RANCANG BANGUN APLIKASI PEMESANAN BARANG
PADA PT KASA HUSADA WIRA JAWA TIMUR
KERJA PRAKTIK
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
DWIKI ANDHIKA SATRIA BUJANA
13410110009
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 2
2.1 Tentang Perusahaan ... 2
2.2 Visi dan Misi ... 6
2.3 Struktur Organisasi ... 6
2.4 Departemen Pemasaran ... 7
BAB III LANDASAN TEORI ... 9
xii
3.2 Manajemen Pemasaran ... 9
3.3 Saluran Distribusi ... 10
3.4 Visual Studio ... 11
3.5 Basis Data ... 11
3.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 11
3.5.2 Model Relasional ... 12
3.5.3 Model Sistem ... 13
3.5.4 Data Flow Diagram ... 13
BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN ... 14
4.1 Analisis Sistem ... 14
4.2 Desain Sistem ... 16
4.2.1 System Flow ... 16
4.2.2 Hierarchy Input Process Output (HIPO) ... 22
4.2.3 Context Diagram ... 23
4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 0... 24
4.2.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ... 25
4.2.6 Conceptual Data Model (CDM) ... 26
4.2.7 Physical Data Model (PDM) ... 27
4.2.8 Struktur Tabel ... 28
4.3 Kebutuhan Sistem ... 35
xiii
4.3.2. Perangkat Lunak (Software) ... 35
4.4. Implementasi Sistem ... 35
4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional ... 36
4.4.2. Implementasi Sistem Non Fungsional ... 39
BAB V PENUTUP ... 49
1.1. Kesimpulan ... 49
1.2. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Kasa Husada Wira Jatim adalah pabrik yang memproduksi kapas dan kasa untuk keperluan kesehatan dan kosmetika, serta pembalut wanita yang berada di Jalan Kalimas Barat nomor 17-19 Surabaya Jawa Timur. Saat ini, PT Kasa Husada Wira Jatim berada di bawah manajemen Holding Company PT Panca Wira Usaha Jatim yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur. Untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, saat ini PT Kasa Husada Wira Jatim terbagi menjadi empat departemen yaitu departemen administrasi dan umum, departemen pemasaran, departemen produksi serta departemen production planning and quality control (PPQC).
Produk PT Kasa Husada Wira Jatim dipasarkan ke seluruh Indonesia melalui beberapa distributor besar yang tersebar di wilayah Indonesia. Distributor yang menjual produk PT Kasa Husada Wira Jatim merupakan distributor yang terdaftar sebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF) serta memiliki cabang dibeberapa wilayah di Indonesia. Departemen pemasaran PT Kasa Husada Wira Jatim terbagi menjadi dua divisi yaitu divisi pemasaran serta divisi penjualan.
2
departemen pemasaran menggunakan data rekapitulasi realisasi Puschase Order (PO) dari seluruh distributor maupun distributor cabang. Selain itu, departemen pemasaran juga menetapkan pemberian cashback bagi distributor yang telah mencapai target pembelian yang sudah ditentukan. Cashback diberikan kepada distributor setiap tiga bulan. Pemberian cashback juga berdasarkan data rekapitulasi realisasi Puschase Order (PO) dari seluruh distributor maupun distributor cabang.
Saat ini, untuk membuat rekapitulasi realisasi PO dari distributor maupun distributor cabang masih menggunakan aplikasi microsoft excel. Data setiap PO dari distributor maupun distributor cabang dimasukkan ke dalam Surat Pesanan Masuk (SPM). Data dari SPM inilah yang dipindah ke dalam aplikasi microsoft excel setelah itu dilakukan rekapitulasi atas data SPM. Hasil rekapitulasi dikelompokkan berdasarkan distributor, distributor cabang serta produk. Rekapitulasi biasanya dilakukan setiap bulan, untuk memperkirakan apakah target distributor terpenuhi ataukah tidak. Sehingga departemen pemasaran dapat menagih kekurangan target PO dari distributor.
Saat ini, untuk membuat rekapitulasi realisasi PO membutuhkan waktu satu sampai dengan dua hari. Hal tersebut terjadi karena bagian pemasaran harus memindahkan data terlebih dahulu dari SPM kedalam microsoft excel. Meskipun di PT Kasa Husada Wira Jatim sebenarnya terdapat aplikasi Kasa Husada Information System Management (KHARISMA) yang mengintegrasikan seluruh
3
menghasilkan laporan rekapitulasi realisasi PO yang terhubung dengan aplikasi KHARISMA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi yang dapat membuat laporan realisasi PO berdasarkan produk di PT Kasa Husada Wira Jatim?
2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi yang dapat membuat laporan realisasi PO berdasarkan distributor di PT Kasa Husada Wira Jatim?
1.3 Batasan Masalah
Untuk mencegah meluasnya pokok bahasan, maka pokok bahasan dibatasi meliputi:
1. Aplikasi yang buat hanya dapat menghasilkan laporan realisasi PO untuk digunakan oleh bagian pemasaran PT Kasa Husada Wira Jatim.
2. Aplikasi yang dibuat akan terintegrasi dengan aplikasi KHARISMA.
1.4 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Merancang dan membangun aplikasi yang dapat membuat laporan realisasi PO berdasarkan produk di PT Kasa Husada Wira Jatim.
4
1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan aplikasi yang dapat menghasilkan laporan realisasi PO adalah:
1. Mempermudah bagian pemasaran PT Kasa Husada Wira Jatim dalam menetapkan target PO yang diberikan kepada distributor.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Tentang Perusahaan
PT Kasa Husada Wira Jatim adalah pabrik alat kesehatan yang didirikan oleh pengusaha Belanda dengan nama NV Verbandstoffen Fabriek Soerabaia pada tanggal 11 Juni 1926. Saat ini, PT Kasa Husada Wira Jatim berada di bawah manajemen Holding Company PT. Panca Wira Usaha Jatim yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur. Saat ini PT Kasa Husada Wira Jatim memproduksi kapas dan kasa untuk keperluan kesehatan dan kosmetika, serta pembalut wanita bersalin dan haid. Lokasi PT Kasa Husada Wira Jatim berada di Jalan Kalimas Barat 17-19 Surabaya.
Untuk meningkatkan produk dan pelayanan kepada pelanggan, PT Kasa Husada Wira Jatim menerapkan standar internasional dalam manajemen mutu berdasarkan pada ISO 9001:2008. Standar ini bukan standar yang diberikan kepada produk yang di produksi, namun lebih kepada standarisasi terhadadap manajemen penjaminan mutu atas produk yang diproduksi.
6
2.2 Visi dan Misi
A. Visi
Menjadi perusahaan nasional terkemuka di sektor kesehatan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan rumah tangga.
B. Misi
Menghasilkan produk di bidang alat kesehatan dengan kualitas yang memenuhi standar Farmakope Indonesia dengan harga yang kompetitif dalam rangka mendukung pembangunan sumber daya di bidang kesehatan.
2.3 Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Direktur
Wakil Manajemen Mutu
Koordinator
Manajemen Mutu Tim Internal Audit
Departemen
Prod. Kasa, Kapas, Kasa, & Pembalut Waanita
Gudang Bahan Baku & Pembantu
Pengembang Produk & Cost Accounting
7
2.4 Departemen Pemasaran
Pada laporan kerja praktik ini, yang dibahas adalah departemen pemasaran. Pembagian tugas dan wewenang dari departemen pemasaran dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Tabel Job Description Departemen Pemasaran
DEPARTEMEN PEMASARAN
1 Atasan Langsung Direktur
2 Penanggung Jawab Manajer Pemasaran 3 Tugas Utama/
Tanggung Jawab
- Merencanakan dan mengevaluasi penjualan - Merencanakan dan mengevaluasi program
promosi dan pemasaran
- Memelihara hubungan baik dengan pelanggan - Menginformasikan desain, kualitas dan harga
produk pesaing serta perkembangannya - Menetapkan diskon dan kondisi harga - Menetapkan status distributor
- Mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran serta pengiriman produk. - Memasarkan produk
- Menjalin kerjasama dengan pelanggan. - Mengkontrol proses penjulan ( surat jalan,
8
DEPARTEMEN PEMASARAN 3 Tugas Utama/
Tanggung Jawab
- Mengunjungi dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan/distributor.
- Membuat laporan penjualan secara periodik. - Melayani kebutuhan informasi tentang
produk, harga dan kondisi yang berlaku kepada pelannggan/calon pelanggan.
- Membuat data perkembangan pemasaran dan penjualan.
9
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pemasaran
Menurut American Marketing Asociaton dalam (Kotler & Keller, 2009), pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
3.2 Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler & Keller (2009:5), manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggandengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Dalam manajemen pemasaran, terdapat serangkaian konsep yang digunakan sebagai pedoman dalam memahami fungsi dari pemasaran yang terdiri dari:
1. Kebutuhan, keinginan dan permintaan. 2. Pasar sasaran, positioning dan segmentasi. 3. Penawaran dan merk.
10
7. Persaingan.
8. Lingkungan pemasaran.
3.3 Saluran Distribusi
Saluran distribusi merupakan salah satu bagian dari saluran pemasaran. Menurut Kodrat (2009:20), saluran distribusi merupakan perantara untuk memindahkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen.
Dalam saluran distribusi, dikenal juga istilah manajemen distribusi. Manajemen distribusi merupakan sebuah pendekatan yang berorientasi pada keputusan (decision oriented approach) yang berarti bahwa perhatian diarahkan pada pengembangan kebijakan yang efektif mulai dari perencanaan, mengorganisasikan, mengoperasikan dan mengendalikan, tidak hanya pada deskripsi tentang bagaimana sebuah saluran pemasaran beroperasi saja (Kodrat, 2009).
11
3.4 Visual Studio
Visual Studio merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat aplikasi menggunakan Bahasa Beginner All-purpose symbolic Instruction Code (BASIC) yang dibuat oleh Microsoft. Bahasa Basic merupakan Bahasa yang mulai dikenalkan pada tahun 1960 oleh Dartmouth College. Sedangkan aplikasi Visual Studio sendiri mulai dikenalkan pada tahun 1991.
3.5 Basis Data
Menurut Nugroho (2011:5), basis data merupakan sekumpulan data-data yang saling berhubungan dengan sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh pengguna. Data adalah fakta-fakta yang ada dan disimpan. Sehingga, dapat dikatan basis data merupakan sekumpulan dari fakta-fakta yang disimpan dan dapat dimanipulasi sesuai dengan keinginan agar dapat menghasilkan informasi yang berguna. Struktur data dalam basis data memiliki model yang mendeskripsikan hubungan data satu sama lain. Model data tersebut biasanya digambarkan menjadi dua model data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional.
3.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model data Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dalam dunia nyata terdiri atas koleksi objek-objek yang dinamakan entitas, dan tiap entitas memiliki hubungan satu sama lain yang disebut dengan relasi.
12
bersifat unik atau berbeda satu sama lain untuk digunakan sebagai pembeda satu dengan lainnya.
Relasi menjelaskan hubungan antara beberapa entitas. Contohnya, mahasiswa memiliki orang tua, memiliki menggambarkan relasi antara entitas mahasiswa dengan orang tua. Terkadang, relasi juga memiliki atribut untuk menggambarkan relasi antar entitas dengan lebih jelas.
Secara skematik, model basis data dapat digambarkan dengan gambar ERD dengan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Persegi panjang, yang digunakan untuk menggambarkan entitas. 2. Oval/elips, yang digunakan untuk menggambarkan atribut.
3. Jajaran genjang, yang digunakan untuk menggambarkan relasi antar entitas. 4. Garis, yang menyatukan atribut-atribut dalam entitas serta menyatukan
entitas-entitas dalam suatu relasi tertentu.
3.5.2 Model Relasional
Model relasional adalah model yang menggunakan sejumlah table untuk menggunakan sejumlah table untuk menggambarkan data serta hubungan antara satu dengan lainnya. Setiap table memiliki sejumlah kolom yang masing-masing memiliki nama yang unik.
13
3.5.3 Model Sistem
Dalam membuat suatu sistem, diperlukan gambaran desain untuk mencerminkan bentuk sistem yang akan dibangun secara struktural dan aktual dengan pendekatan analisis terstruktur. Menurut (Sutabri, 2012) ada beberapa tool sistem yang dapat menjelaskan model sistem yang akan dirancang, antara lain:
1. Data Flow Diagram (DFD)
2. Data Dictionary / Kamus Data (DD) 3. Structured English (SE)
4. Decision Table (DTA) 5. Decision Trees (DTE)
3.5.4 Data Flow Diagram
14
BAB IV
DISKRIPSI PEKERJAAN
4.1 Analisis Sistem
Aplikasi yang akan dibangun, digunakan oleh bagian pemasaran tentang pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari distributor pusat akan mengirimkan Purchase Order (PO) kepada bagian pemasaran. PO yang diterima oleh bagian pemasaran berisi nomor pesanan, jenis barang dan jumlah yang dipesan, tempat pengiriman barang, Contact Person (CP) serta masa berlaku PO. PO dikirimkan oleh distributor melalui tiga cara yaitu melalui telepon, email dan fax.
Setelah itu, bagian pemasaran akan membuat Surat Pesanan Masuk (SPM) berdasarkan PO yang diterima. SPM yang telah dibuat akan diotorisasi oleh manajer pemasaran kemudian diberikan kepada bagian gudang agar barang segera dipersiapkan.
Setiap tiga bulan sekali, bagian pemasaran memberikan cashback kepada distributor yang telah mencapai target yang telah ditetapkan bersama. Selain itu, bagian pemasaran juga harus mengontrol distributor agar dapat mencapai target yang dibutuhkan.
15
rekapitulasi. Hal tersebut cukup memakan waktu yang lama karena bagian pemasaran harus memindahkan data terlebih dahulu.
16
4.2 Desain Sistem
Pada bagian ini, berisi pengembangan dari analisis sitem berupa desain sistem yang akan dibuat. Desain sistem akan digambarkan menggunakan System Flow, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD), struktur tabel serta desain input output dari aplikasi yang buat.
4.2.1 System Flow
Sistem yang akan dibangun akan memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi untuk menyimpan data PO dan membuat SPM, serta fungsi untuk membuat laporan rekapitulasi realisasi PO.
A. System Flow Log In
17
System Flow Log In
Sistem User
START
Input Username dan Password
Cek User dan
Password User
Sesuai
Pesan Log In Sukses Ya
Pesan Log In Gagal
A
Gambar 4.2 System Flow Log In
B. System Flow Maintanance Data Wilayah
18
Sistem Flow Maintanance Data Wilayah
Pemasaran
Data Baru Y
Insert Data Wila yah
Wilayah
T
Upda te Da ta Wilayah
END
A
Input Data Wila yah Data Wila yah
Cek Da ta
Gambar 4.3 System Flow Maintanance Data Wilayah
C. System Flow Maintanance Data Distributor Pusat
19
Sistem Flow Maintanance Data Distributor Pusat
Pemasaran
Data Baru Y
Insert Data Distributor Pusat
Distributor Pusat T
Update Data Distributor Pusat
END A
Input Data Distributor Pusat Data Distributor
Pusat
Cek Data
20
D. System Flow Pemesanan Barang
System Flow ini akan menjelaskan prosedur pencatatan dan pembuatan SPM dari PO yang diterima bagian pemasaran. Pertama kali, distributor yang terdaftar akan mengirimkan PO yang ditujukan kepada bagian pemasaran. Setelah PO diterima, maka bagian pemasaran akan memasukkan data-data dari PO yang akan diterima untuk dibuatkan SPM. Setelah SPM telah dibuat, akan dilakukan otorisasi atas SPM kepada manajer pemasaran. Setelah SPM di otorisasi maka SPM akan diserahkan kepada bagian gudang Penyalur Alat Kesahatan (PAK) agar dapat menyiapkan barang yang dipesan tersebut.
Dari data PO yang telah disimpan dapat diproses guna menghasilkan laporan yang digunakan manajer pemasaran, yang terdiri dari:
1. Laporan realisasi PO dari tiap distributor pusat. 2. Laporan realisasi PO dari tiap distributor.
21
System Flow Pemesanan Barang
Pemasaran
Distributor Manajer Pemasaran Gudang PAK
PURCHASE ORDER
Laporan Realisasi PO
END Otorisasi
SPM
SPM
SPM Otorisasi SPM Otorisasi SPM Otorisasi
Distributor Pusat Wilayah Pemasaran
22
4.2.2 Hierarchy Input Process Output (HIPO)
23
4.2.3 Context Diagram
Pada bagian ini, berisi gambaran mengenai ruang lingkup, masukan yang diperlukan, keluaran yang dihasilkan serta entitas eksternal pada aplikasi yang akan dibangun.
Pada gambar 4.7, terdapat satu entitas eksternal yang memberikan masukan kepada aplikasi yaitu distributor. Distributor memberikan data PO kepada aplikasi yang kemudian akan diproses menjadi SPM dan laporan realisasi PO. SPM diberikan kepada gudang PAK dan laporan realisasi PO diberikan kepada manajer pemasaran. Sehingga secara keseluruhan terdapat tiga entitas eksternal pada aplikasi yang dibangun.
Gambar 4.7 Context Diagram
Purchase Order
Laporan Realisasi PO Surat Pesanan Masuk Data Distributor
Surat Pesanan Masuk
Data Barang
Data WIlayah 1
Aplikasi Pemesanan Barang Distributor
24
4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Pada Data Flow Diagram (DFD) merupakan hasil turunan dari context diagram. Pada Data Flow Diagram (DFD) level 0 ini terdapat tiga proses antara lain, login, maintenance data master, dan transaksi pemesanan barang. Gambaran DFD tersebut dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Purchase Order
5 Wilayah 6 Distributor Pusat
25
4.2.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1
A. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 2 dari aplikasi pemesanan barang yaitu subproses dari maintenance data master.
Gambar 4.9 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2
Data Distributor Data Distributor
DataDIstributor
Data Barang Data Barang
26
B. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 3 dari aplikasi pemesanan barang yaitu subproses dari transaksi pemesanan barang.
Gambar 4.10 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3
4.2.6 Conceptual Data Model (CDM)
27
Gambar 4.11 Conceptual Data Model (CDM)
4.2.7 Physical Data Model (PDM)
PDM yang dibuat merupakan gambaran struktur tabel pada database yang akan digunakan pada aplikasi pemesanan barang. Pada PDM terdapat tabel SPM (Surat Pesanan Masuk) yang mempunyai relasi many to many terhadap tabel barang sehingga secara otomatis muncul tabel baru yaitu tabel detail SPM. Penjelasan lebih detil PDM tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
memiliki
28
Gambar 4.12 Physical Data Model (PDM)
4.2.8 Struktur Tabel
Struktur tabel yang digunakan dalam aplikasi pemesanan barang adalah sebagai berikut:
A. Nama Tabel : Departemen Primary Key : kode_departemen Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data departemen
29
Tabel 4.1 Struktur Tabel Departemen
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_departemen Char 5 Primary Key 2. Nama_departemen Varchar 50 Not Null
B. Nama Tabel : Jabatan karyawan Primary Key : kode_jabatan Foreign Key : kode_departemen
Fungsi : Menyimpan data jabatan karyawan Tabel 4.2 Struktur Tabel Jabatan Karyawan
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
30
C. Nama Tabel : Karyawan Primary Key : NOREG Foreign Key : kode_jabatan
Fungsi : Menyimpan data karyawan
Tabel 4.3 Struktur Tabel Karyawan
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. NOREG Char 8 Primary Key
2. Kode_jabatan Char 5 Foreign Key
3. Nama_karyawan Varchar 50 Not Null 4. Tempat_lahir Varchar 40 Not Null 5. Tanggal_lahir Datetime - Not Null 6. Jenis_kelamin Varchar 10 Not Null
7. Agama Varchar 15 Not Null
8. Alamat Varchar 50 Not Null
9. Nomor_telepon Varchar 15 Not Null
10. Password Vsrchar 10 Not Null
D. Nama Tabel : Wilayah pemasaran Primary Key : id_wilayah
Foreign Key : -
31
Tabel 4.4 Struktur Tabel Wilayah Pemasaran
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Id_wilayah Varchar 12 Primary Key
2. Nama_wil Char 25 Not Null
3. Ket Varchar 100 Not Null
E. Nama Tabel : Distributor Primary Key : dist_id
Foreign Key : id_wilayah dan distpust_id Fungsi : Menyimpan data distributor
Tabel 4.5 Struktur Tabel Distributor
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Dist_id Varchar 10 Primary Key
2. Id_wilayah Varchar 12 Foreign Key 3. Distpust_id Nvarchar 5 Foreign Key
4. Nama_dist Varchar 50 Not Null
5. Alamat_pust Varchar 50 Not Null
6. Kota_pust Varchar 25 Not Null
7. Kode_pos Varchar 6 Not Null
8. Tlp_cab Char 12 Not Null
32
F. Nama Tabel : Distributor pusat Primary Key : distpust_id Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data distributor pusat Tabel 4.6 Struktur Tabel Distributor Pusat
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Distpust_id Nvarchar 5 Primary Key
2. Nama_dist Varchar 50 Not Null
3. Alamat_pust Varchar 50 Not Null
4. Kota_pust Varchar 25 Not Null
5. Kode_pos Varchar 6 Not Null
6. Email Varchar 30 Not Null
7. Cp_pust Varchar 50 Not Null
8. Telp Varchar 12 Not Null
G. Nama Tabel : Barang jadi Primary Key : barang_id Foreign Key : id_jenis
33
Tabel 4.7 Struktur Tabel Barang Jadi
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Barang_id Varchar 10 Primary Key
2. Id_jenis Varchar 5 Foreign Key
3. Nama_barang Varchar 25 Not Null 4. Satuan_barang Varchar 25 Not Null
5. Isi_coly Integer - Not Null
6. Het_1 Money - Not Null
7. Het_2 Money - Not Null
8. Het_3 Money - Not Null
H. Nama Tabel : Jenis barang Primary Key : id_jenis Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jenis barang Tabel 4.8 Struktur Tabel Jenis Barang
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1) Id_jenis Varchar 5 Primary Key
34
I. Nama Tabel : SPM Primary Key : no_spm
Foreign Key : dist_id dan NIK
Fungsi : Menyimpan data pesnanan masuk Tabel 4.9 Struktur Tabel SPM
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. No_spm Varchar 20 Primary Key
2. Dist_id Char 8 Foreign Key
3. NIK Char 8 Foreign Key
4. No_po Varchar 25 Not Null
5. Tgl_po Varchar 50 Not Null
J. Nama Tabel : Detil_SPM Primary Key : barang_id Foreign Key : no_spm
Fungsi : Menyimpan data pesanan masuk Tabel 4.10 Struktur Tabel Detil SPM
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Barang_id Varchar 10 Primary Key
2. No_spm Varchar 20 Foreign Key
35
4.3 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem pada aplikasi pemesanan barang terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
4.3.1. Perangkat Keras (Hardware)
Keperluan perangkat keras dalam menjalankan aplikasi pemesanan barang adalah perangkat komputer yang memiliki spesifikasi minimal yaitu:
1. Komputer dengan processor 2.4GHz. DDR 3 atau lebih tinggi. 2. VGA 32MB bit dengan resolusi 1024 x 768 atau lebih tinggi 3. Memori RAM 2GB atau lebih tinggi
4. Seperangkat komputer terdiri dari monitor, mouse, keyboard, dan CPU
4.3.2. Perangkat Lunak (Software)
Keperluan perangkat keras dalam menjalankan aplikasi pemesanan barang antara lain:
1. Sistem Operasi Windows 7 2. Microsoft SQL Server 2012 3. MicrosoftVisual Studio 2015 4. Dev Express 15.1
4.4. Implementasi Sistem
36
4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional
Implementasi sistem fungsional merupakan penjelasan penggunaan aplikasi secara fungsional sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada. Adapun penjelasan masing-masing fungsi tersebut adalah:
A. Menu Pembuatan Surat Pesanan Masuk (SPM)
Menu pembuatan surat pesanan masuk (SPM) digunakan oleh bagian pemasaran untuk mencatat pesanan barang dari distributor pusat maupun cabang. Pembuatan SPM berdasarkan Purchase Order (PO) yang diterima oleh bagian pemasaran dari distributor pusat maupun cabang. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.13.
Gambar 4.13 Menu Pembuatan SPM
Untuk melakukan proses pembuatan SPM, harus memasukkan data surat pesanan masuk dengan cara mencari kode distributor terlebih dahulu melalui
tombol “CARI” sebelah kiri, selanjutnya memasukkan nomer PO dan tanggal PO
37
barang yang dipesan oleh distributor dengan memasukkan kode barang melaulu
tombol “CARI” sebelah kanan maka data barang yang diperlukan akan muncul
secara otomatis dan memasukkan jumlah barang yang dipesan sesuai PO.
Setelah semua data yang diperlukan dalam pembuatan SPM diisi maka Data SPM tersebut akan tampil pada tabel seperti gambar 4.14 dengan menekan
tombol “TAMBAH”.
Gambar 4.14 Tampilan Data SPM
B. Menu Pencarian Surat Pesanan Masuk (SPM)
38
Gambar 4.15 Hasil Pencarian SPM
C. Menu Pembuatan Laporan
39
Gambar 4.16 Laporan Realisasi SPM
Gambar 4.17 Laporan Realisasi SPM
4.4.2. Implementasi Sistem Non-Fungsional
40
A. Menu Login Pengguna
Menu ini digunakan untuk meverifikasi pengguna aplikasi. Hal ini digunakan untuk menjaga keamanan data agar tidak disalahgunakan oleh departemen lain karena aplikasi ini hanya digunakan oleh departemen pemasaran. Tiap jabatan pada departemen pemasaran memiliki hak akses yang berbeda. Untuk manajer pemasaran, memiliki akses untuk semua fitur yang ada. Sedangkan selain manajer pemasaran hanya dapat mengakses menu transaksi saja. Dengan memasukkan password dan Nomer registrasi yang digunakan sebagai username bagian pemasaran dapat mengakses aplikasi tersebut.
Gambar 4.18 Form Login Pengguna
41
Gambar 4.19 Halaman Utama Aplikasi Pemesanan Barang
Sebaliknya jika salah maka akan muncul pemberitahuan bahwa nomer registrasi dan password salah seperti gambar 4.20.
42
B. Menu Master Jenis Barang
Menu master jenis barang merupakan menu yang digunakan oleh bagian pemasaran untuk mengelola data jenis barang. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.21.
Gambar 4.21 Menu Master Jenis Barang
Pada gambar 4.21 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data jenis barang dan mengubah data jenis barang. Data yang dicatat meliputi kode jenis barang dan nama jenis barang. Untuk mencatat data jenis barang baru, dapat memasukkan kode jenis barang dan nama jenis barang pada bagian kolom yang tersedia. Sedangkan data yang dapat diubah hanya nama jenis barang saja. Untuk mengubah data jenis barang, dapat melakukan pencarian data jenis barang dengan memasukkan kode jenis barang atau nama jenis barang pada kolom “Sortir
Pencarian”. Data jenis barang tersebut akan disimpan ke dalam tabel jenis barang
43
C. Menu Master Barang
Menu master barang merupakan menu yang digunakan oleh bagian pemasaran untuk mengelola data barang jadi pada gudang. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.22.
Gambar 4.22 Menu Master Barang
44
atau nama barang pada kolom “Sortir Pencarian”. Data barang tersebut akan
disimpan ke dalam tabel barang pada database.
D. Menu Master Wilayah Pemasaran
Menu master wilayah pemasaran merupakan menu yang digunakan oleh bagian pemasaran untuk mengelola data wilayah pemasaran sesuai dengan wilayah barang jadi dipasarkan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.23.
Gambar 4.23 Menu Master Wilayah Pemasaran
45
pemasaran tersebut akan disimpan ke dalam tabel wilayah pemasaran pada database.
E. Menu Master Distributor
Menu master distributor merupakan menu yang digunakan oleh bagian pemasaran untuk mengelola data distributor cabang. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.24.
46
Pada gambar 4.24 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data distributor dan mengubah data distributor. Data yang dicatat meliputi data-data lengkap dari distributor. Untuk mencatat data distributor baru, dapat menekan tombol tambah terlebih dahulu agar kode distributor dapat diisi. Sedangkan data distributor yang tidak dapat diubah hanya kode distributor saja. Untuk mengubah data distributor, dapat melakukan pencarian data distributor dengan memasukkan kode distributor atau nama distributor pada kolom “Sortir Pencarian”. Data distributor tersebut akan disimpan ke dalam tabel distributor pada database.
F. Menu Master Distributor Pusat
Menu master distributor pusat merupakan menu yang digunakan oleh bagian pemasaran untuk mengelola data distributor pusat. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.25.
47
Pada gambar 4.25 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data distributor pusat dan mengubah data distributor pusat. Data yang dicatat meliputi data-data lengkap dari distributor pusat. Untuk mencatat data distributor pusat baru, dapat menekan tombol tambah terlebih dahulu agar kode distributor pusat dapat diisi. Sedangkan data distributor pusat yang tidak dapat diubah hanya kode distributor pusat saja. Untuk mengubah data distributor pusat, dapat melakukan pencarian data distributor pusat dengan memasukkan kode distributor atau nama distributor pada kolom “Sortir Pencarian”. Data distributor tersebut akan disimpan ke dalam tabel distributor pusat pada database.
G. Dialog Simpan Data
Dialog simpan data digunakan untuk memberi pemberitahuan kepada pengguna bahwa data berhasil disimpan tetapi sebelumnya akan diberikan konfirmasi terlebih dahulu bahwa data benar ingin disimpan.
48
Gambar 4.27 Penyimpanan Data Berhasil
H. Dialog Ubah Data
Dialog simpan data digunakan untuk memberi pemberitahuan kepada pengguna bahwa perubahan data berhasil tersimpan tetapi sebelumnya akan diberikan konfirmasi terlebih dahulu bahwa “Data Sudah Tersedia, Apakah Anda
Ingin Merubah Data?”
Gambar 4.28 Konfirmasi Perubahan Data
49
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Hasil dari perancangan dan pembuatan Aplikasi Pemesanan Barang Pada PT Kasa Husada Wira Jatim, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan realisasi PO berdasarkan produk yang dikelompokkan setiap periode dan distributor serta digambarkan dalam bentuk grafik.
2. Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan realisasi PO berdasarkan distributor yang dikelompokkan berdasarkan distributor pusat dan periode serta digambarkan dalam bentuk grafik.
1.2. Saran
Dalam Aplikasi Pemesanan Barang Pada PT Kasa Husada Wira Jatim yang telah dibuat ini tentunya masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh sebab itu, dalam pengembangan sistem ini agar menjadi lebih baik dapat disarankan antara lain:
1. Laporan yang dibuat dapat dibuat lebih detail berdasarkan wilayah pemasaran. Sehingga laporan dapat lebih berguna bagi bagian pemasaran dalam melakukan evaluasi pemasaran.
50
DAFTAR PUSTAKA
Kodrat, D. S. (2009). Manajemen Distribusi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Airlangga. Nugroho, A. (2007). Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data.
Yogyakarta: Andi Offset.