• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Potensi dan Strategi Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Potensi dan Strategi Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

PDRB Kabupaten Tapanuli Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2010-2014

No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

1.952.251,26 2.122.063,03 2.296.300,33 2.527.779,71 2.704.469,29 2 Pertambangan dan

Penggalian

2.309,67 2.601,18 3.010,03 3.553,30 3.937,61

3 Industri Pengolahan 56.934,98 69.760,97 78.084,99 88.917,62 108.487,05 4 Pengadaan Listrik dan

Gas

3.950,19 4.156,93 4.362,21 4.580,99 4.302,26

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

4.332,10 4.729,96 5.100,27 5.434,31 5.919,99

6 Konstruksi 397.363,19 447.567,93 520.088,00 586.403,76 661.924,75

7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

470.316,39 517.356,34 562.082,77 623.588,80 705.911,08

8 Transportasi dan Pergudangan

156.069,37 173.274,58 206.282,94 232.612,66 262.005,20 9 Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

80.110,64 90.014,71 103.596,13 121.078,13 137.984,24

10 Informasi dan Komunikasi

(2)

11 Jasa Keuangan 53.437,30 60.266,30 71.460,35 81.851,54 92.770,96

12 Real Estate 81.534,61 89.993,47 100.736,28 112.351,85 125.933,01

13 Jasa Perusahaan 11.776,32 12.590,94 13.454,89 14.681,28 16.106,97

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

395.497,18 425.228,13 457.859,60 491.497,02 537.734,07

15 Jasa Pendidikan 87.017,15 91.084,43 95.132,90 97.414,80 102.861,60

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

33.760,08 35.453,29 37.106,43 38.748,80 42.024,46

17 Jasa Lainnya 4.161,89 4.931,98 5.549,31 6.203,75 6.985,12

(3)

PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2010-2014

No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

85.561,14 90.592,55 95.405,42 99.899,57 104.269,61

2 Pertambangan dan Penggalian

3.336,34 3.693,99 4.135,26 5.211,65 5.489,37

3 Industri Pengolahan 70.540,95 72.815,22 76.922,41 80.648,62 83.042,09 4 Pengadaan Listrik dan

Gas

6 Konstruksi 38.650,89 41.921,90 44.718,29 48.144,38 51.411,36

7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

56.555,80 60.589,06 65.384,61 69.025,21 73.817,64

8 Transportasi dan Pergudangan

14.101,57 15.545,80 16.827,86 18.075,25 19.107,06

9 Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

6.936,76 7.527,50 8.035,64 8.663,61 9.225,42

10 Informasi dan Komunikasi

7.465,66 8.209,20 8.930,58 9.625,11 10.321,29

(4)

12 Real Estate 12.814,48 14.052,16 15.030,05 16.072,86 17.132,22

13 Jasa Perusahaan 2.711,69 3.001,22 3.182,59 3.395,10 3.624,70

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

11.212,99 12.213,77 12.522,71 12.940,56 13.836,00

15 Jasa Pendidikan 6.690,89 7.011,17 7.357,22 7.970,45 8.478,26

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

2.500,42 2.900,54 3.207,55 3.554,52 3.803,27

17 Jasa Lainnya 1.510,93 1.646,89 1.775,77 1.908,14 2.042,55

JUMLAH 331.085,24 353.147,59 375.924,14 398.779,25 419.649,28

(5)

Lampiran 2

Perhitungan Analisis LQ Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2014 si/s

Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,509482 0,504642 0,50055 0,495706 0,487255

Pertambangan dan Penggalian

0,000603 0,000619 0,000639 0,000666 0,000702

Industri Pengolahan 0,014858 0,015903 0,016457 0,017546 0,018847

Pengadaan Listrik dan Gas

0,001031 0,001046 0,001066 0,00108 0,001055

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,001131 0,001132 0,001112 0,001099 0,001096

Konstruksi 0,1037 0,10708 0,109037 0,110682 0,115307

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0,122739 0,123218 0,122912 0,123293 0,123883

Transportasi dan Pergudangan

0,04073 0,040949 0,043469 0,044514 0,04555

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

0,020906 0,020745 0,020911 0,021602 0,022014

Informasi dan Komunikasi

0,010699 0,010967 0,010713 0,010398 0,010073

(6)

Real Estate 0,021278 0,020863 0,020809 0,020995 0,021473

Jasa Perusahaan 0,003073 0,003051 0,002979 0,002936 0,002905

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0,103213 0,103414 0,103598 0,104297 0,105169

Jasa Pendidikan 0,022709 0,021964 0,021191 0,020359 0,19599

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,00881 0,008705 0,00854 0,008314 0,008068

Jasa Lainnya 0,001086 0,001217 0,001291 0,001346 0,001351

ni/n

Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,258442 0,256534 0,253793 0,250517 0,248471

Pertambangan dan Penggalian

0,010077 0,010458 0,011 0,013068 0,01308

Industri Pengolahan 0,21307 0,206194 0,204626 0,202241 0,197887

Pengadaan Listrik dan Gas

0,001513 0,001614 0,001471 0,001332 0,001313

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,000954 0,000951 0,000939 0,000935 0,000944

Konstruksi 0,116744 0,11871 0,118957 0,120731 0,122511

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

(7)

Transportasi dan Pergudangan

0,042593 0,044019 0,044763 0,045327 0,045532

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

0,020951 0,021315 0,021374 0,021724 0,021983

Informasi dan Komunikasi

0,022548 0,023246 0,023755 0,024137 0,024595

Jasa Keuangan 0,029227 0,029787 0,030807 0,031943 0,031217

Real Estate 0,038705 0,039792 0,039982 0,040304 0,040825

Jasa Perusahaan 0,008189 0,008498 0,008465 0,008514 0,008636

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0,033866 0,034584 0,033311 0,03245 0,032971

Jasa Pendidikan 0,020208 0,019853 0,019571 0,019986 0,020203

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,007551 0,008212 0,008531 0,008912 0,009062

Jasa Lainnya 0,004534 0,004661 0,004722 0,004785 0,004866

LQ Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2014

Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

1,97136 1,967157 1,972273 1,978731 1,961017

Pertambangan dan Penggalian

0,0598 0,05918 0,058115 0,051003 0,053654

Industri Pengolahan 0,069734 0,077128 0,080424 0,086759 0,09524

Pengadaan Listrik dan Gas

(8)

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,184425 1,189821 1,184221 1,174753 1,161047

Konstruksi 0,888268 0,902032 0,916602 0,916768 0,941198

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0,718497 0,718167 0,706666 0,712286 0,704265

Transportasi dan Pergudangan

0,956253 0,930249 0,971105 0,982073 1,0004

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

0,0997893 0,973273 0,978312 0,994374 1,001402

Informasi dan Komunikasi

0,47448 0,471793 0,450984 0,430782 0,409555

Jasa Keuangan 0,477147 0,486313 0,477979 0,474817 0,501414

Real Estate 0,549744 0,524294 0,520454 0,520908 0,525979

Jasa Perusahaan 0,375296 0,359044 0,351942 0,344817 0,336424

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

3,047658 2,990211 3,11007 3,214124 3,189757

Jasa Pendidikan 1,123787 1,106318 1,082782 1,018624 0,970105

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1,166725 1,060002 1,001029 0,932883 0,890313

(9)

Lampiran 3

Perhitungan Analisis Shift Share Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2014

2010-2011

Sektor Rij Rin Rn Nij Mij Cij

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,03458572 0,0588 0,066676 134669,7 -15906,9 -48907,6

Pertambangan dan Penggalian

0,07275877 0,107014 0,066676 165,1558 99,91886 -84,8512

Industri Pengolahan 0,11797871 0,032251 0,066676 4243,977 -2191,16 5456,642 Pengadaan Listrik

dan Gas

0.05949367 0.137725 0,066676 279.0379 297.3393 -327.396

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0.04593721 0.063291 0,066676 302.1077 -15.3356 -78.6306

Konstruksi 0.07854783 0.084631 0,066676 28575.55 7695.312 -2607.23

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0.04858223 0.071329 0,066676 32882.14 2294.73 -11217.8

Transportasi dan Pergudangan

(10)

Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

0.0364374 0.085208 0,066676 5536.019 1538.684 -4049.34

Informasi dan Komunikasi

0.07071422 0.099665 0,066676 2926.731 1448.069 -1270.8

Jasa Keuangan 0.08497857 0.087123 0,066676 3865.725 1185.479 -124.317

Real Estate 0.02411264 0.096613 0,066676 5567.423 2499.769 -6053.79

Jasa Perusahaan 0.03702446 0.106972 0,066676 814.244 492.0932 -854.194

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0.04653638 0.089279 0,066676 27597.22 9355.682 -17691.4

Jasa Pendidikan 0.01025087 0.047982 0,066676 5861.397 -1643.34 -3316.91

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0.03199052 0.16 0,066676 2322.982 3251.418 -4459.85

Jasa Lainnya 0.17087239 0.096602 0,066676 324.8441 145.8021 361.844

2011-2012

Sektor Rij Rin Rn Nij Mij Cij

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(11)

Pertambangan dan Penggalian

0.083569 0.119686 0.064499 173.1145 148.1225 -96.9382

Industri Pengolahan 0.085545 0.056403 0.064499 4456.601 -559.364 2013.554

Pengadaan Listrik dan Gas

0.069773 -0.02982 0.064499 288.7606 -422.285 445.8983

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0.030457 0.050595 0.064499 301.1443 -64.9152 -94.0261

Konstruksi 0.0682 0.066721 0.064499 29527.75 1017.266 677.4103

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0.046429 0.07914 0.064499 33285.32 7555.713 -16881

Transportasi dan Pergudangan

0.113592 0.08247 0.064499 11771.72 3280.008 5680.01

Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

0.057426 0.06749 0.064499 5662.791 262.6611 -883.646

Informasi dan Komunikasi

(12)

Jasa Keuangan 0.06637 0.10096 0.064499 3987.696 2254.268 -2138.57

Real Estate 0.046335 0.069599 0.064499 5635.185 445.5777 -2032.49

Jasa Perusahaan 0.024238 0.060313 0.064499 806.7495 -52.3516 -451.223

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0.050903 0.025301 0.064499 28055.06 -17049.9 11136.32

Jasa Pendidikan 0.012103 0.049351 0.064499 5738.641 -1347.73 -3314.03

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0.029162 0.105862 0.064499 2312.665 1483.126 -2750.16

Jasa Lainnya 0.112479 0.078372 0.064499 349.5829 75.19236 184.8635

2012-2013

Sektor Rij Rin Rn Nij Mij Cij

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0.042571 0.047104 0.060798 133214.3 -30004.2 -9932.31

Pertambangan dan Penggalian

(13)

Industri Pengolahan 0.122453 0.048439 0.060798 4715.31 -958.552 5740.315 Pengadaan Listrik

dan Gas

0.066339 -0.03978 0.060798 290.2497 -480.174 506.6268

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0.040266 0.056657 0.060798 295.2959 -20.1118 -79.6142

Konstruksi 0.068647 0.076613 0.060798 29744.27 7737.406 -3897.29

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0.056018 0.055686 0.060798 33133.15 -2785.67 180.9611

Transportasi dan Pergudangan

0.078067 0.074167 0.060798 11962.55 2630.376 767.3619

Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

0.087554 0.078158 0.060798 5805.236 1657.608 897.1854

Informasi dan Komunikasi

0.021743 0.077828 0.060798 2794.215 782.661 -2577.61

Jasa Keuangan 0.08435 0.099905 0.060798 4075.959 2621.774 -1042.85

Real Estate 0.06215 0.069328 0.060798 5641.994 791.5765 -666.095

(14)

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0.059861 0.033381 0.060798 28028.43 -12639.4 12207.62

Jasa Pendidikan 0.011408 0.083322 0.060798 5471.09 2026.89 -6471.4

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0.024933 0.108201 0.060798 2234.327 1742.053 -3060.09

Jasa Lainnya 0.097601 0.07493 0.060798 361.6873 84.06875 134.8751

2013-2014

Sektor Rij Rin Rn Nij Mij Cij

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0.033319 0.043744 0.052341 118504.6 -19463.6 -23603.6

Pertambangan dan Penggalian

0.106925 0.053349 0.052341 170.684 3.286062 174.7112

Industri Pengolahan 0.129157 0.029685 0.052341 4583.711 -1984.12 8711.167

Pengadaan Listrik dan Gas

0.026393 0.037665 0.052341 256.4709 -71.9135 -55.2319

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0.048178 0.061662 0.052341 266.468 47.45422 -68.6486

(15)

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0.056276 0.069424 0.052341 30129.57 9833.728 -7568.36

Transportasi dan Pergudangan

0.075697 0.057095 0.052341 11078.13 1006.291 3937.006

Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

0.071279 0.064874 0.052341 5353.961 1281.96 655.204

Informasi dan Komunikasi

0.018408 0.072312 0.052341 2449.821 934.7281 -2522.98

Jasa Keuangan 0.084888 0.028419 0.052341 3806.866 -1739.9 4107.136

Real Estate 0.075206 0.065953 0.052341 5222.48 1358.199 923.1801

Jasa Perusahaan 0.040382 0.067452 0.052341 706.6035 204.0003 -365.444

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0.060027 0.069243 0.052341 25578.1 8259.536 -4503.51

Jasa Pendidikan 0.012013 0.063739 0.052341 4766.643 1038.006 -4710.66

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0.020163 0.070062 0.052341 1962.316 664.3743 -1870.75

(16)

Lampiran 4

Perhitungan Analisis MRP Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010-2014 RPr

2010-2011

Sektor ∆Ein ∆Ein/Ein ∆En ∆En/En RPr

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

5031 0.055535 22074 0.062508 0.8884421

Pertambangan dan Penggalian

357 0.096669 22074 0.062508 1.546512

Industri Pengolahan 2275 0.031244 22074 0.062508 0.499833

Pengadaan Listrik dan

Konstruksi 3271 0.078028 22074 0.062508 1.2482837

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

4034 0.06658 22074 0.062508 1.0651395

Transportasi dan Pergudangan

1444 0.092892 22074 0.062508 1.4860755

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

(17)

Informasi dan Komunikasi

744 0.090632 22074 0.062508 1.4499301

Jasa Keuangan 843 0.080141 22074 0.062508 1.2820871

Real Estate 1238 0.088101 22074 0.062508 1.409441

Jasa Perusahaan 290 0.096634 22074 0.062508 1.5459534

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

1001 0.081962 22074 0.062508 1.3112217

Jasa Pendidikan 321 0.045785 22074 0.062508 0.7324694

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

400 0.137931 22074 0.062508 2.2066141

Jasa Lainnya 145 0.088092 22074 0.062508 1.4092971

2011-2012

Sektor ∆Ein ∆Ein/Ein ∆En ∆En/En RPr

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

4813 0.050448 22777 0.060591 0.832605

Pertambangan dan Penggalian

442 0.106892 22777 0.060591 1.764163

Industri Pengolahan 4107 0.053392 22777 0.060591 0.881183

Pengadaan Listrik dan Gas

(18)

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

17 0.048159 22777 0.060591 0.794815

Konstruksi 2797 0.062548 22777 0.060591 1.032291

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

4795 0.073336 22777 0.060591 1.210345

Transportasi dan Pergudangan

1282 0.076187 22777 0.060591 1.257399

Penyediaan Akomodasi

Jasa Keuangan 1062 0.091702 22777 0.060591 1.513458

Real Estate 978 0.06507 22777 0.060591 1.07392

Jasa Perusahaan 181 0.056882 22777 0.060591 0.938794

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

309 0.024677 22777 0.060591 0.407265

(19)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

307 0.095728 22777 0.060591 1.579906

Jasa Lainnya 129 0.072676 22777 0.060591 1.199453

2012-2013

Sektor ∆Ein ∆Ein/Ein ∆En ∆En/En RPr

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

4494 0.044985 22855 0.057314 0.7849

Pertambangan dan Penggalian

1076 0.206486 22855 0.057314 3.60272

Industri Pengolahan 3726 0.046201 22855 0.057314 0.806099

Pengadaan Listrik dan Gas

-22 -0.04143 22855 0.057314 -0.72288

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

20 0.053619 22855 0.057314 0.935536

Konstruksi 3426 0.071162 22855 0.057314 1.241608

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

(20)

Transportasi dan Pergudangan

1248 0.069046 22855 0.057314 1.204691

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

628 0.072492 22855 0.057314 1.264825

Informasi dan Komunikasi

695 0.072208 22855 0.057314 1.259863

Jasa Keuangan 1157 0.090831 22855 0.057314 1.584789

Real Estate 1042 0.064833 22855 0.057314 1.131194

Jasa Perusahaan 213 0.062739 22855 0.057314 1.09466

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

418 0.032303 22855 0.057314 0.563613

Jasa Pendidikan 613 0.076913 22855 0.057314 1.341966

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

347 0.097636 22855 0.057314 1.703536

(21)

2013-2014

Industri Pengolahan 2394 0.028829 20872 0.049738 0.579613

Pengadaan Listrik dan

Konstruksi 3267 0.063547 20872 0.049738 1.277629

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

4792 0.064917 20872 0.049738 1.305185

Transportasi dan Pergudangan

1032 0.054012 20872 0.049738 1.085923

(22)

Jasa Keuangan 362 0.027634 20872 0.049738 0.555583

Real Estate 1060 0.061873 20872 0.049738 1.243969

Jasa Perusahaan 229 0.06319 20872 0.049738 1.270454

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

896 0.064759 20872 0.049738 1.301994

Jasa Pendidikan 508 0.05992 20872 0.049738 1.204709

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

249 0.065475 20872 0.049738 1.31639

Jasa Lainnya 134 0.065622 20872 0.049738 1.319352

RPs 2010-2011

Sektor ∆Eij ∆Eij/Eij ∆Ein ∆Ein/Ein RPs

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

67520 0.03343 5031 0.055535 0.601958

Pertambangan dan Penggalian

168 0.067824 357 0.096669 0.701608

Industri Pengolahan 6717 0.105529 2275 0.031244 3.377611

Pengadaan Listrik dan Gas

(23)

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

199 0.04392 20 0.059524 0.73785

Konstruksi 31212 0.072827 3271 0.078028 0.933353

Perdagangan Besar dan

Jasa Keuangan 4541 0.078323 843 0.080141 0.977316

Real Estate 1966 0.023545 1238 0.088101 0.267248

Jasa Perusahaan 436 0.035703 290 0.096634 0.36946

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

18405 0.044467 1001 0.081962 0.542534

(24)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1080 0.030999 400 0.137931 0.224742

Jasa Lainnya 711 0.145936 145 0.088092 1.656625

2011-2012

Sektor ∆Eij ∆Eij/Eij ∆Ein ∆Ein/Ein RPs

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

81851 0.038947 4813 0.050448 0.772013

Pertambangan dan Penggalian

207 0.077124 442 0.106892 0.721508

Industri Pengolahan 5445 0.078803 4107 0.053392 1.475947

Pengadaan Listrik dan Gas

292 0.065222 -17 -0.03074 -2.12164

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

138 0.029557 17 0.048159 0.613735

Konstruksi 29229 0.063846 2797 0.062548 1.020761

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

(25)

Transportasi dan Pergudangan

18617 0.102005 1282 0.076187 1.338873

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

4768 0.054307 508 0.063223 0.858971

Informasi dan Komunikasi

1086 0.024144 721 0.080739 0.299031

Jasa Keuangan 3848 0.062239 1062 0.091702 0.678712

Real Estate 3869 0.044283 978 0.06507 0.680552

Jasa Perusahaan 296 0.023665 181 0.056882 0.416031

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

21069 0.048438 309 0.024677 1.962903

Jasa Pendidikan 1064 0.011959 346 0.04703 0.254278

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1016 0.028336 307 0.095728 0.296001

Jasa Lainnya 548 0.101107 129 0.072676 1.391201

2012-2013

Sektor ∆Eij ∆Eij/Eij ∆Ein ∆Ein/Ein RPs

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(26)

Pertambangan dan Penggalian

262 0.088934 1076 0.206486 0.430702

Industri Pengolahan 8461 0.109094 3726 0.046201 2.361302

Pengadaan Listrik dan

Konstruksi 31427 0.064238 3426 0.071162 0.902701

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

28909 0.053047 3641 0.052749 1.005647

Transportasi dan Pergudangan

14248 0.072413 1248 0.069046 1.048777

Penyediaan Akomodasi

Jasa Keuangan 5215 0.077788 1157 0.090831 0.85641

Real Estate 5430 0.058514 1042 0.064833 0.902524

(27)

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

26038 0.05648 418 0.032303 1.748462

Jasa Pendidikan 1015 0.011279 613 0.076913 0.146649

Jasa Kesehatan dan

73005 0.032245 4370 0.041911 0.769363

Pertambangan dan Penggalian

315 0.096596 278 0.050647 1.907252

Industri Pengolahan 10017 0.114383 2394 0.028829 3.967675

Pengadaan Listrik dan

(28)

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

30669 0.053278 4792 0.064917 0.820707

Transportasi dan Pergudangan

14894 0.07037 1032 0.054012 1.302866

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

6806 0.066536 562 0.060921 1.092166

Informasi dan Komunikasi

846 0.018075 696 0.067435 0.268034

Jasa Keuangan 5691 0.078246 362 0.027634 2.83156

Real Estate 6979 0.069945 1060 0.061873 1.130474

Jasa Perusahaan 524 0.038815 229 0.06319 0.614257

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

27673 0.056628 896 0.064759 0.874445

Jasa Pendidikan 1081 0.01187 508 0.05992 0.1981

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

741 0.019765 249 0.065475 0.301869

(29)

Lampiran 5

Rata-Rata Alat Analisis LQ, Shift Share, dan MRP

Sektor LQ Nij Mij Cij RPr RPs

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

1.970108 104388.096 -17854.2 -21786.2 0.669717 0.610206

Pertambangan dan Penggalian

0.056351 137.61303 167.7635 -97.2208 1.586333 0.752214

Industri Pengolahan 0.081857 3599.91978 -1138.64 4384.335 0.553346 2.236507 Pengadaan Listrik

dan Gas

0.733615 222.903815 -135.407 113.9794 0.287226 -0.49018

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1.178853 233.003197 -10.5817 -64.1839 0.770069 0.572968

Konstruksi 0.912974 23178.2816 4952.869 1761.159 0.959962 0.844861

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0.711976 25886.0349 3379.7 -7097.23 0.900204 0.625447

Transportasi dan Pergudangan

(30)

Penyediaan

Akomodasi Makan dan Minuman

0.989051 4471.60139 948.1825 -676.12 0.957847 0.701887

Informasi dan Komunikasi

0.447519 2214.39642 842.9886 -1841.84 1.079626 0.318094

Jasa Keuangan 0.483534 3147.24904 864.3237 160.2797 0.987183 1.0688

Real Estate 0.528276 4413.41651 1019.024 -1565.84 0.971705 0.59616

Jasa Perusahaan 0.353505 623.302371 144.6856 -410.79 0.969972 0.394922

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

3.110364 21851.7606 -2414.81 229.8056 0.716819 1.025669

Jasa Pendidikan 1.060323 4367.55415 14.76446 -3562.6 0.811066 0.164129

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1.01019 1766.45801 1428.194 -2428.17 1.361289 0.214353

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Aris Munandar, 2010. “Analisis Ekonomi dan Potensi Pengembangan Wilayah Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen”, Tesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Badan Pusat Statistik Tapanuli Utara, (2010-2014). Tapanuli Utara Dalam Angka. Kabupaten Tapanuli Utara.

Badan Pusat Statistik Tapanuli Utara, (2015). Statistik Daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Kabupaten Tapanuli Utara.

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, (2010-2014). Sumatera Utara Dalam Angka. Provinsi Sumatera Utara

Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Kamarudin, 2010. “Analisis Potensi Sektor Ekonomi Kabupaten Jember”, Jurnal

Ekonomi Universitas Abdurahman Saleh,.

Kuncoro M, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta. Lincoln Arsyad, 2002.Pengantar Perencanaan Ekonomi Daerah, Edisi Kedua.

BPFE, Yogyakarta.

Lincolin Arsyad, 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi Kelima. UPP STIE YKPN, Yogyakarta.

Maryunani dan Sutikno, 2007. “Analisis Potensi dan Daya Saing Kecamatan Sebagai Pusat Pertumbuhan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Kabupaten Malang”, Jurnal of Indonesian Applied Economics, Volume I Nomor 1.

Redno Samugyo Ibnu. “Strategi dan Aksi Percepatan Pembangunan Daerah”, Jurnal FISIP Universitas Komputer Indonesia.

Rosyetti, 2011. “Analisis Sektor Potensial Kabupaten Kuantan Singingi”, Jurnal Ekonomi UNRI, Volume 19 Nomor 01.

Susantono, Bambang, 2009. Strategi Dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah. Kata Hasta Pustaka, Jakarta Selatan.

(32)

Tarigan, Robinson, 2005. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

Tarigan, Robinson, 2007. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat eksplanatori. Penelitian eksplanatori adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang

sudah ada sebelumnya.. Penelitian ini mengeksplanasikan “Potensi dan Strategi

Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara”, data yang digunakan adalah data panel dari tahun 2010-2014 dan menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan, Shift Share, dan Overlay.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tapanuli Utara. Alasan pemilihannya adalah untuk mengetahui tentang potensi Kabupaten Tapanuli Utara serta lewat informasi tersebut akan dapat dirumuskan strategi-strategi pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan selesai.

3.3 Definisi Operasional

1. Potensi Daerah

(34)

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah. PDRB merupakan salah satu indikator untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah. PDRB dihitung berdasarkan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB dalam penelitian ini dilihat berdasarkan atas harga konstan tahun 2010.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data time series dengan periode pengamatan 2010-2014 (5 tahun). Data yang digunakan antara lain :

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2010 Kabupaten Tapanuli Utara. Data ini digunakan untuk mendukung alat analisis Location Quotient (LQ), Shift Share, Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan Overlay.

2. Data geografis Kabupaten Tapanuli Utara dan data - data lainnya yang mendukung.

3.4.2 Sumber Data

(35)

1. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara 2. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan. Metode ini merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari bahan-bahan bacaan yang berhubungan dengan penelitian ini. Contohnya seperti buku-buku terbitan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Badan Pusat Statistik (BPS), perpustakann dan download dari internet berupa artikel, jurnal dan buku-buku lainnya.

3.6 Metode Analisis Data

1. Analisis Location Quotient (LQ)

Alat analisis Location Quotient (LQ) membandingkan besarnya peranan sektor di wilayah studi (Kabupaten Tapanuli Utara) terhadap besarnya peranan sektor tersebut pada wilayah referensi (Provinsi Sumatera Utara). Rumusnya adalah sebagai berikut:

� = ⁄

� ⁄

Keterangan:

LQ : Indeks Location Quotient

(36)

ni : PDRB sektor i di Provinsi Sumatera Utara dalam milyar rupiah N : PDRB total Provinsi Sumatera Utara

Kriteria pengukuran LQ (Arsyad, 2002) yaitu:

a) LQ < 1 artinya sektor i di Kabupaten Tapanuli Utara lebih kecil dari sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Sektor tersebut bukan sektor basis dan kurang potensial untuk dikembangkan. Bahkan sektor tersebut berperan untuk kebutuhan konsumsi hanya diwilayah studi saja.

b) LQ = 1 artinya peranan relatif sektor i di Kabupaten Tapanuli Utara sama dengan peran relatif sektor i di Provinsi Sumatera Utara. c) LQ > 1 artinya tingkat spesialisasi sektor i di Kabupaten Tapanuli Utara lebih besar dari sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, dapat pula diartikan bahwa Kabupaten Tapanuli Utara dapat mengekspor hasil output sektor i keluar daerah. Sektor tersebutlah yang merupakan sektor basis dan potensial untuk dikembangkan.

Nilai LQ yang didapat merupakan indeks LQ selama setahun. Namun, penelitian ini menggunakan periode pengamatan tahun 2010-2014. Oleh karena itu, untuk mendapatkan indeks LQ selama 5 tahun maka perlu dibuat rata-rata dari nilai LQ tahun 2010-2014 tersebut. Cara menghitung rata-rata sebagai berikut (Mason dan Lind, 2006):

(37)

Keterangan :

XLQ : Rata-rata indeks hitung LQ LQ : Indeks LQ

n : Jumlah data

Apabila selama periode penelitian sektor i selalu menjadi sektor basis, maka sektor tersebut merupakan sektor penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih.

2. Analisis Shift Share

Analisis Shift Share juga digunakan untuk membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor di daerah studi dengan daerah referensi. Perbedaanya analisis Shift Share dengan Location Quotient adalah metode Shift Share memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Tujuan analisis ini adalah untuk menunjukkan sektor yang berkembang disuatu wilayah studi jika dibandingkan dengan perekonomian daerah wilayah referensi. Selain itu, analisis ini digunakan pula untuk melihat pertumbuhan PDRB dari sektor-sektor yang dimiliki baik dari pengaruh internal (faktor lokasional) maupun pengaruh eksternal (struktur industri) (Arsyad, 2002).

(38)

disebut pengaruh pangsa (share), pengaruh bauran industri disebut proportional shift atau bauran komposisi, dan pengaruh keunggulan kompetitif dinamakan differential shift atau regional share.

Untuk industri atau sektor I di wilayah studi : Dij = Nij + Mij + Cij

Bila analisis tersebut di atas diterapkan kepada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), maka

Dij = Y*ij - Yij Nij = Yij. rn Mij = Yij (rin - rn) Cij = Yij (rij - rin)

dimana rij, rin dan rn mewakili laju pertumbuhan wilayah studi dan wilayah referensi yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut: rij = (Y*ij - Yij) / Yij

rin = (Y*in - Yin) / Yin rn= (Y*n – Yn) / Yn

sedangkan Yij = PDRB sektor i di wilayah studi, Yin = PDRB sektor i di wilayah referensi, dan Yn = PDRB di wilayah referensi, semuanya diukur pada suatu tahun dasar. Superscript (*) menunjukkan PDRB pada tahun analisis.

(39)

Mij menunjukkan komponen proportional shift yang dipakai untuk menghasilkan besarnya shift netto bila terjadi perubahan PDRB pada sektor i. Komponen ini positif berarti menunjukkan Kabupaten Tapanuli Utara mampu berspesialisasi pada sektor i serta tumbuh lebih cepat dibanding sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara.

Cij menunjukkan differential shift yang dipakai untuk mengukur besarnya shift netto yang diakibatkan sektor tertentu yang lebih cepat ataupun lebih lambat pertumbuhannya dikarenakan faktor internal, seperti faktor lokasional. Komponen ini positif berarti menunjukkan Kabupaten Tapanuli Utara memiliki keunggulan kompetitif di sektor I dibandingkan dengan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara.

3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan

Analisis Model Rasio Pertumbuhan merupakan alat analisis yang digunakan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi (sektor ekonomi) yang potensial, terutama struktur ekonomi wilayah studi maupun wilayah referensi berdasarkan pada kriteria pertumbuhan struktur ekonomi wilayah baik internal maupun eksternal.

Analisis MRP ini dibagi lagi ke dalam dua kriteria, yaitu Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs) dan Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr). Berikut ini penjelasan dari masing-masing kriteria MRP: a) Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs) yaitu perbandingan antara

(40)

di wilayah studi dengan pertumbuhan pendapatan PDRB sektor i di wilayah referensi. Berikut formula dari RPs :

� =∆ �,�,�⁄∆ �,�,�−� �,�,�⁄∆ �,�,�−� Keterangan :

RPs : Rasio pertumbuhan wilayah studi (Kabupaten Tapanuli Utara)

∆ : Perubahan, tahun akhir dikurangi dengan tahun awal Er,i : PDRB sektor i di Kabupaten Tapanuli Utara

EN,i : PDRB sektor i di Provinsi Sumatera Utara

t : tahun

t-n : tahun awal

b) Rasio pertumbuhan wilayah referensi (RPr) yaitu perbandingan antara laju pertumbuhan pendapatan kegiatan i di wilayah referensi dengan laju pertumbuhan total kegiatan (PDRB) wilayah referensi. Berikut formula dari RPr :

� =∆ �,�,�⁄ �,�,� �,�⁄ �,�−� Keterangan :

RPr : Rasio pertumbuhan wilayah referensi (Provinsi Sumatera Utara)

(41)

t : tahun t-n : tahun awal

Kriteria penilaian dari masing-masing alat analisis MRP ini adalah sebagai berikut :

 Jika nilai RPs > 1 diberi notasi positif (+) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pada tingkat wilayah studi lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pada wilayah referensi.

 Jika nilai RPs < 1 diberi notasi negatif (-) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pada tingkat wilayah studi lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pada wilayah referensi.

 Jika nilai RPr > 1 diberi notasi positif (+) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor tertentu dalam wilayah referensi lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB total wilayah tersebut.

 Jika RPr < 1 diberi notasi negatif (-) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor tertentu dalam wilayah referensi lebih rendah dari pertumbuhan PDRB total wilayah tersebut.

Adapun Klasifikasi analisis MRP adalah sebagai berikut.

(42)

Klasifikasi 2, yaitu nilai RPr (+) dan RPs (-) berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang menonjol ditingkat Provinsi Sumatera Utara, namun belum menonjol di tingkat kabupaten Tapanuli Utara.

Klasifikasi ketiga, yaitu nilai RPr (-) dan RPs (+) berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang tidak menonjol ditingkat Provinsi Sumatera Utara sementara pada tingkat Kabupaten Tapanuli Utara termasuk menonjol.

Klasifikasi keempat, yaitu nilai RPr (-) dan RPs(-) berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang rendah baik di tingkat Kabupaten Tapanuli Utara maupun di tingkat Provinsi Sumatera Utara.

4. Analisis Overlay

Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi sektor unggul baik dari segi kontribusi maupun pertumbuhannya dengan menggabungkan hasil dari analisis LQ dan Analisis MRP. Sehingga analisis ini terdiri dari tiga kompenen yaitu Location Quotient (LQ), Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr) dan Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs).

Setiap komponen kemudian disamakan satuannya dengan diberi notasi positif (+) atau notasi negatif (-).

Ada 3 kriteria dalam hasil interpretasi dari analisis overlay yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

(43)

Sumatera Utara. Pertumbuhan sektoral tersebut lebih tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan di Provinsi Sumatera Utara dan kontribusi sektoral di Kabupaten Tapanuli Utara juga lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara. Hal ini menandakan sektor ekonomi tersebut memiliki potensi daya saing kompetitif dan komparatif yang lebih unggul dibandingkan dengan kegiatan yang sama pada tingkat Provinsi Sumatera Utara. Kemudian, kegiatan ekonomi tersebut mempunyai prospek yang bagus, ini terlihat dari pertumbuhan sektor yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan total kegiatan ekonomi.

Hasil overlay yang menunjukkan notasi positif untuk RPs dan LQ yang berarti kegiatan sektoral di Kabupaten Tapanuli Utara lebih unggul dari kegiatan yang sama di Provinsi Sumatera Utara, baik dari sisi pertumbuhan maupun kontribusinya. Sektor tersebut merupakan spesialisasi kegiatan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara.

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

Secara astronomis Kabupaten Tapanuli Utara berada pada posisi 10 20’-20 41’ lintang utara dan 980 5’- 990 16’ bujur timur. Sedangkan secara geografis letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten, yaitu

 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir  Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu  Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan

 Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah

(45)

Tabel 4.1

Luas Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara

No Kecamatan Luas Area (Km2) Rasio Terhadap

Total Wilayah (persen)

1 Parmonangan 257,35 6,78

2 Adiankoting 502,90 13,26

3 Sipoholon 189,20 4,99

4 Tarutung 107,68 2,84

5 Siatas Barita 92,92 2,45

6 Pahae Julu 165,90 4,37

7 Pahae Jae 203,20 5,36

8 Purbatua 192,80 5,06

9 Simangumban 150,00 3,95

10 Pangaribuan 459,25 12,11

11 Garoga 567,58 14,96

12 Sipahutar 408,22 10,76

13 Siborongborong 279,91 7,38

14 Pagaran 138,05 3,64

15 Muara 79,75 2,10

Tapanuli Utara 3.793,71 100,00

Sumber : taputkab.go.id

Hal diatas dapat tergambar dalam peta Kabupaten Tapanuli Utara, sebagai berikut

Gambar 4.1

(46)

4.1.2 Kondisi Perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara

(47)

Tabel 4.2

Struktur Ekonomi Menurut Kategori Tahun 2010-2014 (persen)

No. Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 4 Pengadaan Listrik dan

Gas

7 Perdangangan Besar dan Eceran, Reparasi dan

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,88 0,84 0,81 0,76 0,76

17 Jasa Lainnya 0,11 0,12 0,12 0,12 0,12

JUMLAH 4,45 4,90 5,28 5,12 4,94

(48)

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi manakah yang termasuk sektor-sektor basis atau berpotensi dan manakah yang termasuk bukan merupakan sektor basis. Hal tersebut dapat terlihat jika LQ menunjukkan angka lebih dari satu (LQ > 1) berarti sektor tersebut merupakan sektor basis. Kemudian jika hasil menunjukkan angka kurang dari satu (LQ < 1) berarti sektor tersebut bukan merupakan sektor basis. Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Tapanuli Utara selama 5 tahun (2010-2014) dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Analisis LQ Kabupaten Tapanuli Utara

No. Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

Rata-Rata 1 Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan

1,97136 1,967157 1,972273 1,978731 1,961017 1,970108

2 Pertambangan dan

Penggalian

0,0598 0,05918 0,058115 0,051003 0,053654 0,056351

3 Industri

Pengolahan 0,069734 0,077128 0,080424 0,086759 0,009524 0,081857 4 Pengadaan

Listrik dan Gas

0,681186 0,64781 0,724846 0,811102 0,803131 0,733615

5 Pengadaan

(49)

7 Perdagangan

0,718497 0,718167 0,706666 0,712286 0,704265 0,711976

8 Transportasi dan

Pergudangan

0,956253 0,930249 0,971105 0,982073 1,0004 0,968016

9 Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman

0,997893 0,973273 0,978312 0,994374 1,001402 0,989051

10 Informasi dan Komunikasi

0,47448 0,471793 0,450984 0,430782 0,409555 0,447519 11 Jasa

Keuangan

0,477147 0,486313 0,477979 0,474817 0,501414 0,483534 12 Real Estate 0,549744 0,524294 0,520454 0,520908 0,525979 0,528276 13 Jasa

Perusahaan

0,375296 0,359044 0,351942 0,344817 0,336424 0,353505 14 Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

3,047658 2,990221 3,11007 3,214124 3,189757 3,110364

15 Jasa

Pendidikan

1,123787 1,106318 1,082782 1,018624 0,970105 1,060323 16 Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1,166725 1,060002 1,001029 0,932883 0,890313 1,01019

17 Jasa Lainnya 0,23951 0,261158 0,273391 0,281289 0,277656 0,266601 Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara (diolah)

Berdasarkan tabel diatas, Kabupaten Tapanuli Utara memiliki 5 sektor basis yaitu  Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan nilai LQ sebesar

(50)

menyumbang 48,59 persen dalam pembentukan PDRB Tapanuli Utara. Sektor ini juga masih merupakan sumber pendapatan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, dimana berdasarkan data tahun 2014 sekitar 77,36 persen penduduk bekerja di sektor ini.

 Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang memiliki nilai LQ sebesar 1,178853; sektor ini berkaitan erat dengan bagaimana kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara yaitu lewat pengadaan air bersih dan pengelolaan sampah. Hal ini ditunjukkan salah satunya lewat angka harapan hidup. Kabupaten Tapanuli Utara pada 2014 mengalami peningkatan angka harapan hidup yaitu sebesar 67,25 tahun, yang berarti bahwa setiap anak yang baru lahir mempunyai harapan hidup untuk rata-rata sampai berumur 67,25 tahun. Kegiatan industri Kabupaten Tapanuli Utara pun terpengaruh oleh lewat adanya sektor ini, seperti pada 2014, kategori industri mengalami peningkatan dalam memberikan sumbangan PDRB bagi Kabupaten Tapanuli Utara, hal ini bisa terjadi salah satunya lewat dukungan infrastruktur air bersih dalam membantu proses produksi.

(51)

swasembada, 28,97 persen desa swakarya, dan 69,84 persen desa swadaya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap desa/kelurahan telah mampu berjalan mandiri secara administrasi pemerintahan dan juga telah mampu mengelola sumber daya nya masing-masing sehingga lewat hal ini setiap daerah telah mampu memberikan sumbangan bagi perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara.

 Sektor Jasa Pendidikan memiliki nilai LQ sebesar 1,060323; sektor ini terkait juga dengan pembangunan manusia, yang dalam hal ini membentuk masyarakat Tapanuli Utara yang berkualitas secara ilmu pengetahuan. Data menunjukkan bahwa jumlah murid di jenjang SMP/MTs, SMU/MA mengalami kenaikan pada tahun ajaran 2014/2015 dibandingkan dengan tahun ajaran 2013/2014, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan jasa pendidikan semakin dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. Fasilitas bangunan sekolah di tahun ajaran 2014/2015 pun mengalami peningkatan di jenjang SMP/Mts, SMU/MA dan SMK, meskipun di jenjang SD mengalami penurunan sebanyak 1 sekolah, namun hal ini juga menggambarkan bahwa secara fasilitas sudah semakin baik dalam mendukung pendidikan agar semakin baik di Kabupaten Tapanuli Utara dan dengan tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia dari Tapanuli Utara yang berkualitas.

(52)

Kabupaten Tapanuli Utara telah mengalami peningkatan, yaitu fasilitas pos kesehatan desa, yang pada 2013 sebesar 86 unit menjadi 90 unit pada 2014 serta toko obat yang pada 2013 berjumlah 40 unit menjadi 45 unit di 2014. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk dikembangkan, dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang turut berperan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas juga dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang dapat menjadi nilai tambah Kabupaten Tapanuli Utara, yang dalam hal ini dapat dihasilkan lewat pelatihan-pelatihan kesehatan. Serta jasa-jasa kesehatan sudah semakin disadari pentingnya oleh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu salah satunya lewat kesadaran penggunaan tenaga medis dalam proses persalinan, dimana pada tahun 2014 penggunaan jasa bidan dan dokter sebesar 90 persen dibandingkan dengan jasa dukun dan lainnya yang hanya sebesar 10 persen saja.

2. Analisis Shift Share

(53)

sektor-sektor di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya, dan mengamati penyimpangan-penyimpangan dari perbandingan-perbandingan itu. Bila penyimpangan itu positif, hal itu disebut keunggulan kompetitif dari suatu sektor dalam wilayah tersebut.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Tapanuli Utara

No. Sektor Mij Cij

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

-17854,2 -21786,2 2 Pertambangan dan Penggalian 167,7635 -97,2208

3 Industri Pengolahan -1138,64 4384,335

4 Pengadaan Listrik dan Gas -135,407 113,9794 5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

-10,5817 -64,1839

6 Konstruksi 4952,869 1761,159

7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

3379,7 -7097,23

8 Transportasi dan Pergudangan 2554,468 363,6585 9 Penyediaan Akomodasi Makan

dan Minuman

948,1825 -676,12

10 Informasi dan Komunikasi 842,9886 -1841,84

11 Jasa Keuangan 864,3237 160,2797

12 Real Estate 1019,024 -1565,84

13 Jasa Perusahaan 144,6856 -410,79

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

-2414,81 229,8056

15 Jasa Pendidikan 14,76446 -3562,6

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1428,194 -2428,17

17 Jasa Lainnya 83,47483 117,574

Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara (diolah)

(54)

dikatakan berspesialisasi di suatu daerah jika nilai Mij positif, untuk Kabupaten Tapanuli Utara sendiri sektor dengan nilai Mij positif ataupun sektor yang memiliki spesialisasi adalah sektor pertambangan dan penggalian; konstruksi; perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor; transportasi dan pergudangan; penyediaan akomodasi makan dan minuman; informasi dan komunikasi; jasa keuangan; real estate; jasa perusahaan; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa lainnya. Suatu sektor dinyatakan bersifat kompetitif di suatu daerah, jika nilai Cij positif. Dari hasil analisis shift share ditemukan sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu industri pengolahan; pengadaan listrik dan gas; konstruksi; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial; jasa lainnya. Kabupaten Tapanuli Utara pun memiliki sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif serta mampu berspesialisasi, hal ini diperoleh dari nilai Mij dan Cij positif di sektor tersebut, diantaranya konstruksi; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan; jasa lainnya.

3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan

(55)

Tabel 4.5

Hasil Analisis Model Rasio Pertumbuhan Kabupaten Tapanuli Utara

No. Sektor RPr RPs

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,669717 0,610206

2 Pertambangan dan Penggalian 1,586333 0,752214

3 Industri Pengolahan 0,553346 2,236507

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,287226 -0,49018 5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,770069 0,572968

6 Konstruksi 0,9559962 0,844861

7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reaparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

0,900204 0,625447

8 Transportasi dan Pergudangan 1,006818 0,840899 9 Penyediaan Akomodasi Makan

dan Minuman

0,957847 0,701887

10 Informasi dan Komunikasi 1,079626 0,318094

11 Jasa Keuangan 0,987183 1,0688

12 Real Estate 0,971705 0,59616

13 Jasa Perusahaan 0,969972 0,394922

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

0,716819 1,025669

15 Jasa Pendidikan 0,811066 0,164219

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1,361289 0,214353

17 Jasa Lainnya 1,028865 1,024418

Sumber : BPS Tapanuli Utara dan BPS Sumatera Utara (diolah)

(56)

Utara serta jika nilai RPs > 1, maka sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Untuk sektor yang tumbuh lebih tinggi di Provinsi Sumatera Utara dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara, ditemukan 4 sektor diantaranya yaitu : sektor pertambangan dan penggalian; sektor transportasi dan pergudangan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial; sektor jasa lainnya. Kabupaten Tapanuli Utara sendiri memiliki 4 sektor juga yang memiliki angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan Provinsi Sumatera Utara diantaranya, sektor industri pengolahan; sektor jasa keuangan; sektor administrasi pemerintahan; pertahanan dan jaminan sosial; sektor jasa lainnya. Dari hasil analisis ini juga ditemukan sektor yang memiliki pertumbuhan yang sama-sama tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara, yaitu sektor dengan nilai RPr dan RPs sama-sama lebih besar dari 1 dan dinyatakan positif, yaitu sektor jasa lainnya.

4. Analisis Overlay

(57)
(58)

Tabel 4.6

Hasil Analisis Overlay Kabupaten Tapanuli Utara

(59)

Berdasarkan hasil analisis Overlay dari Kabupaten Tapanuli Utara, bahwa tidak ditemukan notasi positif di ketiga komponen, yang berarti bahwa tidak ada sektor di Kabupaten Tapanuli Utara yang memiliki kontribusi sektoral, keunggulan kompetitif serta komparatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Selanjunya, ada beberapa sektor yang hanya mampu memberikan kontribusi sektoral bagi Kabupaten Tapanuli Utara lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara, hal ini diperoleh dari notasi positif (+) pada komponen LQ diantaranya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor jasa pendidikan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Dari hasil analisis Overlay Kabupaten Tapanuli Utara ditemukan juga sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan sektoral yang lebih tinggi di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara tetapi tidak diimbangi dengan kontribusi sektoral, yaitu sektor industri pengolahan; sektor jasa keuangan; sektor jasa lainnya. Kabupaten Tapanuli Utara pun juga memiliki sektor yang menjadi spesialisasi, yaitu sektor yang memiliki notasi positif (+) untuk komponen RPs dan LQ nya, yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial, yang berarti bahwa sektor ini lebih unggul dibandingkan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara.

(60)

5. Strategi Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

Berdasarkan seluruh hasil alat analisis , telah ditemukan beberapa sektor yang menjadi sektor-sektor potensial bagi Kabupaten Tapanuli Utara yang dalam hal ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara dan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. Dari analisis LQ, Kabupaten Tapanuli Utara memiliki 5 sektor basis, dari analisis shift share ditemukan 7 sektor kompetitif, 12 sektor spesialisasi, dan dari analisis overlay ditemukan 1 sektor yang lebih unggul dan dapat menjadi spesialisasi Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara. Bergerak dari hasil analisis tersebut, maka strategi pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebagai berikut;

(61)

industri tradisional agar semakin berkembang dan dapat menjadi sumber pendapatan baik bagi masyarakat maupun daerah, maka lewat hal ini pembangunan ekonomi daerah Tapanuli Utara dapat terjadi.

b. Memperbaiki kapasitas, etos kerja, dan kinerja lembaga dan pegawai di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara; strategi ini masih berkaitan dengan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial. Semakin baik serta mudah administrasi dalam mengurus sesuatu di pemerintahan, baik berupa izin usaha ataupun izin mendirikan bangunan, maka hal ini akan mendukung percepatan pembangunan ekonomi, dalam hal ini Kabupaten Tapanuli Utara salah satunya. Jika kapasitas, etos kerja serta kinerja para pegawai serta lembaga pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara dapat bekerja dengan baik serta cepat dan tepat, maka hal ini akan mempermudah administrasi bagi para pengusaha yang ingin mendirikan usaha di Kabupaten Tapanuli Utara, dimana mereka pun kedepannya akan mampu memyumbang pendapatan bagi Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga pembangunan ekonomi daerah yang menjadi target pun akan tercipta.

(62)
(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Hasil analisis LQ Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah , limbah dan daur ulang; sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial; sektor jasa pendidikan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial merupakan sektor basis.

(64)

 Hasil analisis MRP menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan; sektor administrasi pemerintahan; pertahanan dan jaminan sosial; sektor jasa lainnya memiliki pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama di Provinsi Sumatera Utara.

Hasil analisis overlay menunjukkan bahwa hanya ada 1 sektor yang merupakan spesialisasi Kabupaten Tapanuli Utara dan disertai kontribusi sektoral yang tinggi, yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial.

5.2 Saran

 Strategi Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara hendaknya berfokus pada pembangunan sektor-sektor potensial, diantaranya :

 Memanfaatkan modal dasar (sumber daya) yang telah dimiliki pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara untuk memaksimalkan pelaksanaan undang-undang Otonomi Daerah.

 Memperbaiki kapasitas, etos kerja, dan kinerja lembaga dan pegawai di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara.

 Meningkatkan Fasilitas Jasa Pendidikan dan Jasa Kesehatan.  Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara perlu menetapkan kebijakan

(65)

 Memacu peningkatan produktivitas dan profesionalisme dalam mengelola sektor-sektor potensial agar mempunyai keunggulan kompetitif dan komperatif untuk meningkatkan pendapatan Kabupaten Tapanuli Utara.  Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah alat analisis yang

(66)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan

2.1.1 Pembangunan Ekonomi

(67)

2.1.1.1 Teori Pembangunan Ekonomi

Menurut Adam Smith, terdapat dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pada pertumbuhan output total terdapat tiga unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ialah sumber daya alam yang tersedia, sumber daya insani dan stok barang modal yang ada. Menurut Adam Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jika suatu saat nanti semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh maka pertumbuhan output pun akan berhenti. Sedangkan sumber daya insani memiliki peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output dan stok modal merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Sedangkan pada pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup.

Rostow menjelaskan bahwa proses pembangunan terbagi menjadi lima tahapan, yaitu:

a) Tradisional

Daerah pada tahapan ini memiliki kemampuan terbatas atas kepemilikan teknologi dibanding daerah lainnya dan kemungkinan memiliki kehidupan pada sosial budaya yang sudah ada.

b) Take Off Precondition

(68)

daerah yang belum berkembang seperti investasi pada transportasi, komunikasi, dan kegiatan memproduksi barang dan jasa.Selain itu, daerah yang sudah berkembang juga memberikan bantuan tenaga ahli untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja pada daerh yang belum berkembang.

c) Take Off

Tahapan take off ini akan terjadi ketika sudah ada stimulus eksternal seperti adanya investasi dan terdapat suatu sistem sosial dan politik guna mencapai investasi yang berkesinambungan.

d) Maturity

Maturity adalah tahapan dimana suatu daerah mampu mendorong investasi yang berkesinambungan dalam aspek pertahanan dan industri dibidang bahan kimia.

e) Mass Consumption

Mass Consumption adalah tahapan yang terjadi ketika suatu daerah mampu melakukan lebih banyak ekspor dibanding impor.

2.1.2 Pembangunan Ekonomi Daerah

(69)

Menurut Khuldun Munji mendefinisikan pembangunan daerah sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara terus menerus, berlandaskan kemampuan kemampuan daerah dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan keadaan daerah, nasional, dan global.

Selanjutnya, tujuan utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan dan memperbesar peluang kerja bagi masyarakat yang ada di daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus bersama-sama mengambil inisiatif memanfaatkan seluruh potensi yang ada secara optimal untuk membangun daerah demi menciptakan kesejahteraan mayarakat. Karakteristik utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah penekanan pada pembangunan endogen yang menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam, daerah untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah.

Keberhasilan pembangunan daerah ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:  Keadaan daerah, yang meliputi keadaan sosial, politik, budaya, keamanan,

fisik daerah dan sarana umum;

 Rencana pembangunan, yang meliputi tujuan, sasaran, target pembangunan, strategi dan rencana pembangunan;

(70)

 Pengaruh luar, yang meliputi keadaan sosial, politik, ekonomi, keamanan dunia dan kekuatan yang secara khusus mempengaruhi;

 Pelaksanaan, yang meliputi ketentuan-ketentuan serta pengaturan dan pelaksanaan rencana pembangunan.

2.1.2.1 Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

a. Teori Basis Ekonomi

Teori ini merupakan teori yang membagi kegiatan produksi atau jenis pekerjaan yang terdapat pada suatu wilayah menjadi pekerjaan basis (dasar) dan pekerjaan service (pelayanan) atau sektor non basis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang bersifat eksogen artinya tidak terikat pada kondisi internal perekonomian wilayah dan sekaligus berfungsi mendorong tumbuhnya jenis pekerjaan lainnya sedangkan sektor non basis adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat didaerah itu sendiri. Oleh karena itu, teori ini tergantung pada kondisi umum perekonomian wilayah tersebut. Artinya, sektor ini bersifat endogeneous (tidak bebas tumbuh). Pertumbuhan tersebut tergantung pada kondisi perekonomian wilayah secara keseluruhan (Tarigan, 2005).

(71)

dari kenaikan pendapatan pada sektor basis. Asumsi teknik ini adalah penduduk di daerah studi juga mempunyai pola permintaan pada tingkat wilayah referensi (pola pengeluaran secara geografis sama) dan produktivitas tenaga kerja sama serta setiap industri menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor (Arsyad, 2002). Sutikno dan Maryunani (2007) menyebutkan bahwa semakin banyak sektor basis pada suatu daerah akan menambah arus pendapatan kedalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan terhadap barang dan jasa didalamnya dan meningkatkan nilai investasi serta menimbulkan kenaikan volume kegiatan non basis. Oleh sebab itu, sebenarnya kegiatan basis memiliki peran yang sangat penting sebagai penggerak pertama yang akan berdampak pada setiap perubahan pendapatan sektor tersebut serta memberikan efek pengganda terhadap perekonomian agregat daerah.

Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah digunakan analisis Location Quotient (LQ). LQ digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis atau unggulan dengan cara membandingkan peranannya dalam perekonomian daerah tersebut dengan peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional (Emilia, 2006:24).

LQ menggunakan rasio total nilai PDRB disuatu daerah (kabupaten/kota) dibandingkan dengan rasio PDRB pada sektor yang sama di wilayah referensi (provinsi/nasional).

(72)

� = �⁄ � ⁄

Keterangan :

LQ : Indeks Location Quotient

si : PDRB Sektor i wilayah studi dalam juta rupiah S : PDRB total wilayah studi dalam juta rupiah ni : PDRB sektor i wilayah referensi dalam juta rupiah N : PDRB total wilayah referensi

Apabila nilai LQ sudah diketahui, maka terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam menentukan sektor basis, yaitu :

a) Apabila nilai LQ > 1 artinya sektor tersebut memiliki peranan yang sangat dominan di daerah studi dibanding dengan peranan sektor yang sama di daerah referensi. Nilai LQ > 1 seringkali juga dijadikan acuan untuk mengetahui suatu daerah unggul dalam sektor yang menjadi sektor basis tersebut.

b) LQ = 1 artinya sektor tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan di daerah yang memiliki sektor tersebut.

c) Apabila nilai LQ < 1 artinya peranan sektor tersebut di daerah studi lebih kecil dari pada peranan sektor tersebut di wilayah referensi.

b. Teori Pertumbuhan Jalur Cepat

(73)

potensi alam maupun karena sektor itu memiliki competitive advantage untuk dikembangkan (Tarigan, 2005). Artinya dengan kebutuhan modal yang sama sektor tersebut dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar, dapat berproduksi dalam waktu yang relatif singkat dan volume sumbangan untuk perekonomian cukup besar agar pasarnya terjamin, produk tersebut harus dapat menembus dan bersaing di pasar luar negeri.

Mensinergikan sektor-sektor adalah membuat semua sektor-sektor saling terkait dan saling mendukung. Misalnya, usaha perkebunan yang dibuat bersinergi dengan usaha peternakan. Rumput/limbah perkebunan dapat dijadikan pupuk untuk tanaman perkebunan. Contoh lain adalah usaha pengangkutan dan usaha perbengkelan. Dengan demikian, pertumbuhan sektor yang satu mendorong pertumbuhan yang lain, begitu juga sebaliknya. Menggabungkan kebijakan jalur ceoat (turnpike) dan mensinergikan dengan sektor lain yang terkait akan mampu membuat perekonomian tumbuh cepat.

2.2 Pertumbuhan

2.2.1 Pertumbuhan Ekonomi

(74)

ekonomi merupakan suatu proses bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Artinya, aspek tersebut bersifat dinamis mencakup peningkatan output yang diimbangi dengan peningkatan kemampuan penduduk dalam memproduksi output tersebut dalam waktu yang cukup panjang. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat pada suatu periode tertentu (Laksani, 2010). Seperti halnya menurut Case dan Fair (2007) pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan output atas penambahan faktor produksi. Bahkan Kuznet (1959) menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah hanya terdapat peningkatan output pada suat negara saja melainkan mampu menyediakan berbagai barang ekonomi untuk penduduknya dalam waktu yang cukup panjang. Formula yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi yaitu:

� � ℎ = ��− ��−1

�−1 ×

Keterangan :

PDBt : PDB tahun tertentu

PDBt-1 : PDB tahun sebelumnya

Berdasarkan formula diatas diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan cara membandingkan PDB pada tahun tertentu (PDBt) dengan

PDB sebelumnya (PDBt-1).

2.2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan aspek ini, pelaksanaan evaluasi difokuskan pada kinerja proses dan hasil belajar yang dijadikan indikator keberhasilan proses belajar mengajar..

pemakaian-nya ditentukan oleh struktur kalimat, sehingga pem-bicara atau penulis juga tidak dapat memilih secara asal-asalan...  Pilihan kata pada hakikatnya merupakan salah.

seefisien mungkin agar memudahkan karyawan dan konsumen. Koperasi An-nur Kita disarankan untuk menciptakan Atmosfer Toko yang baik dan sesuai selera konsumen dapat berpengaruh

További eredményeink, hogy a pozitív múltorientáció pozitív kapcsolatban áll az észlelt egészséggel, illetve minél inkább jellemző ez az időperspektíva az emberekre,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar modal yang dikeluarkan untuk setiap unit penggilingan padi mobile di daerah penelitian, besar biaya produksi, besar

Identifikasi sumber perolehan kayu bakar dimaksudkan untuk mengetahui lokasi tempat memungut kayu bakar.Jenis konsumsi energi oleh rumahtangga di Indonesia sebagian besar

Bidang I : BIDANG ORGANISASI DAN KADERISASI, BIDANG HUKUM DAN PEMBERDAYAAN POLITIK, BIDANG KERJASAMA LUAR NEGERI, BIDANG HUBUNGAN DALAM NEGERI/ANTAR LEMBAGA.. Bidang Organisasi

[r]