RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN KINERJA
KARYAWAN PADA PT KASA HUSADA WIRA JAWA TIMUR
KERJA PRAKTIK
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
STEFANY IKA ANGGRINA
13410110014
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT
BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim... 5
2.2 Visi dan Misi PT Kasa Husada Wira Jatim ... 6
2.3 Struktur Organisasi PT Kasa Husada Wira Jatim... 7
2.4 Job Deskripsi ... 7
BAB III LANDASAN TEORI ... 16
xii
3.2 Alasan Diperlukan Penilaian Kinerja ... 16
3.3 Tujuan Penilaian Kinerja ... 18
3.4 Unsur-Unsur Penilaian Kinerja ... 19
3.5 Basis Data ... 21
3.6 Entity Relationship Model (ERD) ... 21
3.7 Database Management System (DBMS) ... 21
3.8 Structured Query Language (SQL) ... 22
3.9 Data Flow Diagram (DFD) ... 22
3.9.1 Simbol Data Flow Diagram (DFD) ... 23
3.9.2 Tahapan Data Flow Diagram (DFD) ... 24
3.10 Microsoft Visual Studio ... 24
3.10.1 Visual Basic ... 25
BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN ... 26
4.1 Analisa Sistem ... 26
4.2 Perancangan Sistem ... 27
4.2.1 Document Flow ... 27
4.2.2 System Flow ... 28
4.2.3 Hierarchy Input Process Output (HIPO) ... 41
4.2.4 Context Diagram ... 43
4.2.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 44
xiii
4.2.7 Conceptual Data Model (CDM) ... 50
4.2.8 Physical Data Model (PDM) ... 51
4.2.9. Struktur Tabel ... 53
4.3 Kebutuhan Sistem ... 59
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 59
4.3.2 Perangkat Lunak (Software) ... 59
4.4 Implementasi Sistem ... 60
4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional ... 60
4.4.2. Implementasi Sistem Non-Fungsional ... 64
BAB V PENUTUP ... 78
5.1. Kesimpulan ... 78
5.2. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN ... 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam keperluan kesehatan seperti, kapas, kasa, dan pembalut wanita yang telah memenuhi Standar Farmakope Indonesia IV. PT Kasa Husada Wira Jatim berada di bawah manajemen Holding Company PT Panca Wira Usaha Jatim yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur.
PT Kasa Husada Wira Jatim memiliki 124 karyawan terdiri dari, 114 karyawan tetap dan 10 karyawan kontrak. Karyawan tersebut terbagi ke dalam empat departemen yaitu, departemen administrasi dan umum, departemen pemasaran, departemen produksi, dan departemen Production Planning and
Quality Control (PPQC). Dalam melaksanakan pekerjaan, dibantu oleh aplikasi
Kasa Husada Information System Management (Kharisma).
2
Departemen administrasi dan umum memberikan tanggung jawab kepada manajer setiap departemen untuk melakukan penilaian kinerja setiap karyawannya. Penilaian kinerja dilakukan setiap satu tahun sekali serta dilakukan berdasarkan kriteria penilaian dan bobot nilai yang telah ditentukan perusahaan. Kriteria penilaian tersebut antara lain, presensi, produktivitas, kesetiaan, tanggung jawab, prakarsa, dan kerjasama atau kepemimpinan. Masing-masing manajer bertugas menilai kriteria kesetiaan, tanggung jawab, prakarsa, dan kerjasama atau kepemimpinan. Sedangkan kriteria presensi dan produktivitas dilihat berdasarkan hasil rekap kehadiran karyawan yang dibuat oleh bagian personalia.
Sebelum melakukan penilaian kinerja, bagian personalia memberikan
form penilaian kepada manajer setiap departemen untuk diisi dalam waktu
maksimal satu minggu. Setelah itu, form penilaian diberikan kepada manajer administrasi dan umum untuk dimasukkan ke dalam aplikasi Kharisma guna dilakukan perhitungan. Saat ini, manajer administrasi dan umum memerlukan waktu tiga minggu untuk memasukkan data penilaian karena terdapat banyak data yang dimasukkan dan yang berhak melakukan adalah manajer administrasi dan umum maka dapat mengakibatkan sering terjadi kesalahan memasukkan data sehingga membuat ketidakefisenan dalam melakukan perhitungan kinerja karyawan serta dalam melakukan persetujuan hasil penilaian juga memerlukan waktu lama.
permasalahan tersebut, diperlukan aplikasi yang dapat membantu manajer administrasi dan umum dalam pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Aplikasi ini dapat digunakan oleh manajer setiap departemen untuk meminimalisasi pekerjaan manajer administrasi dan umum serta karyawan juga dapat melihat riwayat kinerja setiap tahun untuk dilakukan perbandingan. Setelah melakukan proses penilaian kinerja karyawan, aplikasi ini juga dapat menghasilkan tiga laporan yang terdiri dari laporan kinerja setiap karyawan, laporan perbandingan kinerja setiap karyawan beberapa tahun lalu, dan laporan kinerja seluruh karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah:
Bagaimana merancang dan membangun aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim?
1.3 Batasan Masalah
Dalam implementasi pembuatan aplikasi penilaian kinerja karyawan pada kerja praktik ini memili batasan masalah, antara lain:
1. Aplikasi ini hanya membahas penilaian kinerja karyawan tetap yang berada di PT Kasa Husada Wira Jatim.
2. Aplikasi ini tidak membahas evaluasi kinerja.
4
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijelaskan maka terdapat tujuan yang akan dicapai, antara lain:
1. Membantu dan mempermudah manajer setiap departemen melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan yang dibawahi
2. Dari aplikasi tersebut, dapat menghasilkan tiga laporan yang terdiri dari laporan kinerja setiap karyawan, laporan perbandingan kinerja setiap karyawan beberapa tahun lalu, dan laporan kinerja seluruh karyawan yang digunakan manajer dalam mengambil keputusan dan sebagai dasar melakukan evaluasi kinerja karyawan.
1.5 Manfaat
Dari pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Mempermudah manajer setiap departemen melakukan penilaian kinerja karyawannya sehingga penilaian dapat dilakukan secara efektif dan efisien. 2. Menghasilkan laporan penilaian kinerja karyawan yang akurat sehingga dalam
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim
PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam keperluan kesehatan seperti, kapas, kasa, serta pembalut wanita yang telah memenuhi Standar Farmakope Indonesia IV. PT Kasa Husada Wira Jatim didirikan oleh pengusaha Belanda bernama NV Verbandstoffen Fabriek Soerabaia pada tanggal 11 Juni 1926.
PT Kasa Husada Wira Jatim telah mengalami perubahan manajemen. Saat ini, PT Kasa Husada Wira Jatim berada di bawah manajemen Holding Company PT Panca Wira Usaha Jatim yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur. Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT Kasa Husada Wira
6
Jatim memiliki 124 karyawan terdiri dari, 114 karyawan tetap dan 10 karyawan kontrak. Karyawan tersebut terbagi ke dalam empat departemen yaitu, departemen pemasaran, departemen administrasi dan umum, departemen produksi, dan departemen Production Planning and Quality Control (PPQC).
Untuk meningkatkan mutu produk serta pelayanan kepada pelanggan dan pengembangan sistem manajemen, pihak PT Kasa Husada Wira Jatim telah mengimplementasikan sistem manajemen mutu berdasarkan Standar Internasional ISO9001:2008 sejak tahun 2006. Standar ini lebih mengarah kepada standarisasi terhadap manajemen mutu produk yang diproduksi.
2.2 Visi dan Misi PT Kasa Husada Wira Jatim
A. Visi
Menjadi perusahaan nasional terkemuka di sektor kesehatan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan rumah tangga.
B. Misi
2.3 Struktur Organisasi PT Kasa Husada Wira Jatim
Dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, PT Kasa Husada Wira Jatim melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab yang digambarkan pada struktur organisasi di bawah ini.
Dewan Komisaris
Direktur
Wakil Manajemen Mutu Koordinator
Manajemen Mutu Tim Internal Audit
Departemen
Prod. Kasa, Kapas, Kasa, & Pembalut
Waanita
Teknik/Rekayasa
Pengadaan
Pertenunan
Gudang Barang Jadi
Laboratorium & Pengawasan Produk
Gudang Bahan Baku & Pembantu
Pengembang Produk & Cost
Accounting
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
2.4 Job Deskripsi
Penjelasan pembagian tugas dan tanggug jawab seluruh departemen berdasarkan struktur organisasi antara lain:
1. Direktur
Atasan langsung: Dewan Komisaris Tugas utama:
8
2. Mengesahkan semua dokumen prosedur mutu. 3. Menetapkan Tim Internal Audit Mutu.
4. Menetapkan tindakan koreksi dan pencegahan yang diusulkan dan menetapkan status hasil tindakan perbaikannya.
5. Menetapkan kesepakatan pemenuhan persyaratan pelanggan. 6. Menetapkan rencana produksi dan penjualan.
7. Menetapkan rencana investasi.
8. Menetapkan rencana kepersonaliaan dan status kepegawaian. 9. Menetapkan perubahan proses produksi dan desain produk. 2. Wakil Manajemen Mutu
Atasan langsung: Direktur Tugas utama:
1. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.
2. Melaporkan kepada direktur menyangkut pencapaian kinerja sistem manajemen mutu dan kebutuhan sumber daya yang ditetapkan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini.
3. Mendorong upaya peningkatan kepedulian terhadap persyaratan pelanggan dan upaya perbaikan sistem secara terus menerus.
4. Memeriksa dokumen pedoman mutu. 5. Memeriksa dokumen prosedur mutu.
6. Menetapkan status pemusnahan rekaman mutu yang telah kadaluarsa. 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan program audit dan mengkoordinasikan
8. Menetapkan tindakan koreksi dan pencegahan dan menetapkan status hasil tindakan perbaikannya.
3. Koordinator Manajemen Mutu
Atasan langsung: Wakil Manajemen Mutu Tugas utama:
1. Memeriksa prosedur kerja.
2. Menyetujui instruksi kerja dan form.
3. Menyimpan, mendistribusikan, serta mengendalikan semua dokumen yang disetujui.
4. Mengkoordinasikan penetapan status rekaman, masa simpan, dan pemusnahan rekaman mutu.
5. Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan audit, mengkoordinasikan tindakan perbaikan kepada pihak audit, dan mendokumentasikan semua hasil kegiatan audit.
6. Mendokumentasikan hasil tindakan koreksi dan pencegahan beserta bukti verifikasinya.
4. Tim Internal Audit
Atasan langsung: Koordinator Internal Audit Tugas utama:
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan audit.
2. Mengkoordinir pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah disusun. 3. Melaporkan hasil temuan dan rekomendasikan tindakan perbaikan kepada
10
4. Merekomendasikan tindakan perbaikan dari hasil temuan internal audit kepada wakil manajemen mutu dan memverifikasi hasil tindakan koreksi yang telah dilaksanakan.
5. Manajer Administrasi dan Umum Atasan langsung: Direktur Tugas utama:
1. Merencanakan keuangan perusahaan. 2. Menetapkan status perpajakan. 3. Mengkoordinir penyusunan RKAP. 4. Merencanakan kepegawaian. 5. Menetapkan calon pemasok.
6. Menetapkan surat pesanan barang dan jasa. 7. Mengelola perijinan perusahaan.
8. Merencanakan pemeliharaan sarana dan prasarana.
6. Supervisor Akuntansi atau Keuangan
Atasan langsung: Manajer Administrasi dan Umum Tugas utama:
1. Mengkoordinir pengumpulan data, bukti transaksi atau dokumen pendukung penyusunan laporan akuntansi atau keuangan perusahaan sesuai periode yang ditetapkan.
2. Mencatat, memposting, serta memverifikasi semua transaksi yang ada sesuai bukti atau dokumen serta memastikan telah sesuai dengan prosedur. 3. Melayani auditor atau pemeriksa Laporan Keuangan Perusahaan yang
4. Mengamankan bukti atau dokumen akuntansi baik yang bersifat soft dokumen atau hard dokumen.
5. Membuat perencanaan kebutuhan pendukung operasional kerja.
7. Supervisor Personalia Umum
Atasan langsung: Manajer Administrasi dan Umum Tugas utama:
1. Mengkoordinir pemeliharaan inventaris kantor, sarana, dan prasarana perusahaan.
2. Mengkoordinir dan mengevaluasi absensi karyawan.
3. Mengkoordinir aktivitas supir dan perawatan kendaraannya.
4. Melaksanakan bimbingan, motivasi, pemantauan kinerja, dan kedisiplinan karyawan.
5. Mengkoordinir fungsi kersonaliaan atau kepegawaian meliputi (Data Pegawai, Penggajian atau Pengupahan, Rencana Pelatihan atau Pendidikan, Legalitas, dan Perlindungan).
6. Melaksanakan pembayaran dan penyelesaian permasalahan Jamsostek. 7. Berkoordinasi dengan Disnaker.
8. Pengurusan perijinan perusahaan.
9. Memastikan seluruh fasilitas atau sarana kerja aman, nyaman, dan dapat berfungsi secara normal.
8. Supervisor Keamanan
12
1. Mengkoordinir tugas dan fungsi pengamanan seluruh kekayaan perusahaan dan ketertiban serta kedisiplinan karyawan di dalam dan di sekitar lingkungan perusahaan.
2. Mengkoordinir pelaksanaan fungsi administrasi dan pelaporan kerja bidang keamanan.
3. Menjaga keteladanan atas sikap dan kedisiplinan.
4. Membuat rencana kebutuhan perlengkapan dan pendukung operasional kerja.
9. Manajer Pemasaran
Atasan langsung: Direktur Tugas utama:
1. Merencanakan dan mengevaluasi penjualan.
2. Merencanakan dan mengevaluasi program promosi dan pemasaran. 3. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan.
4. Menginformasikan desaian, kualitas, dan harga produk pesaing serta perkembangannya.
5. Menetapkan diskon dan kondisi harga. 6. Menetapkan status distributor.
10. Supervisor Pemasaran
Atasan langsung: Manajer Pemasaran Tugas utama:
1. Mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran serta pengiriman produk. 2. Memasarkan produk.
4. Mengkontrol proses penjulan (surat jalan, nota, barang, diskon, dan pengiriman).
5. Mengunjungi dan menjaga hubungan baik dengan customer atau distributor.
6. Membuat laporan penjualan secara periodik.
7. Melayani kebutuhan informasi tentang produk, harga, dan kondisi yang berlaku kepada pelanggan atau calon pelanggan.
8. Membuat data perkembangan pemasaran dan penjualan. 9. Membuat jadwal dan perencanaan kiriman.
11. Manajer Produksi
Atasan langsung: Direktur Tugas utama:
1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengadaan barang dan jasa.
2. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengevaluasi produksi harian.
3. Merencanakan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas kerja yang berhubungan dengan produksi.
4. Berkoordinasi dengan manajer PPQC dalam hal pengadaan barang, jasa, dan produksi.
5. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dibidang produksi dan teknik.
12. Supervisor Produksi
14
1. Mengkoordinir dan memastikan pelaksanaan proses persiapan, penyelesaian, dan pendistribusian barang jadi ke gudang jadi.
2. Menjaga dan mengevaluasi produktivitas tenaga kerja.
3. Melaporkan dan memeriksa pelaksanaan proses produksi kepada manager produksi.
13. Supervisor Teknik
Atasan langsung: Manajer Produksi Tugas utama:
1. Merencanakan jadwal pemeliharaan mesin dan peralatan produksi.
2. Mengkoordinir, mengawasi perawatan, dan perbaikan mesin maupun peralatan produksi.
14. Supervisor Pertenunan
Atasan langsung: Manajer Produksi Tugas utama:
1. Mengkoordinir dan memastikan pelaksanaan proses pertenunan mulai bahan baku benang sampai menjadi kasa grey.
2. Menjaga dan mengevaluasi produktivitas tenaga kerja di pertenunan.
3. Melaporkan dan memeriksa pelaksanaan proses pertenunan kepada
manajer produksi.
15. Asisten Supervisor Gudang Jadi Atasan langsung: Manajer Produksi Tugas utama:
3. Membuat laporan persediaan produk jadi.
16. Staff Administrasi Pengadaan
Atasan langsung: Manajer Produksi Tugas utama:
1.
Menyelesaikan semua administrasi di produksi.2.
Menyelesaikan administrasi pembelian.17. Manajer PPQC
Atasan langsung: Direktur Tugas utama:
1. Menetapkan standard kualitas produk. 2. Mengevaluasi hasil produksi.
3. Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan QC 4. Mengendalikan produk tidak sesuai.
5. Merencanakan produksi mingguan. 6. Merencanakan pengembangan produk. 7. Mengkoordinir pelaksanaan kalibrasi alat. 8. Mengkoordinir pelaksanaan validasi proses. 18. Asisten Supervisor PPQC
Atasan langsung: Manajer PPQC Tugas utama:
1. Mengkoordinir pemeriksaan QC bahan, produk setengah jadi atau semua tahapan proses produksi sampai produk jadi.
16
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Penilaian Kinerja
Menurut Nawawi (2008:35), kinerja merupakan hasil atau prestasi kerja yang sudah tercapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Dari sisi lain, prestasi kerja dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan tugas yang sudah terselesaikan oleh seseorang atau kelompok dalam tenggang waktu tertentu dan dapat diukur. Dari hasil atau prestasi kerja dapat dilakukan penilaian kinerja. Menurut Nawawi (2008:35), penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai usaha mengidentifikasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pekerja selama tenggang waktu tertentu kemudian dilakukan penilaian yang berarti membandingkan dengan tolak ukur tertentu untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas.
Dari penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengelola pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Pengelolaan dimaksudkan untuk mempertahankan pekerjaan yang sudah efektif dan efisien. Sebaliknya pengelolaan juga dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang belum efektif dan efisien agar pekerjaan dapat mencapai tujuan bisnis perusahaan.
3.2 Alasan Diperlukan Penilaian Kinerja
Menurut Kaswan (2012:211), penilaian kinerja diperlukan karena sejumlah alasan tertentu antara lain:
2. Memotivasi dan menghargai karyawan.
3. Memberi umpan balik kepada karyawan tentang kinerjanya. 4. Memelihara hubungan yang adil dalam kelompok.
5. Membina dan mengembangkan karyawan. 6. Mematuhi aturan kesempatan kerja yang setara.
Menurut Kaswan (2012:211), dari pihak manajemen diperlukan penilaian kinerja karena terdapat alasan-alasan, sebagai berikut:
1. Menggunakan talentanya secara efektif, memastikan bahwa kemampuan individual setiap karyawan dapat digunakan secara efektif dalam perusahaan tanpa ada yang terabaikan.
2. Pelatihan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan sehingga keterlibatan karyawan terhadap perkembangan bisnis di masa datang dapat ditingkatkan sehingga karyawan menjadi lebih terampil dan memberikan sejumlah prosepek kerja.
3. Promosi, membantu keputusan promosi dengan memberikan informasi mengenai kajian dan rencana sebelumnya untuk pengembangan.
4. Perencanaan, mengidentifikasi kekurangan keterampilan dan kebutuhan suksesi.
5. Kewenangan, memelihara hirarki wewenangan dengan menegaskan ketergantungan bawahan terhadap mereka yang melaksanakan penilaian.
18
1. Kinerja, kemampuan karyawan untuk melakukan pekerjaan dapat ditingkatkan dengan menekankan pada kelebihannya dan pemahaman terhadap perubahan apa yang dibutuhkan.
2. Motivasi, keyakinan yang berasal dari penilaian efektif dapat menigkatkan komitmen terhadap pekerjaan dan terhadap perusahaan.
3. Karir, karyawan dapat memperoleh petunjuk dan indikator tentang perubahan-perubahan kerja yang terjadi.
4. Umpan balik, merupakan tindak lanjut dari penilaian kinerja yang bertujuan mengakui dan mendorong kinerja unggul sehingga tetap berkelanjutan, mempertahankan perilaku yang dapat diterima, dan mengubah perilaku karyawan yang kinerjanya tidak memenuhi standar perusahaan.
3.3 Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Kaswan (2012:213), penilaian kinerja mempunyai peran penting bagi proses manajemen kinerja secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan penialaian kinerja untuk berbagai tujuan antara lain:
1. Penilaian memberikan umpan balik kepada karyawan dan dengan demikian berfungsi sebagai sarana pengembangan karir.
2. Penilaian dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karyawan dan meneguhkan tujuan untuk program pelatihan.
3. Pelatihan bersifat memotivasi yaitu, mendorong inisiatif, mengembangkan rasa tanggung jawab, dan merangsang usaha-usaha untuk berkinerja lebih baik.
5. Penilaian dapat berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan sumber daya manusia dan pekerjaan yaitu memberikan input berharga untuk inventarisasi keterampilan dan perencanaan sumber daya manusia.
3.4 Unsur-Unsur Penilaian Kinerja
Menurut (Kaswan, 2012:214), unsur-unsur penilaian kinerja adalah standar kinerja, ukuran kinerja, dan keslahan penilaian.
1. Standar Kinerja, penilaian kinerja memerlukan standar kinerja yang dapat
menjadi pedoman dimana kinerja dapat diukur. Agar efektif, standar kinerja harus dikaitkan dengan hasil yang dikehendaki dari setiap pekerjaan. Standar kinerja tidak ditetapkan sendiri tetapi ditetapkan melalui analisis pekerjaan.
2. Ukuran Kinerja, penilaian kinerja juga membutuhkan ukuran kinerja yang
dapat dipercaya. Agar bermanfaat ukuran kinerja harus mudah digunakan, dapat dipercaya, dan melaporkan perilaku kritis yang menentukan kinerja. Ukuran kinerja memiliki beberapa dimensi antara lain:
1.
Pengamatan langsung, dilakukan ketika penilai melihat secara langsung kinerja karyawan.2.
Pengamatan tidak langsung, dilakukan ketika penilai mengevaluasi kinerja sebenarnya.3.
Ukuran objektif, indikasi pekerjaan dapat dibuktikan oleh orang lain.4.
Ukuran subjektif, indikasi pekerjaan tidak dapat dibuktikan oleh orang20
3. Kesalahan Penilaian, permasalahan yang sering terjadi adalah
permsalahan yang bersifat subjektif. Ini biasanya disebabkan oleh penilai yang gagal untuk tetap objektif secara emosional pada saat mereka menilai kinerja karyawan. Kesalahan-kesalahan itu, antara lain:
1. Standar penilaian, permasalahan dengan standar penilaian muncul karena perbedaan persepsi dalam arti kata yang digunakan untuk menilai karyawan. Dengan demikian, kata baik, cukup, memuaskan, dan sangat baik mungkin mempunyai arti yang berbeda bagi beberapa penilai. 2. Prasangka, seorang penilai mungkin menghasilkan penilaian salah
karena prasangka atau mungkin ragu-ragu menghasilkan penilaian karena dia takut memiliki prasangka.
3. Pengetahuan penilaian yang tidak memadai, penilai sering diartikan memiliki peran menilai karena posisinya dalam hirarki manajemen daripada memahami secara mendalam mengenai apa yang dilakukan karyawan.
4. Mirip saya, merupakan kesalahan yang kita lakukan ketika kita menilai orang yang mirip kita lebih tinggi daripada mereka yang tidak mirip kita. Riset menunjukkan bahwa efek ini kuat ketika kemiripan didasarkan pada karakteristik demografis seperti suku atau jenis kelamin, hal itu dapat menghasilkan keputusan diskriminatif.
Dengan demikian, banyak orang dinilai atas hasil dari beberapa minggu yang lalu daripada perilaku rata-rata enam bulan.
3.5 Basis Data
Menurut Nugroho (2011:5), basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling terhubung dan terorganisasi sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh pengguna. Data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
3.6 Entity Relationship Model (ERD)
Menurut Simarmata (2007:96), Entity Relationship Model (ERD) pertama kali diusulkan oleh Petter tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Entity Relationship Model adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entitas) dan hubungan (relasi). Komponen dasar model merupakan diagram Entity-Relationship yang digunakan untuk menyajikan obyek data secara visual.
3.7 Database Management System (DBMS)
22
1. Memindahkan data dari dan ke file-file data fisik jika dibutuhkan. 2. Mengelola akses data oleh berbagai pengguna secara bersamaan. 3. Mendukung bahasa query.
4. Ketentuan untuk membackup basis data dan pemulihan dari kegagalan. 5. Mekanisme keamanan untuk mencegah perubahan dan akses data yang tidak
sah.
3.8 Structured Query Language (SQL)
SQL singkatan dari Structured Query Language. Menurut Cushman & Mata Toledo (2007:46), SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional serta sebagai alat komunikasi untuk sistem basis data. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama dilakukan oleh
American National Standards Institutuion (ANSI) dan International Standard
Organization (ISO). Salah satu karakteristik SQL adalah sebagai bahasa non
prosedural yang mengimplikasikan bahwa seorang programmer hanya menunjukkan kepada sistem manajemen database apa saja yang harus dipenuhi dan kemudian sistem menentukan bagaimana memeperoleh hasil yang sesuai.
3.9 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Sutabri (2012:116), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
network yang menggambarkan suatu sistem terkomputerisasi, manualisasi, atau
Keuntungan penggunaan DFD adalah untuk menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah (dekomposisi). Kekurangan penggunaan DFD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan, proses keputusan, dan proses perhitungan.
3.9.1 Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Sutabri (2012:117), simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat DFD ada empat buah antara lain:
1. External Entity
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data.
2. Proses
Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data.
3. Data Flow
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan.
4. Data Store
24
3.9.2 Tahapan Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Sutabri (2012:120), langkah-langkah di dalam membuat data flow
diagram dibagi menjadi tiga tahap atau tingkat konstruksi DFD antara lain:
1. Diagram Konteks
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada.
2. Diagram Nol
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.
3. Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.
3.10 Microsoft Visual Studio
Menurut Haryono (2013:2), Microsoft Visual Studio adalah sebuah
Integrated Development Environment buatan Microsoft Coroporation. Microsoft
Visual Studio digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam
bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu,
Visual Studio juga digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi
Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework). Visual studio
source, level debugger, dan level debuger mesin. Tool built in mencakup form
desainer untuk membangun sebuah aplikasi GUI, web desainer, class desainer, dan
database schema desainer.
Microsoft Visual Studio mendukung bahasa pemrograman yang berbeda.
Adapun bahasa pemrograman yang didukung oleh Visual Studio adalah Visual
C++, Visual Basic, Visual C#. Visual Studio juga dapat mendukung bahasa
pemrograman lain seperti M, Phyton, dan Ruby yang terdapat pada pack extra yang terpisah dari Visual Studio.
3.10.1 Visual Basic
Menurut Haryono (2013:4), Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).
Visul Basic merupakan peningkatan bahasa pemrograman BASIC dan
menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan
Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi
cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic. Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan
26
BAB IV
DISKRIPSI PEKERJAAN
4.1 Analisa Sistem
Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di Jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara di perusahaan tersebut, dalam melakukan penilaian kinerja karyawan dibantu sebuah aplikasi Kharisma. Namun, aplikasi Kharisma masih terdapat permasalahan dan menimbulkan ketidakefisenan dikarenakan pada aplikasi tersebut hanya bisa digunakan oleh manajer administrasi dan umum sehingga dalam melakukan penilaian kinerja sering terdapat kesalahan perhitungan serta membutuhkan waktu lama dalam melakukan persetujuan hasil penilaian kinerja karyawan yang disebabkan terdapat banyak data yang harus dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut. Selain itu, pada aplikasi tersebut hanya menghasilkan laporan penilaian kinerja karyawan pada tahun saat dilakukan penilaian saja sehingga karyawan tidak bisa melihat riwayat penilaian kinerjanya dari beberapa tahun lalu yang mengakibatkan karyawan belum bisa membandingkan kinerjanya setiap tahun.
riwayat kinerja dari beberapa tahun lalu untuk dilakukan perbandingan kinerja dari tahun sebelumnya.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem terhadap aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim meliputi sembilan komponen yaitu, document flow, system
flow, diagram Hierarchy Input Process Output (HIPO), context diagram, Data
Flow Diagram (DFD) level 0, Data Flow Diagram (DFD) level 1, Conceptual Data
Model (CDM), Physical Data Model (PDM), dan struktur tabel.
4.2.1 Document Flow
Document Flow menggambarkan aliran dokumen yang masih digunakan
perusahaan saat ini. Document Flow dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara tentang penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim.
Document flow penilaian kinerja karyawan dapat dilihat pada gambar 4.1 yang
menjelaskan alur dokumen proses penilaian kinerja pada PT Kasa Husada Wira Jatim.
Manajer setiap departemen melakukan penilaian kinerja karyawan berdasarkan hasil rekap
kehadiran dan kriteria penilaian kinerja karyawan. Setelah itu, manajer setiap departemen
mengisi form penilaian kinerja karyawan yang diberikan oleh personalia. Form hasil
penilaian kinerja diberikan kepada manajer administrasi dan umum untuk dilakukan
perhitungan penilaian kinerja serta membuat laporan kinerja karyawan berdasarkan hasil
perhitungan penilaian kinerja karyawan. Setelah itu, laporan hasil penilaian kinerja
karyawan diberikan kepada karyawan, manajer setiap departemen, dan sebagai arsip
28
Document Flow Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT Kasa Husada Wira Jatim
Manajer Administrasi dan Umum
Personalia Manajer Setiap Departemen Karyawan
Mulai
Hasil rekap kehadiran karyawan
Form penilaian kinerja karyawan
Melakukan penilaian kinerja karyawan
Form hasil penilaian kinerja karyawan
Laporan hasil penilaian kinerja karyawan Melakukan perhitungan
penilaian kinerja karyawan
Membuat laporan hasil kinerja karyawan
Laporan hasil penilaian kinerja karyawan
Membuat form penilaian kinerja karyawan
Membuat daftar kriteria penilaian kinerja
karyawan
Daftar kriteria penilaian kinerja karyawan
Hasil perhitungan penilaian kinerja karyawan
Gambar 4.1 Document Flow Penilaian Kinerja Karyawan
4.2.2 System Flow
System flow merupakan gambaran aplikasi yang akan dibangun. Pada
melihat hasil penilaian kinerja. Masing-masing fungsi tersebut digambarkan pada
system flow di bawah ini.
A. System Flow Log In
menu form untuk administrator menu form untuk user Tampilan
Menampilkan pesan cek ulang Tampilan pesan
cek ulang
Tidak
Gambar 4.2 System Flow Login
30
registrasi dan password yang dimasukkan benar maka sistem akan menampilkan pesan apakah karyawan login sebagai user atau administrator kemudian sistem akan menampilkan form sesuai dengan masing-masing kebutuhan user atau administrator. Jika username dan password yang dimasukkan salah maka sistem akan menampilkan pesan yang menyatakan bahwa login gagal dan user diminta memasukkan username dan password kembali.
B. System Flow Mengelola Data Jabatan Karyawan
System Flow Mengelola Data Jabatan Karyawan PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Sistem
Mengubah data jabatan karyawan
Ya Menampilkan form ubah
data jabatan karyawan
Tampilan form ubah data jabatan karyawan
Menampilkan pesan data telah tersimpan
Pada Gambar 4.3 menejelaskan alur sistem pada aplikasi pengelolaan data jabatan karyawan. Setelah bagian personalia membuka hak akses maka bagian personalia dapat mengelola data jabatan karyawan. Sistem ini dimulai ketika terdapat perubahan data jabatan karyawan ataupun terdapat jabatan karyawan baru. Jika terdapat perubahan data jabatan karyawan maka bagian personalia akan memasukkan kode jabatan karyawan kemudian sistem akan menampilkan form ubah data jabatan karyawan yang digunakan personalia untuk mengubah data jabatan karyawan kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel jabatan karyawan. Jika terdapat data jabatan karyawan baru maka bagian personalia akan memasukkan data jabatan karyawan baru kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel jabatan karyawan.
C. System Flow Mengelola Data Golongan Karyawan
32
System Flow Mengelola Data Golongan Karyawan PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Sistem
Mengubah data golongan karyawan
Memasukkan data golongan karyawan baru
Data golongan karyawan Ada golongan
karyawan baru ?
A B
Memasukkan kode golongan karyawan
Ya Menampilkan form ubah
data golongan karyawan
Tampilan form ubah data golongan
karyawan
Menampilkan pesan data telah tersimpan
Gambar 4.4 System Flow Mengelola Data Golongan Karyawan
D. System Flow Mengelola Data Departemen
untuk mengubah data departemen kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel departemen. Jika terdapat data departemen baru maka bagian personalia akan memasukkan data departemen baru kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel departemen. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.5.
System Flow Mengelola Data Departemen PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Sistem
Ya Menampilkan form ubah
data departemen
Tampilan form ubah data departemen
Menampilkan pesan data telah tersimpan
34
E. System Flow Mengelola Data Karyawan
System Flow Mengelola Data Karyawan PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Sistem
Ya Menampilkan form ubah
data karyawan
Tampilan form ubah data karyawan
Menampilkan pesan data telah tersimpan
Gambar 4.6 System Flow Mengelola Data Karyawan
mengubah data karyawan kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel karyawan. Jika terdapat data golongan karyawan baru maka bagian personalia akan memasukkan data karyawan baru kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel karyawan.
F. System Flow Mengelola Data Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan
System Flow Mengelola Data Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Sistem
Selesai Data kriteria penilaian
kinerja karyawan
Mengelola data kriteria penilaian kinerja karyawan
Memperbarui ?
Mengubah data kriteria penilaian kinerja
karyawan
Memasukkan data kriteria penilaian kinerja karyawan
baru
Data kriteria penilaian kinerja
karyawan Ada kriteria penilaian
kinerja karyawan baru ?
A B
Memasukkan kode kriteria penilaian kinerja
karyawan Ya
Menampilkan form ubah data kriteria penilaian
kinerja karyawan
Tampilan form ubah data kriteria penilaian
kinerja karyawan
Menampilkan pesan data telah tersimpan
Gambar 4.7 System Flow Mengelola data Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan
36
data kriteria penilaian kinerja karyawan ataupun terdapat kriteria penilaian kinerja karyawan baru. Jika terdapat perubahan data kriteria penilaian kinerja karyawan maka bagian personalia akan memasukkan kode kriteria penilaian kinerja karyawan kemudian sistem akan menampilkan form ubah data kriteria penilaian kinerja karyawan yang digunakan personalia untuk mengubah data kriteria penilaian kinerja karyawan kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel kriteria penilaian kinerja karyawan. Jika terdapat data kriteria penilaian kinerja karyawan baru maka bagian personalia akan memasukkan data kriteria penilaian kinerja karyawan baru kemudian menyimpan data tersebut ke dalam tabel kriteria penilaian kinerja karyawan.
G. System flow Merekap Kehadiran Karyawan
Sysetem Flow Merekap Kehadiran Karyawan PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Sistem
Selesai Laporan kehadiran karyawan
Data rekap kehadiran karyawan Membuat rekap kehadiran
karyawan
Membuat laporan kehadiran karyawan
A Mencatat kehadiran karyawan
Data kehadiran karyawan B
Pada Gambar 4.8 menjelaskan alur sistem pada aplikasi perekapan kehadiran karyawan. Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan juga membutuhkan rekap kehadiran karyawan. Oleh karena itu, sistem ini dimulai dengan bagian personalia membuat rekap kehadiran karyawan dengan mengambil data kehadiran karyawan yang dicatat oleh sistem. Hasil rekap kehadiran karyawan tersebut akan disimpan ke dalam tabel rekap kehadiran karyawan. Setelah itu, bagian personalia membuat laporan kehadiran karyawan yang digunakan sebagai dasar penilaian kinerja karyawan.
H. System Flow Penilaian Kinerja Karyawan
38
System Flow Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT Kasa Husada Wira Jatim
Personalia Manajer Setaip Departemen Sistem Manajer Administrasi & Umum Karyawan
P Menghitung penilaian kinerja
karyawan
Menyimpan hasil penilaian kinerja karyawan
Data hasil penilaian kinerja karyawan
Validasi penilaian kinerja
karyawan
Hasil penilaian kinerja karyawan tervalidasi
Hasil penilaian kinerja karyawan tervalidasi
Menampilkan hasil penilaian kinerja karyawan
40
I. System Flow Karyawan Melihat Penilaian Kinerja
System Flow Karyawan Melihat Penilaian Kinerja
Sistem Karyawan
Menampilkan hasil penilaian kinerja karyawan Memasukkan periode hasil
penilaian kinerja karyawan
Hasil penilaian kinerja karyawan
Selasai
A Data hasil penilaian
kinerja karyawan B
Gambar 4.10 System Flow Hak Akses Karyawan
41
4.2.3 Hierarchy Input Process Output (HIPO)
1
42
Pada Gambar 4.11 merupakan penjelasan Hierarchy Input Process Output (HIPO) tentang proses dan subproses dari aplikasi penilaian kinerja karyawan. Ada lima proses utama pada aplikasi ini yaitu, proses mengelola login, proses mengelola data master, proses merekap kehadiran karyawan, proses melakukan penilaian kinerja karyawan, dan proses melihat hasil penilaian kinerja karyawan. Pada proses mengelola login terdapat dua subproses yaitu, memasukkan nomer registrasi dan
password dan mengecek hak akses. Pada proses mengelola data master terdapat
4.2.4
Context DiagramContext Diagram pada aplikasi penilaian kinerja karyawan ini
menggambarkan mengenai proses secara umum yang terjadi pada aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim. Pada context diagram juga digambarkan input yang diperlukan oleh aplikasi serta digambarkan output yang dihasilkan. Selain itu, pada context diagram ini terlihat bahwa dari aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim memiliki tiga entitas yaitu, personalia, manajer administrasi dan umum, serta karyawan. Context Diagram dari penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Context Diagram
Pada Gambar 4.12 menjelaskan tentang alur data pada aplikasi penilaian kinerja karyawan. Trigger dimulai dari bagian manajer administrasi dan umum yang memasukkan jadwal penilaian kinerja karyawan. Personalia memasukkan data
Data_karyawan
Manajer Administrasi dan Umum 1
44
jabatan karyawan, data golongan karyawan, data departemen, data kriteria penilaian kinerja karyawan, dan data kehadiran karyawan kemudian sistem memberikan hasil laporan kehadiran karyawan kepada personalia serta hasil penilaian kinerja karyawan dan laporan penilaian kinerja karyawan kepada manajer administrasi dan umum. Selanjutnya, karyawan dapat melihat hasil kinerjanya dengan memasukkan data karyawan dan periode penilaian kinerja karyawan kemudian sistem akan memberikan hasil kinerja karyawan yang tervalidasi.
4.2.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Data Flow Diagram (DFD) level 0 merupakan hasil decompose dari
context diagram. Pada Data Flow Diagram (DFD) level 0 ini terdapat empat proses
46
4.2.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 1
A. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 1 dari aplikasi penilaian kinerja karyawan yaitu subproses dari mengelola login.
Gambar 4.14 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1
Nomer_registrasi Password
Nomer_registrasi Password
Password Nomer_registrasi
Hak_akses_valid Hak_akses_valid
Hak_akses_valid
Hak_akses
Validasi_Hak_Akses
Karyawan Personalia
Manajer Administrasi dan
Umum
1.1.1 Memasukkan_nomer_ registrasi_dan_password
1.1.2 Mengecek_hak_akses
B. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 2 dari aplikasi penilaian kinerja karyawan yaitu subproses dari mengelola data master.
Gambar 4.15 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2
48
C. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 3 dari aplikasi penilaian kinerja karyawan yaitu subproses dari merekap kehadiran karyawan.
Gambar 4.16 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3
Data_karyawan Data_kehadiran_
karyawan
Laporan kehadiran karyawan
Hasil_rekap_kehadiran _karyawan
Hasil_rekap_kehadiran _karyawan Personalia
4 Data_karyawan 6 Rekap_kehadiran_
karyawan
1.3.2
Membuat_laporan_kehadiran_ karyawan
1.3.1 Membuat_hasil_rekap_
D. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 4
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 4 dari aplikasi penilaian kinerja karyawan yaitu subproses dari melakukan penilaian kinerja karyawan.
Gambar 4.17 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 4
50
E. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 5
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 5 dari aplikasi penilaian kinerja karyawan yaitu subproses dari melihat hasil penilaian kinerja karyawan.
Gambar 4.18 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 5
4.2.7 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) aplikasi penilaian kinerja karyawan pada
PT Kasa Husada Wira Jatim merupakan gambaran dari hubungan antar tabel yang dibutuhkan dalam pembuatan database aplikasi tersebut. Conceptual Data Model (CDM) pada aplikasi ini menggunakan delapan tabel yaitu, tabel karyawan, tabel departemen, tebel jabatan, tabel golongan, tabel rekap kehadiran, tabel kriteria penilaian, tabel pernyataan, dan tabel penilaian. Hubungan antara tabel-tabel tersebut digambarkan pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Conceptual Data Model (CDM)
4.2.8 Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) merupakan gambaran struktur tabel pada
database yang akan digunakan pada aplikasi penilaian kinerja karyawan PT Kasa
Husada Wira Jatim. Pada Physical Data Model (PDM) terdapat tabel penilaian yang mempunyai relasi many to many tehadap tabel pernyataan sehingga muncul tabel
52
baru yaitu tabel detail nilai serta terdapat tabel penilaian yang mempunyai relasi
many to many tehadap tabel kriteria penilaian sehingga muncul tabel baru yaitu
tabel detail nilai kriteria. Penjelasan lebih detail Physical Data Model (PDM) dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Physical Data Model (PDM)
id jabatan = id jabatan
id departemen = id departemen
id golongan = id golongan
kode kriteria = kode kriteria no reg = no reg
kode_penilaian = kode penilaian
kode kriteria = kode kriteria no reg = no reg
kode_penilaian = kode penilaian
kode pernyataan = kode pernyataan
4.2.9. Struktur Tabel
Struktur tabel yang digunakan dalam aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Kasa Husada Wira Jatim adalah sebagai berikut:
A. Nama Tabel : Departemen
Primary Key : id_departemen
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data departemen
Tabel 4.1 Tabel Departemen
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Id_departemen Varchar 5 Primary Key
2. Nama_departemen Varchar 50 Not Null
B. Nama Tabel : Detil nilai kriteria
Primary Key : kode_penilaian
Foreign Key : kode_kriteria
Fungsi : Menyimpan data nilai setiap kriteria penilaian kinerja Tabel 4.2 Tabel Detil Nilai Kriteria
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_penilaian Varchar 10 Primary Key
2. Kode_kriteria Char 3 Foreign Key
54
C. Nama Tabel : Detil nilai
Primary Key : kode_penilaian
Foreign Key : kode_pernyataan
Fungsi : Menyimpan data nilai masing-masing sub kriteria penilaian kinerja
Tabel 4.3 Tabel Detil Nilai
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_penilaian Varchar 10 Primary Key
2. Kode_pernyataan Varchar 5 Foreign Key
3. Bobot_nilai Decimal 5 Not Null
D. Nama Tabel : Golongan
Primary Key : id_golongan
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data golongan karyawan Tabel 4.4 Tabel Golongan
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Id_golongan Varchar 5 Primary Key
E. Nama Tabel : Jabatan
Primary Key : id_jabatan
Foreign Key : id_departemen
Fungsi : Menyimpan data jabatan karyawan Tabel 4.5 Tabel Jabatan
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Id_jabatan Varchar 5 Primary Key
2. Id_departemen Varchar 5 Foreign Key
3. Nama_jabatan Varchar 50 Not Null
F. Nama Tabel : Karyawan
Primary Key : no_reg
Foreign Key : id_jabatan dan id_golongan
Fungsi : Menyimpan data karyawan
Tabel 4.6 Tabel Karyawan
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. No_reg Varchar 6 Primary Key
2. Id_jabatan Varchar 5 Foreign Key
3. Id_golongan Varchar 5 Foreign Key
4. Password Varchar 20 Not Null
5. Nama_karyawan Varchar 50 Not Null
56
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
7. Tgl_lahir Date - Not Null
8. Jenis_kelamin Varchar 1 Not Null
9. Agama Varchar 15 Not Null
10. Alamat Varchar 50 Not Null
11. RT Varchar 3 Not Null
12. RW Varchar 3 Not Null
13. Kel Varchar 25 Not Null
14. Kec Varchar 25 Not Null
15. Kota Varchar 25 Not Null
16. Status_nikah Varchar 15 Not Null
17. Pendidikan Varchar 15 Not Null
18. No_telp Varchar 12 Not Null
G. Nama Tabel : Kriteria penilaian
Primary Key : kode_kriteria
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data kriteria penilaian kinerja Tabel 4.7 Tabel Kriteria Penilaian
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_kriteria Char 3 Primary Key
2. Nama_kriteria Varchar 25 Not Null
H. Nama Tabel : Penilaian
Primary Key : kode_penilaian
Foreign Key : no_reg
Fungsi : Menyimpan data hasil penilaian kinerja Tabel 4.8 Tabel Penilaian
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_penilaian Varchar 10 Primary Key
2. No_reg Varchar 6 Not Null
3. Periode Char 4 Not Null
4. Tanggal_penilaian Datetime - Not Null
5. Nilai_total Decimal 5 Not Null
6. Nilai_sebutan Varchar 25 Not Null
7. Naik_level Varchar 2 Not Null
8. Hari_kerja_efektif Integer - Not Null
I. Nama Tabel : Pernyataan
Primary Key : kode_pernyataan
Foreign Key : kode_kriteria
58
Tabel 4.9 Tabel Pernyataan
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_pernyataan Varchar 5 Primary Key
2. Kode_kriteria Char 3 Foreign Key
3. Nama_pernyataan Varchar 100 Not Null
J. Nama Tabel : Rekap_kehadiran
Primary Key : kode_hadir
Foreign Key : no_reg
Fungsi : Menyimpan data rekap kehadiran karyawan
Tabel 4.10 Tabel Rekap Kehadiran
No Nama Kolom Tipe Panjang Keterangan
1. Kode_hadir Varchar 10 Primary Key
2. No_reg Varchar 6 Foreign Key
3. Periode Char 4 Not Null
4. Total_mangkir Integer - Not Null
5. Total_cuti Integer - Not Null
6. Total_terlambat Integer - Not Null
7. Total_izin Integer - Not Null
8. Total_sakit Integer - Not Null
4.3 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem pada aplikasi penilaian kinerja karyawan meliputi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
4.3.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi penilaian kinerja karyawan adalah perangkat komputer yang memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut:
1. Komputer dengan processor 2.4GHz. DDR 3 atau lebih tinggi. 2. VGA 32MB bit dengan resolusi 1024 x 768 atau lebih tinggi 3. Memori RAM 2GB atau lebih tinggi
4. Seperangkat komputer terdiri dari monitor, mouse, keyboard, dan CPU
4.3.2 Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi penilaian kinerja karyawan adalah:
60
4.4 Implementasi Sistem
Pada tahap implementasi sistem, akan dilakukan pengujian fungsional dan non-fungsional. Sebelum melakukan pengujian tersebut pegguna harus mempersiapkan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang telah dijelaskan pada kebetuhan sistem.
4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional
Implementasi sistem fungsional dapat menjelaskan penggunaan aplikasi pada masing-masing pengguna sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada. Adapun penjelasan masing-masing fungsi adalah:
A. Menu Penilaian Kinerja Karyawan
Gambar 4.21 Pencarian Nama Karyawan yang Dinilai
Setelah itu akan muncul nomer registrasi sesuai dengan nama karyawan yang dipilih serta data karyawan sesuai dengan kebutuhan penilaian kinerja. Kemudian masukkan total hari kerja untuk menghitung nilai kehadiran dan produktivitas. Maka nilai kehadiran dan nilai produktivitas akan muncul stelah
menekan tombol “HITUNG PRODUKTIVITAS DAN KEHADIRAN”. Gambaran
lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.22.
62
Setelah menghitung nilai kehadiran dan produktivitas, selanjutnya melakukan perhitungan nilai kesetiaan, tanggung jawab, prakarsa, dan kepemimpinan, klik
tombol “Hitung Kriteria” maka akan muncul form pada gambar 4.23.
Gambar 4.23 Perhitungan Sub-Kriteria Penilaian
Kemudian isi nilai sub kriteria penilaian pada masing-masing tabel. Setelah semua nilai diisi, klik masing-masing tombol “Hitung Kriteria” lalu klik
tombol “Selesai” maka setiap nilai kriteria, nilai total, nilai sebutan, dan naik level akan muncul secara otomatis pada form penilaian kinerja karyawan. Kemudian klik
“Simpan” untuk menyimpan data penilaian pada database. Gambaran lebih detail
Gambar 4.24 Hasil Perhitungan Penilaian Kinerja Karyawan
B. Menu Laporan Penilaian Kinerja Karyawan
64
Gambar 4.25 Hasil Penilaian Kinerja Setiap Karyawan
Gambar 4.27 Laporan Perbandingan Kinerja Karyawan Setiap Tahun
4.4.2. Implementasi Sistem Non-Fungsional
Implementasi sistem non-fungsional meliputi menu login, menu master, dan dialog-dialog yang terdapat pada aplikasi. Penjelasan masing-masing fungsional adalah sebagai berikut:
A. Menu Login Pengguna
Menu ini digunakan untuk meverifikasi pengguna aplikasi. Hal ini digunakan untuk menjaga keamanan data. Terdapat tiga pengguna yang dapat mengakses aplikasi ini yaitu:
1. Manajer setiap departemen dapat mengakses sistem fungsional penilaian kinerja karyawan dan laporan penilaian kinerja karyawan.
66
3. Karyawan bukan manajer hanya dapat mengakses laporan penilaian kinerja karyawan.
Nomer registrasi digunakan sebagai username untuk dapat mengakses aplikasi tersebut.
Gambar 4.28 Form Login Pengguna
Pada gambar 4.28 merupakan form yang muncul pertama kali, saat aplikasi dijalankan. Pengguna harus login terlebih dahulu sesuai nomer registrasi dan
password yang telah ditentukan sebelumnya. Jika nomer registrasi dan password
Gambar 4.29 Berhasil Login
Sebaliknya jika salah maka akan muncul pemberitahuan bahwa nomer registrasi dan password salah seperti gambar 4.31.
Gambar 4.31 Gagal Login
68
B. Menu Master Departemen
Menu master departemen merupakan menu yang digunakan oleh bagian administrasi umum untuk mengelola data departemen yang ada di perusahaan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.32.
Gambar 4.32 Menu Master Departemen
Pada gambar 4.32 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data departemen dan mengubah data departemen. Data yang dicatat meliputi kode departemen dan nama departemen. Untuk mencatat data departemen baru, dapat menekan tombol tambah terlebih dahulu agar kode departemen dapat diisi. Sedangkan data yang dapat diubah hanya nama departemen saja. Untuk mengubah data departemen, dapat melakukan pencarian data departemen dengan
C. Menu Master Golongan Karyawan
Menu master golongan karyawan merupakan menu yang digunakan oleh bagian administrasi umum untuk mengelola data golongan karyawan yang ada di perusahaan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.33.
Gambar 4.33 Menu Master Golongan Karyawan
70
Karyawan”. Data golongan karyawan tersebut akan disimpan ke dalam tabel
golongan pada database.
D. Menu Master Jabatan Karyawan
Menu master jabatan karyawan merupakan menu yang digunakan oleh bagian administrasi umum untuk mengelola data jabatan karyawan yang ada di perusahaan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.34.
Gambar 4.34 Menu Master Jabatan Karyawan
jabatan. Untuk mengubah data jabatan karyawan, dapat melakukan pencarian data jabatan karyawan dengan memasukkan nama jabatan pada kolom “Pencarian
Jabatan Karyawan”. Data jabatan karyawan tersebut akan disimpan ke dalam tabel jabatan pada database.
E. Menu Master Karyawan
Menu master karyawan merupakan menu yang digunakan oleh bagian administrasi umum untuk mengelola data karyawan yang ada di perusahaan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.35.
72
Gambar 4.36 Pencarian Data Karyawan
Pada gambar 4.35 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data karyawan dan mengubah data karyawan. Data yang dicatat meliputi nomer registrasi, kode jabatan, kode golongan, password, dan data lain yang berkaitan dengan karyawan. Untuk mencatat data karyawan baru, dapat menekan tombol tambah terlebih dahulu agar nomer registrasi dapat diisi. Sedangkan data yang tidak dapat diubah hanya nomer registrasi. Untuk mengubah data karyawan, dapat melakukan pencarian data karyawan dengan memasukkan nama karyawan pada
kolom “Pencarian Karyawan” yang terdapat pada gambar 4.36. Data karyawan tersebut akan disimpan ke dalam tabel karyawan pada database.
F. Menu Master Rekap Kehadiran Karyawan
Gambar 4.37 Menu Master Rekap Kehadiran Karyawan
Pada gambar 4.37 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data rekap kehadiran karyawan dan mengubah data rekap kehadiran karyawan. Data yang dicatat meliputi kode hadir, nomer registrasi, periode, dan total kehadiran.
Untuk mencatat data rekap kehadiran karyawan baru, dapat menekan tombol tambah terlebih dahulu agar kode hadir dapat diisi. Sedangkan data yang tidak dapat diubah hanya kode hadir saja. Untuk mengubah data rekap kehadiran karyawan, dapat melakukan pencarian data rekap kehadiran karyawan dengan
memasukkan periode kehadiran pada kolom “Pencarian Rekap Kehadiran
74
G. Menu Master Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan
Menu master kriteria penilaian kinerja karyawan merupakan menu yang digunakan oleh bagian administrasi umum untuk mengelola data kriteria penilaian kinerja karyawan yang ada di perusahaan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.38.
Gambar 4.38 Menu Master Kriteria Penilaian Kinerja
Pada gambar 4.38 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data kriteria penilaian kinerja karyawan dan mengubah data kriteria penilaian kinerja karyawan. Data yang dicatat meliputi kode kriteria penilaian, nama kriteria penilaian, dan presentase bobot.
bobot. Untuk mengubah data kriteria penilaian kinerja karyawan, dapat melakukan pencarian data kriteria penilaian kinerja karyawan dengan memasukkan nama
kriteria penilaian pada kolom “Pencarian Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan”.
Data kriteria penilaian kinerja karyawan tersebut akan disimpan ke dalam tabel kriteria penilaian pada database.
H. Menu Master Sub Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan
Menu master sub kriteria penilaian kinerja karyawan merupakan menu yang digunakan oleh bagian administrasi umum untuk mengelola data sub kriteria penilaian kinerja karyawan yang ada di perusahaan. Gambaran lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.39.
76
Pada gambar 4.39 merupakan halaman yang digunakan untuk mencatat data sub kriteria penilaian kinerja karyawan dan mengubah data sub kriteria penilaian kinerja karyawan.
Data yang dicatat meliputi kode sub kriteria, kode kriteria penilaian, dan nama sub kriteria. Untuk mencatat data sub kriteria penilaian kinerja karyawan baru, dapat menekan tombol tambah terlebih dahulu agar kode sub kriteria dapat diisi. Sedangkan data yang dapat diubah hanya kode kriteria penilaian dan nama sub kriteria. Untuk mengubah data sub kriteria penilaian kinerja karyawan, dapat melakukan pencarian data sub kriteria penilaian kinerja karyawan dengan memasukkan nama sub kriteria penilaian pada kolom “Pencarian Sub Kriteria
Penilaian”. Data sub kriteria penilaian kinerja karyawan tersebut akan disimpan ke dalam tabel pernyataan pada database.
I. Dialog Simpan Data
Dialog simpan data digunakan untuk memberi pemberitahuan kepada pengguna bahwa data berhasil disimpan tetapi sebelumnya akan diberikan konfirmasi terlebih dahulu bahwa data benar ingin disimpan.
Gambar 4.41 Penyimpanan Data Berhasil
J. Dialog Ubah Data
Dialog simpan data digunakan untuk memberi pemberitahuan kepada pengguna bahwa perubahan data berhasil tersimpan tetapi sebelumnya akan diberikan konfirmasi terlebih dahulu bahwa “Data Sudah Tersedia, Apakah Anda
Ingin Merubah Data?”
Gambar 4.42 Konfirmasi Perubahan Data
80
DAFTAR PUSTAKA
Cushman, P. K., & Mata-Toledo, R. A. (2007). Dasar-Dasar Database
Relasional. Jakarta: Erlangga.
Haryono, B. (2013). Paling Dicari : Visual Basic 2012 Source Code. Yogyakarta: Andi Offset.
Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mata Toledo, R. A., & Cushman, P. K. (2007). Dasar-Dasar Database
Relasional. Jakarta: Erlangga.
Nawawi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang
kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nugroho, A. (2011). Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andhi Yogyakarta.
Simarmata, Janner;. (2007). Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Andhi Yogyakarta.