• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH 1 (TEORI MODERNISASI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKALAH 1 (TEORI MODERNISASI)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF TEORI MODERNISASI

Nama Mahasiswa : Adefurna Kurniawan

PENDAHULUAN

Dewasa ini, perkembangan dunia yang kian pesat turut mempengaruhi tingkat daya saing setiap Negara dalam segala bidang untuk bersaing satu sama lain guna melakukan pembangunan nasional secara cepat dan berkesinambungan (sustainable development). Kemampuan Negara untuk melakukan pembangunan secara keseluruhan akan turut menentukan posisinya dipercaturan dunia internasional. Setiap Negara yang berhasil melakukan pembangunan akan sangat dipertimbangakan dan memiliki peranan penting baik secara regional maupun internasional. Misalnya Cina dan India merupakan negara yang secara perlahan melakukan pembangunan dan terbukti mulai memiliki peranan yang cukup penting dalam mengendalikan laju perekonomian negara-negara di Asia. Namun, kemajuan yang sekarang ini dinikmati oleh Cina dan India belum sepenuhnya mencapai pembangunan yang berhasil (baru memasuki pembangunan tahap awal) karena keduanya belum mampu memenuhi beberapa indikator pembangunan lainnya.

Model/ strategi pembangunan yang pasca Perang Dunia II sampai sekarang masih menjadi sorotan dan menjadi topik perbincangan kalangan akademisi yakni model pembangunan nasional (national building) di Negara-negara dunia ketiga. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan manusia (Portes 1976). Perubahan yang direncakan dalam pembangunan mencakup seluruh sistem sosial masyarakat mulai dari ekonomi, politik, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, teknologi, kesehatan. Perubahan dalam system ekonomi misalnya terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, perubahan basis ekonomi dari importir menjadi eksportir (produksi berbasis pada ekspor), peningkatan penerimaan devisa dari seluruh aktivitas ekonomi,dll. Dari aspek politik, pembangunan biasanya ditandai dengan adanya stabilitas politik dalam negeri. Sedangkan pembangunan pada aspek pertahanan diindikasikan dengan terjaminnya keamanan nasional. Adapun beberapa indikator pembangunan yang banyak digunakan oleh lembaga-lembaga internasional, diantaranya; Kekayaan Rata-rata (GDP dan GNP, Perkapita), Distribusi pendapatan (pemerataan), kualitas kehidupan, kerusakan lingkungan dan keadilan sosial dan berkesinambuangan.

(2)

Eropa Barat telah berhasil melakukan pembangunan secara evolusi pada abad ke 18 dengan model/konsep pembangunan yang sama (konsep modernisasi).

Pada perkembangannya kemudian, keberhasilan pembangunan yang diterapkan pada negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan ekspansi pasar ke negara-negara dunia Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk pembangunannya; dalam kenyataannya, keberhasilan yang pernah diterapkan di Eropa, ternyata banyak mengalami kegagalan di negara-negara dunia Ketiga. Kemudian, mereka mencoba memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah berdasarkan cara pandang mereka.

Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern, Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan sehari – hari seperti Televisi, telepon genggam, komputer, laptop, dan lainnya, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki kajian – kajian penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat Indonesia lebih modern. Karena sumber daya inilah pihak Indonesia bekerja sama dengan Negara lain dan saling melengkapi kebutuhan antara satu dengan Negara lainnya. Sehingga menciptakan kemajuan yang ada pada Indonesia dari sisi modernisasi maupun teknologinya. Indonesia sedang berada dalam masa-masa transisi dan penyesuaian di mana modernisasi dan globalisasi kian kuat masuk secara bertahap ke dalam Indonesia. Bukan hanya itu modernisasi juga sangat terpengaruh dengan majunya teknologi – teknologi yang ada pada Negara Indonesia sendiri.

Atas dasar penjelasan diatas, maka penulis mencoba merumuskan fokus permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut yaitu sebagai berikut :

1. Apa pengertian pembangunan ?

(3)

PEMBAHASAN A. Pengertian Pembangunan

Secara praktis pembangunan didefinisikan sebagai proses perubahan kearah yang lebih baik, melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Menurut Rogers pembangunan adalah suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.

Menurut Inayatullah, pembangunan ialah perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan pada warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri. Istilah pembangunan dalam sebuah negara sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi (economic development).1

Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka panjang.2

Sedangkan menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan.

Dengan demikian pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya peningkatan jumlah dan produktifitas sumber daya, termasuk pertambahan penduduk, disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara serta pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Proses pembangunan ekonomi harus merupakan proses pembebasan, yaitu pembebasan rakyat banyak dari belenggu kekuatan-kekuatan ekonomi, dan pembebasan negara-negara berkembang dari belenggu tata kekuatan ekonomi dunia.

1 Artikel, Pengertian Pembangunan Menurut Para Pakar, dalam

http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-pembangunan-menurut-para.html#_ yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

2 Artikel, Pembangunan Ekonomi Menurut para Ahli, dalam

(4)

Dalam perkembangan sejarahnya, teori modernisasi lahir atas dasar produk sejarah dari tiga peristiwa penting di dunia setelah perang dunia II. Pertama, munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan dunia. Kedua, terjadinya perluasan gerakan komunis dunia. Ketiga,

lahirnya Negara-negara baru di Asia, Afrika dan Amerika Latin, yang sebelumnya merupakan jajahan Eropa.3 Berdasarkan sejarah tersebut dapat terlihat bahwa kapitalisme lahir lebih kurang

tiga abad sebelum teori-teori pembangunan muncul. Sehingga, berbagai perbedaan pemahaman terhadap teori maupun praktek pembangunan sudah berada di dalam alam kapitalisme. Karena itu, tidak mengherankan jika kapitalisme sangat mewarnai teori-teori pembangunan.

Motivasi teori modernisasi untuk merubah cara produksi masyarakat berkembang sesungguhnya adalah usaha merubah cara produksi pra-kapitalis ke kapitalis, sebagaimana negara-negara maju sudah menerapkannya untuk ditiru. Selanjutnya dalam teori dependensi yang bertolak dari analisa Marxis, dapat diakatakan hanyalah mengangkat kritik terhadap kapitalisme dari skala pabrik (majikan dan buruh) ke tingkat antar negara (sentarl dan pinggiran), dengan analisis utama yang sama yaitu eksploitasi. Demikian halnya dengan teori sistem dunia yang didasari teori dependensi, menganalisis persoalan kapitalisme dengan satuan analisis dunia sebagai hanya satu sistem, yaitu sistem ekonomi kapitalis.

B. Teori Pembangunan Dalam persepektif Teori Modernisasi

Teori Modernisasi lahir sekitar tahun 1950-an di Amerika Serikat sebagai wujud respon kaum intelektual atas Perang Dunia II yang telah menyebabkan munculnya negara-negara Dunia Ketiga. Kelompok negara miskin yang ada dalam istilah Dunia Ketiga adalah negara bekas jajahan perang yang menjadi bahan rebutan pelaku Perang Dunia II. Sebagai negara yang telah mendapatkan pengalaman sekian waktu sebagai negara jajahan, kelompok Dunia Ketiga berupaya melakukan pembangunan untuk menjawab pekerjaan rumah mereka yaitu kemiskinan, pengangguran, gangguan kesehatan, pendidikan rendah, rusaknya lingkungan, kebodohan, dan beberapa problem lain.

Menurut Wilbert E Moore Mengatakan modernisasi adalah transformasi total co-eksistensi tradisional atau pra-modern dalam hal teknologi dan organisasi sosial terhadap pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Sementara itu, menurut JW School Modernisasi adalah transformasi, perubahan dalam masyarakat dalam segala aspeknya. Teori modernisasi menggambarkan proses transformasi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern.

Modernisasi adalah proses perubahan dalam sistem ekonomi, sosial dan politik yang dikembangkan di Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad ke-17 sampai ke-19 yang kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Perubahan tersebut juga terjadi di Amerika Selatan, Asia dan Afrika pada abad ke-19 dan ke-20. Teori modernisasi difokuskan pada masyarakat pra-modern menjadi cara pra-modern melalui proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur

(5)

sosial, politik dan budaya. Masyarakat modern masyarakat industri. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan untuk memodernisasi masyarakat adalah dengan industrialisasi.4

Pada masa sebelum Perang Dunia II, persoalan pembangunan negara dunia ketiga hanya mendapat perhatian yang sangat kecil. Namun setelah terjadi pada pasca Perang Dunia II, negara Amerika sebagai kekuatan dominan dunia memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan negara Dunia Ketiga. Dengan lahirnya negara-negara baru yang mencari model-model pembangunan ekonomi untuk diterapkannya sebagai upaya untuk mempercepat pengakuan politik dari negara lain atas negara merdeka dan berdaulat. Dalam situasi ini, elit politik khususnya Amerika Serikat mendorong kepada ilmuwan sosial untuk mempelajari permasalahan-permasalahan yang terjadi di negara dunia ke tiga tersebut.5 Maka muncullah beberapa teori-teori

pembangunan dengan berbagai istilahnya dan berbagai alirannya dalam perspektif beberapa ahli yang mengemukakannnya. Permasalahan di dunia ketiga tersebut salah satunya di kaji melalui Teori Modernisasi. Teori modernisasi di bahas oleh beberapa sosiolog dengan perspektif yang berbeda-berbeda. Yang termasuk teori modernisasi klasik antara lain:6

1. Teori Evolusi Teori evolusi lahir pada awal abad ke-19 sesaat sesudah revolusi industri dan revolusi perancis yang merupakan dua revolusi yang tidak sekedar menghancurkan tatanan lama, tetapi juga membentuk acuan dasar baru. Revolusi industri menciptakan dasar-dasar ekspansi ekonomi. Dengan dilandasi semangat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dirumuskan tata cara baru produksi barang yang lebih efisien, yang pada akhirnya berakibat pada peningkatan produktivitas dan perluasan pasar dunia. Revolusi prancis meletakkan kaidah-kaidah pembangunan politik yang berdasarkan keadilan, kebebasan dan demokrasi. Teori Evolusi dicetuskan pertama kali oleh Charles Darwin yang menyatakan bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat primitive menuju masyarakat modern. Dalam pandangan teori evolusi, masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat yang tidak bisa dihindarkan. Hal ini dikarenakan masayrakat modern merupakan bentuk masyarakat yang dicita-citakan dalam arti baik dan sempurna.

2. Teori Fungsionalisme dari Pemikiran Talcott Parsons, sebagai ahli biologi, banyak berpengaruh dengan rumusan teori fungsionalisme. Baginya masyarakat manusia tak ubahnya sepeti organ tubuh manusia dan oleh karena itu masyarakat manusia dapat juga dipeajari seperti mempelajari tubuh manusia.

Pertama, seperti struktur tubuh manusia yang memiliki berbagai bagian yang saling berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, masyarakat memiliki berbagai kelembagaan yang saling terikat dan tergantung satu sama lain.

Kedua, karena setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang jelas dan khas, maka demikian pula setiap bentuk kelembagaan dalam masyarakat. Setiap lembaga dalam

4 Artikel, Pengertian Modernisasi Menurut 10 Para Ahli, dalam

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-modernisasi-menurut-10-para-ahli, yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

(6)

masyarakat melaksanakan tugas tertentu untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat tersebut. Fungsi tersebut sebagaimana yang dirumuskan parson terdapat empat macam yaitu lembaga ekonomi menjalankan fungsi adaptasi lingkungan, pemerintah bertugas untuk pencapaian tugas umum, lembaga hukum dan agama menjalankan fungsi integrasi dan yang terakhir keluarga dan lembaga pendidikan berfungsi untuk usaha pemeliharaan.

Setelah itu, pada perkembangannya keberhasilan pembangunan yang diterapkan pada negara-negara di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk melakukan ekspansi pasar ke negara-negara dunia Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk pembangunannya; dalam kenyataannya, keberhasilan yang pernah diterapkan di Eropa, ternyata banyak mengalami kegagalan di negara-negara dunia Ketiga. Kemudian, mereka mencoba memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah berdasarkan cara pandang mereka. Adapun asumsi dasar teori modernisasi seperti yang terlihat ada table di bawah ini:7

Asumsi teori modernisasi tentang kondisi dan perkembangan ekonomi dunia

Asumsi Tentang Uraian

Pola sejarah perekonomian dunia - Kemiskinan dunian terjadi sejak tiga abad yang lalu;

- Revolusi industri telah menciptakan Negara-negara kaya di dunia pertama (Eropa Barat dan Amerika Utara);

- Industrialisasi akan merambat ke Negara-negara dunia ketiga, melalui proses difusi; - Semua masyarakat di dunia pada akhirnya

akan mencapai kemakmuran

Sumber penyebab kemiskinan global Karakteristik bangsa-bangsa di dunia ketiga yang telah menciptakan kemiskinan seperti: - Tidak memiliki modal untuk

industrialisasidan investasi di sector ekonomi modern.

- Tidak punya teknologi untuk industrialisasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

- Pola budaya tradisional yang menghambat etos kerja,kreativitas dan inovasi

- Angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk yang tinggi

Peranan Negara-negara kaya dalam negaar kaya dapat membantu

Negara-7 Artikel, Pembangunan dan Teori Modernisasi dalam

(7)

ekonomi global negara miskin melalui:

- Program pengendalian angka kelahihan/keluarga berencana;

- Transfer teknologi dan bantuan pendidikan untuk meningkatkan produksi pangan dan industrialisasi

- Investasi melalui penanaman modal asing (PMA)

- Bantuan dana/ hutang luar negeri

Berdasarkan asumsi tersebut diatas, menurut McClelland mengemukakan bahwa dalam menciptakan suatu pertumbuhan ekonomi penting bagi Negara-negara berkembang untuk meningkatkan prstasi dikalangan wirausahawannya, jika negara Dunia Ketiga hendak membangun perekonomiannya. Disamping itu kebijakan bantuan asing, hutang luar negeri dan teknologi tidak akan sanggup meningkatkan perekonomian negara dunia ketiga jika negara tidak mampu mengelola hutang luar negeri dan bantuan asing menjadi investasi yang produktif.8

Adapun kebijakan, model, dan strategi pembangunan nasional menurut teori modernisasi (ekonomi makro) itu sendiri. secara spesifik, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:9

Kebijakan, Model dan Strategi Pembangunan Nasional Menurut Teori Modernisasi

Aspek Pembangunan Langkah-Langkah yang Ditempuh

Kebijakan - Pembangunan ekonomi pada skala makro

(investasi besar untuk penyerapan angkatan kerja)

- Menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan bantuan dana/hutang luar negeri

Model - Hubungan positif antara pertumbuhan

ekonomi (PDB/GNP) dengan hutang luar negeri,PMA,Penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan pembangunan infrasturktur ekonomi makro

Strategi - Menurunkan angka kelahiran dan

pertumbuhan penduduk, agar pertumbuhan ekonomi meningkat

- Industrialisasi melalui PMA

- Menerima hutang luar negeri untuk investasi dalam negeri agar tercipta trickle-down effect

(8)

- Mengembangkan industry subtitudi impor, untuk mengurangi ketergantungan kepada impor barang konsumsi (defensif)

- Membangaun industri berorientasi ekspor untk memperoleh devisa (ofensif)

- Membangun infrastruktur ekonomi

Meskipun kebijakan, model dan strategi pembangunan nasional diatas telah di adopsi sepenuhnya oleh Negara-negara dunia ketiga lainnya namun, pada kenyataannya tidak semua Negara berhasil melakukan pembangunan nasionalnya. Cenderung setelah menerapkan kebijakan tersebut seperti menerima Penanaman Modal Asing (PMA) secara besar-besaran dan menerima bantuan luar berupa hutang luar negeri, Negara justru mengamalami “ketergantungan abadi” pada Negara donatur. Begitu pun dengan penerapan kebijakan,model, dan strategi lainnya yang juga tidak efektif dalam mendorong pembangunan nasional.

Kegagalan Negara-negara dunia ketiga menerapkan model, strategi dan kebijakan di atas lebih disebabkan oleh faktor internal masing-masing Negara. Dalam artian bahwa berhasil tidaknya pembangunan dalam suatu Negara sangat tergantung pada faktor internal. David Mc Clelland salah satu ahli yang mengusulkan konsep need of achievement (n-ach) atau kebutuhan untuk berprestasi. Teori ini mengatakan bahwa proses pembangunan berarti membentuk manusia yang berjiwa wiraswasta dengan jiwa n-ach yang tinggi. Berarti bahwa pembangunan suatu Negara sangat tergantung pada manusi/masyarakat dalam Negara itu sendiri. Teori Harrold-Domar, masih menyoroti masalah internal yang dapat menyokong pembangunan suatu Negara. Teori ini menyatakan bahwa pembangunan hanya dapat berlangsung dengan baik bilamana tingkat tabungan masyarakat maupun devisa Negara cukup untuk melakukan pembangunan. Teori yang paling klasik yakni teori Max Weber. Teori ini menekankan nilai-nilai budaya yang bisa memberikan etos kerja yang tinggi. Max Weber berbicara masalah tentang peran agama, terutama konsepnya yang sudah menjadi klasik, yakni etika protestanisme. Menurutnya hal inilah yang membawa masyarakat Eropa Barat dan Amerika Serikat pada kemajuan. Ketersediaan tenaga ahli dan terampil Bert F. Hoselitz dalam karyanya,“Economic Growth and Development:Noneconomic Factors in Economic Development” merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan dalam pembangunan.10

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat dipahami bahwa walaupun Negara-negara dunia ketiga menerapkan semua solusi yang ditawarkan atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut, apabila faktor internalnya yang bermasalah ataupun bersebrangan missalnya kesadaran dan etos kerja yang kurang/tidak ada dan lain sebagainya tidak memenuhi maka, pembangunan yang diharapkan tetap akan tidak berhasil. Oleh karena itu, modernisasi bukanlah proses instan dalam menggapai kesuksesan dalam pembangunan melainkan dilalui dengan proses bertahap dan memerlukan waktu yang panjang.

(9)

Dalam teori modernisasi pembangunan sebagai salah satu masalah internal. Teori ini menjelaskan bahwa kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negara yang bersangkutan. Ada banyak variasi dari teori – teori yang tergabung dalam kelompok teori modernisasi. Yang diuraikan hanya beberapa teori yang dianggap mewakili beberapa pemikiran aliran dan teori modernisasi. Aliran – aliran yang ada, antara lain:11

1. Teori yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal dan investasi. Teori ini biasanya dikembangkan oleh para ekonom. Pelopor teori antara lain Roy Harrod dan Evsay Domar yang secara terpisah berkarya namun menghasilkan kesimpulan sama yakni: pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi.

2. Teori yang menekankan aspek-aspek psikologi individu. Teori McClelland dengan konsep n-Achnya dapat di anggap mewakili aliran ini. bagi McCleand, mendorong proses pembangunan berarti membentuk manusia wiraswasta dengan n-Ach yang tinggi.

3. Teori yang menekankan nilai-nilai budaya mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya nilai-nilai agama. Satu masalah pembangunan bagi Max Weber (tokoh teori ini) adalah tentang peranan agaman sebagai faktor penyebab munculnya kapitalisme di Eropa barat dan Amerika Serikat. Bagi Weber penyebab utama dari semua itu adalah etika protestan yang dikembangkan oleh Calvin. 4. Teori yang menekankan adanya lembaga-lembaga sosial dan politik yang mendukung proses

pembangunan sebelum lepas landas dimulai. Bagi W.W Rostow, pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus dari masyarakat terbelakang ke masyarakat niaga. Tahap-tahapanya adalah sbb:12

- Masarakat tradisional: belum banyak menguasai ilmu pengetahuan.

- Pra-kondisi untuk lepas landas: masyarakat tradisional terus bergerak walaupun sangat lambat dan pada suatu titik akan mencapai posisi pra-kondisi untuk lepas landas.

- Lepas landas: ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi.

- Jaman konsumsi massal yang tinggi. Pada titik ini pembangunan merupakan proses berkesinambungan yang bisa menopang kemajuan secara terus-menerus.

5. Teori yang menekankan lembaga sosial dan politik yang mendukung proses pembangunan. Tokohnya Bert E Hoselitz yang membahas faktor-faktor non-ekonomi yang ditinggalkan oleh W.W Rostow. Hoselitz menekankan lembaga kongkrit. Baginya, lembaga-lembaga politik dan sosial ini diperlukan untuk menghimpun modal yang besar, serta memasok tenaga teknis, tenaga swasta dan tenaga teknologi.

11 Rizal Latif, Teori Modernisasi : Pembangunan Sebagai Masalah Internal, dalam

http://rizallatief9.blogspot.com/2012/06/teori-modernisasi-pembangunan-sebagai.html yang diakses pada tanggal 08 Maret 2015

(10)

6. Teori ini menekankan lingkungan material. Dalam hal ini lingkungan pekerjaan sebagai salah satu cara terbaik untuk membentuk manusia modern yang bisa membangun. Tokohnya adalah Alex Inkeler dan David H. Smith.

Berdasarkan pererbedaan pandangan pada macam – macam teori tersebut hanya merupakan perbedaan penekanan aspek yang dianggap penting, baik dalam menciptakan manusia yang akan membangun, maupun dalam mempersiapkan sarana material untuk pembangunan itu sendiri. Tetapi, inti dari teori – teori ini adalah sama. Dengan demikian, yang menjadi ciri-ciri umum dari teori modernisasi adalah:13

1. Teori ini didasarkan pada dikontomi antara apa yang disebut modern dan yang tradisional. Yang modern merupakan symbol dari kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang efisien, dan seterusnya.

2. Teori Modernisasi juga didasarkan pada factor – factor non-material sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia idea tau alam pikiran. Factor – factor ini menjelma dalam alam psikologi individu,atau nilai-nilai kemasyarakatan yang menjadi orientasi penduduk dalam memberikan arah kepada tingkah lakunya.

3. Teori Modernisasi biasanya bersifat a-historis. Hukum-hukumannya sering dianggap berlaku secara universal. Dia dapat diberlakukan tanpa memperhatikan factor waktu ataupun factor tempat. Misalnya tentang prinsip rasionalitas atau efisiensi. Gejala ini dianggap sebagai suatu yang universal, yang berlaku di masyarakat manapun, pada segala waktu.

4. Akhirnya, seperti yang menjadi cirri dari kelompok teori ini, factor-faktor yang mendorong atau menghambat pembangunan harus dicari di dalam Negara-negara yang bersangkutan, bukan di luarnya. Misalnya, kurangnya pendidikan pada sebagian besar penduduknya, adanya nilai-nilai budaya local yang kurang menghargai kekayaan material, dan sebagainya.

KESIMPULAN

Teori modernisasi muncul di Amerika Serikat yang mengaplikasikannya dalam program Marshal Plan. Teori modern dibagi menjadi teori modern klasik dan teori modern baru. Teori modern klasik memberikan pembenaran mengenai hubungan yang bertolak belakang antara masyarakat tradisional dan modern. Teori ini menyoroti bahwa negara dunia ketiga merupakan negara terbelakang dengan masyarakat tradisionalnya. Sementara negara-negara Barat dilihat sebagai negara modern. Teori ini memberikan saran bahwa negara-negara berkembang harus

(11)

meninggalkan nilai-nilai tradisionalnya agar dapat keluar dari berbagai permasalahan, seperti kemiskinan. Teori ini juga menilai ideologi komunisme sebagai ancaman pembangunan negara Dunia Ketiga. Satu hal yang menonjol dari teori modernisasi klasik ini adalah, modernisasi lebih menekankan faktor internal sebagai akibat dari masalah dalam masyarakat itu sendiri. Teori modern baru kemudian mengkritik seluruh jawaban dari teori modernisasi klasik.

Hal ini dikarenakan teori modernisasi klasik terlalu berorientasi ke Barat, terlalu optimis, mensahkan dominasi Barat di dunia ketiga, dan menolak tradisi. Teori modern baru ini berasumsi bahwa tradisi dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi. Karena pola pembangunan ini tidak memberi kepuasan, maka kemudian lahir teori ketergantungan/ dependensi, yang memiliki sisi pandang dari negara- negara dunia ketiga yang berada dalam posisi tergantung terhadap negara-negara maju.

Dengan demikian transformasi perubahan sosial masyarakat dari tradisional ke modern ternyata tidak serta merta melalui tahap-tahap seperti yang digambarkan oleh Rostow. Pada masyarakat yang mengalami kolonialisasi, modernisasi terjadi akibat loncatan tahap dari yang tradisional langsung menjadi masyarakat modern secara radikal dan cepat. Masyarakat tidak melakukan inovasi mandiri terhadap proses perubahan tersebut. Sehingga perkembangan selanjutnya lebih pada proses westernisasi.

Untuk melihat perubahan yang terjadi pada masyarakat bekas jajahan lebih cocok menggunakan teori modernisasi klasik. Hal ini dapat melihat bagaimana perubahan yang terjadi dengan masuknya teknik baru. Persingungan masyarakat pribumi dengan budaya Barat kemudian dilihat sebagai proses modernisasi. Tanpa dilakukan penimbangan dan penilaian apakah budaya tersbeut sesuai atau tidak dengan nilai-nilai lokal. Karena justru akibat masuknya budaya tersebut seringkali menyebabkan kegoncangan budaya, sosial, ekonomi, maupun politik pada masyarakat lokal. Salah satu faktor kunci dalam teori modernisasi adalah keyakinan bahwa pembangunan memerlukan bantuan dari negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang untuk belajar dari perkembangan mereka. Dengan demikian, teori ini dibangun atas dasar adanya kemungkinan untuk pengembangan yang sama dicapai antara negara maju dan dikembangkan lebih rendah.

DAFTAR PUSTAKA

- Artikel, Pengertian Pembangunan Menurut Para Pakar, dalam

http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-pembangunan-menurut-para.html#_ yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

- Artikel, Pembangunan Ekonomi Menurut para Ahli, dalam

(12)

- Pheni Chalid, Teori dan Isu Pembangunan, 2012 (Jakarta: Universitas terbuka), hal 2.4 - Artikel, Pengertian Modernisasi Menurut 10 Para Ahli, dalam

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-modernisasi-menurut-10-para-ahli, yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

- Artikel, Pembangunan dan Teori Modernisasi dalam

http://kengkongan.blogspot.com/2013/03/pembangunan-dan-teori-modernisasi_27.html, yang diakses pada tanggal 07 Maret 2015

- Rizal Latif, Teori Modernisasi : Pembangunan Sebagai Masalah Internal, dalam

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu ketika, pertumbuhan ekonomi akan mandeg jika output yang ada hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk saja, sehingga tidak lagi

Perkembangan Psikologi dari abad ke-19 sampai abad ke-20, mengalami kemajuan yang pesat, khususnya dalam Psikologi pendidikan.Banyak teori-teori baru yang muncul dengan konsep

Diantara beberapa karya Adam Smith diatas, “An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations” atau lebih sering disingkat dengan “The Wealth of Nations” yang

Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong bahkan penghambat suatu pertumbuhan ekonomi. Dorongan yang timbul dari perkembangan penduduk

Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang

Dalam analisis teori Neo-Klasik diyakini bahwa perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan

Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia menunjukkan kemajuan yang berarti dan ini sudah sesuai dengan target MDGs yang ditunjukkan dengan menurunnya proporsi