• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PEMBELIAN IMPULSIF (IMPULSIVE BUYING) DENGAN PERILAKU BERHUTANG (DISSAVING) PADA WANITA KARIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PEMBELIAN IMPULSIF (IMPULSIVE BUYING) DENGAN PERILAKU BERHUTANG (DISSAVING) PADA WANITA KARIR"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PEMBELIAN IMPULSIF(IMPULSIVE BUYING)

DENGAN PERILAKU BERHUTANG(DISSAVING) PADA WANITA KARIR

Oleh: Dwi Andryani ( 02810201 )

psychology

Dibuat: 2008-02-08 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pembelian Impulsif, Perilaku Berhutang. Impulsive buying, Dissaving.

INTISARI

Pembelian secara impulsif sering kali sulit ditahan karena diwarnai dorongan kuat untuk

membeli, hal itu diiringi oleh perasaan menyenangkan serta penuh gairah apabila tidak dikontrol pembelian impulsif dapat menjadi habit atau kebiasaan yang tidak sehat. Pembelian impulsif cenderung mengabaikan dampak-dampak buruk yang mungkin terjadi yang dapat

mengakibatkan penyesalan, berkaitan dengan uang yang sudah telanjur dibelanjakan atau kualitas produk yang dibeli akan menimbulkan masalah keuangan dengan membengkaknya anggaran atau pengeluaran. Pembelian impulsif merupakan pembelian mendadak yang dipicu oleh peragaan produk atau promosi di tempat jual. Tindakan pembelian berdasarkan impulsif dapat mencerminkan suatu jenis perilaku yang berbeda secara psikologis, yang mana hal tersebut mencakup beberapa aspek yaitu pembelian dengan spontanitas, penuh dengan kekuatan kompulsi dan intensitas, adanya kegairahan dan stimulasi, dan ketidakpedulian akan akibat pembelian tersebut. Sedangkan perilaku berhutang merupakan suatu tindakan, perbuatan atau aktivitas berhutang seperti pengurangan tabungan total atau mengambil uang anggaran lain secara berlebihan, menggadaikan bahkan menjual barang-barang berharga yang dimilikinya sampai meminjam uang pada pihak lain, akibat kelebihan pembelanjaan konsumsi diatas pendapatannya. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dimana populasinya adalah karyawan wanita PT. PLN (Persero) APJ Malang yang berjumlah 45 pegawai tetap. Adapun pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala yaitu skala pembelian impulsif dan skala perilaku berhutang. Sedangkan medote analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan dari data yang telah didapatkan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan (r=0.818, P= 0.000) antara

pembelian impulsif dengan perilaku berhutang, hal ini berarti apabila nilai pada variabel pembelian impulsif mengalami kenaikan akan diikuti juga oleh kenaikan pada perilaku berhutang, begitu juga jika pembelian impulsif mengalami penurunan akan diikuti pula oleh penurunan perilaku berhutang. Adapun sumbangan efektif variabel pembelian impulsif pada perilaku berhutang adalah sebesar 66.9% yang dilihat dari koefisien determinan (r2) sebesar 0.669). Hal ini berarti variabel pembelian impulsif menyumbangkan 66.9% kepada perilaku berhutang sedangkan sisanya 33.1% merupakan variabel lain yang tidak diteliti.

ABSTRACT

(2)

finance with swelling budget or expenditure. Impulsive buying is sudden buying which triggered by demonstration of promotion or product in place sell. Buying action based on impulsive can express different behavioral type psychologically, which mentioned including some aspect that is purchasing with spontaneity, full of strength of intensity and compulsive, existence of ambition and stimulation, and not care about the effect of buying. While behavior owe is an action, activity or owe such as reduction of total saving or take other budget money redundantly, mortgaging even sell valuable goods which owned until borrow money on the other side, effect of excess expenditure of consumption above their earnings.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor dari pembelian impulsif adalah adalah harga diri.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan impulsive

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaan tipe perilaku pembelian impulsif (Dorongan murni, Pembelian impulsif yang direncanakan, Pengingat

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Pembelian Impulsif pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Pengantar psikologi jilid satu (Ed. Hubungan antara pembelian impulsif dengan perilaku berhutang pada wanita karir. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

hubungan yang signifikan antara Gaya Hidup Brand Minded dan Perilaku

Artinya, citra diri dan kontrol diri keduanya merupakan faktor yang mampu memprediksi dan mengukur perilaku kecenderungan membeli secara impulsif pada mahasiswi

Salah satu faktor dari pembelian impulsif adalah adalah harga diri.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan

Hubungan antara perilaku pembelian impulsif dan gaya hidup brand minded di atas juga sejalan dengan Susianto (1993) yang mengatakan bahwa dalam perkembangannya, remaja