• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TAYANGAN “WISATA KULINER” DI TRANS TV TERHADAP MINAT KHALAYAK UNTUK BERWISATA KULINER (Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01 -04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TAYANGAN “WISATA KULINER” DI TRANS TV TERHADAP MINAT KHALAYAK UNTUK BERWISATA KULINER (Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01 -04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung)"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

PENGARUH TAYANGAN “WISATA KULINER” DI TRANS TV TERHADAP MINAT KHALAYAK UNTUK BERWISATA KULINER

(Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung)

Oleh ANTONIUS

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona bagi kebanyakan orang. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang audio visual, dapat dilihat dan didengar, sehingga mudah diterima masyarakat.

Peran televisi sebagai media komunikasi massa sangatlah besar dalam kehidupan kita, yaitu sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan sebagai sarana pendidikan. Beragam tayangan yang disajikan lewat media televisi memiliki tujuannya masing-masing. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pakar ilmu komunikasi, Wilbur Schramm yang menyatakan bahwa kajian isi atau pesan dari suatu tayangan dalam media televisi tidak bebas nilai akan tetapi sarat nilai . Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut pandangan pemirsa, yang didasarkan antara lain pada latar belakang, pengalaman dan tingkat pendidikannya (Cangara:2002).

(4)

Dalam hal ini pengaruh televisi terhadap minat, sikap dan perilaku pemirsanya ditentukan diantaranya oleh materi atau pesan yang disampaikan, intensitas pemirsa dalam menonton televisi, latar belakang pendidikan dan pengalaman pemirsa, nilai dan norma budaya serta lingkungan tempat pemirsa tersebut berada. Artinya pesan (message) tayangan televisi akan dikonsumsi khalayak dan berpengaruh baik secara langsung atau tidak pada wilayah pengetahuan atau wawasan (kognisi), perasaan (afeksi), dan prilaku (psikomotorik).

Sejalan dengan besarnya peran televisi dalam masyarakat, perkembangan dunia pertelevisian di tanah air juga menunjukkan kemajuan yang signifikan, yaitu dengan banyaknya stasiun televisi swasta yang mengudara setiap harinya. Dalam suasana kompetisi bisnis pertelevisian yang sehat, tiap stasiun televisi swasta berusaha menarik perhatian pemirsanya lewat sajian tayangan-tayangan yang berbeda dan tentunya dekat dengan kehidupan pemirsa.

Stasiun televisi swasta yang perkembangannya cukup pesat diantaranya adalah Trans tv. Trans tv adalah stasiun televisi yang memposisikan diri sebagai televisi gaya hidup atau life style. Kelebihan Trans tv adalah pada beberapa program yang merupakan garapan sendiri (in-house production) yang terbukti cukup ampuh meraih perhatian pemirsa. Hal tersebut dapat dilihat dari rating tayangan-tayangan Trans tv yang mampu bersaing dengan tayangan stasiun-stasiun televisi lain yang sudah lebih dulu ada. Salah satu program acara yang merupakan garapan sendiri dari Trans tv adalah Wisata Kuliner.

(5)

3

menjadi suatu fenomena tersendiri di masyarakat. Bagi sebagian masyarakat tampaknya dunia kuliner sudah menjadi hobby atau bahkan kebutuhan mendasar yang harus selalu terpenuhi. Fenomena tersebut mendasari banyaknya tayangan kuliner di televisi. Selain Trans tv yang menayangkan "Wisata Kuliner", ada juga TVRI yang mengeluarkan "Dunia Wanita", TPI lewat "Santapan Nusantara", dan Indosiar yang menayangkan "Iron Chef" serta "Bango Selera Nusantara". Stasiun televisi lain pun tak ketinggalan, meski tidak menjadikan kuliner sebagai acara khusus.

Diantara banyaknya tayangan kuliner di televisi, tayangan Wisata Kuliner di Trans tv merupakan program yang lebih banyak menarik perhatian pemirsa. Berdasarkan hasil survei lembaga AC Nielsen sepanjang tahun 2007 dan 2008 acara Wisata Kuliner tergolong program terdepan pada genre program kuliner. Dari data tersebut rata-rata sebaran penonton Wisata Kuliner mampu menembus hingga 14,8 persen dengan rating 2,1 poin. Sedangkan program sejenis milik TV lain, seperti “Cita Rasa Nusantara” hanya memiliki rating 1,1 dan share 10,6 persen serta “Santapan Nusantara” (TPI) rating 1, share 9,9 persen. Dan hingga tahun 2009 pencapaian Wisata Kuliner belum bisa ditandingi acara-acara kuliner lain (Metamorfosis Tayangan Kuliner di Layar Kaca

,

http//www.republika.co.id.

diakses tanggal 5 Juli 2009).

(6)

dipopulerkan oleh presenter Wisata Kuliner, Bondan Winarno, yang sangat menjamur di masyarakat juga membuktikan bahwa Wisata Kuliner memang mendapat tempat di hati masyarakat, khususnya pecinta kuliner.

Wisata Kuliner adalah program news Trans tv yang di dalamnya terdapat unsur informasi sekaligus hiburan. Wisata Kuliner mengangkat tema beragam makanan, khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan dan berharga murah serta dipenuhi pelanggan. Tempat-tempat yang dikunjungi tersebar di seluruh pojok kota, kabupaten, kota provinsi atau ibukota. Selain itu Wisata Kuliner juga sesekali menampilkan sajian-sajian kuliner yang ada di luar negeri (Resensi Program Acara Wisata Kuliner, http://www.transtv.co.id. diakses tanggal 12 Februari 2008).

Program ini dipandu oleh Bondan Winarno, dan tayang dari Setiap hari Sabtu pada pukul 07.30 WIB. Dalam program ini, pemirsa diajak berkeliling tempat-tempat menarik sambil mencicipi kelezatan makanannya. Selain itu, program ini juga menceritakan keunikan suatu daerah, mulai dari sejarah, arsitektur, hingga budayanya. Tak hanya itu, Wisata Kuliner juga menjelaskan secara detail menu-menu favorit yang khas di suatu daerah tertentu, serta dilengkapi daftar harga makanan yang direkomendasikan.

(7)

5

untuk mempromosikan. Gesture Bondan, kaget dan nikmat, senyum dan gelengan kepala merupakan keunikan tersendriri dari tayangan Wisata kuliner. Citarasa makanan kemudian hadir dalam bentuk ucapan verbal diantaranya, "maknyus", "nendang banget" dan "pecah di lidah". Pengalaman panjang Bondan diberbagai bidang, diantaranya sastra, jurnalistik dan dunia usaha, juga sesekali tampak terlihat dari informasi spontan yang diucapkannya mengenai sejarah daerah yang dikunjunginya (Memaknai Maknyus Si Bondan, http://www.suaramerdeka.com. diakses tanggal 14 Februari 2008).

Pada dasarnya tujuan utama dari program acara Wisata kuliner adalah untuk melestarikan sajian-sajian kuliner Nusantara dengan jalan memperkenalkan dan mempromosikan kepada pemirsa berbagai macam masakan-masakan lokal yang khas dan bercitarasa tinggi yang ada di seluruh nusantara. Tayangan Wisata Kuliner diharapkan dapat menarik minat pemirsa untuk dapat mencicipi dan ikut melestarikan sajian-sajian khas dari berbagai daerah. Namun pada beberapa edisi terakhir tayangan Wisata Kuliner juga menayangkan makanan-makanan dari luar negeri, seiring dengan timbulnya beberapa permintaan dari pemirsanya.

(8)

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur- unsur dalam teori ini adalah :

1. Pesan (Stimulus, S), Stimulus yang ada dalam penelitian ini diwakili oleh program acara Wisata Kuliner di Trans tv.

2. Komunikan (Organisme, O), merupakan bentuk sikap yang diberikan oleh komunikan berupa perhatian, pengertian, dan penerimaan.

3. Efek (Respon, R), merupakan bentuk perubahan sikap yang diberikan oleh komunikan terhadap stimulus yang diterima. Terkait dengan penelitian ini, respon digambarkan dalam bentuk minat atau kecenderungan khalayak untuk melakukan wisata kuliner.

Khalayak yang dimaksud adalah ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Peneliti memilih ibu rumah tangga sebagai populasi yang mewakili khalayak yang akan diteliti didasari oleh beberapa pertimbangan. Karena ibu rumah tangga lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah pada akhir pekan terutama di pagi hari, dimana tayangan Wisata Kuliner disiarkan. Umumnya ibu rumah tangga juga memilki tanggung jawab sebagai pengelola keuangan keluarga dan memegang peran penting dalam mengambil keputusan dominan dalam keluarga, diantaranya dalam memutuskan liburan keluarga. Sebagian besar ibu rumah tangga pastinya juga lebih mengerti dan peka terhadap makanan atau masak-masakan.

(9)

7

berbagai suku, agama, pekerjaan, pengalaman dan latar belakang pendidikan yang dapat mewakili suatu khalayak. Selain itu di Perumahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung banyak didapati keluarga yang secara sosial ekonomi termasuk kategori menengah ke atas, yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap keputusan dalam melakukan kegiatan wisata kuliner.

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi lokasi penelitian yakni Perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04. Berdasarkan prariset, di Perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung terdapat 275 unit rumah dan yang telah dihuni sekitar 240 unit. Di dalamnya terdapat 110 penduduk perempuan yang termasuk dalam kategori ibu rumah tangga dan umumnya mereka pernah menonton program acara Wisata Kuliner di Trans tv.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah yaitu, “Adakah pengaruh program acara Wisata Kuliner di Trans tv terhadap minat khalayak untuk melakukan wisata kuliner?”.

1.3 Tujuan Penelitian

(10)

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini meliputi: 1 Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kajian ilmu komunikasi khususnya dan ilmu sosial lain pada umumnya serta dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berminat melakukan penelitian dengan teori S-O-R pada masa mendatang.

2. Secara Praktis

(11)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis statistik (Masri Singarimbun, 1995:5)

Penelitian penjelasan atau eksplanatoris tidak hanya untuk memperkecil penyimpangan atau terjadinya bias, tetapi lebih meningkatkan nilai kepercayaan, dan untuk tujuan menguji hipotesis atau hubungan sebab-akibat (Rosady Ruslan, 2003:13).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei yaitu mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Masri Singarimbun, 1995:3)

3.3 Definisi Konseptual

(12)

Adapun definisi konsep pada penelitian ini adalah : 1. Program Acara Wisata Kuliner.

Program Acara Wisata Kuliner adalah program yang mengangkat tema beragam makanan, khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan dan berharga murah serta dipenuhi pelanggan. Tempat-tempat yang dikunjungi tersebar di seluruh pojok kota, kabupaten, kota provinsi atau ibukota. Program ini dipandu oleh Bondan Winarno, dan tayang setiap hari Sabtu pada pukul 07.30 WIB di stasiun televisi Trans tv.

2. Minat Khalayak Untuk Melakukan Wisata Kuliner

Minat diartikan sebagai suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat dalam penelitian ini terkait dengan keinginan atau kecenderungan hati khalayak untuk melakukan kegiatan wisata kuliner setelah menyaksikan program acara Wisata Kuliner di Trans tv.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional memberikan makna pada konstruk atau variabel dengan cara menetapkan aktivitas-aktivitas atau operasi yang dilakukan untuk mengukurnya (Bulaeng, 2004 : 60).

(13)

35

Adapun indikator dari definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Program acara Wisata Kuliner

a) Mengenai Elemen atau Unsur dalam program acara Wisata Kuliner

 Waktu penayangan dan durasi program acara Wisata Kuliner, dengan kategori indikator sebagai berikut:

 Setuju, dengan skoring 3

 Ragu-ragu, dengan skoring 2

 Tidak setuju, dengan skoring 1

 Seting atau lokasi

 Pembawa acara

b). Mengenai frekuensi menonton program acara Wisata Kuliner, dengan kategori frekuensi menonton:

- Tinggi (4-5 kali dalam sebulan), dengan skoring 3 - Sedang (2-3 kali dalam sebulan), dengan skoring 2 - Rendah (0-1 kali dalam sebulan), dengan skoring 1

2. Minat atau kecenderungan khalayak untuk berwisata kuliner

 Perasaan suka atau ketertarikan, dengan kategori: - Menarik, dengan skoring 3

- Ragu-ragu, dengan skoring 2 - Tidak menarik, dengan skoring 1

 Minat atau kecenderungan khalayak untuk berwisata kuliner

(14)

- Tidak Berminat, dengan skoring 1

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun, 1995:152). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya, RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Berdasarkan prariset, di Perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung terdapat 110 penduduk wanita yang termasuk dalam kategori ibu rumah tangga.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu (Hasan, 2002:44). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sederhana (Simple random sampling). Berikut ini rumus untuk menentukan besarnya sampel :

n =

Apabila sampel error sebesar 10% maka besar sampel penelitian ini adalah:

(15)

37

Dengan demikian maka sampel penelitian ini adalah 52 ibu rumah tangga yang tinggal di perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04 Kemiling Bandar Lampung.

3.6 Sumber Data

Sumber data penelitian ini meliputi:

1 Data Primer, data yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian berupa kuesioner-kuesioner yang dibagikan kepada responden dan wawancara yang dilakukan terhadap responden

2 Data Sekunder, merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung melainkan berasal dari dokumen-dokumen atau data-data yang telah ada sebelumnya.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik. 1. Kuesioner

Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan mengenai indikator-indikator penelitian yang telah dijabarkan dalam definisi operasional.

2. Kepustakaan

Data diperoleh dari buku-buku atau kepustakaan lainnya yang menjadi referensi dari penelitian.

3. Observasi

(16)

3.8 Teknik Pengolahan Data

Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah mengadakan pengolahan data. Adapun kegiatan pengolahan data dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah penelitian ulang data-data yang diperoleh mengenai kelengkapan jawaban, kejelasan tulisan, serta kesesuaian antara jawaban yang satu dengan jawab yang lain.

2. Koding

Koding merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifikasikan menurut jenis pertanyaan dengan jalan memberi tanda pada tiap-tiap data termasuk dalam kategori yang sama dalam bentuk angka

3. Tabulasi

Tabulasi adalah mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis berdasarkan kategori tertentu dalam bentuk tabel.

4. Interpretasi

Interpretasi merupakan memberikan penafsiran dari data-data yang ada pada tabel untuk diberi makna yang lebih luas.

3.9 Teknik Pemberian Skor

(17)

39

Penentuan skor untuk masing-masing alternative jawaban adalah sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A akan diberi skor 3, yang menunjukkan jawaban tinggi/interval tinggi.

2. Alternatif jawaban B akan diberi skor 2, yang menunjukkan jawaban yang sedang/interval sedang.

3. Alternatif jawaban C akan diberi skor 1, yang menunjukkan jawaban yang kurang/interval rendah.

Setelah data diperoleh dari masing-masing responden selanjutnya data akan diadakan penggolongan yang kemudian disajikan dengan presentasi dari masing-masing variabel.

Adapun cara penggolongan data tersebut dengan menggunakan rumus interval :

I = K

NR NT

Keterangan :

I : interval nilai NT : nilai tertinggi NR : nilai terendah K : kategori

3.10 Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Kuesioner

(18)

r =

 

r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y X = skor item

Y = skor total item

N = jumlah sampel penelitian

XY = skor item dikalikan dengan skor total item (Singarimbun,1995:137).

2. Uji Reliabilitas Kuesioner

Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1998:170). Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen digunakan teknik Alpha yaitu:

k : jumlah item pertanyaan

2

1

: nilai varians masing-masing item

2

t

: nilai varians total

Instrumen tersebut memenuhi syarat jika memilki reliabilitas hasil rn> r tabel.

3.11 Teknik Analisis Data

(19)

41

melakukan wisata kuliner, kemudian dihitung presentasenya. Adapun rumus yang dipergunakan untuk menghitung presentase adalah :

P = x100% N

F

Keterangan :

P : persentase

F : frekuensi pada klasifikasi atau kategori variasi

N : jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi atau kategori variasi

Setelah dihitung presentasenya, kemudian dilakukan interpretasi data sesuai dengan hasil yang diperoleh di lapangan.

Data yang telah terkumpul kemudian akan dianalisa dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana. Gunanya untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel x dan variabel y dengan rumus sebagai berikut :

y = a + bx Keterangan :

y = nilai variabel bebas yang diramalkan a = konstanta

b = koefisien regresi dari x

(20)

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b digunakn rumus sebagai berikut :

y = jumlah skor dari variabel terikat x = jumlah skor dari variabel bebas n = jumlah sampel

Selanjutnya untuk mengetahui apakah regresi linear tersebut digunakan atau tidak maka dipakai rumus :

Dalam pengujian signifikansi regresi linear, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Bila Thit > T tabel dengan syarat signifikansi 5%, maka koefisien regresinya signifikan yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak.

(21)

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Gambaran Mengenai Trans Tv 4.1.1 Sejarah Trans Tv

PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans Tv) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Trans Corporation, yang juga merupakan pemilik dari stasiun televisi Trans7. Memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001, Trans Tv memulai siaran secara resmi.

Trans Tv adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia, yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan motto "Milik Kita Bersama", konsep acara Trans Tv sedikit berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans Tv lebih mengutamakan hiburan variatif yang diproduksi sendiri. Kantor Pusat stasiun ini berada di Studio Trans Tv, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan

4.1.2 Visi dan Misi Trans Tv

Visi:

(22)

berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

Misi:

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.

4.1.3 Filosofi Logo Trans Tv

Logo Trans Tv berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

4.1.4 Organisasi Trans Tv

Jajaran Komisaris

(23)

45

Wakil Direktur Utama : Wishnutama Direktur Operasional : Wishnutama Direktur Finance & Human Capital : Warnedy

Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni

4.1.5 Stasiun Transmisi

Gambar 2. Sebaran Stasiun Transmisi Trans Tv

4.2 Gambaran Umum Mengenai Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

4.2.1 Profil Program Acara Wisata Kuliner di Trans Tv

(24)

detail menu-menu favorit yang khas di suatu daerah, serta dilengkapi daftar harga makanan yang direkomendasikan. Dalam tayangannya, Bondan Winarno seringkali menjelaskan tentang seluk-beluk masakan, seperti bahan pembuatannya, cara pengolahannya, dan kandungan gizinya.

4.2.2 Jadwal Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

1 Hari

Program acara Wisata Kuliner di Trans Tv ditayangkan setiap hari Sabtu.

2. Jam Tayang

Program acara Wisata Kuliner di Trans Tv ditayangkan pada pukul 07.30 WIB.

3. Lama Tayangan (Durasi)

Program acara Wisata Kuliner di Trans Tv ditayangkan dengan lama durasi 30 menit sudah termasuk iklan sponsor.

4.2.3 Isi Tayangan

(25)

47

Adapun isi dari tayangan Wisata Kuliner terdiri dari beberapa bagian, dan yang pertama dimulai highlight tempat-tempat makan yang akan dikunjungi dan juga pemandangan sekitar dari daerah yang dikunjungi., lalu masuk ke pembukaan acara oleh Bondan Winarno, singgah di suatu rumah makan, sesi mencicipi dan komentar dari Bondan Winarno, dan yang terakhir slogan yang sering disampaikan Bondan Winarno.

4.2.4 Pembawa Acara Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

Presenter dalam program acara ini adalah Bondan Winarno. Bondan Winarno Lahir di Surabaya 60 tahun yang lalu. Beliau adalah seorang penulis dan wartawan Indonesia dengan berbagai keahlian. Sejak 1960 Bondan menjadi penulis lepas. Ia menulis di berbagai penerbitan seperti Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Tempo, Mutiara, Asian Wall Street Journal, dan lain-lain. Pada 1984-1987 ia menjadi redaktur kepala majalah SWA.

Pada 1987-1994 ia beralih menjadi pengusaha dan menjabat sebagai Presiden Ocean Beauty International, sebuah perusahaan makanan laut yang berbasis di Seattle Washington, AS. Antara 1998-1999 ia menjadi konsultan untuk Bank Dunia di Jakarta, dan setelah itu, hingga 2000 ia menjadi direktur eksekutif dari sebuah organisasi pelestarian lingkungan. Pada 2001-2003 ia menjadi pemimpin redaksi harian Suara Pembaruan.

(26)

macam jenis kuliner karena perintah sang ibu. Keahlian memasaknya datang karena anak kedua dari tiga bersaudara ini kerap diperintahkan orang tuanya untuk menyajikan masakan untuk keluarga. Dari situlah kegemarannya terhadap kuliner mulai tumbuh.

Saat ini Bondan aktif menjabat sebagai ketua dari komunitas pecinta kuliner Jalansutra, yang didirikan oleh Bondan sendiri. Anggota dari komunitas ini cukup banyak dan setiap hari aktif berdiskusi tentang makanan di dunia maya.

4.2.5 Ciri Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

Dalam setiap episode tayangannya Wisata Kuliner di Trans Tv singgah di 2 atau 3 tempat yang masih dalam satu wilayah tertentu. Biasanya Wisata Kuliner Trans Tv mencari tempat-tempat yang ramai dikunjungi dan memiliki menu masakan yang unik dan lezat.

Dalam setiap penayangannya Wisata Kuliner di Trans Tv diawali dengan menampilkan highlight pemandangan sekitar tempat yang dituju dan juga cuplikan sekilas restoran dan masakan yang ditampilkan dengan dilatarbelakangi suara announcer yang menjelaskan tentang isi episode tayangan Wisata Kuliner.

(27)

49

akan dikunjungi. Setelah itu Bondan mengatakan, “yuk..ikut saya jalan-jalan.” seolah mengajak penonton untuk ikut bersama dia berwisata kuliner.

Selanjutnya Bondan singgah di satu rumah makan, dan menjelaskan tentang rumah makan tersebut beserta menu masakan yang akan ia cicipi. Selayaknya konsumen pada umumnya, tak lama kemudian bondan disuguhi aneka masakan dari pihak restoran.

Masakan yang disajikan biasanya merupakan menu masakan andalan dari restoran tersebut atau juga menu yang merupakan makanan khas dari daerah tersebut. Masakan ditampilkan dengan visual yang terlihat menarik dan dilengkapi dengan hidangan tambahan seperti sambal, lalapan juga minuman.

Kemudian Bondan Winarno mulai mencicipi masakan sembari bercerita seputar menu yang disajikan tadi. Ia menjelaskan tentang keunikan masakan dan bahan-bahan pembuatannya. Seusai mencicipi, Bondan langsung mengungkapkan ekspresinya. Seringkali ia melotot seolah meyakinkan pemirsa bahwa masakan yang disantapnya benar-benar nikmat. Kadang ia juga memberi kesan dengan mengacungkan jari jempolnya. Berbarengan dengan itu Bondan lalu mengucapkan kata-kata unik yang menggambarkan cita rasa dari masakan tersebut yang menjadi ciri khas tayangan Wisata Kuliiner. Kata- kata yang biasa ia ucapkan setelah mencicipinya adalah maknyuus, top markotop, sedep banget, nendang banget, gurih banget dan pecah dilidah.

(28)

menambahkan beberapa saran kepada pemirsa bagaimana dan kapan cara yang paling enak untuk memakan sajian tadi. Setelah itu Bondan menutup sesi pertama dan mengajak pemirsa agar tetap bersama setelah jeda iklan.

Pada sesi kedua setelah jeda iklan komersial, announcer kembali menyapa pemirsa dan menjelaskan tempat tujuan selanjutnya dengan dilatarbelakangi grafis peta tujuan dan gambar restoran tersebut. Lalu selanjutnya sama seperti sesi pertama, Bondan muncul dan menyapa pemirsa lalu masuk ke sebuah restoran. Masih sama seperti sesi pertama ia mencicipi, mengekspresikan dan menilai masakan yang disajikan. Setelah memandu acara hingga akhir, Bondan lalu menutup acara dan mengucapkan salam kepada pemirsnya sembari mengajak pemirsa agar kembali menyaksikan tayangan Wisata Kuliner di episode selanjutnya.

4.2.6 Ciri Tayangan Wisata Kuliner yang Menimbulkan Daya Tarik

Dalam tayangan Wisata Kuliner Bondan Winarno merupakan sosok sentral yang sangat menonjol. Bondan sudah menjadi ciri khas dari acara Wisata Kuliner di Trans Tv. Dalam banyak kesempatan Bondan sering kali mengucapkan kata-kata unik yang menggambarkan rasa dari masakan yang dicicipnya, seperti “nendang banget”, “pecah di lidah”, “top markotop”, dan yang paling sering digunakan dan telah menjadi slogan acara Wisata Kuliner yaitu “maknyuss”. Penggunaan kata -kata tersebut merupakan ciri utama dari acara Wisata Kuliner yang menimbulkan minat atau daya tarik dari penonton acara Wisata Kuliner.

(29)

51

Wisata Kuliner yang dapat menggugah minat penontonnya. Jika masakan terasa nikmat Bondan biasanya langsung berekspresi seperti melotot atau mengacungkan jari jempol. Penjelasan yang luwes dari Bondan Winarno mengenai sejarah kota ataupun tentang masakan membuat tayangan Wisata Kuliner berbeda dari tayangan kuliner lainnya.

Ciri lain dari tayangan Wisata Kuliner yang menimbulkan daya tarik ialah aneka masakan yang disajikan terlihat sangat menarik. Karena biasanya masakan yang di tampilkan merupakan menu andalan dari restoran tersebut. Apalagi masakan dikemas sedemikian rupa sehingga enak dilihat dan menarik.

4.3 Historis Geografis Wilayah Perumahan Beringin Raya 4.3.1 Sejarah Singkat Perumahan Beringin Raya

Dengan ditetapkan dan disyahkannya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001, tanggal 3 Oktober 2001 tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan Kecamatan dan Kelurahan dalam Kota Bandar Lampung, maka Kelurahan Beringin Raya termasuk di dalam Kecamatan Kemiling, dan Lurah Beringin Raya pada periode saat ini dijabat oleh Abdurahman, S.Sos, berdasarkan surat keputusan Walikota Bandar Lampung No 824/10/25/2006 tanggal 30 Juni 2006 tentang Pengangkatan Lurah Kepala Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

(30)

Tabel 1: Staff Kelurahan Beringin Raya Kemiling, Bandar Lampung

(Sumber: Monografi Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, Tahun 2006)

4.3.2 Struktur Organisasi Kantor Kelurahan Beringin Raya Bagan 1:

(Sumber: Monografi Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, Tahun 2006)

No Jabatan Nama Pegawai

1 Lurah Abdurahman, S. Sos

2 Sekertaris Dra. Yunita

3 Staf Sekertaris Malahayati

4 Kasi Pemerintahan Reuli Fatoni, S. STP. MM 5 Staf Seksi Pemerintahan Paidi

6 PLT Kasi Pembangunan Rusyami Fadillah 7 Staf Seksi Pembangunan Almasuri

8 PJ Kasi Ketentraman dan Ketertiban Hairuddin, S. Sos 9 Staf Seksi Trantib Dewi Wahyuni

(31)

53

4.3.3 Letak Geografis Kelurahan Beringin Raya

Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung memiliki luas sekitar 439 hektar, dengan batas-batas kelurahan sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sumberejo.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Kedaung/Kelurahan Sumberejo. c. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sumberejo.

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pinang Jaya/Sumber Agung. (Sumber: Monografi Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, Tahun 2006)

4.3.4 Keadaan Demografi Kelurahan Beringin Raya

Penduduk di Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung terdiri dari berbagai suku bangsa. Sampai dengan tahun 2006, berdasarkan data statistik Kelurahan Beringin Raya berpenduduk 13.804 jiwa. Penyebaran penduduk di Kelurahan Beringin Raya secara umum merata di semua tempat dan banyak berdiri Perumahan-perumahan dan Ruko-ruko. Tidak hanya itu, dalam wilayah Kelurahan Beringin Raya terdapat Sekolah Polisi Negara (SPN), Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Luar Biasa (SLB) khusus paket C, Sekolah Dasar (SD), Taman Kanak-kanak (TK) dan sekolah-sekolah swasta lainnya.

(32)

4.4 Ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kemiling

Ibu-ibu rumah tangga di perumahan Beringin Raya terdiri dari beberapa pekerjaaan dan latar belakang yang berbeda. Jumlah dari mereka yang hanya bekerja di rumah dan yang bekerja di luar hampir sama. Adapun populasi ibu-ibu rumah tangga di perumahan Beringin Raya RT.01-04 berjumlah 110 orang.

Ibu-ibu rumah tangga di perumahan Beringin Raya ini adalah ibu-ibu yang menyatakan pernah menonton tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dan bersedia menjadi responden. Meraka pada umumnya berada di rumah setiap hari Sabtu dimana acara Wisata Kuliner ditayangkan. Setelah mengamati selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan melalui kusioner yang dibagikan kepada sampel atau responden yang terpilih yaitu sejumlah 52 ibu-ibu rumah tangga.

4.4.1 Ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kemiling Sebagai Khalayak Televisi

Televisi merupakan media infomasi yang cukup penting bagi masyarakat sekarang ini. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadikan televisi sebagai sarana untuk mendapatkan informasi sekaligus mencari hiburan. Tak terkecuali ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya yang umumnya telah memiliki pesawat televisi disetiap rumah.

(33)

55

jarang berkomunikasi satu sama lain di luar rumah. Dan televisi dalam hal ini menjadi suatu sarana yang sangat penting bagi mereka.

Adapun fungsi televisi bagi ibu-ibu rumah tangga di perumahan beringin raya , antara lain :

1. Televisi sebagai media informasi

Dalam hal ini televisi sebagai media informasi adalah melalui tayangan-tayangan berita yang banyak sekali di layar kaca. Berita-berita tersebut di sajikan dalam berbagai gaya atau alur cerita. Seperti berita umum, live report, debat atau diskusi, atau penelusuran (investigasi).

2. Televisi sebagai media hiburan

Dalam hal ini televisi sebagai media hiburan adalah melalui tayangan-tayangan ringan yang bersifat menghibur, seperti acara musik, infotainment, komedi, atau sinetron-sinetron yang banyak menampilkan artis – artis favorit pemirsa.

4.4.2 Ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kemiling Sebagai Khalayak Trans Tv

Ibu rumah tangga selain mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga, juga berusaha memenuhi kebutuhan baik berupa tentang informasi, dan hiburan melalui media televisi. Begitu pun dengan ibu-ibu rumah tangga di perumahan Beringin Raya Kemiling. Mereka umumnya mencari tayangan-tayangan yang dapat membuka cakrawala infomasi mereka.

(34)

adalah stasiun televisi yang memposisikan diri sebagai televisi gaya hidup atau life style. Kelebihan Trans tv adalah pada beberapa program yang merupakan garapan sendiri (in-house production) yang terbukti cukup ampuh meraih perhatian pemirsa. Hal tersebut dapat dilihat dari rating tayangan-tayangan Trans tv yang mampu bersaing dengan tayangan stasiun-stasiun televisi lain yang sudah lebih dulu ada.

Trans Tv konsisten menayangkan acara-acara yang bersifat informatif sekaligus menghibur yang temanya erat dengan kehidupan ibu rumah tangga, seperti tayangan talkshow, jalan-jalan dan masak-memasak. Salah satunya adalah tayangan Wisata Kuliner yang tayang di Trans Tv setiap hari Sabtu pada pukul 07.30 WIB.

4.4.3 Ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kemiling Sebagai Khalayak Tayangan Wisata Kuliner

Berdasarkan obeservasi diketahui bahwa ibu-ibu rumah tangga di perumahan Beringin Raya pernah menonton tayangan Wisata Kuliner dan mereka umumnya senang dengan konsep acara Wisata Kuliner yang berbeda dari kebanyakan acara kuliner lainnya. Jika acara kuliner lain lebih mengedepankan cara memasak atau proses pembuatan masakan, Wisata Kuliner lebih menonjolkan tempat atau warung-warung yang menyediakan masakan yang bercita rasa tinggi.

(35)

57

4.4.4 Kesan Hasil Observasi

Dari hasil observasi peneliti ketika menyebarkan kuisoner kepada ibu- ibu yang menjadi pemirsa atau penonton tayangan Wisata Kuliner ini, terlihat mereka begitu terbuka dan bersedia untuk mengisi angket yang telah disediakan. Dan ketika diberi pertanyaan secara langsung, berkenaan dengan tayangan Wisata Kuliner, responden kebanyakan sangat mengenal dan menyukai acara Wisata Kuliner. Bahkan sebagian dari responden langsung hapal nama pembawa acara Wisata Kuliner.

(36)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL

Dalam bab ini akan dibahas pengaruh program acara Wisata Kuliner terhadap minat khalayak untuk melakukan kegiatan wisata kuliner. Penelitian dilakukan pada ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya, RT.01-04 kecamatan Kemiling Bandar Lampung sebagai pirsawan Wisata kuliner di Trans Tv. Penelitian dilapangan dilakukan pada hari Senin, tanggal 30 November 2009 hingga Rabu, 2 Desember 2009 dengan menyebarkan kuisoner kepada responden yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaif yang bersifat eksplanasi atau menjelaskan.

5.1.1. Karakterisitik Responden

(37)

59

5.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pengelompokkan karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentasi

1.

Ibu rumah Tangga (di rumah) Guru

Sumber : Hasil kuesioner , 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat, dari 52 responden sebanyak 11 responden (21,15%) yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, 12 responden (23,07%) bekerja sebagai Pegawai Swasta, 9 responden (17,30%) bekerja sebagai wiraswasta atau pedagang, 18 responden (34,61%) adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja di luar dan hanya bekerja di rumah, dan 2 responden (3,84) bekerja sebagai guru.

(38)

5.1.1.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Selain berdasarkan pekerjaan, responden juga dikelompokkan berdasarkan usia, adapun pengelompokkan responden berdasarkan usia tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentasi

1. 21-30 tahun 10 19,23%

2. 31-40 tahun 25 48,07%

3. 41-50 tahun 17 32,69%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil Kuesioner, 2009

(39)

61

5.1.2 Hasil Penelitian Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv (X)

Analisis tabel tunggal pada program acara Wisata Kuliner di Trans Tv meliputi frekuensi, waktu tayang, durasi tayang, setting dan pembawa acara. Selanjutnya peneliti akan menyajikan analisis data tunggal variabel X berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.

5.1.2.1 Frekuensi Responden Menonton Program Acara Wisata Kuliner di Trans Tv Dalam Satu Bulan

(40)

Frekuensi atau tingkat keseringan responden menonton tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4. Frekuensi Responden Menonton Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv Dalam Satu Bulan

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat sering (4-5 kali) Sering (2-3 kali)

Kadang-kadang (1 kali)

42 7 3

80,76 % 13,46 % 5,76 %

Jumlah 52 100 %

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 1

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 52 responden, yang menjawab sangat sering atau yang berarti responden menonton tayangan Wisata Kuliner tiap hari Sabtu setiap minggunya atau 4-5 kali dalam sebulan sebanyak 42 responden (80,76%). Responden yang menjawab sering atau 2 sampai 3 kali dalam sebulan sebanyak 7 responden (13,46%), sedangkan responden yang menjawab kadang-kadang atau sekali dalam sebulan sebanyak 3 responden (5,76%).

(41)

63

5.1.2.2 Waktu Penayangan Wisata Kuliner

Waktu penayangan Wisata Kuliner dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana tanggapan responden terhadap waktu penayangan acara tersebut. Dan dalam penelitian ini waktu penayangan dibagi ke dalam dua indikator, yakni hari penayangan dan jam penayangan acara Wisata Kuliner di televisi.

a. Tanggapan Responden Terhadap Hari Penayangan Wisata Kuliner

Tayangan Wisata Kuliner ditayangkan setiap hari Sabtu di stasiun televisi Trans Tv. Dan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap hari penayangan Wisata Kuliner ini, peneliti mengelompokannya ke dalam tiga kategori jawaban sebagai berikut: setuju apabila responden menyukai atau setuju dengan hari Sabtu sebagai hari penayangan Wisata Kuliner. Ragu-ragu apabila responden tidak tahu atau biasa saja dengan hari Sabtu sebagai hari penayangan Wisata Kuliner. Tidak setuju apabila responden tidak menyukai hari Sabtu sebagai hari penayangan Wisata Kuliner.

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap hari penayangan wisata Kuliner dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Tanggapan Responden Terhadap Hari Penayangan Wisata Kuliner

Jawaban Frekuensi Persentase

Setuju

(42)

Dari tabel di atas dapat terlihat 38 responden (73,07%) menjawab setuju yang berarti bahwa mereka setuju dengan hari Sabtu sebagai hari penayangan Wisata Kuliner. 10 responden (19,23%) menjawab ragu-ragu, serta 4 responden (7,69%) menjawab tidak setuju yang berarti bahwa mereka tidak setuju dengan hari Sabtu sebagai hari penayangan Wisata Kuliner.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab setuju yang bermakna bahwa sebagian besar responden dapat menerima hari penayangan Wisata Kuliner di Trans Tv setiap hari Sabtu. Hal ini dikarenankan hari Sabtu dirasakan merupakan hari pas bagi responden ibu-ibu yang bekerja di luar. Dimana sebagian besar dari mereka libur kerja. Dan bagi ibu rumah tangga hari sabtu bisa dianggap sebagai momen yang tepat untuk bersantai bersama keluarga untuk menonton televisi.

b. Tanggapan Responden Terhadap Jam Penayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

(43)

65

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap jam penayangan Wisata Kuliner daat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Tanggapan Responden terhadap Jam Penayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

Jawaban Frekuensi Persentase

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju

43 6 3

82,69 % 11,53 % 5,76 %

Jumlah 52 100 %

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 3

Dari tabel di atas dapat terlihat 43 responden (82,69%) menjawab setuju yang berarti bahwa mereka setuju dengan jam 07.30 sebagai jam penayangan Wisata Kuliner. 6 responden (11,53%) menjawab ragu-ragu, serta 3 responden (5,76%) menjawab tidak setuju yang berarti bahwa mereka tidak setuju dengan penayangan Wisata Kuliner yang ditayangkan setiap pukul 07.30

(44)

5.1.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Durasi Tayang Wisata Kuliner di Trans Tv

Durasi Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv ini berkaitan dengan lamanya acara Wisata Kuliner ditayangkan, indikatornya adalah penerimaan responden terhadap durasi tayangan Wisata Kuliner. Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv ditayangkan dengan durasi selama 30 menit. Dan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap durasi penayangan Wisata Kuliner ini, peneliti membagi kategori jawaban ke dalam tiga kelompok, dengan pengelompokkan sebagai berikut: setuju apabila responden setuju dengan durasi tayang Wisata Kuliner di Trans Tv selama 30 menit, ragu-ragu apabila responden tidak mengerti atau biasa saja, tidak setuju ataupun tidak menolak terhadap durasi tayang Wisata Kuliner di Trans Tv yang selama 30 menit, dan tidak setuju apabila responden tidak setuju dengan penayangan Wisata Kuliner yang berlangsung selama 30 menit.

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap durasi tayang Wisata Kuliner dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7. Tanggapan Responden terhadap Durasi Tayang Wisata Kuliner di Trans Tv

Jawaban Frekuensi Persentase

Setuju

(45)

67

Dari tabel di atas dapat terlihat 41 responden (78,84%) menjawab setuju yang berarti bahwa mereka setuju dengan durasi tayang Wisata Kuliner selama 30 menit. 7 responden (13,46%) menjawab ragu-ragu, serta 4 responden (7,69%) menjawab tidak setuju yang berarti bahwa mereka tidak setuju dengan durasi tayang Wisata Kuliner selama 30 menit.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab setuju yang bermakna responden setuju atau tidak merasa keberatan dengan durasi penayangan Wisata Kuliner selama 30 menit. Bagi responden waktu durasi selama 30 menit ini tidak terlalu lama dan tidak terlalu singkat, sehingga tidak menimbulkan rasa bosan karena terlalu lama tayangannya, dan juga tidak merasa kurang karena terlalu singkat durasi tayangannya.

5.1.2.4 Lokasi atau Setting Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

(46)

a. Kesukaan Responden Terhadap Lokasi-lokasi yang Menjadi Obyek Dalam Tayangan Wisata Kuliner

Di atas telah dijelaskan bahwa acara Wisata Kuliner di Trans Tv selalu mengambil setting di tempat yang berbeda-beda di tiap tayangannya. Dan untuk mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap lokasi-lokasi yang menjadi obyek dalam tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8. Kesukaan Responden Terhadap Lokasi-lokasi yang Menjadi Obyek Dalam Tayangan Wisata Kuliner

Jawaban Frekuensi Persentase

Suka

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 5

(47)

69

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab suka yang bermakna bahwa responden menyukai lokasi-lokasi yang menjadi obyek dalam tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv. Berarti tempat-tempat yang menjadi obyek dalam tayangan Wisata Kuliner ini cukup variatif dan menarik, sehingga dapat menambah wawasan bagi responden dalam mengenal lebih banyak tempat yang dapat dijadikan tempat berwisata kuliner bagi keluarganya.

b. Tanggapan Responden Terhadap Penayangan Wisata Kuliner yang Mengambil Lokasi di Luar Negeri

Selain mengambil lokasi di dalam negeri, Wisata Kuliner juga mengambil lokasi di luar negeri. Dan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap penayangan Wisata Kuliner yang mengambil lokasi di luar negeri dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Penayangan Wisata Kuliner yang Mengambil Lokasi di Luar Negeri

Jawaban Frekuensi Persentase

Setuju

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 6

(48)

mereka bersikap biasa saja terhadap penayangan Wisata Kuliner yang mengambil lokasi di luar negeri. Serta 3 responden (5,76%) menjawab tidak setuju yang berarti bahwa mereka tidak setuju dengan penayangan Wisata Kuliner yang mengambil lokasi di luar negeri.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab setuju yang bermakna bahwa responden setuju atau menyukai penayangan Wisata Kuliner yang mengambil lokasi di luar negeri. Hal ini berarti responden merasa melalui tayangan Wisata Kuliner ini mereka dapat mengetahui tempat-tempat yang menarik sebagai tempat berwisata kuliner yang terdapat di luar negeri, bukan hanya yang berada di dalam negeri saja. Tentunya ini membawa efek bertambahnya wawasan responden terhadap tempat-tempat yang berada di luar negeri tanpa harus mengunjunginya secara langsung.

5.1.2.5 Pembawa Acara Wisata Kuliner di Trans Tv

(49)

71

a. Kesukaan Responden terhadap Penampilan atau Kecakapan Bondan Winarno Dalam Membawakan Acara Wisata Kuliner di Trans Tv

Penampilan dalam hal ini adalah kecakapan atau kemampuan Bondan Winarno dalam menguasai materi tayangan. Dalam mengukur tingkat kesukaan responden terhadap penampilan atau kecakapan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner di Trans Tv, peneliti menggunakan tiga kelompok jawaban, yaitu: suka apabila responden menyukai penampilan Bondan winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner, ragu-ragu apabila responden biasa saja terhadap penampilan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner, serta tidak suka apabila responden tidak menyukai penampilan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner.

Untuk lebih jelas mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap penampilan Bondan winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner di Trans Tv dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 10. Tingkat Kesukaan Responden terhadap Penampilan Bondan Winarno Dalam Membawakan Acara Wisata Kuliner di Trans Tv

Jawaban Frekuensi Persentase

Suka

(50)

Dari tabel di atas dapat terlihat 43 responden (82,69%) menjawab suka yang berarti bahwa mereka suka dengan penampilan dan kecakapan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner di Trans Tv. 6 responden (11,53%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka bersikap biasa saja atau tidak mengerti terhadap penampilan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner di Trans Tv. Serta 3 responden (5,76%) menjawab tidak setuju yang berarti bahwa mereka tidak suka dengan penampilan atau kecakapan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner di Trans Tv.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab suka yang bermakna bahwa responden setuju atau menyukai penampilan dalam hal ini kecakapan dan kemampuan Bondan Winarno dalam membawakan acara Wisata Kuliner di Trans Tv. Responden merasa bahwa Bondan Winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner terlihat begitu menguasai hal-hal yang berkenaan dengan masakan ataupun daerah tujuan wisatanya. Pengetahuan Bondan Winarno dilatarbelakangi oleh pengalaman dia yang telah bepergian ke berbagai tempat dan menggeluti berbagai bidang. Hal ini lah yang menjadikan responden menyukai penampilan atau kecakapan Bondan Winarno dalam tayangan Wisata Kuliner.

b. Kesukaan Responden terhadap Penggunaan kata-kata yang Diucapkan oleh Bondan Winarno

(51)

73

Dalam mengukur tingkat kesukaan responden terhadap Bondan winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner di Trans Tv, peneliti menggunakan tiga kelompok jawaban, yaitu: suka apabila responden menyukai penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv, ragu-ragu apabila responden biasa saja terhadap penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv, serta tidak suka apabila responden tidak menyukai penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv.

Untuk lebih jelas mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 11. Tingkat Kesukaan Responden Terhadap Penggunaan kata-kata yang Diucapkan oleh Bondan Winarno

Jawaban Frekuensi Persentase

Suka

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 8

(52)

penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv. Serta 2 responden (3,84%) menjawab tidak setuju yang berarti bahwa mereka tidak suka dengan penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab suka yang bermakna bahwa responden setuju atau menyukai penggunaan kata-kata yang diucapkan oleh Bondan Winarno dalam acara wisata Kuliner di Trans Tv.

Kata-kata yang diucapkkan oleh Bondan untuk menggambarkan rasa makanan terbilang cukup unik dan berkesan. Kata-kata tersebut umumnya merupakan kosakata baru dan kadang berupa kiasan yang hanya digunakan dalam tayangan ini, sehingga responden merasa ingin mengetahui makna dari kata-kata tersebut. Ditambah lagi setiap kata-kata baru tersebut selalu diiringi oleh gesture dari Bondan, sehingga menambah menarik perhatian pemirsa. Selain itu kata-kata yang diucapkan oleh Bondan cukup mewakili apa yang sedang dinikmati oleh Bondan saat mengucapkan kata-kata tersebut.

c. Kesukaan Responden terhadap Bondan Winarno Sebagai Pembawa Acara Wisata Kuliner di Trans Tv

(53)

75

apabila responden tidak tahu atau biasa saja terhadap Bondan Winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner, serta tidak suka apabila responden tidak menyukai Bondan Winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner.

Untuk lebih jelas mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap Bondan Winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner di Trans Tv dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12. Tingkat Kesukaan Responden terhadap Bondan Winarno Sebagai Pembawa Acara Wisata Kuliner di Trans Tv

Jawaban Frekuensi Persentase

Suka

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 9

Dari tabel di atas dapat terlihat 40 responden (76,92%) menjawab suka yang berarti bahwa mereka suka dengan Bondan winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner di Trans Tv. 9 responden (17,30%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka tidak tahu atau bersikap biasa saja terhadap Bondan Winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner di Trans Tv. Serta 3 responden (5,76%) menjawab tidak suka yang berarti bahwa mereka tidak menyukai pemilihan Bondan Winarno sebagai pembawa acara Wisata Kuliner di Trans Tv.

(54)

3 12 27

pembawa acara Wisata Kuliner di Trans Tv. Responden menyukai cara Bondan dalam menyampaikan materi dan mempromosikan masakan. Bondan Winarno terlihat tidak terlalu kaku dan berlebihan dalam memberikan penjelasan sehingga dirasa cocok oleh responden. Bondan juga memiliki penampilan yang sederhana namun informasi yang diberikan cukup meyakinkan dan dirasa dapat mewakili obyek yang sedang dijadikan tempat wisata kuliner.

5.1.2.6 Analisis Data Berdasarkan Kategori Jawaban Responden Mengenai Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

Analisis data menurut kategori jawaban responden mengenai tayangan wisata Kuliner di Trans Tv dalam kategori jawaban yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari kuesioner yang telah dikumpulkan dan melihat total-total skor pada variable X, diketahui bahwa skor tertinggi adalah 27 dan skor terendah adalah 12, maka:

I =

Setelah diketahui intervalnya, maka disusun kategori yang dimaksud: Tinggi : 22 - 27

(55)

77

Setelah diketahui kategori jawaban responden, maka analisis data menurut kategori jawaban responden mengenai penayangan Wisata kuliner di Trans Tv dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Analisis Data Berdasarkan Kategori Jawaban Responden Tayangan Wisata kuliner di Trans Tv

Kategori Jawaban Kelas Interval Total Persentase Tinggi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat dari 52 responden sebanyak 42 responden (80,76%) menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv, digolongkan dalam kategori tinggi. 6 responden (11,53%) digolongkan dalam kategori sedang. Dan 4 responden (7,69%) digolongkan dalam kategori rendah.

(56)

5.1.3 Hasil Penelitian Minat Khalayak Melakukan Wisata Kuliner (Y)

Analisis Indikator Penelitian

Aspek yang ingin di lihat dalam penelitian ini mencakup aspek kognitif, afeksi, dan konatif. Aspek kognitif yaitu berkaitan dengan pengertian atau nalar yakni apakah responden mengerti tentang kegiatan Wisata Kuliner. Aspek afeksi berkaitan dengan perasaan atau emosi yakni apakah responden menyukai gagasan tentang kegiatan Wisata Kuliner. Kemudian aspek konatif yaitu apakah responden memiliki kecenderungan atau keinginan untuk melakukan kegiatan wisata kuliner.

5.1.3.1 Aspek kognitif

(57)

79

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 14. Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Wisata Kuliner

Jawaban Frekuensi Persentase

Menarik

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 10

Dari tabel di atas dapat terlihat 46 responden (88,46%) menjawab menarik yang berarti bahwa mereka mengerti dan merasa tertarik terhadap kegiatan wisata kuliner. 5 responden (9,61%) menjawab biasa saja, ini berarti bahwa mereka merasa biasa saja atau bersikap netral yakni tidak menganggap bahwa kegiatan wisata kuliner itu menarik atau tidak menarik.. Serta 1 responden (1,92%) menjawab tidak menarik yang berarti bahwa mereka tidak mengerti dan tidak tertarik terhadap kegiatan wisata kuliner.

(58)

mengerti ciri masakan di tiap daerah. Dan juga wisata kuliner juga bisa lebih mempererat hubungan antar anggota keluarga.

5.1.3.2 Aspek Afeksi

Aspek ini berarti bahwa apakah responden responden menyukai gagasan tentang kegiatan Wisata Kuliner. Pertanyaan pertama pada aspek ini adalah apakah responden suka melakukan kegiatan wisata kuliner di daerah lampung. Untuk mengetahui hal ini penulis mengkategorikan tanggapan responden dalam tiga kategori, yakni: ya apabila responden suka melakukan kegiatan wisata kuliner di daerah Lampung, ragu-ragu apabila responden merasa tidak mengerti dan tidak tahu terhadap kegiatan wisata kuliner di daerah Lmpung, serta tidak apabila responden tidak menyukai kegiatan wisata kuliner di daerah Lampung..

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 15. Responden Suka Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner Di Daerah Lampung

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 11

(59)

81

menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka merasa tidak tahu dan tidak mengerti terhadap gagasan tentang kegiatan wisata kuliner. Serta 4 responden (7,69%) menjawab tidak yang berarti bahwa mereka tidak menyukai gagasan tentang kegiatan wisata kuliner dan mereka tidak melakukan kegiatan wisata kuliner di daerah Lampung.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab ya yang bermakna bahwa responden menyukai gagasan tentang kegiatan wisata kuliner dengan melakukan kegiatan wisata kuliner di daerah Lampung. Hal ini karena responden berdomisili di Lampung sehingga untuk melakukan kegiatan berwisata kuliner di Lampung tidak perlu menghabisakan terlalu banyak waktu dan uang. Karena waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama, karena masih berada dalam satu propinsi sehingga obyek-obyeknya dapat dijangkau dalam waktu yang cukup singkat, sehingga ini juga berdampak untuk uang yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Selain itu juga dapat lebih mengenal obyek-obyek wisata kuliner yang ada di Lampung yang tentunya tidak kalah dengan di daerah lainnya.

Tabel 16. Responden Suka Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner Ke Luar Kota

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

(60)

Dari tabel di atas dapat terlihat 10 responden (19,23%) menjawab ya yang berarti bahwa mereka menyukai gagasan melakukan kegiatan wisata kuliner ke luar kota. 12 responden (23,07%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka merasa tidak mengerti terhadap gagasan tentang kegiatan wisata kuliner ke luar kota. Serta 30 responden (57,69%) menjawab tidak yang berarti bahwa mereka tidak menyukai gagasan melakukan kegiatan wisata kuliner ke luar kota.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab tidak yang bermakna bahwa responden tidak menyukai gagasan melakukan kegiatan wisata kuliner ke luar kota. Hal ini berkaitan dengan tabel sebelumnya, bahwa responden lebih suka menghabiskan waktu untuk berwisata kuliner di dalam kota saja dibanding ke luar kota. Dan yang menjadi alasan yang mendasar adalah berwisata kuliner di dalam kota lebih mudah dan murah dibandingkan dengan melakukannya ke luar kota. Selain itu obyek yang berada di dalam kota juga tidak kalah banyak dan bagus dibandingkan dengan obyek yang ada di luar kota.

Tabel 17. Responden Suka Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner Secara Khusus

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Ragu-ragu Tidak

8 14 30

15,38 % 26,92 % 57,69 %

Jumlah 52 100 %

(61)

83

Dari tabel di atas dapat terlihat 8 responden (15,38%) menjawab ya yang berarti bahwa mereka suka melakukan kegiatan wisata kuliner secara khusus. 14 responden (26,92%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka merasa tidak tahu dan tidal mengerti akan gagasan tentang kegiatan wisata kuliner secara khusus. Serta 30 responden (57,69%) menjawab tidak yang berarti bahwa mereka tidak suka melakukan kegiatan wisata kuliner secara khusus.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab tidak yang bermakna bahwa responden tidak melakukan kegiatan wisata kuliner secara khusus. Sebagian besar dari mereka umumnya tidak merencanakan dan meluangkan waktu secara khusus untuk pergi berwisata kuliner. Umumnya mereka pergi jika ada momen yang pas seperti seluruh anggota keluarga berkumpul, sedang tidak memasak di rumah atau pada saat kunjungan kerja.

Tabel 18. Responden Suka Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner Dibarengi Tugas Atau Pekerjaan

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 14

(62)

ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka merasa tidak yakin atau tidak mengerti terhadap gagasan tentang kegiatan wisata kuliner yang dilakukan berbarengan dengan tugas. Serta 10 responden (19,23%) menjawab tidak yang berarti bahwa mereka tidak suka melakukan kegiatan wisata kuliner dibarengi tugas atau pekerjaan.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab ragu-ragu yang bermakna bahwa responden merasa tidak yakin dan tidak mengerti benar terhadap gagasan kegiatan wisata kuliner yang dibarengi tugas. Mereka merasa ragu-ragu apakah mereka suka atau tidak melakukan kegiatan wisata kuliner dibarengi tugas atau pekerjaan. Bisa saja mereka lebih memilih pergi bersama keluarga atau orang terdekat dibanding melakukan wisata kuliner pada saat bekerja atau bertugas di suatu daerah.

Tabel 19. Responden Suka Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner Bersama Keluarga

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 15

(63)

85

tidak ada yang responden menjawab tidak atau dengan kata lain mereka tidak suka melakukan kegiatan wisata kuliner tanpa didampingi keluarga.

Berdasarkan hasil jawaban responden, mayoritas responden menjawab ya yang bermakna bahwa responden menyukai gagasan untuk melakukan kegiatan wisata kuliner bersama keluarga. Responden lebih suka bepergian mencicipi masakan – masakan di berbagai tempat bersama orang-orang terdekat yakni keluarga mereka sendiri. Karena menurut mereka pergi bersama keluarga dapat memberi kepuasan batin dan dapat mempererat ikatan antar anggota keluarga.

5.1.3.3 Aspek Konatif

(64)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 20. Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv Memberikan Informasi Yang Jelas Mengenai Lokasi-lokasi Kuliner

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Ragu-ragu Tidak

39 10 3

75 % 19,23 % 5,76 %

Jumlah 52 100 %

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 16

Dari tabel di atas dapat terlihat 39 responden (75%) menjawab ya yang berarti bahwa mereka merasa bahwa tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv memberikan informasi yang jelas mengenai lokasi-lokasi kuliner. 10 responden (19,23%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka merasa tidak yakin atau tidak mengerti terhadap tayangan wisata kuliner di Trans Tv. Serta 3 responden (5,76%) menjawab tidak yang berarti bahwa mereka tidak merasa bahwa tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv memberikan informasi yang jelas mengenai lokasi-lokasi kuliner.

(65)

87

Tabel 21. Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv Dapat Menambah Pengetahuan Tentang Wisata Kuliner

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 17

Dari tabel di atas dapat terlihat 50 responden (96,15%) menjawab ya yang berarti bahwa mereka merasa bahwa tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dapat menambah pengetahuan tentang wisata kuliner. 2 responden (3,84%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka merasa tidak yakin atau tidak mengerti terhadap tayangan wisata kuliner di Trans Tv. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak.

(66)

Tabel 22. Kecenderungan Responden Untuk Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner Setelah Menonton Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya

Sumber: hasil kuesioner pertanyaan No. 18

Dari tabel di atas dapat terlihat 45 responden (86,53%) menjawab ya yang berarti bahwa mereka memiliki keinginan atau minat untuk melakukan kegiatan wisata kuliner setelah menonton tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv. 6 responden (11,53%) menjawab ragu-ragu, ini berarti bahwa mereka tidak yakin terhadap minat melakukan kegiatan wisata kuliner setelah menonton tayangan wisata kuliner di Trans Tv. Serta 1 responden (1,92%) menjawab tidak yang bermakna bahwa mereka tidak mempunyai minat atau keingiinan untuk melakukan kegiatan wisata kuliner setelah menyaksikan tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv.

(67)

89

5.1.3.4 Analisis Data Berdasarkan Kategori Jawaban Responden Mengenai Minat Untuk Melakukan Kegiatan Wisata Kuliner (Variabel Y). Analisis data menurut kategori jawaban responden mengenai minat untuk melakukankegiatan wisata kuliner menggunakan kategori jawaban yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari kuesioner yang telah dikumpulkan dan melihat total-total skor pada variable Y, diketahui bahwa skor tertinggi adalah 27 dan skor terendah adalah 14, maka:

I = K

NR NT

I= 3

14 27

I= 3 13

I= 4,333, dibulatkan menjadi 5

Setelah diketahui intervalnya, maka disusun kaegori yang dimaksud: Tinggi : 23-27

(68)

Setelah diketahui kategori jawaban responden,maka analisis data menurut kategori jawaban responden mengenai minat untuk melakukan kegiatan wisata kuliner dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 23. Analisis Data Berdasarkan Kategori Jawaban Responden Mengenai minat untuk melakukan kegiatan wisata kuliner

Kategori Jawaban Kelas Interval Total Persentase Tinggi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat dari 52 responden sebanyak 20 responden (38,46 %) menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan minat responden untuk melakukan kegiatan wisata kuliner, digolongkan dalam kategori tinggi. Sebanyak 26 responden (50 %) digolongkan dalam kategori sedang, sedangkan sebanyak 6 responden (11,53 %) digolongkan dalam kategori rendah.

(69)

91

5.1.4 Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh tayangan Wisata Kuliner terhadap minat khalayak untuk melakukan kegiatan wisata kuliner, pada tiap-tiap kategori jawaban responden, baik kategori tinggi, kategori sedang, maupun kategori rendah.

Analisis tabel silang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.24: Analisis Tabel Silang tentang Pengaruh Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv (x) Terhadap Minat Responden Untuk Melakukan Rendah Sedang Tinggi

Tayangan Wisata Sumber: Data diolah dari penelitian, 2009

(70)

dengan kategori rendah, menyebabkan minat responden yang sedang mengenai kegiatan wisata kuliner.

Sebanyak 6 responden (11,5 %) yang mengetahui tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan kategori ini sebanyak 1 responden (1,9 %) yang mengetahu tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dengan sedang sehingga, menyebabkan minat responden rendah terhadap kegiatan wisata kuliner. Sebanyak 3 responden (5,8 %) mengetahui tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dengan sedang, sehingga menyebabkan minat yang sedang dari responden terhadap kegiatan wisata kuliner. Sedangkan sebanyak 2 responden (3,8 %) mengetahui tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv dalam kategori sedang dan menyebabkan minat yang tinggi dari responden untuk melakukan kegiatan wisata kuliner.

Gambar

Gambar  2. Sebaran Stasiun Transmisi Trans Tv
Tabel 1: Staff Kelurahan Beringin Raya Kemiling, Bandar Lampung
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi akuntansi yang dilakukan oleh Budiarti dkk(2015) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi

Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keduanya hampir sama pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global baik diukur dengan Independent-Samples T test

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh penerapan etika profesi yang meliputi etika kerja, integritas, objektivitas,

INTENS merupakan program infotainment yang membahas tentang dunia selebritis, yang disirakan setiap hari selama satu jam dari pukul 11.00 sampai dengan 12.00 WIB

Dari uraian di atas maka timbul pemikiran untuk memanfaatkan microwave yang sekarang telah banyak dimiliki oleh setiap rumah tangga sebagai salah satu alternatif

Sejauh ini pemberian pakan bebas pilih (free choice feeding) pada burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) belum banyak dikaji, oleh sebab itu perlu dilakukan

Pada pengujian pertama dilakukan percobaan untuk mengambil gambar secara periodik dari kamera mobile phone. Dari hasil percobaan diperoleh waktu untuk pengambilan