• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPR BERKAH PAK TO KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPR BERKAH PAK TO KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

BPR BERKAH PAK TO KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI

SKRIPSI

Oleh:

NAMA : ROBY SATRIYO AJI

NIM : 08.610.276

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA BPR BERKAH PAK TO KANDANGAN

KABUPATEN KEDIRI

disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat

memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen

pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin

namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan

pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1.

Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

Muhammadiyah Malang.

(10)

4.

Dr. Hj. Fien Zulfikarijah, M.M, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang

penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga

selesainya penulisan skripsi ini.

5.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini baik materiil maupun spirituil.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga

mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, April 2013

(11)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Roby Satriyo Aji

Nim

: 08.610.276

Tempat/tgl.lahir

: 12 April 1989

Fakultas/Jurusan

: Ekonomi/Manajemen

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi kami berjudul:

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

BPR BERKAH PAK TO KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 12 April 2013

Yang menyatakan,

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KARTU KENDALI KONSULTASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I.

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 5

C.

Batasan Masalah ... 6

D.

Tujuan Penelitian ... 6

E.

Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.

Hasil Penelitian Terdahulu ...

B.

Kajian Teori ... 8

1.

Kompensasi ... 10

a.

Pengertian Kompensasi ... 10

b.

Jenis-Jenis Kompensasi ... 10

c.

Fungsi dan Tujuan Pemberian Kompensasi ... 18

d.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian

Kompensasi ... 23

e.

Sistem dan Kebijakasanaan Kompensasi ... 24

f.

Proses Kompensasi ... 25

2.

Kinerja ... 27

a.

Pengertian Kinerja ... 27

b.

Dasar-Dasar Penilaian Kinerja ... 27

c.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 28

d.

Pengukuran Kinerja ... 29

e. Manfaat Penilaian Kinerja ... 29

3.

Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Karyawan ... 31

C.

Kerangka Pikir Penelitian ... 32

D.

Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III. METODE PENELITIAN

A.

Lokasi Penelitian ... 34

B.

Jenis Penelitian ... 34

C.

Populasi dan Sampel ... 34

(13)

E.

Teknik Pengukuran Data ... 38

F.

Data dan Sumber Data ... 39

G.

Teknik Pengumpulan Data ... 39

H.

Uji Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Data ... 40

2. Uji Reliabilitas ... 41

I.

Teknik Analisa Data ... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian... 46

1.

Gambaran Umum Perusahaan ... 46

2.

Bidang Usaha Perusahaan ... 47

3.

Tujuan Perusahaan ... 54

4.

Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas ... 54

B.

Gambaran Umum Responden ... 60

1.

Jenis Kelamin ... 61

2.

Status Perkawinan Responden ... 61

3.

Usia Responden ... 62

4.

Tingkat Pendidikan ... 63

5.

Lama Bekerja ... 63

6.

Besarnya Gaji Setiap Bulan ... 64

C.

Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 65

D.

Hasil Analisis Rentang Skala ... 67

1.

Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Kompensasi

Finansial Langsung ... 68

2.

Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Kompensasi

Finansial Tidak Langsung ... 70

3.

Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Kinerja Karyawan ... 72

E.

Hasil Analisis Data ... 73

1.

Regresi Linier Berganda ... 73

2.

Nilai Koefisien Korelasi Berganda (R) ... 76

3.

Koefisien Determinasi (R

2

) ... 76

4.

Hasil Pengujian Hipotesis ... 76

a.

Uji F ... 77

b.

Uji t ... 78

F.

Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

1.

Kompensasi Finansial yang Meliputi Langsung dan

Tidak Langsung Pada Berkah Pak To Kandangan

Kabupaten Kediri ... 81

2.

Kinerja Karyawan Pada Berkah Pak To Kandangan

Kabupaten Kediri ... 82

3.

Pengaruh Kompensasi Finansial yang Meliputi Langsung

dan Tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri ... 84

(14)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ... 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Kandangan, Kabupaten Kediri ... 55

Gambar 4.2 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakaan H

0

untuk Uji F

(Simultan) ... 78

Gambar 4.3 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakaan H

0

untuk Uji F

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1

Jumlah Nasabah BPR Berkah Pak To Kandangan Kabupaten

Kediri Tahun 2008 Sampai 2011 ... 4

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 9

Tabel 3.1 Penilaian Variabel Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Kompensasi BPR Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri... 60

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 61

Tabel 4.3 Status Perkawinan Responden ... 62

Tabel 4.4 Usia Responden ... 62

Tabel 4.5 Tingkat Pendidikan Responden ... 63

Tabel 4.6 Lama Bekerja ... 64

Tabel 4.7 Besar Gaji Setiap Bulan ... 64

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi

Finansial Langsung ... 65

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi

Finansial Tidak Langsung ... 66

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan ... 67

Tabel 4.11 Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Kompensasi Finansial

Langsung ... 68

(17)

Tabel 4.13 Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Kinerja Karyawan ... 72

Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 74

Tabel 4.15 Hasil Uji t Variabel Kompensasi Finansial Langsung ... 78

Tabel 4.16 Hasil Uji t Variabel Finansial Tidak Langsung ... 79

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.

Daftar Kuesioner

2.

Skor Jawaban Responden

3.

Hasil Distribusi Jawaban Responden

4.

Hasil Uji Validitas

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006,

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

,

Edisi Revisi. V, Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.

Darma, Agus, 1998,

Manajemen Personalia,

Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga:

Jakarta.

Dessler, Gary, 1998,

Sumber Daya Manusia,

Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2,

Penerbit PT. Prenhallindo: Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 2002,

Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan

Produktivitas,

Cetakan Ketiga, Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

Handoko, Hani, 1994,

Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Edisi Kedua, Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Julian, 2008,

Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. BPR Mandiri Adiyatra Lawang-Malang

, Skripsi Universitas

Muhammadiyah Malang.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002,

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan,

Cetakan Kedua, PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Mathis dan Jackson, 2002,

Manajemen Sumber Daya Manusia,

Edisi Pertama,

Salemba Empat, Jakarta.

Martoyo, Susilo, 2000,

Penilaian Produktivitas Kerja,

Penerbit Gramedia

Pustaka Utama.

Prawisdawati, 2011,

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada

Bank

Muamalat

Cabang

Malang

,

Skripsi

Universitas

Muhammadiyah Malang.

Simamora, Henry. 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia

. STIE YKPN;

Yogyakarta.

Siagian, Sondang, 2002,

Manajemen Sumber Daya Manusia,

Cetakan

Kesembilan, Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

(20)

Singarimbun, Masri dan Effendi, 1995,

Metode Penelitian Survai,

Edisi Revisi,

Jakarta: LP3S

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank Perkreditan Rakyat pada dasarnya merupakan bank yang

melaksanakan kegiatan usaha dalam memberikan layanan jasa keuangan

kepada masyarakat. Bank Perkreditan Rakyat memiliki batasan-batasan

tertentu, namun usaha BPR yang pasti adalah untuk menghimpun dana dan

menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Usaha-usaha BPR

untuk mendapatkan keuntungan yaitu menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk

lain yang dapat dipersamakan dengan itu dan memberikan kredit kepada

masyarakat.

Semakin banyaknya jumlah Bank Perkreditan Rakyat serta tumbuh

dan berkembang tersebut di tengah-tengah kehidupan ekonomi masyarakat,

tentunya merupakan suatu hal yang sangat positif dan membantu bagi

pembangunan ekonomi di dalam masyarakat untuk mencapai kesejahteraan

yang diinginkan. Upaya untuk meningkatkan perkembangan Bank Perkreditan

Rakyat serta untuk meningkatkan kualitas usaha yang dilakukan maka banyak

hal yang harus dilakukan diantaranya bagaimana bisa mengatur manajemen

secara baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Semakin banyaknya jumlah BPR maka persaingan antar usaha

sejenis tidak dapat dihindarkan, kondisi tersebut menjadikan perencanaan

(22)

2

sumber daya manusia yang menjadi fokus perhatian ialah langkah-langkah

tertentu yang diambil oleh manajemen, guna menjamin bahwa bagi organisasi

tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,

jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Jelaslah bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah merupakan unsur terpenting dalam

setiap dan semua organisasi. Karena manusia merupakan penggerak utama

atas kelancaran atau suksesnya proses pelaksanaan dalam perusahaan.

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mencapai kondisi

tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan. Suatu cara

meningkatkan kinerja, motivasi, kepuasan kerja karyawan adalah dengan

memberikan kompensasi (Handoko, 1994:156). Selain itu, kompensasi

penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi

mencerminkan ukuran nilai karyawan mereka diantara karyawan itu sendiri,

keluarga dan masyarakat. Program kompensasi juga penting bagi perusahaan,

karena hal itu mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber

daya manusia atau dengan kata lain agar karyawan memiliki loyalitas dan

komitmen yang tinggi pada perusahaan. Kompensasi adalah segala sesuatu

yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Bila

kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan

termotivasi untuk berprestasi dengan lebih baik guna mencapai sasaran

organisasi dan pribadinya.

Kompensasi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan

(23)

3

perusahaan. Hal itu merupakan konsekuensi dan timbal balik yang sepadan

atas kinerja dan produktivitas karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Kompensasi pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu kompensasi finansial

dan kompensasi non finansial. Khusus untuk kompenasi finansial terbagi

menjadi dua yaitu kompensasi finansial langsung dan kompensasi tidak

langsung. Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat dikatakan

sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas

jasa atau kontribusi yang mereka berikan pada perusahaan atau organisasi.

Pada umumnya kompensasi diberikan untuk: Menarik karyawan yang cakap

masuk ke dalam organisasi atau perusahaan, mendorong mereka untuk

berprestasi tinggi dan mempertahankan karyawan yang produktif dan

berkualitas agar tetap setia pada perusahaan atau organisasi. Upaya atau

kebijakan tersebut juga dapat dikaitkan dengan adanya upaya perusahaan

untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki para karyawan di perusahaan.

BPR Berkah Pak To Kandangan merupakan salah satu BPR yang

terdapat di Kabupaten Kediri yang memiliki pangsa pasar luas dan hampir

menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Kediri. Dalam upaya untuk

meningkatkan kinerja para karyawan pihak manajemen memberikan

kompensasi kepada para karyawan, dimana kompensasi tersebut yaitu berupa

gaji karyawan, fee karyawan, uang lembur yang diberikan dan jamsostek.

Apabila dikaitkan dengan UMR yang ditetapkan oleh Kabupaten Kediri

selama ini para karyawan yang telah bekerja lebih dari 3 bulan mendapatkan

(24)

4

tahun 2012 menetapkan UMR sebesar Rp. 985.000,-. Untuk karyawan yang

memiliki masa kerja kurang dari 3 bulan maka karyawan akan mendapatkan

gaji yang berkisar antara Rp. 700.000,- sampai Rp.800.000,-. Pemberian

berbagai fasilitas tersebut terkait secara langsung dengan upaya untuk

memaksimalkan kinerja para karyawan di perusahaan.

Selama ini BPR Berkah Pak To Kandangan tidak memberikan

fasilitas berupa kompensasi non finansial dengan pertimbangan bahwa upaya

untuk memberikan jaminan atas kesejahteraan karyawan sangat diutamakan,

dimana kompensasi finansial dapat secara langsung dirasakan manfaatnya

oleh karyawan. Dengan adanya kebijakan tersebut maka fasilitas yang tidak

memberikan dampak secara langsung dengan upaya untuk meningkatkan

kesejahteraan para karyawan kurang diperhatikan oleh karyawan. Khusus

untuk bagian pemasaran pihak manajemen berupaya untuk menciptakan

kondisi atau lingkungan kerja bersaing sehingga dengan harapan para

karyawan dapat memaksimalkan kemampuan dalam mencari nasabah. Kinerja

para karyawan dapat diketahui dari kemampuan untuk menghasilkan jumlah

nasabah, pada tahun 2008 sampai 2011 menunjukkan adanya peningkatan.

Tabel 1 Jumlah Nasabah

BPR Berkah Pak To Kandangan Kediri Tahun 2008 Sampai 2011

Tahun Jumlah Peningkatan/Penurunan

2008 2009 2010 2011 4.856 4.923 5.165 5.359 - 1,37% 4,92% 3,75%

(25)

5

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa adanya kecenderungan

mengalami peningkatan atas pencapaian kinerja pada BPR Berkah Pak To

Kandangan, dimana peningkatan tersebut dapat mencerminkan kemampuan

BPR dalam peningkatan aktivitas operasional dengan meningkatkan kinerja

para karyawan. Peningkatan jumlah nasabah tersebut lebih dikarenakan

dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh karyawan dalam hal ini mengenai

kebijakan kompensasi yang ditetapkan, dimana komposisi jumlah karyawan

tidak jauh berbeda dari periode tersebut. Berdasarkan apa yang telah diuraikan

di atas, maka judul penelitian yang diambil adalah “PENGARUH

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPR

BERKAH PAK TO KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat diketahui permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kompensasi finansial yang meliputi langsung dan tidak

langsung pada Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri?

2. Bagaimanakah kinerja karyawan pada berkah Pak To Kandangan

Kabupaten Kediri?

3. Apakah kompensasi finansial yang meliputi langsung dan tidak langsung

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada berkah Pak To Kandangan

Kabupaten Kediri?

4. Kompensasi finansial apakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja

(26)

6

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka penelitian ini hanya dibatasi

pada karyawan khususnya bagian lapangan/ pemasaran pada BPR Berkah Pak

To Kandangan Kabupaten Kediri. Pertimbangan dengan memilih obyek

tersebut dikarenakan bagian lapangan atau pemasaran yaitu bagian tersebut

berkaitan secara langsung dengan nasabah sehingga memberikan dampak

yang sangat penting dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan secara

menyeluruh.

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kompensasi finansial yang meliputi langsung dan tidak

langsung pada Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri.

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada berkah Pak To Kandangan

Kabupaten Kediri.

3. Untuk mengetahui kompensasi finansial yang meliputi langsung dan tidak

langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada berkah Pak To

Kandangan Kabupaten Kediri.

4. Untuk mengetahui kompensasi finansial yang berpengaruh dominan

terhadap kinerja karyawan pada berkah Pak To Kandangan Kabupaten

(27)

7

E. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang

berguna berbagai pihak yakni:

1. Bagi Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri

Khususnya pimpinan dan pihak manajemen, diharapkan hasil penelitian

ini bisa menjadi masukan yang bermanfaat agar memperoleh pemahaman

yang lebih akurat bagaimana pengaruh kompensasi finansial langsung dan

kompensasi finansial tidak langsung terhadap kinerja karyawan, sehingga

dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengarahkan kompensasi

yang dapat diterima oleh karyawan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dimana hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia, khususnya tentang

pengaruh kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak

(28)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Prawisdawati (2011), yang berjudul Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Muamalat Cabang Malang. Pada

penelitian ini dilakukan penyebaran angket sebanyak 38 responden yang telah

berpartisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi finansial dan

non finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan

Bank Muamalat Cabang Malang, hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai

Fhitung > Ftabel (42,726 >2,100) dengan nilai R2 yaitu 0,709. Kompensasi

finansial paling berpengaruh terhadap kinerja Bank Muamalat Cabang

Malang. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi variabel

kompensasi finansial yaitu sebesar 0,547 lebih besar apabila dibandingkan

dengan variabel kompensasi non finansial yaitu sebesar 0,249.

Hasil dari penelitian Julian (2008) dengan judul ”Pengaruh

Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Mandiri

Adiyatra Lawang-Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi

finansial langsung dan kompensasi finansial tak langsung berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan dan variabel kompensasi finansial

langsung mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada PT.

BPR Mandiri Adiyatra Lawang-Malang. Adapun secara sistematis hasil

penelitian terdahulu dapat disajikan pada tabel 2.1.

(29)

9

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu Variabel Teknik analisis Hasil

Prawisdawati (2011) dengan judul Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Muamalat Cabang Malang

Variabel Bebas (X) kompensasi finansial dan non finansial.

Variabel Terikat kinerja karyawan

Analisis regresi linier berganda

Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi

finansial dan non finansial terhadap kinerja

Julian (2008) dengan judul ”Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Mandiri Adiyatra Lawang-Malang

Variabel bebas (X) kompensasi. variabel terikat (Y) kinerja

Pengujian hipotesis menggunakan uji T dan uji F

Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi langsung dan tidak langsung terhadap kinerja dan kompensasi

finansial langsung berpemngaruh dominan. Robby Satriyo (2012)

dengan judul ”Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada BPR Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri”

Variabel bebas (X) kompensasi finansial langsung dan tidak langsung. variabel terikat (Y) kinerja

Pengujian hipotesis menggunakan uji T

dan uji F -

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu

variabel bebas yang digunakan yaitu mengenai kinerja karyawan, sedangkan

perbedaan terdapat variabel kompensasi yang digunakan, obyek penelitian dan

jumlah sampel dalam penelitian. Posisi penelitian sekarang yaitu sebagai

pengembangan dari hasil penelitian terdahulu dengan menggunakan topik

penelitian yang sama yaitu mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja

(30)

10

B. Kajian Teori

1. Kompensasi

a. Pengertian Kompensasi

Hasibuan (2002:118) menyatakan bahwa “kompensasi adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang

diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada

perusahaan”.

Handoko (2002:155) menyatakan bahwa “kompensasi adalah segala

sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka”.

Martoyo (2000:126) menyatakan bahwa; kompensasi adalah pengaturan

keseluruhan pemberian balas jasa bagi employers maupun employees baik

yang langsung berupa uang (finansial) maupun yang tidak langsung (non

finansial)”. Dessler (1998:85) menyatakan bahwa “ kompensasi adalah setiap

bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul

dari dipekerjakannya itu”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa kompensasi adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan baik secara

finansial maupun non finanasial kepada karyaawan sebagai balas jasa atas apa

yang telah diberikan kepada perusahaan.

b. Jenis-Jenis Kompensasi

Kompensasi atau imbalan dapat berbentuk instrinsik (internal) atau

ekstrinsik (eksternal). Imbalan instrinsik antara lain berupa pujian yang

(31)

11

tujuan kinerja. Efek psikologis dan sosial yang lain dari kompensasi juga

merupakan gambaran dari jenis imbalan intrinsik. Imbalan ekstrinsik bersifat

terukur, memiliki bentuk imbalan moneter maupun non moneter. Komponen

terukur dari program kompensasi pada kedua jenis umum kompensasi.

Dengan jenis kompensasi bersifat langsung, imbalan moneter diberikan oleh

pengusaha. Gaji pokok dan variabel merupakan bentuk paling umum dari

kompensasi langsung ini. Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang

diterima oleh karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah. Menurut Mathis dan

Jackson (2002:118) menyatakan bahwa “Banyak organisasi yang

menggunakan dua kategori gaji pokok yaitu harian dan tetap, yang

diidentifikasikan berdasarkan cara berdasarkan cara pemberian gaji tersebut

dan sifat dari pekerjaannya”. Gaji variabel merupakan jenis gaji yang bersifat

langsung dimana kompensasi berhubungan langsung dengan pencapaian

kinerja. Jenis yang paling umum dari gaji jenis ini untuk karyawan adalah

program pembayaran bonus dan insentif. Kompensasi tidak langsung biasanya

terdiri dari tunjangan karyawan.

Selajutnya menurut Simamora (2001:412) pemberian kompensasi

dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Kompensasi Finansial

a) Secara Langsung

1. Bayaran pokok (gaji atau upah).

2. Bayaran prestasi (merit pay) yaitu bayaran berdasarkan kinerja

(32)

kenaikan-12

kenaikan gaji dengan kinerja individu. Merit pay adalah kenaikan

tahunan yang terkait dengan kinerja karyawan selama tahun

sebelumnya.

3. Bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba atau keuntungan).

b) Secara Tidak Langsung

Yaitu kompensasi pelengkap yang menyediakan paket benefit dan

penyelenggaraan program-program pelayanan karyawan yang diperlukan

sebagai upaya penciptaan kondisi kerja yang menyenangkan dan tidak

secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja.

Bentuk-bentuk pemberian kompensasi tersebut seperti:

1. Program proteksi (asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi tenaga

kerja dan asuransi pensiun).

2. Bayaran di luar jam kerja (liburan, hari besar atau cuti).

3. Fasilitas yang diberikan perusahaan (kendaraan, perumahan, ruang

kantor).

2) Kompensasi Non Finansial

a. Pekerjaan (tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab,

pengakuan, rasa pencapaian).

b. Lingkungan pekerjaan (kebijakan sehat, supervisi yang kompeten,

teman keja yang menyenangkan, lingkungan kerja yang

(33)

13

Dari perbedaan-perbedaan kompensasi di atas, dapat diuraikan lebih

lanjut tentang pengertiannya oleh Simamora (2001:544) berikut

penjelasannya:

1. Upah dan gaji

Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji/jam

(semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan

basis bayaran yang sering digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan

pemeliharaan. Gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif bayaran

mingguan, bulanan, atau tahunan terlepas dari lamanya jam kerja.

Karyawan-karyawan manajemen, staf profesional biasanya di gaji.

Gaji merupakan kompensasi terpenting karena besarnya gaji

yang diberikan oleh perusahaan merupakan faktor pendorong utama

karyawan untuk mau melakukan pekerjaannya. Menurut Simamora

(2001:567) tingkat gaji adalah penting bagi perusahaan karena

mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memikat dan

mempertahankan karyawan yang berkompeten, kebijakan tingkat gaji yang

sehat diharapkan mencapai tiga tujuan yaitu :

a. Memikat suplai tenaga kerja yang memadai.

b. Mempertahankan karyawan yang ada agar tetap puas dengan tingkat

kompensasi yang diberikan.

c. Menghindari terjadinya perputaran karyawan yang mahal.

Dalam perkembangannya sistem kompensasi sendiri mempunyai tiga

(34)

14

a. Upah dasar (based pay), merupakan komponen upah dasar bagi

kebanyakan karyawan, dan pada umumnya berdasarkan hitungan

waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan atau per tahun.

b. Upah berdasar kinerja (performance related pay), berkaitan dengan

monetary reward dengan basis ukuran atau merupakan upah yang

didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi.

c. Upah tidak langsung dikenal sebagai employee benefit “keuntungan

bagi karyawan” terdiri dari barang-barang jasa non cash item atau

services yang secara langsung memuaskan sejumlah kebutuhan

spesifik karyawan, seperti jaminan keamanan pendapatan (income

security) termasuk asuransi jiwa, perlindungan kesehatan termasuk

medical & dental plan dan pensiun.

2. Insentif (bonus)

Insentif (incentive) adalah tambahan-tambahan kompensasi diatas

atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. “Bonus adalah

insentif yang diberikan kepada karyawan yang mampu bekerja sedemikian

rupa sehingga tingkat produksi yang baru terlampaui” (Siagian, 2000:540).

Insentif dalam bentuk bonus diberikan pada karyawan yang mampu

bekerja melampui standar kerja yang telah ditetapkan. Bonus didasarkan

pada pencapaian sasaran obyektif atau penekanan subyektif terhadap

karyawan. Menurut Swasta (1996:161) “bonus adalah kompensasi yang

(35)

15

perusahaan.” Pemberian bonus dimaksudkan untuk tetap berada dalam

perusahaan. (Heidjachman, 1994:161)

3. Tunjangan

Tunjangan adalah penghasilan tambahan disamping upah dasar bagi

karyawan yang besarnya ditentukan berdasarkan golongan karyawan

tersebut. Dalam arti paling luas, tunjangan dapat diklasifikasikan meliputi

semua pengeluaran yang dirancang untuk kepentingan karyawan selain

upah dasar yang biasa dan kompensasi variabel yang berhubungan dengan

keluaran (Flippo, 1995:56). Sedangkan menurut Simamora (2004:540)

tunjangan karyawan adalah pembayaran jasa yang melindungi dan

melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian

dari tunjangan ini. Jenis-jenis tunjangan yang kebanyakan diterapkan oleh

perusahaan- perusahaan atau organisasi lain :

a. Tunjangan kehadiran, yaitu tunjangan yang diberikan kepada

karyawan yang hadir selama jam kerja per hari sesuai dengan yang

telah ditetapkan.

b. Tunjangan lembur, diberikan bila perusahaan mendapat proyek dan

karyawannya bekerja pada jam kerja hariannya melebihi jam kerja

standarnya.

c. Tunjangan transportasi, diberikan kepada karyawan sesuai dengan

jarak antara perusahaan dengan rumahnya.

d. Tunjangan kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan karyawan yang

(36)

16

e. Tunjangan operasional, yaitu pendapatan bagi karyawan yang besarnya

sesuai dengan prestasi kerjanya.

f. Tunjangan keluarga, yaitu tunjangan yang diberikan kepada karyawan

yang telah berkeluarga berupa tunjangan istri dan tunjungan anak.

4. Fasilitas

Kompensasi yang berbentuk fasilitas dikemukakan oleh Ruky (2001:

35) yaitu “pada umumnya perusahaan tidak memberikan semua tetapi

hanya beberapa sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan

akan kesejahteraan karyawannya. Jadi fasilitas ini sifatnya tidak memaksa

untuk melaksanakan atau memberikannya, namun lebih ditekankan pada

program kesejahteraan karyawan sebagai bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan dan karyawannya.”

Jenis-jenis kompensasi menurut Martoyo (1998:220) adalah sebagai

berikut:

1) Kompensasi finansial adalah bentuk kompensasi yang langsung terdiri

dari bayaran (pay) yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah

dan insentif serta dalam bentuk tidak langsung yang juga disebut

dengan tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak

tercakup dalam kompensasi langsung yang terdiri dari jaminan

kesehatan, tunjangan dan fasilitas kerja yang diberikan.

2) Kompensasi non finansial terdiri dari kepuasan yang diperoleh

seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan psikologis

(37)

17

Menurut Mangkunegara (2001:85), membagi kompensasi menjadi

dua bentuk, yaitu bentuk langsung yang merupakan upah dan gaji, bentuk

kompensasi yang tak langsung yang merupakan pelayanan dan keuntungan.

1) Upah dan Gaji

Upah adalah pembayaran berupa uang untuk pelayanan kerja atau uang

yang biasanya dibayarkan kepada pegawai secara per jam, per hari dan per

setengah hari. Sedangkan Gaji merupakan uang yang dibayarkan kepada

pegawai atas jasa pelayanannya yang diberikan secara bulanan. Ada beberapa

prinsip upah dan gaji, yaitu tingkat bayaran, struktur bayaran, menentukan

bayaran secara individu, metode pembayaran, dan kontrol pembayaran.

2) Benefit (keuntungan) dan pelayanan

Benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang

secara cepat dapat ditentukan. Sedangkan pelayanan adalah nilai keuangan

(moneter) langsung untuk pegawai yang tidak dapat secara mudah ditentukan.

Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal

kerja, dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah

biaya, kemampuan membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab

sosial, reaksi kekuatan kerja, dan relasi umum.sedangkan program pelayanan

adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olahraga, kamar tamu

pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, discount

(potongan harga), produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruang baca dan

perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter

(38)

18

Sedangkan menurut Manullang (2002:154) tipe kompensasi dapat

dibedakan menjadi:

1) Kompensasi finansial

Meliputi upah dan gaji yang pantas, memperoleh keuntungan dari

perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan

kesehatan, rekreasi, jaminan hari tua dan sebagainya

2) Kompensasi non finansial

Artinya adalah kompensasi atau perangsang yang tidak dapat dinilai

dengan uang seperti:

a) Keadaan pekerjaan yang memuaskan meliputi tempat, jam kerja dan

teman-teman kerja

b) Sikap pimpinan terhadap keinginan masing-masing karyawan seperti

jaminan pekerjaan, promosi, keluhan-keluhan, hiburan dan

berhubungan dengan pimpinan.

c. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kompensasi

Fungsi kompensasi dalam suatu organisasi menurut Maryoto

(2000:129) antara lain:

a. Pengalokasian sumber daya manusia secara efisien.

Fungsi ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi yang cukup

baik pada karyawan yang berprestasi baik, akan mendorong para

karyawan untuk bekerja dengan lebih baik dan ke arah

(39)

19

b. Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efisien dan efektif.

Fungsi ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi yang tinggi

kepada karyawan mengandung implikasi bahwa organisasi akan

menggunakan tenaga karyawan seefisien dan seefektif mungkin.

c. Mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Fungsi ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi secara

langsung akan dapat membantu stabilitas organisasi dan secara tidak

langsung ikut andil dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan

ekonomi negara keseluruhan.

Sedangkan tujuan dari pemberian kompensasi kepada karyawan

menurut Handoko (2000:158), yaitu:

1) Memperoleh Personalia yang qualified

Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar

karena perusahaan-perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja,

tingkat pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan

tenaga kerja.

2) Mempertahankan karyawan yang ada sekarang

Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, niscaya banyak karyawan

yang akan lebih baik keluar. Untuk mencegah perputaran karyawan,

pengupahan harus dijaga agar tetap kompetitif dengan

(40)

20

3) Menjamin keadilan

Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi

prinsip keadilan atau konsisten internal dan eksternal sangat penting

diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi.

4) Menghargai perilaku yang diinginkan

Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan.

Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab, dan

perilaku-perilaku lain yang dapat dihargai melalui rencana kompensasi

yang efektif.

5) Mengendalikan biaya-biaya

Suatu program kompensasi yang rasional membantu untuk

mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat

biaya yang layak.

6) Memenuhi perturan-peraturan

Program kompensasi yang baik harus memenuhi peraturan pemerintah

yang mengatur kompensasi karyawan.

Hasibuan (2002:121) mengemukakan tujuan-tujuan yang hendak

dicapai melalui kompensasi dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Ikatan kerja sama

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara

pengusaha dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugasnya

dengan baik, sedangkan pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai

(41)

21

2) Kepuasan kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi-memenuhi kebutuhan

fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja

dari jabatan.

3) Pengadaan efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan

qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4) Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, maka manajer akan lebih

mudah memotivasi karyawan.

5) Stabilitas karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal

konsisten yang kompetitif, maka stabilitas karyawan akan terjamin karena

turnover relatife kecil.

6) Disiplin

Dengan pemberian kompensasi balas jasa yang cukup besar, maka disiplin

akan semakin baik. Mereka akan menyadari, serta menaati

peraturan-peraturan yang berlaku.

7) Pengaruh serikat buruh

Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh dapat

(42)

22

8) Pengaruh pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang

berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat

dihindarkan.

Mathis dan Jackson (2002:118) mengemukakan bahwa program

kompensasi dalam organisasi mempunyai empat tujuan, yaitu:

1) Terpenuhinya sisi legal dan segala peraturan dan hukum yang sesuai.

2) Efektifitas biaya untuk organisasi.

3) Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan.

4) Peningkatan kinerja organisasi.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua

tujuan dari pemberian kompensasi, yaitu:

1) Bagi karyawan

a) Kompensasi merupakan sumber pendapatan bagi karyawan dan

keluarganya.

b) Kompensasi merupakan gambaran status sosial pegawai.

c) Mendorong karyawan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha

bekerja lebih baik.

2) Bagi perusahaan

a) Menarik calon tenaga kerja yang berprestasi.

b) Mempertahankan karyawan yang berqualified.

(43)

23

d) Mematuhi peraturan pemerintah sesuai dengan undang-undang yang

berlaku.

e) Kompensasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi

Ada enam faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi

berdasarkan pendapat Megginson yang dikutip oleh Mangkunegara (2001:84)

yaitu “faktor pemerintah, penawaran bersama, standard dan upah

perbandingan, permintaan dan persediaan, dan kemampuan membayar”.

Adapun menurut Husnan (2002:139) ada berbagai faktor yang

mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat upah adalah:

1) Penawaran dan permintaan tenaga kerja.

2) Organisasi buruh.

3) Kemampuan untuk membayar.

4) Produktivitas atau kinerja.

5) Biaya hidup.

6) Pemerintah.

Menurut pendapat Notoatmojo (2003:155) mengemukakan tentang

faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi adalah sebagai berikut:

1) Produktivitas.

2) Kemampuan untuk membayar.

3) Kesediaan untuk membayar.

4) Suplai dan permintaan tenaga kerja.

(44)

24

6) Berbagai aturan perundang-undangan.

e. Sistem dan Kebijaksanaan Kompensasi

Sistem kompensasi pada umumnya diterapkan menurut Hasibuan

(2002:123) adalah:

1) Sistem waktu

Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan

berdasarkan standar waktu seperti per jam, mingguan atau bulanan.

Administrasi pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat

diterapkan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian. Sistem waktu

biasanya ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur per unitnya dan bagi

karyawan tetap kompensasinya dibayar atas sistem waktu secara periodik

setiap bulannya. Besar kompensasi sistem waktu hanya didasarkan kepada

lamanya bekerja bukan dikaitkan kepada prestasi kerjanya.

2) Sistem hasil

Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi atau upah ditetapkan atas

kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter dan

kilogram. Dalam system banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada

lamanya waktu mengerjakan. Sistem hasil ini tidak dapat diterapkan

kepada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis pekerjaan yang tidak

mempunyai standar fisik, seperti bagi karyawan administrasi.

Kebaikan sistem ini adalah memberikan kesempatan kepada

karyawan yang bekerja sungguh-sungguh serta berprestasi baik akan

(45)

25

diterapkan. Kelemahan sistem hasil adalah kualitas barang yang dihasilkan

kurang baik dan karyawan yang kurang mampu balas jasanya kecil sehingga

kurang manusiawi.

3) Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan

besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit,

lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk

menyelesaikannya. Jadi dalam sistem borongan pekerja bisa mendapat balas

jasa besar atau kecil, tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka.

f. Proses Kompensasi

Salah satu aspek yang sangat penting dalam pemberian kompensasi

kepada karyawan harus memiliki prinsip keadilan dan untuk

mengusahakannya, dalam penentuan kompensasi suatu perusahaan dapat

mengikuti langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Hariandja

(2003:247), yaitu:

1. Menganalisis jabatan dan tugas

Kegiatan untuk mencari informasi tentang tugas-tugas yang dilakukan dan

persyaratan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut. Hal ini

berguna untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas dan

(46)

26

2. Evaluasi jabatan atau tugas

Proses sistematis untuk menentukan nilai relative dari suatu pekerjaan

dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini untuk mengusahakan

tercapainya keahlian internal dalam pekerjaan.

3. Survei gaji dan upah

Kegiatan untuk mngetahui tingkat gaji yang berlaku secara umum dalam

perusahaan yang mempunyai jabatan sejenis. Kegiatan ini dilakukan untuk

mengusahakan keadilan eksternal. Survei dapat dilakukan dengan

mendatangi perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan informasi

mengenai tingkat gaji yang berlaku, membuat kuesioner secara formal.

4. Penentuan tingkat gaji

Dapat menggunakan grafik scatefgram untuk memenuhi tingkat gaji

kemudian membuat struktur gaji.

Dessler (1998:89) juga menyebutkan proses penetapan tarif upah

untuk menjamin keadilan eksternal dan internal dengan menempuh empat

langkah yaitu:

1) Lakukanlah sebuah survey gaji tentang berapa pembayaran majikan lain

untuk pekerjaan yang sebanding (untuk membantu memastikan keadilan

eksternal).

2) Tentukanlah nilai dari masing-masing pekerjaan dalam organisasi anda

melalui evaluasi jabatan (untuk memastikan keadilan eksternal).

3) Kelompokkan pekerjaan-pekerjaan serupa masing-masing tingkat

(47)

27

4) Tentukan dengan tepat tarif upah.

Pada umumnya, pembayaran upah dalam organisasi ditentukan oleh

aliran kegiatan-kegiatan yang mencangkup analisa pekerjaan, survey upah dan

gaji, analisa pekerjaan, penetapan aturan administrasi pengupahan dan pada

akhirnya pembayaran upah pada karyawan.

2. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Mangkunegara (2002:67) mengatakan pengertian Kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Anwar Prabu (2001 : 67) Kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam menghasilkan

produk atau jasa melalui aktivitas dalam suatu proses kerja yang hasil

kerjanya sesuai dengan standar yang ditentukan.

b. Dasar-dasar penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan (2001:93) dasar penilaian adalah uraian dari

pekerjaan dari setiap individu karyawan karena dalam uraian pekerjaan

inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan oleh

(48)

28

sebagai ukuran untuk penilaian. Secara garis besar standar dibedakan

atas dua :

1) Tangible standard yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya

atau standarnya. Standar ini dibagi atas :

(a) Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas: Standar kuantitas,

standar kualitas, dan standar waktu.

(b)Standar dalam bentuk uang yang terbagi atas : Standar biaya,

standar penghasilan, dan standar investasi.

2) Intangible standard yaitu sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat

ukurnya atau standarnya. Misalnya : standar prilaku, kesetiaan,

partisipasi, loyalitas, serta dedikasi karyawan terhadap perusahaan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mangkunegara (2002:67-68) ada 2 faktor yang

mempengaruhi Kinerja, yaitu :

1) Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari

kemampuan potensi dan kemampuan reality artinya pegawai yang

memiliki pendidikan yang memadai untuk jabatan dan terampil

dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka ia akan lebih

mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu,

pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya.

2) Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam

(49)

29

menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan

organisasi. Motivasi ini merupakan kondisi mental, mampu secara

fisik memahami tujuan utama target kerja yang akan dicapai,

mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.

d. Pengukuran Kinerja

Menurut Dharma (1991:46) Kinerja karyawan dapat dipantau

melalui :

1) Kualitas kerja, merupakan kualitas dari hasil kerja para karyawan

yang disesuaikan dengan ketentuan yang ditteapkan oleh

perusahaan. Kualitas kerja juga ditunjukkan dengan minimalnya

tingkat kesalahan dari hasil kerja.

2) Kuantitas kerja, merupakan jumlah atau hasil kerja dari seorang

karyawan apabila dikaitkan dengan ketentuan perusahaan.

3) Ketepatan waktu, merupakan waktu yang digunakan karyawan

dalam proses penyelesaian pekerjaan.

Jika karyawan bisa mencapai kualitas kerja dan kuantitas kerja

serta dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, maka

tingkat Kinerja karyawan akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

e. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat yang dapat diambil dari adanya penilaian Kinerja

menurut T.Hani handoko (2001:135) sebagai berikut:

1) Perbaikan prestasi

2) Penyesuaian kompensasi

(50)

30

4) Kebutuhan latihan dan pengembangan

5) Perencanaan dan pengembangan karier

6) Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

7) Ketidak akuratan informasional

8) Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

9) Kesempatan kerja yang adil

10)Tantangan-tantangan eksternal

Meskipun penilaian Kinerja mempunyai banyak manfaat, namun

masih banyak pimpinan yang tidak bersedia melakukan. Adapun

penyebabnya (Panggabean : 2002) antara lain :

1) Pihak penilai tidak merasa memiliki, karena mereka tidak

dilibatkan dalam menentukan sistem penilaian, tidak dilatih untuk

dapat menggunakan sistem yang ada dan usulan terhadap sistem

yang ada tidak diperhitungkan.

2) Adanya keterlibatan secara pribadi. Pimpinan enggan memberikan

nilai yang buruk kepada karyawan khususnya orang yang disukai

secara pribadi.

3) Penilaian yang buruk cenderung menimbulkan reaksi untuk

bertahan atau bermusuhan daripada untuk mendorong

meningkatkan kinerja karyawan.

4) Pimpinan maupun bawahan menyadari bahwa penilaian yang

(51)

31

5) Dalam kenyataannya proses penilaian Kinerja tidak dimanfaatkan

untuk menentukan kebijaksanaan dalam pemberian penghargaan.

6) Adanya keraguan dari pimpinan untuk memberikan penilaian yang

buruk karena takut tidak mampu untuk memilih dan

mengembangkan karyawan.

Bagi karyawan, penilaian Kinerja dapat menimbulkan perasaan

puas dalam diri mereka, karena dengan cara ini hasil kerja mereka

dinilai oleh organisasi dengan sewajarnya dan kelemahan-kelemahan

yang ada dalam individu karyawan dapat diketahui.

Kelemahan-kelemahan tersebut harus diterima secara sadar oleh karyawan sebagai

suatu kenyataan dan pada akhirnya akan menimbulkan dorongan untuk

memperbaiki diri.

3. Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Karyawan

Terdapat hubungan antara pemberian kompensasi yang dilakukan

oleh perusahaan dengan pencapain kinerja para karyawan. Menurut Handoko

(2000:155) suatu cara departemen personalia meningkatkan kinerja karyawan,

memotivasi,dan kepuasan kerja karyawan adalah melalui kompensasi.

Menurut Rivai (2004:478) Jika kompensasi dikelola dengan baik akan

membantu perusahaan untuk mencapai tujuan, memperoleh, memelihara dan

menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang tidak

cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan..

(52)

32

mempengaruhi kinerja para karyawan adalah jaminan finansial. Jaminan

finansial yang dimaksud termasuk di dalamnya adalah kompensasi.

Menurut Hasibuan (2002:155) menyatakan besarnya kompensasi

mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang

dinikmati karyawan bersama keluarganya, jika balas jasa yang diterima

karyawan semakin tinggi statusnya semakin baik dan pemenuhan kebutuhan

yang dinikmati semakin baik pula, dengan demikian kepuasan kerjanya juga

semakin baik dan akhirnya mempengaruhi hasil kerjanya.

Untuk para pengusaha, biaya kompensasi haruslah pada tingkat yang

memastikan adanya efektivitas perusahaan maupun pemberian yang layak

bagi seluruh karyawan untuk kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan

pencapaian kinerja mereka. Untuk menyeimbangkan aspek-aspek tersebut

sehingga perusahaan dapat menarik, mempertahankan, dan memberikan

imbalan pada kinerja karyawan menuntut adanya pertimbangan terhadap

beberapa jenis kompensasi.

C. Keranga Pikir Penelitian

Kerangka pikir penelitian digunakan untuk menentukan langkah dalam

melaksanakan analisis data yang akan dikakukan. Kerangka pikir penelitian

(53)
[image:53.612.142.503.107.268.2]

33

Gambar 2.1

Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan gambar 1 maka dapat diketahui bahwa kompensasi

yang meliputi kompensasi finansial langsung dan tidak langsung

mempengaruhi kinerja karyawan. Dasar teori yang melandasi

penelitian yaitu kompensasi menurut Simamora (2004:443) yang

meliputi kompensasi finansial sedangkan kinerja karyawan menurut

Mangkunegara (2000:67), yang meliputi kuantitas pekerjaan, kualitas

pekerjaan dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan

D. Hipotesis Penelitian

1. Kompensasi finansial langsung dan finansial tidak langsung berpengaruh

terhadap kinerja karyawan pada BPR Berkah Pak To Kandangan

Kabupaten Kediri.

2. Variabel kompensasi finansial langsung secara dominan mempengaruhi

kinerja karyawan pada Berkah Pak To Kandangan Kabupaten Kediri.

Kompensasi Finansial Langsung

Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Gambar

Tabel 1 Jumlah Nasabah
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Karena begitu berartinya eksistensi komputer dalam kehidupan sehari-hari, maka dibutuhkan sebuah komputer yang memiliki kinerja tinggi, untuk menyelesaikan tugas-tugas

Rerata lama persalinan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah dilakukan uji statistik dengan uji Wilcoxon di peroleh nilai p = 0,003 lebih kecil dari 0,05, artinya

Netwatch berfungsi untuk melakukan ping ke sebuah host, dan dari hasil pingnya router akan menjalankan script yang sesuai kita definisikan..

1) Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bahwa Periklanan, Promosi Penjualan, Public Relation, Personal Selling, Direct Seliing dan Gaya Hidup (life style) mempunyai

Dari gambar 8 terlihat bahwa waktu yang diperlukan untuk proses dekripsi pada algoritma Sosemanuk lebih besar daripada waktu enkripsi pada algoritma Dicing. Hasil

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang prospek usaha Dodol Pisang Awa dari aspek penerimaan (kesukaan) konsumen, umur simpan serta analisis

Praktik akuntansi pada masa Rasullah mulai berkembang setelah ada perintah Allah melalui Al-Qur’an untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai (QS: 2.. Dalam hal ini Allah

dapat dikatakan menjadi pedoman filsafat pada umumnya. Bertens, Plato adalah filosof pertama dalam sejarah filsafat yang.. memilih dialog sebagi bentuk sastra untuk