PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT UMUM PADA PT. BANK SUMUT CABANG PEMBANTU PANDAN KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh: RIZKY UNDIP PRASETIO
122101034
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia
yang diberikan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul “ Prosedur Pemberian Kredit Umum Pada PT. Bank SUMUT
Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah “ ini dengan baik. Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat Kelulusan
Akademik Tingkat Pendidikan Diploma III di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,
ayahanda H. Sugiono S. BE dan ibunda Hj. Dewi Susiawati yang selalu membimbing, memberikan do’a dan semangat yang tidak putus. Namun berkat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi
kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara .
3. Bapak Syafrizal H.Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ii
4. Ibu Dra. Marhayanie. M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas
akhir ini.
5. Bapak / Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
utara yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi perkuliahan.
6. Teristimewa untuk Kakanda dan Abangda saya Teni Sri Widari dan Indra
Azhari, yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga penulis
berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Teristimewa buat Rahma Dhani, yang selalu memberikan semangat dan
perhatian kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Teristimewa untuk sahabat-sahabat M.Ilham Ramadhan, Frisky Agashi
Sinulingga , Dwi Candra Lingga, Irvan Karo-Karo, M. Ismuroji dan Madi
Tumanggor terimakasih atas dukungan , semangat nasehat dan
persahabatan yang kita jalani selama ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam
penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang
diberikan. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya,
dan menjadi amal bagi penulis .
Medan, Juni 2015
Rizky Undip Prasetio
iii
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 5
B. Makna Logo Bank SUMUT ... 7
C. Struktur Organisasi ... 8
D. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) ... 8
E. Kinerja Usaha Terkini ... 21
H. Perencanaan Kredit dan Realisasinya ... 42
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
iv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel
3.1
Realisasi Kredit 2013 –
2014 Pada PT. Bank
SUMUT
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Logo Bank SUMUT ………
Struktur Organisasi Bank SUMUT KCP PANDAN
7
1 A. Latar Belakang
Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil dan menengah
sangat besar. Bank bekerja untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi.
Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang. Melalui bank
kita dapat melakukan simpanan uang, transaksi keuangan dan memperoleh kredit
atau pinjaman uang untuk operasi usaha kecil dan menengah yang dijalankan.
Pemberian kredit merupakan salah satu usaha bank yang mengandung resiko.
Kredit yang diberikan akanmengandung resiko, apabila risiko atas pemberian
kredit dimaksud dapat diantisipasi dan dapat dikontrol dengan
parameter-parameter yang ditetapkan. Oleh karenanya pemberian kredit harus didasarkan
padacredit acceptance criteria yang jelas. Tujuanya dari kredit adalah untuk
membantu usaha kecil dan menengah agar dapat berkembang menjadi besar
sehingga dapa membantu perekonomian di masyarakat.
Kredit yang baik adalah kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan riil
debitur sehingga dapat memperbaiki/meningkatkan kinerja usaha debitur dan
kredit dapat dikembalikan kepada bank dengan tepat waktu dan menguntungkan
bank. Dalam pemberian kredit, bank mengharapkan kredit tersebut harus dapat
dikembalikan dengan jumlah nilai yang diharapkan. Pemberian kredit tidak
sepenuhnya hanya didasarkan pada petunjuk pelaksanaan pemberian kredit atau
standar prosedur pemberian kredit yang berlaku, tetapi harusjuga
dan data yang memadai.
PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
merupakan salah satu cabang bank non devisa yang kegiatannya menyediakan
jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jasa keuangan yang
diberikandibagi atas tiga kelompok, kelompok pertama adalah kegiatan
menghimpun dana (funding) dari masyarakat, maksudnya ialah dalam hal ini bank
sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat dengan cara
bank menawarkan produk simpanan atau rekening seperti rekening giro,
tabungan, dan rekening deposito. Kelompok kedua adalah kegiatan menyalurkan
dana(lending) yaitu bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat
yang mengajukan permohonan, dengan kata lain bank menyediakan dana berupa
jaminan atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kelompok ketiga
adalah memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) yang merupakan jasa
pendukung dari kegitan pokok bank seperti pengiriman, uang (transfer) penagihan
surat-surat berharga, penerimaan setoran tagihan rekening listrik,pajak dan jasa-
jasa lainnya.
Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang mengandung resiko. Untuk
memperkecil resiko yang terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank
atas dasar syarat yang dikenal dengan “5C“ (the five 5c of credit ) yaitu character,
capacity, capital, collateral, dan condition.
Pertama, yang harus yang diketahui dalam konsep ini dimana bank harus
mengetahui watak / kepribadian (Character) yaitu suatu penilaian tentang sifat–
sifat pribadi, watak dan kejujuran pelanggan / peminjam dalam memenuhi
dalam pelunasan pembayaran atas kredit yang diberikan. Ketiga, modal (Capital)
yaitu modal yang dimiliki perusahaan yang melakukan pinjaman dalam hal
mengetahui seberapa besar jumlah dana yang di butuhkan dalam permintaan
kredit dan dalam melakukan pembayaran terhadap kredit yang di berikan.
Keempat, jaminan (Collateral) yaitu jaminan yang dijadikan sebagai pengganti
apabila pelanggan / peminjam tidak melakukan pembayaran kredit. Kelima,
kondisi ekonomi (Condition of economy) yaitu dalam memberikan kredit perlu
dipertimbangkan faktor perekonomian secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut
meliputi peranan pemerintah, moneter, perbankan keuangan,ekonomi, dan
faktor-faktor lain yang mengahambat kegiatan usaha peminjam. Tujuan analisis ini
adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman dan untuk
mengurangi kredit macet.
Proses pemberian kredit merupakan rangkaian tahapan yang bersifat
terintegrasi secara end to end process, yang harus dilalui saling keterkait dimulai
dari analisis kredit, evaluasi serta monitoring dan penyelesaian kredit bermasalah.
Dengan adanya prosedur pemberian kredit yang efisien dan efektif diharapkan
dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan baik oleh perusahaan,
pedagang dan masyarakat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peranan kredit bank memiliki arti
penting bagi dunia usaha dewasa ini oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka yang menjadi
permasalahan adalah Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Umum Pada PT.
Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui
prosedur pemberian kredit umum pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma III, fakultas ekonomi
Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus bisa menambah wawasan
penulisan tentang sistem pemberian dan pengawasan kredit.
2. Bagi lembaga pendidikan, penulisan tugas akhir ini akan bermanfaat atau
berguna sebagai bahan masukan bagi penulis–penulis lainnya yang ingin
mengetahui tentang dunia perbankan khususnya di PT. Bank SUMUT
Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
3. Bagi PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah, penulisan Tugas akhir ini dapat digunakan sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan
pada masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat terus
5 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada tanggal
4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk Perseroan
Terbatas. BerdasarkanUndang- Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan
Pokok Bank PembangunanDaerah, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara
Nomor 5 tahun 1965, dengan modal sebesar Rp 100.000.000,- dan saham dimiliki
oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utaradan Pemerintah Daerah Tingkat
II Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya,sesuai dengan kebutuhan,
terjadi beberapa kali perubahan peraturan daerahuntuk meningkatkan modal
disetor.Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi
PerseroanTerbatas sesuai dengan akte pendirian Perseroan Terbatas Nomor 38
Tahun 1999 NotarisAlina Nasution, S.H. yang telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman RepublikIndonesia Nomor C-8224 HT.01.01 Tahun 1999,
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor : 54
tanggal 6 Juli 1999,dengan Modal Dasar Rp.400.000.000.000,-. Dasar perubahan
bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan
Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999.Sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 Tanggal15 Desember
1999 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,-.Dalam pelaksanaan
disingkat menjadi PT Bank SUMUT pada tanggal 16 April 1999 tercatat pernah
menempati kantor di Jl. Palang Merah Medan, kemudian dipindahkan ke Jl.
ImamBonjol Nomor 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989, Rudini sebagai
Menteri Dalam Negeri yang menjabat pada saat itu berkenan meresmikan
pemakaian gedung kantor baruyang cukup megah yang terletak di jantung bisnis
kota Medan tepatnya di Jl. Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang ditempati hingga
saat ini.Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat, maka
kini PT Bank SUMUT telah memiliki unit kerja yang berjumlah 23 Kantor
Cabang yang terdiri dari 20 Kantor Cabang Konvensional dan 3 Kantor Cabang
Syariah, 60 Kantor Cabang Pembantu,2 Payment point yang berfungsi untuk
melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), 16 Kas Mobil, 61 Mesin
ATM.
VISI
Menjadi Bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
MISI
Mengelolah dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang
B. Makna Logo Bank SUMUT
Gambar 2.1 Logo Bank SUMUT
Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf ”U” yang
saling berkait bersinergi membentuk huruf ”S” yang merupakan kata awal
”SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank
SUMUT, ”Menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangkameningkatkan taraf hidup rakyat”. Warna
orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan
energikyang dipadu dengan warna biru yang sportif danprofesional sebagaimana
misi Bank SUMUT ”Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara
profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip ”Compliance”. Warna putih
sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statemen
Bank SUMUT, ”Memberikan Pelayanan Terbaik”. Jenis huruf ”Platino Bold”
sederhana danmudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT
dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai
gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan
C. Struktur Organisai Bank SUMUT KCP PANDAN
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bank SUMUT KCP PANDAN Sumber: PT.Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan
D. Deskripsi Pekerjaan (Job Description)
PT. Bank Sumut Cabang Pembantu USU memiliki bagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab sesuai dengan bagian masing–masing:
Tugas Pemimpin Cabang Pembantu
1. Memimpin,mengkordinasi, mengarahkan, membimbing, mengawasi dan PEMIMPIN KCP PANDAN
SEKSI OPERASIONAL SEKSI PELAYANAN
mengendalikan serta mengevaluasi.
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi Kantor Cabang
Pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan
Bank.
3. Menyusun program kerja kantor cabaang pembantu sehubung dengan
upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk.
5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan keputusan dan
memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas
toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan
datang.
6. Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap
kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan resiko lainnya.
7. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan
kantor Cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.
8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang
dikategorikan transaksi uang tunai (cash transaction) dan transaksi
keuangan mencurigakan (suspecious transaction).
9. Melakuakan evaluasi atas kinerja Kantor Cabang Pembantu.
10.Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk Kantor Cabang Pembantu yang
11.Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga
atau surat barang agunan
12.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat Kelompok Pemutus
Kredit atas permohonan kredit yang diajukan.
13.Mengadakan rapat yang bersifat koordinas, bimbingan, pengarahan,
transfer of knowledge dan sosialisasi ketentuan maupun produk baru
secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan
pelayanan.
14.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
15.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dengan unit kerja di Kantor
Cabang Induk maupun unit kerja di bawah kantor cabang lainnya.
16.Mewakili Bank dalam mengadakan hubungan atau kerjasama dengan
pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.
17.Membuat laporan terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
18.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang
Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Pembantu 1. Bertanggung jawab atas :
a. Seluruh operasional kantor cabang kepada pemimpin cabang induk.
b. Kinerja kantor cabang dengan mengacu pada Rencana Kerja Anggaran
Tahunan dan standar rasio yang sehat.
c. Pencapaian program kerja kantor cabang pembantu.
d. Terjaminnya likuiditas Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Pengeluaran biaya yang terjadi di kantor cabang pembantu.
g. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.
h. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
standar opersional prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu.
i. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan kantorcabang
pembantu.
j. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut dilingkungan
kantor cabang pembantu.
k. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan kantor cabang
pembantu.
l. Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’s.
m. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan
perusahaan yang berada dilingkungan kantor cabang pembantu.
2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank.
Tugas Pemimpin Seksi Operasional
1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :
a. Memeriksa kebenaran posting atas seluruh transaksi keuangan di kantor
cabang.
b. Mengelola aktiva tetap, investaris dan barang logistik berupa peralat
tulis menulis serta barang cetakan operasional kantor cabang pembantu.
c. Mengelola sumber daya manusia kantor cabang pembantu
d. Merawat, menata dan menjaga kantor dan lingkungan agar senantiasa
bersih, indah dan aman.
Operasional Prosedur dilingkungan Seksi Operasional.
f. Mengawasi pelaksanaan tata kelolaperusahaanGood Corporate
government (GCG) oleh pegawai dilingkungan Seksi Operasional.
g. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai
dilingkungan Seksi Operasional.
h. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai
dilingkungan Seksi Operasional.
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi untuk seksi operasional
dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank
3. Menyusun program kerja Seksi Operasional sehubung dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Pembantu.
5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi
pengiriman uang, pembebanan biaya dan test key.
6. Menerima dan memeriksa bukti atau advice atau informasi sehubung
dengan transfer atau inkasso
7. Memeriksa dan mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan
dikliringkan/pengambilan dan daftar warkat–warkat pemindah bukuan.
8. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.
9. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke
10.Memeriksa Nota Selisih atau Rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi
yang belum dibukukan.
11.Menerima, menyimpan dan menata usahakan seluruh dokumen dan surat–
surat barang agunan yang berkenaan dengan mencairkan kredit.
12.Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib
dipertanggungkan.
13.Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit atau
penjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian
lainya yang dibuat notaris, yang berkenaan dengan pencairan kredit,
termasuk Bank Garansi.
14.Membuat berita acara dan surat–surat yang berkaitan dengan pengambilan
agunan.
15.Membuat nota–nota pembebanan yang berkaitan dengan pencairan kredit.
16.Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta
mencocokkannya dengan neraca.
17.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar
pada akhir tahun buku.
18.Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan kantor cabang
pembantu.
19.Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan
penyimpanannya.
20.Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan
mengawasi, memelihara serta mengatur ruang arsip Kantor Cabang
21.Menatausahakan Surat Edaran, Surat Intruksi, Surat Keputusan Nota Dinas
Direksi dan naskah tata dinas lainya.
22.Memonitor dan mengerjakan pengiriman surat melalaui tromol pos
maupun mengantar surat.
23.Melakukan evaluasi atas kinerja Seksi Operasional.
24.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang
pembantu tentang langkah–langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya
25.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu
maupun kantor cabang induk.
26.Membuat laporan terkait dengan operasional Seksi Operasional sesuai
ketentuan yang berlaku.
27.Melaksanakan tugas lainya sesuai fungsi dan aktivitas Seksi Operasional.
Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Operasional
1. Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas :
a. Seluruh operasional Seksi Operasional.
b. Kinerja Seksi Operasional dengan mengacu pada Rencana Kerja
Anggaran Tahunan dan standar rasio yang sehat.
c. Pencapaian program kerja Seksi Operasional.
d. Biaya yang terjadi yang berhubungan dengan seksi operasional yang
mengacu kepada standar rasio yang sehat.
e. Keamanan dan keselamatan serta kerahasian Test Key pengiriman uang.
f. Keamanan dan keselamatan seluruh dokumen asli (agunan dan bekas
kredit).
h. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.
i. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
standar opersional prosedur dilingkungan Seksi Operasional.
j. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan Seksi Operasional.
k. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut di
lingkungan Seksi Operasional.
l. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan Seksi
Operasional.
m. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan
perusahaan yang berada dilingkungan Seksi Operasional.
2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank
Tugas Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah
1. Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :
a. Memelihara persedian kas pada tingkat efesien sehingga likuiditas tidak
terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.
b. Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk unit kantor yang ada
rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.
c. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi
pemilik dana.
d. Mengawasi jumlah dana tunai yang dikuasai para Teller agar tetap
dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan berlaku
e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.
CorporateGovernment (GCG) oleh pegawai dilingkungan Seksi
Pelayanan Nasabah.
g. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai
dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.
h. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai
dilingkungan Pelayanan Nasabah.
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi untu seksi Pelayanan Nasabah
untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank.
3. Menyusun program kerja Seksi Pelayanan Nasabah sehubung dengan
upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimin Cabang Pembantu
untuk diteruskan kepada Pemimpin Cabang Induk.
5. Memeriksa status calon Nasabah Simpanan Giro dalam Daftar Hitam
Bank Indonesia.
6. Mengadminstrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat
dan memeliharaan Buku Register Nasabah dan Daftar Hitam (black list).
7. Melayani penjualan blanko Cek atau Bilyet Giro dan membebankan biaya
yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainya yang
berhubungan dengan pembukaan dan penutupan rekening.
8. Membuat Referensi Bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan
9. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi
penarikan / penyetoran tabungan, giro dan penerbitan/pencairan deposito /
sertifikasi deposito serta mensahkannya sesuai batas wewenangannya.
10.Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas
serta mencocokkannya dengan jumlah uang.
11.Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi harian kas dengan
penerimaan setoran atau pembayaran tunai oleh teller.
12.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang
pembantu tentang langkah–langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
13.Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko–
risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak
merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan dating.
14.Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap
kegiatan operasional di Seksi Pelayanan Nasabah.
15.Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi
Pelayanan Nasabah kepada Pemimpin Cabang Pembantu.
16.Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan,
transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru
secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan
pelayanan.
17.Melakukan koordinasi kinerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu
maupun di kantor cabang induk.
18.Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan hubungan /
pembantu.
19.Membuat laporan terkait operasional Seksi Pelayanan Nasabah sesuai
ketentuan yang berlaku.
20.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang
pembantu.
Tugas Pemimpin Seksi Pemasaran
1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :
a. Kegiatan memasarkan produk dana, kredit, dan jasa dan layanan sesuai
rencana kerja bank.
b. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi terdiri dari :
2. Meninjau lokasi usaha atau proyek yang akan dibayar,
3. Memeriksa data calon debitur melalui sistem informasi deitur,
4. Melaksanakan transaksi barang agunan,
5. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha / keaslian surat barang
agunan atau kebenaran atau keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun
kontrak kerja pada instansi yang berwenang,
6. Membuat undang –undang rapat anggota Komite Pemutusan Kredit,
7. Membuat surat persetujuan atau penolakan pemberian kredit.
a. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur di lingkungan Seksi Pemasaran.
b. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan Good Corporate
Government (GCG) oleh pegawai di lingkungan Seksi Pemasaran.
c. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai
d. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di
lingkungan Seksi Pemasaran
8. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi Seksi Pemasaran untuk
dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank.
9. Menyusun program kerja Seksi Pemasaran sehubung dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
10.Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk.
11.Melakukan kunjungan ke lokasi usaha atau proyek yang telah dibiayai
secara periodik dalam rangka pengawasan atas kredit yang diberikan.
12.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil tugasnya.
13.Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan-keputusan dan
memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas
toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan
datang.
14.Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap
kegiatan operasional di Seksi Pemasaran.
15.Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi
Pemasaran kepada Pemimpin Cabang Pembantu.
16.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutusan
17.Menghadiri rapat bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of
knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara
periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.
18.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah -langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
19.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dengan di Kantor Cabang
Pembantu maupun di Kantor Cabang Induk.
20.Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan hubungan atau
kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantorcabang
pembantu.
21.Membuat laporan terkait operasional Seksi Pemasaran sesuai ketentuan
yang berlaku.
22.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang
pembantu.
Tanggung Jawab Pemimpin Seksi Pemasaran
Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang Pembantu atas:
1. Seluruh operasional Seksi Pemasaran.
2. Kinerja Seksi Pemasaran dengan mengacu pada rencana kerja anggaran
tahunan dan standar rasio yang sehat.
3. Pencapaian program kerja Seksi Pemasaran.
4. Kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan.
5. Kebenaran dan ketetapan waktu laporan yang diterbitkan.
6. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar
7. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan seksi pemasaran.
8. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan bank Sumut di lingkungan
seksi pemasaran.
9. Displin kerja pejabat,staf,pegawai di lingkungan seksi pemasaran.
10.Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’S.
11.Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan
perusahaan yang berada di lingkungan seksi pemasaran.
12.Memang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank.
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja usaha adalah kemampuan kerja dan prestasi yang dicapai dari suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan
tersebut. Kinerja usaha dapat dijadikan suatu alat ukur untuk melihat kesuksesan
dan pertumbuhan suatu perusahaan, dimana kesuksesan dan pertumbuhan tersebut
dapat dilihat dari kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan efektif dan
efisien serta kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba sesuai yang
diinginkan perusahaan.
Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Bila dilihat dari struktur
organisasinya sudah cukup baik. Struktur organisasi perusahaan ini pada
pokoknya mengandung penetapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Bank juga sudah baik dalam hal
pelayanan terhadap nasabah yakni dalam memberikan produk dana seperti
dengan itu, PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah. dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan yakni dari
penyaluran kredit sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis kredit
yang diberikan bank kepada masyarakat atau nasabah.
Pelaksanaan pemberian kredit yang ada selama ini berjalan dengan baik
karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat
atau nasabah yang membutuhkan kredit tersebut. Bank juga tidak membeda-
bedakan setiap nasabah yang datang. Sehingga bank dalam menyalurkan
kreditnya selalu bertindak sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan–ketentuan.
F. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh PT. Bank SUMUT
Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Increasing the Quality
of Human Resource)
Bank SUMUT menyadari bahwa kualitas sumberdaya manusia
memiliki peran yang sangat penting, sebagai mitra dalam menunjang
keberhasilan kegiatan usaha Bank SUMUT.
2. Mewujudkan Layanan Prima (Creating First-class Service)
Guna mendukung pertumbuhan usaha terutama dalam meningkatkan
daya saing melalui pengembangan produk serta peningkatan layanan
perbankan yang aman, cepat, efektif, akurat, dan realtime on-line.
Bank SUMUT sangat mengutamakan pelayanan yamg prima untuk
23 A. Pengertian Kredit
Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan
oleh sebuah bank. Kredit merupakan pos harta terbesar. Kredit juga merupakan
sumber utama pendapatan bank, sekaligus sumber risiko terbesar. Kredit
diberikan kepada nasabah perorangan maupun badan usaha.
Kata “kredit” berasal dari bahasa latincredere yang berarti percaya atau to
believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian
kredit oleh suatu lembaga keuangan/bank kepada seseorang atau badan usaha
berlandaskan kepercayaan (faith).Rivai.dkk, (2006:5) menjelaskan bahwa dalam
prakteknya kredit adalah suatu tindakan atas dasar perjanjian dimana dalam
perjanjian tersebut terdapat penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan
bahwa akan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian
hari.Maksudnya, pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit
yang disalurkan pasti akan kembali pokok beserta bunganya sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak. Sedangkan bagi si penerima kredit mempunyai
kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu disertai sewa modal dan
biaya-biaya yang disepakati.
Komaruddin (2001:3) mendefenisikan kredit dengan berbagai cara, antara
lain:
a. Kredit dianggap sebagai waktu yang diberikan untuk membayar barang
b. Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan (yang disamakan dengan
uang) berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak
lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya
setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga yang telah
ditetapkan lebih dahulu.
c. Kredit adalah kepercayaan yang diberikan berhubungan dengan kekayaan
yang diserahkan atas janji pembayaran kelak. Kredit adalah dana yang
tersimpan dalam perkiraan bank.
Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan
oleh sebuah bank. Kredit merupakan pos harta terbesar. Kredit juga merupakan
sumber utama pendapatan bank, sekaligus sumber risiko terbesar. Kredit
diberikan kepada nasabah perorangan maupun badan usaha.
B. Unsur - Unsur Kredit
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan
bahwa penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai
dengan jangka waktu dan syarat - syarat yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak. Dari uraian tersebut, maka dalam kredit terdapat unsur–unsur. Suyatno,dkk,
(1995:14)
a. Amanat merupakan segala sesuatu yang telah dipercayakan kepada
manusia, baik yang berkaitan dengan hak dirinya maupun hak pihak lain.
Bank yakin benar bahwa prestasi yang diberikan kepada para nasabah
akan diterima kembali di waktu tertentu kelak.
antara saat pemberian prestasi dan saat pengembaliannya. Dalam transaksi
kredit terdapat tenggang waktu antara peristiwa prestasi dan kontraprestasi
c. Risiko, dimana dalam setiap kredit akan mengandung risiko tertentu, yaitu
risiko kehilangan seluruhnya atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh
tenggang waktu yang diberikan bank. Semakin panjang jangka waktu
kredit, maka semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini
menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah.
C. Jenis – Jenis Kredit Pada Bank SUMUT
PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kabupaten Tapanuli Tengah
dalam hal menyalurkan dananya ke masyarakat dalam bentuk kredit untuk
mendukung aktivitas masyarakat, menyediakan produk-produk sebagai berikut:
1. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
Kredit angsuran lainnya adalah kredit angsuran bagi perorangan maupun
badan usaha atau professional yang mempunyai usaha produktif dan atau
mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan modal usaha,
investasi dan konsumtif sejalan dengan tujuan bank untuk membantu
masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
Syarat dan ketentuan :
1. Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah
2. Memiliki masa kerja atau telah menjalankan usaha dalam bidangnya
minimal 1 tahun.
3. Mempunyai penghasilan tetap atau mempunyai usaha yang layak
4. Memiliki rekening tabungan Bank Sumut
5. Tidak tercantum dalam daftar hitam BI
6. Dokumen legalitas pemohon: KTP, kartu keluarga, Slip gaji dan surat
keterangan bekerja.
7. Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang
dijalankan.
8. Study kelayakan proyek untuk kredit diatas 5 milyar (laporan keuangan
audited dari konsultan indipenden)
9. Agunan berupa barang tidak bergerak seperti tanah yang sudah
mempunyai SHM dan bangunan yang mempunyai SHGB.
10.Agunan untuk kredit dengan tujuan investasi dan atau konsumsi adalah
objek yang dibiayai dan atau asset lain yang dimiliki sesuai dengan
ketentuan Bank yang berlaku.
11.Bunga ringan:
a. Plafond Rp 0 – Rp.200.000.000 = 16 % per tahun
b. Plafond Rp.200.000.000-Rp.700.000.000 = 15 % per tahun
Dengan system anuitas. Maksimal peminjaman= 5 tahun.Pada kredit ini
dianalisis bahwa kredit dibawah Rp.200.000.000 dikenakan
bunga 16% per tahun dari plafond, biaya awal 1% dari kredit.
2. Kredit Kepemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera) KPR - Sumut Sejahtera adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk
keperluan pembelian rumah tinggal / apartemen / ruko / rukan yang dijual melalui
developer. Untuk berbagi kebtuhan pembiayaan, dapat digunakan pembiayaan
dalam kondisi baru maupun bekas (second). Suku bunga kredit relative rendah,
dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan
disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar.
Syarat dan ketentuan :
1. Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah dan
maksimal umur 56 tahun.
2. Memiliki masa kerja atau telah menjalankan usaha dalam bidangnya
minimal 1 tahun.
3. Mempunyai penghasilan tetap atau mempunyai usaha yang layak dibiayai.
4. Memiliki rekening tabungan Bank Sumut.
5. Tidak tercantum dalam daftar hitam BI.
6. Dokumen legalitas pemohon:
a. Foto copi KTP suami dan istri.
b. Pas photo
c. Kartu keluarga
d. Foto copy surat nikah
e. Slip gaji dan surat keterangan bekerja atau SK pegawai
7. Foto copi dokumen kepemilikan rumah dilengkapi SHM/SHGB/IMB dan
PBB terakhir.
8. Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang
dijalankan
9. Agunan berupa barang tidak bergerak seperti tanah yang sudah
mempunyai SHMdan bangunan yang mempunyai SHGB.
objek yang dibiayai dan atau asset lain yang dimiliki sesuai dengan
ketentuan Bank yang berlaku.
11.Plafond maksimal 40 % dari pendapatan per bulan, pembiayaan sendiri
minimal 20%
12.Bunga 12 % dihitung dengan metode anuitas bulanan yang disesuaikan
dengan suku bunga pasar.
13.Maksimal jangka waktu 15 tahun.
Pada kredit ini dianalisis dari segi pendapatan, bahwa maksimal jumlah cicilan
adalah 40% dari penghasilan per bulan.
3. Kredit Surat Perintah Kerja (SPK)
Kredit SPK adalah kredit modal kerja dengan metode rekening koran untuk
membantu mendukung modal kerja pengusaha yang mendapatkan kontrak kerja
pemborongan / pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintahan maupun
perusahaan swasta sehingga dapat memperlancar penyelesaian proyek sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
Syarat dan ketentuan :
1. Kontraktor/Rekanan Pemenang Tender atau Pemegang SPK / Kontrak
Kerja.
2. Mempunyai Badan Usaha berbadan hokum.
3. Memiliki rekening Giro Bank Sumut.
4. Agunan Utama berupa Hak Tagih atas SPK / Kontrak Kerja dan Agunan
Tambahan berupa barang bergerak dan tidak bergerak.
5. Plafond Kredit disesuaikan oleh kebutuhan pekerjaan :
seperti pekerjaan sipil, bangunan dan sejenisnya.
b. Maksimum plafond kredit 70% dari harga pekerjaan leveransir seperti
pengadaan barang dan sejenisnya.
6. Pelunasan kredit fleksibel, dengan sistem penurunan plafod secara
proposional berdasarkan pembayaran termin proyek atau cash flow yang
telah disepakati.
7. Jangka waktu kredit adalah berdasarkan jangka waktu proyek ditambah
waktu yang layak 3 (tiga) bulan.
8. Bunga 16 %
Pada kredit ini dianalisis bahwa maksimum plafond adalah 60 % dari
harga proyek seperti pekerjaan sipil dan bangunan, sedangkan untuk pekerjaan
pengadaan barang diberi maksimal plafond 70 % dan jangka waktunya adalah
jangka waktu proyek ditambah waktu layak 3 bulan.
4. Kredit Multi Guna (KMG)
Kredit multi guna adalah kredit angsuran guna memenuhi kebutuhan
masyarakat yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai keperluan seperti
biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan, membeli barang-
barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha sampingan dengan bunga
menarik, proses mudah dan cepat. Fasilitas Kredit Multiguna diberikan pegawai
dan calon pegawai dinas / instansi / lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan
Swasta Nasional baik yang pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui
Bank SUMUT.
Syarat dan ketentuan :
2. Merupakan pegawai dan calon pegawai dinas / instansi / lembaga
pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta nasional.
3. Surat permohonan kredit dari instansi/dinas tempat bekerja dan surat
keterangan bekerja dari instansi tempat bekerja.
4. Lampiran permohonan berupa:
a. Format permohonan KMG (dari bank).
b. Surat pernyataan dan kuasa dari bank.
c. Fotocopy daftar gaji (bulan terakhir).
d. Fotocopy KARPEG, SK pengangkatan pegawai.
e. Fotocopy identitas diri suami/istri.
5. Agunan berupa KARPEG, SK pengangkatan pegawai.
6. Jangka waktu maksimum 10 tahun untuk PNS, BUMN, BUMD
7. Pada saat jatuh tempo umur tidak melewati batas usia pensiun.
8. Pinjaman di atas Rp.100.000.000 wajib melampirkan NPWP
9. Bunga 19 %
10.Maksimum kredit konsumtif untuk PNS, BUMN, BUMD Pinjaman = 40
% x gaji bersih x jangka waktu.
11.Maksimum kredit modal kerja dan investasi untuk PNS, BUMN, BUMD
Pinjaman = 60 % x gaji bersih x jangka waktu.
12.Biaya asuransi jiwa dihitung berdasarkan tabel asuransi.
13.Suku bunga dihitung menggunakan menggunakan metode bunga flat to
anuitas dan bersifat fixed rate.
14.Bebas biaya administrasi dan provisi.
BUMN/BUMD maupun pegawai swasta nasional yang pembayaran gajinya
melalui bank SUMUT ataupun tidak dan Maksimum plafond untuk kredit
konsumtif adalah 40 % dari gaji x jangka waktu.
5. Kredit Pensiun
Kredit pensiun membantu para pensiunan untuk mendapatkan tambahan dana
yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti merehab rumah, biaya
perobatan, biaya pernikahan anak atau untuk modal usaha sehingga dapat
menjalani masa pensiun dengan tetap berkarya.
Syarat dan ketentuan :
1. Pensiun merupakan pensiun sendiri, pensiunan janda atau duda yang uang
pensiunnya dikelola dan disalurkan oleh PT. Tabungan Asuransi Pegawai
Negeri (PT. Taspen).
2. Usia pensiunan ditambah jangka waktu kredit maksimum 70 tahun.
3. Penerima uang pensiun setiap bulannya melalui Bank Sumut.
4. Angsuran dipotong langsung setiap bulan dari uang pensiun yang diterima.
5. Sewaktu-waktu dapat dilunasi tanpa dikenakan denda
6. Fasilitas kredit LUNAS bila nasabah meninggal karena mendapat
perlindungan Asuransi Jiwa.
7. Jaminan berupa uang pensiun yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan
Kuasa ditanda tangani debitur beserta suami/isteri dan Asli Kartu
Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan Asli Surat Keputusan Pensiun
(SKEP)
8. Jangka waktu maksimal 120 bulan
10.Maksimum kredit pinjaman = 40 % x dana pensiun x jangka waktu
11.Dokumen lengkap Surat Permohonan kredit :
a. Fotocopy identitas diri permohonan (KTP/ SIM/ Paspor/ Identitas
lainnya).
b. Asli dan fotocopy Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP).
c. Asli dan fotocopy Surat Keputusan Pensiun (SKEP).
12.Bebas biaya administrasi dan provisi, proses mudah dan cepat.
Pada kredit ini dianalisis bahwa maksimum plafond adalah 40% x dana
pensiun x jangka waktu.
6. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II
Kredit mikro Sumut sejahtera adalah kredit dengan plafond mulai Rp.5.000.000
sampai dengan Rp 50.000.000 kredit ini untuk yang ngin menambah modal usaha
dan mengembangkan usaha mikro.
Syarat dan ketentuan :
1. Menandatangani formulir permohonan.
2. WNI usia 21-65 tahun atau sudah menikah.
3. Memiliki Usaha di sektor pertanian, perdagangan, industry dan usaha–
usaha lainnya.
4. Fotokopi KTP yang masih berlaku.
5. Pasphoto diri dan suami/istri ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembarIzin usaha
minimal Surat Keterangan Usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau Camat.
6. Agunan dapat berupa surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, kios/lapak.
Pada kredit ini dianalisis bahwa bunga hanya 1% / bulan. Ini sangat membantu
2% bagi debitur yang membayar tepat waktu, ini memacu agar pengusaha mikro
membayar tepat waktu.
7. Kredit Umum
Kredit umum adalah kredit jangka pendek dengan metode rekening koran
untuk membiayai kebutuhan modal kerja usaha-usaha yang produktif.
Syarat dan ketentuan :
1. Mempunyai usaha yang layak dibiayai.
2. Memiliki rekening giro di Bank Sumut.
3. Dokumen legalitas pemohon, misalnya : KTP, kartu keluarga.
4. Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang
dijalankan.
5. Study kelayakan proyek untuk kredit diatas 5 milyar (laporan keuangan
audited dari konsultan indipenden).
6. Jangka waktu pinjaman maksimum 12 bulan dan dapat diperpanjang.
7. Beban bunga ringan yaitu :
a. ≤ Rp.200.000.000 = 16 %
b. > Rp.200.000.000 =15 %
Semakin besar plafond maka semakin rendah bunga yang diberikan. Ini
membantu debitur yang ingin meminjam di Bank SUMUT Cabang Pembantu
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
D. Prosedur Pemberian Kredit
Dalam memberikan kredit, bank harus melalui prosedur tertentu. Yang
kegiatan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu pekerjaan memberi kredit.
Dengan demikian penjelasan prosedur pemberian kredit meliputi ketentuan dan
syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak nasabah
mengajukan permohonan kredit sampai tahap terakhir.
Prosedur pemberian kredit merupakan pertahanan kedua dalam mencegah
kredit bermasalah. Sebagai barisan pertahanan kedua, menuntut kejelasan dalam
penyajian atau penyusunan, apabila prosedur pemberian kredit tidak jelas,
pemberian kredit akan terus mengalami penurunan kualitas yang kadang-kadang
luput dari perhatian manajemen. Suhardjono (2003:61).
Adapun tahap prosedur pemberian kredit secara umum terbagi atas beberapa
tahapan, yaitu:
a. Tahap Persiapan Kredit, adalah tahap dimana dilakukan semua pekerjaan/
kegiatan sampai dengan kemungkinannya untuk memasuki tahap analisa.
Surat permohonan beserta lampirannya yang telah disampaikan calon
debitur segera dipelajari oleh petugas bank. Untuk selanjutnya dengan
segala peraturan yang telah ditetapkan bank maka diadakanlah
pemeriksaan ke lokasi / perusahaan pemohon kredit yang biasanya disebut
pemeriksaan “on the spot”.
b. Tahap Analisa/Penilaian Kredit, dengan menggunakan segala bahan dan
keterangan yang tersedia maka dapatlah melakukan kegiatan analisis dari
permohonan kredit tersebut. Dalam hal ini dikenal beberapa formulasi,
seperti pendekatan “5C”
c. Tahap Pemutusan, pemutusan kredit adalah apakah suatu permohonan
Keputusan kantor cabang mengenai suatu permohonan kredit, baik berupa
penolakan ataupun persetujuan pemberian kredit harus segera
diberitahukan secara tertulis kepada pemohon kredit.
d. Tahap Pengikatan Jaminan, bagi pemohon yang permohonan kreditnya
disetujui, maka oleh bank dibuat akte kredit yang harus ditandatangani
oleh pihak nasabah/debitur yang berwenang dan oleh pihak bank. Untuk
itu nasabah dikenakan biaya- biaya material dan provisi kredit sejumlah
tertentu. Bersamaan ditandatanganinya akad kredit tersebut, maka
barang-barang jaminan yang diberikan oleh nasabah berarti telah dikuasai secara
yuridis sesuai dengan sifat barang yang dijaminkan.
e. Tahap Realisasi, setelah adanya keputusan dari pihak bank bahwa
permohonan kredit disetujui, maka segera diberitahukan secara tertulis
kepada debitur walaupun sebelumnya telah diberitahukan secara lisan
ataupun telepon. Setiap ada perubahan dalam keputusan kredit baik
mengenai suku bunga, jangka waktu, dan sebagainya harus pula
diberitahukan secara tertulis. Segala macam akte yang telah dibuat
disimpan dalam satu map yang disebut “map perjanjian kredit”. Map ini
akan dikirim ke kantor pusat/ besar baik untuk kredit atas wewenang
cabang maupun kantor pusat bank yang bersangkutan, dimana akte kredit/
akad kredit tersebut diberi materai secukupnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
f. Tahap Pengawasan, pengawasan terhadap kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabahnya harus dilakukan sejak saat disetujuinya sesuai
g. Tahap Penyelesaian, adalah tahap terakhir yang merupakan rangkaian
upaya yang dilakukan oleh bank dalam menyelesaikan kredit yang
diragukan atau macet setelah usaha pembinaan dan penyelamatan kredit.
Oleh karena itu, bank harus mengambil tindakan dalam mengatasi kredit
tersebut, seperti :
1. Rescheduling, yaitu penundaan pembayaran yang disesuaikan dengan
rencana pembiayaan yang baru.
2. Injection, yaitu dengan cara memberikan kredit tambahan, dengan
tujuan untuk mengatasi kesulitan likuiditas yang bersifat sementara.
3. Likuidasi, yaitu penyelesaian atas pinjaman dengan jalan menjual
barang-barang jaminan.
4. Campuran (mixed), yaitu kombinasi dari rescheduling, injection dan
likuidasi.
5. Restructuring, yaitu dengan mengadakan perubahan pada sistem
pembayaran, misalnya nasabah hanya membayar pokok saja terlebih
dahulu, bunganya dibayar dibelakang.
E. Analisis Kredit
Setelah permohonan kredit diterima oleh bank, maka calon nasabah diminta
untuk memberi keterangan-keterangan tambahan yang dapat menjelaskan isi dari
berbagai dokumen yang disampaikannya kepada bank. Keterangan-keterangan
tersebut bisa disampaikan secara lisan melalui wawancara maupun tertulis sesuai
dengan informasi maupun data yang diminta oleh petugas bank. Selanjutnya,
ditentukan dalam bank. Dendawijaya (2001:79).
Suyatno, dkk (1995:70) menjelaskan bahwa pengertian analisis kredit adalah
pekerjaan yang meliputi mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan dari segala aspek
untuk mengetahui kelayakan suatu permohonan kredit dan menyusun laporan
analisis yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan kredit.
Adapun analisis kredit yang dilakukan petugas bank meliputi analisis 5C
yaitu:
1. Character (watak/kepribadian)
Yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana sifat dan sikap
dari calon debitur. Hal ini terutama berhubungan dengan keinginan debitur
untuk melakukan kewajiban - kewajibannya.
2. Capacity (kemampuan)
Analisis ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan calon nasabah
dalam melakukan pembayaran kembali kredit dari usaha yang akan
dibiayai.
3. Capital (modal)
Analisis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan calon nasabah dalam
menyediakan modal sendiri untuk mendukung pembiayaan usaha.
4. Collateral (jaminan)
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai agunan (barang
jaminan) yang digunakan sebagai alat pengaman bagi bank apabila kredit
yang diberikan menjadi bermasalah.
5. Condition of economy (kondisi ekonomi) yaitu
keseluruhan. Faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter,
perbankan keuangan, ekonomi, dan faktor-faktor lain yang mengahambat
kegiatan usaha peminjam
F. Jaminan Kredit
Untuk melindungi uang yang dikeluarkan oleh bank lewat kredit dari resiko
kerugian, maka pihak perbankan membuat pagar pengamanan berupa jaminan
kredit. Jaminan kredit tersebut dapat berupa:
a. Jaminan benda berwujud, yaitu jaminan dengan barang-barang seperti:
1. Tanah
2. Bangunan
3. Kendaraan bermotor
4. Mesin-mesin/peralatan
5. Barang dagangan
6. Tanaman/kebun/sawah
7. Dan lainnya
b. Jaminan benda tidak berwujud, yaitu benda-benda yang dapat jaminan
seperti:
1. Sertifikat saham
2. Sertifikat obligasi
3. Sertifikat tanah
4. Sertifikat deposito
5. Rekening tabungan yang dibekukan
7. Promes
8. Wesel
9. Dan surat tagihan lainnya
c. Jaminan orang
Maksud dari jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang
yang menyatakan kesanggupan untuk menangggung segala resiko apabila
kredit tersebut macet. Dengan kata lain orang yang memberikan jaminan
itulah yang akan menggantikan kredit yang tidak mampu dibayar oleh
nasabah.
G. Pengawasan Kredit
Pengawasan aktif dilakukan dengan dengan pengawasan on the spot yaitu:
ditempat usaha para debitur sehingga secara langsung akan dapat diketahui
bagaimana kesadaran kondisi serta perkembangan bisnis yang dijalankan debitur.
Pengawasan pasif dilakukan melalui penelitian laporan-laporan tertulis yang
dilakukan debitur seperti laporan keadaan keuangan (dari neraca dan laba/rugi).
Laporan penyaluran keuangan (dari mutasi rekening pinjaman), laporan aktivitas
(dari keadaan stok dan perkembangan usaha) dan sebagainya.
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah pengawasaan, demikian
juga dalam pemberian perkreditan karena kegiataan pengawasaan merupakan
penjagaan dan pengamanan terhadaap kekayaan bank yang di berikan atau di
investasikan dibidang perkreditan. Pengawasan individual debitur dilakukan
melalui hasil analisis kreditnya. Segala aspek dalam analisis diikuti terus selama
dicapainya. Bila terdapat keseimbangan antara keduanya, dilihat apakah
perputaran keuangan dalam rekening pinjamannya (penyetoran-penyetoran dan
pengambilan-pengambilan) telahsesuai dengan kegiataan usahanya itu. Bila mana
produktivitasnya dan penjualan berjalan lancar dari bulan ke bulan akan tetapi
jumlah penyetoran tidak seimbang dengan perputaran keuangan perusahaan, maka
bank harus meneliti, kearah mana perputaran keuangannya dilakukan. Sinungan
(1993:69).
Adapun jenis-jenis pengawasan yang ada pada PT. Bank SUMUT Kantor
Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah:
1. Pengawasan ganda (Dual Control)
Pengawasan ganda (Dual Control) adalah pengawasan yang dilakukan
oleh dua orang pejabat bank yang berbeda fungsi, terhadap tahapan
pemberian kredit yang mengandung kerawanan penyalahgunaan kredit
atau kredit yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bagi PT. Bank
SUMUT. Pada tahapan pengawasan ganda masih terdapat pengawasan
yang lain mendukung jalannya pengawasan ini, diantaranya adalah:
a. Pengawasan pada tahap pendaftaran permohonan kredit.
b. Pengawasan pada tahap pemeriksaan permohonan kredit.
c. Pengawasan pada tahap putusan permohonan kredit.
d. Pengawasan sebelum pencairan kredit.
e. Pengawasan saat pencairan kredit.
f. Pengawasan setelah pencairan kredit
2. Pengawasan aktif
spot yaitu, secara langsung mengawasi ketempat usaha debitur dengan
jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Dengan
seperti itu dapat diketahui bagaimana keadaan dan kondisi serta
perkembangan bisnis yang dijalankan debitur.
3. Pengawasan pasif
Pengawasan pasif dilakukan Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan
melaluicheck by online dengan melihat perputaran keuangan pada
transaksi di buku tabungan debitur. Dengan pengawasan ini, dapat
diketahui uang yang masuk dan keluar.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan keamanan dari proses pemberian
kredit, PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah mengambil langkah-langkah untuk mengelompokkan kredit berdasarkan
kelancaran pelunasannya. Hal ini sangat perlu untuk dilaksanakan demi
kelancaran tugas pengamanan kredit atau fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada
nasabah, sehingga sikap dan cara menghadapi nasabah dapat di sesuaikan
sedemikian rupa demi kelancaran.
Sesuai dengan maksud pengawasan, maka kolektivitas kredit disusun
kriteria-kriteria dan penggolongan masing-masing dalam kelompok tersendiri.
Penggolongan kredit yang dimaksud adalah:
1. Kelompok kredit lancar (sandi 1)
Jika kewajiban dapat dipenuhi debitur dan tidak pernah terjadi
penunggakan, tidak lewat 1 bulan dari jadwalnya.
2. Dalam perhatian khusus (sandi 2)
3. Kelompok kurang lancar (sandi 3)
Jika kewajiban selama 3 bulan berturut-turut tidak dibayar.
4. Kelompok diragukan (sandi 4)
Jika setelah jatuh tempo ditambah masa kesempatan mengusahakan
perbaikan selama 3 bulan setelah jatuh tempo tersebut, tetapi kredit tidak
dapat dilunasi.
5. Kelompok kredit macet (sandi 5)
Debitur tidak mampu membayar lagi, jika tidak dibayar, maka akan
dihapuskan dengan cara melakukan pengamanan berupa penjualan barang-
barang atau agunan.
Kegiatan pengawasan ini terus menerus dilakukan Bank SUMUT, sebab mereka
sadar bahwa keberhasilan kredit sepenuhnya tergantung dari kemampuan nasabah
dalam menciptakan laba. Keuntungan yang diperoleh akan menghasilkan
kekuatan nasabah untuk memenuhi kewajibannya.
H. Perencanaan Kredit dan Realisasinya
Penyusunan rencana perkreditan bank merupakan suatu kegiatan yang rumit,
karena banyak aspek dan faktor yang harus diperhitungkan dalam penyusunannya.
Planning bidang perkreditan merupakan dasar untuk pengelolahankredit yang
efektif, sebab rencana tersebut memberikan orientasi dan arah yang dibutukan
oleh para manajer untuk mencapai tujuan. Dalam penyusunan rencana kredit pada
Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan lebih dahulu rapat dengan kepala seksi–
Penyusunan recana kredit dilakukan dengan melihat dan
memperhitungkanberbagai aspek yang mempngaruhi keadaan ekonomi pada masa
yang akan dan berdasarkan tahun sebelumnya.Aspek-aspek pertimbangan rencana
kredit yang diperhitungkan antara lain:
1. Situasi perekonomian dan perdagangan.
Yaitu dengan melihat dan memperhitungkan keadaan perekonomian dan
perdagangan pada saat ini serta kemungkinan - kemungkinan
perkembangan yang akan timbul selama rencana disusun serta pelaksaan
rencana.
2. Keadaan para nasabah.
Dimana bank mengkategorikan mereka menurut kelancaran pelunasan
kredit yaitu kredit lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan dan macet.
3. Keadaan keuangan bank.
Yaitu dengan melihat besarnya dana tersedia dan benar-benar dapat
dilepas.
4. Plafond atau celling.
Yaitu batas atau jatah bagi bank untuk mengoperasikandananya.
Plafondmerupakan alat menjamin fleksibilitas suatu planning dalam
penyusunananggaran kredit.
Apabila Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan merencanakan peningkatan
kredit maka dari setiap total rencana akan diambil suatu keputusan yang tepat,
Tabel 3.1
REALISASI KREDIT 2013 - 2014
PT. BANK SUMUT CABANG PEMBANTU PANDAN
NO
JENIS
KREDIT
2013 2014
DEBITUR Rp DEBITUR Rp
1 KAL 42 540.000.000 55 690.000.000
2 KPR 12 420.000.000 23 540.000.000
3 KREDIT SPK 5 120.000.000 8 290.000.000
4 KMG 78 920.000.000 65 970.000.000
5 KREDIT
PENISUN
38 120.000.000 40 250.000.000
6 KMSS II 37 300.000.000 42 380.000.000
7 KREDIT
UMUM
82 620.000.000 89 750.000.000
JUMLAH 294 3.040.000.000 322 3.870.000.000
Dari tabel diatas dapat dianalisa :
1. Kredit Angsuran lainnya mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014
sebesar 20 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21,7
%. Peningkatan tidak begitu mencolok sehingga pemasaran harus lebih
ditingkatkan.
2. Kredit Kepemilikan rumah atau KPR mengalami peningkatan debitur pada
tahun 2014sebesar 47,8 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan
sebesar 22,2 %. Peningkatan jumlah debitur sudah maksimal tetapi jumlah
dana yang disalurkan masih kurang mencolok.
3. Kredit SPK mengalami peningkatan debitur pada tahun 2014 sebesar 37,5
% dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 58,6 %. Peningkatan ini
sangat mencolok, ini baik untuk perencanaan kredit ditahun yang akan
datang.
4. Kredit Multi Guna mengalami penurunan jumlah debitur sebesar 20 % dan
kenaikan jumlah dana yang disalurkan sebesar 5,1 %. Penurunan ini
disebabkan oleh berkurangnya jumlah PNS BUMN, BUMD yang
mengikuti program kredit ini.
5. Kredit Pensiunan mengalami kenaikan jumlah debitur sebesar 5 % dan
peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 86,6%. Peningkatan ini
sangat mencolok diakibatkan debitur meminjam dana dalam jumlah yang
lebih besar dari tahun sebelumnya.
6. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II mengalami peningkatan debitur sebesar
11,9 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21 %.
meminjam untuk membantu kelancaran usahanya.
7. Kredit Umum hanya mengalami peningkatan debitur sebesar 7,8% dari
tahun sebelumnya dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 17,3 %.
Peningkatan jumlah debitur tidak terlalu signifikan tetapi dana yang
disalurkan terlihat meningkat, ini diakibatkan oleh debitur yang meminjam
berbeda–beda jumlah dana yang dipinjam.
Dari keseluruhan jumlah debitur yang meminjam di Bank Sumut Cabang
Pembantu Pandan mengalami peningkatan sebesar 8,6 %. Dan peningkatan dana
yang disalurkan sebesar 21,4 %. Disetiap bank peningkatan debitur dan
peningkatan jumlah dana yang disalurkan sangat diharapkan untuk membantu
47 A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kredit yang diberikan dan dilaksanakan pada PT. Bank SUMUT Cabang
Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu Kredit Angsuran
Lainnya (KAL), Kredit kepemilikan rumah (KPR),kredit surat perintah
kerja (SPK), Kredit Multi Guna (KMG), Kredit pensiunan, dan Kredit
Mikro Sumut Sejahtera II dan Kredit Umum.
2. Realisasi penyaluran kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu
Pandan mengalami peningkatan. Yaitu peningkatan debitur 8,6% dan
peningkatan dana yang disalurkan yaitu sebesar 21,4%. Hal ini
menunjukkan bahwasannya sistemnya telah baik.
3. Prosedur pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah sesuai dengan prosedur yang
seharusnya karena sistem pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT
Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah diterapkan
sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang telah berlaku secara umum.
4. PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
melakukan pengawasan atas kredit diberikan kepada debitur dengan
pengawasan dual control pengawasan aktif, pengawasan pasif, dan
B. Saran
Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka penulis menarik beberapa
saran yang dianggap perlu sebagai masukan pada PT. Bank SUMUT Cabang
Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun saran - saran tersebut
adalah :
1. PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
harus lebih giat dalam memasarkan program kredit agar debitur bertambah
dan dana yang disalurkan selalu meningkat.
2. Bank dalam menyalurkan kredit hendaknya benar-benar memperhatikan
calon nasabahnya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu. Character,
Capacity, Capital, Collateral, Condition Of Economic
3. Hendaknya PT. Bank SUMUT disarankan agar dapat lebih
mengintensifkan kegiatan pemasaran jasa dan kredit seperti
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Increasing the Quality of
Human Resource)dan Mewujudkan Layanan Prima (Creating First-class
Service), sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu
Muchdarsyah Sinungan. 1993. DasarDasar dan Teknik Mangemen Kredit. Jakarta: Bumi Aksara.
Sastradipoera, Komaruddin. 2001, Manajemen Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma
Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Thomas Suyatno, H.A. Chalik, Made Sukada, C. Tinom Yunianti Ananda, Djuhaepah T. Marala. 1995. Dasar Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Veithzal Rivai dan Andria Permata. 2006. Credit Management Handbook, Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Masalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http//www.banksumut.com