• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI TELEPON SELULER TERHADAP SIKAP SOSIAL ANAK USIA 9-12 TAHUN DI KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI TELEPON SELULER TERHADAP SIKAP SOSIAL ANAK USIA 9-12 TAHUN DI KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI TELEPON SELULER TERHADAP SIKAP SOSIAL ANAK USIA 9-12 TAHUN

DI KELURAHAN KENANGAN BARU KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

MASTAULI SIDABUTAR NIM:1123171020

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Mastauli Sidabutar

b. Tempat/ Tanggal lahir : Tomok, 01Juli 2016

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Kewarganegaraan : Indonesia

e. Status : Belum Menikah

f. Agama : Katolik

g. No HP : 0823 6827 0417

h. Nama Ayah : P. Sidabutar

i. Nama Ibu : C. Sihombing

j. Pekerjaan Orang Tua

1. Ayah : Bertani

2. Ibu : Bertani

k. Alamat Orang Tua : Tomok, Samosir

l. Anak ke : 8 dari 8 bersaudara

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri No. 174604 Tomok,

Simanindo, Samosir

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Simanindo

(6)

ABSTRAK

Mastauli Sidabutar. NIM: 1123171020. Dampak Penggunaan Alat Komunikasi Telepon Seluler Terhadap Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun Di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah semakin berkurangnya kemampuan interaksi sosial anak di lingkungan masyarakat, waktu anak yang lebih banyak dengan telepon seluler pribadinya, sikap anak yang kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan alat komunikasi telepon seluler terhadap sikap sosial anak usia 9-12 tahun di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan.

Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (http:// mokletrpl2. blogspot. co.id/ 2009/ 10/ pengertian-handphone.html).Ahmadi (2007:152) mengemukakan bahwa sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan berulang-ulang terhadap objek sosial.

Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan X Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anak usia 9-12 tahun yang memiliki telepon seluler sebanyak 35 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 9-12 tahun yang memiliki telepon seluler sebanyak 35 orang . Alat pengumpulan data adalah menggunakan angket. Teknik analisis data adalah regresi linier sederhana dan uji t.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Dampak Penggunaan Alat Komunikasi Telepon Seluler Terhadap Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun Di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan”. Tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi dan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis, tentu skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

dari semua pihak. Akhir kata penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi siapa saja yang membaca sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tidak terlepas dari

berbagai kesulitan. Namun berkat bantuan Tuhan Yang Maha Esa dan berbagai

pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, maka pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Anifah, S.Sos, M.Pd selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,

mengarahkan dan memberikan saran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

Dosen-dosen penguji yakni Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS, Ibu Dra Hj. Rosdiana,

M.Pd dan Bapak Dr. Sudirman, SE, M,Pd yang telah memberikan bimbingan,

saran, dan koreksian juga dorongan yang sangat berharga dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Teristimewa keluargaku terutama kedua orangtuaku

Bapak Panus Sidabutar dan Mama Sahaya Sihombing yang telah memberikan

kasih sayang, perhatian, dan dukungan moril maupun materil tanpa henti bagi

penulis serta menguatkan penulis dalam doa-doanya.

Dan penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

3. Prof.Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan dan Guru Besar Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah.

4. Drs. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Kepegawaian dan

(9)

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

7. Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama

perkuliahan.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali

berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi

ini dan para pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

membantu dalam penyelesaian surat-surat.

9. Ibu Surya Indrawati, M.Pd dan Bapak Setiyadi, S.Pd dan seluruh staf pegawai

Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian

administrasi mahasiswa dan surat menyurat.

10.Bapak Fasial Nasution selaku Kepala Lurah Kenangan Baru, Bapak Pasaribu

selaku Kepala Lingkungan X Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut

Sei Tuan yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan

penelitian.

11.Para anak-anak usia 9-12 tahun yang ada di Lingkungan X Kelurahan

Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan yang telah bersedia mengisi

(10)

12.Kepada kakak Mike Ruslina Sidabutar yang banyak membantu penulis selama

dalam perkuliahan baik dari segi materi dan juga dukungan-dukungan serta

motivasi selama dalam perkuliahan.

13.Untuk Putri Anggreani Marbun, S.Pd yang telah banyak memberikan

masukan, doa, semangat dan juga saran-sarannya.

14.Kepada keluarga besar penulis yang selalu memberikan motivasi dan juga

dukungan sehingga penulis selalu termotivasi.

15.Teman-teman KTB “Grace” (Kak Ega Yustari Sinaga, S.Pd, Friska Risma

Dame Sihotang, dan Masuari Rosalitda Perangin-angin) yang saling

memberikan motivasi, mendoakan, dan juga saran-sarannya walaupun

sekarang sudah berhenti di tengah jalan.

16.Sahabat-sahabatku ( Friska Risma Dame Sihotang, Hotmarina Sirait, S.Pd,

Rina Simangunsong, Rosmei Marpaung) yang senantiasa menemani dalam

suka duka, saling menyemangati, mendoakan dan saling memotivasi. Kalian

selalu hadir di tengah-tengah penulis. Terima kasih buat kebersamaan kita

selama ini dan di masa yang akan datang. Sukses buat kedepannya.

17.Untuk Evi C Manullang, S,Pd, Junita Gultom, S.Pd dan Masuari Rosalitda

Perangin-angin, terima kasih buat pertemanan selama ini dan juga motivasi

dan semangatnya.

18.Untuk teman-teman sesama dosen pembimbing skripsi (Lika Friska Gurnida

Sinabariba, S.Pd, Masuari Rosalitda Parangin-angin, Fitri Mariani) yang

saling mendukung satu sama lain, saling mendoakan, memotivasi dan semoga

(11)

19.Kepada Bang Abdi Hakiki Sihotang, S.Pd, Bang Frananta Perangin-angin,

S.Pd, Bang Hamdan Syahputra Siregar terima kasih buat segala dukungan,

motivasi, semangatnya dan juga persahabatan mulai dari awal masuk kuliah

sampai sekarang.

20.Untuk Donensen Manalu dan Hatsuko Silalahi, Agus Evalita Silalahi, Labora

Silaban, Roland Gurning, Fyan Samosir, Rio Napitupulu, Anna Maria

Situmorang terima kasih buat segala dukungan dan motivasinya buat penulis.

21.Teman-teman SMA N. 1 Simanindo (Marissa Christiani Silalahi, Juelf

Roygerst Ambarita, Maryati Manurung, S.Pd, Dodi Edo Sidabutar, Amd,

Gokki Simarmata, dan semua teman-teman kelas XII IPA 3 terima kasih buat

dukungan dan motivasinya.

22.Teman-teman PKL SKB Kota Medan (Ira Manik, Hotmarina Sirait, S.Pd, Siti

Khadijah, Hotma Manullang, Gery Simamora), terima kasih buat segala

dukungannya.

23.Teman-teman Seminar Proposal (M. Alawi, S.Pd, Esterlita Purba, S.Pd dan

Lestarina Sigalingging) yang sama-sama mendoakan dan saling mendukung

selama ini.

24.Teman-teman sidang (Ridho Prawira, S.Pd, Lika Friska Gurnida Sinabariba,

S.Pd, Kak Amra, Kak Novita, Ibu Mutiara Ginting, S.Pd) yang sama-sama

mendoakan.

25.Teman-teman PLS Reguler & Ekstensi (Ardiles Tumanggor, S.Pd, Irhamdani

Pasaribu, Istiana, Mela Khairani Harahap, Siti Khadijah, Muchim Adi

Sihombing, Fitri Mariani, Eva Marito Marbun, Mery Sidauruk, Oktaviani

(12)

Padang, Hotma Manullang, Yanti Sinaga, Noni, Irma Mariati Tamba, S.Pd,

Osnalda, Yovita, Juni, dan seluruhnya teman-teman yang tidak dapat saya

sebutkan satu per satu). Terima kasih dukungan dan kebersamaan kita.

Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih

terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bermanfaat dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2016

(13)
(14)

ii

2.1.2.5 Data Pengguna Alat Komunikasi Telepon Seluler ………….. 34

2.2 Dampak Penggunaan Alat Komunikasi Telepon Seluler Bagi Anak Usia9-12 Tahun ………. 35

2.3 Kerangka Berpikir……… 37

2.4 Hipotesis ………... 38

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……… 39

3.2 Populasi dan Sampel……… 39

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional…………... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data……….…. 41

3.5 Uji Coba Angket …...……….. 43

3.6 Teknik Analsis Data ……… 48

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………... 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……….. 52

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ……… 53

4.3 Pembahasan ……….. 71

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 72

5.2 Saran ………... 73

(15)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Konsumen Telepon Seluler di Indonesia Berdasarkan Umur . 34

Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir ... 38

Gambar 4.1 : Diagram Indikator Penggunaan Alat Komunikasi

Telepon Seluler ... 60

(16)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Skor Item Alternatif Jawaban Responden ... 42

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Instrumen Alat Komunikai Telepon Seluler ... 43

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Instrumen Sikap Sosial Anak ... 43

Tabel 3.4 : Uji Validitas Variabel X (Penggunaan Alat Komunikasi

Telepon Seluler ... 45

Tabel 3.5 : Uji Validitas Variabel Y (Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun) ... 46

Tabel 3.6 : Waktu Penelitian ... 52

Tabel 4.1 : Hasil Skor Rata-ratKemudahan Komunikasi Terutama

Jarak Jauh ... ... 54

Tabel 4.2 : Hasil Skor Rata-rata Menjalin Komunikasi Dengan

Banyak Orang ... 55

Tabel 4.3 : Hasil Skor Rata-rata Banyak Permainan Kreatif

Yang Menantang ... ... 55

Tabel 4.5 : Hasil Skor Rata-rata Terlalu Cepat Puas Dengan

Pengetahuan Dari Telepon Seluler ... 57

Tabel 4.6 : Hasil Skor Rata-rata Tidak Sabar Menghadapi Kelambatan

Dan Kesulitan ... ... 57

Tabel 4.7 : Hasil Skor Rata-rata Kurangnya Sosialisasi Dengan

Teman Sebaya ... ... 58

Tabel 4.8 : Rekapitulasi Dampak Negatif Penggunaan Alat Komunikasi

Telepon Seluler ... 58

Tabel 4.9 : Hasil Skor Rata-rata Kerjasama ... 62

(17)

vi

Tabel 4.11 : Hasil Skor Rta-rata Tenggang Rasa ... 63

Tabel 4.12 : Hasil Skor Rata-rata Egoisme ... 64

Tabel 4.13 : Hasil Skor Rata-rata Prasangka Sosial ... . 65

Tabel 4.14 : Hasil Skor Rata-rata Rasisme ... 65

Tabel 4.15 : Hasil Skor Rata-rata Rasialisme ... . 66

Tabel 4.16 : Hasil Skor Rata-rata Stereotip ... ... 66

Tabel 4.17 : Rekapitulasi Sikap Sosial Negatif Anak Usia 9-12 Tahun ... . 67

(18)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Angket Alat Komunikasi Telepon Seluler ……… 79

Lampiran 2 : Angket Sikap Sosial Anak ………. 82

Lampiran 3 : Uji Coba Angket Penggunaan Alat Komunikasi Telepon Seluler ………... 85

Lampiran 4 :Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Data Uji coba Angket Kemudahan Dalam Komunikasi (X) …………... 86

Lampiran 5 : Uji Coba Angket Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun… 91 Lampiran 6 :Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Data Uji coba Angket Sikap Sosial Anak (Y) ……….. 92

Lampiran 7 : Sebaran Data Penggunaan Alat Komunikasi Telepon Seluler……….. 97

Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Penggunan Alat Komunikasi Telepon Seluler……… 98

Lampiran 9 : Sebaran Data Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun ………. 99

Lampiran 10 : Perhitungan Kategori Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun.. 100

Lampiran 11 :Uji Normalitas ……….. 101

Lampiran 12 : Uji Linieritas Regresi ……….. 105

Lampiran 13 :Daftar Harga Krtitik r Product Moment ………. 110

Lampiran 14 :Daftar Nilai-nilai dalam Distribusi “t” ……… 111

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin

mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia

perlu berkomunikasi.Komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan

manusia. Dengan berkomunikasi, seseorang dapat menyampaikan informasi, ide

ataupun pemikiran, pengetahuan, konsep dan lain-lain kepada orang lain secara

timbal balik, baik sebagai penyampai (komunikator) maupun sebagai penerima

pesan (komunikan) baik yang berlangsung secara verbal dan non verbal.

Perkembangan kegiatan komunikasi itu sendiri sejak permulaan sejarah

hingga sekarang ini, secara sistematis selalu diiringi dengan kemajuan yang

dicapai manusia. Semakin maju peradaban hidup manusia, maka semakin maju

pula kegiatan komunikasi tersebut. Kegiatan tersebut selalu berorientasi pada pola

kehidupan manusia. Perkembangannya terus bergeser sesuai dengan bergesernya

pola hidup dan tatanan kehidupan dari manusia saat itu pula. Seiring dengan

perkembangan tersebut, diikuti dengan kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi yang semakin canggih yang tanpa disadari sudah mempengaruhi

aspek kehidupan manusia. Seperti penggunaan televisi, radio, internet dan ada

pula telepon seluler yang paling sering digunakan oleh manusia sebagai alat

komunikasi dalam berkomunikasi dengan orang lain baik jarak yang dekat

(20)

2

Telepon selular (ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang

mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran

tetap, namun dapat dibawa kemana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu

disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).

Pada mulanya telepon selular dibuat untuk memudahkan orang berkomunikasi

dimana saja, namun ketika masyarakat dapat menggunakan teknologi komunikasi

yang begitu mudah menyebabkan masyarakat semakin jauh secara emosional.

Perkembanganteknologi tersebut ikut mempengaruhi perubahan gaya

hidup manusia. Gaya hidup pragmatis, praktis dan cepat telah menjadi ciri khas

gaya hidup manusia modern, dari siswa sekolah dasar sampai tingkat mahasiswa

telah menggunakantelepon selulersebagai alat bantu komunikasi maupun mencari

informasi. Adapun dampak dari pesatnya perkembangan teknologi di masa

sekarang, khususnya dibidang informasi dan telepon seluler membuat segala yang

sangat sulit ternyata dapat dilakukan dengan mudah dan dalam waktu yang

singkat.

Data menunjukkan tahun 2011 penduduk Indonesia kurang kebih 260 juta

jiwa. dari jumlah penduduk Indonesia tersbeut, yang menggunakan telepon seluler

mencapai 180 juta (Data ATSI/Asosiasi Telepon Seluler Indonesia) dan masih

terjadi peningkatan kenaikan pengguna handphone tiap harinya. Penelitian

Nielson tahun 2009 di Amerika yang dilansir dari blog millik perusahaan riset ini,

membuktikan bahwa hampir sebagian besar anak berusia 8 tahun yang memiliki

telepon seluler, menggunakan untuk mengirimkan SMS. Penelitian ini

menentukan bahwa mayoritas SMS ditujukan kepada teman dan keluarga (90%),

(21)

3

atau screen saver (4%), membeli game (5%), merespn iklan (5%) dan melihat

horoskop mereka sendiri (4%).

Data BPS (Badan Pusat Statistik), menunjukkan bahwa jumlah penduduk

yang memiliki telepon selular atau telepon seluler di Sumatera Utara tahun 2014

sebanyak 46,85 %. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi dan

komunikasi yang semakin maju pesat didalam tata cara hidup manusia. Hal ini

seiring dengan semakin banyaknya perangkat ponsel yang penuh dengan berbagai

ragam kemampuan multimedia, dan bahkan pada model-model tertentu sudah bisa

menjadi fungsi komputer dengan kecepatan komputasi dan juga harganya yang

mudah dijangkau oleh setiap orang.Kondisi ini terlihat dari peningkatan pengguna

telepon seluler tahun 2012 sebanyak 44,43% dan di tahun 2013 sebanyak

Menurut Neilson Company Indonesia jumlah pengguna telepon seluler dari

tahun 2005 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan dan yang paling

mengalami peningkatan adalah pada usia 10-14 tahun dari 20% hingga 80% ,

sedangkan untuk golongan umur di atas 50 tahun tidak ada perkembangan yang

signifikan. Hal ini dikarenakan semakin murahnya telepon seluler dengan

berbagai merek yang mudah dijumpai dan kepraktisan telepon seluler yang dapat

dibawa kemana-mana. Selain itu juga, telepon seluler memberi manfaat dalam hal

berkomunikasi dengan orang lain serta berbagai aplikasi yang terdapat

didalamnya.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh The NPD Group yang

melibatkan anak-anak usia 4-14 tahun pengguna telepon seluler mengalami

kenaikan di tahun 2013 yakni sebesar 13%, dari hasil 10% tahun 2012 dan 3%

(22)

4

Berdasarkan penjelasan di atas, tidak sedikit dampak yang diberikan oleh

penggunaan alat komunikasi telepon seluler baik yang bersifat positif maupun

negatif. Selain memudahkan dalam berkomunikasi sebagai dampak positif yang

didapatkan, terdapat pula dampak negatif yang didapatkan sebagai akibat

menggunakan telepon seluler. Telepon seluler pada saat ini tidak hanya dimiliki

oleh orang dewasa, tetapi anak-anak pun sudah banyak yang memiliki telepon

seluler dengan kecanggihan yang tidak kalah dengan telepon seluler orang

dewasa. Sehingga dampaknya tidak hanya pada orang dewasa saja tetapi pada

anak-anak juga. Misalnya pada anak-anak selain fungsi telepon seluler alat

komunikasi, anak-anak dinilai “ikut-ikutan”terhadap tren saja. Misalnya jika

dilihat dari segi sosial. Kesenjangan akan sangat terllihat antara anak yang berasal

dari keluarga mampu secara finansial dan yang tidak dalam suatu komunitas dari

sekolahnya. Penggunaan telepon seluler secara tidak langsung juga dinilai dapat

mempengaruhi lingkungan pergaulan anak-anak. Kepemilikan telepon seluler oleh

anak berkaitan dengan perkembangan psikologisnya khususnya dalam

mengembangkan kemampuan berinteraksi sosial dan komunikasi serta keinginan

untuk diterima dipergaulannya (popularitas).

Kota Medan memiliki luas 265,1 km2 terdiri dari 21 kecamatan dan 151

kelurahan, salah satunya Lingkungan Blok X di Kelurahan Kenangan Baru

Kecamatan Percut Sei Tuan, pengguna telepon seluler sebagai alat komunikasi

pribadi bukan hanya dimiliki oleh orang dewasa saja namun anak-anak yang

masih duduk di bangku sekolah dasar juga telah memiliki telepon seluler dengan

aplikasi yang canggih seperti Facebook, BBM (Blackberry Messenger),

(23)

5

bahwa sebenarnya penggunaan telepon seluler bagi anak usia sekolah dasar belum

sewajarnya dikarenakan mereka belum dapat memahami secara lebih detail

penggunaan telepon seluler. Selain adanya dampak positif dari penggunaan

telepon seluler yakni memudahkan komunikasi terhadap sesama, terutama

komunikasi jarak jauh. Tetapi dampak negatif dari penggunaan telepon seluler

jauh lebih merugikan terutama bagi anak usia usia sekolah dasar yang masih

dalam tahap perkembangan. Pada anak-anak selain fungsi telepon seluler sebagai

alat komunikasi, anak-anak dinilai ikut-ikutan terhadap tren saja. Banyak hal yang

dapat diperhatikan dari fenomena ini. Misalnya adalah jika dilihat dari segi sosial,

kesenjangan akan sangat terlihat antara anak yang berasal dari keluarga mampu

secara finansial dan yang tidak dalam suatu komunitas di sekolahnya.

Di kelurahan Kenangan Baru II Kecamatan Percut Sei Tuan, pada

umumnya anak-anak usia sekolah dasar telah memiliki telepon seluler sendiri.

Namun yang memiliki telepon seluler rata-rata dari usia 9-12 tahun atau dari kelas

3 sampai kelas 6 sekolah dasarsudah memiliki telepon seluler sendiri. Hal ini

membuat mereka menjadi lebih sering bermain dengan telepon seluler sendiri

daripada dengan temannya sendiri ataupun bermain sambil menggunakan telepon

seluler dengan membuka aplikasi-aplikasi yang ada di telepon seluler mulai dari

facebook, video bergambar dan membukasitus yang tidak mendidik (video porno)

yang belum selayaknya untuk dilihat oleh anak-anak di bawah umur sehingga

pergaulan dengan teman-teman sebayanya menjadi sangat kurang dan sikap sosial

terhadap sesama pun menjadi kurang karena kesibukan dengan telepon seluler

(24)

6

Sikap merupakan suatu masalah yang penting, karena sikap yang ada pada

seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan yang

bersangkutan. Seseorang dapat menduga bagaimana respon atau perilaku yang

akan diambil oleh orang yang bersangkutan terhadap suatu masalah atau keadaan

yang dihadapkan kepadanya, dengan mengetahui sikapnya. Sementara sosial

merupakan suatu yang berkenaan dengan hubungan antara orang-orang atau

kelompok ataupun berkenaan dengan pengaruh orang-orang atau kelompok antara

satu sama lain. Sikap dapat dijabarkan menjadi dua sikap yaitu sikap positif dan

sikap negatif. Sikap berkaitan dengan perasaan positif atau negatif dalam perilaku.

Sikap dipengaruhi oleh kepercayaan seseorang tentang reaksi orang lain atau

kelompok terhadap perilaku dan motivasinya yang memenuhi harapan mereka.

Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan objek tertentu. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk

menjauhi, menghndari, membenci, tidak menyukai objek tertentu.

Sejalan dengan kemajuan teknologi sekarang memberikan banyak manfaat

bagi kehidupan manusia, secara khusus dalam dunia pendidikan yakni dalam

proses pembelajaran mulai dari proses perencanaan pembelajaran, pengelolaan

pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Penggunaan telepon seluler dapat

mempermudah komunikasi jarak jauh pada saat yang bersamaan dan kapan saja

digunakan. telepon seluler juga membantu komunikasi antar individu bahkan

kelompok dengan berbagai fasilitas layanan yang disediakan oleh jasa

telekomunikasi. Tetapi, tidak jarang penggunaan telepon seluler mempengaruhi

sikap sosial anak baik yang bersikap positif seperti kerjasama, solidaritas, dan

(25)

7

egoismenya semakin tinggi karena segala sesuatu telah dipermudah dengan

adanya alat komunikasi telepon seluler.

Sisi positifnya,masyarakat yang menjadi pengguna aktif teknologi,

situs-situs, serta media komunikasi sosial, mereka dapat menyampaikan informasi dan

juga mendapatkan informasi secara lebih mudah. Komunikasi akan terasa menjadi

lebih mudah seiring perkembangan teknologi ini. Tetapi jika dilihat dari sisi

negatifnya, kemajuan teknologi ini membuat orang menjadi malas untuk

berkomunikasi secara langsung. Orang lebih memilih berinteraksi melalui

handphonenya ketimbang berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Contoh,

seorang anak sibuk ber-chatting dengan teman melalui telepon seluler miliknya

ketimbang berbicara dengan saudaranya saat acara keluarga sedang berlangsung.

Kadang kemajuan teknologi ini juga membuat seseorang menjadi kurang peka

dengan ekspresi saat sedang berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Selain itu

juga, dapat mengganggu perkembangan anak terutama pada anak usia sekolah

dasar karena masih dalam tahap perkembangan maka tidak jarang anak sekolah

lebih memperhatikan telepon selulernya daripada pelajaran yang disampaikan.

Menurut Allen dan Marotz (2008:21) mengatakan bahwa perkembangan

anak adalah:

Mengacu pada bertambahnya kompleksitas, perubahan dari sesuatu yang sangat sederhana menjadi sesuatu yang lebih rumit dan rinci. Proses ini meliputi kemajuan yang teratur sepanjang rangkaian yang berurutan atau jalur. Sedikit demi sedikit, pengetahuan, perilaku, dan keterampilan menjadi semakin baik dan berkembang.

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan telepon

seluler bagi anak usia sekolah belum sepantasnya untuk diberikan karena dapat

(26)

8

terfokus pada handphone baik di sekolah maupun di rumah serta penggunaan

telepon seluler yang banyak disalahgunakan oleh anak usia sekolah dasar.

Sesuai dengan hasil wawancara penulis denganKepala Lingkungan Blok X

dan warga masyarakat mengatakan bahwa mereka kurang setuju dengan

penggunaan telepon selulerbagi anak-anak terutama bagi anak usia sekolah dasar.

Karena mereka belum dapat menggunakan telepon seluler dalam arti yang lebih

positif. Selain itu juga, perubahan yang ditimbulkan semenjak memiliki telepon

seluler yakni pergaulan dari anak-anak tersebut menjadi berkurang dengan teman

sepermainannya. Mereka lebih mengutamakan menggunakan handphonenya

daripada bergaul dengan teman sepermainannya. Perubahan dari gaya berbicara

pun sangat terlihat jelas, mereka lebih sering menggunakan bahasa-bahasa gaul

yang sering digunakan dalam bahasa dunia maya. Hal ini juga menyebabkan

orangtua yang lain merasa resah jika anak mereka juga ikut-ikutan terpengaruh

untuk dibelikan telepon seluler seperti teman-temannya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Dampak Penggunaan Alat Komunikasi

Telepon SelulerTerhadap Sikap Sosial Anak Usia 9-12 Tahun Di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Semakin berkurangnya kemampuan interaksi sosial anak di lingkungan

(27)

9

2. Waktu anak yang lebih banyak dengan telepon seluler pribadinya.

3. Sikap anak yang kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

1.3Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah

masalah penelitian ini pada Dampak Penggunaan Alat Komunikasi Telepon

Seluler Bagi Anak Usia 9-12 Tahun Di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan

Percut Sei Tuan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat dampak penggunaan alat

komunikasi telepon seluler terhadap sikap sosial anak usia 9-12 tahun di

Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan?

1.5Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dampak penggunaan alat komunikasi telepon seluler terhadap

sikap sosial anak usia 9-12 tahun di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut

(28)

10

1.6Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis : sebagai bahan masukan bagi orangtua agar tidak

memberikan telepon seluler bagi anaknya yang masih

dalam usia sekolah dasar.

b. Manfaat Teoritis : tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

dan bahan acuan bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian yang sama di lokasi yang

(29)

74 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas, dapat ditarik simpulan sebagai

berikut :

1. Pada dasarnya dampak penggunaan alat komunikasi telepon seluler di

Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Sei Tuan lebih cenderung

pada dampak negatif penggunaan alat komunikasi telepon seluler. Hal ini

dapat dilihat dari perhitungan yang menunjukkan hasil rata-rata

keseluruhan item variabel X sebesar 2,7 sehingga dikategorikan tinggi.

2. Sikap sosial anak usia 9-12 tahun di Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan

Percut Sei Tuan lebih cenderung pada sikap sosial positif anak usia 9-12

tahun dalam penggunaan alat komunikasi telepon seluler. Hal ini terlihat

dari perhitungan variabel (Y) sebesar 2,7 sehingga dikategorikan tinggi.

3. Secara umum terdapat dampak penggunaan alat komunikasi telepon

seluler terhadap sikap sosial anak usia 9-12 tahun di Kelurahan Kenangan

Baru Kecamatan Percut Sei Tuan. Hal ini dibuktikan dengan uji “t” antara

variabel X terhadap Y adalah signifikan dengan harga � �� 3,177 lebih

besar dari �� sebesar 1,684. Hal ini berarti antara variabel X dan

Variabel Y terdapat dampak. Dan untuk melihat seberapa besar kontribusi

dampak penggunaan alat komunikasi telepon seluler terhadap sikap sosial

anak usia 9-12 tahun maka dilakukan perhitungan dengan determinasi dari

variabel X dan Y sebesar 23,42% yang termasuk dalam kategori penilaian

(30)

75

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan maka

saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Dampak penggunaan alat komunikasi telepon seluler lebih cenderung pada

dampak negatif penggunaan alat komunikasi telepon seluler dan untuk

mengatasinya orangtua harus lebih meningkatkan perannya sebagai orangtua

agar seorang anak tidak lebih banyak menghabiskan waktunya dalam

menggunakan telepon seluler

2. Kepada orangtua sebagai pendidik utama agar memperhatikan dan

meningkatkan kemampuan terutama dalam hal membimbing dan mendidik

anak serta mengontrol anakdalammenggunakan telepon seluler.

3. Bagi masyarkat, agar lebih memperhatikan lagi anak-anak yang menggunakan

telepon seluler agar tepat dinasehati dalam penggunaan alat komunikasi

telepon seluler tersebut.

4. Bagi pemerintah, agar tidak menayangkan hal-hal yang tidak sesuai untuk

anak agar tidak merusak psikologis anak dan sebaiknya pemerintah mencabut

hak cipta bagi tontonan yang tidak sepatutnya untuk anak-anak.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

(31)

80

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Ahmadi, Abu, 2000. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Allen, E.K., Marotz, R.L. 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Tekonologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Depdikbud, 2001. Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Bahri S. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta..

Gunarsa, D Singgih. 1993. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta Gunung Mulia.

Hurlock, Elizabeth, B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Iriantara, Yosal.,Syaripuddin Usep. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Kamirsa, 2010. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.

Nawawi, Hadori. 2000. Intereksi Sosial. Jakarta : Gunung Agung.

Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta: Indeks.

Sarwono, Sarlito, W. 1997. Psikologi Sosial Kelompok Dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka

(32)

81

Sugiono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suranto, AW. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soetjipto dan Sjaefieoden,. 1994. Metodologi Ilmu Sosial. Jakarta

Walgito, Bimo. 2011. Psikoogi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset

Winarti, Euis. 2007. Pengembangan Kepribadian. Yogyakata: Graha Ilmu

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. 2002. Jakarta

Skripsi:

Nisa Ansyari Gultom. 2015. Mereduksi Dampak Buruk Gadged Dalam Interaksi Sosial Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Pegajahan T.A 2014/2015. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Medan.

Sumber Jurnal:

Amelia, Vivid. 2013. Hubungan Motivasi Penggunaan Handphone Dengan Kontrol Diri Pada Anak Usia Menengah Akhir Di Sekolah Dasar Negeri Sukun 1 Malang. Jurnal Hasil Penelitian, (Online) Hlm 1-3 dalam http://alumni.uin-malang.ac.id/alumni-detail-08410074 diakses 05 Januari 2016

Fadilah, Ahmad. 2011. Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Handphone (HP) Terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP Negeri 66 Jakarta Selatan. Jurnal

Hasil Penelitian, (Online) dalam http:// www. repository. uinjkt.ac.id/ .../ 1/

103037-AHMAD%20FADILAH-FITK.pdfdiakses 05 Januari 2016

Nikmah, Astin. 2012. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Siswa. Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, (Online), Vol. 5, dalam http://www.dispendik.surabaya.go.id diakses 05 Januari 2016

Salman, Nofri. 2014. Dampak Penggunaan Handphone Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 006 Langgini Bangkinang Kecamatang Bangkinang Kabupaten Kampar. Jurnal Hasil Penelitian, (Online) Hlm 10 dalam http://www.repository.unri.ac.id//.pdf diakses 06 januari 2016

Sumber Internet:

(33)

82

Badan Pusat Statistik Komunikasi. 2014. Persentase Penduduk yang Memiliki/Menguasai Telepon Seluler Menurut Provinsi dan Klasifikasi Daerah. Jakarta: BPS. dalam http://www.bps.go.id, diakses 10 Januari 2016.

CHIP. Co.id. 2013. 35% Anak-anak Ingin Memiliki Smartphone Teranyar, (Online) dalam http:// www. chip. co.id/ news/ corporate-web_internet-gadget/6270/survei_35_persen_anakanak_ingin_miliki_smartphone_teran yar diakses 02 Februari 2016

Internet Sehat, 2012. Anak-anak Lebih Menyukai Tablet PC, (Online) dalam http://ictwatch.com/internetsehat/2012/08/27/anak-anak-kini-lebih men- yukai-tablet-pc/ diakses 02 Februari 2016

Kompasiana. 2015. Handphone Alat Komunikasi Masa Kini, (Online) dalam http://www.kompasiana.com/honey95t/handphone-alat-komunikasi-masa-kini_55291bb3f17e61a1368b457a diakses 09 Februari 2016

Nielsen Newsletter. 2011. Pertumbuhan Pengguna Ponsel di Indonesia Paling Tinggi, (Online) dalam http://www.nielsen.com diakses 25 Februari 2016 Nugraha, Firman. 2011. Perkembangan Pasar Handphone di Indonesia dari

Tahun 2005 hinggaTahun 2010, (Online) dalam http://www.

teknojurnal.com/201103/03/Perkembangan-pasar-handphone-di-Indonesia dari-tahun-2005-hingga-tahun-2010/ diakses 25 Februari 2016

Permatasari, 2013. Dampak Gadget Pada Perkembangan Anak (Online) dalam http:// andari 21 permatasari. blogspot.co.id/2013/05/dampak-gadget-pada-perkembangan-anak.html diakses 28 April 2016

Prasetyo, Septiardi. 2012. Menyikapi Penyalahgunaan Teknologi, (Online) dalam http://septiardi-prasetyo.blogspot.co.id/2012/04/menyikapi penyalahguna- an-teknologi.html diakses 01 Maret 2016

VIVAnews. 2014. Pengguna Ponsel di Indonesia Lampau Jumlah Penduduk,

(Online) dalam http:// teknologi. news. viva. co.id/ news/ read/ 512467-pengguna-ponsel-di-indonesia-lampaui-jumlah-penduduk diakses 21 Januari 2016

Gambar

Gambar 2.1 : Konsumen Telepon Seluler di Indonesia Berdasarkan Umur .
Tabel 4.11 : Hasil Skor Rta-rata Tenggang Rasa .........................................

Referensi

Dokumen terkait

ini berjudul “ Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating”..

Kasang tukang masalah dina ieu panalungtikan nya éta kurangna pangaweruh masarakat Désa Rancakalong Kacamatan Rancakalong Kabupatén Sumedang, hususna ngeunaan seni

Carane gemi kanthi ngurangi tuku jajan lan kesenengan.. Wong nyelengi iku yen kulino ora

wireless ; 4) Akurasi dari sistem yang telah dibangun dalam mendeteksi RAP menunjukkan hasil yang cukup baik, dalam pengujian yang dilakukan menggunakan tiga skenario RAP

Analisis reservoar pada penelitian ini dilakukan setelah dilihat dan analisis dari semua hasil tahapan bahwa proses analisis dengan menggunakan metode AVO mampu

Contoh pada gambar sebelumnya, jika dilakukan penskalaan 1:8, ternyata image aslinya cukup buruk, namun dengan faktor 1:5 didapatkan hasil yang lebih baik, dan kecepatan

[r]

pada acara 5emlnar dan Wotkshop Fenyusunan propolal penelrTian Ddna Dikti. yang diielenggarakan pada hari Jumat, 29 November 2Olj dj Ruang Seminar pLA