• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembelian Barang Pada UD Memed Agensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembelian Barang Pada UD Memed Agensi"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELIAN BARANG PADA

UD MEMED AGENSI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PURCHASE membeli ITEM memiliki ORDER memiliki

memiliki PUBLISHER

CUSTOMER

1 n

n

1

n

n

1 n 1

memiliki n

n memiliki

1

1

PURCHASE ORDER ITEM memiliki

n

(7)
(8)
(9)
(10)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Program Strata 1 Prodi Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

Andry Irawan

10507085

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(11)
(12)

perorangan baik di Bandung maupun diluar kota. Untuk memenuhi kebutuhan UD Memed Agensi dalam hal pemesanan dan pembelian barang yang masih menggunakan cara manual dan komputer, yang dapat menghambat kinerja pegawai dalam pembuatan laporan. Selain itu, tujuan penulis yaitu untuk mengetahui sistem informasi pemesanan dan pembelian barang yang sedang berjalan, membuat model perancangan, melakukan pengujian dan implementasi Sistem Informasi Pemesanan dan Pembelian Barang.

Dalam permasalahan yang didapat penulis melakukan penelitian dengan metode deskriptif analisis dan dalam pengumpulan datanya menggunakan sumber data promer dan sumber data sekunder. Selain itu, metode pengembangan sistem yang dilakukan penulis menggunakan metode Prototype dan metode pendekatan sistem penulis menggunakan pendekatan terstruktur dengan alat bantu analisis menggunakan Bangan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data, Normalisasi dan Relasi Tabel. Dalam pembuatan perangkat lunaknya menggunakan Ruby On Rails dan pembuatan database menggunakan phpMyAdmin.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan sistem yang berjalan masih menggunakan secara manual dan komputer dalam proses transaksinya, sehingga penelitian melakukan perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan barang pada UD Memed Agensi yang dapat meningkatkan kinerja pengolahan data, testing terhadap perangkat lunak yang dibuat dengan metode pengujian Black Box dan mengimplementasikan sistem informasi yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, basis data antarmuka dari aplikasi yang dihasilkan.

(13)

Bandung and out of Bandung. To fulfill the needs of UD Memed Agensi in ordering and purchasing items are still using manual and computer, it can be problem on employee in make a report. Beside that, the intent of writer is want to know ordering information system and purchasing the item that is running, make planning model, do the test and implementation ordering system information and purchasing item.

In this case finding the writer doing observation with used analyzed descriftive method and in data collected used primer data source and secondary data source. Beside that, system developing method that do by writer was used prototype method adn structure system approach used flowmap, contexs diagram, data flow diagram, data dictionary, normalisation, and tabel relation. In made soft ware used Ruby On Rails dan database where used phpMyAdmin.

Based on these observation, it is shown system that running still used manual manner and computer in tracsaction, so the observation do ordering information system planning dan purchasing item in UD Memed Agensi that can incrase data processing, do the test to software which have been made with testing method Black Box that including information system to implementation that including software, database faceto face form resulted aplication.

(14)

S.W.T atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini denga judul “Sistem Informasi Pemesanan dan Pembelian Barang Pada

UD Memed Agensi”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan studi untuk mencapai gelar sarjana Komputer (S.Kom) pada

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan

bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis, baik berupa bantuan

moril maupun materil. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, sebagai rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof. DR. Ir. H. Denny Kurniadie, M.Sc, sebagai Dekan Teknik dan Ilmu

komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Prodi Sistem Infomasi.

4. Bapak Tono Hartono, S.Si, M.T, sebagai dosen wali.

5. Novrini Hasti, S.Si, M.T, sebagai dosen pembimbing. Terimakasih banyak

atas bimbingannya, dukungan serta doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.

(15)

8. Kedua orang tua, atas cinta da kasih sayang yang tak terhingga, atas

bimbingan dan doa yang tidak pernah lepas pada setiap hari, jam, menit,

detik yang selalu menyertai sehinggan dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Tia Wening Diah, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungan yang

sangat berarti.

10.Seluruh teman-teman yang ada di Prodi Sistem Informasi, terima kasih

atas bantuan, kerja samanya dan persahabatan ini yang memberikan

banyak pengalaman dan keakraban selama ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, terimakasih atas

bantuannya.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam karya ini masih banyak

kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun sangat dibutuhkan baik dalam hal isi maupun dalam hal

penulisan skirpsi ini.

Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penuslis dan

semua pembaca, penulis selalu menerima saran dan kritik dari pembaca.

Bandung, Juni 2012

ANDRY IRAWAN

(16)

...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR SIMBOL...xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ...1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ...2

1.2.1. Identifikasi Masalah ...3

1.2.2. Rumusan Masalah ...3

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ...4

1.4.Kegunaan Penelitian ...4

1.4.1. Kegunaan Praktis ...4

1.4.2. Kegunaan Akademis ...5

1.5.Batasan Masalah ...5

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ...6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem ...7

2.1.1. Elemen Sistem ...7

(17)

2.2.1. Kualitas Informasi ...13

2.3.Konsep Sistem Informasi ...15

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ...15

2.4. Perancangan Sistem ...17

2.4.1. Perancangan Proses ...17

2.4.1.1. Diagram Alir Dokumen (Flowmap) ...17

2.4.1.2. Diagram Konteks ...18

2.4.1.3. Data Flow Diagram (DFD) ...19

2.4.1.4. Kamus Data ...20

2.4.2. Perancangan Basis Data ...20

2.4.2.1. Normalisasi ...21

2.4.2.2. ERD ...22

2.4.2.3. Relasi Tabel ...24

2.4.2.4. Struktur File ...24

2.5. Pengertian Persediaan Barang ...24

2.6. Pengertian Pemesanan ...25

2.7. Pengertian Pembelian ...25

2.8. Arsitektur Aplikasi ...26

2.8.1. Pengertian Jaringan Komputer ...26

(18)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ...33

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ...33

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ...34

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ...35

3.1.4. Deskripsi Tugas ...35

3.2. Metode Penelitian ...36

3.2.1. Desain Penelitian ...36

3.2.2. Metode Pengumpulan Data ...37

3.2.2.1. Sumber Data Primer ...37

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ...38

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ...38

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ...38

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ...39

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ...42

3.3. Pengujian Software ...46

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Prosedur yang Berjalan ...48

4.1.1. Analisis Dokumen ...49

(19)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ...59

4.2. Perancangan Sistem ...60

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ...60

4.2.2. Gambarang Umum Sistem yang Diusulkan ...61

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ...62

4.2.3.1. Flowmap ...63

4.2.3.2. Diagram Konteks ...66

4.2.3.3. Data Flow Diagram ...66

4.2.3.4. Kamus Data ...69

4.2.4. Perancangan Basis Data ...72

4.2.4.1. Normalisasi ...72

4.2.4.2. Relasi Tabel ...76

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ...77

4.2.4.4. Struktur File ...78

4.2.4.5. Kodefikasi ...82

4.2.5. Perancangan Antar Muka ...83

4.2.5.1. Struktur Menu ...84

4.2.5.2. Perancangan Input ...84

4.2.5.3. Perancangan Output ...88

(20)

5.1.1. Batasan Implementasi ...91

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ...92

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ...92

5.1.4. Implementasi Basis Data ...93

5.1.5. Implementasi Antar Muka ...95

5.1.5.1. Implementasi Halaman Utama ...95

5.1.5.2. Implementasi Sub Menu Customers ...96

5.1.5.3. Implementasi Sub Menu Publishers ...96

5.1.5.4. Implementasi Sub Menu Items ...97

5.1.5.5. Implementasi Sub Menu Purchasing ...97

5.1.5.6. Implementasi Sub Menu Order ...97

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ...98

5.1.7. Penggunaan Program ...100

5.1.7.1. Menjalankan Program ...100

(21)

5.1.7.5. Implementasi Form Items ...105

5.1.7.6. Implementasi Form Purchasing ...107

5.1.7.7. Implementasi Form Orders ...108

5.1.7.8. Implementasi Form Users ...110

5.2. Pengujian ...111

5.2.1. Rencana Pengujian ...112

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ...112

5.2.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian ...115

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ...116

6.2. Saran ...116

DAFTAR PUSTAKA

(22)

1

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan perekonomian dewasa ini dimana persaingan antara

perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain semakin tinggi maka dalam

mengelola sistem informasi harus ditunjang dengan tersedianya perangkat

teknologi. Sebuah sistem pada perusahaan atau organisasi yang kurang mendapat

informasi maka akan sulit dalam mengambil keputusan dan dapat menurunya

kinerja suatu perusahaan atau organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

maka usaha yang harus dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi

komputer.

Saat ini banyak perusahaan yang tidak mau ketinggalan dengan kemajuan

tekologi informasi yang sangat menunjang terhadap kelangsungan kegiatan usaha

dan pegawainya. Oleh karena itu banyak perusahaan dagang berlomba-lomba

meningkatkan mutu dan kualitas dengan beradaptasi terhadap perkembagan

teknologi yang sangat berhubungan dengan perusahaan tersebut. Salah satu

bentuk teknologi informasi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan

pencapaian adalah komputer, dimana peranan komputer telah menjadi bagian

aktifitas yang vital dalam mempermudah pekerjaan.

UD Memed Agensi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang distributor barang berupa buku-buku umum. Pendistribusian buku

(23)

pada Memed Agensi salah satu kunci utama usaha dangang yang berkembang

dengan baik adalah mampu mengelola informasi secara baik. Sistem

Pendistribusian dilakukan secara tidak langsung selama ini belum menggunakan

sistem komputerisasi dalam pengolahan data buku tersebut. Sehingga masih

terdapat kekurangan dalam melakukan pekerjaan baik dalam pengolahan data

maupun dalam melakukan setiap transaksi yaitu terjadi penumpukan arsip yang

tidak teratur dan belum tersedianya tempat penyimpanan arsip sehingga keamanan

dari datanya kurang terjamin, lambatnya dalam melayani pelanggan yang

melakukan pembayaran barang karena proses transaksinya dituliskan dalam

bentuk buku dan dokumen – dokumen, disamping itu proses penyampaian laporan

yang tidak tepat waktu, serta pencarian data yang membutuhkan waktu lama.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan masalah yang

dipaparkan diatas maka penulis akan merancang sebuah sistem informasi

distributor buku yang akan menjawab permasalahan yang dihadapi oleh Memed

Agensi. Oleh karena itu penulis membuat penelitian skripsi dengan judul

“SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PEMBELIAN BARANG

PADA UD MEMED AGENSI.”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diuraikan identifikasi dan rumusan

(24)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan menjadi

beberapa masalah yaitu sebagai berikut :

1. Dokumen data transaksi belum disimpan dalam media penyimpanan yang

teratur dan aman, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin untuk

dokumen data transaksi yang bertumpuk dan tidak tersusun dengan baik.

2. Dalam proses pencatatan dan pelayanan masih ditemukan permasalahan

dalam transaksinya dituliskan dalam bentuk buku dan dokumen-dokumen.

3. Laporan transaksi dan persediaan barang masih berupa catatan-catatan

sehingga seringkali terdapat duplikasi dan beberapa data yang hilang.

4. Pencarian data yang membutuhkan waktu.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dengan demikian mengacu kepada latar belakang dan identifikasi masalah

diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi pembelian, penjualan dan persediaan buku

yang sedang berjalan saat ini pada UD Memed Agensi Bandung.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi pembelian, penjualan dan

persediaan buku pada UD Memed Agensi Bandung.

3. Bagaimana analisis dan pengujian program pada UD Memed Agensi

Bandung.

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pembelian, penjualan dan

(25)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari usulan penelitian ini adalah untuk membangun sistem

informasi pendistribusian buku yang diharapkan dapat membantu memberikan

solusi untuk membantu UD Memed Agensi terhadap masalah pemesanan,

pembelian barang dan laporan.

Adapun tujuan usulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi pembelian, penjualan dan persediaan

buku yang sedang berjalan saat ini pada UD Memed Agensi Bandung.

2. Untuk mengetahui perancangan Sistem Informasi pembelian, penjualan dan

persediaan buku pada UD Memed Agensi Bandung.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada UD Memed Agensi

Bandung.

4. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi pembelian, penjualan dan

persediaan buku pada UD Memed Agensi Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun usulan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak – pihak

sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi UD Memed Agensi, dapat mengembangkan sistem informasi

pembelian, penjualan dan persediaan buku yang sedang berjalan menjadi

(26)

diharapkan dapat menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan

relevan dan dapat mendukung kinerja pimpinan dalam pembuatan

keputusan.

2. Bagi UD Memed Agensi, sistem informasi pembelian, penjualan dan

persediaan buku ini diharapkan dapat mendukung meningkatkan efektifitas

kerja.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu, dapat memperluas khasanah dalam pembangunan

sistem informasi pendistribusian barang.

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan akademik melalui penerapan ilmu

yang telah dipelajari.

1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas maka penulis membatasi

permasalahan hanya menitik beratkan pada :

1. Program yang dibuat berkisar pada data barang masuk (membeli barang dari

penerbit), data barang keluar (menjual kepada pelanggan), dan stok barang

yang terdapat di gudang.

2. Transaksi pembayaran dilakukan secara tunai.

3. Laporan barang masuk (pembelian), laporan barang keluar (pemesanan).

(27)

5. Pada sistem ini tidak membahas retur barang dari supplier maupun dari

konsumen.

6. Untuk jangkauan transaksi hanya daerah bagian jawa barat.

7. Biaya pengiriman barang dalam kota di tanggung oleh UD Memed Agensi

tetapi pengiriman barang ke luar kota ditanggung oleh pemesan/konsumen.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini bertempat di UD Memed Agensi yang

beralamat di Jalan Arum Sari 1 no 15 Bandung. Dan untuk menyelesaikan

penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan perkiraan 5 bulan.

Tahap-tahapan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Kegiatan Penelitian

KEGIATAN Tahun 2012

Maret April Mei Juni Juli

(28)

7

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Andri Kirstanto (2008:1) yang dimaksud dengan sistem adalah

“Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu.”

Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan

bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output)

yang diinginkan.

2.1.1.Elemen Sistem

Elemen-elemen menurut Andri Kristanto (2008:2) yang terdapat dalam

sistem meliputi: tujuan sistem, batasan sistem, kontrol, proses, output dan umpan

balik. Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat sebagai

berikut:

Dari gambar 2.1, tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada

input, proses dan output. Input yang masuk ke dalam sistem akan diproses dan

diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa dan akan

menjadi umpan balik bagi penerima dan umpan balik tersebut akan muncul segala

pertimbangan untuk input selanjutnya. Berikut penjelasan elemen-elemen yang

(29)

1. Tujuan Sistem

Setiap sistem memiki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali dan tujuan antara satu

sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam

mencapai tujuan sistem dan pemisah antara sistem dengan daerah diluar

sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup,

atau kemampuan sistem.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap

pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol tersebut dapan

berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran

data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan

balik dan sebagainya.

4. Masukan (input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa

jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

(30)

6. Keluaran (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh

bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas

mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini

sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat

merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan dan sebagainya.

TUJUAN

BATASAN

KONTROL

PROSES OUTPUT

INPUT

UMPAN BALIK

INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT

UNIT PENYIMPANAN

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem

(31)

2.1.2.Karakteristik Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:3) suatu sistem mempunyai karakteristik

atau sifat tertentu yaitu:

a. Komponen (Components)

Terdari dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan

bekerjasama membentuk satu kesatuan.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau

dengan lingkungan luarnya.

c. Linkungan Luar Sistem (Environments)

Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukan (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (Mintenance Input) dan masukan signal (Signal Input).

f. Keluaran (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

(32)

h. Sasaran dan Tujuan (Objective)

Suatu sistem dapan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika

berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.1.3.Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, menurut Andri Kristanto (2008:5) sistem

dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata

biasa dan biasanya sistem ini merupakan ide-ide atau pemikiran. Sedangkan

sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan

biasanya sering digunakan oleh manusia.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam.

Sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh

manusia.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem merupakan sistem yang tidak behubungan dengan bagian luar

sistem dan biasanya tidak berpengaruh oleh kondisi diluar sistem.

Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan

(33)

2.1.4.Analisis Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:5) untuk mencapai tujuan dari suatu sistem

yang dibuat, dibutuhkan 3 perangkat atau alat bantu yang dapat meningkatkan

kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai.

Tiga perangkat tersebut meliputi: perangkat keras (hardware), perangkat

lunak (software), dan perangkat manusia (brainware). Perangkat keras dapat

berupa komputer, sedangkan perangkat lunak adalah program. Perangkat manusia

berupa user.

Ada beberapa tentang pengertian analisis sistem, yaitu:

a. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem

b. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang aplikasikomputer yang

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah.

c. Seseorang yang mempunyai pengetahuan untuk merancanakan dan

menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permasalahan yang terjadi.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Didalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi,

untuk itu pendefinisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya

pengembangan sistem yang akan dirancang.

(34)

Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar,

berikut transformasi data menjadi informasi:

INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT

UNIT PENYIMPANAN

Gambar 2.2 Transformasi data menjadi informasi (Sumber: Sistem Basis Data, Edhy Sutanta(2004:5))

Dalam gambar tersebut input adalah data yang akan diolah oleh unit

pengolah. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum

diolah lebih lanjut dan output adalah informasi sebagai hasol pengolahan data

yang telah diinputkan dan unit penyimpanan sebagai alat simpanan data,

pengolah, maupun informasi.

Menurut Edhy Sutanta (2004:4), “Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukan jumlah, tindakan, atau hal.”

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu

kejadian yang sendang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan

dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

2.2.1.Kualiatas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu

keakuratan informasi, kecepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal

(35)

a. Akurat

Informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksdunya

yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan

dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksdunya

atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima

informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya yang dihasilkan tidak

boleh terlambat karena informasi yang terlamabat tidak mempunyai nilai

yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengembilan

keputusan akan berikibat fatal atau kesalahan dalam tindakan.

c. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima, karena informasi ini

digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu

permasalahan.

d. Ekenomis, efesien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunuai manfaat yang lebih besar

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi

tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai. Selain itu informasi

(36)

2.3. Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi

dari suatu organisasi yaitu operasi, instalasi dan perawatan komputer, perangkat

lunak dan data. Sistem informasi manajemen adalah kunci dari bidang yang

menekankan finansial dan personal manajemen.

Menurut James A. O’Brien (2005:5) “Sistem informasi yaitu dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan suatu informasi dalam sebuah organisasi.”

Sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari

berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk

keperluan dan tujuan tertentu.

2.3.1.Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa

komponen seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak dan

jaringan yang terintegrasi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari

sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah

dan pengambilan keputusan oleh manager.

1. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor

sistem informasi (System Owner), pengguna sistem (System Users),

perancang sistem (System Designer) dan pengembangan sistem informasi

(37)

2. Aktivitas

Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai,

memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari

sistem informasi tersebut.

3. Data

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,

aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh

langsung secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai

kumpulan fakta mentah dalam isolasi.

4. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem

komputer untuk memasukan dan keluaran yang terdiri dari komputer,

printer, jaringan.

5. Perangkat Lunak (Software)

Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang

memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau

sering disebut sebagai program.

6. Jaringan (Network)

Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara

(38)

2.4. Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah desain sistem menentukan bagaimana suatu

sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, tahap ini menyangkut

mengkonfigurasikan dari komponen-komponen lunak dan perangkat keras dari

suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan

rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.

(Sumber:

Tahapan perancangan sistem mempunyai 2 maksud yaitu sebagai berikut:\

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemekai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangunan yang

lengkap kepada program komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat.

2.4.1.Perancangan Proses

Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan

terciptanya sistem informasi yang baik untuk mendukung proses pembentukan

database tersebut ada beberapa peralan, yaitu:

2.4.1.1.Flowmap

Flowmap merupakan diagram alir data yang penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

(39)

dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Untuk membuat sebuah analisis

menggunakan flowmap seorang analisis dan programer memerlukan beberapa

tahapan, diantaranya:

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi

ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi

kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktibitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri

dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

2.4.1.2.Diagram Konteks

Diagram konteks menurut Andri Kristanto (2008:70) adalah “Sebuah

diagram yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran

dari sistem”. Diagram konteks menyoroti jumlah karakteristik sistem yaitu:

1. Kelompok pemakai, organisasi atu sistem lain dimana sistem melakukan

komunikasi (sebagai terminator).

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

(40)

4. Penyimpanan data, yaitu digunakan secara bersamaan antara sistem dengan

terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebaliknya

dibuat oleh lingkuangan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti

pembuatan simbol penyimpanan dalam diagram konteks dibenarkan dengan

syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.

5. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam

diagram konteks antara lain:

a. Persegi panjang, untuk berkomunikasi langsng dengan sistem melalui

aliran data.

b. Lingkaran, untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem.

2.4.1.3.Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yag digunakan pada metodelogi

pengembangansistem yang terstruktur.

Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah “Suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan.”

DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara

rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu

sama lain dengan menunkukan dari dan kemana data mengalir serta

(41)

2.4.1.4.Kamus Data

Kamus data menurut Andri Kristanto (2008:72) yaitu “Kupulan

elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam

penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file didalam sistem.”

Bisa dikatakan bahwa kamus data merupakan tempat penyimpanan semua

struktur dan elemen data yang ada pada sistem. Juga sebagai katalog untuk

mengetahui detail data seperti sumber dan tujuan data, deskripsi, bentuk dan

struktur lain dari data. Kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi

antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir pada

sistem.

2.4.2.Perancangan Basis Data

Menurut Edhy Sutanta (2004:204) “Perancangan basis data merupakan

bagian dari kegiatan besar dalam rangka pengembangan Sistem Informasi

Manajemen, khususnya pada tahap perancangan.”

Perancangan pada basis data (database) adalah perancangan yang

digunakan pada pembuatan sistem informasi perangkat lunak (software) ini. Basis

data sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedimikan rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan

(42)

2. Kumpulan data yang saling berhungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau tabel atau pun arsip yang saling berhubungan yang

disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Perancangan basis data

terdiri dari ERD (Entity Relationship Data), normalisasim, tabel relasi atau

relasi file, struktur file.

2.4.2.1.Normaslisasi

Menurut Edhy Sutanta (2004:172) “Normalisasi diartikan sebagai suatu

teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu mencegah timbulnya

permasalahan pengolahan data dalam basis data.”

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses

pengelompokan data mejadi tabel-tabel yang menunjukan etntias dan relasinya.

Secara umum proses normalisasi dibagi kedalam tiga tahap, yaitu bentuk tidak

normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua, bentuk normal ketiga.

Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal.

Berikut penjelasan tahap-tahap pembentukan normalisasi:

1. Bentuk tidak normal

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan

(43)

2. Bentuk normal pertama

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana setiap field dalam tebel

memiliki nilai data.

3. Bentuk normal kedua

Bentuk normal kedua harus memenuhi syarat:

a. Sudah memenuhi kriteria normal pertama

b. Setiap field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.

4. Bentuk normal ketiga

Bentuk normal ketiga adalah bentukyang memenuhi syarat-syarat berikut:

a. Tabel sudah dalam bentuk normal kedua.

b. Field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.

2.4.2.2.ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Edhy Sutanta (2004:79)

“ERD merupakan model yang membantu peracangan basis data karena model ini

dapat menunjukan macam-macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data

didalamnya.”

Jadi Entity Relationship Diagram digunakan untuk pemodelan terstruktur

hubungan antar data. Komponen-komponen yang digunakan yaitu:

1. Entitas (entity), objek yang diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, suatu

yang penting bagi pemakai dalam konteks yang dirancang.

2. Atribut, elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakteristik

dari entitas.

(44)

Kerelasian antar entitas dapat dikelompokan dalam tiga jenis, yaitu:

1. One to One Relationship (satu ke satu)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding

satu. Hubungan tersebut dapat dibandingkan dengan tanda lingkaran untuk

menunjuka tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah

tunggal. Relasi satu ke satu terjadi bila satu record yang ada pada satu entity

tabel hanya punya satu relasi pada file lain.

2. One to Many (satu ke banyak)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding

banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan tersebut dapat

digambarkan dengan tanda lingkara untuk menunjukan tabel dan relasi antar

keduanya diwakilkan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan

banyak tersebut. Relasi satu ke banyak terjadi bila record dengan kunci

tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.

3. Many to Many (banyak ke banyak)

Hubungan antara file pertama denga file kedua adalah banyak berbanding

banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkara untuk

menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda

panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi banyak

ke banyak terjadi bila kedua file saling mempunyai relasi banyaki record

(45)

2.4.2.3.Relasi Tabel

Menurut Edhy Sutanta (2004:155) “Relasi adalah menyatakan sebuah tabel

dalam basis data, sedangkan kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam

basis data.”

Dalam satu database dalam satu entity atau tabel mempunyai sebuah field

yang memiliki nilai unik setiap baris. Baris-baris yang berhubungan tabel

mengulangi kunci primer dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan

dari kunci primer dalam tabel lain disebut kunci asing (foreign key). Kunci asing

tersebut tidak perlu bersifat unik dan semua field bisa menjadi kunci asing jika

sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.

2.4.2.4.Struktur File

Struktur file merupakan penyusunan file-file berdasarkan kelas datanya agar

dapat memudahkan dalam penyimpanan data. Dalam pembuatan program

dibutuhkan struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan

pengaturan pencarian data dan pembuatan laproan yang dapat memudahkan kerja

sistem komputer.

2.5. Pengertian Persediaan Barang

Pengertian Persediaan (inventory) secara umum yaitu “Merupakan aktiva

perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan,

baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufacture)”. Untuk

(46)

perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau

setngah jadi atu mungkin bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini tergantung dari

jenis dan proses usaha utama perusahaan. (Sumber:

http//pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/17Mei2011)

2.6. Pengertian Pemesanan

Pengertian pemesanan dalam dunia usaha adalah hal yang penting dan tidak

bisa dihilangkan. Pesan adalah suruhan (perintah, nasihat permintaan, amanat)

yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pemesana

adalah perbuatan (hal, cara) memesan dan memesankan.

Dalam ilmu ekonomi, pemesanan mempunyai arti tertentu, yaitu selalu

menunjukan pada suatu hubungan tertentu antara suatu barang yang mau dibeli

orang dan harga barang tersebut. Pemesanan sama dengan jumalah dari suatu

barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama

jangka waktu terntu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama. (Sumber:

http//artikelekonomi.com/pengertianp-permintaan.html/17Mei2011)

2.7. Pengertian Pembelian

Pembelian adalah suatu cara pemindahan hak yang diperoleh pihak pertama

(pembeli) dari pihak kedua (penjual) dengan jalan memberikan sejumlah uang.

Adapun fungsi – fungsi pembelian adalah sebagai berikut :

(47)

2. Kapan dan dimana diadakan pembelian.

3. Harga yang ekonomis

2.8. Arsitektur Aplikasi

Arisitektur aplikasi merupakan gambaran perancangan dalam penerapan

sistem informasi. Untuk menghubungkan komputer dan peralatan-peralatanya

serta proses komunikasi data dengan komputer lain, dibutuhkan adanya jaringan

komputer. Hubungan antar komputer dalam jaringan komputer menggunakan

perangkat jaringan seperti lan card, hub, bridge, modem dan jaringan komputer

dihubungkan dengan media berupa kabel ataupun nirkabel.

2.8.1.Pengertian Jaringan Komputer

Secara sederhana menurut James O’Brien (2005:260) jaringan komputer

dapat didefinisikan “Sebagai hubungan dari dua kumputer atau lebih”. Tujuan

dibangunnya suatu jaringan komputer dalah membawa informasi secara tepat dan

tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima

(receiver) melalui media komunikasi.

2.8.2.Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Berikut ini merupakan jenis-jenis jaringan komputer yaitu sebagai berikut:

1. LAN

LAN merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau

(48)

2. MAN

MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya

memakai teknologi yang sama dengan LAN.

3. WAN

WAN merupakan sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas,

karena radiusnya mencapai sebuah negara atau benua.

4. Jaringan tanpa kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang

tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.8.3.Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara

komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan

pengkabelan. Terdapat 3 macam topologi jaringan yang secara umum digunakan

yaitu:

1. Topologi Bus

Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat

dimana seluruh workstation dan server dihubungakan. Keuntungan dari

topologi bus yaitu hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah

dikembangkan. Sedangkan kerugian yaitu deteksi dan isolasi kesalahan

sangat kecil, kepadatan lalu lintas, bisal salah satu client rusak, maka

(49)

Gambar 2.3 Jaringan Topologi Bus

(Sumber: Pengantar Sistem Informasi, James A’Obrien (2004:294))

2. Topologi Star

Pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara

langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi star ini yaitu dengan

adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwith

atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar, sehinbbga akan

meningkatkan kualitas kinerja jaringan secara keseluruhan, paling flexibel,

pemasangan atau perubahan station sangat mudah dan tidak mengganggu

bagian jaringan lain, kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi

kesalahan dan kemudahan pengolahan jaringan sedangkan kerugiannya

yaitu boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat (hub) jadi

elemen kritis.

Gambar 2.4 Jaringan Topologi Star

(50)

3. Topologi Ring

Topologi ring adalah dengan cara menghubungkan komputer-komputer

yang berentuk ring atau lingkaran, setiap simpul mempunyai tingkatan yang

sama. Jaringan akan disebut sebagai loop dapat dikirimkan ke setiap simpul

dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data

itu untuknya atau bukan. Keuntungannya yaitu hemat kabel. Sedangkan

kerugiannya yaitu peka terhadap kesalahan, pengembangan jaringan lebih

kaku.

Gambar 2.5 Jaringan Topologi Ring

(Sumber: Pengantar Sistem Informasi, James A O’Brein (2005:294)

2.8.4.Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai

berikut:

1. Sharing Resource

Sharing Resource bertujuan agar seluruh program, peralatan atau

periperal lainnya dapt dimanfaatkan oleh setiap orng yang ada pada jaringan

(51)

Seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data

maupun informasi yang lainya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

pengguna, baik untuk teleconfrence maupun untuk mengirim pesan atau

informasi yang penting lainnya.

3. Intergrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada

komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer

saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lain. Oleh sebab itulah maka

dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian

memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap

saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan

dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer

bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralan lainnya.

Misalnya untuk memberikan perlindugan serangan virus maka pemakai

cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data,

(52)

pemaki dan password serta teknik perlindungan hardisk sehingga data

mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kulaitas yang tinggi,

selain itu data atau informasi yang diaksesselalu terbaru, karena setiap ada

perubahan yang terjadi dapat secara langsng diketahui oleh setiap pemakai.

2.9. Client/Server

Database terdistribusi dapat dijalankan dengan menggunakan beberapa

konfigurasi, salah satu yang cukup terkenal saat ini adalah dengan metode

Client/Server. Server adalah komputer yang menyediaka fasilitas bagi

komputer-komputer lain didalam jaringan dan client. Client adalah komputer dengan

kemampuan standar yang digunakan sebagai tampilan untuk user, didalamnya

tersimpan data-data yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan

menampilkan data, serta menyimpan data ke server.

Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontorlan

siste, karena dengan sistem ini semua data ataupun program-program disimpan

dipusat dan bilamana ada yang hendak dipakao maka client dapat mengambilnya

di server. Jaringan sistem client/server mempunyai keunggulan sebagai berikut:

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya

dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani

(53)

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat

seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang

(54)

33

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah system informasi

penjualan, pembelian dan persediaan barang di UD Memed Agensi Bandung yang

akan dibahas dalam penelitian ini diantaranya :

3.2.1.Sejarah Singkat Perusahaan

UD Memed Agensi adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang

distribusi buku-buku umum dimana sistem penjualanya dilakukan secara tidak

langsung. Pada saat ini pembukuan data barang dan pembuatan laporan keuangan

masih besifat manual sehingga terdapat bebeapa kekurangan, salah satunya adalah

proses pembuatan laporan keuangan. Dalam upaya meningkatkan system kerjanya

maka dibutuhkan suatu perangkat lunak yaitu aplikasi pengolahan system

informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang yang berfungsi untuk

meningkatkan kinerja operasional UD Memed Agensi tersebut.

Perkembangan perusahaan ini ditujukan agar bisa memenuhi kebutuhan

penjualan suatu barang dengan menerapkan sistem manajemen profesional yang

didasari sikap kekeluargaan, kebersamaan, keterbukaan agar terjalin hubungan

kerja yang harmonis, karena maju mundurnya suatu perusahaan salah satunya

(55)

UD Memed Agensi didirikan oleh Bapak Memed sebagai pimpinan

perusahaan. Bermula dari seorang teman yang memiliki penerbit buku, kemudian

bapa Memed ditawarkan untuk menjadi agen buku di Bandung dan sekitar Jawa

Barat khususnya. Beliau tertarik dan mendirikan usahanya dirumahnya sendiri

untuk di jadikan kantornya yang beralamat di Jalan Arum Sari 1 no 15 Bandung

pada tahun 1987. Beliau memulai usahanya dengan menawarrkan kepada

toko-toko buku di sekitar bandung. Dari tahun ke tahun ternyata makin banyak

sambutan atau pesanan buku yang terus meningkat dengan baik.

Dengan jumlah pegawai pada awalnya 1 orang sebagai pemasaran dan 1

orang pengirim (driver). Kemudian pegawai sebagai pemasaran berkembang

menjadi 4 orng. Karena makin banyak pelanggan dan pemasaran yang baik,

sehingga para pelanggan memesan bukunya dengan langsung menghubungi bapa

Memed. Sehinggga saat ini pegawainya hanya 1 orang saja yaitu pengirim

(driver).

3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi sangat penting dalam berorganisasi selain untuk titik ukur

dalam perencanaan dan beperan juga dalam mencapai suatu tujuan yang telah

ditentukan, Visi dan Misi UD Memed Agensi akan diuraikan sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi perusahaan yang mampu memberikan jasa mendistribusikan

(56)

b. Misi

Mengutamakan pelayanan cepat dan memuaskan sesuai kebutuhan pasar.

3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan

Pemilik

Bagian Gudang (pemilik)

Bagian Pengiriman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada UD Memed Agensi

3.1.4.Deskripsi Tugas

Tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing – masing bagian

pada struktur organisasi pada UD Memed Agensi, pemilik merangkap sebagai

bagian gudang.

Bagian Pemilik dan Gudang

1. Mengawasi, memelihara, mengawasi langsung pelaksanaan atas kelancaran

dan perkembangan UD Memed Agensi.

2. Sebagai pembuat perencanaan, pengawasan dan penilaian.

3. Menetapkan kebijakan-kebijakan serta tanggung jawab untuk melaksanakan

keputusan.

4. Melihat laporan penjualan, pembelian dan persediaan barang.

5. Melakukan penyimpanan barang yang sudah di pesan di gudang.

(57)

7. Membuat data barang yang baru jika ada barang yang masuk dari penerbit.

8. Menghitung sisa barang yang ada.

9. Membuat laporan.

Bagian Pengiriman

1. Menyiapkan buku pesanan.

2. Mengepak buku pesanan.

3. Menigirim ke tujuan pesanan.

3.2. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh

mengumpulkan atau mencatat data yang digunakan untuk faktor-faktor yang

berhubungan dengan pokok permasalahan sehinggga akan didapat suatu

kebenaran atas data yang diperoleh.

Dengan penelitian ini penulis menggunakan merupakan dasar penyusunan

rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum

dimana metode penelitian dijelaskan dari awal perencanaan hingga tercapainya

tujuan penelitian.

3.2.1.Desain Penelitian

Dengan metode deskriptif pada pendekatan kasus pada UD Memed Agensi,

yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian

(58)

dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis

mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya

dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan

selama dilakukannya penelitian di UD Memed Agensi.

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang

digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud

adalah sebagai berikut.

3.2.2.1.Sumber Data Primer

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan langsung dari

sumber pengamatan atau tempat penelitian. Instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini diantaranya :

a. Studi Lapangan (fieldresearch)

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian langsung pada objek

yang akan diteliti yaitu UD Memed Agensi.

b. Observasi atau Pengamatan

Penulis melakukan pengamatan langsung keadaan yang sebenarnya serta

mengukur pencatatan secara cermat dan sistematis data yang diperoleh

(59)

c. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap

pihak – pihak yang mempunya hubungan langsung dengan masalah yang

telah diteliti oleh penulis.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah

jadi. Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data

yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan

memepelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada di pengurus

perpustakaan, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis

pengambilan contoh dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah

penjualan, pembelian dan persediaan barang.

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan

tahapantahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian

dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan

sistem.

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan pendekatan dengan cara bagaimana

menggunakan alat - alat dan peraturan - peraturan yang melengkapi satu atau lebih

(60)

Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode

terstruktur yang memiliki karakteristik berorientasi pada proses dan data, adapun

alat-alat yang digunakan dalam metode pendekatan sistem adalah: diagram alir

(Flowmap), diagram konteks (context diagram), diagram alir data (Data Flow

Diagram), kamus data (data dictionary), entity relational diagram (ERD),

normalisasi, dan tabel relasi.

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem

Dalam suatu pengembangan sistem informasi dalam suatu penelitian perlu

digunakan metodologi pengembangan sistem yang dapat digunakan sebagai

pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem

itu. Dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur uang diberikan oleh suatu

metodelogi, maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaikan

dengan mudah dan dapat mencapai suatu tujuan yang baik sesuai dengan penulis

harapkan.

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem

itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan

dipelihara. Siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang

digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah didalam

tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Metode yang digunakan oleh penulis dalam perancangan sistem informasi

adalah metode prototype yang dimana protoype merupakan suatu metode dalam

(61)

program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses

pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Dimana

tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalah sebagai berikut:

1. Analisis/Penyelidikan

Pada tahap ini merupakan tahap awal membangun sebuah sistem dimana

antara pemakai sistem (users) dan pengembangan sistem bertemu. Users

menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh

pengembangan sistem.

2. Analisis/Desain

Para pemakai akhir dan pakar SI menggunakan alat pengembangan

aplikasi secara interaktif mendesain dan menguji prototype berbagai

komponen sistem informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai akhir.

3. Desain/Implementasi

Prototype sistem bisnis diuji, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang

hingga para pemakai akhir dapat menerimanya.

4. Implementasi dan Pemeliharaan

Sistem bisnis yang diterima dan dimodifikasi denganmudah karena

(62)

Identifikasi Kebutuhan Bisnis Pemakai Akhir

Kembangkan Prototype Sistem Bisnis

Revisi Prototype Agar Memenuhi Kebutuhan Para Pemakai Akhir Dengan Lebih

Baik

Gunakan dan Pelihara Sistem Bisnis Yang Diterima Sisklus Pembuatan

Prototype

Sisklus Pemeliharaan

Gambar 3.2 Pembuatan Prototype

(Sumber: Pengantar Sistem Informasi Manajemen, James A.Obrien 2005:512)

Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Kelebihan Kekurangan

Metode ini cukup efektif sebagai

paradigma dalam rekayasa perangkat

lunak. Kuncinya adalah

mendapatkan kebutuhan dan aturan

yang jelas yang disetujui penlanggan

dan membuat perangkat lunak.

• Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa mungkin saja prototype

dibuat terburu-buru dan racangan

(63)

Walaupun pada umumnya prototype

akan dihilangkan dan dibuat perangkat

yang sebenarnya.

• Pengembangan kadang-kadang

membuat implementasi sembarang

karena ingin selesai cepat.

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Metode pendekatan sistem data merupakan suatu cara dimana

menggambarkan aliran data yang terjadi dalam suatu sistem informasi, dengan

menggunakan pendekatan sistem data akan lebih mudah membaca alur data yang

diproses.

1. Flowmap

Flowmap merupakan bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan

prosedur - prosedur arus pekerjaan secara keseluruhan dari system

menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

2. Diagram Konteks

Diagram kontek adalah suatu diagram sederhana yang menghubungkan

antara entity luar, masukkan dan keluaran dari sistem. Diagram kontek

dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan

sistem.

3. Data Flow Diagram

Pembuatan model berupa DFD (Data Flow Diagram) yang menggambarkan

sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungan satu sama

(64)

4. Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan

data yang mengalir pada sebuah sistem dengan lengkap dan dengan

menggunakan kamus data bisa terlihat data dari proses suatu ke proses yang

lainnya.

5. Alat Bantu Perancangan Basis Data

Adapun alat Bantu yang digunakan dalam perancangan basis data adalah

sebagai berikut:

a. Normalisasi

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara

berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik atau

belum. Normalisasi yang dilakukan betujuan untuk menghilangkan

atribut yang sama pada tabel-tabel sehingga tidak terjadi redudansi.

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada

keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap

atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat

menginput.

2. Bentuk Normal ke satu

Syarat normal ke satu (1-NF) yaitu :

a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu

record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.

(65)

c. Tidak ditentukannya primary key untuk table relasi tersebut.

d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk normal ke dua

Syarat normal ke satu (2-NF) yaitu :

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

b. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya (full functional dependency) pada kunci

utama / primary key.

4. Bentuk normal ke tiga

Syarat normal ke satu (3-NF) yaitu :

a. Bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal kedua.

b. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki

ketergantunan transitif, dengna kata lain suatu atribut bukan kunci

(non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional

(fungsional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya,

seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki

ketergantungan fungsional terhadap primary key direlasi itu saja.

b. Tabel relasi

Menurut Al-bahra bin jadjamudin (2005:142). Tabel relasi meurpakan

hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan yang lainnya, berfungsi

untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk

(66)

1. One-To-One

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama

dihubungkan hanya ke satu baris data pada table ke dua.

2. One-To-Many

Mempunyai pengertian setiap baris data dari table pertama dapat

dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

3. Many-To-Many

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel

pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel

kedua.

6. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai

hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan

antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan

simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya

digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang

(67)

atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu

dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan atau Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

yang berbeda.

3.2.4.Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan

kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,

desain, dan pengkodean. Pengujian software yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah black box. Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:360),

pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah ini :

Faktor Pengujian Black Box:

1. Graph-based testing adalah graf yang mewakili hubungan antar objek pada

modul sehingga tiap objek dan hubungannya tersebut dapat diuji.

2. Equivalence Partitioning adalah pembagian domain masukan dari program

menjadi kelas data yang dibuatkan kasus ujinya.

3. Boundary Value Analysis adalah pemilihan kasus uji dengan mencari

batasbatas esktrim dari kelas data.

4. Comparison Testing adalah digunakan untuk sistem yang menganut

redundancy kasus uji yang dirancang untuk satu versi perangkat lunak

(68)

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat

lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan

semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan

merupakan alternative dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan

komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari

pada metode white box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan

dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi yang tidak benar atau hilang.

b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam stuktur data atau akses database eksternal.

d. Kesalahan kinerja.

(69)

48

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan – perbaikan.

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi system untuk

dapat dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan

yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian

tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flowmap).

Di dalam analisis sistem terdapat beberapa langkah dasar yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi.

b. Memahami kerja dari sistem yang ada.

c. Analisis sistem yang berjalan.

(70)

4.1.1.Analisis Dokumen

Analisa dokumen menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja

dokumen – dokumen digunakan dalam sistem informasi Penjualan, Pembelian dan

Persediaan. Untuk itu analisa dokumen merupakan salah satu yang dapat

membantu dalam perancangan sistem selanjutnya. Berikut adalah dokumen yang

digunakan:

Tabel 4.1 Analisa Dokumen UD Memed Agensi

Nama Keterangan

Faktur Penjualan Deksripsi : Merupakan bukti pembayaran

untuk diberikan ke pelanggan yang

memesan barang.

Fungsi : Untuk Mengetahui jumlah dan

bukti pembayaran.

Sumber : Bagian Gudang

Rangkap : 2

Elemen : Tanggal, Nama Pemesan,

No.faktur, Daftar Barang, Qty, Harga,

Jumlah Total.

Faktur Pembelian Deskripsi : merupakan bukti pembelian

buku.

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah dan

bukti pembelian.

Sumber : Penerbit

Rangkap : 2

Elemen : Tanggal, No.faktur, Penerbit,

Daftar Barang, Harga satuan, Jumlah,

Gambar

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem
Gambar 2.4 Jaringan Topologi Star
Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi Pembelian Barang yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pengerjaan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati ini pengelolahan transakasi masih menggunakan cara perhitungan dengan menggunakan cara manual sehingga rentan

Proses pengajuan barang yang ada di AMIK AKMI Baturaja masih menggunakan sistem manual sehingga menyebapkan beberapa permasalahan diantaranya dokumen pengajuan

Proses pengajuan barang yang ada di AMIK AKMI Baturaja masih menggunakan sistem manual sehingga menyebapkan beberapa permasalahan diantaranya dokumen pengajuan

Sistem pemesanan pada Bakmi Golek Rawamangun masih menggunakan sistem manual, sehingga penulis menilai masih terdapat beberapa masalah, diantaranya proses

Pada saat ini Apotek Zaira Pontianak yang merupakan salah satu badan usaha dibidang penjualan obat-obatan yang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan proses

Dengan adanya program yang dibuat ini maka seluruh proses usaha yang berjalan dapat beralih dari manual ke sistematis, sehingga kelemahan pada sistem manual seperti pembuatan laporan

maju pesatnya usaha ini. Sistem yang berjalan di UD. Berkah saat ini masih manual, sehingga dapat menyebabkan kehilangan data peralatan catering dan bahan baku,

Dalam pengelolaan data buku masih belum memiliki aplikasi dalam pengelolaannya, sehingga transaksi yang berjalan masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan data transaksinya,