• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi peningkatan penjualan produk sepatu menggunakan metode SWOT di PT.Primarindo Putra Perkasa Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi peningkatan penjualan produk sepatu menggunakan metode SWOT di PT.Primarindo Putra Perkasa Bandung"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Inayati Umaroh

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 Maret 1991

Anak ke : 4 dari 4 bersaudara

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi, Berat Badan : 149 Cm, 45 Kg

Golongan Darah : O

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat :Jl. Melong Asih gg. Manunggal IIc no.13 Rt/Rw

06/09 Bandung 40213

Kewarganegaraan : Indonesia

No.Telp/HP : 0856-2411-3904

E-mail : No2hpisces@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

(1997 – 2003) SDN Sayuran 3 Bandung

(2003 – 2006) SMP Negeri 36 Bandung

(2006 – 2009) SMA Pasundan 3 Bandung (Jurusan IPA)

(2009 - 2013) Universitas Komputer Indonesia Bandung (Program

Studi Teknik Industri)

PENGALAMAN ORGANISASI

(2003 – 2006) Anggota Palang Merah Remaja di SMP Negeri 36 Bandung.

(2006 – 2009) Anggota PMR, Rampak Sekar dan Bintalis di SMA Pasundan 3

Bandung (Jurusan IPA)

(2010 – 2011) Bidang Pendidikan Anggota Himpunan Mahasiswa di UNIKOM

Bandung

(2011 – 2012) Sekretaris Anggota Himpunan Mahasiswa di UNIKOM

(5)

(2011 semester 5) Asisten Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di

UNIKOM Bandung

(2012 semester 6) Asisten Laboratorium Statistika Industri di Program Studi Teknik

Industri UNIKOM Bandung

(2012 semester 7) Asisten Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di

Program Studi Teknik Industri UNIKOM Bandung

(2013 semester 8) Asisten Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik

Industri di UNIKOM Bandung

Semua informasi di atas adalah benar dan dapat di pertanggungjawabkan.

Bandung, Agustus 2013

(6)
(7)
(8)
(9)

STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SEPATU

MENGGUNAKAN METODE SWOT

DI PT. PRIMARINDO PUTRA PERKASA BANDUNG

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Industri

Oleh:

Inayati Umaroh

NIM. 10309001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(10)

v

Kata Pengantar

Bissmillahirahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu

memberikan limpahan rahmat setiap saat, karena atas ridho dan izin-Nya penulis

dapat menyelesaikan penelitian Tugas Akhir yang berjudul “STRATEGI

PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SEPATU MENGGUNAKAN

METODE SWOT DI PT. PRIMARINDO PUTRA PERKASA BANDUNG

Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir, penulis tidak lepas dari bimbingan

serta bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih terutama

kepada Bapak Agus Riyanto, S.T., M.T. selaku pembimbing Tugas Akhir yang

telah memberikan bantuan serta saran dalam penyelesaian laporan ini. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan dan melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya.

Aamiin. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang senatiasa memberikan kasih sayang yang berlimpah,

doa, dan dukungan baik secara moril maupun material.

2. Dr. Henny, S.T., M.T., sebagai Ketua Program Studi Teknik Industri

Universitas Komputer Indonesia.

3. Seluruh dosen Teknik Industri UNIKOM yang memberikan

pengetahuan-pengetahuan selama perkuliahan.

4. Pihak Perusahaan PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung yang telah

memberikan ijin penelitian.

5. Teh Sinta Kirana Puspa, A. Md. yang senantiasa membantu membuatkan surat

ijin penelitian ini.

6. Kakak-kakakku yang selalu memberikan semangat.

7. Teman-teman yang sudah memberikan dukungannya terutama temen-teman

Teknik Industri UNIKOM 2009.

(11)

vi

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi

semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis. Semoga doa, dorongan,

perhatian dan semangat yang telah diberikan semua pihak kepada penulis

mendapatkan balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amiin. Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2013 Penulis

(12)

vii

Daftar Isi

Lembar Pengesahan……… i

Lembar Pernyataan………. ii

Abstrak……… iii

Kata Pengantar……… v

Daftar Isi……… vii

Daftar Tabel……….. x

Daftar Gambar………... xi

Daftar Lampiran……… xii

Bab 1 Pendahuluan……… 1

1.1. Latar Belakang Masalah……… 1

1.2. Identifikasi Masalah………. 2

1.3. Tujuan Penelitian………. 3

1.4. Sistematika Penulisan……….. 3

Bab 2 Tinjauan Pustaka……… 5

2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran……… 5

2.2. Tujuan Pemasaran……….. 5

2.3. Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran………... 6

2.3.1. Definisi Strategi ……….. 6

2.3.2. Perencanaan Strategi Pemasaran……….. 6

2.4. Strategi Bauran Pemasaran……….………. 7

2.5.Analisis SWOT………... 18

2.6. Tahap Pengambilan Keputusan……… 22

(13)

viii

3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah……… 24

3.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah……….. 25

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data……… 30

4.1. Pengumpulan Data………. 30

4.1.1. Deskripsi Perusahaan……… 30

4.1.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……….. 30

4.2. Pelaksanaan Bauran Pemasaran di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung……….. 32

4.2.1. Produk (Product)……….. 32

4.2.2. Harga (Price)……… 33

4.2.3. Tempat (Place)……….. 33

4.2.4. Promosi (Promotion)……… 34

4.3. Menganalisis dan Mengidentifikasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal……….. 34

4.3.1. Menganalisis dan Mengidentifikasi Faktor-faktor internal Berdasarkan Kekuatan-Kelemahan……… 34

4.3.2. Menganalisis dan Mengidentifikasi Faktor-faktor Eksternal Berdasarkan Peluang- Ancaman……….. 35

4.4. Pengolahan Data………. 36

4.4.1. Matrik SWOT………... 36

4.4.2. Matriks Penentuan Strategi………... 37

4.4.3. Penentuan Strategi Terpilih……… 39

4.4.4. Tampilan Website Penjualan Sepatu………. 40

Bab 5 Analisis………... 43

5.1. Analisis SWOT…..……… 43

(14)

ix

5.3. Analisis Usulan Strategi………. 44

Bab 6 Kesimpulan dan Saran………. 45

6.1. Kesimpulan……….. 45

6.2. Saran………... 46

(15)

47

Daftar Pustaka

1. Kotler, Philip., (2008), Manajemen Pemasaran, Edisi 13, jilid 1, Erlangga:

Jakarta.

2. Rangkuti, Freddy., (2000) Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

3. Santoso, Teguh., (2011), Marketing Strategic : Meningkatkan Pangsa Pasar dan

Daya Saing, ORYZA: Yogyakarta

4. Soeryanto, Eddy, S., (2009) Entrepreneurship, menjadi Pembisnis Ulung, PT

(16)

1

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi dan liberalisasi, daya saing perusahaan perlu ditingkatkan, tidak

hanya aspek produksi, tetapi juga aspek pemasaran. Meskipun setiap fungsi

manajemen memiliki kontribusi masing-masing saat penyusunan strategi bagi

tingkatan yang berbeda, namun rentang kendali perusahaan terhadap lingkungan

eksternal cenderung terbatas. Dalam kondisi yang seperti ini, perusahaan perlu

menempatkan strategi pemasaran agar berperan penting bagi keberlanjutan

perusahaan. Hal ini karena fungsi manajemen pemasaran yang memiliki kontak

paling besar dengan dunia luar, dengan kata lain berperan pada fungsi perusahaan.

Strategi pemasaran yang paling sering diterapkan adalah strategi pemasaran 4P yaitu

Product, Price, Place dan Promotion. Dimana pada saat perusahaan mengembangkan

suatu produk maka ada beberapa faktor penting yang menjadi penentu kesuksesan

yaitu: perencanaan produk yang baik, penentuan anggaran untuk pengembangan

produk dan penerapan struktur organisasi yang efektif untuk mengurus dan

menangani produk tersebut. Setiap pengusaha dituntut untuk mampu berinovasi dan

mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik dari pesaingnya untuk tetap

bertahan dan memenangkan persaingan.

PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung merupakan perusahaan yang membuat sepatu

wanita, merk yang digunakan perusahaan yaitu collete dan lylle. Jenis dari sepatu

yang dibuat terdiri dari higheels, flat sandals, ballerina shoes, lathering flat sandals,

wedges. Berikut merupakan tabel dan grafik data penjualan sepatu di PT Primarindo

(17)

2

Tabel 1.1. Penjualan Tahun 2012

Periode Jumlah Penjualan (PCS)

Januari 4756

Untuk lebih jelasnya peningkatan dan penurunan jumlah penjualan sepatu pada tahun

2012 yang ada pada tabel 1.1 dapat dilihat dengan grafik penjualan berikut ini:

Gambar 1.1. Grafik penjualan tahun 2012

Pada grafik penjualan tahun 2012 termasuk pola trend yang cenderung meningkat, hal

tersebut yang harus ditahankan oleh perusahaan. Namun, perusahaan ingin

meningkatkan penjualan produk sepatu agar tidak terjadi penumpukan digudang.

Dalam meningkatkan penjualan diperlukan kemampuan perusahaan menjalankan

(18)

3

bisnisnya, dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

perusahaan menggunakan analisis SWOT (strengths= kekuatan, weakness=

kelemahan, opportunity= peluang, threats= ancaman). Dari persoalan tersebut yang

telah diungkapkan maka peneliti mengambil judul “Strategi Peningkatan Penjualan

Produk Sepatu Menggunakan Metode SWOT di PT. Primarindo Putra Perkasa

Bandung”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dijelaskan maka dapat diidentifikasi bahwa

permasalahan yang menjadi fokus penelitian yaitu:

1. Apa faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan?

2. Apa strategi untuk meningkatkan penjualan yang dihasilkan dari analisis SWOT?

3. Bagaimana pelaksanaan strategi yang terpilih untuk meningkatkan penjualan

produk sepatu di PT.Primarindo Putra Perkasa?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan menggunakan

metode SWOT.

2. Mendapatkan strategi terpilih dari hasil analisis SWOT.

3. Membuat dan menampilkan website sebagai salah satu media promosi.

1.4. Batasan Masalah

Dalam mencari data dan menganalisa analisis SWOT penulis hanya melakukan

penelitian pada ruang lingkup internal saja (perusahaan). Kuesioner dan pertanyaan

(19)

4

1.5. Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan

Berisikan mengenai latar belakang masalah yang dijadikan bahan penelitian serta

tujuan dari penelitian yang di ambil.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Teori-teori yang menjadi sumber referensi, berhubungan dengan masalah penelitian

yang digunakan. Berisikan mengenai pengertian, tujuan, jenis-jenis dan informasi

mengenai strategi yang digunakan pada manajemen dan manajemen pemasaran.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian awal, dari

observasi mencari permasalahan yang ada di perusahaan sampai menarik kesimpulan

dan saran yang dapat digunakan dan bermanfaat untu perusahaan.

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data merupakan kumpulan data-data yang sesuai digunakan untuk

pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai berdasarkan

strategi dan metode.

Bab 5 Analisis

Hasil dari ringkasan data yang sesuai dari pengolahan data yang dijadikan patokan

untuk perbaikan sistem strategi.

Bab 6 Kesimpulan

Hasil yang dapat diambil dari setiap permasalahan di perusahaan sehingga dapat

(20)

5

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai

dengan orang lain.(Kotler, 2008:13)

Menurut American marketing association (AMA) mendefinisikan pemasaran

adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi

dan pemangku kepentingan. (Kotler, 2008:13)

Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,

mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Aktivitas

pemasaran menjadi tanggung jawab pokok seorang manajer pemasaran adalah

melakukan analisis pasar, merencanakan dan melaksanakan program-program

pemasaran, melakukan pengawasan dan evaluasi untuk mempengaruhi tingkat,

saat dan sifat permintaan yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kegiatan pemasaran

intinya adalah memberikan jasa dengan kualitas yang lebih dari pesaing secara

konsisten dengan tujuan akhir memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

sasaran.

2.2. Tujuan Pemasaran

Tujuan khusus dari manajemen pemasaran adalah menarik konsumen untuk

(21)

6

a. konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan

perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang

dihasilkan.

b. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang

berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasran meliputi berbagai

kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, komunikasi kepada

konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen.

2.3. Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran

2.3.1. Definisi Strategi

Strategi sebagai sebuah kosa kata yang mulanya berasal dari bahasa yunani,

yaitu ‘strategia’ atau sering disebut dengan sebagai strategos. Kata ‘strategos’ ini berasal dari kata ‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin

(Purnomo dan Zulkieflifirmansyah,2005) dalam Santoso (2011:12). Berdasarkan

pemaknaan tersebut kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu

manajemen, namun lebih dekat pada bidang kemiliteran.

Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misi. Strategi dapat di

jalankan setelah peruisahaan menetapkan misi. Dalam pelaksanaanya setiap

bidang fungsional memiliki misi yang berbeda, sehingga otomatis strateginya

pun akan berbeda.

2.3.2. Perencanaan Strategi Pemasaran

Perencanaan strategi pemasaran dilakukan melalui tiga tahapan:

1. Menguji situasi pemasaran saat ini, dengan cara mengevaluasi kinerja

sebelumnya maupun saat ini, mengkaji persaingan, menguji kekuatan dan

kelemahan internal, menganalisa lingkungan eksternal

2. Menyertakan peluang dan menentukan sasaran, dengan cara menyertakan

produk dan target yang terukur dan spesifik

3. Mengembangkan strategi pemasaran, dengan melihat segmen pasar, memilih

(22)

7

2.4. Strategi Bauran Pemasaran

Identifikasi pasar sasaran adalah menentukan bauran pemasaran. Bauran

pemasaran adalah merupakan cerminan cara untuk menciptakan dan

mempertahankan pelanggan demi mendapatkan laba, itu sebabnya maka bauran

pemasaran memuat rencana-rencana untuk keuntungan kompetitif dan upaya

untuk dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan usaha

manapun.

Pembahasan strategi pemasaran dengan menguraikan keempat bauran pemasaran

yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Cara ini penting agar usaha yang

akan didirikan ini dapat sukses dengan baik.

A. Produk (product) jasa

1) Pengertian produk

Menurut Kotler dalam Hendra (2000:428) Produk Jasa merupakan segala

sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,

dibeli, digunakan.

Kotler et.al dalam Hendra (2000:212) mengemukakan bahwa produk adalah:

“Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,

dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan”.

2) Penggolongan produk

Produk tidak hanya diciptakan menurut definisi produk itu saja. Perusahaan di

dalam menghasilkan produk juga harus memperhatikan penggolongan produk

itu sendiri yang dapat digolongkan menjadi beberapa bagian menurut tujuan

pemakaiannya. Penggolongan produk menurut Kotler et.al dalam Ancellawati

(23)

8

a) Klasifikasi Barang Konsumen (Consumer Goods)

Barang konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan kebiasaan berbelanja

konsumen menjadi:

(1) Barang konvenien (convenience goods)

Adalah barang yang biasanya sering dibeli oleh pelanggan tanpa

membutuhkan banyak pertimbangan dan hanya membutuhkan sedikit

usaha.

(2) Barang shopping (shopping goods)

Adalah barang yang selama proses pemilihan dan pembelian,

pelanggan biasanya melakukan pembandingan berdasarkan beberapa

kriteria seperti kesesuaian, kualitas, harga dan gaya.

(3) Barang spesial (Speciality Goods)

Adalah barang yang memiliki karekteristik unik atau pengenalan merk

sehingga untuk itu sekelompok pembeli terbiasa untuk melakukan

upaya pembelian khusus.

(4) Barang yang tidak dicari (Unsought Goods)

Adalah barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalau

diketahui biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli.

b) Klasifikasi Barang Industri (Industrial Goods)

Barang industri dapat dikelompokkan berdasarkan bagaimana mereka

memasuki proses dan kemahalan relatifnya.

B. Harga (price)

1) Pengertian Harga

Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan menjadi salah satu unsur

penting dalam menentukan bagian pasar dan tingkat keuntungan perusahaan.

Definisi harga menurut Tjiptono (2002:151) dalam Santoso (2011:184)

menyatakan: “Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak

(24)

9

Dari pengertian harga di atas dapat diketahui bahwa harga merupakan unsur

bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda

dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi kedua

hal tersebut tidak dapat diubah/ disesuaikan dengan mudah dan cepat karena

biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.

2) Tujuan Penetapan Harga

Perusahaan di dalam menetapkan harga sebaiknya mengadakan pendekatan

terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya.

Menurut Tjiptono (2002) dalam santoso (2011:184) ada lima jenis tujuan

penetapan harga, yaitu:

a) Tujuan berorientasi pada laba

Tujuan ini dipakai oleh perusahaan yang menggunakan pendekatan target

laba yaitu tingkat laba yang diharapkan sebagai sasaran laba. Ada dua jenis

target laba yang biasanya digunakan yakni target margin dan target ROI.

b) Tujuan berorientasi pada volume

Harga yang ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume

penjualan, nilai penjualan rupiah, atau target pangsa pasar (absolut maupun

relatif).

c) Tujuan berorientasi pada citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan

harga. Harga tinggi dapat membentuk atau mempertahankan citra

prestisius, sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk

citra nilai tertentu (image of value). Misalnya dengan memberikan jaminan

bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu.

d) Tujuan stabilisasi harga

Stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk

mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan

dengan harga pemimpin industri.

(25)

10

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau

menghindari campur tangan pemerintah.

3) Metode penetapan harga

Dengan memperhatikan tiga hal yakni skedul permintaan pelangan, fungsi

biaya, dan harga pesaing perusahaan siap untuk menentukan harga. Ada tiga

pertimbangan utama dalam penentuan harga yaitu biaya menentukan batas

bawah untuk harga tersebut, harga pesaing dan harga barang subtitusi.

Menurut Kotler et.al perusahaan memecahkan persoalan penetapan harga

dengan memilih sebuah metode penetapan harga yang memasukkan satu atau

lebih dari ketiga pertimbangan tersebut.

Ada beberapa metode penetapan harga yang dapat dipakai oleh perusahaan

dengan mempertimbangkan tiga pertimbangan utama di atas, metode

penetapan harga tersebut antara lain:

a) Mark up pricing

Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah dengan

menambahkan sejumlah kenaikan (mark up) baku pada biaya produk.

Penetapan harga mark up dipakai untuk sejumlah alasan. Pertama penjual

lebih memiliki kepastian mengenai biaya daripada mengenai permintaan.

Kedua bila semua perusahaan dalam suatu industri menggunakan metode

penetapan harga ini harga mereka cenderung sama oleh karena itu,

persaingan harga dapat diminimalkan. Ketiga banyak orang merasakan

bahwa penetapan harga plus tersebut lebih adil baik bagi pembeli maupun

penjual.

b) Target-return Pricing

Pendekatan penetapan harga lainnya yang menggunakan basis biaya adalah

(26)

11

Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat

keuntungan investasi (return on investment atau disingkat ROI).

c) Receive value pricing

Perusahaan yang mendasarkan harga mereka pada nilai yang dirasakan

(preceived value) dari produk. Mereka melihat persepsi nilai pembeli,

bukan biaya penjual, sebagai kunci penetapan harga. Mereka

menggunakan variabel non harga untuk membangun nilai yang dirasakan

dalam benak pembeli. Harga ditetapkan untuk mencerminkan nilai yang

dirasakan tersebut.

d) Value pricing

Perusahaan mengadopsi penetapan harga berdasarkan nilai (value pricing)

dimana mereka menetapkan harga rendah bagi penawaran

berkualitas. Filosofi yang digunakan untuk penetapan harga ini adalah

“Barang lebih baik harga lebih murah (more for less)”.

e) Going rate pricing

Dalam penetapan harga berdasarkan tarif yang berlaku (

going-rate-pricing) suatu perusahaan mendasarkan harganya terutama pada pesaing

dengan sedikit memperhatikan biaya atau permintaannya sendiri.

Perusahaan tersebut mungkin menetapkan harga yang sama, lebih besar

atau lebih kecil daripada pesaing utamanya.

Going rate pricing cukup populer. Bilamana biaya sulit diukur atau

respon persaingan bersifat tidak pasti, perusahaan merasakan bahwa harga

yang berlaku (going price) memberikan solusi yang baik. Harga tersebut

dipandang mampu mencerminkan kebijaksanaan kolektif industri tentang

harga yang akan memberikan keuntungan yang wajar dan tidak

(27)

12

f) Sealed- Bid Pricing

Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan umum diterapkan

bilamana perusahaan mengajukan penawaran untuk memperebutkan suatu

pekerjaan. Perusahaan mendasarkan harganya pada pengharapan tentang

bagaimana pesaing akan menghargai tawarannya daripada hubungan yang

kaku dengan biaya atau permintaan tersebut. Tetapi perusahaan tidak

dapat menetapkan harganya di bawah tingkat tertentu (biaya perolehan)

dengan tanpa mengganggu atau memperburuk posisinya. Sebaliknya,

semakin tinggi ia menetapkan harganya di atas biayanya peluangnya

untuk mendapatkan kontrak akan semakin kecil.

4) Kebijakan Harga

Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual

maupun pembeli. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dikemukakan

pengertian tentang harga yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Kotler dalam Ancellawati (2000:114) mengatakan bahwa: “Harga yaitu jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk itu”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli disimpulkan bahwa harga adalah

merupakan alat tukar untuk mengukur suatu nilai uang yang terkandung

dalam suatu barang atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat pengukur

adalah uang.

Dari pengertian di atas, timbullah pengertian tentang kebijakan harga, dimana

dalam pelaksanaannya akan diikuti oleh kebijakan harga tertentu yang

sebelumnya diputuskan oleh perusahaan. Kebijakan harga tersebut

dimaksudkan dengan langkah guna mendukung dan mengarahkan harga agar

tercipta suatu hubungan antara produsen dan konsumen.

Untuk memperjelas tentang kebijakan harga harga, disini akan dikemukakan

(28)

13

ketetapan harga terpisah dan berbeda dari penentuan tingkat harga, karena

kebijakan harga yang ada dapat sama untuk harga yang berlainan dan

perbedaan kebijakan merupakan suatu perhatian sebagai keputusan rutin

mereka membantu sebagai jalan bagi pimpinan perusahaan dalam mengikuti

penentuan keputusan harga.

Metode atau taktik mana yang akan dipilih perusahaan dalam penentuan

harga jasa sangat tergantung dari banyak hal, karena memang tidak ada satu

pun metode yang tepat untuk semua kondisi. Hal hal tersebut diantaranya:

a. Besarnya anggaran iklan/promosi yang diinginkan

Jika anggaran promosi rendah mungkin karena harga barang / jasa

rendah. Untuk meningkatkan promosi harga harus ditingkatkan.

b. Jenis produk

Harga produk sebaiknya kompetitif

c. Sasaran pangsa pasar

Pangsa pasar dan harga biasanya berbanding terbalik. Jika ingin pangsa

pasar tinggi maka harga harus rendah, begitu juga sebaliknya.

d. Saluran pemasaran atau distribusi

Semakin banyak tingkatan saluran pemasaran, maka harga yang

ditetapkan semakin tinggi

e. Pandangan tentang laba

Jika perusahaan ingin menutup biaya maka harga awal hendaknya tinggi,

sementara untuk memelihara penjualan janga panjang maka harga

hendaknya ditetapkan rendah

f. Keragaman atau keunikan produk

Produk yang mempunyai banyak fungsi dapat dikenakan harga yang

tinggi daripada produk dengan satu fungsi.

g. Ada atau tidaknya jasa tambahan

Dalam produk ada kalanya kita menemukan jasa tambahan. Contoh:

instalasi dan pelatihan.

(29)

14

produk yang tahan lama akan dapat dikenakan harga yang lebih tinggi

daripada produk sekali pakai

i. Ancaman pesaing baru

Jika ancaman persaingan muncul, sebaiknya menetapkan harga rendah.

Jika tidak ada ancaman gunakan penentuan harga skimming.

.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang

ditetapkan oleh perusahaan, biasanya kebijakan harga tersebut berlaku untuk

sementara waktu saja selama masa menguntungkan perusahaan. Oleh karena

itu perusahaan harus mengikuti perkembangan harga dan situasi pasar. Unsur

harga tersebut dalam waktu tertentu dirubah atau tidak. Apabila selama batas

waktu tertentu keadaan menguntungkan, maka kebijakan harga harga

tersebut ditinjau kembali apabila situasi dan kondisi perusahaan mengalami

perubahan, sehingga tidak mungkin lagi untuk dipertahankan agar produsen

maupun konsumen tidak saling dirugikan.

5) Potongan Harga

Selanjutnya menurut Kotler (2008:124), Potongan harga adalah pengurangan

dari apa yang tercantum dalam daftar harga, serta diberikan kepada pembeli

yang bersedia melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh perusahaan. Sesuatu

tersebut dapat berupa pembayaran barang dalam jangka waktu ditentukan,

pembelian dalam jumlah tertentu, ataupun memperdagangkan barang atau

jasa. Pemberian potongan harga tersebut dapat berwujud uang atau imbalan

barang dan jasa

6) Macam-Macam Potongan Harga

Menurut Tjiptono dalam Santoso (2002:168), ada bentuk lain dari potongan

harga, yaitu allowance yang merupakan pengurangan dari harga menurut

daftar (price list) kepada pembeli karena adanya aktifitas-aktifitas tertentu

(30)

15

a) Trade-in allowance, yaitu potongan yang diberikan dalam sistem tukar

tambah.

b) Promotional allowance,yaitu potongan yang diberikan pada setiap

penjualdalam jaringan distribusi perusahaan yang melakukan aktifitas

periklanan atau penjualan tertentu yang dapat mempromosikan produk

produsen.

c) Product allowance, yaitu potongan yang diberikan kepada pembeli yang

bersedia membeli barang dalam kondisi yang tidak normal.

7) Tujuan Pemberian Potongan Harga

Sedangkan Kotler (2008:151), terdapat beberapa keadaan atau peristiwa yang

menjadi alasan suatu perusahaan untuk memberikan potongan harga, yaitu:

a) Apakah perusahaan mempunyai suatu kelebihan kapasitas, maka

memerlukan tambahan pendapatan dan hal tersebut dapat diperoleh

dengan meningkatkan usaha-usaha penjualan, menyempurnakan produk

atau yang lainnya.

b) Suatu keadaan yang mendorong perusahaan memberikan potongan harga

disebabkan merosotnya pangsa pasar sebagai akibat makin ketatnya

tingkat persaingan.

c) Perusahaan akan memprakarsai potongan harga dalam usahanya

mengungguli pesaing melalui struktur biaya yang lebih rendah.

Perusahaan dapat mulai dengan biaya lebih rendah dari pada yang dimiliki

para pesaingnya, atau memprakarsai potongan harga dengan maksud

meraih pasar yang lebih besar sehingga diharapkan akan mengarah pada

turunnya biaya.

C. Tempat/Lokasi Pelayanan (Place)

1) Pengertian Tempat/Lokasi Pelayanan

Menurut canves dalam Santoso (1998:28) saluran distribusi itu sendiri

mempunyai arti: “Jaringan organisasi yang melakukan fungsi-fungsi yang

(31)

16

Jadi saluran distribusi itu sendiri terdiri dari berbagai lembaga atau badan

yang saling tergantung dan saling berhubungan yang berfungsi sebagai suatu

sistem atau jaringan yang bersama-sama menghasilkan dan mendistribusikan

sebuah produk kepada pengguna akhir.

2) Tingkat-tingkat saluran distribusi

Saluran distribusi digambarkan oleh jumlah tingkat saluran yang terlibat.

Tingkat saluran menurut Kotler dan Amstrong (2008:17) adalah: “Merupakan

setiap lapisan perantara pemasaran yang melaksanakan semacam tugas dalam

membawa produk dan kepemilikan lebih dekat kepada pembeli akhir”.

Tingkat saluran menurut Kotler dan Amstrong dalam Hendra (2008:17) dua

macam tingkat saluran yaitu:

a) Saluran pemasaran langsung

Yakni tidak mempunyai perantara. Saluran ini terdiri dari perusahaan yang

menjual langsung kepada konsumen.

b) Saluran pemasaran tidak langsung

Yakni terdiri dari satu tingkat perantara. Saluran ini terdiri dari perusahaan

yang menjual melalui perantara kepada konsumen.

D. Promosi (Promotion)

1) Pengertian promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan

jasa. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk

mempengaruhi konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan pemasaran.

Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai

(32)

17

perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli

barangnya.

Tujuan promosi menurut soegoto (2009:204)

1. Menyampaikan informasi

Agar konsumen mengetahui apa yang ingin ditawarkan perusahaan,

tentang keberadaan atau program baru, keistimewaan produk, cara

memperoleh, dan hal lainnya.

2. Memposisikan produk

Agar citra produk semakin mantap tertanam dalam benak konsumen.

Contoh: promosi intensif produk di koran atau TV membuat masyarakat

familier dengan lambang produk itu.

3. Nilai tambah

Promosi produk dengan imbalan diskon harga atau pemberian hadiah

beli satu, gratis satu misalnya merupakan bauran promosi yang akan

memberi nilai tambah bagi produk tersebut.

4. Meningkatkan penjualan

Promosi merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan produk ke

pasar. Semakin gencar promosi, semakin besar pula konsumen yang

mengetahui dan dapat membeli produk tersebut. Promosi bahkan dapat

mengubah sepinya pembeli menjadi puncak penjualan produk.

2) Strategi Promosi

Setiap perusahaan dapat menerapkan dua strategi dalam mempromosikan

produknya, yakni: strategi tarik dan strategi dorong

a. Strategi tarik (Pull strategy)

Strategi promosi ini dilakukan untuk langsung menarik pelanggan yang

akan meminta produk dari pengecer.perusahaan mempromosikan

produknya secara langsung pada konsumen yang kemudian penarikan

produk dilakukan melalui jalur distribusi dengan memintanya dari

pengecer, yang kemudian meminta dari grosir, dan terakhir meminta dari

(33)

18

b. Strategi dorong (Push strategy)

Strategi promosi ini dilakukan untuk mendorong penjual grosir atau

pengecer untuk memasarkan produk ke konsumen. Dalam strategi

dorong, pabrik menekan produksi melalui jalur distribusi, awalnya

mempromosikan dan mendistribusikannya pada grosir, yang kemudian

akan mendorongnya ke pengecer, dan terakhir ke konsumen.

2.5. Analisis SWOT

Pengertian analisis SWOT adalah salah satu bentuk analisis dalam manajemen

dengan menggunakan prinsip SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and

Threats). Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat

kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat

dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju dibanding pesaing yang ada.

Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki agar

perusahaan bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan

sebaik-baiknya oleh perusahaan agar volume penjualan dapat meningkat. Dan ancaman

yang akan dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi dengan mengembangkan

strategi pemasaran yang baik.

SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber adalah untuk menentukan tujuan

usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya

diharapkan lebih mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari kata-kata

Strength (kekuatan perusahaan) Weaknesses (kelemahan perusahaan),

Opportunities (peluang bisnis) dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan).

Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan tujuan

strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan

tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis :

kekuatan dan kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan

(34)

19

Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan

eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses

serta lingkungan eksternal Opportunities dan Thearts yang dihadapi dunia

bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan

Ancaman dan faktor internal Kekuatan dan Kelemahan.

Sedangkan Kotler (2008:51) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah cara

untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Teknik analisis

SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan

para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor

seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan,

kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan)

adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai

keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya

serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam

tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan

dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang

serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek,

berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada

sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan

manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan

tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna

atau memadai calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang

(35)

20

c. Opportunities (peluang)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari

perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan

beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat

dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan.

Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana

perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

d. Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu

kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam

lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan.

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan

yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan

melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan

melakukan analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dam peluang (opportunities),

namun scara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan

ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus

menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan

(36)

21

analisis SWOT. Penilaian yang berbeda dapat merefleksi kekuatan yang

mendasari dalam perusahaan atau perspektif faktual yang berbeda. Titik

kuncinya adalah bahwa analisis SWOT yang sistematis bergerak melewati

semua aspek dari situasi perusahaan. Sebagai hasilnya, analisis SWOT

memberikan suatu kerangka kerja yang dinamis dan berguna untuk analisis

strategi.

Di dalam SWOT terdapat dua analisa dilakukan yaitu analisa eksternal dan

analisa internal. Matriks SWOT merupakan cara memformulasikan strategi

yang sederhana, yang dapat mengevaluasi faktor eksternal dan internal. Di

samping itu, matriks ini juga menggabungkan peluang dan ancaman dengan

kekuatan dan kelemahan untuk mengidentifikasikan strategi alternatif.

Ada empat tindakan yang dapat diidentifikasi dengan matriks SWOT, yaitu:

 Strategi S-O (Kekuatan-Peluang )

Adalah situasi yang paling disukai dimana perusahaan menghadapi beberapa

peluang lingkungan dan banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya

peluang-peluang tersebut. Situasi ini menyarankan strategi yang berorientasi

pada pertumbuhan (growth oriented strategy) untuk memanfaatkan situasi

menguntungkan.

 Strategi S-T (Kekuatan-Ancaman)

Perusahaan yang memiliki kekuatan-kekuatan tertentu menghadapi

lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini, strategi akan

memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mengatasi lingkungan yang kurang

menguntungkan.

 Strategi W-O (Kelemahan-Peluang)

Dalam menghadapi peluang pasar yang impensif tetapi dapat dikendalikan

(37)

22

adalah meniadakan kelemahan intern agar dapat lebih efektif dalam

memanfaatkan peluang pasar.

 Strategi W-T (Kelemahan-Ancaman)

Merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan. Perusahaan

menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisinya relatif

masih lemah. Situasi ini menuntut strategi yang mengurangi atau membenahi

keterlibatan dalam produk atau pasar yang ditelah dengan analisis SWOT.

Penjelasan hubungan analisis SWOT yang ada di atas di tampilkan dalam

yang merupakan peluang

eksternal

yang merupakan ancaman

eksternal

Pengambilan keputusan ini sangat besar pengaruhnya untuk kehidupan pada

zaman ini maupun dimasa yang akan datang, karena keputusan yang diambil

merupakan solusi dari persoalan yang bersifat unik, tidak pasti, jangka panjang

dan kompleks. Pada dasarnya keputusan yang diambil oleh manajer merupakan

sebuah alternatif yang dianggap layak (baik), dimana orang lain belum tentu

dapat menerima alasab-alasan atau bukti-bukti yang boleh dijelaskansecara

(38)

23

langsung dengan apa yang diharapkannya (profit) dan apa yang dihindarkannya

(risk).

Dalam menentukan keputusan sering mengalami kesuitan bila dibandingkan

dengan sasaran yang lain. Adakalanya sasaran yang ingin kita capai kemudian

hari ternyata berbeda hasilnya atau sasaran yang telah ditetapkan malah tidak

sebaik bila dibandingkan dengan alternatif lainnya. Hal ini disebabkan oleh

permasalahan yang cukup kompleks, pertimbangan-pertimbangan yang sulit,

informasi yang beraneka ragam, serta kondisi kita pada saat mengambil

keputusan.

Menurut model yang dikembangkan oleh para ekonom, pengambil keputusan

yang rasional akan mengikuti langkah-langkah berikut ini dengan pertimbangan

yang sempurna, yaitu:

1. Mendefinisikan permasalahan secara lengkap.

2. Mengetahui semua alternatif yang relevan.

3. Mengidentifikasikan seluruh keriteria.

4. Membobot semua kriteria yang sesuai demngan tujuan yang tetap.

(39)

STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK SEPATU MENGGUNAKAN METODE SWOT

DI PT. PRIMARINDO PUTRA PERKASA BANDUNG

Inayati Umaroh

Program Studi Teknik Industri UNIKOM

Email: No2hpisces@gmail.com

Agus Riyanto, ST., MT.

Program Studi Teknik Industri UNIKOM

Email: agusriyantounikom1@yahoo.com

Abstrak

Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung merupakan perusahaan yang membuat sepatu wanita, merk yang digunakan perusahaan yaitu collete. Jenis dari sepatu yang dibuat terdiri dari higheels, flat sandals, ballerina shoes, lathering flat sandals, wedges. Penelitian ini bersangkutan dengan penjualan dan menganalisis mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung dengan pendekatan 4P (Product, Price, Place, and Promotion) dan menganalisa dengan menggunakan analisis SWOT. Dengan tujuan mengetahui hasil dari strategi penjualan yang digunakan, mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman perusahaan dalam melakukan penjualan, menetapan perbaikan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan usulan penggunaan website sebagai sarana informasi penjualan sepatu di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung. Metode yang digunakkan dalam penelitian ini adalah deskripsi dengan menggunakan studi kasus pada obyek penelitian yang menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik analisa SWOT (strength, Weakness, Opportunity, Threat). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) strategi pemasaran yang dilakukan PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung, dengan tetap menggunakan strategi lama dan tidak mengikuti perkembangan zaman. (2) mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan dari hasil wawancara dan studi kasus pada obyek penelitian yang dikaji dengan analisis SWOT (3) Penetapan perbaikan strategi penjualan yang sesuai dengan kondisi perusahaan. (4) Penggunaan dan tampilan website sebagai salah satu strategi terpilih di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung. Untuk teknologi informasi dapat memunculkan website yang berguna sebagai sarana informasi penjualan sepatu di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung. Untuk saran perusahaan dengan perkembangan teknologi saat ini dapat juga menggunakan berbagai media lain seperti iklan di televisi, dan menggunakan jejaring sosial seperti BBM (blackberry massanger), Line, twitter, serta facebook dalam memperkenalkan setiap desain dan model terbaru sepatu yang akan dipasarkan. Sehingga konsumen dengan mudah mengetahui berita terbaru mengenai produk yang dipasarkan.

Kata Kunci: Strategi pemasaran, analisis SWOT, teknologi

I. Pendahuluan

Di era globalisasi dan liberalisasi, daya saing perusahaan perlu ditingkatkan, tidak hanya aspek produksi, tetapi juga aspek pemasaran. Meskipun setiap fungsi manajemen memiliki kontribusi masing-masing saat penyusunan strategi bagi tingkatan yang berbeda, namun rentang kendali perusahaan terhadap lingkungan eksternal cenderung terbatas. Dalam kondisi yang seperti ini, perusahaan perlu menempatkan strategi pemasaran agar berperan penting bagi keberlanjutan perusahaan. Hal ini karena fungsi manajemen pemasaran yang memiliki kontak paling besar

dengan dunia luar, dengan kata lain berperan pada fungsi perusahaan.

Dalam strategi pemasaran perlu dilakukan suatu analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan analisis yang digunakan yaitu analisis TOWS (threats= ancaman, opportunity= peluang,

(40)

perusahaan. Kekuatan dipertahankan dalam perusahaan dilakukan dalam mengembangkan bauran pemasaran suatu gabungan strategi gabungan empat elemen kunci pemasaran yang disebut dengan 4P (product= produk, price= harga,

place= tempat/distribusi, promotion= promosi).

PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung merupakan perusahaan yang membuat sepatu wanita, merk yang digunakan perusahaan yaitu collete. Jenis dari sepatu yang dibuat terdiri dari higheels, flat sandals, ballerina shoes, lathering flat sandals, wedges. Berikut merupakan grafik data penjualan sepatu di PT Primarindo Putra Perkasa Bandung pada tahun 2012:

Gambar 1.1. Grafik penjualan tahun 2012

Pada tabel diatas dapat dilihat terjadinya peningkatan dan penurunan penjualan yang signifikan terutama pada bulan Agustus yang terjadi peningkatan, sedangkan pada bulan berikutnya yaitu bulan September terjadi penurunan drastis. Sehingga, dari peningkatan dan penurunan harga yang drastis harus dianalisis penyebab dari strategi pemasaran yang pertama digunakan. Dari persoalan tersebut yang telah diungkapkan maka peneliti mengambil judul

“Penetapan Strategi Pemasaran dalam Penjualan Sepatu di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung”

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

(1) strategi pemasaran yang dilakukan PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung, dengan tetap menggunakan strategi lama dan tidak mengikuti perkembangan zaman.

(2) Mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan dari hasil wawancara dan studi kasus pada obyek penelitian yang dikaji dengan analisis SWOT.

(3) Penetapan perbaikan strategi penjualan yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

(4) Penggunaan dan tampilan website sebagai salah satu strategi terpilih di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung.

.

II. Landasan Teori

Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:

1. Strategi Produk 2. Strategi Harga

3. Strategi Penyaluran / Distribusi 4. Strategi Promosi

Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai

Analisis SWOT (Strength, Weakness,

Opportunities, Threath)

Pengertian analisis SWOT adalah salah satu bentuk analisis dalam manajemen dengan menggunakan

prinsip SWOT (Strength, Weaknesses,

Opportunities, and Threats). Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.

Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan tujuan strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum

(41)

menentukan tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis : kekuatan dan kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin timbul.

Sedangkan Kotler mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial,

kemampuan kemanufakturan, kekuatan

pemasaran, dan basis pelaggan yang dimiliki.

Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

c. Opportunities (peluang)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

d. Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan

kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah

faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT.

III. Bahan dan Metode yang digunakan

- Bauran Pemasaran di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung

Dalam setiap bisnis pasti melaksanakan bauran pemasaran atau disebut juga dengan mix marketing

yang menjadi gabungan 4 elemen penting sebagai kunci dari pemasaran. Berikut merupakan 4 strategi bauran pemasaran di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung:

1. Produk (Product)

Produk yang dihasilkan perusahan PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung termasuk ke dalam klasifikasi barang konsumen (Consumer Goods)

barang konsumen dapat dikelompokkan

berdasarkan kebiasaan berbelanja. Produk yang di hasilkan dapat disebut Barang konvenien (convenience goods) adalah barang yang biasanya sering dibeli oleh pelanggan tanpa membutuhkan banyak pertimbangan dan hanya membutuhkan sedikit usaha. Dan juga barang shopping (shopping goods) barang yang selama proses pemilihan dan pembelian, pelanggan biasanya melakukan pembandingan berdasarkan beberapa kriteria seperti kesesuaian, kualitas, harga dan gaya. Produk yang diproduksi adalah sepatu wanita untuk dari sepatu balet, sepatu sandal biasa, wegheis, highheels, sandal wanita.

2. Harga (Price)

Dari produk-produk yang dibuat di PT. Primarindo Putra Perkasa Bandung harga berkisaran antara 130rbu sampai 250ribu rupiah sesuai dengan kualitas dan kesulitan dari pembuatan produk. Pengambilan harga di dapat dari harga bahan baku, pekerja, dan laba yang dapat dihasilkan dari sepatu tersebut.

3. Tempat (Place)

(42)

bandung dan cimahi), dan istana sepatu. Ada juga dengan partai besar seperti cardinal dan matahari. 4. Promosi (Promotion)

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara mengikuti acara-acara yang diselenggarakan oleh konter-konter yang bersangkutan. Adapun acara tersebut berupa pengenaan diskon pembelian 20-50%, pemberian hadiah pada pembelian nominal tertentu, dan kupon hadiah. Selain mengikuti acara, kegiatan promosi yang dilakukan untuk pengenalan produk yaitu dengan cara pengiklanan media Koran dan brosur.

- Metode yang digunakan

1. Analisis SWOT dengan stategi pemasaran yang telah dilaksanakan.

Pendekatan kualitatif matriks SWOT menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Tabel III.1. Matriks SWOT

Dari Tabel 3.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

2. Sel B: Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

3. Sel C: Divestment atau Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang

yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

4. Sel D: Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2. Penerapan strategi pemasaran yang tepat Tabel III.2. Prosedur penerapan strategi terpilih

Tahap 1 Buat daftar SWOT yang telah ditetapkan dalam faktor eksternal dan internal

Tahap 2 Beri bobot pada masing-masing kriteria

Tahap 3  Teliti masing-masing matrix pada Stage 2 (Matching Stage).

 Catat masing-masing strategi yang harus dilaksanakan perusahaan

 Kelompokan strategi-strategi tsb kemudian kelompokan dalam kesatuan mutually exclusive

Tahap 4  Tetapkan Attractiveness Score (AS) pada masing-masing kelompok strategi pilihan (sesuai dengan mutually exclusive di atas)

 Teliti sekali lagi konsistensinya terhadap external dan internal factors

 Tetapkan AS dengan batasan nilai misalnya 1 s/d 4 (tidak menarik s/d sangat menarik), kemudian diurut (sorted)

Tahap 5  Hitung Total AS pada masing-masing pilihan alternatif strategi (setelah masing-masing expert menetapkan skor ketertarikannya pada masing-masing alternatif strategi)

 Cara menghitungnya yaitu mengalikan score dengan weight (berdasarkan urutan nilai ketertarikan expert)

Tahap 6  Hitung SUM dari Total AS dan tuliskan pada kolom strategi yang terpilih

 Nilai Sum Total AS tertinggi adalah pilihan strategi yang menjad pilihan utama, dan seterusnya 

IV. Hasil

- Variabel SWOT

Faktor kekuatan dan kelemahan yang

mempengaruhi perusahaan serta peluang dan ancaman yang berpengaruh adalah sebagai berikut:

Tabel IV.1. Tabel Variabel SWOT KEKUATAN (STRENGTH)

S-1 Sistem administrasi di perusahaan baik. S-2 Karyawan yang berdedikasi. S-3 Stock produk tersedia dengan baik. S-4 Kualitas produk.

S-5 Desain produk yang bervariatif. S-6 Sarana dan prasaran cukup memadai. S-7 Kemampuan untuk memproduksi pada waktunya.

S-8 Karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan dengan baik. S-9 Hubungan antar karyawan dengan baik.

S-10 Promosi mengikuti event atau acara dari toko. S-11 Produk mudah untuk didapat di setiap departemen store.

KELEMAHAN (WEAKNESS)

W-1 Struktur organisasi yang sangat sederhana, sehingga belum dapat mengkoordinasi perusahaan.

W-2 Kurangnya karyawan di bidang promosi.

W-3 Perhatian perusahaan yang kurang terhadap karyawan yang berprestasi. W-4 Motivasi kerja karyawan kurang.

W-5 Masih adanya karyawan yang kurang disiplin. W-6 Promosi yang dilakukan tidak memiliki keunikan.

W-7 Promosi belum sampai media teknologi informasi.

(43)

O-2 Memiliki konter di beberapa departemant store.

O-3 Harga yang relatif terjangkau.

O-4 Memiliki brand atau merek sendiri, sehingga produk dapat bersaing. ANCAMAN (THREATS)

T-1 kualitas bahan pesaing yang lebih bagus. T-2 Desain yang sama namun harga yang berbeda. T-3 Desain yang di tiru oleh pesaing.

T-4 Promosi yang dilakukan pesaing lebih bervariasi. T-5 Teknologi informasi yang dilakukan oleh pesaing lebih baik.

T-6 Ancaman dari produk sepatu lain

Faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang berpengaruh di sajikan, maka selanjutnya mengitegrasikan/menyilangkan kekuatan dan kelemahan dengan di satu pihak dengan peluang dan ancaman dipihak lain untuk mendapatkan alternative strategi dengan mengidentifikasi dan menganalisis di matriks penetuan strategi.

- Matriks Penentuan Strategi

Hasil dari matriks SWOT yang ada pada tabel 4.1. tabel matriks SWOT dapat dipergunakan untuk Matriks penentuan strategi yang berkaitan langsung sesuai dengan strategi pemasaran yang dapat berguna bagi perusahaan. Faktor-faktor kekuatan/strength, kelemahan/weakness, peluang/kesempatan/opportunity, ancaman/threats

menghasilkan matriks penentuan strategi seperti pada tabel berikut ini:

Tabel VI.2. Matriks Penentuan Strategi

Internal

Eksternal

- Memiliki sistem administrasi yang baik -Memiliki karyawan yang berdedikasi - Stock produk tersedia dengan baik. -Kualitas produk yang baik -Desain produk yang bervariatif. -Sarana dan prasaran cukup memadai. -Kemampuan untuk memproduksi pada waktunya. Karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan dengan baik

-Hubungan antar karyawan dengan baik. -Promosi mengikuti even atau acara dari toko. - Produk mudah untuk didapat di setiap departemen store.

STRENGTH/KEKUATAN WEAKNESS/KELEMAHAN

OPPORTUNITY/PELUANG

THREATS/ANCAMAN

Struktur organisasi yang sangat sederhana, sehingga belum dapat mengkoordinasi perusahaan.

Kurangnya karyawan di bidang promosi.

Perhatian perusahaan yang kurang terhadap karyawan yang berprestasi.

Motivasi kerja karyawan kurang.

Masih adanya karyawan yang kurang disiplin.

Promosi yang dilakukan tidak memiliki keunikan.

Promosi belum sampai media teknologi informasi.

Masih memiliki banyak peminat.

Memiliki konter di beberapa departemant store.

Harga yang relatif terjangkau.

Memiliki brand atau merek sendiri, sehingga produk dapat bersaing.

kualitas bahan pesaing yang lebih bagus.

Desain yang sama namun harga yang berbeda.

Desain yang di tiru oleh pesaing.

Promosi yang dilakukan pesaing lebih bervariasi.

Teknologi informasi yang dilakukan oleh pesaing lebih baik.

Ancaman dari produk sepatu lain

STRATEGI S - O STRATEGI W - O

STRATEGI S - T STRATEGI W - T Meningkatkan kreativitas karyawan dalam segi

promosi atau pengenalan produk dan memunculkan brand dalam dunia teknologi informasi

Mendekatkan hubungan antara karyawan dalam segi komunikasi terutama anta marketing dan sales

Meningkatkan kualitas bahan dan produk sepatu.

Lebih mengikuti pangsa pasar.

Kreativitas dalam pembuatan desain yang nyaman digunakan oleh konsumen

Peningkatan strategi 4P (product, price, place, promotion) dalam menghadapi pesaing.

Membuat promosi melalui media teknologi informasi, seperti pembuatan website, jejaring sosial untuk lebih mengenalkan merek atau brand sepatu.

Adanya segi motivasi untuk karyawan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Meningkatkan kualitas produk, agar konsumen lebih mempertahankan kesetiaan konsumen.

Desain-desain sepati yang bervariatif.

Karyawan lebih bisa melihat perubahan kebudayaan untuk mengetahui tren dan keinginan pasar

Harus dimulai dengan melakukan promosi melalui teknologi informasi, karena pada saat ini lebih banyak pembelanjaan melalui media online, sehingga untuk mempertahankan dan mengenalkan produk sepatu yang di buat oleh PT. Primarindo Putra perkasa.

- Penentuan Strategi Terpilih

Dari hasil SWOT dilanjutkan dengan menentkan atau merekomendasikan pilihan strategi atas dasar pendapat staf perusahaan juga melibatkan unsur intuisi. Bobot diberikan nilai 0= tidak dan nilai 1=ya, hasil bobot didapat dari rata-rata nilai kuesioner.

Tabel IV.3. Faktor utama strategi terpilih

Faktor Utama Bobot Rating Skor

Perilaku masyarakat dalam

berbelanja 0.5 2 1

Tingginya tingkat investasi 0.35 1 0.35

Tarif pajak 0.3 2 0.6

Faktor Internal: 1= sangat lemah 2= lemah 3= kuat 4= sangat kuat

Faktor Eksternal : 1= lemah 2= rata-rata 3= diatas rata-rata 4= superior

- Tampilan Website Penjualan Sepatu Website dibuat dengan menggunakan Program - HTML, HTML sebenarnya bukan bahasa

pemograman karena hanya berkumpulan teks yang memiliki instruksi dan HTML merupakan ibu dari bahasa pemrograman web yang artinya anda harus menguasai HTML sebelum lanjut ke bahas pemrograman web.

- PHP, Php sendiri berfungsi sebagai

pemrosesan data-data yang nantinya akan saling terhubung atau berhubungan dengan database atau tidak.

- Mysql, berfungsi sebagai database yang akan menampung data-data dalam proses pembuatan web dan melakukan koneksi ke php.

- CSS, dalam proses membuat web dinamis, untuk memperindah web harus mengunakan css dan disinillah kreatifitas dibutuhkan. - Java Script, juga bisa digunakan untuk

memperindah tampilan website yang di buat.

Jenis sepatu yang di jual antara lain: - Ballerina flats

- Flat leather sandals - Flat sandals - High heels

- Wedges

Gambar

Gambar 1.1. Grafik penjualan tahun 2012
Tabel 2.1. Matriks SWOT
Gambar 1.1. Grafik penjualan tahun 2012
Tabel IV.1. Tabel Variabel SWOT
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan jaman selalu berdampak pada berkembangnya pola pikir dan perilaku masyarakat suku dayak Pompakng yang dulunya berfungsi sebagai adat dan upacara

tugas yang telah diberikan oleh guru. Analisis Peran kepala sekolah danGuru Dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar

Dan hasil dari kepemimpinan dalam wirausaha dan inovasi adalah memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara simultan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan sosiologis yang kemudian akan dibandingkan dengan tingkat kekeringan

Maintainability suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai probabilitas dari komponen atau sistem yang gagal tersebut untuk bisa dipulihkan atau diperbaiki pada suatu kondisi

Tiga layanan bimbingan karir yang dimiliki oleh bursa kerja khusus (BKK) La Tahzan yatiu layanan informasi kerja, layanan konsultasi kerja, dan pembinaan

Kebanyakan partisipan yang sakit diabetes mellitus dengan ulkus kaki diabetikum mengalami stress akibat kondisi yang semakin memburuk dan terjadinya perubahan fisik,

Adapun kalimat yanng tertuang di dalam pembukaan undang undang dasar 1945 yang berbunyi”bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka