Analisis Struktur dan Komposisi Tegakan Hutan Alam Tanah Kering Bekas Tebangan Studi kasus di Petak RIL (REduce Impact Logging) HPH PT Sumalindo Lestari Jaya II site Long Bangun Kalimantan Timur
Teks penuh
Dokumen terkait
Kelas diameter lebih besar dari 40 cm dari tiap PUP tidak menggunakan lebar kelas diameter sebesar 10 cm karena terjadi jumlah data contoh yang minimal. Untuk keperluan
Perbedaan yaug llyata pada perballdingan tegakan baik antara hutan priiiier dengan bekas tebangan Illanpun alltar bekas tebangan dau bervariasillya waktu yang diperlukan
Dari Tabel 12 dapat dilihat hasil uji lanjut kelerengan terhadap pertumbuhan diameter LOA TPTII satu dan dua tahun, diketahui bahwa pertumbuhan diameter pada kelerengan datar
Kajian tentang komposisi jenis dan struktur tegakan hutan baik pada areal bekas tebangan maupun hutan primer perlu dilakukan pada plot contoh yang lebih besar,
Berdasarkan penyebaran jumlah pohon menurut suku seperti disajikan pada Tabel 3 terlihat bahwa jenis-jenis dari suku Myrtaceae paling banyak ditemukan di areal hutan alam
Model Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tegakan (luas bidang dasar, jumlah pohon dan ukuran/diameter pohon) berpengaruh berbeda terhadap model
Untuk mengetahui komposisi dan jenis struktur tegakan pada hutan bekas tebangan pada RKL I sampai dengan RKL VII dan hutan primer, dibuat petak- petak pengamatan dimana pada
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari hubungan keberadaan permudaan alami tingkat semai, pancang dan tiang dengan beberapa faktor penting yang mempengaruhinya