PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT
Oleh:
Dewi Novita Sari 41233210112
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pangkalan Berandan pada tanggal 11 November
1994. Ayah bernama Tugiono dan Ibu bernama Julia. Penulis merupakan anak
pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk di SD Negeri
054938, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan ke
SMP Negeri 1 Babalan, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, Penulis
melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Babalan, dan lulus pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, penulis di terima di program studi pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Medan dan lulus tahun
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT DEWI NOVITA SARI (NIM 4123321012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiri Training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok fluida dinamis di SMA Negeri 1 Babalan Kabupaten Langkat.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test, Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI semester II SMA Negeri 1 Babalan T.P 2015/2016. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas 11 MIA-4 sebagai kelas eksperimen dengan diterapkan model pembelajaran Inquiry Training, dan kelas 11 MIA-3 sebagai kelas kontrol dengan diterapkan pembelajaran konvensional, masing-masing kelas sebanyak 34 siswa, Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Instrumen berupa test uraian sebanyak 8 soal.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik, skripsi berjudul. “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis di SMA Negeri 1 Babalan
Kabupaten Langkat”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Purwanto. S.Si., M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd , Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si dan
Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.S selaku dosen pembanding yang telah memberikan
masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si
selaku dosen pembimbing Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
selaku ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku
ketua prodi pendidikan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta
staf dan pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu
penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd, selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada bapak Aspen
Manik, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan bapak Drs. Sudiatman, S.Pd selaku
kepala sekolah SMA Negeri 1 Babalan atas ijin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Tugiono
dan Ibunda Julia yang selalu memberikan dorongan, do’a dan dana kepada saya
selama menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada adik-adikku
Afriadi Adha, Juanda, dan Fadli Gustian serta sepupu saya Sukmawaty. Juga
v
Sitepu, Irma Asiyah, M. Fadli Suriadi, Aisyah, Laina Miska, Dewi Ratna Pertiwi
yang selalu setia mendampingi dan selalu memberi semangat serta dukungannya
kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga kepada teman-teman PPL SMP Negeri 2 Babalan, rekan-rekan
Fisika Stambuk 2012 yang sama-sama berjuang telah memberi motivasi
khususnya Fisika Ekstensi A 2012 yaitu Joan, Evi, Fakhrun, Laila, Dahniati,
Hana, Irene, Andi, Astrid, Edi, Dulas, Anju, Dewi Sartika, Juni, Felisa, Adel, dan
Sari. Yang teristimewa untuk Wiwik Lestari Zega yang telah memberikan
semangat dan dorongan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan
namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita.
Medan, Juli 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Hasil Belajar 7
2.1.3 Aktivitas Belajar 8
2.1.4 Model Pembelajaran 10
2.1.4.1 Model Pembelajaran Inquiry Training 11
2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Inquiry Training 16 2.15 Hasil - Hasil Penelitian Model Inquiry Training 17
2.1.5 Pembelajaran Konvensional 17
2.1.6 Materi Pembelajaran Fluida Dinamis 19
2.1.6.1. Fluida Ideal 19
2.1.6.2 Azas Kontinuitas 21
2.1.6.3 Hukum Bernoulli 24
2.1.6.4 Penerapan hukum Bernoulli 25
2.2 Kerangka Konseptual 32
2.3 Hipotesis 33
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 34
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.3 Variabel Penelitian 34
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 34
3.5 Prosedur Penelitian 35
vii
3.6.1 Pretes 38
3.6.2 Postes 38
3.7 Instrumen Penelitian 38
3.7.1 Tes Hasil belajar 38
3.7.2 Observasi Aktivitas Belajar Siswa 40
3.7.3 Validitas Isi 41
3.7.4 Validitas Ramalan 42
3.8 Teknik Analisis Data 46
3.8.1 Menentukan Mean dan Simpangan Baku 46
3.8.2 Uji Normalitas 47
3.8.3 Uji Homogenitas 48
3.8.4 Pengujian Hipotesis 48
3.8.4.1 Uji Kesamaan rata-rata pretes 48
3.8.4.2 Uji Kesamaan rata-rata postes 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52
4.1. Hasil Penelitian 52
4.2. Pembahasan 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65
5.1. Kesimpulan 65
5.2. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 67
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Garis Arus 20
Gambar 2.2 Aliran laminar 20
Gambar 2.3 Aliran turbulen 21
Gambar 2.4. Air yang keluar dari keran 21
Gambar 2.5 Fluida mengalir dalam pipa 21
Gambar 2.6 Zat air yang mengalir pada pipa dari penampang 22
Gambar 2.7. Fluida yang keluar dari dasar wadah 25
Gambar 2.8. Fluida yang mengalir pada pipa 26
Gambar 2.9 Venturimeter tanpa manometer 27
Gambar 2.10 Tabung pitot 29
Gambar 2.11 Sayap pesawat terbang 30
Gambar 2.12 (a) Ketika sayap pesawat horizontal 31
Gambar 2.12 (b) Ketika sayap pesawat dimiringkan 31
Gambar 2.13 Penyemprot parfum 32
Gambar.3.1 Skema prosedur penelitian 37
Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen 54
Gambar 4.2 Diagram batang data pretes kelas kontrol 54
Gambar 4.3 Diagram batang data postes kelas eksperimen 56
Gambar 4.4 Diagram batang data postes kelas kontrol 56
Gambar 4.5 Diagram aktivitas siswa pada pertemuan I 60
Gambar 4.6 Diagram aktivitas siswa pada pertemuan II 61
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Struktur Pengajaran 15
Tabel 2.2. hasil – hasil penelitian dengan model Inquiry Training 17
Tabel 3.1. Two group pretest – posttest design 35
Tabel 3.2 Kriteria penskoran tes uraian 38
Tabel 3.3. Kisi – kisi tes hasil belajar siswa 39
Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan minimum siswa 39
Tabel 3.5 Pedoman penilaiaan aktivitas belajar siswa 40
Tabel 3.6.Taraf aktivitas belajar siswa 41
Tabel 3.7 Kategori Validitas tes 43
Tabel 3.8. Kategori daya beda tes 44
Tabel 3.9 Kriteria daya beda tes 45
Tabel 3.10 kategori taraf kesukaran item 45
Tabel 3.11 Kriteria taraf kesukaran tes 46
Tabel 4.1. Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 53
Tabel 4.2. Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 55
Tabel 4.3. Uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 57
Tabel 4.4. Ringkasan hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol 57 Tabel 4.5. Uji hipotesis data pretes 58
Tabel 4.6. Ringkasan perhitungan uji hipotesis postes 59
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP I 69
Lampiran 2 RPP II 82
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS-1) 96
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS-2) 99
Lampiran 5 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 102
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 109
Lampiran 7 Angket Siswa 111
Lampiran 8 Angket Pembelajaran Guru 114
Lampiran 9 Hasil Observasi Angket 116
Lampiran 10 Pedoman Penskoran Validator 118
Lampiran 11 Rekapitulasi Validitas Tes Instrumen Penelitian 125
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar 126
Lampiran 13 Rekapitulasi reliabilitas 128
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas 130
Lampiran 15 Rekapitulasi Daya Beda 136
Lampiran 16 Perhitungan Daya Beda 138
Lampiran 17 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Tes 140
Lampiran 18 Perhitungan Taraf Kesukaran 142
Lampiran 19 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 144
Lampiran 20 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen 146
Lampiran 21 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol 148
Lampiran 22 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol 150
Lampiran 23 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 152
Lampiran 24 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi 154
Lampiran 25 Uji Normalitas Data 157
Lampiran 26 Uji Homogenitas 161
Lampiran 27 Uji t 2 Pihak 164
Lampiran 28 Uji t 1 Pihak 167
xi
Lampiran 30 Distribusi Data Observasi Aktivitas Pertemuan I 172
Lampiran 31 Distribusi Data Observasi Aktivitas Pertemuan II 174
Lampiran 32 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 178
Lampiran 33 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 179
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian 181
Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 184
Lampiran 36 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 185
Lampiran 37 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 186
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang mampu bersaing di era globalisasi. Upaya yang tepat untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan seyogianya berfungsi
sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah
pendidikan (Trianto.2011:4). Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh berkembang
sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam
mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara . Menurut
Sanjaya (2011:2) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Sanjaya (2011:1) mengemukakan bahwa dalam
proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan
berfikir dan pendidikan disekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai
bahan ajar yang harus dihafal; pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan
mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki; dengan kata lain, proses
pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas,
memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk
membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.
Salah satu mata pelajaran yang memiliki nilai yang cukup rendah dan
kurang diminati oleh siswa adalah mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan peneliti dengan melakukan observasi dikelas XI SMA Negeri 1
Babalan diperoleh data hasil belajar fisika siswa sebanyak 35% atau 15 orang dari
2
43 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika dikatakan rendah. Peneliti juga
memberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap mata pelajaran
fisika. Diperoleh hasil sebanyak 96 % siswa menyatakan bahwa metode yang
sering dilakukan guru adalah ceramah dan mencatat serta mengerjakan soal-soal.
Hal ini menujukkan model pembelajaran yang digunakan guru masih
konvensional. Sebanyak 78% siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika itu adalah
pelajaran yang sulit. Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit karena
menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus. Hal tersebut
berhubungan dengan aktivitas pembelajaran yang sering dilakukan guru di kelas
yaitu hanya membahas soal-soal fisika dan sebanyak 60% siswa lebih menyukai
pembelajaran fisika dengan metode praktikum dan demonstrasi.
Berdasarkan hasil angket guru diketahui bahwa 50% siswa yang aktif
didalam pembelajaran dan 50% siswa tidak aktif didalam pembelajaran. Hal ini
dikarenakan metode pembelajaran fisika yang kurang bervariasi. Proses
pembelajaran fisika guru hanya menjelaskan materi, menjelaskan rumus, memberi
contoh soal dan memberikan tugas rumah, sehingga siswa dalam pembelajaran
fisika menjadi penerima informasi pasif. Siswa lebih banyak belajar dengan
menerima, mencatat dan menghafal pelajaran. Hal inilah yang membuat hasil
belajar fisika yang diperoleh kurang maksimal. Pada pembelajaran fisika suasana
pembelajaran mengarah ke teacher centered sehingga siswa terkesan pasif.
Kemampuan pemahaman siswa terhadap materi fisika dapat ditingkatkan
dengan menciptakan dan menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered) yang menuntut siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk
memahami konsep sehingga materi yang dipelajari dapat dipahami dan dikuasai
serta diaplikasikan dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Disini
penulis menawarkan model pembelajaran Inqury Training untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Menurut Joice (2011 : 202) dengan penggunaan model
pembelajaran inquiry training dirancang untuk membawa siswa langsung kedalam
proses-proses ilmiah melalui latihan. Model ini membantu siswa untuk
3
diperlukan untuk mengajukan petanyaan dan menemukan jawabannya. Melalui
model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan pertanyaan mengapa
sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data
secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat
digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Model
pembelajaran Inquiry Training dimulai dengan menyajikan peristiwa yang
mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa – siswa yang menghadapi situasi
tersebut akan termotivasi menemukan jawaban masalah-masalah yang masih
menjadi teka-teki tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk
mengajarkan prosedur pengkajian sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran Inquiry Training.
Penelitian mengenai model pembelajaran inquiry training sudah pernah
diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Iramaya (2015) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II di SMA Negeri 1
Silimakuta Saribu Dolok T.P. 2014/2015” diperoleh nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen 36,86 dan kelas kontrol 33,89. Nilai rata-rata postes pada kelas
eksperimen sebesar 72,35 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 62,59. Namun
masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini, dimana kendala yang dialami
peneliti yaitu kurangnya penglokasian waktu yang masih kurang efesien sehingga
kegiatan belajar dan hasil belajar diperoleh masih kurang baik. Untuk mengatasi
hal itu dengan cara memberitahukan terlebih dahulu kepada siswa alokasi waktu
saat melakukan praktikum dan mengimformasikan kepada siswa langkah-langkah
diskusi yang akan dikerjakan serta menyajikan pembelajaran yang inovatif
melalui model yang memicu semangat siswa.
Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitra (2015) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hukum Newton Di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015 dalam hasil penelitiannya diperoleh nilai rata pretes kelas eksperimen 33.13 dengan standar deviasi 12,40 dan nilai
4
selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70.03
dengan standar deviasi 9,25 dan kelas kontrol 57,32 dengan standar deviasi 11,19.
Sehingga terlihat model pembelajaran inquiry training yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa di kelas eksperimen. Namun masih terdapat kelemahan dalam
penelitian ini, dimana kendala yang dialami peneliti yaitu kurang mampu
mengontrol kelas saat melakukan diskusi kelompok sehingga kondisi kelas
menjadi tidak kondusif . Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, peneliti akan
menambah fasilitator untuk membantu siswa agar pembelajaran lebih terarah dan
efektif. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, dan waktu penelitian.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT.
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika yang masih rendah.
2. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana
pembelajarannya berfokus pada guru.
3. Penggunaan metode yang dilakukan kurang bervariasi yaitu metode
ceramah, tanya jawab dan tugas.
4. Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada hitungan matematis dan
5
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inquiry
training untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas
kontrol.
2. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Babalan dan objek yang diteliti
adalah siswa kelas XI semester II T.A 2015/2016.
3. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah fluida dinamis.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai batasan masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training dan konvensional pada materi pokok fluida
dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Babalan?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran inqury training pada materi pokok fluida dinamis kelas XI
semester II di SMA Negeri 1 Babalan?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran inqury training terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis kelas XI semester II di
SMA Negeri 1 Babalan?
1.5Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran inqury training dan konvensional pada materi pokok
fluida dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Babalan.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok
6
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inqury training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok fluida dinamis kelas XI
semester II di SMA Negeri 1 Babalan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan untuk guru fisika dalam memilih model
pembelajaran yang menyediakan berbagai pengalaman belajar.
2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran inquiry training untuk dapat diterapkan dimasa yang akan
datang.
3. Menambah pengalaman bagi peneliti dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training.
4. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok fluida
dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Babalan.
5. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya
yang akan mengkaji dan membahas masalah yang relevan dengan
penelitian ini.
1.7 Definisi Operasional
1. Inquiry Training adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui
latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode
waktu yang singkat (Joyce. 2011: 201).
2. Hasil belajar adalah melukiskan tingkat (kadar) pencapaian siswa atas
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Tanjung.R. 2013 :11).
3. Model pembelajaran adalah : “Kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
65
65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian
hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquiry Training
pada materi Fluida Dinamis di SMA Negeri 1 Babalan diperoleh nilai
rata-rata yaitu 79,04 diatas dari nilai KKM. Sedangkan hasil belajar siswa
menggunakan pembelajaran Konvensional pada materi Fluida Dinamis di
SMA Negeri 1 Babalan diperoleh nilai rata-rata yaitu 68 dibawah dari
nilai KKM.
2. Aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Inquiry
Training pada materi Fluida Dinamis di SMA Negeri 1 Babalan dengan
presentasi meningkat dari pertemuan I dengan presentasi nilai rata-rata
62,7 % hingga pertemuan II dengan presentasi nilai rata-rata 78 %.
3. Ada pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran Inquiry
Training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di
SMA Negeri 1 Babalan.
3.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Pada penelitian ini peneliti masih mempunyai kekurangan yaitu pada
alokasi waktu. Pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan materi
yang sama sebaiknya menggunakan waktu dengan cermat saat pembagian
kelompok dan diharapkan lebih mengkoordinir siswa selama diskusi
kelompok berlangsung.
2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya memberikan motivasi agar siswa merasa percaya diri untuk
66
3. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami bahwa model
pembelajaran Inquiry Training sebagai salah satu upaya meningkatkan
67
DAFTAR PUSTAKA
Amri, S., Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Arikunto, S., (2005), ProsedurPenelitian, Penerbit PT RinekaCipta, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, (1992), Penyusunan Penskoran dan penggunaan Tes Prestasi Belajar Bentuk Uraian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian, Jakarta.
Dimyati dan Mujdiono., (2010), Belajar dan Pembelajaran, RinekaCipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fitra, (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hukum Newton Di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015 Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Gaol, Desi K.L., dan Makmur S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal, FMIPA, Unimed, Medan.
Joice,B.,Weil,M., dan Calhoun, E., (2011), models of teaching: model-model pengajaran edisi kedelapan, Pustaka Pelajar, Jakarta.
Kanginan, M., (2014), Fisika SMA 2, Erlangga, Jakarta.
Margono, S., (2009), Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Prosess Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman., (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada, Jakarta.
68
Sudaryono., dan Gaguk M., (2013), Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, Graha Ilmu , Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Tanjung,R., (2013), Evaluasi Hasil Belajar Fisika, Unimed Press, Medan
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.
Sani, R.A dan Syihab, MZAT., 2010, Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training ( Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Beringin,, Jurnal, FMIPA, Unimed, Medan.