.2 Pengertian Biro Perjalanan & Travel Agent... 8

2.2.1 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Perjalanan Wisata ... 9

2.2.2 Ruang Lingkup Kegiatan Agen Perjalanan Wisata ... 10

(64)

xiii

Wisatwan ... 10

2.2.4 Fungsi Travel Agent Sebagai Perantara di daerah Tujuan Wisata ... 11

2.2.5 Peranan Perantara Dalam Industri Pariwisata ... 12

2.2.6 Alasan Perbedaan Harga Paket Wisata ... 13

2.3 Pengertian Paket Wisata ... 14

2.4 Pengertian Strategi & Pemasaran ... 17

2.5 Pelayanan Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Paket . Wisata... 22

BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Sejarah Berdirinya PT. Graha Travel & Tour ... 25

3.2 Fasilitas Perusahaan ... 27

3.3 Struktur Organisasi PT. Graha Travel & Tour ... 28

3.4 Tugas & Tanggung Jawab Setiap Departemen ... 32

(65)

xiv

4.2 Strategi Pemasaran Paket Wisata di PT. Graha Travel &

Tour... 39

4.3 Uraian Tugas & Tanggung Jawab Karyawan Pemasaran

PT. Graha Travel & Tour ... 44 4.4 Permasalahan yang Timbul di PT. Graha Travel & Tour ... 48 4.5 Upaya mengatasi Masalah di PT. Graha Travel & Tour ... 49

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 51 5.2 Saran ... 52

Referensi

Dokumen terkait

These data are Another interesting observation was the fact that unila- consistent with previous studies showing that estrogen teral injection of ibotenic acid into the NBM produced

[r]

2 2 showed an initial rapid decrease, then continued to fall In the present studies, H O had no effect on PS amplitude 2 2 gradually through the stimulus train (Fig. In

• Keseluruhan perintah atau larangan yang oleh negara diancam dengan nestapa yaitu suatu pidana apabila tidak ditaati.. • Keseluruhan peraturan yang menetapkan syarat-syarat

Dari hasil analisi jalur, diperoleh variabel pesan iklan, ilustrasi cerita, musik iklan, dan bintang iklan secara keseluruhan berpengaruh signifikan dan simultan

Umpan balik adalah bagian dari pengawasan yang menilai apakah manajer perlu mengambil keputusan baru atau tidak. Keputusan strategis selalu terdiri dari risiko,

Ada beberapa pengalaman dimana owner salah memilih orang yang mengakibatkan proyek tersebut tidak berjalan dengan baik dan biaya membengkak tinggi

Untuk memperbaiki dimensi impact pada iklan televisi Telkomsel dan XL yaitu pada indikator menjadikan produk tersebut pilihan pertama yang berada pada kategori