PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA
SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL PRIMA MEDAN
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh:
TRI MURTI HELENA BR BARUS
NIM: 8136192031
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
TRI MURTI HELENA BR.BARUS. 8136192031.Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Global Prima Medan.Tesis. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang dibelajarkan dengan strategi Student Team Achievment Division dan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository; (2) Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan kemampuan menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah; dan (3) Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan menulis naskah drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Global Prima Medan yang berjumlah 102 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kelompok secara acak (cluster random sampling) berjumlah 80 siswa. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelompok yaitu, satu kelompok kelas diajar dengan strategi Student Team
Achievment dan satu kelompok lagi diajar dengan strategi pembelajaran Ekspository.
Instrumen pengumpulan data digunakan tes penugasan menulis naskah drama dengan memperhatikan tema, latar, penokohan dan dialog. Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir tinggi dan rendah. penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur
dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe. Sebelumnya
dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar menulis naskah drama siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode STAD (X = 83,45), lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif belajar tinggi (
X = 76,86) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif belajar rendah (X = 70,03), dengan Fhitung= 64,80 > Ftabel = 3,97, (3) terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir kreatif belajar terhadap hasil belajar menulis naskah drama, dengan Fhitung= 15,13 > Ftabel = 3,97. Perhitungan uji lanjut dengan uji Scheffe menunjukkan hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode STAD, sedangkan hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif rendah lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
ii ABSTRACT
TRI MURTI HELENA BR BARUS. 8136192031. The Effect Of Instructional Strategy and The ability Of Thinking on the Students Achievement in
Indonesian Languange Of VIII Class of SMP Global Prima
Medan.Thesis.Educational Indonesian Languange Study Program, Post-Graduate School of State University of Medan, 2016.
The objective of this research were to find out: (1) the difference of the student achievement in indonesian languange that taught with student team achievment division strategy that taught with Ekspository learning strategy; (2) the difference of the student achievement in indonesian who have high creative thinking and low creative thinking and;and (3) interaction between instructional design and the ability of creative thinking on students achievement in biology.The population of this research is all student of VIII SMP Global Prima Medan 102 students. These sample were taken by Random sampling Method accounted for 80 students. Sample taken consisted of two groups, one group conducted by using problem Based Learning Strategy and another group performed Ekspository Learning Strategy.Data collection instrument used the one test writing naskah drama. The ability of creative thinking test performed to classify students who had skill of high creative thinking and low creative thinking. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Statistical test conducted were descriptive statistic to present the data and proceed with inferential statictics using ANOVA two way with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of test of normality and homogeneity test.The result showed: (1) the student achievement in biology that taught by Problem Based Learning Strategy ( ̅= 28.73) is higher than the student achievement
The finding of the research showed that : (1) the students’ achievement in writing of drama that taught by STAD method cooperative instructional strategy (
X = 83,45), is higher than the students’ achievement that taught by expository instruction strategy (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) the
students’ achievement in writing of drama with high learning ability creative think
(X = 76,86) is higher than low learning ability creative think (X = 70,03), with
ratio
F = 64,80 > Ftable = 3,97, (3) be found interaction between instructional strategy and the ability creatif think on the students’ achievement in writing of drama, with Fratio= 15,13 > Ftable = 3,97. The multiple comparation by Scheffe test also showed significant difference of achievement in writing of drama, between STAD method cooperative instructional strategy and expository instructional strategy, similar with achievement in intrinsic elements of drama between high learning motivation and low learning motivation.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang
berjudul
“ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Terhadap
Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Global Prima
Medan”.
Tesis ini membahas tentang kemampuan menulis naskah drama dan
kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan strategi Student Team
Achievment Division dan strategi Ekspository serta kemampuan berpikir kreatif
tinggi dan berpikir kreatif rendah. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan tesis ini, antara lain:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.,selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd.,selaku ketua jurusan Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas
iv
4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Selaku pembimbing I yang teah
memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini.
5. Bapak Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Selaku pembimbing II yang telah
banyak sekali membantu memberikan arahan, masukan dan saran dalam
penyusunan tesis ini.
6. Ibu Maria Linda, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Global Prima Medan
dan Bapak Indra Kesuma selaku Kepala Sekolah SMA Global Prima yang
telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian Tesis.
7. Teristimewa kepada Ayah tercinta Ramli Barus, SH dan Ibunda
tersayang Ranti Br Tarigan, atas curahan doa, perhatian dan sayang yang
tiada henti selalu diberikan kepada penulis selama penulis mengikuti
pendidikan sampai selesai.
8. Terima kasih juga kepada kakak tersayang Rumenda Br Barus, SE.,
Yuniva Br Barus, SE., adik tercinta Jecsen Barus dan abang Stepanus
Ginting, untuk segala doa dan perhatian yang diberikan kepada penulis.
9. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada para sahabat khususnya
kelas Eksekutif B-2 stambuk 2012 yang telah bersama menuntut ilmu di
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan
v
Akhirnya penulis berharap Tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.
Medan, April 2016
Penulis,
Tri Murti Helena Br.Barus
v
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13
A.Kerangka Teoretis ... 13
B.Hakikat Belajar... 13
C.Strategi Pembelajaran ... 15
1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ... 15
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 17
3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 21
D.Strategi Pembelajaran Tipe STAD (Student Team Achivement Division ... 21
E.Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 25
F. Menulis Naskah Drama ... 34
G.Kemampuan Berpikir ... 45
vi
I. Kerangka Berpikir ... 56
J. Hipotesis Penelitian ... 64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65
B.Populasi dan Sampel ... 65
C.Metode Penelitian ... 65
D.Desain Penelitian ... 66
E. Prosedur Penelitian ... 67
F. Pengontrolan Perlakuan ... 69
G.Instrumen Penelitian ... 71
H.Uji Coba Instrumen ... 73
I. Teknik Analisis Data ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 80
A.Hasil Penelitian ... 80
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 93
1. Uji Normalitas Data ... 93
2. uji Homogenits Varian Populasi ... 96
C.Pengujian Hipotesis ... 99
D.Keterbatasan Penelitian ... 107
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 118
A.Simpulan ... 118
B.Implikasi ... 119
C.Saran ... 124
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perhitungan Perkembangan Skor Individu ... 22
Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok ... 23
Tabel 2.3 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24
Tabel 2.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 31
Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Metod Student Team Achievement Division (STAD) Dan Pembelajaran Ekspositori ... 34
Tabel 2.6 Sintesis Karakteristik Orang-Orang Kreatif ... 42
Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas Viii Smp Global Prima Medan ... 56
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Factorial 2x2 ... 57
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 64
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uraian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 68
Tabel 3.5 Instrumen Penilaian Menulis Naskah Drama ... 69
Tabel 3.6 Interprestasi Korelasi Product Moment ... 76
Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD ... 79
Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Ekspositori ... 81
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 83
Tabel 4.4 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 84
Tabel 4.5 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 86
ix
Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Ekspositori Berdasarkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Tinggi ... 90
Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Ekspositori Berdasarkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Rendah ... 92
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah
Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Dan Strategi
Pembelajaran Ekspository ... 93
Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah
Drama Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 94
Tabel 4.11 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah
Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Dan Strategi
Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Rendah ... 95
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Strategi STAD Dan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 96
Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Berpikir
Kreatif Tinggi Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... 97
Table 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi
Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 98
Table 4.15 Data Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 99
Table 4.16 Rangkuman Anava Factorial 2x2... 100
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabusdan RPP ... 130
Lampiran 2 Soal Menulis Nskah Drama dan Soal Berpikir Kreatif ... 144
Lampiran 3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 150
Lampiran 4 Instrument Non Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 153
Lampiran 5 Data Deskripsi Penelitian ... 157
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menulis adalah kegiatan yang menghasilkan satu produk yang dinamakan
tulisan yang pada akhirnya akan menjadi konsumsi pembaca. Selain itu, dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Bab V Standar Kompetensi Lulusan Pasal 25 ayat (3) dijlaskan bahwa kompetensi
lulusan untuk mata pelajaran bahasa (termasuk bahasa Indonesia) menekankan
pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
Kreatifitas dan wawasan yang dimiliki penulis ikut berpengaruh terhadap
tulisan. Artar Semi (2007:14) menyatakan bahwa penulis merupakan suatu proses
kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambanag tulisan. Dalam
pengertian ini, menulis memiiki tiga aspek utama, yaitu pertama, adanya tujuan
atau maksud yang hendak dicapai, kedua, adanya gagasan atau sesuatu yang
hendak dikomunikasikan, ketiga, adanya sistempemindahan gagasan itu, yaitu
berupa sisem bahasa.Hal ini membawa pemahaman bahwa tulisan tidak hanya
menyangkut bahasa yang dikuasai penulis tetapi unsure-unsur lainpun dapat
terungkapkan melalui tulisan.
Berdasarkan pengamataan di SMP Global Prima Medan masih
menunjukkan berbagai permasalahn yang kurang menyenangkan, khusunya dalam
materi menulis naskah drama. Hal itu disebabkan karena kenderungan yang terjadi
sering sekali guru bahasa Indonesia mengajarkan semua materi pelajaran bahasa
2
banyak sekali materi bahasa Indonesia yang tidak dapat tersampaikan secara
optimal dengan strategi ekspositori, salah satunya materi menulis naskah drama.
Hal ini membuat siswa tidak dapat menyerap materi yang diajarkan dengan baik
dan tidak dapat menerapkan materi tersebut secara nyata, sehingga menimbulkan
masalah yang signifikan terhadap kompetensi hasil belajar siswa dan nilai siswa
setelah melaksanakan tes.
Joyce dalam Priyatni (2009:9) mengemukakan ada beberapa kesulitan dan
hambatan siswa dalam belajar secara maksimal antara lain, (1) tingkatan sosial
siswa, (2) Keadaan lingkungan siswa dan (3) keadaan sekolah di mana siswa
belajar. Hal ini akan memengaruhi proses belajar siswa di kelas serta hasil belajar
siswa itu sendiri. Selanjutnya Depoter (2003:13) mengatakan bahwa kesulitan
belajar bahasa termasuk kesulitan membaca, kesulitan menulis, kesulitan
menyimak dan kesulitan berbicara. Melihat terdapat kesenjangan dengan
kenyataan yang sering terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di dalam
kelas maka peneliti ingin melakukan suatu penelitian. Strategi yang sering
digunakan oleh guru dalam mengajarkan bahasa Indonesia adalah dengan
menggunakan strategi Ekspositori. Guru cenderung lebih sering memberikan
penjelasan yang panjang lebar dan kurang memperhatikan keaktifan siswa. Guru
pada umumnya menjadi pusat informasi atau dapat dikatakan pembelajaran yang
terjadi berorientasi sepenuhnya kepada guru (teacher oriented).
Berdasarkan hasil survey pra-penelitian, yang dilakukan terhadap beberapa
siswa di SMP Global Prima Medan, diperoleh informasi adanya kecenderungan
siswa yang menganggap mata pelajaran bahasa Indonesia itu sulit serta dianggap
3
masalah di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemampuan guru untuk menerapkan
strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia
terkesan monoton tidak diperkaya dengan hal-hal baru yang ikut melibatkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung dituntut hanya menerima
dan menghafal pelajaran tanpa mengetahui hubungan antara pengetahuan yang
diperoleh dengan aplikasinya dalam kehidupan nyata terutama dalam
memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Sehingga pada materi menulis
naskah drama, siswa acap kali bingung untuk melakukannya. Kebingungan apa
yang ingin dilakukan, juga mengakibatkan rendahnya kompetensi siswa dalam
hasil belajar aktif dan kreatif khususnya kompetensi menulis drama.
Data yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengetahui hasil belajar
siswa dalam menulis naskah drama yang diperoleh siswa dapat dilihat pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1. Hasil rata-rata nilai Menulis Naskah Drama
SMP Global Prima Medan
4
Melihat kondisi demikian perlu segera dilakukan upaya untuk
memperbaiki kemampuan menulis siswa, khususnya menulis naskah
drama.banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah
seperti, kurikulum yang kurang relevan, metode yang kurang tepat, strategi
pembelajaran yang kurang bervariasi dan faktor internal dalam diri siswa seperti
kurangnya pemahaman dan penguasaan materi pelajaran, kesalahan konsep siswa
dalam beberapa pokok bahasan dan kurangnya pemahaman akan gaya belajar
siswa.
Permasalahan yang berhasil diidentifikasi di SMP Global Prima Medan,
setelah ditelusuri ternyata salah satu penyebab rendahnya materi menulis naskah
drama di sekolah tersebut, dikarenakan kurangnya pemahaman guru dalam
menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu strategi pembelajaran
yang diterapkan juga belum sesuai dengan karakteristik siswa.
Mengatasi permasalahan rendahnya nilai materi menulis naskah drama
tersebut, dapat dilakukan beberapa alternatif pemecahan, diantaranya dengan
melakukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa
diantaranya : (1) Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning), (2)
Pembelajaran yang menyenangkan (Quantum Teaching), (3) Penataan lingkungan
belajar (pengelolaan), (4) Pembelajaran dengan memanfaatkan multi kecerdasan,
(5) Pendekatan pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba
menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif.Strategi pembelajaran
kooperatif yang ingin diterapkan dalam penelitian ini adalah tipeStudent Team
5
strategi ini mewajibkan siswa untuk belajar dalam kelompok, setiap anggota
kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pula
(Depoter,2003:132).
Metode Student Team Achievment Division (STAD) ini banyak diterapkan
dalam pembelajaran sains, misalnya Matematika, Biologi dan Fisika.Oleh karena
itu penulis ingin menguji penerapannya juga dalam pembelajaran sosial
khususnya bahasa Indonesia. Penekanan metode ini adalah pada pokok-pokok
bahasan yang mempunyai sub topik. Dalam pembelajaran bahasa juga terdapat
pokok-pokok bahasan yang memiliki sub-sub topik, sebagai contoh pada pokok
bahasan ‘Kalimat’. Pokok bahasan ini mempunyai subpokok bahasan yaitu
kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk setara (koordinatif),
tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-subordinatif). Maka
diharapkan dengan metode ini dapat memacu keaktifan siswa, bukan lagi pengajar
yang monoton menjelaskan materi tersebut melainkan siswa yang akan lebih
banyak bekerja menyelesaikan pokok bahasan tersebut dengan aktif dalam
kelompoknya.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa baik menyangkut dirinya
sendiri maupun lingkungannya dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
menerapkan suatu strategi pembelajaran. Guru dapat menghubungkan
pemasalahan tersebut dengan konsep-konsep pembelajaran dan pada akhirnya
siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam memecahkan
berbagai masalah yang dihadapinya. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan adalah strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
6
Menurut teori tersebut peneliti juga melihat adanya keterkaitan bidang
pelajaran yang ingin diteliti dengan dua metode gaya belajar yaitu gaya belajar
auditorial, dalam hal ini kemampuan belajar yang lebih banyak dari hasil
mendengar dan berbicara, dan gaya belajar visual yaitu kemampuan belajar yang
lebih banyak dari hasil melihat, memerhatikan dengan saksama lalu
mengulanginya.
Penelitian ini juga diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division (STAD)
juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tidak hanya
pembelajaran sains seperti biologi, fisika, kimia, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
Selain stretegi dan gaya belajar, kemampuan berpikir kreatif siswa turut
pula membangun kreatifitas siswa dalam menulis naskah drama. Kreatifitas yang
tinggi akan menghasilkan ide-ide yang lebih baik pula. Dengan kata lain semakin
tinggi kreatifitas semakin baik pula hasil yang diperoleh dalam menulis teks
drama. Dengan adanya berpikir kreatif, maka seorang siswa akan mampu
menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasi ke dalam sebuah tulisan menulis
naskah drama.
Berpikir kreatif belajar yang baik akan membuat siswa mampu melahirkan
berbagai gagasan dan mampu menguarikannya secara terperinci. Kemampuan
7
perkembangan pribadi seorang siswa dalm menghadapi persoalan-persoalan
akademik maupun masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Berpikir kreatif akan sangat bermanfaat bagi siswa sebab dengan berpikir
kreatif, struktur kognitif akan mampu untuk mencerna pengetahuan yang
dipelajarinya pada pembelajaran sebelumnya, kemudian struktur kognitif dan
pengalaman belajar yang telah dimiliki tersebut akan berasimilasi dan
terakomodai dengan pengetahuan yang baru, sehingga terjadi adaptasi dalam
pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan termotivasi
dalam menulis naskah drama yang diberikan guru. Artinya, siswa akan mampu
menggunakan berbagai informasi dan keterampilan yang telah dimilikinya untuk
menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam sebuah tulisan naskah
drama. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah, maka
diprediksi akan sulit bagi siswa dalam melatih diri untuk menuangkan ide-ide dan
gagasan serta imajinasinya dalam sebuah tulisan naskah drama. Hal ini
dikarenakan anak tidak memiki kemampuan dan keterampilan dalam menemukan
ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam menulis naskah drama.
Pemilihan strategi pembelajaran atau kemampuan mendesain pembelajaran
yang tepat sangat dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan pemahaman
siswa.Menulis naskah drama, misalnya dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis STAD harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan
mata pelajaran itu sendiri.Berdasarkan uraian di atas, peneliti melihat adanya
8
dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya materi menulis naskah
drama.
Berdasarkan fenomena di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti mencoba
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan
kemampuan menulis naskah drama dengan memperhatikan kemampuan berpikir
kreatif yang dapat memepengaruhi hasil belajar menulis naskah drama.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini,
identifikasi masalah yang diperoleh di antaranya (a) pembelajaran bahasa
Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber utama pembelajaran sehingga
pembelajaran ini kurang menarik perhatian siswa (b) cara penyampaian yang
kurang variatif, selalu didominasi oleh pembelajaran berfokus pada guru ( teacher
centered) bukan berpusat pada siswa (student centered) (c) pembelajaran
dilaksanakan dengan model pembeajaran yang masih bersifat konvensional
(ekspositori), (d) kurangnya motivasi dalam menulis mengakibatkan siswa kurang
aktif dan tidak produktif dalam berpikir secara kreatif. (e) siswa mengalami
kesulitan dalam memahami dan menulis naskah drama karena kurang diberikan
bimbingan untuk dapat berpikir secara kreatif. (f) guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia tidak menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang
bervariasi dan menarik.
C. Pembatasan Masalah
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model
9
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen.Diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran,
menyampaikan materi pembelajaran, kegiatan kelompok, kuis (latihan), dan
penghargaan kelompok.
Berpikir kreatif adalah berpikir untuk menemukan hubungan-hubungan
baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal,
menemukan system baru, menemukan banyak artistik baru.Adapun aspek
indikator dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa adalah meliputi
kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi.
Menulis naskah drama bukan hanya sekedar sebuah karangan dalam
bentuk drama saja. Sebelum menulis naskah drama, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan siswa diantarannya: menentukan tema yang akan diangkat ke dalam
naskah drama, menentukan tujuan, menentukan latar atau setting yang tepat,
menetukan tokoh dan karakter tokoh, menyusun dialog drama dan menulis naskah
drama. Adapun indikator dalam penilaian menulis naskah drama meliputi beberap
aspek, yaitu kesesuaian isi dengan tema, organisasi urutan konflik, organisasi
pemilihan perwatakan dan penggunaan bahasa.
Suatu penelitian hendaklah ada pembatasan masalah untuk menghindari
pembahasan yang terlalu luas atau bahkan menyimpang dari masalah yang ada.
Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu yang
difokuskan pada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran kooperatif metode Student Team Achievment Division (STAD) dan
10
daya pikir kreatif yang tinggi dan rendah , khususnya dalam kegiatan menulis
naskah drama siswa kelas VIII SMP Global Prima Medan.
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti akan dibatasi oleh peneliti, peneliti merumuskan
agar lebih jelas pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi fokus penelitian ini.
Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division
(STAD) lebih tinggi daripada yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran Ekspositori?
2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara
kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi
dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kreatifrendah ?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemapuan berpikir kreatif terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment
Division (STAD) dengan yang diajar dengan menggunakan strategi
11
2. Perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan kelompok siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.
3. Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemapuan berpikir
terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara praktis dan teoretis sebagai
berikut:
1. Manfaat Praktis:
a. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi guru maupun calon guru
khususnya yang mengajar bahasaIndonesia bahwa untuk mengajar
bahasa, strategi pembelajaran yang dapat digunakan dapat divariasikan.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru maupun calon guru
bahasaIndonesia dalam memilih strategi pembelajaran yang lebih
efektif untuk diterapkan pada suatu pokok bahasan yang akan
diajarkan, seperti menulis naskah drama.
c. Sebagai bahan masukan bagi guru maupun calon guru khususnya yang
mengajar bahasa Indonesia dan pengembangan wawasan tentang
strategi pembelajaran dan memperhatikan kemampuan berpikir
dominan siswa, sehingga pembelajaran dapat diorganisasikan dengan
baik.
2. Manfaat Teoretis :
a. Untuk menambah informasi dan pengetahuan baru dalam pembelajaran
12
b. Untuk memberikan teori-teori tentang strategi pembelajaran dan gaya
belajar yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
114
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat simpulankan bawah :
1. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran Kooperatif STAD memiliki rata-rata 83,37 lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah
drama siswa yang diajarkan dengan Strategi pembelajaran ekspositori yang
memiliki rata-rata 64,2.
2. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif tinggi memiliki rata-rata 76,86 lebih tinggi daripada siswa
yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki rata-rata 70,03.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
kreatif yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia, materi menulis naskah drama siswa. Perbedaan pengaruh tersebut
adalah:
a. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif
dengan Metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa
Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan kemampuan
berpikir kreatif rendah yang diajar dengan Strategi pembelajaran
115
b. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif
dengan Metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan
kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi
pembelajaran ekspositori.
c. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih
rendah daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir kreatif
rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
d. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan
metode ekspositori lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan
kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajar dengan strategi
pembelajaran STAD.
e. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi daripada hasil
belajar siswa yang diajar dengan trategi pembelajaran ekspositori.
f. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir
kreatif tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan
kemampuan berpikir kreatif rendah.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan pertama dari hasil penelitian ini, Kemampuan
Menulis Naskah Drama siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran
116
bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran ekpositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi
guru-guru bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama untuk menggunakan
Strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dalam
pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah
drama pada tingkat SMP. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran koperatif dengan metode STAD menitikberatkan kerja sama antara
sesama siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah
drama. Pada strategi ini siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi
dalam materi pelajaran dapat berbagi informasi kepada temannya yang belum
memahami topik yang sedang dibahas. Melalui kegiatan yang demikian akan
terjadi interaksi yang meliputi penyampaian ide, konsep, gagasan atau prosedur
kerja dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kesempatan ini dapat diperoleh
dari siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah
drama dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode
STAD. Demikian juga kemampuan berfikir yang berdasarkan pertimbangan
logis, rasional, kritis, kreatif, cermat, jujur dan efektif juga dapat dengan
sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar (kemampuan
intelektual) bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama meningkat dengan
penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini, juga
dapat meningkatkan kemampuan lain berupa keterampilan dan sikap seorang
ilmuan.
Dengan menggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode
117
dimilikinya. Kesalahan yang dilakukan seorang siswa dapat digunakan sebagai
bagian dari proses pengalaman mereka akan kelemahan-kelemahan yang telah
dilakukan para siswa. Dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan
berkeinginan menemukan hal yang baru dalam memecahkan masalah atau ide
yang timbul. Hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang
diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD terbukti
lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan penelitian ini
perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar mata
pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Sosialisasi temuan
penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar, lokakarya atau pendidikan dan
latihan. Upaya sosialisasikan hasil temuan penelitian ini dilakukan dengan cara
menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah pada seminar dan loka karya
tentang strategi pembelajaran kooperatif. Memperkenalkan strategi pembelajaran
kooperatif dengan metode STAD melalui pendidikan dan latihan kepada
guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran mata
pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Termasuk
memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD sebagai
salah satu pilihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah
drama, dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan meode STAD terbukti
memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi
pembelajaran ekspositori.
Usaha memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode
118
kooperatif dengan metode STAD atau praktek langsung di kehidupan sehari-hari
dan guru-guru yang lain sebagai observernya. Dengan cara seperti ini guru-guru
dapat mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang
dilakukan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini,
sehingga dapat menerapkannya di kelas yang diasuhnya.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa
kecenderungan dalam kemampuan berpikir kreatif dengan terbukti memberi
pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia,
materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
tinggi, lebih tingi dibanding dengan hasil belajar siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif rendah. Hasil penelitian ini menjadi bahan
pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa memiliki
kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki hasil belajar bahasa Indonesia,
materi menulis naskah drama minimal sama dengan cara mengupayakan
pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi
menulis naskah drama.
Kemampuan berpikir kreatif tinggi maupun kemampuan berpikir kreatif
rendah memiliki keunggulan masing-masing. Dengan kegiatan pembelajaran
yang bervariasi siswa akan terlatih mencari sumber bacaan, dan sumber
infeomasi lainnya sehingga lebih mudah untuk mengaitkan pelajaran yang lama
untuk menemukah ide baru.. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik
siswa turut serta mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis
119
karakteristik siswa khususnya kemampuan berpikir kreatif siswa pada saat
penerimaan siswa baru. Sehingga guru sedini mungkin dapat menyesuaikan
Strategi pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.
Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik
siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan
sesamanya dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang
pengetahuan karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter
siswa tersebut. Bagi sekolah-sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli
sebagai mitra guru terutama untuk memahami karakteristik siswa. Untuk itu
guru, kepala sekolah dan pegawas satuan pendidikan perlu dibekali
pengetahuan mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan
strategi pembelajaran tertentu.
Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif tinggi, lebih tinggi hasil belajarnya apabila diajar
dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dibandingkan
dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
Demikian juga hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama
siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi hasil
belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis
naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
Dengan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
120
pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik.
Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran yang sesuai
untuk setiap karakteristik siswa maupun, karakteristik materi pembelajaran.
Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan lagi guru mata pelajaran bahasa
Indonesia, materi menulis naskah drama untuk memilih strategi pembelajaran
yang sesuai dalam mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, dapat
diaplikasikan dalam merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatikan
karakteristik siswa dimana siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
tinggi dalam belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama akan lebih
tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif
dengan metode STAD.
Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran koperatif
dengan metode STAD, diperlukan penataan yang tepat agar terjadi kerja sama
yang efektif, siswa terlibat aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas
yang lain tidak terganggu. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas
harus dapat menciptakan stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif
dalam setiap langkah pembelajaran yang direncanakan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan,
maka disarankan beberapa hal berikut ;
Materi pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang
bersifat fleksibel, realistik, logis dan memerlukan daya nalar yang tinggi dan
kemampuan berbicara yang baik dalam kegiatan pembelajaran yang
121
kooperatif dengan metode STAD ini agar hasil belajar bahasa Indonesia, materi
menulis naskah drama siswa tersebut lebih tinggi, karena strategi pembelajaran
kooperatif dengan metode STAD sangat sesuai dengan pembelajaran bahasa
khususnya bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang mempunyai
beberapa sub topik pembahasannya .
Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis
naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, strategi
pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini sebagai salah satu alternatif
yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, di samping itu dengan strategi
pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk
menyelesaikan permasalahannya demikian juga disarankan bagi guru untuk
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD untuk
membelajarkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah agar
hasil belajarnya lebih tinggi.
Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
dan materi pelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu
disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi
pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di
kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu meningkatkan hasil
belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan penggunaan
strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD bagi siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.
Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil,
122
jumlah populasi dan sampelnya lebih besar. Guna penelitian lanjutan pada
penerapan strategi pembelajaran di samping kepada guru yang menjadi mitra
peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada siswa bagaimana
mekanisme strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini dan apa
yang perlu dan yang tidak perlu dilakukan agar saat pembelajaran berlangsung
127
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2003. Quantum Learning (Terjemahan Bahasa Indonesia). Bandung: Kaifa.
Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
_________ . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York : Wesley Educational.
Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
DePorter, Hernacki, 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa
Joyce, Bruce, dkk. 2011. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Malang: Gelora Aksara Pratama
Pakpahan, Berkat Johannes. 2006. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Unsur Intrinsik Puisi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Medan. Skripsi
Pakpahan, Roni Violenta. 2004. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi Tubuh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni III Medan. Skripsi
Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya
Rosmawati. 2011. Seni Drama. Medan: Perdana Mulya Sarana
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa
128
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Smaldino, Sharon E, dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta : Kencana Paramedia Group.
Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif R&D. Bandung: Alpa Beta.
Yonny, Acep. 2014. Mahir Menulis Naskah Drama. Yogyakarta: Suaka Media
http://anoa.unhalu.ac.id/aceng/PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELAJARA N%20KOOPERATIF%20METODE%20JIGSAW.pdf
[Diakses Tanggal 21 Juli 2015, Pukul 11.15 WIB]
Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology : The Defenition and Domain of Field. Washington, DC : AECT.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachussetts : Allyn and Bacon Publisher.
Snelbecker. G. E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design. New York : Mc. Graw-Hill Book Company.
Soekamto. T. 1997. Perancangan dan Pengembangan System Instruksional. Jakarta : Intermedia.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung.
Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana.
Sudjana, N. & Daeng. A. 1988. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumantri, M. N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
129
Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yokyakarta: Media Abadi.
Mudhofir, A. 1987. Kamus Istilah Filsafat. Yokyakarta : Usaha Nasional.
Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
_________. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Nainggolan, S. 1987. Kontakte Deutsch 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Perlmann-Balme, M. und Schwalb, S. 2007. Hauptkurs ; Deutsch als Fremdsprache Niveaustufe B2. Deutschland : Max Hueber Verlag.
Prashnig, B. 1988. The Power of Learning Styles. (Alih Bahasa: Fauziah, N.). Bandung : Kaifa.
Prawiradilaga, D. S. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana.