• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPERCAYAAN ETNIS JAWA MENGENAI PENGOBATAN TRADISIONAL PENYAKIT DOMPO DI JALAN AMAL KECAMATAN MEDAN TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPERCAYAAN ETNIS JAWA MENGENAI PENGOBATAN TRADISIONAL PENYAKIT DOMPO DI JALAN AMAL KECAMATAN MEDAN TIMUR."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi :

Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai Pengobatan Tradisional

Penyakit Dompo di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

JUHAIRIAH UTARI SIREGAR

NIM. 3123122035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Juhairiah Utari Siregar, NIM. 3123122035. Judul Skripsi : Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo Di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyakit dompo menurut Etnis Jawa yang berada di Jalan Amal, untuk mengetahui proses penyemburan penyakit

dompo yang dilakukan oleh pasangan tertentu, mengetahui bahan-bahan dalam proses

penyemburan, untuk mengetahui faktor yang membuat Etnis Jawa di Jalan Amal masih percaya pada pengobatan tradisional ini.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan penelitian lapangan (field

research) dengan bentuk observasi non partisipan (non partisipan observer). Penulis

juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara (interview), rekaman suara dan dokumentasi untuk penambahan data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh bahwa pengobatan tradisional pada penyakit dompo kini masih bertahan eksistensinya dikalangan masyarakat Etnis Jawa yang berada di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur. Pengobatan dengan media penyemburan yang dilakukan oleh pasangan tertentu tersebut masih diyakini dapat menyembuhkan penyakit dompo.

Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan setelah melakukan penelitian di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur mengenai pengobatan tradisional penyakit dompo bahwa Penyakit dompo menurut Etnis Jawa merupakan penyakit yang dapat disembuhkan oleh pasangan-pasangan tertentu saja. Pengobatan tradisional ini menggunakan media penyemburan. Pada proses penyemburan dilakukan pula doa-doa yang dipanjatkan oleh si pengobat kepada pasien. Adapun bahan dan syarat untuk penyemburan pada penyakit dompo yaitu babal (putik nangka muda), kelapa, gula merah, garam. Pengobatan ini hingga kini masih dipercaya sebagai pengobatan tradisional untuk penyakit dompo

(7)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamin..Penulis mengucapkan segala puji dan

syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam. Atas izin,berkat, rahmat, nikmat, dan

petunjuk, pemberi kemudahan dan kelancaran yang tak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai

Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur” Shalawat beriringkan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat, semoga mendapatkan syafaat di

yaumil akhir kelak. Amiin.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali

mendapatkan ilmu yang bermanfaat, motivasi yang cukup besar, dan bimbingan juga

peran serta dari berbagai pihak dalam penulisan ini. Oleh karenanya, pada kesempatan

ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Brutu, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan

(8)

ii

4. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis

yang sangat baik dalam membangun komunikasi dengan penulis baik via

telephon, sms maupun bertatap muka secara langsung, beliau juga selalu siap

sedia membimbing penulis dalam setiap proses pengerjaan skripsi. Beliau

selalu sabar dan meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi,

bimbingan, nasihat, dan mendoakan penulis agar penelitian yang dilakukan

berjalan dengan lancar juga ikut berperan serta dalam hal pengadaan

referensi untuk penulisan skripsi penulis.

5. Ibu Supsiloani, M.Si selaku Dosen pembimbing akademik dan sekaligus

menjadi dosen penguji pertama yang memberikan berbagai motivasi dan

nasehat baik, serta memberikan kertikan yang membangun kepada penulis,

juga memberikan berbagai kemudahan dalam menyelesaikan berbagai

segala urusan perkuliahan yang berdampak positif bagi penulis.

6. Ibu Sulian Ekomila, M.Sp selaku Dosen penguji II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk penulis dalam meminta arahan dan bimbingan

selama proses penyelesaian skripsi

7. Bapak Erond L. Damanik, M.Si selaku Dosen penguji III yang memberikan

saran dan masukan yang bermanfaat dalam penyempurnaan skripsi ini.

8. Kepada seluruh dosen-dosen Pendidikan Antropologi terima kasih telah

membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat serta nasihat juga

motivasi yang diberikan kepada penulis selama penulis duduk dibangku

(9)

iii

9. Teristimewa untuk kedua orang tua saya, yaitu Ayah ( Ir. H. Batu Mahadi

Siregar ) dan Mamak ( Dyalina Santri ). Terima kasih untuk kasih sayang

kalian yang tiada terhingga. Terima kasih atas segala doa-doa dan semangat

yang selalu kalian berikan. Terima kasih untuk dukungan moril dan materil

selama hidup penulis. Akan selalu penulis ingat pesan ayah dan mamak,

bahwa ayah dan mamak tidak akan mampu memberikan kami anak-anaknya

sedikit pun harta maupun tahta sebagai warisan, namun yang ayah dan

mamak mampu berikan hanyalah pendidikan sebagai warisan. Maka dari

pendidikan itulah ayah dan mamak berharap kami anak-anaknya mampu

mencari harta maupun tahta sendiri dalam hidup kami kelak. Kalau ada kata

lebih dari terimakasih akan penulis sampaikan untuk kalian berdua ayah dan

mamak.

10.Teruntuk saudara-saudari penulis Abang (Rahmad Hidayat Siregar) terima

kasih untuk dukungan doa dan materilnya. Kedua adik saya tercinta, (Nurul

Halimatussaqdiah Siregar) terima kasih karena telah berkenan mengantarkan

dan menemani penulis ke lokasi kantor Kelurahan Pulo Brayan Darat II, adik

saya terkahir (M. Yazid Al-Fattah Siregar) dan kedua keponakan saya

(Asyifa) dan (Queenzha) yang senantiasa membangkitkan suasana hati dan

penyemangat penulis saat menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak untuk

kasih sayang, doa, dan semangat yang kalian berikan untuk penulis.

11.Terima kasih untuk Bapak Lurah, Kelurahan Pulo Brayan Darat II, untuk

(10)

iv

membantu penulis dalam hal pemberian informasi hingga terselesaikannya

skripsi ini.

12.Ibu Sulasih sebagai informan kunci, terima kasih banyak karena beliau

sangat membantu penulis dalam proses pengerjaan penulisan penelitian

hingga selesai. Beliau telah menyempatkan waktunya untuk memberikan

informasi terkait hal yang diteliti oleh penulis. Serta kepada para informan

yang memberikan penulis informasi-informasi berharga yang membantu

penulis dalam mengumpulkan data.

13.Teruntuk sahabat teristimewa penulis yang kurang lebih 4 tahun bersama

dalam Prodi Pendidikan Antropologi yang senantiasa menemani dan

mendukung setiap proses perkuliahan sampai peroses penyelesaian skripsi.

Wiwik Pujiati, Iis Soleha, Raras Yudira, Nurcahayanta Manulang, Purnama

Sari, dan Amanda Dian Sucia, terimakasih atas kehadiran kalian dalam hidup

penulis, luar bisa rasanya bisa hidup berteman, bersahabat dan bersaudara

bersama kalian. Terima kasih untuk bantuan, doa, semangat, kalian kepada

penulis semoga persaudaraan kita tidak terhenti hanya di 4 (empat) tahun ini

saja, Amin.

14.Terima kasih untuk sahabat setia dalam perkuliahan dan penyelesaian skripsi

Sri Nurjannah Saragih, Lestari Wulandari, Gadis Anastasia, Aulia Hidayah,

Rahmat Nasution, , Zul Afdilah Yufa, Tri Hardianty. Kalian orang-orang

yang berdedikasi tinggi dalam hidup penulis selama proses penyelesaian

(11)

v

15.Untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi Prodi Pendidikan Antropologi

Stambuk 2012 khsusnya terima kasih banyak atas kesan yang selama ini

penulis rasakan. Bukannya tidak sering kita berselisih pendapat mau itu di

dalam kelas ataupun pun luar kelas, mau itu dalam keadaan proses

perkuliahan ataupun penelitian. Namun kesan yang penulis rasakan tidak

hanya disitu saja, banyak air mata kebahagian yang sering kita rasakan,

toleransi, kebersamaan, kekerabatan bahkan persaudaraan antar sesama

sudah kita bangun selama ini di Prodi Pendidikan Antropologi.

16.Terima kasih untuk para teman seperjuang PPLT Unimed 2015 di SMA

PERSIAPAN STABAT. Untuk Yusrika, Leni, Agung, Bella, Tuti, Fitri,

Karolina, Winda, Rini, Reneng, Bang Rizky, Bang Dedek, Bang Michael,

Bang Moyo, Bang Fadli, Randy dan terkhusus untuk teman sekamar , Zul

Afdilah Yufa, S.Pd, Dwi Apriyanda, S.Pd dan Novita Sari Lubis,S.Pd terima

kasih kesan selama 3 bulan bersama kalian.

17.Terima kasih banyak kepada Kakanda Ayu Febriyani M.Si dan Diah Utari

M.Si yang selalu ringan tangan membantu penulis dalam melengkapi

berkas-berkas yang dibutuhkan, selalu memberikan apresiasi atas usaha yang

dicapai penulis serta memberikan motivasi, semangat dan doa.

18.Terima kasih kepada adik-adik antropologi yang baru penulis kenal namun

sudah meninggalkan banyak kesan dan kenangan, Bohal, Purnama , Junita,

Fadli, Ilham atas bantuan ,dukungan dan doanya. Terima kasih juga penulis

ucapkan kepada alumni 2008, 2009, 2010, dan adik-adik stambuk 2013,

(12)

vi

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan semoga

segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini kelak dapat bermanfaat bagi seluruh

pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan di sana-sini dalam

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, segala macam kritik dan saran yang membangun

penulis terima sebagai sebuah bentuk perbaikan. Semoga Allah SWT meridhoi tulisan

ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Amin ya Rabbal’alamin

Medan, 05 September 2016

Penulis,

(13)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

2.1.Tinjauan Pustaka ... 6

2.2. Kerangka Teori... 7

2.2.1.Etiologi penyakit ... 7

2.2.2.Aspek kesehatan ... 8

2.3. Kerangka Konseptual ... 10

2.3.1 Aspek Kebudayaan ... 10

2.3.2. Etnis Jawa ... 12

2.3.3. Pengobatan Tradisional. ... 13

2.3.4. Herpes/dompo ... 13

(14)

ii

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1. Jenis Penelitian ... 16

3.2. Lokasi Penelitian ... 17

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 17

3.3.1. Subjek Penelitian ... 17

3.3.2. Objek Penelitian... 19

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.4.1.Observasi (pengamatan) ... 20

3.4.2.Wawancara ... 22

3.4.3. Dokumentasi ... 22

3.5. Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1. Gambaran Umun Lokasi Penelitian ... 25

4.1.1. Letak Kecamatan Medan Timur ... 25

4.1.2. Letak Kelurahan Pulo Brayan Darat II ... 26

4.1.3. Keadaan penduduk... 27

4.1.4. Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat Jalan Amal ... 28

4.1.5. Sarana Pendidikan ... 34

4.2. Lokasi Penelitian ... 35

4.3. Kondisi Dan Kehidupan Sosial Lokasi Penelitian ... 35

(15)

iii

4.5 Asal Usul Nama Dompo... 39

4.6. Bahan Pembuatan Pengobatan Penyakit Dompo ... 41

4.7. Proses Penyembuhan Penyakit Dompo ... 48

4.8. Faktor Yang Membuat Masyarakat Memilih Dan Percaya Pada Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo ... 57

4.9. Pembahasan ... 58

BAB V PENUTUP ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA

(16)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Lingkungan ... 27

Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 38

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku ... 39

Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama... 30

Tabel 5. Sarana Rumah Ibadah ... 31

Tabel 6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 32

Tabel 7. Komposisi Penduduk Berdasarkan pekerjaan/mata pencaharian ... 33

(17)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ... 14

Gambar 2. Wawancara dengan ibu Juli ... 39

Gambar 3. Kelapa ... 41

Gambar 4. Gula Merah ... 43

Gambar 5. Garam ... 45

Gambar 6. Babal ... 46

Gambar 7. Wawancara dengan ibu Las ... 49

Gambar 8. Garam yanng akan dikunyah ... 50

Gambar 9. Babal yang akan dikunyah ... 50

Gambar 10. Hasil dari kunyahan garam dengan babal ... 51

Gambar 11. Gula merah ... 51

Gambar 12. Kelapa ... 51

Gambar 13. Hasil dari kunyahan gula merah dengan kelapa ... 52

Gambar 14. Bentuk dari penyakit dompo yang di derita bang Ari ... 53

Gambar 15. Wawancara dengan bang Ari ... 54

Gambar 16. Wawancara dengan ibu Ida ... 55

(18)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Lingkungan ... 27

Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 38

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku ... 39

Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama... 30

Tabel 5. Sarana Rumah Ibadah ... 31

Tabel 6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 32

Tabel 7. Komposisi Penduduk Berdasarkan pekerjaan/mata pencaharian ... 33

(19)

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ... 14

Gambar 2. Wawancara dengan ibu Juli ... 39

Gambar 3. Kelapa ... 41

Gambar 4. Gula Merah ... 43

Gambar 5. Garam ... 45

Gambar 6. Babal ... 46

Gambar 7. Wawancara dengan ibu Las ... 49

Gambar 8. Garam yanng akan dikunyah ... 50

Gambar 9. Babal yang akan dikunyah ... 50

Gambar 10. Hasil dari kunyahan garam dengan babal ... 51

Gambar 11. Gula merah ... 51

Gambar 12. Kelapa ... 51

Gambar 13. Hasil dari kunyahan gula merah dengan kelapa ... 52

Gambar 14. Bentuk dari penyakit dompo yang di derita bang Ari ... 53

Gambar 15. Wawancara dengan bang Ari ... 54

Gambar 16. Wawancara dengan ibu Ida ... 55

(20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan sebenarnya sudah menjadi suatu kajian ilmu bagi Antropologi, yakni

antropologi kesehatan. Antropologi kesehatan mengkaji manusia dan prilaku seputar

masalah kesehatan dan suatu penyakit. Hughes dalam Foster dan Anderson (2011:6)

mengemukakan bahwa “etnomedisin merupakan kepercayaan dan praktek-praktek yang

berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil dari perkembangan kebudayaan asli dan

yang eksplisit tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern”. Lieban dalam

Foster dan Anderson (2011:11) menyatakan bahwa antropologi kesehatan mencakup studi

tentang fenomena medis”. Penyakit sebagai suatu unsur yang dapat mempengaruhi adanya

perubahan dalam diri manusia. Perubahan itu dapat dilihat oleh masyarakat luas dan dapat

dilihat serta dirasakan langsung oleh orang itu sendiri, biasanya perubahan yang sangat

jelas tampaknya yaitu perubahan secara fisik.

Manusia melakukan berbagai macam cara untuk menyembuhkan suatu penyakit

dalam tubuh, baik itu secara medis maupun non medis dikatakan medis yaitu pengobatan

melalui tenaga kedokteran yang mana di dukung oleh alat-alat medis yang serba modern

sedangkan pengobatan dengan non medis yaitu pengobatan secara tradisional yang mana

pada proses pengobatannya dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga dari pengobat

tradisional (dukun maupun tabib) dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan atau hewani

yang dipercaya dapat menyembukan suatu penyakit. Untuk penjelasan tersebut dapat

dikatakan keduanya merupakan jenis pengobatan yang saling mendukung dalam proses

(21)

penyembuhan suatu penyakit, hingga sekarang kedua pengobatan tersebut masih dipercaya

oleh masyarakat perkotaan maupun pedesaan sebagai proses pengobatan. Bahkan

kebanyakan orang sekarang justru memadukan kedua pengobatan itu sebagai proses

penyembuhan penyakit dalam tubuh sebab setidaknya penyembuhan dilakukan dari dalam

maupun luar tubuh, dari tenaga medis maupun tradisional.

Pengobatan secara tradisional bisa dikatakan sebagai suatu unsur atau bagian dalam

budaya. Maka sebenarnya setiap kebudayaan memiliki kearifan lokal tersendiri mau itu

mengenai pengobatan tradisional salah satunya Etnis Jawa. Etnis Jawa merupakan Etnis

yang masih mempercayai pengobatan yang sifatnya tradisional demikian juga dengan Etnis

Jawa yang bertempat tinggal di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur Kelurahan Pulo

Brayan Darat II, walaupun mereka hidup di tidak jauh dari perkotaan namun ada penyakit

tertentu yang mereka yakini bisa diobati secara tradisional, misalnya penyakit dompo

(Herpes zoster). Herpes zoster dalam dunia medis merupakan suatu penyakit kulit yang

bercirikan timbulnya ruam pada kulit dengan disertai rasa nyeri dan panas yang hebat.

Penyakit Herpes zoster ini memiliki berbagai macam nama dan kepercayaan dalam

beberapa Etnis misalkan seperti masyarakat Etnis Tionghoa yang mengatakan bahwa

penyakit Herpes zoster dengan sebutan lingkar naga sedangkan masyarakat Tapanuli

mempercayai bahwa penyakit ini merupakan teguran atau berupa sihir setan, nah Etnis

Jawa sendiri penyakit ini dinamakan sebagai penyakit dompo yang dalam bahasa Jawa itu

artinya gelembung. Jadi istilah dompo itu karena bentuk penyakitnya yang bergelembung

dan kemerahan pada kulit.

(22)

Penyakit dompo sendiri jenis penularannya tidak mengenal usia dan penyebarannya

termasuk sangat cepat. Bagi Etnis Jawa mengatakan bahwa pengobatan pada penyakit

dompo yaitu dengan ritual sembur yang mana dilakukan oleh pasangan yang sudah

menikah. Namun dalam kasus ini pasangan yang menikah juga memiliki syarat tertentu.

Pasangan yang menjadi objek sebagai penyembur mestilah seorang pasangan yang janda

menikah dengan perjaka atau gadis menikah dengan duda. Sistem pengobatan tersebut

hingga kini masih terus berjalan dan dipercaya bagi Etnis Jawa sebagai cara penyembuhan

untuk penyakit dompo. Adapun penggunaan rempah ataupun bahan-bahan yang digunakan

untuk penyemburan di dapatkan dari alam.

Meskipun kini dunia pengobatan modern terus berkembang namun bukan berarti

bahwa penggunaan pengobatan tradisional mulai tersingkirkan. Kepercayaan Etnis Jawa

yang membuat pengobatan tradisional seperti di atas tersebut masih terus bertahan hingga

kini.

Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah tersebut maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kepercayaan Etnis Jawa

Mengenai Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur” .

1.2 Identifikasi Masalah

Merujuk pada uraian dari latar belakang masalah, maka masalah yang teridentifikasi

dalam penelitian ini yaitu

(23)

1. Persepsi Etnis Jawa di Jalan Amal terhadap penyakit dompo dan sistem

pengobatannya

2. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengobatan penyakit dompo pada masyarakat

Jawa

3. Kepercayaan Etnis Jawa mengenai pengobatan penyakit dompo

4. Hal-hal yang melatarbelakangi masyarakat memilih pengobatan tradisional pada

penyakit dompo

5. Asal-usul nama penyakit dompo

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis perlu membatasi masalah dalam

penelitian ini dengan mengingat luasnya cakupan masalah yang ada dalam uraian

sebelumnya pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penulis membatasi

penelitian ini dengan hanya membahas : “Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai Pengobatan

Tradisional Penyakit Dompo di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur” .

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penyakit dompo menurut Etnis Jawa yang berada di Jalan Amal Kecamatan

Medan Timur?

2. Bagaimana proses pengobatan penyakit dompo?

3. Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam proses penyemburan?

(24)

4. Faktor-faktor apa saja yang membuat masyarakat masih percaya pada pengobatan

tradisional tersebut?

1.5 Tujuan Masalah

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penyakit dompo menurut Etnis Jawa

2. Untuk mengetahui proses penyemburan pengobatan penyakit dompo

3. Untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam proses penyemburan

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat masyarakat masih percaya pada

pengobatan tradisional

1.6 Manfaat penelitian

1. Kegunaan teoritis : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah penelitian

yang memperkaya khasanah keilmuan di bidang Antropologi budaya dan

Antropologi kesehatan dalam memahami “Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai

Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur” .

2. Kegunaan praktis : Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain mengembangkan ilmu

dan pengetahuan mengenai pengobatan tradisional penyakit Herpes atau dompo.

Lalu juga sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan tentang

“Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo di

Jalan Amal Kecamatan Medan Timur” .

(25)

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan oleh penulis dengan

menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif serta didukung

oleh hasil observasi dan wawancara dengan subjek yang mengetahui dan memahami

tentang penyakit dompo dan pengobatan tradisional Etnis Jawa di Jalan Amal

Kecamatan Medan Timur Kelurahan Pulo Brayan Darat II, maka peneliti merumuskan

beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Penyakit dompo menurut Etnis Jawa merupakan penyakit yang dapat

disembuhkan oleh pasangan-pasangan tertentu saja. Seperti janda menikah

dengan lajang atau gadis menikah dengan duda. Media pengobatan seperti ini

hingga kini masih terus diyakini oleh masyarakat Etnis Jawa di Jalan Amal

Kecamatan Medan Timur sebagai media pengobatan yang mampu mengobatai

penyakit dompo. Nama dompo hingga saat ini masih kurang pasti kejelasannya

namun beberapa masyarakat Etnis Jawa justru mengatakan nama tersebut

diambil atau diadaptasi dari bahasa Jawa yang artinya gelembung, sebab bentuk

dari penyakit dompo ini memang berbentuk gelembung membuat ruam pada

kulit dan menjadi kemerahan.

2. Pengobatan tradisional ini menggunakan media penyemburan yang mana

sebelumnya si pengobat harus mengunyah bahan-bahan untuk penyemburan,

dan tidak semua orang dapat melakukan proses penyemburan tersebut mestilah

pasangan-pasangan tertentu seperti janda menikah dengan lajang atau gadis

menikah dengan duda yang dapat melakukannya. Pada proses penyemburan

(26)

dilakukan pula doa-doa yang dipanjatkan oleh si pengobat kepada pasien, doa

menurut keyakinan dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa akan

kesembuhan penyakit tersebut.

3. Adapun bahan dan syarat untuk penyemburan pada penyakit dompo yaitu ada

empat namun bisa dipilih salah satunya yang pertama itu babal (putik nangka

muda), kelapa, gula merah, garam. Namun dari keempat bahan tersebut hanya

dipilih salah satunya misalkan kelapa mesti digabung dengan gula merah, atau

babal dengan garam lalu prosesnya dikunyah hingga halus.

4. Pengobatan ini hingga kini masih dipercaya sebagai pengobatan tradisional

untuk penyakit dompo. Sebab tidak sedikit masyarakat yang masih melakukan

pengobatan seperti ini, pengobatan dari dokter justru bagi mereka tidak begitu

membantu proses penyembuhan penyakit dompo. Prsoes penyembuhan dengan

media penyemburan yang dilakukan oleh pasangan tertentu tersebut justru lebih

cepat kering sehingga tidak begitu menyiksa bagi mereka yang terkena

herpes/dompo.

4.2. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis akan merumuskan beberapa saran

yang nantinya diharapkan menjadi masukan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk pengobatan tradisional pada penyakit dompo sangat diharapkan agar terus

terjaga kelestariannya dan semoga tidak hanya diturunkan melalui mulut

kemulut saja namun juga diharapkan agar generasi penerus dapat

(27)

mempraktekkan dan mengetahui sejarah lahirnya pengobatan penyakit dompo.

2. Penulis mengharapkan adanya kerjasama antara Dinas Kesehatan dengan Dinas

Kebudayaan dan Priwisata guna memberikan hasil riset mengenai kandungan

yang dimiliki oleh bahan-bahan pengobatan tradisional penyakit dompo dan

sangat diharapkan agar terjaganya sistem pengobatan tradisional ini sebagai aset

bangsa dan menjadi identitas bagi Etnis Jawa.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku

Agoes A dan Jacob T. (1992). Antropologi Kesehatan Indonesia Pengobatan

Tradisional Jilid I. Jakarta: EGC

Anderson, Foster (2011), Antropologi Kesehatan, Jakarta : UI-Press

Danandjaya. James (1986), Folklor Indonesia, Jakarta : Pustaka Grafitipers

Herdiansyah, Haris. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Ihromi. (1994), Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

Kaelan. H. (2012), Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta :

Paradigma

Koentjaraningrat (1997), Pengantar Antropologi II, Jakarta : Rineka Cipta

(1986). Pengantar Ilmu Antropologi. Penerbit Aksara Baru.

Jakarta.

(1987), Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta : UI-Press

(2009), Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Rineka Cipta

(2007), Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Jakarta :

Djambatan

Ranjabar, Jacobus.2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung : Alfabeta.

Sugiono (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung :

Alfabeta

(29)

Spradley. P.James (2007), Metode Etnografi, yogyakarta : Tiara Kencana

T. Jacob, Azwar. Agus (1992), Antropologi Kesehatan Indonesia, Jilid I, Jakarta :

Buku Kedokteran EGC

Wiranata. A.B (2011), Antropologi Budaya, Bandar Lampung : Citra Aditya

Bakti

Sumber Internet, artikel, jurnal

Bani Sudardi. 2002. Konsep Pengobatan Tradisional Menurut Primbon Jawa. Hasil dari penelitian Universitas Gajah Mada.

http://jurnal.ugm.ac.id/jurnalhumaniora/article/view/740/585 (diunduh 17 Mei 2016)

http://www.genniehirschy.com/orang-jawa-menyebut-dompo-untuk-penyakit-herpes-zoster/ (diakses 13-02-2016)

http://intips-kesehatan.blogspot.co.id/2013/11/manfaat-buah-kelapa-bagi-kesehatan.html (diakses 01 juli 2016)

juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/viewFile/159/157 (diakses

11-02-2016)

http://www.kompasiana.com/8377/review-buku-strukturalisme-levi-strauss-mitos-dan-karya-sastra_551091fd813311c82cbc71e3 (diakses 20 juli 2016)

http://manfaatbuahkesehatan.blogspot.co.id/2014/11/10-manfaat-buah-nangka-bagi kesehatan.html (diakses 20 juli 2016)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012

Tentang Registrasi Obat Tradisional (online) (diunduh 16 mei 2016)

http://pustaka-arsip.kamparkab.go.id/berita-empat-aspek-kesehatan-manusia.html

(diakses 01 juni 2016)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../6/Chapter%20II.pdf

(diakses juni 03 juli 2016)

http://tradisiembahmali.blogspot.co.id/2014/10/manfaat-babalbakal-buah-nangkasebagai.html (diakses tangal 01 juli 2016)

(30)

http://4muda.com/10-manfaat-nangka-bagi-kesehatan-termasuk-sembuhkan-kanker/

Gambar

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Lingkungan ........................................
Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Lingkungan ........................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diperoleh kesimpulan bahwa tinuktuk adalah salah salah satu pengobatan tradisional etnis Simalungun

Mendapatkan gambaran mengenai pola penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa

Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan pengobatan tradisional di wilayah kerja Puskesmas

Pengobatan mandiri merupakan upaya pertama dan terbanyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan kesehatannya Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara

Ismail, Arifuddin. Agama Nelayan Pergumulan Islam dengan Budaya Lokal. Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2012. Lubis, Syahruddin, et al. Pengobatan Tradisional Pada

Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat diklasifikasikan semua etnis masyarakat dengan jumlah keseluruhan yang menggunakan tumbuhan sebagai obat tradisional di

Wawancara digunakan untuk memperoleh data seperti bagaimana latar belakang munculnya pengobatan suwuk di Desa Aek Loba Pekan, jenis-jenis penyakit apa saja yang dapat

Pembangunan sistem pakar pengobatan penyakit menggunakan obat tradisional suku Dayak yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan diagnosis berdasarkan gejala