• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara konformitas dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja awal di Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara konformitas dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja awal di Yogyakarta"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA AWAL DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi. Oleh : Octa Viantary 109114067 PROGRAM STUDI PSIKOLOGIJURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA AWAL DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi. Oleh : Octa Viantary 109114067 PROGRAM STUDI PSIKOLOGIJURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Tidak ada kata berhenti dalam belajar. You can see the change you want to be what you want to be Coldplay - A head Full of Dream. Hargai dirimu dan kerja kerasmu ---------------STOP COMPLAINING, “JUST DO IT”. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Hasilkaryapuncakperjuanganmenjadisarjanaini sayapersembahkanuntuk: Kuat Rinto Raharjo Dwi Kuntari Mia Puspita Anggraeni papa, mama, adikku, keluargadanteman-teman lain v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilimiah. Yogyakarta, 24 Agustus 2016. Octa Viantary. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA AWAL DI YOGYAKARTA Octa Viantary. ABSTRAK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan konformitas dengan kecenderungan pembelian impulsif di Yogyakarta. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konformitas dengan kecenderungan pembelian impulsif di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berusia 12-15 tahun di SMP Maria Immaculata. Peneliti menggunakan teknik Convenience Sampling pada penelitian ini. Subjek terdiri dari 110 remaja yang bersekolah di SMP Maria Immaculata di Yogyakarta. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala konformitas dan skala kecenderungan pembelian impulsif. Koefisien relibilitas skala konformitas sebesar 0,717 dan skala kecenderungan pembelian impulsif sebesar 0,815 yang dihitung menggunakan Alpha Cronbach melalui SPSS for Windows 16.00. Teknik analisis data menggunakan pengujian korelasi Spearman’s Rho. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara konformitas dengan kecenderungan pembelian impusif di remaja awal (r -0,063, sig 0,256). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini ditolak, dimana tidak ada hubungan antara konformitas dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja awal di Yogyakarta.. Kata kunci: konformitas, pembelian impulsif, remaja awal.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. CORRELATION CONFORMITY AND TENDENCY OF IMPULSIF BUYING IN EARLY ADOLESCENT AT YOGYAKARTA Octa Viantary. ABSTRACT This research aims to invesgate the correlation between conformity and tendecy of impusif buyingl. The hypothesis there are was a relationship between conformity with the tadency of impulse buying in Yogyakarta. Subjects in this reaserch were adolescents110, started from 12-15 years in Maria Immaculata JSH. Researcher using Convenience Sampling technique in this study. Data instrumen used was the scale of conformity and scale of impulsive buying tendencies. The reliability coefficient was 0.717 conformity scale and scale of impulsive buying tendencies was 0.815 calculated used Cronbach Alpha through SPSS for Windows 16:00. The technique of data analysis used was Spearman's Rho correlation test. Hypothesis testing results show that there was a negative correlation between conformity and purchase intent impusif in early adolescence (r 0.063, sig 0.256). This showed that the research hypothesis was rejected, where there is no relationship conformity with the tendency of impulse buying in the early adoloscent in Yogyakarta. Keywords: conformity, impulsive buying, early adoloscent.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Octa Viantary. Nomor Mahasiswa. : 109114067. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :. HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA AWAL DI YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 21 Agustus 2016 Yang menyatakan,. Octa Viantary ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan penyertaan-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.. Bapak Dr. T. PriyoWidiyanto, M. Si selaku Dekan Fakultas Psikologi.. 2.. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi. Terimakasih atas dukungan dan perhatian yang bapak berikan kepada kami paramahasiswa tingkat akhir.. 3.. Ibu (Alm.) Dra. Lusia Pratidarmanastiti M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing, memberikan dukungan, nasihat sert a perhatian kepada penulis dari awa lkuliah. Maafkan telah membuat ibu lelah menunggu saya dan teman-teman untuk menyelesaikan tugas akhir ini.. 4.. Bapak R. Landung Eko P.,M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi yang bersedia. membimbing. dan. memberikan. perhatian. kepada. penulis.. Terimakasih bapak sudah mendukung dan mengingatkan saya untuk mengerjakan. 5.. Para dosen penguji skripsi saya.. 6.. Bapak dan ibu dosen beserta staff karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.. 7.. Bapak/ibu kepala sekolah SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Terimakasih atas ijin dan waktu yang diberikan untuk mengambil data di sekolah yang bapak/ibu pimpin. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8.. Papa, mama, Mia. Terimakasih atas dukungan papa mama kerelaan menanti Vian menyelesaikan kuliah. Terimakasih Mia yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku. Akhirnya aku bisa menjadi sarjana seperti yang kalian harapkan.. 9.. Keluarga Beji dan keluarga Njambu, yang selalu memberikan perhatian dukungan dan kasih sayang dalam penulisan skripsi ini.. 10. Nendi Triyana, Amd , kamu yang membuataku tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesahku. Kamu yang memberikan warna yang lain dalam hidupku. Kamu yang setia menemaniku hingga saat ini. 11. Dien Anggarasari dan Bella Rusiana Putri. Sahabat yang memberikan keceriaan selama masa kuliahku. Dari awal aksi hingga akhirnya kita lulus bareng. 12. Yovidia, Yovi dan Keket. Teman-teman seperjuangan yang memberikan dukungan moral serta mendengarkan curhatan peneliti. Kalian luar biasa. 13. Guru serta Murid-Muridku di SMP Immaulata dan PG TK Budi Mulia Dua Seturan kalian memberikan semangat luar biasa bagi hidupkku. 14. Warga RW 13 Tegalpanggung, yang memberikan saya semangat untuk segera lulus dan semoga saya bisa memberikan sesuatu hal berguna bagi kemajuan RW 13 Tegalpanggung 15. Teman-teman “Pejuang yang tertinggal” dan teman-teman angkatan 2010 lainnya, terimakasih sudah saling mengingatkan. Ayo, terus berjuang! 16. Dan seluruh pihak yang membatu dalam penulisan skripsi saya.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan masukan yang membangun demi perbaikan skripsi selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Terimakasih.. Yogyakarta, 24 Agustus 2016. Penulis, Octa Viantary. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ..............................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR. ...... xvii. DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I:. PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II:. LANDASAN TEORI .................................................................... 8 A. Pembelian Impulsif ................................................................... 8 1. Definisi Pembelian Impusif ................................................. 8 2. Aspek-Aspek Pembelian Impulsif ....................................... 9 3. Faktor Pembelian Impusif ................................................... 9 B. Konformitas .............................................................................. 12 1. Definisi Konfomitas ............................................................ 12 2. Aspek Konformitas ............................................................. 13 C. Remaja ...................................................................................... 13 1. Pengertian Remaja dan Batasan Remaja .............................. 13 2. Proses Perkembangan Remaja ............................................. 14 3. Remaja dan Konformitas......................................................17 D. Dinamika Hubungan Konformitas dan Kecenderungan Pembelian Impulsif pada Remaja Awal ...................................................... 18 E. Hipotesis Penelitian................................................................... 21. BAB III: METODE PENELITIAN ............................................................... 22 A. Metodologi Penelitian ............................................................... 22 B. Variabel Penelitian .................................................................... 22 C. Definisi Operasional.................................................................. 22 1. Konformitas ........................................................................ 22 2. Kecenderungan Pembelian Impulsif .................................... 23 D. Subjek Penelitian ...................................................................... 23 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................... 23 xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Validitas, Seleksi Aitem dan Reliabilitas ................................... 27 1. Validitas.....................................................................................27 2. Seleksi Aitem.............................................................................27 3. Reabilitas...................................................................................29 G. Metode Analisis Data ............................................................... 30 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 32 A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 32 B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................... 32 C. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 33 D. Hasil Penelitian ......................................................................... 35 1. Uji Asumsi .......................................................................... 35 2. Uji Hipotesis ....................................................................... 36 E. Pembahasan ........................................................................ 37 BAB V:. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 39. A. Kesimpulan ................................................................................... 39 B. Saran ............................................................................................ 39 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40 LAMPIRAN ................................................................................................... 44. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel.1.. Sebaran Aitem Skala Konformitas Sebelum Seleksi Aitem .......... 24. Tabel 2.. Sebaran Aitem SkalaPerilakuSeksualSebelumSeleksi Aitem........ 24. Tabel 3.. Skor Penilaian Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif............ 25. Tabel 4.. Skor Penilaian Skala Konformitas................................................ 25. Tabel 5.. Sebaran Aitem Skala Keenderungan Pembelian Impulsif setelah seleksi Aitem ............................................................................... 26. Tabel 6.. Sebaran Aitem Skala Konformitas Sebelum Seleksi Aitem .......... 29. Tabel 7. Data Usia Subjek Penelitian ......................................................... 32. Tabel 8. Data Jenis Kelamin Subjek Penelitian .......................................... 32. Tabel 9.. Data Mean Teoritik dan Mean Empiris ........................................ 33. Tabel 10.. Uji One Sample t-Test Konformitas ............................................. 34. Tabel 11. Uji One Sample t-Test Kecenderungan Pembelian Impulsif ......... 34. Tabel 12. Uji Analisis Kolmogorov-Smirnov .............................................. 35. Tabel 13. Uji Linearitas ............................................................................... 36. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar1 Dinamika Hubungan antara Konformitas dan Kecenderungan Pembelian Impulsif......................................................................................................21. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skala UjiCoba .............................................................................. 45 Lampiran 2. Skala Penelitian............................................................................ 60 Lampiran 3. Reliabilitas Skala Konformitas ..................................................... 70 Lampiran 4. Relibilitas Skala Kecenderungan Impulsif Buying ........................ 74 Lampiran 5. UjiAsumsi: UjiNormalitasdanUjiLinearitas .................................. 79 Lampiran 6. UjiHipotesis ................................................................................. 83. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki banyak penduduk. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2010, penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 orang. Penduduk Indonesia memiliki kebutuhan hidup yang berbeda-beda. Perbedaan kebutuhan hidup menjadikan individu melakukan transaksi pembelian. Menurut Afif (1993) perilaku membeli adalah perilaku yang dilakukan konsumen karena adanya kebutuhan yang dimiliki konsumen. Perusahaan riset di Indonesia, The Nielsen Company, menilai tren pembelanja di Indonesia berkembang semakin impulsif setiap tahunnya. Ini dilihat dari riset yang dilakukan perusahaan tersebut terhadap masyarakat lima kota besar di Indonesia. Kelimanya kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. “Impulsifnya pembelanja di Indonesia dapat dilihat dari perencanaan mereka saat ingin berbelanja,” ujar Febby Ramaun, Associate Director of Retailer Services Nielsen, di kantornya, Selasa 21 Juni 2011 (Sutji Decilya, 2011). Belanja telah menjadi olah raga, gaya hidup bahkan pemenuh kebutuhan psikologis. Sehingga belanja hanya sebagai pemenuh kehidupan. (Lury , 1996; Bayley & Nancarrow , 1998, Dittmar, Beattie & Friese, 1996; Dittmar, 2005) dalam Herabadi, Verplanken & Knippenberg 2009). Pernyataan tersebut juga dikemukakan dalam Psikologika (1997). Bahwa masyarakat mengalami perubahan dalam pembelian barang. Perubahan 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. tersebut adalah dimana masyarakat membeli suatu produk atau jasa karena kebutuhan atau hanya keinginan. Perilku pembelian yang berlebihan dapat disebut pembelian impulsif. Pembelian impulsif adalah. perasaan positif yang kuat akan dilanjutkan. dengan tindakan pembelian (Rock & Hock, 1985 dalam Mowen, 2002). Pembelian impulsif dapat diartikan sebagai pembelian tidak direncanakan sebelum memasuki toko (Assael, 1992). Hal tersebut dikarenakan adanya dorongan yang kuat dari muncul dari individu untuk membeli barang secara spontan (Solomon, 2002). Pembelian impulsif memiliki dua elemen, yaitu tidak direncana atau pertimbangan yang dalam dan emosi yang berlebihan (Verplanken & Herabadi, 2001). Ada banyak faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif. Faktor internal meliputi a lack of control, stress reaction dan absorption (Yoan dan Fiber, 200). Faktor ekternal penyebab pembelian impulsif salah satunya adalah teman sebaya dan keluarga meningkatkan pembelian (Lou, 2005 dalam Muraganatham & Bakhat, 2013). Pembelian impulsif dapat terjadi pada semua usia tidak terkecuali usia remaja. Remaja adalah sasaran atau pasar potensial bagi produsen. Remaja memiliki karakter yang mudah terbujuk, iklan, suka mengikut teman, tidak realistis dan memiliki kecenderungan untuk tidak dapat menghemat yang menjadikan remaja memiliki perilaku konsumtif (Tambunan, 2001). Remaja adalah sasaran yang tepat bagi produsen. Hal ini dapat terlihat banyaknya acara yang ditujukan untuk kaum muda seperti acara tahunan Kick.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Parade, Jogja Indie Clothing yang menyajikan stand keperluan fashion anak muda seperti pakaian, topi, jaket, gelang, tas, sepatu dan lain-lain. Acara yang pernah digelar selama tiga hari di Jogjakarta dapat meraup pendapatan sebesar lima milyar rupiah. Hal ini dapat dilihat bagaimana antusias dan pembelian yang sangat besar bagi kamu muda di Jogjakarta (Syaifullah, 2011). Selain itu, menurtu Zollo (Kurniawati, 2009) remaja adalah target pasar yang potensial. Hal ini dikarenakan remaja dapat memberi pengaruh bagi pengeluaran orang tuanya, remaja membelanjakan uang dengan jumlah yang banyak di masa mendatang dan remaja merupakan pembentuk trend. Remaja adalah suatu periode dalam masa perkembangan hidup manusia yang merupakan masa perubahan dari anak-anak menjadi dewasa yang di dalamnya mengikutsertakan perubahan biologis, kognitif dan sosioemosi (Santrock, 2007). Masa remaja juga mengalami masa pencarian identitas. Remaja sering kali terombang-ambing. Hal ini dikarenakan remaja tidak memiliki pegangan yang kuat atas dirinya. Kelompok teman sebaya menjadi informasi yang sangat kuat bagi remaja (Hartini, 1999). Hal tersebut mendorong remaja melakukan konformitas Kelompok teman sebaya atau peer group menjadi acuan bagi remaja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kenakalan remaja yang terjadi seperti tawuran, merokok, minum minuman keras, menggunakan narkoba, dan lainlain (Hartini, 1999)..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Baron & Byrne (2005) menyatakan konformitas. merupakan. perubahan sikap, tingkah laku yng dilakukan oleh individu untuk mengikuti norma sosial yang ada karena ada tekanan yang dirasakan oleh individu. Konformitas adalah melakukan suatu tindakan yang sesui dengan norma sosial agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup (Sarwono, 2004). Konformitas dapat muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka (Santrock,2003). Remaja melakukan konformitas hal ini dikarenakan remaja ingin memulai melepaskan diri dari orang dewasa (Monks, 1994). Kelompok pada remaja memiliki kohesi yang kuat ketika bertambahnya interaksi bertemu pada kelompok tersebut (Hommonas (1996) dalam Monks 1994). Selanjutnya kohesi yang kuat pada remaja menimbulkan perubahan dalam kelompok tersebut. Perubahan kelompok tersebut dilihat dari adanya pemimpin dalam kelompok tersebut. Pemimpin kelompok dapat menentukan norma-norma kelompok pada kelompok tersebut. Hal terebut menjadikan remaja yang sebagai anggota mementingkan kelompok dari pada dirinya sendiri (Monks, 1994). Remaja memiliki keinginan untuk bisa diterima dalam masyarakat terutama kelompoknya. Hal ini menjadikan remaja berusaha mengikuti segala sesuatu yang sedang menjadi trend pada saat itu (Tambunan, 2001). Hal ini dapat menjadikan remaja memiliki kecenderung menjadi konsumtif. Komformitas memiliki pengaruh dalam pembelian impulsif. Ketika suatu remaja menggunakan suatu A, maka kelompok konformitas akan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. menggunakan prodak tersebut. Hal ini dikarenakan teman sebaya merupakan aspek terpenting dalam kehidupan remaja (Santrock, 2007). Banyak hal akan dilakukan oleh remaja utnuk diterima dalam suatu kelompok termasuk membeli barang yang sama dengan teman sebaya. Menurut Assael (1992) konformitas dalam pembelian impulsif adalah seperti efek bola salju. Hal tersebut dimana remaja akan menggunakan prodak tersebut selama kelompok masih menggunakan sehingga penjualan akan meningkat. Menurut penelitian yang dilakukan YouNeedaBudget.com (dalam www.beritasatu.com diakses pada 16 November 2015) yang dilakukan pada 1000 responsen menghasilkan 64 persen responden menyatakan berbelanja dengan teman dapat menghabiskan banyak uang. Hal ini dikarenakan alasan pamer dan tidak dapat menahan rasa bujuk rayu teman untuk membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Kemudian 45 persen responden menyatakan berbelanja dengan teman memberikan efek kegembiraan. Teman dan tekanan menjadi suatu pendorong munculnya pembelian impulsif. Hal tersebut berarti pula bahwa dalam kehidupan remaja yang konformitas pembelian impulsif tidak terhindarkan. Hal ini dikarenakan menurut perilaku konsumtif remaja dapat dikarenakan remaja senang mencoba hal yang baru dalam masyarakat (Loudon & Bitta 1984 dalam Lina & Rosyid 1997). Berdasarkan penjabaran diatas peneliti ingin meneliti hubungan antara konformitas dengan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja awal. Penelitian ini akan dilakukan pada remaja awal di usia 12 hingga 15 tahun setara dengan remaja yang berada pada Sekolah Menengah Pertama (SMP)..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Dalam usia 12 hingga 15 tahun remaja memiliki terdapat energi dan kekuatan fisik dimana individu tersebut memiliki rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencoba hal baru (Rousseau 1712-1778, dalam Sarlito 1987). Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Swata kota Yogyakarta. Sekolah swasta dipilih karena sekolah swasta kecenderungan membebankan biaya sekolah yang tinggi pada siswanya. Faktor ekonomi dari orangtua siswa juga memiliki peranan dalam pembelian impulsif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dikerucutkan penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan kecenderungan pembelian konsumtif pada remaja awal di Yogyakarta. C. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui adanya hubungan konformitas dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja yang ada di Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas/menambah khasanah ilmu pengetahuan psikologi konsumen, khususnya mengenai hubungan hubungan konformitas dan kecenderungan pembelian impulsif pada remaja awal di Yogyakarta..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. 2. Manfaat Praktis Manfaat pratis penelitian ini adalah sebagai umpan balik dan bahan evaluasi bagi remaja berkaitan dengan perilaku pembelian impulsifnya..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Pembelian Impulsif (Impulsive Buying) 1. Definisi Pembelian Impulsif Salomon (2002) mendefinisikan pembelian impulsif adalah adanya dorongan kuat yang muncul dari diri individu untuk membeli barang secara spontan serta tidak menghiraukan resikonya.. Selanjutnya,. pembelian impulsif juga didefinisikan sebagai perilaku berbelanja yang terjadi secara tiba-tiba, tidak direncanakan dan disertai perasaan menyenangkan dan menggembirakan (Rook 1987 dalam Verplanken dan Herabad 2001). Mowen (2002) pembelian impulisif adalah pembelian yang mendahulukan perasaan yang muncul untuk membeli, kemudian dilanjutkan dengan perilaku membeli selanjutnya diakhiri dengan evaluasi. Rook (1987) mendefinisikan pembelian impulsif sebagai perilaku berbelanja yang terjadi secara tidak terencana, tertarik secara emosional, serta proses pembuatan keputusan dilakukan dengan cepat tanpa berpikir secara bijak dan adanya pertimbangan terhadap keseluruhan informasi dan alternatif yang ada. Rook dan Gardner (dalam Kacen & Lee, 2002) mendefinisikan pembelian impulsif sebagai pembelian yang tidak direncanakan yang ditandai dengan relatif cepat pengambilan keputusan, dan bias subjektif dalam mendukung kepemilikan langsung. 8.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan oleh dorongan yang kuat untuk membeli barang secara spontan disertai perasaan yang menyenangkan dan diakhiri dengan evaluasi. 2. Aspek-aspek Pembelian Impulsif Verplanken & Herabadi (2001) mengungkapkan dua aspek dalam pembelian impulsif, yaitu: a.. Aspek Kognitif Aspek kognitif yang dimaksud dalam pembelian impulsif adalah kecenderungan kurangnya perencanaan dalam membeli barang dan pertimbangan dalam membeli suatu produk.. b.. Aspek Afektif Aspek afektif pembelian impulsif meliputi perasaan senang dan gembira menjadikan adanya dorongan untuk membeli. Selanjutnya kesulitan mengontrol diri karena adanya perasaan yang tiba-tiba muncul dari keinginan hati untuk membeli. Kemudian disertai penyesalan atau rasa bersalah setelah pembelian.. 3. Faktor Pembelian Impusif Ada dua faktor dalam pembelian impulsif. Faktor pertama adalah faktor internal yang merupakan faktor dari dalam diri. Kemudian faktor selanjutnya adalah faktor eksternal atau faktor dari luar diri individu..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. a. Faktor Internal Dalam jurnal Yoan dan Fiber (2000) ada tiga faktor yang menjadikan faktor pembelian impulsif antara lain : 1. A Lack of Control Pembelian impulsif terjadi karena pengendalian diri yang kurang baik. Hal ini dikarenakan pengendalian diri adalah cara untuk. memonitor. dorongan.. Individu. ya n g. memiliki. pengendalian diri yang kurang akan bertindak spontan, gegabah dan bertindak serampangan. Yoan dan Fiber (2000) menyatakan pengendalin diri merupakan potensi yang memberikan kontribusi pada pembelian impulsif. 2. Stress Reaction Reaksi stress merepresentasikan sistem individu yang berbeda dalam frekuensi dan intesitas untuk merespon situasi tertentu. Respon negatif dapat menjadikan faktor individu menjadi impulsif. Dinyatakan dalam penelitian Rook dan Gardner (1988 dalam Yoan dan Fiber 2000) bahwa pembelian impulsif dapat memberikan perubahan pada perasaan lebih baik. Pembelian impulsif dapat juga digunakan sebagai copping stress pada individu ( Yoan dan Fiber, 2000).

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 11. 3. Absorption Absorption adalah kecenderungan untuk larut dalam pengalaman diri yang dikarenakan respon dari luar. Individu yang cenderung memiliki Absorption tinggi akan memiliki kecenderungan pembelian impulsif. Hal ini dikarenakan individu yang absortif akan memiliki respon yang cepat pada suara, bau, tanda dan hal-hal yang yang menarik. b. Faktor Eksternal Faktor dari luar juga menjadikan individu impulsif buying. Dalam. Verplanken. dan. Herabadi. (2001). menyatakan. bahwa. lingkungan pertokoan seperti penampilan produk, penataan produk, kemudian adanya fitur seperti bau yang harum, warna yang menarik, atau musik yang menyenangkan dapat mempengaruhi dan menarik individu menimbulkan motif pembelian. Kemudian dinyatakan bahwa teman sebaya dan keluarga juga menyebabkan individu menjadi impulsif (Lou, 2003 dalam Muraganantham, 2013). Selanjutnya, penelitian Aronson (1992, dalam Nurmayasari 2013) menyatakan bahwa konformitas adalah faktor luar yang mempengaruhi pembelian impulsif..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. B. Konformitas 1. Pengertian Konformitas Konformitas adalah perubahan sikap tingkah laku yang dilakukan oleh individu untuk menuruti norma sosial yang ada karena ada tekanan yang dirasakan individu (Baron & Byrne, 2005). Menurut Cialdini dan Goldstein (2004) dalam Taylor, Peplau, Sears (2009) menyebutkan konformitas adalah kecenderungan untuk mengubah suatu keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain. Konformitas adalah melakukan sesuatu tindakan yang sesuai dengan norma sosial yang ada agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan Sarlito (2000). Konformitas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu karena ada tekanan dari kelompok lain Sears (2012). Berdasarkan dari beberapa tokoh dapat disimpulkan konformitas suatu perubahan sikap atau tingkah laku yang memiliki kecenderungan mengubah keyakinan seseorang yang sesuai dengan norma sosial yang dilakukan individu karena ada tekanan dari kelompok agar dapat beradaptasi. 2. Aspek Konformitas Ada dua aspek dari konformitas menurut Baron & Byrne (2005). Aspek tersebut yaitu :.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. a. Aspek Normatif Aspek Normatif dapat dikatakan sebagai pengaruh sosial normatif. Aspek ini mengungkapakan perubahan tingkah laku individu untuk memenuhi harapan orang lain. Konformitas dilakukan individu karena ada keingingan untuk disukai dan rasa ketakutan terhadap penolakan dari kelompok. b. Aspek Informatif Aspek Informatif disebut juga sebagai pengaruh sosial informatif. Aspek tersebut mengungkap adanya perubahan tingkah laku individu sebagai akibat adanya keinginan untuk menjadi benar. Hal tersebut menyebabkan. individu. akan melakukan konformitas. karena inividu memiliki kecenderungan individu untuk bergantung pada individu lain yang dianggap sebagai sumber informasi tentang segala hal. C. Remaja 1. Pengertian Remaja dan Batasan Remaja Remaja adalah perkembangan yang dilalui manusia sebelum menjadi dewasa. banyak istilah mengenai remaja yaitu adoloscence yang berasal dari bahasa latin. Masa remaja atau adolescence adalah suatu periode dalam perkembangan manusia yang merupakan masa perubahan dari anak-anak menjadi dewasa yang didalamnya mengikutsertakan.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional (Santrock, 2007). Hurlock (2001) menyatakan masa remaja adalah masa transisi individu menuju dewasa. pada masa ini, remaja mengalami perubahan baik perubahan fisik maupun psikologis. Monks (2006) mengkategorikan usia remaja sebagai berikut 10 hingga 12 adalah masa pra remaja. Kemudian 12 hingga 15 tahun adalah masa remaja awal. Dilanjutkan usia 15 hingga 18 tahun adalah remaja pertengahan. Masa remaja diakhiri usia 18 hingga 21 tahun. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah individu yang berusia 10 hingga 21 tahun yang merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menjadi masa dewasa yang disertai proses perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional. 2. Proses Perkembangan Remaja Menurut Santrok dalam perkembangan manusia memiliki tiga proses perkembangan. Proses perkembagan itu anatara lain proses biologis, proses kognitif dan proses sosio-emosional. Masa perkembangan remaja juga tidak luput dari ketiga proses tersebut. Proses perkembangan menurut remaja antara lain : a.. Proses Biologis Individu dapat dikatakan memasuki masa remaja adalah ketika individu tersebut mengalami pubertas. Pubertas adalah proses.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. perubahan tubuh dan hormonal yang terjadi secara cepat pada kematangan fisik Santrok (2003). Perubahan hormonal adalah perubahan dimana pada remaja memiliki penigkatan yang signifikan. Hormon yang berpengaruh adalah hormon androgen dan hormon ekstrogen. Hormon androgen adalah jenis hormon utama untuk lakilaki. Sedangkan hormon ekstrogen adalah hormon utama untuk perempuan. Kedua hormon tersebut meningkat kuat saat terjadi masa pubertas (Santrok, 2003). Terjadinya perubahan fisik yang terjadi pada remaja dikarekana adanya perubahan hormon (Dorn&Lucas, 1995; Susman & Dorn, 1991 ; Susman, dll 1993 dalam Santrok, 2003). Perubahan fisik yang terlihata adalah perubahan tinggi, berat badan, serta kematangan seksual. Kematangan seksual yang nampak pada remaja. adalah. adanya. perubahan. tumbuh. rambut. kemaluan,. membesarnya payudara serta terjadi menstruasi. Kemudian pada lakilaki tumbuhnya kumis, pertambahan ukuran penis, tumbuh rambut pada alat kelamin, ketiak, wajah (Santrok, 2003). b. Proses Kognitif Sanrtock (2003) menjabarkan proses kognitif adalah proses perkembangan individu yang meliputi perubahan bahasa, pemikiran serta intelegensi. Teori perkembangan koginitif yang digunakan adalah teori Piaget. Dalam terosi Piaget (dalam Santrok, 2003) remaja berada dalam tahap operasional formal yang merupakan tahap terakhir dari keempat tahap teori Piaget. Pada tahap muncul ketika individu berusia.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. 11 hingga 15 tahun. Pada proses kognisi in remaja mulai lebih berfikir abstrak, idealis serta berfikir logis. Piaget menamakan pemacahan masalah ini Penalaran hipotical deduktif (hypoterical-deductive reasoning) dimana remaja memiliki kemampuan kognitif yang berguna untuk mengembangkan hipotesis atau memiliki kemampuan untuk memprediksi pemecahan masalah. Kemudian setelah dianalisis dan dipredisi, remaja dapat mengambil kesimpulan atas pemecahan masalh tersebut. serta mereka melakukan deduksi yang sistematis atau menyimpulakan suatu masalah. c. Proses Sosio-Emosional Menurut Erickson (dalam Santrock, 2003) individu berada dalam tahap Identitas versus kebimbangan identitas. Hal ini merupaka tahap perkebangan Ericson yang kelima. Pada tahap ini remaja sedang mencari siapa diri mereka yang sesungguhnya. Erickson ( 1982 dalam Feist & Feist, 2008) menyatakan ada dua sumber yang memunculkan identitas. Sumber yang pertama adalah rasa penolakan identifikasi pada saat anak-anak. Sumber kedua adalah konteks historis dan sosial remaja yang hal ini mendukung remaja melakukan konformitas bagi standart tertentu. Pada masa ini remaja memiliki banyak sekali peran dalam hidupnya yang dilakukan di lingkungannya sebagai upaya pembentukan identitias diri (Feist & Feist, 2008). Oleh karena itu Erickson (dalam Santrock, 2003).

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. menyebutnya Psicological Moratorium yang merupakan perbedaan antara rasa aman dimasa anak-anak dengan otonomi individu dewasa yang dialami remaja sebagai eksplorasi identitas. Pada masa ini remaja menjadi tidak stabil dan terobang-ambing. Hal ini merupakan eksperimen yang dilakukan untuk mencari identasnya. Remaja. akan. dikatakan. berhasil. dalam. mengahadapi. identitiasnya ketika remaja tersebut mampu menghadapi identitasidentitas yang bertentangan kemudian memdapatkan pemikiran yang baru serta dapat diterima mengenai dirinya (Santrock, 2003). Selanjutnya,. remaja. yang. gagal. dalam. menyelesaikan. krisis. identitasnya akan mengalami kebingunan identitas (Santrock, 2003). 3. Remaja dan Konformitas Remaja dan teman sebaya adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Remaja dapat meluangkan waktu yang lebih banyak bersama dengan teman sebayanya dari pada saat berasa pada masa anak-anak (Santrock, 2002). Kemudan pada masa remaja memiliki rasa konformitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan tekanan yang dirasakaan remaja sangat kuat. Tekanan merupakan salah satu komponen untuk melakukan konformitas (Santrock, 2003). Konformitas pada remaja dapat menajadiakan hal tersebut negatif atau menjadi positif ( Camarena, 1991; Foster-Clark & Blyth 1991; Bryan &nHerzor, 1990; Wall 1993 dalam Santrock 2003). Tindakan konformitas remaja yang negatif dapat dilihat dari perilaku mencuri, merusak,.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. menggunakan bahasa yang kurang sopan serta mengolok-olok guru dan orang tua. Namun dalam konformitas remaja yang positif serta perilaku tersebut adalah keinginan remaja untuk mengikutsertakan teman sebaya didalam kehidupannya. Hal itu dapat dicontohkan seperti menggunakan atribut yang sama dengan teman sebaya serta meluangkan banyak waktu untuk teman sebayanya. D. Dinamika Hubungan Konformitas dan kecenderungan Pembelian Impulsif pada Remaja Masa remaja adalah masa yang unik dalam kehidupan Remaja adalah masa di mana banyak perubahan yang terjadi pada didirinya. Remaja memiliki ciri tersendiri dalam perkembanganya. Perubahan-perubahan perkembangan membawa individu memiliki perubahan fisik, kognitif dan sosio emosional. Perkembangan sosial juga tidak luput menjadi masalah pada remaja. Remaja memiliki dorongan yang menyebabkan remaja mau mengikuti yang diinginkan di lingkunganya. Dorongan ini disebabkan oleh kecemasan akan menghadapi hukuman, adanya ancaman dan ketakutan tidak ada kasih sayang dari orang lain (Sarlito, 1985). Salah satu upaya remaja beradatasi dengan melakukan konformitas. Konformitas menjadi sangat penting dalam kehidupan remaja. Hal ini dikarenakan tekanan yang dirasakan oleh remaja lebih tinggi untuk melakukan konformitas (Santrok, 2003). Konformitas juga bisa dikatakan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan remaja. Hal ini dikarenakan konformitas.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. merupakan cara individu untuk beradaptasi. Konformitas pada remaja dapat menjadikan perilaku remaja yang positif juga negatif. Kedua hal tersebut memiliki dampak yang berbeda pada setiap remaja. Sebagai contoh dampak konformitas yang negatif dapat dilihat dari maraknya kasus tawuran yang terjadi pada remaja. Kemudian dampak positif dari konformitas adalah penggalangan dana untuk korban bencana. Perilaku konformitas juga dapat dilihat ketika remaja melakukan dukungan / suport pada tim sekolah mereka. Hal ini dapat dilihat remaja menggunakan atribut yang sama untuk mendukung tim sekolah yang bertanding. Pemakaian atribut yang sama juga terjadi pada perkumpulan teman sebaya. Penggunaan atribut yang sama biasanya dilakukan remaja agar bisa diterima oleh kelompok yang diikutinya. Banyaknya trend yang berkembang menjadikan remaja selalu berganti atribut. Perubahan tersebut dilakukan oleh produsen yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan menadapatkan keuntungan. Remaja memang merupakan target yang sangat mudah dituju oleh produsen. Hal ini dikarenakan remaja mudah sekali berganti gaya sesuai dengan perubahan trend. Perubahan trend bisa terjadi ketika banyak publik figur atau teman sebaya menggunakan atribut tersebut. Pergantian atribut yang selalu berubah-ubah menjadikan remaja memiliki kecenderungan perilaku pembelian impulsif. Pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen berdasarkan perasaaan yang menyenangkan tanpa pertimbangan saat membeli. Keinginan membeli barang pada remaja didasarkan pada perasaan ingin.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. diterima oleh kelompoknya. Hal ini dikarenakan remaja mendapat tekanan didalam kelompok. Tekanan dan keinginan dapat diterima oleh kempok menjadikan remaja menjadi memiliki perilaku yang cenderung konsumtif..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. Gambar 1 Hubungan Konformitas dan Kecenderungan Pembelian Impulsif E. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara konformitas dengan pembelian impulif pada remaja awal di Yogyakarta..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat sejauh mana variasi pada suatu variable dikaitkan dengan variasi variabel satu atau lebih berdasarkan koefisien korelasi (Anzwar, 2013). B. Variabel Penelitian Variabel Y (Dependen). : kecenderungan pembelian impulsif. Variabel X (Independen) : konformitas. C. Definifi Operasional Berikut ini adalah batasan variabel dalam penelitian : 1. Konformitas Konformitas adalah suatu perubahan sikap atau tingkah laku yang dilakukan untuk menyesuaikan diri supaya diterima olah kelompok yang disebabkan memiliki rasa ketakutan untuk ditolak dan ingin diterima oleh kelompok selanjutnya kelompok dipercaya sebagai sumber informasi yang merupakan panduan individu dalam menentukan perilaku. Skor total pada skala akan menunjukan tinggi rendahnya konformitas pada subyek. Subyek yang memiliki skor tinggi menunjukan tingginya subjek. 22.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. melakukan konformitas. Sedangkan subjek yang memiliki skor rendah menunjukan rendahnya subjek dalam konformitas. 2. Kecenderungan Pembelian Impulsif Pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan saat kurangnya dalam perencanaan pembelian produk, kemudian kurang mempertimbangkan dalam pembelian produk, di lanjutkan dengan perasaan positif saat membeli produk dan diakhiri dengan perasaan menyesal atau merasa bersalah setelah membeli produk. Skor tinggi dalam skala menunjukan kecenderungan pembelian impulsif pada subjek yang tinggi. Sedangkan skor rendah menunjukkan kecenderungan pembelian impulsif yang rendah. D. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah remaja awal pada pelajar Sekolah Menengah Pertama. Adapun subjek yang digunakan pada metode ini adalah convenience sampling. Convenience sampling adalah pemilihan subjek berasarkan subjek yang mudah diakses pada saat pengambilan data (Kounture, 2003) E. Metode dan Alat Pengumpulan Data Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penskalaan model Likert. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur kecenderungan pembelian impulsif adalah skala pembelian impulsif..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. Selanjutnya, skala tersebut dikembangkan berdasarkan aspek kognitif dan aspek afektif dalam teori Verplanken dan Herabadi (2001). Selanjutnya, dalam pengukuran konformitas menggunakan skala konformitas. Skala pengukuran konformitas ini dikembangkan dari dua aspek yaitu aspek normatif dan aspek informatif dalam teori Baron dan Byrne (2000). Skala pembelian impulsif, peneliti menyusun 40 butir peryataan yang terdiri dari 16 butir pernyataan favorable dan 40 butir pernyataan unfavorable. Hal tersebut juga berlaku pada skala konformitas. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 1. Sebaran Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Sebelum Seleksi Aitem No.. Aspek. 1.. Aspek Kognitif. 2.. Aspek Afektif. Nomer Aitem Favorable 1, 4, 14, 16, 21, 24, 27, 30, 36, 38. 5, 7, 10, 12, 19, 22, 28, 31, 33, 39.. Unfavorable 3, 6, 8, 11, 18, 20, 23, 26, 32, 35. 2, 9, 13, 11, 17, 25, 29, 34, 37, 40.. Total. Tabel 2 Sebaran Aitem Skala Konformitas Sebelum Seleksi Aitem No.. Aspek. 1.. Aspek Normatif. 2.. Aspek Informatif. Nomer Aitem Favorable 1, 4, 7, 12, 16, 25, 29, 31, 36, 39. 3, 9, 11, 14, 18, 20, 22, 26, 33, 37. Total. Unfavorable 5, 8, 10, 15, 19, 21, 23, 27, 32, 34 2, 6, 13, 17, 24, 28, 30, 35, 38, 40.. Jumlah. Bobot. 20. 50%. 20. 50%. 40. 100%. Jumlah. Bobot. 20. 50%. 20. 50%. 40. 10 0 %.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. Skala kencederungan pembelian impulsif dan skala konformitas terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek. Sedangkan untuk pernyataan unvaforable adalah pernyataan yang tidak mendukung sikap objek (Supratiknya, 1998). Selanjutnya, dalam menjawab pertanyaan subjek diberikan empat pilihan kategori respon yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Empat kategori respon yang digunakan dalam skala ini tidak menggunakan respon netral. Hal ini dikarenakan mengurangi pemilihan kategori netral (Mustofa, 2009) Tabel 3 Skor Penilaian Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Skor Skor Respon Favorable Unfavorable Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak 1 4 Sesuai Tabel 4 Skor Penilaian Skala Konformitas Respon Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai. Skor Favorable 4 3 2. Skor Unfavorable 1 2 3. 1. 4. Tabel di tersebut menyajikan skor penilaian pada kedua skala. Pada pernyataan favorable, jawaban Sangat Sesuai (SS) akan mendapat skor 4,.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. jawaban Sesuai (S) akan mendapat skor 3, jawaban Tidak Sesuai (TS) akan mendapat skor 2, dan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) akan mendapat skor 1. Selanjutnya, untuk pernyataan favorable skor tinggi mengindikasikan bahwa subjek memiliki kecenderungan pembelian impulsif pada skala pembelian impulsif. Sedangkan jawaban rendah mengindikasikan bahwa subjek cenderung tidak memiliki kecenderungan pembelian impulsif pada skala pembelian impulsif. Hal tersebut juga sama pada skor konformitas. Pernyataan skor favorable tinggi maka telah mengindikasikan konformitas pada subjek. Kemudia skor yang rendah mengindikasikan subjek cenderung tidak pembelian impulsif. Pernyataan unvaforable jawaban Sangat Sesuai (SS) akan mendapat skor 1, jawaban Sesuai (S) akan mendapat skor 2, jawaban Tidak Sesuai (TS) akan mendapat skor 3, dan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) akan mendapat skor 4. Pada skala konformitas memiliki skor tinggi pada pernyataan unvaforable mengindikasikan pembelian impulsif. Selanjutnya, untuk skor rendah pada pernyataan unvaforable mengindikasikan subjek memiliki kecenderungan yang rendah pada pembelian impulsif. Hal tersebut juga berlaku pada skala konformitas. Skor yang tinggi pada pernyataan unvaforable mengindikasikan subjek memiliki kecenderungan konformitas. Sedangkan untuk skor yang rendah mengindikasikan subjek cenderung tidak konformitas.. F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. Validitas dalam penelitian dipergunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mengukur atribut psikologi yang akan di ukur (Supratiknya, 2014). Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi yang didasarkan pada pengujian oleh ahli (expert judgment). Pada penelitian ini yaitu dosen pembimbing skripsi. Validitas isi digunakan untuk menguji apakah butir-butir yng digunakan untuk mengukur sudah sesuai atau mampu menggambarkan konsep tersebut (Mustafa, 2009). 2. Seleksi Aitem Seleksi aitem di dalam penelitian dilakukan dengan cara menguji karakteristik aitem menjadi bagian dalam tes yang diujikan. Kemudian aitem-aitem yang tidak memenuhi kualitas tidak diikutkan dalam tes (Azwar, 2009). Melakukan seleksi aitem yang terpenting adalah melihat daya beda atau daya deskripsi aitem. Daya beda adalah sejauh mana suatu aitem yang konsisten yang dapat menunjukan perbedaan antara subjek pada aspek yang diukur (Azwar, 2009). Kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala untuk mengukur individu dengan melihat koefisien korelasi aitem-total (rix). Besarnya koefisien korelasi aitem-total bergerak dari 0 - 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya deskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00. Sebaliknya, koefisien yang mendekati angka 0 atau yang memiliki tanda negatif mengindikasikan bahwa aitem tersebut tidak memiliki daya deskriminasi..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. Batasan rix ≥ 0,30 biasanya digunakan sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem-total. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Sebaliknya, aitem yang memiliki harga rix kurang dari 0,30 dapat dinyatakan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2013). Pada skala kecenderungan pembelian impulsif batasa item yang memiliki skor ≤ 0,30 Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Setelah Seleksi Aitem No.. Aspek. 1.. Aspek Kognitif. 2.. Aspek Afektif. Nomer Aitem Favorable 1, 4, 14, 16, 21, 24, 27, 30, 36, 38. 5, 7, 10, 12, 19, 22, 28, 31, 33, 39.. Unfavorable 3, 6, 8, 11, 18, 20, 23, 26, 32, 35. 2, 9, 13, 15, 17, 25, 29, 34, 37, 40.. Total. Jumlah. Bobot. 12. 52,2%. 11. 47,8%. 23. 100%. Keterangan : angka yang tercetak tebal merupakan aitem yang tidak lolos uji Pada skala konformitas batas item yang memiliki skor lebih dari. 0,25. Hal ini dikarenakan item yang lolos tidak sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Hal itu menjadikan peneliti meurunkan batas kriteria menjadi ≤ 0,25 (Azwar, 2012). Pada skala konformitas aitem banyak yang gugur bisa disebabkan oleh pengerjaan yang tidak sesui dengan keadaan. Hal ini kemungkinan terjadi karena aietm-aitem yang ada belum menggambarkan atau belum sesuai dengan keadaan subjek yang diteliti..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29. Tabel 6 Sebaran Aitem Skala Konformitas Sebelum Seleksi Aitem No.. Aspek. 1.. Aspek Normatif. 2.. Aspek Informatif. Nomer Aitem Favorable 1, 4, 7, 12, 16, 25, 29, 31, 36, 39. 3, 9, 11, 14, 18, 20, 22, 26, 33, 37. Total. Unfavorable 5, 8, 10, 15, 19, 21, 23, 27, 32, 34 2, 6, 13, 17, 24, 28, 30, 35, 38, 40.. Jumlah. Bobot. 6. 42,9%. 8. 57,1%. 14. 100%. Keterangan : angka yang tercetak tebal merupakan aitem yang tidak lolos uji 3. Reliabilitas. Sinonim atau kata lain dari reliabilitas adalah konsistensi dan stabilitas (Supratiknya, 1998a). Artinya, suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat ukur itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil ukur yang sama (Nasution, 2011). Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam tes (Azwar, 2007). Rumus yang digunakan untuk mencari estimasi reliabilitas konsistensi internal dalam penelitian ini adalah Alpha (α) Cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan, Skala Pembelian Impulsif pada penelitian ini memiliki koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,815. Hal ini menunjukkan bahwa Skala Pembelian Impulsif tersebut reliabel. Sedangkan Skala konformitas memiliki koefisien Alpha Cronbach sebesar.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30. 0,717. Hasil koefisien tersebut menunjukkan bahwa Skala konformitas tersebut reliabel. G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran (Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan dengan Kolomogorov-Smirnov. Jika nilai sig. atau p > 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis nol gagal ditolak, yang berarti data yang diuji memiliki distribusi yang tidak berbeda dari data yang normal, atau data yang diuji memiliki distribusi normal. Sebaliknya, jika p < 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak, yang berarti data yang diuji memiliki distribusi yang berbeda dari data yang normal, atau data yang diuji memiliki distribusi tidak normal (Santoso, 2010). b. Uji Linearitas Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi, peningkatan atau penurunan kuantitas pada satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas pada variabel lainnya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa uji lineritas digunakan untuk melihat kekuatan hubungan antara dua variabel. Jika nilai sign. atau p > 0,05.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 31. maka terdapat hubungan tidak linear atau hubungan antara dua variabel lemah (Santoso, 2010). 2. Uji Hipotesis Analisis penelitian ini menggunakan metode Product Moment Pearson. Uji korelasi Product Moment Pearson digunakan dengan alasan untuk. melihat. apakah. a da. hubungan. antara. konformitas. dan. kecenderungan pembelian impulsif pada remaja. Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang menunjukkan apakah hubungan tersebut positif atau negatif (Siregar, 2014). Jika nilai sig. (p) < 0,05 maka H○ ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara dua variabel. Sebaliknya, jika nilai sig. (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara dua variabel (Trihendradi, 2009)..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian di SMP Maria Immacuata dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 hingga 3 Mei 2016 di SMP Maria Immaculata. B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja awal lakilaki dan perempuan berusia antara 12 tahun hingga 15 tahun. Jumlah Subjek secara keseluruhan adalah orang dengan jumlah pada masing-masing masa remaja, Tabel 7 Data Usia Subjek Penelitian Usia 12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun Total. Jumlah 5 45 52 8 110. Tabel 8 Data Jenis Kelamin Subjek Penelitian Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 55 orang Perempuan 55 orang 110 orang Total. 32.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33. C. Deskripsi Data Penelitian Peneliti melakukan perbandingan antara mean teoritik dan mean empiris pada variabel konformitas dengan pembelian impulsif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Tabel 9 Uji Mean Teoritik dan Mean Empiris Variabel. Mean Teoritik. Mean Empiris. Min.. Mak.. Me a n. SD. M i n.. Mak.. Me a n. SD. Kecenderungan Pembelian Impulsif. 23. 92. 57,5. 11,5. 33. 72. 52,95. 7,4. Konformitas. 14. 56. 35. 7. 20. 46. 34,29. 4,8. Tabel 9 menunjukan deskripsi data penelitian. Mean teoritik pada kecenderungan pembelian impulsif sebesar 57,5 sedangkan mean empiris pembelian impulsif adalah 52,95 dengan SD sebesar 7,4. Nilai tertinggi yang diperoleh dari kecenderungan pembelian impulsif adalah 72 dan nilai terendah sebesar 33. Kemudian untuk variabel konformitas mean teoritik adalah 35, sedangkan mean empiris konformitas adalah 34,29 dengan SD 4,8. Nilai tertinggi dari konformitas adalah 46 dan nilai terendah sebesar 20..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34. Tabel 10 Uji One Sample t-Test Konformitas One-Sample Test Test Value = 31. t. df. Sig. (2tailed). konformitas 7.091 109. Me a n Difference. .000. 95% Confidence Interval of the Difference Lower. 3.291. Upper 2.37. 4.21. Hasil pengujian One Sampel t-Test adalah variabel konformitas menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,000 yang menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dengan mean empiris. Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa mean empiris dari konformitas lebih besar dibandingkan mean teoritik (35>34,29). Hal ini menunjukan bahwa subjek penelitian hal ini menunjukan perbedaan signifikansi pada kondisi konformitas yang relatif rendah. Tabel 11 Hasil Uji One Sample t-Test Kecenderungan Pembelian impulsif One-Sample Test Test Value = 57.5. t impulsif buying. df. -6.372 109. Sig. (2tailed) .000. Me a n Difference -4.555. 95% Confidence Interval of the Difference Lower -5.97. Upper -3.14. Variabel Kecenderungan Pembelian Impulsif menunjukan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 yang menunjukan terdapat perbedaan yang.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35. signifikan antara mean teoritik dengan mean empiris. Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa mean teoritik dari kecenderungan pembelian impulsif lebih besar dibandingkan mean empiris (57,5>52,9). Hal ini menunjukan bahwa subjek penelitian hal ini menunjukan perbedaan signifikansi pada kondisi kecenderungan pembelian impulsif yang rendah. D. Hasil penelitian 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil analisis Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS 16.0 For Windows,. diperoleh nilai p untuk skala. kecenderungan pembelian impulsif sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi variabel lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel kecenderungan pembelian impulsif berdistribusi tidak normal. Sama halnya dengan skala konformitas yang memiliki nilai p sebesar 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel konformitas memiliki distribusi yang tidak normal. Tabel 12 Uji Analis Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnova Statis tic. Sig.. df. Shapiro-Wilk Statistic. df. Sig.. konformitas. .105. 110. .005. .970. 110. .013. impulsif buying. .123. 110. .000. .975. 110. .038.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 36. b. Uji Linearitas Hasil uji linearitas menunjukkan nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,356. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kecenderungan pembelian impulsi denga konformias tidak terdapat hubungan yang linear. Tabel 13 Hasil Uji Linearitas k.p.impulsif * (Combined) konformitas Linearity Deviation from Linearity. F. Sig. 1.343 .152 .860 .356 1.360 .145. 2. Uji Hipotesis Pada penelitian pengujian hipotesis menggunkana pengujian korelasi Spearman rho. Koefisien korelasi Spearman Rho (rx) digunakan apabila data tidak berdistribusi normal sehingga diperlukan uji non parametrik (Siregar, 2013). Penelitian ini pada salah satu variabel tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis dilakukan menggunkana korelasi Spearman rho. Berdasarkan hasil koefisien korelasi spearman rho menggunakan program SPSS 16.0 menunjukan bahwa variable konformitas berkorelasi negatif namun tidak signifikan dengan kecenderungan pembelian impulsif (N=110, r= -0,063, p 0,256>0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan berkorelasi antara kedua variabel..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 37. 3. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kecenderungan pembelian impulsif dengan konformitas pada remaja awal di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Glock (Astasari, A.R, 2010) yang menyatakan bahwa perilaku. pembelian. individu. dipengaruhi. oleh. konformitas. terhadap. kelompoknya. Individu akan cenderung melakukan pembelian impulsif ketika bersama dengan kelompoknya. Konformitas menyumbang koefisien determasi sebesar 0,396%. Hal ini menunjukan ada 99,7% pembelian impulsif disumbang oleh faktor lain diluar konformitas. Selanjutnya diketahui bahwa semua subjek pada penelitian ini masih menempuh studi. Sekolah memiliki banyak peran luas dalam kehidupan Gerungan (2009). Di dalam pendidikan sekolah terjadi pembentukan sikapsikap, kebiasaan, pengembangan diri, pengembangan karakter. Kemudian lingkungan sekolah secara tidak langsung melibatkan subyek menjadi bagian dari lingkungan saat menempuh studi. Hal tersebut menjadikan konformitas dan kecenderungan pembelian impulsif juga dipengaruhi faktor pendidikan lingkungan subjek. Hal tersebut sejalan dengan misi SMP Maria Immaculata untuk. memberikan. program. pendampingan. untuk. mengembangakan. kecerdasan intelektual, emosional dan spritual. Faktor kekuatan finansial sangat mempengaruhi pembelian impulsif. Remaja awal sebagian besar belum mandiri secara ekonomi. Hal ini dikarenakan remaja masih ditanggung oleh orang tua untuk kebutuhan hidup..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 38. Menurut penelitian Widodo (2015) status ekonomi orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian impulsif. Sosial ekonomi pada orang tua memberikan dampak pada pemberian uang saku terhadap anak. Sedangkan subyek penelitian rata-rata mendapat uang saku Rp 10.382.00 per hari. Hal tersebut menunjukan subyek tidak memiliki kebebasan ekonomi untuk membeli barang yang diinginkan. Faktor lain yang menyebabkan individu dalam pembelian impulsif adalah lokasi pertokoan. Hal ini didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa lingkungan toko, ukuran toko, desain toko dan format toko mempengaruhi pembelian impulsif (Yoan and Faber 2000). Sedangkan pada subjek penelitian saat di sekolah subjek dibatasi dalam melakukan aktifitas jual beli. Hal ini dikarenakan sekolah hanya menyediakan satu kantin untuk subjek melakukan transaksi di sekolah. Kemudian kemungkinan subjek juga memiliki. pengendalian diri, stress reaction yang positif serta tidak larut. dalam pengalaman diri. Peneliti juga menduga kemungkinan adanya ketidaktepatan pemilihan konsep. Hal ini dikarenakan peneliti tidak melakukan pre liminary study untuk mengkonfirmasi teori yang digunakan apakah berlaku atau tidak pada populasi subjek yang diteliti Hal tersebut menyebabkan terjadinya theoritical error yang merupakan salah satu penyebab eror. Kemudian peneliti menduga skala aitem yang dibuat tidak sesuai dengan keadaan subjek yang akan diteliti..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian ini meunjukan tidak ada hubungan antara konformitas dan pembelian impulsif pada remaja awal di SMP Maria Immaculata. Berdasarkan hasil koefisien korelasi spearman rho menggunakan program SPSS 16.0 menunjukan bahwa variable konformitas berkorelasi negatif dengan kecenderungan pembelian impulsif (N=110, r= -0,063, p 0,256>0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan berkorelasi antara kedua variabel. B. Saran 1. Berdasarkan proses penilitian sebaiknya pagi peneliti lain untuk melakukan pre liminari study. Hal ini dilakukan supaya bisa memilih konsep yang sesuai dengan keadaan subjek. 2. Peneliti menyarankan untuk membuat aitem-aitem skala yang sesuai dengan keadaan subjek.. 39.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Daftar Pustaka. Afif Faisal (1993). Psikologi Penjualan. Bandung : ANGKASA Amirulah (1998). Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu Assael, Henry. (1992) Consumer Behavior and Marketing Action 4th. Boston : PWS- Kent Publication Astasari, A.R, & Sahrag, A (2010). Hubungan antara konformitas engan perilaku membeli impusif pada remaja putri. Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Mandala Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi II). Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Baron, RA., &Byrne, D. (2000). Psikologi sosial Edisi 10/Jilid 2. Jakarta : Erlangga BeritaSatu (2016). Survei: Belanja dengan Teman Cenderung Lebih Boros. Diunduh 16 November 2015 dari http://m.beritasatu.com/gayahidup/274408-survei-belanja-engan-teman-cenderung-lebih-boros.com BPS. (2010). Jumlah Penduduk Indonesia. Diunduh tanggal 2 Oktober 2014. sp2010.bps.go.id/ Decilya, Sutji (2011, 21 Juni). Pembelanjaan Indonesia Makin Impulsif. Diunduh 13 Me i 2014 dari hhtp://www.tempo.com/read/news/2011/06/21/090242265/PembelanjaIndonesia-Makin-Impulif.com Feits, J. & Feist, G. (2009). Theories of personality (7th ed).. New York: McGrewHill. Gerungan, W.A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Hartini, Nurul (1999). Remaja dan Lingkungan Sosialnnya. Anima Jurnal Psikologi. Vol 5, No , 76-82 40.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 41. Herabadi, A. G., V erplanken, B., & Knippenberg, A. V.(2009). Consumption Experience of I .........mpulse Buying in Indonesia: Emotional Arousal and Considerations. Asian Journal of Social Psychology, 12, 20–31.. Hedonistic. Kacen J. J. & Lee J. A. (2002). The Influence of Culture on Consumer Impulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Psychology, 12(2), 163-176. Kountur. (2003). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM. Kurniawati, Meike (2009). Kelompok Auan Remaja : Faktor Konsumsi Produk Foo Supplement. Pronesis Jurna Ilmia Psikologi Industri Organisasi. Vol. 11. No 1, 53-64 Lina & Rosyid (1997). Perilaku konsumtif berdasarkan locus of control pada remaja. Jurnal Psikologi No 4 thn II 1997, 6-8 Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Mönks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (1994). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mowen, J.c. Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat Muruganantham, G & Bhakat, Ravi Shangkar, 2013. A Review of Impulsif Buying Behavior. International Journal of Marketing Studies. Vol. 5. No 3 Myres G, David (2012). Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga Nurmayasari, Awiliyah (2014). Pengaruh personality trait, Konformitas dan Faktor emografi Terhadap Impulsif Buying Pengunjung Mall Di Kota Bogor. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Psikologika (1997). Perilaku Konsumtif Wanita, Nomor 4 Tahun II, 3-4. Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. The Journal of Consumer Research, Vol. 14, No. 2, 189-199. Salomon, Mihael. R. (1993) Consumer Behavior : buying, having adn being.Boston : Allyn & Bacon.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42. Santosa, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development, Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, J.W. (2007). Remaja, edisi kesebelas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, J.W. (2012). Perkembangan masa hidup, edisi ketigabelas, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga Saragih, Syofian. (2013). Metode Penelitian Keantitafi Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sarwono, Sarlito W. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali. Sarwono, Sarlito Wirawan (2009). Psikologi Sosial.Jakarta : Salemba Humanika Supratiknya, A. (1998). PSIKOMETRI. Yogyakarta: Pusat Penerbitan dan Pengembangan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Supratiknya, A. (1998). Konstruksi Tes. Yogyakarta: Proyek Rancangan Aplikasi Universitas Sanata Dharma. Syaifullah, Muh. (2011). The Parade, Ajang Kreasi Anak Muda. http://m.tempo.co/rea/news/2011/12/18/10/08372282/the-parae-ajangkreasi-anak-muda.com Tambunan, R. (2001). Remaja psikologi.com/remaja/191101. dan. perilaku. konsumtif.. http.//www.e-. Trihendradi, Cornelius. (2009). Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Verplanken, B. & Herabadi, A. (2001). Individual Differences in Impulse Buying Tendency: Feeling and no Thinking. European Journal of Personality Eur. J. Pers. 15: S71-S83. Watson, J. J. & Wright, K. (2000). Consumer Ethnocentrism and Attitudes Toward Domestic and Foreign Products. European Journal of Marketing, Vol. 34 (9/10): 18 Emerald Publishing.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 43. Widodo, Antoni. 2015. Hubungan status Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Yoan, S & Faber, R.J. (2000). Impulse buying : Its relation to personality traits an cues. Anance in Consumer Reserh, 27, 179-185..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 44. LAMPIRAN.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 45. Lampiran 1 Skala Uji Coba.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 46. SKALA PENELITIAN Digunakan Untuk Penyelesaian Tugas Akhir. Disusun oleh : Octa Viantary (109114067). FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 201 6.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 47. Yogyakarta, Januari 2016. Kepada : Yth. Saudara yang berpartisipasi. Dengan hormat, saya : Nama. : Octa Viantary. Fakultas. : Psikologi. Universitas. : Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam rangka penyusunan tugas akhir, untuk menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa. Maka saya memohon bantuan dan kesediaan Saudara untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan yang Saudara berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Saudara dimohon untuk menjawab sesuai dengan keadaan Saudara yang sebenarnya. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian saya ini.. Hormat Saya, Octa Viantary.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 48. DATA IDENTITAS. Inisial. :. Usia. :. Jenis Kelamin. :. Uang saku perhari. :.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 49. SKALA I PETUNJUK PENGERJAAN Berikut ini terdapat 32 pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda silang (X) didalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu : SS. : Bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan diri Anda. S. : Bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan diri Anda. TS. : Bila pernyataan tersebut “TIDAK SESUAI” dengan diri Anda. STS. :Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SESUAI” dengan diri Anda Anda bebas untuk menentukan pilihan atas jawaban Anda sendiri. Dalam. hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara Pengisian : Pernyataan Saya gemar berbelanja. SS. S. TS. STS. X. Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai : Contoh koreksi :.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 50. Pernyataan. SS. Saya gemar berbelanja. S. TS. X. STS. X. Skala I Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No.. 1.. 2.. Pernyataan. SS. Saya memgikuti apa yang teman-teman saya inginkan supaya tidak dikucilkan. Saya selalu mencatat tugas di buku catatan pribadi saya. Saya akan langsung membeli atau melihat. 3.. barang yang di rekomendasikan bagus oleh teman saya. Ketika saya ingin akan membeli baju, saya. 4.. memilih membeli baju sesuai dengan trend sekarang.. 5.. 6.. Saya berani menunjukkan kemampuan saya di depan kelas. Saya. jarang. membeli. barang. direkomendasikan oleh teman saya.. yang. S. TS. STS.

(70) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 51. 7.. 8.. 9.. 10.. 11.. 12.. 13.. 14.. 15.. 16.. Saya harus sama dalam berbagai hal dengan teman-teman saya. Saya merasa mudah akrab dengan teman yang baru saja saya kenal. Saya selalu percaya dengan perkataan sahabat saya. Saya berpakaian sesuai dengan gaya yang saya inginkan. Saya akan mengubah gaya berpenampilan saya sesuai dengan saran dari kelompok saya. Saya. merasa. senang. jika. diterima. oleh. kelompok teman-teman saya. Saran dari sahabat, saya pergunakan sebagai pertimbangan saat saya ada masalah Kelompok saya adalah orang yang bisa menjaga rahasia saya. Saya mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun dirumah sesuai yang saya inginkan. Saya memiliki barang-barang yang sama.

(71) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 52. dengan teman terdekat saya.. 17.. 18.. 19.. 20.. 21.. 22.. 23.. 24.. 25.. 26.. Saya merasa senang berkenalan dan berteman dengan banyak orang. Saya. merasa. pendapat. kelompok. sangat. berpengaruh bagi saya. Saya jarang memikirkan keadaan di sekitar saya. Sahabat saya adalah orang yang tahu tentang segala hal. Saya merasa barang yang sedang trend tidak selalu harus saya miliki. Saat sedang ada masalah saya sering curhat dengan teman saya.. Saya memiliki banyak teman. Saya berani mengungkapkan pendapat saya di dalam kelas. Saat bertemu dengan teman saya, saya merasa harus menyapa. Saya memutuskan masalah bergantung pada.

(72) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 53. saran dari kelompok saya. 27.. 28.. 29.. 30.. 31.. 32.. 33.. 34.. 35.. 36.. Saya merasa nyaman ketika berjalan sendirian. Saat ada masalah, saya cenderung berdiam diri di kamar untuk menyelesaikan masalah. Saya berperilaku seperti teman-teman saya lakukan. saya merasa yang saya lakukan adalah benar tanpa memperdulikan pendapat orang lain. Saya merasa kurang nyaman ketika tada teman yang mengabaikan saya. Saya merasa nyaman melakukan hal yang saya inginkan. Saya selalu menanyakan tentang berita yang sedang update di sekolah dengan sahabat saya. Saya merasa percaya diri dengan bentuk badan yang saya miliki sekarang. Saya memiliki banyak kegiatan baik di sekolah maupun di rumah Saya. merasa. senang. ketika. saya. bisa.

(73) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 54. menyenangkan hati teman-teman saya.. 37.. 38.. 39.. 40.. Saya sering bertanya tentang pekerjaan rumah (PR) kepada teman saya. Saya mencari kebenaran dari gosip yang saya dapat dari teman saya. Saya merasa teman saya adalah salah satu orang yang penting bagi hidup saya sekarang. Saya mendapat banyak informasi dari berbagai sumber.. (silahkan dibalik ke halaman selanjutnya dan isilah pernyataan pada Skala II).

(74) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 55. SKALA II Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat Mengerjakan ! No.. Pernyataan. SS. Saya memutuskan dengan cepat untuk 1.. membeli saat saya melihat barang yang saya suka.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. Barang yang saya beli memiliki kualitas yang bagus. Saya. membeli. barang. s e s ua i. dengan. kebutuhan saya. Saya. langsung. membeli. barang. yang. ditawarkan teman saya.. Tanpa saya sadari, saya sering membeli barang yang kurang berguna bagi saya. Saya akan membeli barang yang memiliki fungsi yang sesuai dengan saya. Perasaan saya akan menjadi senang seketika melihat dan membeli barang yang saya suka.. S. TS. STS.

(75) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 56. 8.. 9.. 10.. 11.. 12.. Saya bisa menahan keinginan saat ingin membeli barang. Saya. menyesal setelah. membeli. barang. Ketika membeli barang perasaan saya berubah menjadi senang. Saya membeli barang yang berguna bagi saya. Barang. yang. saya. b e li. banyak. yang. kualitasnya kurang baik. Saya. 13.. t i da k. membeli. produk. sesuai. dengan. kebutuhan bukan hanya menyenagkan hati saya... 14.. 15.. 16.. 17.. Saya membeli barang sesuka hati saya.. Saya merasa puas dengan barang yang saya beli. Saat saya membeli barang, saya jarang memikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Saya membeli barang bukan karena senang.

(76) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 57. saat melihatnya.. 18.. 19.. 20.. 21.. 22.. 23.. 24.. 25.. 26.. Saya melihat kendungan bahan saat akan membeli makanan kemasan. Saya senang ketika membeli barang yang saya suka. Sebelum membeli barang, saya meminta pertimbangan pada orang tua. Saya secara langsung membeli barang yang menarik hati saya. Saya merasa menyesal membeli barang yang ternyata kurang bermanfaat bagi saya. Saya selalu merencanakan sebelum membeli barang. Saya langsung membeli barang yang sedang trend saat ini.. Barang yang saya miliki semua berguna bagi saya. Saya. selalu. mencari. informasi. dan. membandingkan kualitas barang yang ingin.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas mengunjungi toko online dengan kecenderungan pembelian impulsif secara online pada

Artinya, terdapat hubungan negatif dan signifikan antara trait kecerdasan emosional dengan kecenderungan pembelian impulsif pada individu dewasa awal.. Kata kunci :

Semakin tinggi gaya hidup brand minded pada remaja, maka semakin tinggi pula kecenderungan para remaja tersebut untuk melakukan pembelian yang impulsif terhadap

Hasil menunjukkan bahwa data memiliki distribusi normal, namun tidak memiliki hubungan yang linear antara kecenderungan pembelian impulsif dan ethnocentrism pada remaja (p =

Artinya, terdapat hubungan negatif dan signifikan antara trait kecerdasan emosional dengan kecenderungan pembelian impulsif pada individu dewasa awal.. Kata kunci :

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara konformitas dengan perilaku pembelian impulsif pada remaja GPM Silo, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang

Pembelian impulsif impulsive buying adalah perilaku pembelian secara spontan, tidak rasional karena munculnya dorongan yang kuat untuk membeli dengan segera tanpa pertimbangan