• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL PRIMA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL PRIMA MEDAN."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL PRIMA MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh:

TRI MURTI HELENA BR BARUS

NIM: 8136192031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

TRI MURTI HELENA BR.BARUS. 8136192031.Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Global Prima Medan.Tesis. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang dibelajarkan dengan strategi Student Team Achievment Division dan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository; (2) Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan kemampuan menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah; dan (3) Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan menulis naskah drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Global Prima Medan yang berjumlah 102 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kelompok secara acak (cluster random sampling) berjumlah 80 siswa. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelompok yaitu, satu kelompok kelas diajar dengan strategi Student Team

Achievment dan satu kelompok lagi diajar dengan strategi pembelajaran Ekspository.

Instrumen pengumpulan data digunakan tes penugasan menulis naskah drama dengan memperhatikan tema, latar, penokohan dan dialog. Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir tinggi dan rendah. penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur

dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe. Sebelumnya

dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar menulis naskah drama siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode STAD (X = 83,45), lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif belajar tinggi (

X = 76,86) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif belajar rendah (X = 70,03), dengan Fhitung= 64,80 > Ftabel = 3,97, (3) terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir kreatif belajar terhadap hasil belajar menulis naskah drama, dengan Fhitung= 15,13 > Ftabel = 3,97. Perhitungan uji lanjut dengan uji Scheffe menunjukkan hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode STAD, sedangkan hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif rendah lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

(6)

ii ABSTRACT

TRI MURTI HELENA BR BARUS. 8136192031. The Effect Of Instructional Strategy and The ability Of Thinking on the Students Achievement in

Indonesian Languange Of VIII Class of SMP Global Prima

Medan.Thesis.Educational Indonesian Languange Study Program, Post-Graduate School of State University of Medan, 2016.

The objective of this research were to find out: (1) the difference of the student achievement in indonesian languange that taught with student team achievment division strategy that taught with Ekspository learning strategy; (2) the difference of the student achievement in indonesian who have high creative thinking and low creative thinking and;and (3) interaction between instructional design and the ability of creative thinking on students achievement in biology.The population of this research is all student of VIII SMP Global Prima Medan 102 students. These sample were taken by Random sampling Method accounted for 80 students. Sample taken consisted of two groups, one group conducted by using problem Based Learning Strategy and another group performed Ekspository Learning Strategy.Data collection instrument used the one test writing naskah drama. The ability of creative thinking test performed to classify students who had skill of high creative thinking and low creative thinking. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Statistical test conducted were descriptive statistic to present the data and proceed with inferential statictics using ANOVA two way with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of test of normality and homogeneity test.The result showed: (1) the student achievement in biology that taught by Problem Based Learning Strategy ( ̅= 28.73) is higher than the student achievement

The finding of the research showed that : (1) the students’ achievement in writing of drama that taught by STAD method cooperative instructional strategy (

X = 83,45), is higher than the students’ achievement that taught by expository instruction strategy (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) the

students’ achievement in writing of drama with high learning ability creative think

(X = 76,86) is higher than low learning ability creative think (X = 70,03), with

ratio

F = 64,80 > Ftable = 3,97, (3) be found interaction between instructional strategy and the ability creatif think on the students’ achievement in writing of drama, with Fratio= 15,13 > Ftable = 3,97. The multiple comparation by Scheffe test also showed significant difference of achievement in writing of drama, between STAD method cooperative instructional strategy and expository instructional strategy, similar with achievement in intrinsic elements of drama between high learning motivation and low learning motivation.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang

berjudul

Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Terhadap

Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Global Prima

Medan”.

Tesis ini membahas tentang kemampuan menulis naskah drama dan

kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan strategi Student Team

Achievment Division dan strategi Ekspository serta kemampuan berpikir kreatif

tinggi dan berpikir kreatif rendah. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

laporan tesis ini, antara lain:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.,selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd.,selaku ketua jurusan Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas

(8)

iv

4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Selaku pembimbing I yang teah

memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini.

5. Bapak Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Selaku pembimbing II yang telah

banyak sekali membantu memberikan arahan, masukan dan saran dalam

penyusunan tesis ini.

6. Ibu Maria Linda, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Global Prima Medan

dan Bapak Indra Kesuma selaku Kepala Sekolah SMA Global Prima yang

telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian Tesis.

7. Teristimewa kepada Ayah tercinta Ramli Barus, SH dan Ibunda

tersayang Ranti Br Tarigan, atas curahan doa, perhatian dan sayang yang

tiada henti selalu diberikan kepada penulis selama penulis mengikuti

pendidikan sampai selesai.

8. Terima kasih juga kepada kakak tersayang Rumenda Br Barus, SE.,

Yuniva Br Barus, SE., adik tercinta Jecsen Barus dan abang Stepanus

Ginting, untuk segala doa dan perhatian yang diberikan kepada penulis.

9. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada para sahabat khususnya

kelas Eksekutif B-2 stambuk 2012 yang telah bersama menuntut ilmu di

Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan dan

ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan

(9)

v

Akhirnya penulis berharap Tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.

Medan, April 2016

Penulis,

Tri Murti Helena Br.Barus

(10)

v

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A.Kerangka Teoretis ... 13

B.Hakikat Belajar... 13

C.Strategi Pembelajaran ... 15

1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ... 15

2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 17

3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 21

D.Strategi Pembelajaran Tipe STAD (Student Team Achivement Division ... 21

E.Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 25

F. Menulis Naskah Drama ... 34

G.Kemampuan Berpikir ... 45

(11)

vi

I. Kerangka Berpikir ... 56

J. Hipotesis Penelitian ... 64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

B.Populasi dan Sampel ... 65

C.Metode Penelitian ... 65

D.Desain Penelitian ... 66

E. Prosedur Penelitian ... 67

F. Pengontrolan Perlakuan ... 69

G.Instrumen Penelitian ... 71

H.Uji Coba Instrumen ... 73

I. Teknik Analisis Data ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 80

A.Hasil Penelitian ... 80

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

1. Uji Normalitas Data ... 93

2. uji Homogenits Varian Populasi ... 96

C.Pengujian Hipotesis ... 99

D.Keterbatasan Penelitian ... 107

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 118

A.Simpulan ... 118

B.Implikasi ... 119

C.Saran ... 124

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perhitungan Perkembangan Skor Individu ... 22

Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok ... 23

Tabel 2.3 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24

Tabel 2.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 31

Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Metod Student Team Achievement Division (STAD) Dan Pembelajaran Ekspositori ... 34

Tabel 2.6 Sintesis Karakteristik Orang-Orang Kreatif ... 42

Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas Viii Smp Global Prima Medan ... 56

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Factorial 2x2 ... 57

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 64

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uraian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 68

Tabel 3.5 Instrumen Penilaian Menulis Naskah Drama ... 69

Tabel 3.6 Interprestasi Korelasi Product Moment ... 76

Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD ... 79

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Ekspositori ... 81

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 83

Tabel 4.4 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 84

Tabel 4.5 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 86

(13)

ix

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Ekspositori Berdasarkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Tinggi ... 90

Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Ekspositori Berdasarkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Rendah ... 92

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah

Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Dan Strategi

Pembelajaran Ekspository ... 93

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah

Drama Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan

Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 94

Tabel 4.11 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah

Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Dan Strategi

Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Rendah ... 95

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Strategi STAD Dan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 96

Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Berpikir

Kreatif Tinggi Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... 97

Table 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi

Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 98

Table 4.15 Data Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 99

Table 4.16 Rangkuman Anava Factorial 2x2... 100

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabusdan RPP ... 130

Lampiran 2 Soal Menulis Nskah Drama dan Soal Berpikir Kreatif ... 144

Lampiran 3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 150

Lampiran 4 Instrument Non Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 153

Lampiran 5 Data Deskripsi Penelitian ... 157

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis adalah kegiatan yang menghasilkan satu produk yang dinamakan

tulisan yang pada akhirnya akan menjadi konsumsi pembaca. Selain itu, dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Bab V Standar Kompetensi Lulusan Pasal 25 ayat (3) dijlaskan bahwa kompetensi

lulusan untuk mata pelajaran bahasa (termasuk bahasa Indonesia) menekankan

pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.

Kreatifitas dan wawasan yang dimiliki penulis ikut berpengaruh terhadap

tulisan. Artar Semi (2007:14) menyatakan bahwa penulis merupakan suatu proses

kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambanag tulisan. Dalam

pengertian ini, menulis memiiki tiga aspek utama, yaitu pertama, adanya tujuan

atau maksud yang hendak dicapai, kedua, adanya gagasan atau sesuatu yang

hendak dikomunikasikan, ketiga, adanya sistempemindahan gagasan itu, yaitu

berupa sisem bahasa.Hal ini membawa pemahaman bahwa tulisan tidak hanya

menyangkut bahasa yang dikuasai penulis tetapi unsure-unsur lainpun dapat

terungkapkan melalui tulisan.

Berdasarkan pengamataan di SMP Global Prima Medan masih

menunjukkan berbagai permasalahn yang kurang menyenangkan, khusunya dalam

materi menulis naskah drama. Hal itu disebabkan karena kenderungan yang terjadi

sering sekali guru bahasa Indonesia mengajarkan semua materi pelajaran bahasa

(16)

2

banyak sekali materi bahasa Indonesia yang tidak dapat tersampaikan secara

optimal dengan strategi ekspositori, salah satunya materi menulis naskah drama.

Hal ini membuat siswa tidak dapat menyerap materi yang diajarkan dengan baik

dan tidak dapat menerapkan materi tersebut secara nyata, sehingga menimbulkan

masalah yang signifikan terhadap kompetensi hasil belajar siswa dan nilai siswa

setelah melaksanakan tes.

Joyce dalam Priyatni (2009:9) mengemukakan ada beberapa kesulitan dan

hambatan siswa dalam belajar secara maksimal antara lain, (1) tingkatan sosial

siswa, (2) Keadaan lingkungan siswa dan (3) keadaan sekolah di mana siswa

belajar. Hal ini akan memengaruhi proses belajar siswa di kelas serta hasil belajar

siswa itu sendiri. Selanjutnya Depoter (2003:13) mengatakan bahwa kesulitan

belajar bahasa termasuk kesulitan membaca, kesulitan menulis, kesulitan

menyimak dan kesulitan berbicara. Melihat terdapat kesenjangan dengan

kenyataan yang sering terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di dalam

kelas maka peneliti ingin melakukan suatu penelitian. Strategi yang sering

digunakan oleh guru dalam mengajarkan bahasa Indonesia adalah dengan

menggunakan strategi Ekspositori. Guru cenderung lebih sering memberikan

penjelasan yang panjang lebar dan kurang memperhatikan keaktifan siswa. Guru

pada umumnya menjadi pusat informasi atau dapat dikatakan pembelajaran yang

terjadi berorientasi sepenuhnya kepada guru (teacher oriented).

Berdasarkan hasil survey pra-penelitian, yang dilakukan terhadap beberapa

siswa di SMP Global Prima Medan, diperoleh informasi adanya kecenderungan

siswa yang menganggap mata pelajaran bahasa Indonesia itu sulit serta dianggap

(17)

3

masalah di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemampuan guru untuk menerapkan

strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia

terkesan monoton tidak diperkaya dengan hal-hal baru yang ikut melibatkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung dituntut hanya menerima

dan menghafal pelajaran tanpa mengetahui hubungan antara pengetahuan yang

diperoleh dengan aplikasinya dalam kehidupan nyata terutama dalam

memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Sehingga pada materi menulis

naskah drama, siswa acap kali bingung untuk melakukannya. Kebingungan apa

yang ingin dilakukan, juga mengakibatkan rendahnya kompetensi siswa dalam

hasil belajar aktif dan kreatif khususnya kompetensi menulis drama.

Data yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengetahui hasil belajar

siswa dalam menulis naskah drama yang diperoleh siswa dapat dilihat pada Tabel

1.1.

Tabel 1.1. Hasil rata-rata nilai Menulis Naskah Drama

SMP Global Prima Medan

(18)

4

Melihat kondisi demikian perlu segera dilakukan upaya untuk

memperbaiki kemampuan menulis siswa, khususnya menulis naskah

drama.banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah

seperti, kurikulum yang kurang relevan, metode yang kurang tepat, strategi

pembelajaran yang kurang bervariasi dan faktor internal dalam diri siswa seperti

kurangnya pemahaman dan penguasaan materi pelajaran, kesalahan konsep siswa

dalam beberapa pokok bahasan dan kurangnya pemahaman akan gaya belajar

siswa.

Permasalahan yang berhasil diidentifikasi di SMP Global Prima Medan,

setelah ditelusuri ternyata salah satu penyebab rendahnya materi menulis naskah

drama di sekolah tersebut, dikarenakan kurangnya pemahaman guru dalam

menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu strategi pembelajaran

yang diterapkan juga belum sesuai dengan karakteristik siswa.

Mengatasi permasalahan rendahnya nilai materi menulis naskah drama

tersebut, dapat dilakukan beberapa alternatif pemecahan, diantaranya dengan

melakukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa

diantaranya : (1) Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning), (2)

Pembelajaran yang menyenangkan (Quantum Teaching), (3) Penataan lingkungan

belajar (pengelolaan), (4) Pembelajaran dengan memanfaatkan multi kecerdasan,

(5) Pendekatan pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba

menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif.Strategi pembelajaran

kooperatif yang ingin diterapkan dalam penelitian ini adalah tipeStudent Team

(19)

5

strategi ini mewajibkan siswa untuk belajar dalam kelompok, setiap anggota

kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pula

(Depoter,2003:132).

Metode Student Team Achievment Division (STAD) ini banyak diterapkan

dalam pembelajaran sains, misalnya Matematika, Biologi dan Fisika.Oleh karena

itu penulis ingin menguji penerapannya juga dalam pembelajaran sosial

khususnya bahasa Indonesia. Penekanan metode ini adalah pada pokok-pokok

bahasan yang mempunyai sub topik. Dalam pembelajaran bahasa juga terdapat

pokok-pokok bahasan yang memiliki sub-sub topik, sebagai contoh pada pokok

bahasan ‘Kalimat’. Pokok bahasan ini mempunyai subpokok bahasan yaitu

kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk setara (koordinatif),

tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-subordinatif). Maka

diharapkan dengan metode ini dapat memacu keaktifan siswa, bukan lagi pengajar

yang monoton menjelaskan materi tersebut melainkan siswa yang akan lebih

banyak bekerja menyelesaikan pokok bahasan tersebut dengan aktif dalam

kelompoknya.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa baik menyangkut dirinya

sendiri maupun lingkungannya dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam

menerapkan suatu strategi pembelajaran. Guru dapat menghubungkan

pemasalahan tersebut dengan konsep-konsep pembelajaran dan pada akhirnya

siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam memecahkan

berbagai masalah yang dihadapinya. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat

diterapkan adalah strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

(20)

6

Menurut teori tersebut peneliti juga melihat adanya keterkaitan bidang

pelajaran yang ingin diteliti dengan dua metode gaya belajar yaitu gaya belajar

auditorial, dalam hal ini kemampuan belajar yang lebih banyak dari hasil

mendengar dan berbicara, dan gaya belajar visual yaitu kemampuan belajar yang

lebih banyak dari hasil melihat, memerhatikan dengan saksama lalu

mengulanginya.

Penelitian ini juga diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan bahwa

strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division (STAD)

juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tidak hanya

pembelajaran sains seperti biologi, fisika, kimia, dan lain sebagainya. Oleh karena

itu peneliti tertarik untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif

efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

Selain stretegi dan gaya belajar, kemampuan berpikir kreatif siswa turut

pula membangun kreatifitas siswa dalam menulis naskah drama. Kreatifitas yang

tinggi akan menghasilkan ide-ide yang lebih baik pula. Dengan kata lain semakin

tinggi kreatifitas semakin baik pula hasil yang diperoleh dalam menulis teks

drama. Dengan adanya berpikir kreatif, maka seorang siswa akan mampu

menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasi ke dalam sebuah tulisan menulis

naskah drama.

Berpikir kreatif belajar yang baik akan membuat siswa mampu melahirkan

berbagai gagasan dan mampu menguarikannya secara terperinci. Kemampuan

(21)

7

perkembangan pribadi seorang siswa dalm menghadapi persoalan-persoalan

akademik maupun masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Berpikir kreatif akan sangat bermanfaat bagi siswa sebab dengan berpikir

kreatif, struktur kognitif akan mampu untuk mencerna pengetahuan yang

dipelajarinya pada pembelajaran sebelumnya, kemudian struktur kognitif dan

pengalaman belajar yang telah dimiliki tersebut akan berasimilasi dan

terakomodai dengan pengetahuan yang baru, sehingga terjadi adaptasi dalam

pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan termotivasi

dalam menulis naskah drama yang diberikan guru. Artinya, siswa akan mampu

menggunakan berbagai informasi dan keterampilan yang telah dimilikinya untuk

menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam sebuah tulisan naskah

drama. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah, maka

diprediksi akan sulit bagi siswa dalam melatih diri untuk menuangkan ide-ide dan

gagasan serta imajinasinya dalam sebuah tulisan naskah drama. Hal ini

dikarenakan anak tidak memiki kemampuan dan keterampilan dalam menemukan

ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam menulis naskah drama.

Pemilihan strategi pembelajaran atau kemampuan mendesain pembelajaran

yang tepat sangat dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan pemahaman

siswa.Menulis naskah drama, misalnya dengan menggunakan strategi

pembelajaran berbasis STAD harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan

mata pelajaran itu sendiri.Berdasarkan uraian di atas, peneliti melihat adanya

(22)

8

dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya materi menulis naskah

drama.

Berdasarkan fenomena di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti mencoba

menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan

kemampuan menulis naskah drama dengan memperhatikan kemampuan berpikir

kreatif yang dapat memepengaruhi hasil belajar menulis naskah drama.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini,

identifikasi masalah yang diperoleh di antaranya (a) pembelajaran bahasa

Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber utama pembelajaran sehingga

pembelajaran ini kurang menarik perhatian siswa (b) cara penyampaian yang

kurang variatif, selalu didominasi oleh pembelajaran berfokus pada guru ( teacher

centered) bukan berpusat pada siswa (student centered) (c) pembelajaran

dilaksanakan dengan model pembeajaran yang masih bersifat konvensional

(ekspositori), (d) kurangnya motivasi dalam menulis mengakibatkan siswa kurang

aktif dan tidak produktif dalam berpikir secara kreatif. (e) siswa mengalami

kesulitan dalam memahami dan menulis naskah drama karena kurang diberikan

bimbingan untuk dapat berpikir secara kreatif. (f) guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia tidak menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang

bervariasi dan menarik.

C. Pembatasan Masalah

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model

(23)

9

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen.Diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran,

menyampaikan materi pembelajaran, kegiatan kelompok, kuis (latihan), dan

penghargaan kelompok.

Berpikir kreatif adalah berpikir untuk menemukan hubungan-hubungan

baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal,

menemukan system baru, menemukan banyak artistik baru.Adapun aspek

indikator dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa adalah meliputi

kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi.

Menulis naskah drama bukan hanya sekedar sebuah karangan dalam

bentuk drama saja. Sebelum menulis naskah drama, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan siswa diantarannya: menentukan tema yang akan diangkat ke dalam

naskah drama, menentukan tujuan, menentukan latar atau setting yang tepat,

menetukan tokoh dan karakter tokoh, menyusun dialog drama dan menulis naskah

drama. Adapun indikator dalam penilaian menulis naskah drama meliputi beberap

aspek, yaitu kesesuaian isi dengan tema, organisasi urutan konflik, organisasi

pemilihan perwatakan dan penggunaan bahasa.

Suatu penelitian hendaklah ada pembatasan masalah untuk menghindari

pembahasan yang terlalu luas atau bahkan menyimpang dari masalah yang ada.

Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu yang

difokuskan pada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran kooperatif metode Student Team Achievment Division (STAD) dan

(24)

10

daya pikir kreatif yang tinggi dan rendah , khususnya dalam kegiatan menulis

naskah drama siswa kelas VIII SMP Global Prima Medan.

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti akan dibatasi oleh peneliti, peneliti merumuskan

agar lebih jelas pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi fokus penelitian ini.

Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division

(STAD) lebih tinggi daripada yang diajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran Ekspositori?

2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara

kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi

dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir

kreatifrendah ?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan

kemapuan berpikir kreatif terhadap kemampuan menulis naskah drama

siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan

dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment

Division (STAD) dengan yang diajar dengan menggunakan strategi

(25)

11

2. Perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok siswa yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan kelompok siswa yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

3. Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemapuan berpikir

terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara praktis dan teoretis sebagai

berikut:

1. Manfaat Praktis:

a. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi guru maupun calon guru

khususnya yang mengajar bahasaIndonesia bahwa untuk mengajar

bahasa, strategi pembelajaran yang dapat digunakan dapat divariasikan.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru maupun calon guru

bahasaIndonesia dalam memilih strategi pembelajaran yang lebih

efektif untuk diterapkan pada suatu pokok bahasan yang akan

diajarkan, seperti menulis naskah drama.

c. Sebagai bahan masukan bagi guru maupun calon guru khususnya yang

mengajar bahasa Indonesia dan pengembangan wawasan tentang

strategi pembelajaran dan memperhatikan kemampuan berpikir

dominan siswa, sehingga pembelajaran dapat diorganisasikan dengan

baik.

2. Manfaat Teoretis :

a. Untuk menambah informasi dan pengetahuan baru dalam pembelajaran

(26)

12

b. Untuk memberikan teori-teori tentang strategi pembelajaran dan gaya

belajar yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

(27)

114

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan

sebelumnya, maka dapat simpulankan bawah :

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajarkan dengan Strategi

Pembelajaran Kooperatif STAD memiliki rata-rata 83,37 lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah

drama siswa yang diajarkan dengan Strategi pembelajaran ekspositori yang

memiliki rata-rata 64,2.

2. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang memiliki kemampuan

berpikir kreatif tinggi memiliki rata-rata 76,86 lebih tinggi daripada siswa

yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki rata-rata 70,03.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir

kreatif yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar bahasa

Indonesia, materi menulis naskah drama siswa. Perbedaan pengaruh tersebut

adalah:

a. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir

kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif

dengan Metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa

Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan kemampuan

berpikir kreatif rendah yang diajar dengan Strategi pembelajaran

(28)

115

b. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir

kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif

dengan Metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan

kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi

pembelajaran ekspositori.

c. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir

kreatif tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih

rendah daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir kreatif

rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

d. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir

kreatif rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan

metode ekspositori lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan

kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajar dengan strategi

pembelajaran STAD.

e. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi daripada hasil

belajar siswa yang diajar dengan trategi pembelajaran ekspositori.

f. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir

kreatif tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan

kemampuan berpikir kreatif rendah.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan pertama dari hasil penelitian ini, Kemampuan

Menulis Naskah Drama siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran

(29)

116

bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran ekpositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi

guru-guru bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama untuk menggunakan

Strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dalam

pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah

drama pada tingkat SMP. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran koperatif dengan metode STAD menitikberatkan kerja sama antara

sesama siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah

drama. Pada strategi ini siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi

dalam materi pelajaran dapat berbagi informasi kepada temannya yang belum

memahami topik yang sedang dibahas. Melalui kegiatan yang demikian akan

terjadi interaksi yang meliputi penyampaian ide, konsep, gagasan atau prosedur

kerja dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kesempatan ini dapat diperoleh

dari siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah

drama dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode

STAD. Demikian juga kemampuan berfikir yang berdasarkan pertimbangan

logis, rasional, kritis, kreatif, cermat, jujur dan efektif juga dapat dengan

sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar (kemampuan

intelektual) bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama meningkat dengan

penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini, juga

dapat meningkatkan kemampuan lain berupa keterampilan dan sikap seorang

ilmuan.

Dengan menggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode

(30)

117

dimilikinya. Kesalahan yang dilakukan seorang siswa dapat digunakan sebagai

bagian dari proses pengalaman mereka akan kelemahan-kelemahan yang telah

dilakukan para siswa. Dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan

berkeinginan menemukan hal yang baru dalam memecahkan masalah atau ide

yang timbul. Hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang

diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD terbukti

lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan penelitian ini

perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar mata

pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Sosialisasi temuan

penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar, lokakarya atau pendidikan dan

latihan. Upaya sosialisasikan hasil temuan penelitian ini dilakukan dengan cara

menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah pada seminar dan loka karya

tentang strategi pembelajaran kooperatif. Memperkenalkan strategi pembelajaran

kooperatif dengan metode STAD melalui pendidikan dan latihan kepada

guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran mata

pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Termasuk

memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD sebagai

salah satu pilihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah

drama, dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan meode STAD terbukti

memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi

pembelajaran ekspositori.

Usaha memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode

(31)

118

kooperatif dengan metode STAD atau praktek langsung di kehidupan sehari-hari

dan guru-guru yang lain sebagai observernya. Dengan cara seperti ini guru-guru

dapat mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang

dilakukan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini,

sehingga dapat menerapkannya di kelas yang diasuhnya.

Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa

kecenderungan dalam kemampuan berpikir kreatif dengan terbukti memberi

pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia,

materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif

tinggi, lebih tingi dibanding dengan hasil belajar siswa yang memiliki

kemampuan berpikir kreatif rendah. Hasil penelitian ini menjadi bahan

pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa memiliki

kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki hasil belajar bahasa Indonesia,

materi menulis naskah drama minimal sama dengan cara mengupayakan

pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki

kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi

menulis naskah drama.

Kemampuan berpikir kreatif tinggi maupun kemampuan berpikir kreatif

rendah memiliki keunggulan masing-masing. Dengan kegiatan pembelajaran

yang bervariasi siswa akan terlatih mencari sumber bacaan, dan sumber

infeomasi lainnya sehingga lebih mudah untuk mengaitkan pelajaran yang lama

untuk menemukah ide baru.. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik

siswa turut serta mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis

(32)

119

karakteristik siswa khususnya kemampuan berpikir kreatif siswa pada saat

penerimaan siswa baru. Sehingga guru sedini mungkin dapat menyesuaikan

Strategi pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.

Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik

siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan

sesamanya dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang

pengetahuan karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter

siswa tersebut. Bagi sekolah-sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli

sebagai mitra guru terutama untuk memahami karakteristik siswa. Untuk itu

guru, kepala sekolah dan pegawas satuan pendidikan perlu dibekali

pengetahuan mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan

strategi pembelajaran tertentu.

Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa siswa yang memiliki

kemampuan berpikir kreatif tinggi, lebih tinggi hasil belajarnya apabila diajar

dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dibandingkan

dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Demikian juga hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama

siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi hasil

belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis

naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Dengan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan

(33)

120

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik.

Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran yang sesuai

untuk setiap karakteristik siswa maupun, karakteristik materi pembelajaran.

Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan lagi guru mata pelajaran bahasa

Indonesia, materi menulis naskah drama untuk memilih strategi pembelajaran

yang sesuai dalam mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, dapat

diaplikasikan dalam merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatikan

karakteristik siswa dimana siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif

tinggi dalam belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama akan lebih

tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif

dengan metode STAD.

Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran koperatif

dengan metode STAD, diperlukan penataan yang tepat agar terjadi kerja sama

yang efektif, siswa terlibat aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas

yang lain tidak terganggu. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas

harus dapat menciptakan stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif

dalam setiap langkah pembelajaran yang direncanakan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan,

maka disarankan beberapa hal berikut ;

Materi pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang

bersifat fleksibel, realistik, logis dan memerlukan daya nalar yang tinggi dan

kemampuan berbicara yang baik dalam kegiatan pembelajaran yang

(34)

121

kooperatif dengan metode STAD ini agar hasil belajar bahasa Indonesia, materi

menulis naskah drama siswa tersebut lebih tinggi, karena strategi pembelajaran

kooperatif dengan metode STAD sangat sesuai dengan pembelajaran bahasa

khususnya bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang mempunyai

beberapa sub topik pembahasannya .

Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis

naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, strategi

pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini sebagai salah satu alternatif

yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, di samping itu dengan strategi

pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk

menyelesaikan permasalahannya demikian juga disarankan bagi guru untuk

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD untuk

membelajarkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah agar

hasil belajarnya lebih tinggi.

Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa

dan materi pelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu

disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi

pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di

kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu meningkatkan hasil

belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan penggunaan

strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD bagi siswa yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil,

(35)

122

jumlah populasi dan sampelnya lebih besar. Guna penelitian lanjutan pada

penerapan strategi pembelajaran di samping kepada guru yang menjadi mitra

peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada siswa bagaimana

mekanisme strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini dan apa

yang perlu dan yang tidak perlu dilakukan agar saat pembelajaran berlangsung

(36)

127

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2003. Quantum Learning (Terjemahan Bahasa Indonesia). Bandung: Kaifa.

Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

_________ . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York : Wesley Educational.

Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

DePorter, Hernacki, 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa

Joyce, Bruce, dkk. 2011. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Malang: Gelora Aksara Pratama

Pakpahan, Berkat Johannes. 2006. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Unsur Intrinsik Puisi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Medan. Skripsi

Pakpahan, Roni Violenta. 2004. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi Tubuh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni III Medan. Skripsi

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya

Rosmawati. 2011. Seni Drama. Medan: Perdana Mulya Sarana

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa

(37)

128

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Smaldino, Sharon E, dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta : Kencana Paramedia Group.

Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif R&D. Bandung: Alpa Beta.

Yonny, Acep. 2014. Mahir Menulis Naskah Drama. Yogyakarta: Suaka Media

http://anoa.unhalu.ac.id/aceng/PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELAJARA N%20KOOPERATIF%20METODE%20JIGSAW.pdf

[Diakses Tanggal 21 Juli 2015, Pukul 11.15 WIB]

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology : The Defenition and Domain of Field. Washington, DC : AECT.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachussetts : Allyn and Bacon Publisher.

Snelbecker. G. E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design. New York : Mc. Graw-Hill Book Company.

Soekamto. T. 1997. Perancangan dan Pengembangan System Instruksional. Jakarta : Intermedia.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung.

Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana.

Sudjana, N. & Daeng. A. 1988. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumantri, M. N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(38)

129

Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yokyakarta: Media Abadi.

Mudhofir, A. 1987. Kamus Istilah Filsafat. Yokyakarta : Usaha Nasional.

Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

_________. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nainggolan, S. 1987. Kontakte Deutsch 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Perlmann-Balme, M. und Schwalb, S. 2007. Hauptkurs ; Deutsch als Fremdsprache Niveaustufe B2. Deutschland : Max Hueber Verlag.

Prashnig, B. 1988. The Power of Learning Styles. (Alih Bahasa: Fauziah, N.). Bandung : Kaifa.

Prawiradilaga, D. S. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Gambar

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan
Tabel 1.1. Hasil rata-rata nilai Menulis Naskah Drama

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 05 Siswa pada saat Menulis Naskah Drama Satu Babak Siklus II

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII SMP Negeri 42 Medan Tahun

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Media Photo Story (Foto Cerita) Terhadap Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Padang

Metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kemampuan memahami cerpen dengan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran menulis naskah drama pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 15

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Naskah Drama melalui Film Drama Korea untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 04 Prabumulih” ini

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama bagi siswa kelas VIII D SMP Muhammadiyah

Ketiga, hasil belajar menulis drama siswa yang memiliki motivasi tinggi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan strategi TTW lebih baik daripada yang diajar