• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi (Simita) dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan User

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi (Simita) dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan User"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

ASEP RAHAYU

1.05.09.491

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)
(5)

v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ...1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ...7

1.2.1. Identifikasi Masalah ...7

1.2.2. Rumusan Masalah ...7

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ...8

1.3.1. Maksud Penelitian ...8

1.3.2. Tujuan Penelitian ...9

1.4.Kegunaan Penelitian ... 10

(6)

vi

1.6.1. Lokasi Penelitian ... 12

1.6.2. Jadwal Penelitian ... 12

1.7.Sistematika Penulisan ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 16

2.1.1. Teori Kualitas Software ... 17

2.1.2. Teori Kepuasan User ... 30

2.1.3. Sistem Pendukung Keputusan ... 33

2.1.4. Maturity Model... 33

2.1.5. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ... 46

2.2. Kerangka Pemikiran ... 44

2.3. Hipotesis ... 54

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 56

3.1.1. Sejarah Singkat Program Studi Sistem Informasi ... 56

3.1.2. Visi dan Misi Program Studi Sistem Informasi ... 57

(7)

vii

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 82

3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 84

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data... 87

3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 93

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 96

3.3.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 96

3.3.2. Diagram Konteks ... 100

3.3.3. Data Flow Diagram (DFD) ... 101

3.3.4. Tampilan Software Simita ... 101

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 111

4.1.1. Karakteristik Responden ... 111

4.1.2. Perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 114

4.1.3. Analisis Deskriptif ... 120

4.2. Hasil Pembahasan ... 151

4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 151

4.2.2. Hubungan Kualitas Simita dengan Kepuasan User ... 155

(8)

viii

4.2.3.1. Teknik Pembuatan Skala... 163 4.2.3.2. Hasil Penyebaran Kuesioner ... 165 4.2.4. Rekomendasi Kualitas Software ... 167

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 170 5.2. Saran ... 172

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Utama. Jakarta

Ananda Putra, M. R.,2012, Implementasi Kualitas Software Perwalian Online

Dampaknya Terhadap Efisiensi dan Kepuasan Mahasiswa Di Unikom. Skripsi

Universitas Komputer Indonesia. Bandung.

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Engels, G. 2008. Software Quality Assurance Chapter III: Standards.Universitas Paderborn. Jerman.

Fahmy, Syahrul. Haslinda, Nurul. Roslina and Fariha, Ziti. 2012. Evaluating the

Quality of Software in e-Book Using the ISO 9126 Model. International

Journal of Control and Automation. vol 5 No 2 June. p. 115-122

(10)

Manajemen Teori dan Terapan. Vol 4 (2). p. 9-17.

IT Governance Institute., 2010.COBIT 4.1 Framework Control Objectives,

Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute.

Jogiyanto H. M., 1990. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi Offset. Yogyakarta.

Lee, J. et. al. 2008. Using Analytical Hierarchy Process to Evaluate Software Quality

Characteristics of Smartphone. International Conference on Advanced

Information Technologies (AIT). p.1-9.

(11)

Parwita, Wayan G., dan A., Ayu Luh. 2012. Komponen Penilaian Kualitas Perangkat

Lunak Berdasarkan Software Quality Models. Seminar Nasional Teknologi

Informasi & Komunikasi Terapan (Semantik).

Pressman, R. S. Ph.D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Andi Offset. Yogyakarta.

Putra, A. S. 2013. Kontribusi Kualitas Website SMA negeri 6 andung Terhadap Kepuasan User dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process

(AHP). Skripsi Universitas Komputer Indonesia. Bandung.

Riduwan. 2007. Variabel-variabel Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Roza, T.A., Lubis, A. R., dan Amri. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen Pada The Auto Bridal Banda Aceh. Jurnal Ilmu

(12)

Soedibjo, B. S. 2013. Pengantar Metode Penelitian. Universitas Nasional Pasim. Bandung.

Sudradjat, M.Sw, 2002. Metode Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Jatinangor.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sule, E. T. dan Saefullah, K. 2008. Pengantar Manajemen. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sumarwan, U. et al. 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen: Panduan Riset dan Kajian Kepuasan, Perilaku, Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi

Risiko. IPB Press. Bogor.

(13)

Wahyuni, Rekomendasi Pengembangan IT Governance Menggunakan COBIT (Control Objectives For Information And Related Technology) Versi 3.0 Pada

Institusi Pendidikaan, Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung,

Xiao, Li dan Dasgupta, Subhasish, 2002, Measurement of Satisfaction With

Web_Based Information System : An Empirical Study), George Washington

University

(14)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripisi ini, guna memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program S1 (Sarjana) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan wawasan yang Penulis miliki. Dan dalam penyusunan Skripsi ini, Penulis tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya dorongan, bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga Penulis merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Citra Noviyasari S.Si., M.T., selaku ketua Program Studi Sistem Informasi.

(15)

iv

6. Dosen-dosen Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak memebrikan penulis ilmu yang bermanfaat, khususnya Bu Marliana dan Bu Wahyuni sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan sharing ilmunya kepada penulis.

7. Temen SI11 yang memberi dukungan serta temen – temen yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu

8. Orang tua, keluarga, dan sahabat-sahabat semua yang selalu mendukung saya dalam suka maupun duka.

Dengan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih begitu terbatas, mungkin dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun dibalik itu semua penulis berkeyakinan bahwa kiranya dalam penyusunan Skripsi ini akan memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tulus.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bandung, 21 Agustus 2014

(16)

1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Menurut websitekbbi.web.id (2014), “Skripsi merupakan karangan

ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya”.

Adapun menurut website hukum.ubaya.ac.id (2012, dimodifikasi), “Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa

berdasarkan penelitian lapangan dan/atau kepustakaan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana sesuai dengan program kekhususannya”.

(17)

Teknologi Informasi ini banyak hal dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, mulai dari kemudahan informasi, transaksi bisnis disetiap saat dan tempat, mempercepat pencarian informasi, efisiensi dalam waktu dan biaya, dan lain sebagainya. Termasuk dalam hal pemanfaatan Teknologi Informasi untuk menangani kemudahan akan kebutuhan baik administrasi maupun informasi dalam menyelesaikan skripsi dan tugas akhir.

(18)

sekaligus mengambil skripsi dan tugas akhir pada tahun ajaran 2013/2014 semester genap ini berjumlah 440 mahasiswa, yang terdiri dari 33 mahasiswa dari program studi Manajemen Informatika (D3) dan 315 mahasiswa dari program studi Sistem Informasi (S1) data tersebut berdasarkan jumlah mahasiswa yang mendaftar untuk melakukan Seminar Skripsi. Namun dalam implementasinya Simita ini memiliki banyak kendala, ini dapat dilihat dari hasil observasi penulis, wawancara dengan pengelola Simita dan mahasiswa (pengguna) antara lain belum maksimalnya pengelolaan fitur/fungsi, dan input serta output data, ini dapat tercermin dari beberapa fitur dan informasi belum di update, seperti menu daftar yang masih nampak padahal masa pendaftaran sudah ditutup, dan data dosen yang belum terisi secara lengkap. Penggunaan Simita masih belum efektif dan maksimal karena masih dibarengi dengan proses manual seperti penjadwalan dan pengumpulan prasyarat uji TKL, proposal, seminar, dan sidang, dll. Banyak kebutuhan fungsi-fungsi user

(19)

sebelumnya dia sudah terdaftar, dengan membawa bukti kartu uji TKL, tetapi dalam data yang dimilki panitia mahasiswa tersebut tidak tercantum namanya, kasus berikutnya yang terkait keakurasian data data tahun yang tertera pada kartu syarat sidang yang masih belum di update. Dan masalah yang timbul terakhir adalah masih terpisah-pisahnya data pada Simita dengan data pada sistem kebutuhan yang lain seperti data pada SI Keuangan (untuk mengetahui pembayaran/SPP mahasiswa), data pada SI Kemahasiswaan (data mahasiswa), dan data SI Akademik (penilaian, data matakuliah, dll) sehingga dalam prosedur yang berhubungan data pada sistem-sistem tersebut masih dilakukan secara manual dan belum terintegrasi.

Dalam membuat software yang memiliki performa yang baik, maka pada saat inisiasi harus menggali kebutuhan dari pengguna secara tepat. Kebutuhan harus didefinisikan secara komprehensif agar menghasilkan software yang benar-benar berkualitas. Untuk menghasilkan software/perangkat lunak yang berkualitas maka akan diperlukan sebuah faktor-faktor dari sebuah pemodelan untuk mengukurnya yang dikeluarkan oleh para ahli/pakar. Adapun pemodelan/teknik pengukuran perangkat lunak yang sudah umum digunakan menurut jurnal Using Analytical Hierarchy Process to Evaluate Software Quality Characteristics of

Smartphone karya John Lee et al.(2008 : 2-4) adalah model McCall’s,

(20)

menggunakan salah satu dari berbagai model yang ada. Model McCall memenuhi banyak komponen penilaian, akan tetapi ada penilaian yang tumpang tindih karena banyaknya komponen yang dinilai. Model ini sesuai digunakan jika permasalahan utama adalah penilaian secara menyeluruh dan mendalam. Salah satu keunggulan model Boehm adalah dilibatkannya faktor perangkat keras. Hanya saja pada model ini criteria yang digunakan masih sedikit.

(21)

kualitas software.

Melihat dari banyaknya subkriteria yang dipakai pada model ISO 9126 yaitu berjumlah 21 subkriteria dari 6 kriteria utama sehingga tidak efisien dan tidak efektif dari segi tenaga, waktu, dan biaya apabila menggunakan semua kriteria sehingga digunakanlah Analytical Hierarchy

Process (AHP) untuk menentukan hanya beberapa kriteria saja yang

digunakan dan menjadi prioritas.

Dari hasil AHP tadi kemudian akan dianalisis apakah karakteristik-karakteristik kualitas ISO 9126 dari software Simita berpengaruh terhadap kepuasan usernya (mahasiswa dan admin). Apabila berpengaruh maka kemudian dicari juga tingkat kepuasan usernya terhadap kualitas software

Simita. Kemudian dilakukan perhitungan model maturity untuk menentukan tingkat rekomendasi yang dapat dilakukan untuk usaha perbaikan pada karakteristik yang menjadi fokus utama.

(22)

Identifikasi masalah merupakan rangkuman dari isu masalah yang terjadi yang biasanya menyangkut masalah kinerja perusahaan, dugaan variabel penyebab, pembatasan masalah, dan didukung oleh kerangka referensi atau hasil penelitian terdahulu. Sedangkan rumusan masalah merupakan kalimat-kalimat pertanyaan yang didasarkan pada identifikasi masalah.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi masalah yang timbul berdasarkan latar belakang penelitian. Adapun masalah yang berhasil penulis identifikasi yaitu :

1. Belum maksimalnya pengelolaan fitur/fungsi, dan input serta output data.

2. Penggunaan Simita masih belum efektif dan maksimal karena masih dibarengi dengan proses manual.

3. Banyak kebutuhan fungsi-fungsi user yang belum tersedia.

4. Belum akuratnya data dan informasi yang diberikan Simita dalam beberapa kasus.

5. Masih terpisah-pisahnya data-data pada Simita dengan data pada sistem kebutuhan yang lain seperti data pada SI Keuangan, data pada SI Kemahasiswaan, dan data pada SI Akademik.

1.2.2. Rumusan Masalah

(23)

1. Bagaimana kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi yang sedang berjalan di Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

2. Bagaimana hubungan implementasi Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi terhadap kepuasan user.

3. Seberapa besar pengaruh implementasi kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi terhadap kepuasan user.

4.

Bagaimana tingkat maturity dari implementasi kualitas Sistem

Informasi Tugas Akhir dan Skripsi.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian berguna untuk perolehan data sebagai bukti-bukti empiris dan untuk menemukan kejelasan fenomena variabel yang diteliti dalam upaya pencapaian tujuan. Sedangkan adanya tujuan penelitian berguna untuk menekankan pada hasil yang akan dicapai (diharapkan) dari penelitian terkait dengan identifikasi dan rumusan masalah serta terkait dengan pengembangan keilmuan dan pemanfaatan praktis dari masalah yang akan diteliti. Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1.3.1. Maksud Penelitian

(24)

antara hal-hal yang telah dipelajari selama dibangku kuliah dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta memberikan gambaran tentang Evaluasi Kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi (Simita) dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan User dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi yang sedang Berjalan di Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

2. Untuk mengetahui hubungan implementasi kualitas Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi terhadap kepuasan user. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh implementasi kualitas

Sistem Informasi Tugas Akhir dan Skripsi terhadap kepuasan

user.

4.

Untuk mengetahui tingkat maturity dari implementasi Sistem

(25)

Kegunaan penelitian menjelaskan manfaat/kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat tersebut., baik dari segi kegunaan Praktis maupun kegunaan Akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Kualitas Sistem Informasi Skripsi dan Tugas Akhir di Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia. 1.4.2. Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis yaitu sebagai berikut : a. Bagi Ilmu Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak.

b. Bagi Penulis Lain

(26)

sama sekaligus sebagai referensi di dalam penelitian. c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

1.5.Batasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan untuk mempertegas ruang lingkup masalah yang akan di bahas, agar tidak menimbulkan munculnya penafsiran-penafsiran yang luas dan menyimpang. Disini penulis memiliki pembatasan masalah penelitian dikarenakan keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya sehingga penulis akan membatasi masalah sebagai berikut : 1. Penelitian hanya terbatas pada mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer, khususnya jurusan Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia, semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang sedang menyusun skripsi dan tugas akhir dan dosen Sistem Informasi yang terlibat dalam pengelolaan dan pembangunan Simita.

(27)

maintanability dan funcionality. Hal ini didasarkan pada hasil olah data AHP yang memberikan rekomendasi serta pertimbangan kesanggupan peneliti sendiri dalam melakukan penelitian. Hasil perhitungan AHP dan pengambilan keputusan dapat dilihat pada bagian lampiran.

3. Indikator kepuasan user yang peneliti ambil hanya 3 indikator saja dari 5 indikator yang tersedia yaitu content, ease of use, dan timeliness.

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dan jadwal dimana penulis melakukan penyelesaian penelitian untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai objek yang diteliti. Adapun Lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini ialah sebagai berikut:

1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia yang berlokasi di Kampus V Jalan Dipatiukur Bandung.

1.6.2. Waktu Penelitian

(28)
(29)

penelitian dan

pembuatan

analisis maturity

9

Penarikan

kesimpulan dan

Pembuatan

Laporan

1.7.Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, waktu dan tempat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

(30)

teori kepuasan user, konsep sistem pendukung keputusan, keterkaitan antar variabel, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan sejarah singkat, serta visi dan misi Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia, struktur organisasi, pembahasan mengenai tugas dan wewenang, metode penelitian, desain penelitian, operasionalisasi variabel, sumber dan teknik penentuan data, teknik pengumpulan data, rancangan analisis dan pengujian hipotesis, dan analisis sistem yang sedang berjalan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai analisa dan pembahasan dari hasil penelitian yang berisikan karakteristik responden, analisis perhitungan AHP (Analytical Hierarchy Process), analisis deskriptif, dan analisis verifikatif.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(31)

16 2.1.Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah proses umum yang dilakukan peneliti untuk menemukan dan meninjau teori. Dengan tujuan untuk membantu peneliti mengembangkan pengertian serta wawasan yang mendalam tentang hal-hal yang telah dikerjakan serta kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. Adapun fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan. Selain itu, tinjauan pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap studi terdahulu yang relevan dengan studi yang dilakukan beberapa penelitian yang telah dituangkan kedalam bentuk buku. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari tinjauan kepustakaan yang berdasarkan pada beberapa sumber.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengkaji pustaka penelitian ini dengan menentukan variabel yang terkait dari judul penelitian yang diambil. Variabel didefinisikan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah kualitas software

Simita sebagai variable independent (variable X) dan kepuasan user

(32)

2.1.1. Teori Kualitas Software

“Karena kualitas software merupakan salah satu variabel dalam

penelitian ini, maka sudah seharusnya ada teori fundamental yang melandasi pemikiran maupun ide terhadap variabel tersebut. Berikut penjabaran teori dari kualitas software:“(Putra, 2013:12)

a. Konsep Kualitas

“Membicarakan tentang konsep kualitas dapat berbeda makna

bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konsteksnya. Banyak pakar yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Misalnya Sule dan Saefullah (2008:363) menyatakan bahwa :

“Kualitas adalah kelengkapan fitur dan manfaat dari sebuah

produk yang dihasilkan perusahaan, dan kemampuan produk terebut dalam memenuhi keinginan konsumen. Dengan kata lain, kualitas dapat diukur sampai sejauh mana produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.”

Sementara Hermawan (2011:10) mengungkapkan bahwa:

“Kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik yang

(33)

sudut pandangan pemasaran, kualitas harus diukur sehubungan dengan persepsi kualitas para pembeli.”

Tidak ketinggalan, Beberapa teori tentang kualitas yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh Deming, Crosby dan Juran (Roza et al., 2012:5). Berikut pemaparan para ahli tersebut:

Menurut Deming, kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Crosby mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan. Juran mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi, jika dilihat dari sudut pandang produsen. Sedangkan secara objektif kualitas menurut Juran adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya (availability), kinerja

(performance), kehandalannya (reliability), kemudahan

pemeliharaan (maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur. Jadi berdasarkan pendapat dari berbagai ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan totalitas produk dimana kemampuan (availability), kinerja (performance), kehandalan

(reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan

karakteristik produk tersebut dapat diukur sehingga nantinya dapat memuaskan kebutuhan da keinginan konsumen.”(Putra,2013:12-13) b. Perspektif Kualitas

“Berdasarkan konsep kualitas di atas, dapat dilihat para ahli teori

(34)

sendiri. Hal ini merupakan hal yang lumrah karena kualitas sendiri memiliki berbagai macam perspekif. Cortada (Roza et al., 2012:5) berpendapat ada lima macam perspektif mengenai kualitas yaitu:

1) Pendekatan trasedental (Transcendental Approach), dimana mutu dapat dirasakan tetapi sulit didefinisikan seperti mutu musik, seni rupa, pelayanan dan lain-lain. 2) Pendekatan dasar produk/hasil (Product Based Approach),

dimana karakteristik atau atribut yang dapat dikuantisasikan dan dapat diukur.

3) Pendekatan dasar pemakai (User Based Approach), tergantung dari pemakai atau orang yang memandangnya sebagai produk yang memuaskan atau tidak memuaskan yang merupakan preferensi seseorang (perceived quality). 4) Pendekatan dasar manufaktur (Manufacturing Based

Approach), dimana mutu dipandang atas dasar

perekayasaan dan pemanufakturan, sama sebagai persyaratan yang harus ditaati.

(35)

c. Pengertian Software

Pengertian software secara umum dapat diartikan sebagai kumpulan data-data elektronik yang tersimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah dan tidak berwujud tidak dapat dilihat oleh mata namun dapat digunakan dan dioperasikan dalam sistem komputer, software

merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. Software atau perangkat lunak itu sendiri di bagi menjadi 3 Bagian (Jenis) utama:

1) Sistem Operasi (operating system)

Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software

lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk

software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti

akses ke disk, manajemen memori, scheduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. 2) Perangkat lunak bahasa pemrograman (Programming

(36)

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando atau instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu set aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan atau diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

3) Perangkat lunak aplikasi (Application software)

Program aplikasi merupakan perangkat lunak yang dijalankan oleh para pengguna untuk mencapat tujuan tertentu. Contoh kita menjelajah internet dengan menggunakan aplikasi Browser. Atau mengedit sebuah berkas dengan aplikasi Editor.

d. Kualitas Software

Menurut Roger Presman dalam bukunya Rekayasa Perangkat

Lunak (2002: 610) “Kualitas software didefinisikan sebagai

(37)

diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara profesional.”

Menurut Parwita et al. (2012:91-92), banyaknya penelitian tentang model pengukuran kualitas memang sangat berguna, namun di sisi lain menimbulkan kebingungan karena aspek kualitas yang ditawarkan. Hal ini menyebabkan timbulnya kebutuhan akan suatu model standar. Ini adalah alasan ISO / IEC JTC1 mulai mengembangkan konsensus yang diperlukan dan mendorong standarisasi seluruh dunia. Pertimbangan pertama berasal dari tahun 1978, dan pada tahun 1985 perkembangan ISO / IEC 9126 dimulai. ISO 9126 adalah bagian dari ISO 9000 standar, yang merupakan standar paling penting untuk jaminan kualitas. Dalam model ini, totalitas atribut kualitas produk perangkat lunak diklasifikasikan dalam struktur pohon hirarkis karakteristik dan sub karakteristik. Level tertinggi dari struktur ini terdiri dari karakteristik kualitas dan tingkat terendah terdiri dari kriteria kualitas perangkat lunak.

Model ini menentukan enam karakteristik termasuk Functionality,

Reliability, Usability, Efisiensi, Maintainability, dan Portabilitas,

(38)

yang terdapat dalam firmware dan memberikan terminologi yang konsisten untuk kualitas produk perangkat lunak. Model ini juga menyediakan kerangka kerja untuk membuat timbal balik antara kemampuan produk perangkat lunak. Adapun bagan dari Model ISO 9126 ini yaitu :

Gambar 2.1 Bagan Kualitas Software ISO 9126 (Sumber : ISO 9126 (2001, dalam Engels, 2008 : 19))

Berikut ini adalah penjelasan dari setiap karakteistik-karakteristiknya :

1. Functionality

Kemampuan dari kualitas software untuk menyediakan fungsi yang memenuhi kondisi tertentu dan termasuk kebutuhan ketika software

(39)

Kemampuan produk software untuk menyediakan perangkat sesuai fungsi untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna.

b. Accuracy

Kemampuan produk software untuk memberikan hasil yang tepat atau disepakati atau efek dengan tingkat presisi yang diperlukan.

c. Interoperability

Kemampuan produk software untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu. d. Security

Kemampuan produk software untuk melindungi informasi dan data, maka dari itu orang yang tidak memiliki autoritas atau sistem tidak dapat membaca atau memodifikasi itu dan orang yang tidak memiliki autoritas atau sistem tidak dijinkan untuk mengakses.

e. Functionality compliance

Kemampuan produk software untuk mematuhi standar, perjanjian atau peraturan hukum, dan sesuatu yang serupa yang berhubungan dengan fungsi fungsionalitas .

(40)

Kemampuan produk software untuk mempertahankan tingkat tertentu kinerja bila digunakan dalam kondisi tertentu.

a. Maturity

Kemampuan produk software untuk menghindari kegagalan sebagai hasil dari kesalahan dalam perangkat lunak.

b. Fault tolerance

Kemampuan produk software untuk mempertahankan tingkat performansi tertentu dan memulihkan data yang terkena dampak langsung dalam kasus kegagalan .

c. Recoverability

Kemampuan produk software untuk membangun kembali tingkat kinerja tertentu dan memulihkan data yang terkena dampak langsung dalam kasus kegagalan.

d. Reliability compliance

Kemampuan produk software untuk mematuhi standar, perjanjian atau peraturan yang berkaitan dengan keandalan.

(41)

Kemampuan produk software untuk dipahami , dipelajari , digunakan dan menarik kepada pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

a. Understandability

Kemampuan produk software untuk memungkinkan pengguna untuk memahami apakah

software cocok, dan bagaimana hal itu dapat

digunakan untuk tugas-tugas tertentu dan kondisi penggunaan.

b. Learnability

Kemampuan produk software untuk memungkinkan pengguna untuk mempelajari penerapannya.

c. Operability

Kemampuan produk software untuk memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan dan mengendalikannya.

d. Attractiveness

Kemampuan produk software menjadi menarik bagi pengguna.

(42)

Kemampuan produk software untuk mematuhi standar, perjanjian, panduan gaya atau peraturan yang berkaitan dengan penggunaan.

4. Efficiency

Kemampuan produk software untuk memberikan kinerja yang tepat, relatif dengan jumlah sumber daya yang digunakan, di bawah kondisi yang ditetapkan.

a. Time behavior

Kemampuan produk software untuk memberikan respon dan pengolahan waktu yang tepat dan tingkat pengambilan saat melakukan fungsinya, di bawah kondisi yang ditetapkan. b. Resource utilization

Kemampuan produk software untuk menggunakan jumlah yang tepat dan jenis yang sesuai sumber daya ketika perangkat lunak melakukan fungsinya dalam kondisi yang ditetapkan.

c. Efficiency compliance

(43)

5. Maintainability

Kemampuan produk software untuk dimodifikasi. Modifikasi dapat mencakup koreksi, perbaikan atau adaptasi dari perangkat lunak terhadap perubahan lingkungan, dan dalam persyaratan dan spesifikasi fungsional.

a. Analyzability

Kemampuan produk software untuk dapat didiagnosa kekurangan atau penyebab kegagalan dalam perangkat lunak, atau untuk bagian yang akan dimodifikasi untuk diidentifikasi.

b. Changeability

Kemampuan produk software untuk memungkinkan modifikasi tertentu untuk diimplementasikan.

c. Stability

Kemampuan produk software untuk menghindari efek yang tak terduga dari modifikasi

software. d. Testability

(44)

e. Maintainability compliance

Kemampuan produk software untuk mematuhi standar atau perjanjian yang berkaitan dengan pemeliharaan.

6. Portability

Kemampuan produk software yang akan ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain.

a. Adaptability

Kemampuan produk software yang harus disesuaikan untuk lingkungan tertentu yang berbeda tanpa menerapkan tindakan atau sesuatu yang berarti, selain yang disediakan untuk tujuan ini untuk software dipertimbangkan.

b. Installability

Kemampuan produk software yang harus diinstal di lingkungan tertentu.

c. Co-existence

Kemampuan produk software untuk berdampingan dengan software independen lain dalam lingkungan umum membagi sumber daya umum.

(45)

Kemampuan produk software yang akan digunakan di tempat lain yang ditetapkan produk software untuk tujuan yang sama dalam lingkungan yang sama.

e. Portability compliance

Kemampuan produk software untuk mematuhi standar atau perjanjian yang berkaitan dengan portabilitas.

2.1.2. Teori Kepuasan User

“Seperti halnya kualitas software, kepuasan user juga merupakan

salah satu variabel dalam penelitian ini. Oleh karena itu, sudah seharusnya juga terdapat teori fundamental yang melandasi pemikiran maupun ide terhadap variabel ini. Berikut pemaparan dari teori kepuasan user: “ (Putra, 2013:23)

a. Konsep Kepuasan

“Kepuasan merupakan dampak yang timbul setelah seorang

konsumen/user menggunakan produk atau sesuatu yang ditawarkan. Biasanya kepuasan tersebut memiliki tingkatan nilai, sesuai dengan pengalaman konsumen/user setelah menggunakan suatu produk.

Para ahli juga sudah sejak lama mengamati gejala kepuasan pada konsumen dan dari hasil pengamatan-pengamatan tersebut, muncullah berbagai macam teori tentang kepuasan. Engel et al.

(46)

post consumption evaluation that a chosen alternative at least or

exceeds expextation”.

Sedangkan Buttle et al. (Hermawan, 2011:11) mendefinsikan kepuasan sebagai:

“Tanggapan atas pemenuhan pelanggan terhadap sebuah

pengalaman konsumsi, atau sebagian kecil dari pengalaman itu. Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan yang menyenangkan dari pelanggan karena yang diharapkan terpenuhi, sedangkan ketidakpuasan merupakan tanggapan berupa kekecewaan karena yang diharapkan tidak terpenuhi.”

Dari penjabaran mengenai pengertian kepuasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan merupakan tanggapan konsumen/user setelah membandingkan kinerja produk dengan harapan yang diinginkan konsumen/user tersebut. Tanggapan tersebut biasanya memiliki tingkatan yang beragam berdasarkan pengalaman konsumen/user terhadap suatu produk.” (Putra, 2013:23-24)

b.

Pengukuran Kepuasan Pengguna

(47)

1. Content (isi) dimensi ini mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem

2. Accuracy (ketepatan) mengukur kepuasan pengguna dari sisi

keakuratan data ketika sistem menerima input juga mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

3. Format dimensi ini mengukur kepuasan pengguna dari sisi

tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektivitas dari pengguna

4. Ease of use (kemudahan pengguna), mengukur kepuasan pegguna

dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem,

(48)

5. Timeliness (ketepatan waktu), mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan real-time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama.

2.1.3. Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Kusrini (2007:15) bahwa Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semistruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter dalam Kusrini, 2007:15-16)

(49)

menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia. (Kusrini, 2007:16)

Adapun tujuan dari DSS adalah (Turban dalam Kusrini, 2007:16-17) :

1. Membangun manaer atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas kepuasan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. 5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan kualitas.

7. Berdaya saing.

(50)

Menurut Kusrini (2007:19-20) bahwa keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat dari kestrukturannya yang bisa dibagi menjadi :

1. Keputusan Terstruktur (Structured Decision)

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Prosedur pengambilan keputusan sangatlah jelas. Keputusan tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Misalnya, keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang.

2. Keputusan Semiterstruktur (Semistructued Decision)

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang memilki dua sifat. Sebagian keputusan bisa ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan keputusan tersebut secara garis besar sudah ada, tetapi ada beberapa hal yang masih memerlukan kebijakan dari pengambil keputusan. Biasanya, keputusan semacam ini diambil oleh manajer level menengah dalam suatu organisasi. Contoh keputusan jenis ini adalah pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi, dan pengendalian sediaan.

3. Keputusan Tak Terstruktur (Unstructured Decision)

(51)

berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan tersebut umumnya tersebut pada manajemen tingkat atas. Contohnya adalah keputusan untuk pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, dan perekrutan eksekutif. Saat melakukan pemodelan dalam pembangunan DSS dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : (Kusrini, 2007:30-31)

1. Studi Kelayakan (Intelligence)

Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.

Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan dibangun oleh DSS dan apa tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut bisa relevan dengan kebutuhan si pemilik masalah.

2. Perancangan (Design)

(52)

Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel-variabelnya, pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas, yakni dengan mengganti beberapa variabel.

4. Membuat DSS

Setelah menentukan modelnya, berikutnya adalah mengimplementasikannya dalam aplikasi DSS.

a. Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pada dasarnya proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi bentuk hierarki.

(53)

Menurut Kusrini (2007 : 133-134), dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah :

1) Membuat Hierarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki , dan menggabungkannya atau mensintesisnya.

2) Penilaian kriteria dan alternatif

3) Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (Kusrini, 2007 : 133), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala tebaik untuk mengekspesikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan (Sumber : Kusrini (2007 : 134))

Intensitas Kepentingan

Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya.

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya.

(54)

elemen yang lainnya.

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya.

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya.

2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan.

Kebalikan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i.

4) Synthesis of priority (menentukan prioritas)

Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwase comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika.

5) Logical consistency (Konsistensi Logika)

(55)

relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antarobjek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

c. Prosedur AHP

Menurut Kusrini (2007 : 135-137), prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi :

1) Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakansasaran sistem secara keseluruhanpada level teratas.

2) Menentukan prioritas elemen.

a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen lainnya.

3) Sintesis

(56)

b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan

membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.

4) Mengukur konsistensi

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya.

b. Jumlahkan setiap baris.

c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan.

d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknyaelemen yang ada, hasilnya disebut λ maks.

(57)

6) Hitung rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus :

CR = CI/IR

Dimana CR = Consistency Ratio, CI = Consistency Index, IR = Index Random Consistency

7) Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus diperbaiki. Namun, jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

Daftar Indeks Random Konsistensi bisa dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Daftar Indeks random Konsistensi (Sumber : Kusrini (2007:136-137))

Ukuran Matriks Nilai IR

1,2 0,00

3 0,58

4 0,90

5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1,41

(58)

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

2.1.4. Maturity Model

Maturity model digunakan sebagai metric untuk mengukur tingkat

pengembangan sistem informasi. Maturity model untuk setiap proses COBIT, digunakan untuk mengindentifikasi:

1. Kinerja aktual perusahaan – Dimana perusahaan ini 2. Status industri yang terkini – Sebagai perbandingan

3. Target peningkatan perusahaan – Posisi yang ingin dicapai perusahaan

Menurut ITGI (2010), kapabilitas proses manajemen tidak sama untuk setiap proses kinerja. Kapabilitas yang diperlukan ditentukan oleh tujuan bisnis dan tujuan TI. Untuk mengukur kapabilitas kinerja TI, COBIT menggunakan lima level maturity model:

1. Skala 0 : Non-Existent.

Tidak ada proses yang dapat dikenali. Manajemen bahkan tidak menyadari adanya isu pengelolaan yang ditangani

(59)

Terdapat bukti bahwa perusahaan telah mengetahui adanya isu-isu TI yang harus ditangani. Tidak ada proses yang standar dan pada umumnya menggunakan pendekatan ad hoc atau case by case basis. Secara keseluruhan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan tidak terorganisir

3. Skala 2 : Repeatable.

Proses dilengkapi dengan prosedur yang diikuti oleh individu-individu yang memiliki kesamaan tugas. Tidak ada program pelatihan secara formal, yang bertujuan untuk mengkomunikasikan prosedur-prosedur dan tanggung jawab setiap individu. Proses sangat bergantung pada keahlian setiap individu.

4. Sekala 3 : Defined.

Proses dilengkapi dengan prosedur-prosedur yang terstandarisasi, terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui pelatihan secara formal. Walaupun demikian penyimpangan terhadap ketaatan pada prosedur masih sulit untuk dideteksi. Prosedur-prosedur yang dibuat merupakan fomalisasi dari kegiatan-kegiatan yang ada.

5. Skala 4 : Managed and measurable.

Proses pengawasan dan penilaian ketaatan pada prosedur sudah ditetapkan dan terdapat aktifitas untuk melakukan proses perbaikan ketika proses berjalan tidak efektif.

6. Skala 5 : Optimised

(60)

berdasarkan hasil perbaikan terus menerus. TI digunakan secara terinegrasi untuk mengoptimalkan proses kerja, mnyediakan alat untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas serta membuat perusahaan mudah beradaptasi.

Gambar 2.2 Gambar maturity model COBIT (Sumber: ITGI, 2010)

Terdapat 5 (lima) jenis kemungkinan responden, dikaitkan dengan maturity model yang direkomendasikan oleh COBIT (skala 0-5). Responden akan memilih tingkat aktivitas yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Maturity model akan membantu para professional menjelaskan kepada manajer tentang kekurangan manajemen TI dan menetap target yang mereka perlukan. Tingkat mataruty akan dipengaruhi oleh sasaran bisnis perusahaan dan oprasi lingkungan

2.1.5. Keterkaitan Antar Variabel

“Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas (X) dan satu

(61)

Teori Penghubung :

Jika produk yang dikonsumsinya berkualitas maka konsumen akan merasa puas terhadap produk tersebut dan bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan reputasi merek dari produk tersebut” (Hermawan, 2011:11)

Simita (X) dengan variabel kepuasan user (Y) yaitu pada jurnal yang ditulis oleh Hermawan (2011:11), yang berbunyi “Jika produk yang dikonsumsinya berkualitas maka konsumen akan merasa puas terhadap produk tersebut dan bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan reputasi merek dari produk tersebut”.

Agar lebih jelas, berikut diberikan gambaran teori penghubung antara kualitas software Simita dengan kepuasan user." (Putra, 2013:37)

Gambar 2.3 Keterkaitan Antara Variabel Independent dan Variabel

Dependent

(Sumber : Putra, 2013:30, dimodifikasi)

2.2.Kerangka Pemikiran

“Menurut Sekaran (Sugiyono, 2010:91), kerangka berfikir merupakan “model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

Kualitas Software Simita

(X)

(62)

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”

Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan antar variabel independen dan dependen. Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian (berupa diagram) yang didasarkan pada kerangka pemikiran.” (Putra, 2013:38)

a. Naratif

“Kualitas dapat disimpulkan sebagai totalitas produk dimana

kemampuan (availability), kinerja (performance), kehandalan

(reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan

karakteristik produk tersebut dapat diukur sehingga nantinya dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan kepuasan merupakan tanggapan konsumen/user setelah membandingkan kinerja produk dengan harapan yang diinginkan konsumen/user tersebut. Tanggapan tersebut biasanya memiliki tingkatan yang beragam berdasarkan pengalaman konsumen/user

terhadap suatu produk.” (Putra, 2013:39)

(63)

karakteristik-karakteristik yang menjadi patokan dalam pengukuran kualitas tersebut. Di sini peneliti mengambil karakteristik tersebut dari kriteria

software ISO 9126, yaitu: funcionality, reliability, usability,

efficiency, maintanability, dan portability (Engels 2008:18).

Seperti halnya kualitas, dalam penelitian yang menyangkut kepuasan user pun, sudah seharusnya juga ada karakteristik untuk melihat apa saja yang menjadi patokan dalam meneliti kepuasan. Indikator-indikator kepuasan user peneliti dasarkan pada key atau kunci penting dari teori tentang model End-user computing satisfaction (EUCS) Doll dan Torkzadeh. Pada Model tersebut dijelaskan bahwa terdapat 5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan pengguna terhadap penggunaan suatu sistem,yaitu content,

ease of Use, Format, Accuracy, dan Timeliness.

b. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.3 Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu

No

Nama Peneliti dan Tahun

Penelitian

Judul Hasil Penelitian Perbedaan

(64)
(65)

permasalahan yang nyata keberadaannya dan banyak dialami oleh

user.

2. Tanggapan responden terhadap kualitas

Website SMA

Negeri 6 Bandung dikategorikan cukup baik.

3. User merasa

belum puas terhadap implementasi kualitas website

(66)

Bandung. Hal ini terlihat dari rata-rata tingkat kepuasan user

terhadap implementasi kualitas website

secara keseluruhan, yang nilainya sebesar 0,727.

4. Dari hasil perhitungan dan olah data, didapat hasil korelasi pearson sebesar 0,571. Ini menandakan bahwa korelasi antara variabel

independent

(67)
(68)

Process to

(69)

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran Pengaruh Kualitas Software Simita terhadap kepuasan user

Pada penelitian ini, seperti yang telah dipaparkan pada bagian batasan masalah di BAB I, dari enam karakteristik kualitas software

pada bagan kerangka pemikiran, hanya dua karakteristik yang diteliti. Ada pun dua karakteristik tersebut yaitu maintanability dan

funcionality. Hasil perhitungan AHP dan pengambilan keputusan

dapat dilihat pada bagian lampiran.

2.3.Hipotesis

“Seorang peneliti perlu merumuskan jawaban atau dugaan

sementara yang kebenarannya kelak akan diuji serta menjadi acuan dalam Kepuasan Pengguna

(Variabel Y)

a. Content b. Ease Of Use c. Timeliness

(70)

proses penelitian yang dilakukan. Jawaban atau dugaan sementara ini disebut dengan hipotesis. Sebagaimana yang diungkapkan Arikunto (2002:64) bahwa hipotesis merupakan “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Ada pun hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut: “ (Putra, 2013:44-45) a. Hipotesis nol (H0)

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas

Software Simita Program Studi Sistem Informasi Unikom (X)

dengan kepuasan user (Y). b. Hipotesis penelitian (H1)

Terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Software

(71)

56 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Husein Umar yang dikutip dalam buku Umi Narimawati (2010:29), objek penelitian merupakan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Objek penelitian penting diungkapkan karena berperan dalam menunjang keberhasilan kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai. Dengan demikian yang

menjadi objek penelitian ini adalah “Evaluasi Kualitas Sistem Informasi

Tugas Akhir dan Skripsi (Simita) dan PengaruhnyaTerhadap Kepuasan

User”. Selanjutnya untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi, misi, tujuan, struktur organisasi dan deskripsi tugasnya di bawah ini.

3.1.1. Sejarah Singkat Program Studi Sistem Informasi Unikom

(72)

konsentrasi yaitu Teknologi Informasi dan Rekayasa Sistem Informasi. Dan pada tahun 2013 Program Studi Sistem Informasi melakukan akreditasi lagi, berdasarkan SK BAN-PT : No 151/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S1/VI/2013 mendapatkan predikat Baik (B).

3.1.2. Visi dan Misi Program Studi Sistem Informasi Unikom

Adapun visi dan misi Program Studi Sistem Informasi Unikom sebagai berikut :

1) Visi Program Studi Sistem Informasi Unikom

Visi dari Program Studi Sistem Informasi Unikom adalah

“Menjadikan Program Studi yang berkompeten, unggul, terdepan

dalam bidang Teknologi dan sistem informasi serta menghasilkan lulusan yang berprestasi, berjiwa entrepreneur dan mampu berkompetisi di era global.”

2) Misi Program Studi Sistem Informasi Unikom

Misi dari Program Studi Sistem Informasi Unikom adalah sebagai berikut :

(73)

lapangan kerja sendiri secara tangguh dan mandiri.

2. Meningkatkan kualitas keterampilan mahasiswa untuk jaminan standar kualitas lulusan yang memiliki dedikasi, bermoral, berintegrasi, berwawasan dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan baik nasional maupun global.

3. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di bidang sistem Informasi sebagai tanggung jawab sosial dengan melibatkan partisipasi aktif sivitas akademika.

4. Melaksanakan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat nasional dan internasional secara efektif, efisien dan berkesinambungan untuk pengembangan dan keberlangsungan pendidikan.

5. Menjadikan tempat Uji Kompetensi dalam bidang Sistem Informasi dan teknologi Informasi.

(74)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Program Studi Sistem Informasi Unikom (Sumber : is.unikom.ac.id)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut adalah deskripsi tugas dan fungsi dari tiap komponen di Program Studi Sistem Informasi Unikom sebagai berikut :

1. Tugas Ketua Program Studi Sistem Informasi:

a) Membuat perencanaan terkait aspek Tridarma perguruan tinggi (Penelitian, Pengabdian dan Pengajaran) untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

b) Melakukan pengorganisasian semua aktivitas koordinator yang ada di lingkungan Program Studi Sistem Informasi.

c) Melakukan koordinasi terhadap semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh koordinator dalam internal program studi.

(75)

f) Mengadakan dan memimpin rapat Program Studi secara periodik, minimal setiap 1 bulan sekali.

g) Melakukan evaluasi terhadap Proses Belajar Mengajar.

h) Memberikan pengarahan kepada semua dosen di dalam Program Studi Sistem Informasi terkait pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.

i) Melaksanakan budaya organisasi Unikom PIQIE (Profesionalism, Integrity, Quality, Information Technology, Excellence), sebagai landasan kerja di Program Studi Sistem Informasi.

j) Memajukan Program Studi Sistem informasi.

k) Meningkatkan Akreditasi Program Studi Sistem Informasi. l) Membangun Soliditas dan Kekompakan Dosen.

m) Membagi tugas-tugas di Program Studi dan Tugas Mengajar kepada Dosen secara Adil dan Merata.

n) Melakukan Pengawasan secara Ketat atas Kehadiran Dosen di ruang dosen/program studi pada saat jam kantor, 08.00 – 13.30 WIB.

(76)

dilakukan Dosen atau Karyawan terkait Kehadiran, Perkuliahan, Sistem Pendidikan, dan Layanan Akademik.

q) Mengawasi secara ketat Nilai Akhir Mahasiswa, Transkrip Akademik, Ijazah, dan Legalisasi Ijazah/Transkrip dari Penyimpangan, Penyalagunaan, Manipulasi, dan Pemalsuan. r) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Ujian Tengah

Semester dan Ujian Akhir Semester.

s) Bertanggung jawab terhadap permintaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan Inventaris Kantor yang ada di Prodi.

t) Bertanggung jawab atas Laporan Beban Kerja seluruh dosen yang terlibat dengan rasio kecukupan dosen di Prodi.

u) Bertanggung jawab terhadap Suksesnya Jaringan On-Line antara Prodi dengan BAU, BAAK, dan Direktorat ICT & Multimedia. v) Membangun budaya Kompetisi di lingkungan Prodi.

w) Membangun keunggulan ICT & IPTEK pada kompetisi di tingkat Nasional dan Internasional.

x) Melaksanakan Link & Match dengan perusahaan/industri dalam negeri dan luar negeri.

y) Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai Visi, Misi, dan Tujuan Unikom.

(77)

a) Melaksanakan budaya organisasi Unikom PIQIE (Profesionalisme, Integrity, Quality, Information Technology, Excellence), sebagai landasan kerja di Program Studi Sistem Informasi.

b) Membantu Ketua Program Studi dalam membuat perencanaan terkait kegiatan kesekretariatan di dalam internal Program Studi Sistem Informasi.

c) Membuat jadwal perkuliahan untuk Program Studi Sistem Informasi.

d) Melakukan pembagian tugas mengajar para dosen sesuai dengan kompetensinya.

e) Membuat konsep semua surat keluar yang akan digunakan pada Program Studi Sistem Informasi.

f) Melakukan dokumentasi terhadap semua aktivitas yang berjalan pada Program Studi Sistem Informasi.

g) Memimpin dan mengarahkan sekretariat Program Studi Sistem Informasi dalam melakukan kerja bidang Administrasi dan kesekretariatan.

h) Membuat dan mendokumentasi notulen rapat di dalam Program Studi.

(78)

tugas dan Mensukseskan Program Kerja di Program Studi Sistem Informasi.

k) Membantu Ketua Program Studi dalam Meningkatkan Akreditasi Program Studi Sistem Informasi.

l) Membantu Ketua Program Studi dalam Membangun Solidaritas dan Kekompakan Dosen.

m) Bertanggung jawab terhadap Penyusunan Jadwal Kuliah.

n) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Registrasi Ulang Mahasiswa, Perwalian, dan Perubahan Rencana Studi Mahasiswa.

o) Bertanggung jawab terhadap Pengumpulan Nilai Akhir Mahasiswa dari Setiap Dosen dan Keabsahan Nilai tersebut pada Kartu Hasil Studi atau Transkrip Akademik Mahasiswa. p) Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai Visi, Misi,

dan Tujuan UNIKOM.

q) Membuat laporan setiap satu bulan sekali terkait kegiatan yang akan dilakukan atau kegiatan yang sudah dilakukan setiap koordinator.Bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang dilakukan di dalam Program Studi.

3. Tugas Bendahara

(79)

Studi Sistem Informasi.

b) Membantu Ketua program studi sistem informasi dan Sistem Informasi dalam membuat administrasi keuangan.

c) Melakukan pencatatan administrasi uang masuk dan uang keluar pada Program StudiSistem Informasi.

d) Membuat laporan keuangan terkait pelaksanaan UTS dan UAS pada Program Studi Sistem Informasi.

e) Membuat laporan setiap 1 bulan sekali terkait kegiatan yang akan dilakukan atau kegiatan yang sudah dilakukan.

f) Bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan melaporkannya kepada ketua Program Studi Sistem Informasi.

4. Tugas Koordinator Pengembangan Kurikulum

a) Melaksanakan budaya organisasi Unikom PIQIE (Profesionalism, Integrity, Quality, Information Technology, Excellence), sebagai landasan kerja di Program Studi Sistem Informasi.

b) Membantu Program Studi dalam membuat perencanaan kurikulum yang akan dipergunakan pada program studi Sistem Informasi.

(80)

studi Sistem Informasi minimal 2 tahun sekali.

e) Melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta dalam melakukan penelaahan kurikulum program studi Sistem Informasi.

f) Menentukan koordinator matakuliah pada program studi Sistem Informasi.

g) Merancang dan membuat Silabus, SAP dan GBPP semua matakuliah yang ada pada program studi Sistem Informasi. h) Melakukan pengelompokkan matakuliah berdasarkan rumpun

yang mengacu pada peraturan Apitkom.

i) Mengadakan seminar baik tingkat lokal maupun tingkat nasional mengenaii perkembangan kurikulum.

j) Melakukan studi banding kurikulum ke PTN, PTS dan industri ternama di Indonesia

k) Melakukan perencanaan perubahan kurikulum untuk kurun waktu tertentu.

l) Membuat laporan setiap 1 bulan sekali terkait kegiatan yang akan dilakukan atau kegiatan yang sudah dilakukan.

m) Bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan melaporkannya kepada ketua Program Studi Sistem Informasi.

Gambar

Gambar 2.2 Gambar maturity model COBIT
Tabel 2.3 Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran  Pengaruh Kualitas Software Simita
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sriwijaya Mengingat proses pekerjaan di bagian produksi I ini yang melibatkan beberapa karyawan yang bekerja disitu, maka adanya kecelakaan harus dihindari

Menurut Grainge dan Ahmed (1988) lebih dari seribu tanaman berpotensi sebagai pengendali hama tanaman. Tanaman biofarmaka dan atsiri merupakan tanaman yang dapat digunakan

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

1) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha. 2) Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat

adalah kurangnya kontrol pemegang kebijakan kepada obyek kebijakan, sehingga. muncul permasalahan

Melihat dari cara kerja Syeikh Muhyiddin dalam menafsirkan al-Qur’an dalam kitab ini, beliau menggunakan metode tahlili (analisis), yakni suatu cara kerja penafsiran

pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. 20 Bahan hukum primer yang digunakan dalam Skripsi ini adalah sebagai berikut:. 1) Undang-Undang Dasar Negara

Pada halaman ini user memasukkan kategori dan keterangan kemudian mengklik tombol “Kirim”.Jika kategori tidak dipilih maka akan tampil pesan error kategori