• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI

POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT

Oleh:

Dewi Novita Sari 41233210112

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pangkalan Berandan pada tanggal 11 November

1994. Ayah bernama Tugiono dan Ibu bernama Julia. Penulis merupakan anak

pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk di SD Negeri

054938, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan ke

SMP Negeri 1 Babalan, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, Penulis

melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Babalan, dan lulus pada tahun 2012. Pada

tahun 2012, penulis di terima di program studi pendidikan Fisika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Medan dan lulus tahun

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI

POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT DEWI NOVITA SARI (NIM 4123321012)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiri Training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok fluida dinamis di SMA Negeri 1 Babalan Kabupaten Langkat.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test, Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI semester II SMA Negeri 1 Babalan T.P 2015/2016. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas 11 MIA-4 sebagai kelas eksperimen dengan diterapkan model pembelajaran Inquiry Training, dan kelas 11 MIA-3 sebagai kelas kontrol dengan diterapkan pembelajaran konvensional, masing-masing kelas sebanyak 34 siswa, Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Instrumen berupa test uraian sebanyak 8 soal.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat

dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik, skripsi berjudul. “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis di SMA Negeri 1 Babalan

Kabupaten Langkat”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di

jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Purwanto. S.Si., M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada

Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd , Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si dan

Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.S selaku dosen pembanding yang telah memberikan

masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si

selaku dosen pembimbing Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si

selaku ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku

ketua prodi pendidikan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta

staf dan pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu

penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis,

M.Pd, selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada bapak Aspen

Manik, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan bapak Drs. Sudiatman, S.Pd selaku

kepala sekolah SMA Negeri 1 Babalan atas ijin penelitian yang diberikan.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Tugiono

dan Ibunda Julia yang selalu memberikan dorongan, do’a dan dana kepada saya

selama menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada adik-adikku

Afriadi Adha, Juanda, dan Fadli Gustian serta sepupu saya Sukmawaty. Juga

(6)

v

Sitepu, Irma Asiyah, M. Fadli Suriadi, Aisyah, Laina Miska, Dewi Ratna Pertiwi

yang selalu setia mendampingi dan selalu memberi semangat serta dukungannya

kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga kepada teman-teman PPL SMP Negeri 2 Babalan, rekan-rekan

Fisika Stambuk 2012 yang sama-sama berjuang telah memberi motivasi

khususnya Fisika Ekstensi A 2012 yaitu Joan, Evi, Fakhrun, Laila, Dahniati,

Hana, Irene, Andi, Astrid, Edi, Dulas, Anju, Dewi Sartika, Juni, Felisa, Adel, dan

Sari. Yang teristimewa untuk Wiwik Lestari Zega yang telah memberikan

semangat dan dorongan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan

namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu

pendidikan kita.

Medan, Juli 2016

Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.3 Aktivitas Belajar 8

2.1.4 Model Pembelajaran 10

2.1.4.1 Model Pembelajaran Inquiry Training 11

2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Inquiry Training 16 2.15 Hasil - Hasil Penelitian Model Inquiry Training 17

2.1.5 Pembelajaran Konvensional 17

2.1.6 Materi Pembelajaran Fluida Dinamis 19

2.1.6.1. Fluida Ideal 19

2.1.6.2 Azas Kontinuitas 21

2.1.6.3 Hukum Bernoulli 24

2.1.6.4 Penerapan hukum Bernoulli 25

2.2 Kerangka Konseptual 32

2.3 Hipotesis 33

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.3 Variabel Penelitian 34

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 34

3.5 Prosedur Penelitian 35

(8)

vii

3.6.1 Pretes 38

3.6.2 Postes 38

3.7 Instrumen Penelitian 38

3.7.1 Tes Hasil belajar 38

3.7.2 Observasi Aktivitas Belajar Siswa 40

3.7.3 Validitas Isi 41

3.7.4 Validitas Ramalan 42

3.8 Teknik Analisis Data 46

3.8.1 Menentukan Mean dan Simpangan Baku 46

3.8.2 Uji Normalitas 47

3.8.3 Uji Homogenitas 48

3.8.4 Pengujian Hipotesis 48

3.8.4.1 Uji Kesamaan rata-rata pretes 48

3.8.4.2 Uji Kesamaan rata-rata postes 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52

4.1. Hasil Penelitian 52

4.2. Pembahasan 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65

5.1. Kesimpulan 65

5.2. Saran 65

DAFTAR PUSTAKA 67

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Garis Arus 20

Gambar 2.2 Aliran laminar 20

Gambar 2.3 Aliran turbulen 21

Gambar 2.4. Air yang keluar dari keran 21

Gambar 2.5 Fluida mengalir dalam pipa 21

Gambar 2.6 Zat air yang mengalir pada pipa dari penampang 22

Gambar 2.7. Fluida yang keluar dari dasar wadah 25

Gambar 2.8. Fluida yang mengalir pada pipa 26

Gambar 2.9 Venturimeter tanpa manometer 27

Gambar 2.10 Tabung pitot 29

Gambar 2.11 Sayap pesawat terbang 30

Gambar 2.12 (a) Ketika sayap pesawat horizontal 31

Gambar 2.12 (b) Ketika sayap pesawat dimiringkan 31

Gambar 2.13 Penyemprot parfum 32

Gambar.3.1 Skema prosedur penelitian 37

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen 54

Gambar 4.2 Diagram batang data pretes kelas kontrol 54

Gambar 4.3 Diagram batang data postes kelas eksperimen 56

Gambar 4.4 Diagram batang data postes kelas kontrol 56

Gambar 4.5 Diagram aktivitas siswa pada pertemuan I 60

Gambar 4.6 Diagram aktivitas siswa pada pertemuan II 61

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Struktur Pengajaran 15

Tabel 2.2. hasil – hasil penelitian dengan model Inquiry Training 17

Tabel 3.1. Two group pretest – posttest design 35

Tabel 3.2 Kriteria penskoran tes uraian 38

Tabel 3.3. Kisi – kisi tes hasil belajar siswa 39

Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan minimum siswa 39

Tabel 3.5 Pedoman penilaiaan aktivitas belajar siswa 40

Tabel 3.6.Taraf aktivitas belajar siswa 41

Tabel 3.7 Kategori Validitas tes 43

Tabel 3.8. Kategori daya beda tes 44

Tabel 3.9 Kriteria daya beda tes 45

Tabel 3.10 kategori taraf kesukaran item 45

Tabel 3.11 Kriteria taraf kesukaran tes 46

Tabel 4.1. Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 53

Tabel 4.2. Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 55

Tabel 4.3. Uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 57

Tabel 4.4. Ringkasan hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol 57 Tabel 4.5. Uji hipotesis data pretes 58

Tabel 4.6. Ringkasan perhitungan uji hipotesis postes 59

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP I 69

Lampiran 2 RPP II 82

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS-1) 96

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS-2) 99

Lampiran 5 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 102

Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 109

Lampiran 7 Angket Siswa 111

Lampiran 8 Angket Pembelajaran Guru 114

Lampiran 9 Hasil Observasi Angket 116

Lampiran 10 Pedoman Penskoran Validator 118

Lampiran 11 Rekapitulasi Validitas Tes Instrumen Penelitian 125

Lampiran 12 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar 126

Lampiran 13 Rekapitulasi reliabilitas 128

Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas 130

Lampiran 15 Rekapitulasi Daya Beda 136

Lampiran 16 Perhitungan Daya Beda 138

Lampiran 17 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Tes 140

Lampiran 18 Perhitungan Taraf Kesukaran 142

Lampiran 19 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 144

Lampiran 20 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen 146

Lampiran 21 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol 148

Lampiran 22 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol 150

Lampiran 23 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 152

Lampiran 24 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi 154

Lampiran 25 Uji Normalitas Data 157

Lampiran 26 Uji Homogenitas 161

Lampiran 27 Uji t 2 Pihak 164

Lampiran 28 Uji t 1 Pihak 167

(12)

xi

Lampiran 30 Distribusi Data Observasi Aktivitas Pertemuan I 172

Lampiran 31 Distribusi Data Observasi Aktivitas Pertemuan II 174

Lampiran 32 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 178

Lampiran 33 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 179

Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian 181

Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 184

Lampiran 36 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 185

Lampiran 37 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 186

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

yang sangat kompleks dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia

(SDM) yang mampu bersaing di era globalisasi. Upaya yang tepat untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan seyogianya berfungsi

sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah

pendidikan (Trianto.2011:4). Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting

bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh berkembang

sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam

mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara . Menurut

Sanjaya (2011:2) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Sanjaya (2011:1) mengemukakan bahwa dalam

proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan

berfikir dan pendidikan disekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai

bahan ajar yang harus dihafal; pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan

mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki; dengan kata lain, proses

pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas,

memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk

membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Salah satu mata pelajaran yang memiliki nilai yang cukup rendah dan

kurang diminati oleh siswa adalah mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan peneliti dengan melakukan observasi dikelas XI SMA Negeri 1

Babalan diperoleh data hasil belajar fisika siswa sebanyak 35% atau 15 orang dari

(14)

2

43 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika dikatakan rendah. Peneliti juga

memberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap mata pelajaran

fisika. Diperoleh hasil sebanyak 96 % siswa menyatakan bahwa metode yang

sering dilakukan guru adalah ceramah dan mencatat serta mengerjakan soal-soal.

Hal ini menujukkan model pembelajaran yang digunakan guru masih

konvensional. Sebanyak 78% siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika itu adalah

pelajaran yang sulit. Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit karena

menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus. Hal tersebut

berhubungan dengan aktivitas pembelajaran yang sering dilakukan guru di kelas

yaitu hanya membahas soal-soal fisika dan sebanyak 60% siswa lebih menyukai

pembelajaran fisika dengan metode praktikum dan demonstrasi.

Berdasarkan hasil angket guru diketahui bahwa 50% siswa yang aktif

didalam pembelajaran dan 50% siswa tidak aktif didalam pembelajaran. Hal ini

dikarenakan metode pembelajaran fisika yang kurang bervariasi. Proses

pembelajaran fisika guru hanya menjelaskan materi, menjelaskan rumus, memberi

contoh soal dan memberikan tugas rumah, sehingga siswa dalam pembelajaran

fisika menjadi penerima informasi pasif. Siswa lebih banyak belajar dengan

menerima, mencatat dan menghafal pelajaran. Hal inilah yang membuat hasil

belajar fisika yang diperoleh kurang maksimal. Pada pembelajaran fisika suasana

pembelajaran mengarah ke teacher centered sehingga siswa terkesan pasif.

Kemampuan pemahaman siswa terhadap materi fisika dapat ditingkatkan

dengan menciptakan dan menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa (student

centered) yang menuntut siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk

memahami konsep sehingga materi yang dipelajari dapat dipahami dan dikuasai

serta diaplikasikan dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Disini

penulis menawarkan model pembelajaran Inqury Training untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Menurut Joice (2011 : 202) dengan penggunaan model

pembelajaran inquiry training dirancang untuk membawa siswa langsung kedalam

proses-proses ilmiah melalui latihan. Model ini membantu siswa untuk

(15)

3

diperlukan untuk mengajukan petanyaan dan menemukan jawabannya. Melalui

model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan pertanyaan mengapa

sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data

secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat

digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Model

pembelajaran Inquiry Training dimulai dengan menyajikan peristiwa yang

mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa – siswa yang menghadapi situasi

tersebut akan termotivasi menemukan jawaban masalah-masalah yang masih

menjadi teka-teki tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk

mengajarkan prosedur pengkajian sesuai dengan langkah-langkah model

pembelajaran Inquiry Training.

Penelitian mengenai model pembelajaran inquiry training sudah pernah

diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Iramaya (2015) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II di SMA Negeri 1

Silimakuta Saribu Dolok T.P. 2014/2015” diperoleh nilai rata-rata pretes kelas

eksperimen 36,86 dan kelas kontrol 33,89. Nilai rata-rata postes pada kelas

eksperimen sebesar 72,35 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 62,59. Namun

masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini, dimana kendala yang dialami

peneliti yaitu kurangnya penglokasian waktu yang masih kurang efesien sehingga

kegiatan belajar dan hasil belajar diperoleh masih kurang baik. Untuk mengatasi

hal itu dengan cara memberitahukan terlebih dahulu kepada siswa alokasi waktu

saat melakukan praktikum dan mengimformasikan kepada siswa langkah-langkah

diskusi yang akan dikerjakan serta menyajikan pembelajaran yang inovatif

melalui model yang memicu semangat siswa.

Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitra (2015) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hukum Newton Di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015 dalam hasil penelitiannya diperoleh nilai rata pretes kelas eksperimen 33.13 dengan standar deviasi 12,40 dan nilai

(16)

4

selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70.03

dengan standar deviasi 9,25 dan kelas kontrol 57,32 dengan standar deviasi 11,19.

Sehingga terlihat model pembelajaran inquiry training yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas eksperimen. Namun masih terdapat kelemahan dalam

penelitian ini, dimana kendala yang dialami peneliti yaitu kurang mampu

mengontrol kelas saat melakukan diskusi kelompok sehingga kondisi kelas

menjadi tidak kondusif . Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, peneliti akan

menambah fasilitator untuk membantu siswa agar pembelajaran lebih terarah dan

efektif. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, dan waktu penelitian.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI SMA NEGERI 1 BABALAN KABUPATEN LANGKAT.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika yang masih rendah.

2. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana

pembelajarannya berfokus pada guru.

3. Penggunaan metode yang dilakukan kurang bervariasi yaitu metode

ceramah, tanya jawab dan tugas.

4. Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada hitungan matematis dan

(17)

5

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inquiry

training untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas

kontrol.

2. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Babalan dan objek yang diteliti

adalah siswa kelas XI semester II T.A 2015/2016.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah fluida dinamis.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai batasan masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training dan konvensional pada materi pokok fluida

dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Babalan?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran inqury training pada materi pokok fluida dinamis kelas XI

semester II di SMA Negeri 1 Babalan?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran inqury training terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis kelas XI semester II di

SMA Negeri 1 Babalan?

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran inqury training dan konvensional pada materi pokok

fluida dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Babalan.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok

(18)

6

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inqury training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok fluida dinamis kelas XI

semester II di SMA Negeri 1 Babalan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan untuk guru fisika dalam memilih model

pembelajaran yang menyediakan berbagai pengalaman belajar.

2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model

pembelajaran inquiry training untuk dapat diterapkan dimasa yang akan

datang.

3. Menambah pengalaman bagi peneliti dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training.

4. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok fluida

dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Babalan.

5. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya

yang akan mengkaji dan membahas masalah yang relevan dengan

penelitian ini.

1.7 Definisi Operasional

1. Inquiry Training adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui

latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode

waktu yang singkat (Joyce. 2011: 201).

2. Hasil belajar adalah melukiskan tingkat (kadar) pencapaian siswa atas

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Tanjung.R. 2013 :11).

3. Model pembelajaran adalah : “Kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

(19)

65

65 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian

hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquiry Training

pada materi Fluida Dinamis di SMA Negeri 1 Babalan diperoleh nilai

rata-rata yaitu 79,04 diatas dari nilai KKM. Sedangkan hasil belajar siswa

menggunakan pembelajaran Konvensional pada materi Fluida Dinamis di

SMA Negeri 1 Babalan diperoleh nilai rata-rata yaitu 68 dibawah dari

nilai KKM.

2. Aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Inquiry

Training pada materi Fluida Dinamis di SMA Negeri 1 Babalan dengan

presentasi meningkat dari pertemuan I dengan presentasi nilai rata-rata

62,7 % hingga pertemuan II dengan presentasi nilai rata-rata 78 %.

3. Ada pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran Inquiry

Training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di

SMA Negeri 1 Babalan.

3.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Pada penelitian ini peneliti masih mempunyai kekurangan yaitu pada

alokasi waktu. Pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan materi

yang sama sebaiknya menggunakan waktu dengan cermat saat pembagian

kelompok dan diharapkan lebih mengkoordinir siswa selama diskusi

kelompok berlangsung.

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama,

sebaiknya memberikan motivasi agar siswa merasa percaya diri untuk

(20)

66

3. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami bahwa model

pembelajaran Inquiry Training sebagai salah satu upaya meningkatkan

(21)

67

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S., Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Arikunto, S., (2005), ProsedurPenelitian, Penerbit PT RinekaCipta, Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, (1992), Penyusunan Penskoran dan penggunaan Tes Prestasi Belajar Bentuk Uraian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian, Jakarta.

Dimyati dan Mujdiono., (2010), Belajar dan Pembelajaran, RinekaCipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fitra, (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hukum Newton Di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015 Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Gaol, Desi K.L., dan Makmur S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal, FMIPA, Unimed, Medan.

Joice,B.,Weil,M., dan Calhoun, E., (2011), models of teaching: model-model pengajaran edisi kedelapan, Pustaka Pelajar, Jakarta.

Kanginan, M., (2014), Fisika SMA 2, Erlangga, Jakarta.

Margono, S., (2009), Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Prosess Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman., (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada, Jakarta.

(22)

68

Sudaryono., dan Gaguk M., (2013), Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, Graha Ilmu , Jakarta.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Tanjung,R., (2013), Evaluasi Hasil Belajar Fisika, Unimed Press, Medan

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Sani, R.A dan Syihab, MZAT., 2010, Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training ( Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Beringin,, Jurnal, FMIPA, Unimed, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

[r]

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

Format basisdata yang digunakan dalam Sistem lnforrnasi DAS Citanduy adalah sistem basisdata relasional yaitu sistem basisdata yang didaiamnya terdiri dari kumpulan tabel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel keamanan, privasi, nama merek, website dan navigasi, informasi dan kebijakan pengembalian dalam mempengaruhi

[r]