• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Lingkungankerja yang nyamandankondusifmerupakanfasilitas yang

seharusnyadapatdiberikanorganisasikepadapegawainyasebagaisaranapendukungda lammelakukanaktivitaskerja.Pegawaiakanmerasanyamandenganpekerjaan yang diberikankepadanyaapabilalingkungankerja yang adasangatmendukungpekerjaan yang sedangdilakukan.

Motivasi sangat penting, karena menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan perilaku seorang individu atau perilaku seorang pegawai yang merupakan unsur utama dalam penggerak kegiatan organisasi. Pimpinan suatu organisasi harus dapat dan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai dan mengingat pentingnya peranan manusia dalam berorganisasi, maka pimpinan harus mempunyai teknik-teknik untuk dapat memilihara dan

meningkatkanmotivasikerjapegawai.Salah satujalan yang ditempuhadalahmenciptakanlingkungankerja yang

baikdalamupayapeningkatanmotivasikerjapegawaiuntukmencapaitujuan yang telahditetapkan.

MenurunnyamotivasikerjapegawaiDinasKependudukandanPencatatanSipilKabupa ten Mesujididugakarenapengaruhlingkungankerja.Lingkungankerja yang

kurangbaiksepertipelayanan kesehatan, fasilitas kamar mandi, pengadaan AC dalam setiap ruangan dan pelayanan

(2)

YudiRefkiawan Tujuandaripenelitianiniadalah untuk mengetahui pengaruh dari lingkungankerja terhadap motivasi kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji.Adapun hipotesis dalam penulisan ini adalah LingkunganKerjaberpengaruhTerhadapMotivasiKerjaPegawaiPada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji.

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji t didapat t hitung sebesar 9,169. Kemudian t hitung tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel = 2,004. Ini berarti t hitung (9,169) > t tabel (2,004) sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji.

Adapun saran dari YudiRefkiawan selaku peneliti yaitu

mempertahankandanmemperhatikankondisi lingkungan kerja agar lebih ditingkatkan lagi agar para pegawai menjadi lebih bersemangat dalam bekerja, khususnyadalampelayanan kesehatan, fasilitas kamar mandi, pengadaan AC dalam setiap ruangan dan pelayanan makanan,

(3)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI

KERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MESUJI

(Skripsi)

Oleh

YUDI REFKIAWAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2000. ManajemenProduksi system Produksi.Yogyakarta: BPFEUGM

Arikunto, Suharsimi.2006.ProsedurPenelitiandanSuatuPendekatanPraktek.BinaAksara: Jakarta

Handoko, T. Hani. 2003. ManajemenPersonaliadanSumberDayaManusia.BumiAksara:Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2003. ManajemenSumberDayaManusia. Penerbit CV Masaagung: Jakarta.

Manulang. 1998. ManajemenSumberDayaManusia. PenerbitGhalia Indonesia: Jakarta

Nitisemito, Alex. S. 2001. ManajemenPersonalia.PenerbitGhalia Indonesia.

Panggabean, S. Mutiara. 2002. ManajemenSumberDayaManusia, CetakanPertama, PenerbitGhalia Indonesia: Jakarta.

Siagian , P. Sondang. 1995. TeoriMotivasidanAplikasinya.RinekaCipta: Jakarta.

Simamora, Hendry. 2002. ManajemenSumberDayaManusia. Penerbit STIE YKPN: Yogyakarta

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 19 Januari 1989, anak ketiga dari enam

bersaudara, putera dari Bapak Hi. Ma’ruf, S.E., dan Ibu Hj. Yurida.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada Tahun 2001 di SDN 3

Kotabumi Lampung Utara, menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) pada Tahun 2004 di SLTPN 1 Kotabumi Lampung Utara,

menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di SMAN 3

Kotabumi Lampung Utara pada Tahun 2007. Pada Tahun 2007 penulis terdaftar

sebagai Mahasiswa Program D3 Koperasi yang lulus pada Tahun 2009.

Pada Tahun 2010 penulis kembali melanjutkan pendidikan S1 pada Jurusan

(6)

PERSEMBAHAN

Rasa syukur yang dalam sebagai tanda bakti dan cintaku, kupersembahkan karya

kecil ini kepada:

Allah SWT yang dengan rahmat dan ridho-Nya memberikan akal dan pikiran

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Papah dan Mamah tercinta yang senantiasa memberikan dorongan semangat dan

kasih sayangnya, perlindungan, ketegasan, nasehat, serta dalam setiap sujudnya selalu

mendo’akan anak-anaknya. Untuk abang, ayuk dan adik saya, bang ari, bang roby,

himpunan, yuk wily, mesa, eva, aris dan icha, yang selalu membantu dan memberikan

semangat serta mendukung dalam penulisan skripsi ini, dan seseorang yang telah

dipilihkan oleh Allah SWT untukku Diah Fuji Lestari Kadir, S.Pd yang selalu

(7)

MOTTO

Berdirilah tegak walaupun sulit

Berjalanlah walaupun tertatih

Meski telapak tangan dan kaki

Penuh dengan peluh dan melepuh

Sampaikanlah tujuan hidupmu

Selama kaki menginjak bumi

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MESUJI”

ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada

jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Selesainya skripsi ini berkat dukungan dan bantuan semua pihak baik moril dan

materil, untuk itu penulis pada kesempatan ini menghaturkan terima kasih yang tulus

kepada:

1. Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung.

2. Ibu Hj Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

(9)

4. Hj. Kurniati Bahusin, S.E. selaku Pembimbing Utama dan Ibu Dr. Nova

Mardiana., S.E.,M.M. selaku pembimbing kedua skripsi, yang telah memberikan

sumbangan pemikiran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Para dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, ibu Rosnelly Roesdi,

S.E.,M.Si., ibu Rr.Erlina, S.E.,M.Si., Bapak Mirwan Karim, S.E., dan

dosen-dosen lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang tidak ternilai bagi penulis.

6. Seluruh staf, karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

khususnya Mbak Mayra, Mbak Sri, Mas Nasir, Mas Nanang, Mas Igo, Pak

Parwoto, Pak Safarudin, Ibu Wiwid, Ibu Yati terima kasih atas bantuannya.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta Papah dan Mamah terima kasih atas

doa, dukungan, semangat dan kasih sayang serta mengajarkan aku arti hidup

sesungguhnya. Kakak dan adikku tercinta Ari, Roby, Mesa, Eva, Icha dan

saudara-saudaraku lainnya, yang selalu memberikan do’a, semangat, dan bantuan

selama ini.

8. Seseorang yang telah dipilihkan oleh Allah SWT untukku.

9. Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang baik dan manis, yang selalu

memberikan semangat dan bantuannya: Ridho, Riko, Guntur, Yudi A, Ari, Puspi,

Siti, Ratih, Eli, Ryan, Aan dan teman-teman seangkatan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih semuanya.

10.Almamater tercinta.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas kebaikan yang telah

mereka berikan kepada penulis, dan semoga skripsi ini dapat berguna kelak.

Bandarlampung, Januari 2013

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia……… ... 18

2.2 Pengertian Pegawai Negeri ……….……….. . 20

III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian ………. ... 38

3.2 Defenisi Operasional Variabel ……… 38

(11)

3.4 Metode Pengumpulan Data ……… ... 40

4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ………. 45

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ………. . 46

4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ……… .. 66

4.5.1 Hasil Pernyataan Tentang Lingkungan Kerja ………... 66

4.5.2 Hasil Pernyataan Tentang Motivasi Kerja ……… 74

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 83

5.2. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1Kerangka Pemikiran Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mesuji ... 17 1.2 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jumlah Pegawai Dinas Kependudkan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mesuji ... 9

Tabel 2 Tingkat Absensi Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji ... 10

Tabel 3 Lingkungan Kerja PadaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji ... 11

Tabel 4 Target dan Realisasi ... 13

Tabel 5 Operasional Variabel ... 39

Tabel 6 Hasil Uji Validitas ... 61

Tabel 7 Hasil Uji Realibilitas ... 62

Tabel 8 Hasil Koefesien Regresi ... 63

Tabel 9 Uji Hipotesis ... 65

Tabel 10 Pelayanan makanan ... 66

Tabel 11 Pelayanan kesehatan ... 67

Tabel 12 Kamar mandi yang disediakan ... 67

Tabel 13 Penerangan pada ruangan kerja ... 68

Tabel 14 Pewarnaan ruangan ... 69

Tabel 15 Musik membuat semangat bekerja ... 70

Tabel 16 Suhu udara ruangan kerja ... 71

Tabel 17 Suara bising dalam lingkungan kerja ... 72

Tabel 18 Keamanan dalam lingkungan kerja ... 72

Tabel 19 Atasan melibatkan bawahannya ... 73

Tabel 20 Menyesuaikan diri di kantor ... 74

Tabel 21 Menyesuaikan diri dengan pekerjaan ... 75

Tabel 22 Senang bekerja di kantor ini ... 75

Tabel 23 Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kemampuan ... 76

Tabel 24 Pegawai bertanggung jawab terhadap tugas ... 77

Tabel 25 Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan ... 78

Tabel 26 Dukungan dari keluarga ... 79

Tabel 27 Keadaan keluarga yang harmonis ... 79

Tabel 28 Kebijakan yang diberikan kantor ... 80

(14)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan sumber daya manusia memiliki posisi terpenting dan menentukan

dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu penanganan sumber daya

manusia menjadi prioritas utama dan penanganannya perlu memperhatikan

berbagai hal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efesien.

Ditegaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Pokok-pokok

kepegawaian, dimana disebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil berkedudukan

sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan

tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Dalam kedudukan dan tugas

sebagaimana di maksud pegawai negeri harus netral dari pengaruh semua

golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

Undang-undang diatas menjelaskan bahwa peranan pegawai negeri sebagai

aparatur negara dalam suatu instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah,

(15)

dapat meningkatkan kemampuan kerja, optimalisasi pelayanan kepada

masyarakat, yang pada akhirnya dapat mendukung tercapainya tujuan

pembangunan nasional.

Sumber daya manusia di suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting

karena tanpa didukung sumber daya manusia yang baik organisasi akan

menghadapai masalah khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia. Untuk

itu sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud

keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan

organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama oraganisasi agar dapat

berkembang secara produktif dan wajar.

Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif merupakan fasilitas yang

seharusnya dapat diberikan organisasi kepada pegawainya sebagai sarana

pendukung dalam melakukan aktivitas kerja. Pegawai akan merasa nyaman

dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya apabila lingkungan kerja yang ada

sangat mendukung pekerjaan yang sedang dilakukan.

Menurut Niitisemito (2001: 11)

(16)

Ahyari (2000: 129) menyebutkan bahwa untuk menciptakan lingkungan kerja

yang nyaman dan kondusif, instansi harus menyediakan hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya pelayanan pegawai oleh instansi seperti: pelayanan makanan,

kesehatan, kamar mandi.

2. Kondisi kerja seperti: penerangan, suhu udara, warna, music, suara, keamanan

kerja dalam organisasi atau instansi.

3. Hubungan antara pegawai dengan pimpinan, maksudnya pegawai sebagai

individu memerlukan adanya komunikasi antara pimpina dan bawahan serta

hubungan yang baik antara pegawai.

Julianti (2003: 3) menyebutkan faktor lingkungan kerja dikelompokkan menjadi 2

yaitu:

1. Lingkungan kerja eksternal adalah lingkungan dimana karyawan melakukan

semua aktivitas pekerjaannya, misalnya: ruangan kerja, pelayanan kerja,

hubungan antara atasan dan bawahan.

2. Lingkungan kerja internal adalah faktor lingkungan yang terdapat dalam diri

seseorang dalam kapasitas sebagai pelaksana kerja, misalnya semangat,

kemampuan kerja, dan keahlian.

Lingkungan kerja eksternal dalam penyediaan fasilitasnya perlu diperhatikan

keberadaannnya, karena dengan pemenuhan fasilitas-fasilitas inilah yang akan

memotivasi pegawai dalam melakukan semua pekerjaannya dengan baik sesuai

dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Adanya semangat dan kegairahan

dalam bekerja inilah yang menjadi salah satu unsur dalam meningkatkan motivasi

(17)

Pasal 4 (2) PP No. 10 Tahun 1979 bahwa penilaian Pegawai Negeri Sipil adalah

dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), unsur-unsur yang dinilai

adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama,

prakarsa dan kepemimpinan.

Berdasarkan pendapat Ahyari, manajemen Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mesuji menyadari pegawai merupakan rekan dalam mencapai

suatu tujuan, oleh sebab itu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mesuji memberikan fasilitas berupa:

1. Pelayanan Pegawai

• Makanan

Dalam memenuhi kebutuhan makan pegawainya Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji menggunakan layanan catering yang

langsung diantar ke kantor. Apabila pegawai merasa bosan dengan makanan

yang telah disediakan, pegawai diizinkan membeli makanan di luar.

• Pelayanan Kesehatan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji hanya

menyediakan obat-obatan P3K seperti plaster, betadine, alkohol, obat pereda

rasa sakit, dan obat-obatan lainnya yang digunakan bagi pegawainya yang

mengalami kecelakaan ringan dalam melakukan pekerjaan.

• Kamar Mandi

Fasilitas kamar mandi yang disediakan oleh instansi dapat dikatakan cukup.

(18)

2. Ruang Kerja

• Penerangan

Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang paling

penting dalam fasilitas fisik kantor. Pelaksanaan pekerjaan tata usaha yang

sukses memerlukan penerangan yang baik. Penerangan yang baik membantu

pegawai melihat dengan cepat, mudah, dan senang.

• Warna

Warna tidak hanya mempercantik kantor tetapi juga memperbaiki

kondisi-kondisi di dalam pekerjaan kantor dilakukan. Karena itu keuntungan

penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat keindahan dan

psikologis, tetapi juga bersifat ekonomis. Warna tidak dapat dipergunakan

secara sembarangan. Hal ini khususnya adalah berada dalam kantor, dimana

tujuannya adalah suasana yang patut dihormati, tetapi menimbulkan

kesenangan.

• Musik

Musik dipergunakan untuk membantu pekerjaan, karena musik menggunakan

kekuatan psikologis daripada suara dalam bentuk musik untuk menghasilkan

pola tingkah laku yang baik. “Pergunakanlah musik sambil bekerja”

direncanakan untuk memperbaiki kondisi-kondisi pekerjaan, meringankan

kelelahan rohaniah dan penglihatan, mengurangi ketegangan saraf dan

(19)

• AC (Air Conditioning)

Air Conditioningmengatur suhu udara dengan mengawasi 4 unsur pokok: suhu udara, peredaran, kelembapan, dan kebersihan.Air Conditioningdapat

digunakan untuk menambah kesehatan dan kesenangan pegawai.

• Suara

Kantor yang gaduh jarang merupakan kantor yang efesien. Suara yang gaduh

tidak menyenangkan dan menimbulkan kekacauan. Suara yang gaduh

menyebabkan kesulitan dalam memusatkan fikiran, dalam menggunakan

telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan kantor dengan baik. Suara

mengakibatkan perubahan dalam peredaran darah dan fikiran seseorang.

Seseorang mungkin tidak menyadari pengaruhnya, tetapi setelah beberapa

waktu orang akan menjadi sangat lelah dan lekas marah sebagai pengaruh suara

yang gaduh.

• Keamanan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan, dan ketenangan akan mendorong

motivasi kerja pegawai.

3. Hubungan Karyawan

• Hubungan yang harmonis antara pegawai dengan pegawai merupakan salah

satu faktor motivasi pegawai bekerja dengan baik. Salah satu cara untuk

menjalin hubungan tersebut adalah pimpinan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji selalu mengadakan rapat koordinasi dengan

(20)

• Hubungan yang harmonis dalam perusahaan juga harus tercipta antara pegawai

dengan pegawai sebagai pelaku organisasi, dengan hubungan yang baik akan

menciptakan semangat dan kegairahan dalam bekerja. Apabila dalam suatu

instansi sering terjadi konflik, maka pegawai akan malas bekerja sehingga

menyebabkan turunnya motivasi kerja.

Menurut Manulang (1998: 59)

Motivasi mempersoalkan bagaiamana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif, agar dapat berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Motivasi sangat penting, karena menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan

perilaku seorang individu atau perilaku seorang pegawai yang merupakan unsur

utama dalam penggerak kegiatan organisasi. Pimpinan suatu organisasi harus

dapat dan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

pegawai dan mengingat pentingnya peranan manusia dalam berorganisasi, maka

pimpinan harus mempunyai teknik-teknik untuk dapat memilihara dan

meningkatkan motivasi kerja pegawai. Salah satu jalan yang ditempuh adalah

menciptakan lingkungan kerja yang baik dalam upaya peningkatan motivasi kerja

(21)

Menurut Siagian (1995: 139) untuk dapat memotivasi seorang pegawai diperlukan

pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi tersebut adalah sebagai tersebut:

1. Faktor Intrinsik

Yaitu faktor yang timbul dari dalam diri karyawan yang dapat mempengaruhi

motivasi kerja pegawai, yaitu:

a. Kesesuaian dengan sekelilingnya.

b. Kesenangan kerja pegawai.

c. Tanggung jawab pribadi.

d. Hubungan keluarga dengan pekerjaan.

e. Harapan untuk menyelesaikan kinerja dengan baik.

2. Faktor Ekstrinsik

Yaitu faktor dari luar diri pegawai yang dapat mempengaruhi motivasi kerja

pegawai, yaitu:

a. Kompensasi yang diberikan organisasi.

b. Lingkungan kerja.

c. Prosedur organisasi.

d. Penempatan kerja pegawai.

(22)

Adapun jumlah pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mesuji berjumlah 57 orang seperti yang terlihat dalam tabel berikut

ini:

Tabel 1. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji 2011

No Jabatan Jumlah

Sumber : Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji 2011

Berdasarkan Tabel 1 yang menggambarkan jumlah pegawai Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji yang akan dijadikan

sampel penelitian ini.

Sementara untuk melihat motivasi kerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji dengan melihat jumlah ketidakhadiran

(23)

Tabel 2. Tingkat Absensi Pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Januari 21 9 57 0,75

Februari 18 7 57 0,68

Maret 23 11 57 0,83

April 20 6 57 0,52

Mei 21 7 57 0,58

Juni 20 10 57 0,87

Juli 21 9 57 0,75

Agustus 20 12 57 0,10

September 20 10 57 0,87

Oktober 21 9 57 0,75

November 22 11 57 0,87

Desember 22 14 57 1,12

Rata-rata 21 9 57 0,73

Sumber : Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji 2011

Berdasarkan Tabel 2 diatas terlihat bahwa tingkat ketidakhadiran pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji masih tergolong tinggi,

yaitu tertinggi pada bulan Desember 2011 berjumlah 14 hari, dan pada bulan

lainnya juga masih termasuk tinggi.

Perhitungan tingkat absensi pegawai dihitung dengan rumus :

Jumlah Hari Kerja Absen Per Bulan

Tingkat Absensi = Χ 100%

Jumlah Pegawai Χ Jumlah hari kerja per bulan

Sedangkan untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja pegawai pada Dinas

(24)

Tabel 3. Lingkungan Kerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji Tahun 2011

No Fasilitas Jenis

Sudah cukup baik, hanya perlu sedikit menambah menu makanan yang lain agar pegawai tidak jenuh dengan menu yang hanya itu saja.

2 Kesehatan • Ruang kesehatan

• 1 ruang kesehatan

Satu ruang kesehatan sudah cukup untuk melayani pegawai yang mengalami sedikit gangguan dalam kesehatan

3 Kamar Mandi • Ruang mandi • 1 ruangan mandi

Kamar mandi perlu sedikit pembenahan agar menjadi

Ruangan yag tidak begitu besar belum efesien bila diisi dengan 30 unit meja dan kursi

6 Halaman • Tempat parkir roda

Halaman parkir sudah cukup baik, hanya perlu sedikit pembenahan dalam

(25)

No Fasilitas Jenis

Lingkungan Realisasi Keterangan 8 Suara • Ruangan

Gedung

• Ruangan Kantor

• Dibenahi Cukup baik, hanya sedikit kurang dibenahi saja.

9 Keamanan • Lingkungan kantor dan gedung

• Ditingkatkan Keamanan sudah cukuip baik dan harus lebih ditingkatkan.

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji 2011

Dari Tabel 3 diatas terlihat masih dirasakan banyak kurang baiknya lingkungan

kerja pegawai yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mesuji dan hal ini akan dapat mempengaruhi motivasi kerja pegawai.

Diantaranya adalah belum adanya kesenangan bekerja pegawai dan rasa tanggung

jawab yang dimiliki pegawainya.

Dengan demikian hal tersebut diatas dapat dilihat dari Tabel 4 dibawah ini tentang

tingkat pencapaian target dan realisasi dalam pencetakan KTP (Kartu Tanda

Penduduk) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji

Tahun 2011.

Adapun rumus mencari Tingkat Pencapaian adalah sebagai berikut :

Realisasi output Tingkat Pencapaian =

(26)

Tabel 4. Target dan Realisasi Pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji Tahun 2011

Bulan Target

Januari 10000 6000 60%

Februari 10000 6000 60%

Maret 10000 5700 57%

April 10000 7000 70%

May 10000 7700 77%

Juni 10000 6300 63%

Juli 10000 8100 81%

Agustus 10000 7600 76%

September 10000 6100 61%

Oktober 10000 5800 58%

November 10000 8400 84%

Desember 10000 7800 78%

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji 2011

Tabel 4 diketahui bahwa jumlah realisasi yang dihasilkan pegawai pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji belum mencapai target

yang diharapkan untuk tahun 2011. Diketahui persentase tingkat pencapaian

tertinggi yaitu pada bulan November sebesar 84% sedangkan persentase tingkat

pencapaian terendah yaitu pada bulan Maret sebesar 57%.

Berdasarkan uraiandiatas, maka penulis meneliti “Pengaruh Lingkungan Kerja

Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mesuji”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terlihat bahwa menurunnya motivasi

kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji

(27)

seperti pewarnaan ruangan yang sudah pudar, fasilitas kamar mandi yang belum

baik, serta menu makanan yang tidak bervariasi, tata ruang yang sempit,

keamanan yang kurang terjamin, hubungan anatara atasan dan bawahan yang

kurang harmonis, sirkulasi udara yang kurang menjadi masalah atas kuran

sadarnya pegawai.

Dengan demikian permasalahannya adalah“Apakah Pengaruh Lingkungan Kerja

Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji?”

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh dari lingkungan kerja terhadap motivasi kerja

pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mesuji.

1.4 Kegunaan Penelitian

Sebagai sumbangan pemikiran bagi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil khususnya dalam penerapan lingkungan kerja dan motivasi kerja pegawai.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor utama dalam instansi yang dominan

dalam penentuan keberhasilan dan kemajuan instansi yang dominan dalam

penentuan keberhasilan dan kemajuan suatu instansi. Hal ini dapat dilihat dari

motivasi kerja pegawai dan bagaimana pegawai tersebut mampu menyelesaikan

(28)

pegawai dalam melakukan tugasnya dengan baik akan dipengaruhi beberapa

faktor diantaranya adalah lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang baik tercermin oleh terciptanya kondisi kerja yang

memuaskan pegawai dan fasilitas-fasilitas lain yang diberikan instansi dimana

pegawai tersebut melakukan pekerjaannya dan mampu meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan uraian diatas, maka pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi

kerja pegawai sangat berpengaruh.

Dengan adanya motivasi kerja yang baik maka akan tercipta lingkungan kerja

yang baik sehingga hubungan antar pegawai saling memberi dukungan yang

terkait dengan pekerjaannya. Sehingga individu mampu bekerja dengan maksimal,

dengan kata lain lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Menurut Sondang P. Siagian (1995: 138), motivasi adalah daya dorongan yang

mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan

kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan

menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai saran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Motivasi dapat pula diciptakan dengan mengadakan pengaturan kondisi kerja

yang sehat. Hal-hal tersebut akan menimbulkan motivasi kerja sehingga pegawai

mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian,

(29)

yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.

Menurut Siagian (1995: 139) untuk dapat memotivasi seorang pegawai diperlukan

pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi tersebut adalah sebagai tersebut:

1. Faktor Intrinsik

Yaitu faktor yang timbul dari dalam diri karyawan yang dapat mempengaruhi

motivasi kerja pegawai, yaitu:

a. Kesesuaian dengan sekelilingnya.

b. Kesenangan kerja pegawai.

c. Tanggung jawab pribadi.

d. Hubungan keluarga dengan pekerjaan.

e. Harapan untuk menyelesaikan kinerja dengan baik.

2. Faktor Ekstrinsik

Yaitu faktor dari luar diri pegawai yang dapat mempengaruhi motivasi kerja

pegawai, yaitu:

a. Kompensasi yang diberikan organisasi.

b. Lingkungan kerja.

c. Prosedur organisasi.

d. Penempatan kerja pegawai.

(30)

Unsur sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu oragnisasi,

maka pimpinan perlu mengetahui pengetahuan mengenai motif pegawai yang

dapat mendorong timbulnya tindakan tertentu pada waktu tertentu. Dalam hal ini

motivasi juga mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja pegawai.

Berdasarkan uraian diatas, maka pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi

kerja pegawai secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1:

1.6 Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang

kebenarannya harus dibuktikan dengan jalan melakukan penelitian. Berdasarkan

permasalahan yang ada, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

“Lingkungan Kerja Berpengaruh Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KabupatenMesuji”. Lingkungan Kerja (X) :

1. Penerangan lampu

10. Hubungan antara pegawai dengan pimpinan

3. Tanggung jawab pribadi 4. Hubungan keluarga dengan

pekerjaan 5. Harapan untuk

menyelesaikan kinerja dengan baik

(31)
(32)

II. LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Unsur manusia selalu berkembang menjadi suatu bidang manajemen yang biasa

disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia

merupakan suatu bidang khusus yang mempelajari hubungan dan peranan

manusia dalam organisasi perusahaan.

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi

karena manusia sebagai perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan

organisasi. Manajemen sumber daya manusia memfokuskan pada kegiatan

perencanaan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan

pemberhentian tenaga kerja untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat.

Menurut Hasibuan, Melayu S.P (2003: 3)

(33)

Defenisi manajemen personalia menurut T Hani Handoko (2003: 4) sebagai

berikut :

Manajemen personalia adalah sebagai penarikan, seleksi pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya untuk mencapai tujuan baik tujuan individu maupun tujuan organisasi.

Semakin besar suatu perusahaan maka makin besar pula peranan jumlah

personalia yamg dibutuhkan, karena persoalan-persoalan yang ada dalam

perusahaan akan semakin kompleks. Menurut Simamora (2002: 6) sejumlah

prinsip menjadi landasan bagi pendekatan sumber daya manusia adalah :

1. Para pegawai dipandang sebagai suatu investasi yang jikalau dikembangkan

dan dikelola secara efektif akan memberikan imbalan jangka panjang bagi

organisasi dalam bentuk produktivitas yang lebih besar.

2. Pimpinan menyusun berbagai kebijakan, program dan praktik yang

memuaskan kebutuhan ekonomi serta kebutuhan emosional para pegawai.

3. Pimpinan menciptakan lingkungan kerja dimana para karyawan dipacu untuk

mengembangkan dan menggunakan keahliannya semaksimal mungkin.

4. Program dan praktik personalia diterapkan dengan tujuan menyeimbangkan

kebutuhan karyawan sekaligus tujuan organisasi.

Memperlihatkan pentingnya peran manajemen personalia dalam suatu perusahaan

atau organisasi, maka manajemen berusaha untuk menggunakan tenaga kerja

secara efektif dan efesien. Hal ini menjadi tugas manajemen personalia untuk

menetapkan analisa jabatan, yang fungsinya untuk menganalisis dalam menarik

(34)

serta memotivasi karyawan, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

2.2 Pengertian Pegawai Negeri

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian, pasal 1 (a) dijelaskan pengertian pegawai negeri sebagai berikut :

“yang dimaksudpegawai negeriadalah mereka yang setelah memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,

diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku”.

Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan

mengangkat dan memberhentikan pegawai negeri berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, sedangkan jabatan negeri adalah jabatan

dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan termasuk didalamnya jabatan kesektariatan Lembaga Tertinggi atau

lembaga tinggi Negara dan Kepaniteraan Pengadilan.

Atasan yang berwenang adalah pejabat yang karena kedudukan atau jabatannya

membawahi seorang atau lebih pegawai negeri dan pejabat yang karena jabatan

atau tugasnya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan

(35)

Pengertian Pegawai Negeri Sipil menurut UU Nomor 8 tahun 1974 adalah :

1. Pegawai Negeri Sipil Pusat

Pegawai negeri yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan bekerja pada departemen, lembaga pemerintah non

departemen, kesekretariatan lembaga tertinggi/tinggi negara instansi vertikal

di daerah-daerah, dan kepaniteraan pengadilan.

2. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil otonom.

3. Pegawai Negeri Sipil lainnya yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

1.3 Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah seluruh pekerjaan yang terdapat pada lingkungan sebuah

organisasi yang harus dikerjakan oleh anggota organisasi sebagai pegawai disebut

volume pekerjaan, sedangkan pekerjaan yang ditetapkan harus sesuai dalam

jangka waktu tertentu yang disebut beban kerja. Untuk mengefektifkan

pelaksanaan pekerjaan, baik sebagai volume maupun beban kerja perlu dilakukan

pembidangan dan pembagian pekerjaan, dengan menghimpun sejumlah pekerjaan

atau tugas sejenis menjadi unit kerja. Hal tersebut membuat sebuah organisasi

harus membentuk sejumlah unit kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan

kondusif merupakan fasilitas yang seharusnya dapat diberikan instansi kepada

pegaawai sebagai sarana pendukung dalam melakukan aktivitas kerja. Pegawai

akan merasa nyaman dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya apabila

(36)

Menurut Niitisemito (2001: 11)

Lingkungan kerja adalah segala sesuatau yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Ahyari (2000: 129) menyebutkan bahwa untuk menciptakan lingkungan kerja

yang nyaman dan kondusif, instansi harus menyediakan hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya pelayanan karyawan oleh instansi, seperti: pelayanan makanan,

kesehatan, kamar mandi.

2. Kondisi kerja, seperti: penerangan, suhu udara, warna, musik, penataan

ruang, keamanan kerja dalam perusahaan.

3. Hubungan antara pegawai dengan pimpinan, maksudnya pegawai sebagai

indiividu memerlukan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan

serta hubungan yang baik antara pegawai.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mesuji memerlukan adanya

suatu lingkungan kerja yang baik sehingga dapat menunjang kelancaran dari

kegiatan tersebut. Sedangkan dengan kondisi lingkungan kerja yang baik antara

lain penataan yang rapih dan teratur, warna dinding yang sesuai, adanya

penerangan yang cukup dan keamanan yang baik.

Perlengkapan dan mesin-mesin kantor yang dipergunakan dan tata ruang yang

diikuti mempengaruhi lingkungan fisik kantor umumnya, tetapi pengaruh yang

lebih besar adalah kondisi-kondisi kerja fisik dalam kondisi-kondisi dimana

(37)

enak dan mengakibatkan kebiasaan-kebiasaan pekerjaan yang baik. Untuk

memberikan kondisi-kondisi yang demikian memerlukan perencanaan.

Lingkungan kerja khususnya yang bersifat fisik sangat besar pengaruhnya pada

cara kerja dan kenyamanan kerja. Untuk itu dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan kondisi lingkungan kerja melalui kemampuan memelihara ruang

kerja agar selalu rapih, sehat, bersih, dan menjadi tempat bekerja yang

menyenangkan dan membetahkan.

Indikator-Indikator Lingkungan Kerja 1. Pelayanan Pegawai

• Makanan

Dalam memenuhi kebutuhan makan pegawainya Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji menggunakan makanan siap saji yang

diantar ke kantor, ataupun pegawai yang merasa bosan dengan makanan

tersebut, pegawainya diizinkan membeli makanan dikantin kantor.

• Pelayanan Kesehatan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji hanya

menyediakan obat-obatan P3K seperti plaster, betadine, alkohol, obat pereda

rasa sakit, dan obat-obatan lainnya yang digunakan bagi pegawainya yang

mengalami kecelakaan ringan dalam melakukan pekerjaan.

• Kamar Mandi

Fasilitas kamar mandi yang disediakan oleh instansi dapat dikatakan cukup.

(38)

2. Ruang Kerja

• Penerangan

Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang paling

penting dalam fasilitas fisik kantor. Pelaksanaan pekerjaan tata usaha yang

sukses memerlukan penerangan yang baik. Penerangan yang baik membantu

pegawai melihat dengan cepat, mudah, dan senang.

• Warna

Warna tidak hanya mempercantik kantor tetapi juga memperbaiki

kondisi-kondisi di dalam pekerjaan kantor dilakukan. Karena itu keuntungan

penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat keindahan dan

psikologis, tetapi juga bersifat ekonomis. Warna tidak dapat dipergunakan

secara sembarangan. Hal ini khususnya adalah berada dalam kantor, dimana

tujuannya adalah suasana yang patut dihormati, tetapi menimbulkan

kesenangan.

• Musik

Musik dipergunakan untuk membantu pekerjaan, karena music menggunakan

kekuatan psikologis daripada suara dalam bentuk musik untuk menghasilkan

pola tingkah laku yang baik. “Pergunakanlah musik sambil bekerja”

direncanakan untuk memperbaiki kondisi-kondisi pekerjaan, meringankan

kelelahan rohaniah dan penglihatan, mengurangi ketegangan saraf dan

(39)

• AC (Air Conditioning)

Air Conditioningmengatur suhu udara dengan mengawasi 4 unsur pokok: suhu udara, peredaran, kelembapan, dan kebersihan.Air Conditioningdapat

digunakan untuk menambah kesehatan dan kesenangan pegawai.

• Suara

Kantor yang gaduh jarang merupakan kantor yang efesien. Suara yang gaduh

tidak menyenangkan dan menimbulkan kekacauan. Suara yang gaduh

menyebabkan kesulitan dalam memusatkan fikiran, dalam menggunakan

telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan kantor dengan baik. Suara

mengakibatkan perubahan dalam peredaran darah dan fikiran seseorang.

Seseorang mungkin tidak menyadari pengaruhnya, tetapi setelah beberapa

waktu orang akan menjadi sangat lelah dan lekas marah sebagai pengaruh suara

yang gaduh.

• Keamanan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan, dan ketenangan akan mendorong

motivasi kerja pegawai

3. Hubungan Karyawan

• Hubungan yang harmonis antara pegawai dengan pegawai merupakan salah

satu faktor motivasi pegawai bekerja dengan baik. Salah satu cara untuk

menjalin hubungan tersebut adalah pimpinan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji selalu mengadakan rapat koordinasi dengan

(40)

• Hubungan yang harmonis dalam perusahaan juga harus tercipta antara pegawai

dengan pegawai sebagai pelaku organisasi, dengan hubungan yang baik akan

menciptakan semangat dan kegairahan dalam bekerja. Apabila dalam suatu

instansi sering terjadi konflik, maka pegawai akan malas bekerja sehingga

menyebabkan turunnya motivasi kerja.

1.4 Pengertian Motivasi

Usaha yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi para

karyawan, serta menemukan cara untuk mempengaruhi para karyawan agar

melakukan tuganya secara ikhlas dan bekerja lebih giat untuk mencapai hasil

optimal dikenal dengan motivasi. Motivasi inilah yang mempunyai peranan

penting dalam meningkatkan semangat dan kegairahan kerja para pegawainya.

Menurut Siagian (1995: 138)

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Pengertian diatas memperlihatkan bahwa berbicara mengenai motivasi

mengandung tiga hal yang amat penting yaitu :

1. Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan

sasaran organisasional. Tersirat pada pandangan ini bahwa dalam tujuan dan

sasaran organisasi yang diberi motivasi tersebut. Secara populer dapat

dikatakan bahwa pemberian motivasi hanya akan efektif apabila dalam diri

(41)

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi tujuan pribadi pun akan ikut

pula tercapai.

2. Terlihat dari batasan pengertian di atas ialah usaha tertentu sebagai akibat

motivasi itu. Artinya motivasi merupakan proses keterkaitan anatara usaha dan

pemuasan kebutuhan tertentu. Dengan perkataan lain, motivasi merupakan

kesediaan untuk mengerahkan usaha tingkat tinggi untuk mencapai tujuan

organisasi. Akan tetapi kesediaan mengerahkan usaha itu sangat tergantung

pada kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhannya. Usaha

merupakan ukuran intensitas kemauan seseorang. Apabila seseorang

termotivasi, maka yang bersangkutan akan berusaha keras untuk melakukan

sesuatu.

3. Yang terlihat dari defenisi motivasi diatas ialah kebutuhan. Dalam usaha

pemahaman teori motivasi dan aplikasinya, yang dimaksud dengan kebutuhan

ialah keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu

menjadi menarik. Hal seperti ini sering dikenal dengan istilah motivasi internal

dan intrinsik, tetapi dapat pula bersumber dari luar diri orang yang

bersangkutan yang dikenal dengan istilah motivasi eksternal atau ekstrinsik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi tersebut adalah sebagai tersebut:

1. Faktor Intrinsik

Yaitu faktor yang timbul dari dalam diri karyawan yang dapat mempengaruhi

motivasi kerja pegawai, yaitu:

a. Kesesuaian dengan sekelilingnya.

b. Kesenangan kerja pegawai.

(42)

d. Hubungan keluarga dengan pekerjaan.

e. Harapan untuk menyelesaikan kinerja dengan baik.

2. Faktor Ekstrinsik

Yaitu faktor dari luar diri pegawai yang dapat mempengaruhi motivasi kerja

pegawai, yaitu:

a. Kompensasi yang diberikan organisasi.

b. Lingkungan kerja.

c. Prosedur organisasi.

d. Penempatan kerja pegawai.

e. Hubungan dengan atasan dan teman sekerja.

Faktor-faktor motivasi itu baik yang bersifat intrinsik maupun yang bersifat

ekstrinsik, dapat positif akan tetapi dapat pula negatif. Kunci keberhasilan seorang

manajer dalam menggerakkan para bawahannya terletak pada kemampuannya

untuk memahami faktor-faktor motivasi tersebut sedemikian rupa sehingga

menjadi daya pendorong yang efektif.

2.4.1 Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi menurut Hasibuan (2000: 146) anatara lain sebagai berikut :

a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.

b. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

c. Mempertahankan kestabilan kerja pegawai pada instansi.

d. Meningkatkan kedisiplinan pegawai.

(43)

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas,dan partisipasi pegawai.

h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai.

i. Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya.

j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat.

2.4.2 Asas-Asas Motivasi

Hasibuan (2000: 46) mengemukakan asas-asas motivasi ini mencakup asas

mengikutsertakan, komunikasi, pengakuan, wewenang yang didelegasikan, dan

perhatian timbal balik.

a. Asas Mengikutsertakan

Maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan

kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses

pengambilan keputusan.

b. Asas Komunikasi

Maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai,

cara mengerjakannya dan kendala yang dihadapi.

c. Asas Pengakuan

Maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat secara wajar

kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

d. Asas Wewenang yang Didelegasikan

Maksudnya mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan pegawai

(44)

e. Asas Perhatian Timbal Balik

Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan

mengemukakan keinginan atau harapan instansi disamping berusaha memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari instansi/perusahaan.

2.4.3 Model-Model Motivasi

Menurut Hasibuan (2000: 148) model-model motivasi itu ada tiga, yaitu :

a. Model tradisional

Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah

kerjanya meningkat, perlu diterapkan sisitem insentif, yaitu memberikan

insentif (uang/barang) kepada pegawai yang berprestasi baik.

b. Model Hubungan Manusia

Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah

kerjanya meningkat ialah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan

membuat mereka merasa berguna dan penting. Dengan memperhatikan

kebutuhan materiil dan non materiil pegawai, motivasi kerjanya akan

meningkat pula. Jadi, motivasi pegawai adalah untuk mendapatkan materiil dan

non materiil.

c. Model Sumber Daya Manusia

Model ini mengatakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan

hanya uang/barang atau keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan

pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Menurut model ini pegawai cenderung

memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik. Karyawan bukanlah berprestasi

(45)

lebih luas untuk membuat keputusan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Jadi

motivasi dan gairah bekerja seseorang akan meningkat, jika kepada mereka

diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.

2.4.4 Metode Motivasi

Di bawah ini ada dua metode motivasi menurut Hasibuan (2000: 149) yaitu :

a. Motivasi Langsung (Rirect Motivation)

Adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang diberikan secara langsung

kepada setiap individu pegawai untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.

b. Motivasi Tak Langsung (Inderect Motivation)

Adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang

mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para

pegawai betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.

2.4.5 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (2000: 150) ada dua jenis motivasi positif dan motivasi negatif

yang sering digunakan oleh suatu perusahaan.

a. Motivasi Positif (Insentif Positif)

Maksudnya pimpinan memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan

hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan motivasi

positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia

(46)

b. Motivasi Negatif (insentif Negatif)

Maksudnya pimpinan memotivasi bawahan dengan standar mereka akan

mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan

dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi

untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

2.5 Teori-Teori Motivasi

Hasibuan (2000: 152) mengemukakan teori-teori motivasi yang dklasifikasikan

atau dikelompokkan atas :

a. Teori Kepuasan

Teori ini memusatkan padaapa-nya motivasi dari perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan

menghentikan perilakunya. Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa

seseorang akan bertindak atau semangat bekerja untuk dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya (inner need-nya). Semakin tinggi standar kebutuhan

yang diinginkan, semakin giat orang itu bekerja.

Penganut-penganut teori motivasi kepuasan, antara lain sebagai berikut :

1. Teori Motivasi Klasik

Frederik Winslow Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori

motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau

bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik/biologisnya, berbentuk

uang atau barang dari hasil pekerjaanya.

Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat bilamana ia mendapat

(47)

menentukan bagaimana tugas dikerjakan dengan menggunakan sistem

insentif untuk memotivasi para pekerja. Semakin banyak mereka

berproduksi, semakin besar penghasilan mereka.

2.Maslow’s Need Hierarchy Theory

Maslow (1943) mengemukakan teori motivasi yang dinamakanMaslow’s

Need Hierarchy Theory/A Theory of Human Motivationatau Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow ini diilhami olehHuman Science Theorydari Elton Mayo.

Dasar Teori Hierarki Kebutuhan :

a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Keinginan ini

terus-menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayantan tiba.

b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi

pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi

motivator.

c. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang/hierarki, yaitu :

(48)

3. Herzberg’s Two Factors Motivation Theory

Menurut Herzberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan :

a. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau

maintenance factors

b. Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis seseorang.

Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan

pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan

menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan

prestasi pekerjaan yang baik.

4. Teori X dan Teori Y Mc. Gregor

a) Teori X

1. Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja.

2. Umumnya pegawai tidak berambisi mencapai prestasi yang optimal dan

selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara

mengkambinghitamkan orang lain.

3. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi dalam

melaksanakan pekerjaannya.

4. Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak memperdulikan

(49)

Menurut Teori X ini untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan

cara pengawasan yang ketat, dipaksa dan diarahkan supaya mereka mau

bekerja sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan adalah

cenderung kepada motivasi negatif yaitu dengan menerapkan hukuman

yang tegas. Tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedangkan gaya

kepemimpinannya berorientasi pada prestasi kerja.

b) Teori Y

1. Rata-rata pegawai rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama

wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan tidak perlu

dihindari dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan

merasa kesal jika tidak bekerja.

2. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi

untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.

3. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan

mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu. Organisasi

seharusnya memungkinkan karyawan mewujudkan potensinya sendiri

dengan memberikan sumbangan pada tercapainya sasaran perusahaan.

Menurut teori Y ini untuk memotivasi pegawai hendaknya dilakukan

dengan cara peningkatan partisipasi pegawai, kerjasama dan keterikatan

pada keputusan. Tegasnya, dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin

tercapainya sasaran. Jenis motivasi yang diterapkan adalah motivasi

positif, sedangkan tipe kepemimpinannya adalah kepemimpinan

(50)

b. Teori Motivasi Proses (process Theory)

Teori ini memusatkan padabagaimana-nya motivasi. Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan,

mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku individu agar setiap

individu bekerja sesuai dengan keinginan pimpinan/manajer. Apabila

diperhatikan secara mendalam teori ini merupakan proses sebab dan akibat

bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jika

bekerja baik saat ini, hasilnya akan tercermin pada bagaimana proses kegiatan

yang dilakukan seseorang.

Yang termasuk dalam teori motivasi proses adalah :

1) Teori harapan (expectancy theory)

2) Teori keadilan (equaty theory)

3) Teori pengukuhan (reinforcement theory)

c. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)

Teori ini menitikberatkan pada cara dimana perilaku dipelajari. Teori ini pula

didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian

(51)

Teori pengukuhan ada dua jenis, yaitu :

1. Pengukuhan positif, yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila

pengukuhan positif diterapkan secara bersyarat.

2. Pengukuhan negatif, yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi

pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat.

Jadi, prinsip pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi

(52)

1

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Penelitian populasi adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

seluruh elemen yang ada dalam wilayah penelitian, sedangkan penelitian sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasai yang hendak diteliti yang bertujuan

untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2006: 131).

Menurut Arikunto (2006) apabila subjek kurang dari 100,lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Dari ketentuan tersebut

populasi adalah pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Mesuji berjumlah 57, Maka responden lebih baik diambil semua yaitu

57 responden.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Dalam suatu penelitian diperlukan mengidentifikasikan variabel bebas (variabel

berpengaruh) maupun variabel terikat. Definisi operasional variabel merupakan

definisi yang mampu memberikan arti dan menspesifikasikan kegiatan agar dapat

diukur berdasarkan variabelnya masing-masing. Variabel bebas (X) merupakan

lingkungan kerja dan variabel terikat (Y) merupakan motivasi kerja pegawai.

(53)

2

Variabel Konsep Variabel Indikator

Lingkungan

Kerja (X) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

Motivasi (Y) Motivasi adalah daya dorongan yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai saran organisasi yang telah

(54)

3

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang sumbernya berasal dari data yang

dikumpulkan dan berhubungan langsung dengan penelitian yang

dilaksanakan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sumbernya berasal dari perusahaan

yang bersangkutan, maupun data eksternal yang berasal dari jurnal-jurnal,

majalah-majalah, maupun penelitiaan yang pernah dilakukan sebelumnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Hal ini dilakukan dengan mempelajari literature-literatur dari buku bacaan

yang berhubungan dengan penulisan skripsi.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung

pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji

dengan metode :

a. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pegawai dan

bagian SDM.

b. Dokumentasi, yaitu digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah

(55)

4

c. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan daftar pernyataan kepada pegawai

Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji, dan

variabel dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert, yaitu

sebagai berikut ;

- Sangat Setuju (SS) memiliki skor (5)

- Setuju (S) memiliki skor (4)

- Netral (N) memiliki skor (3)

- Tidak Setuju (TS) memiliki skor (2)

- Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki skor (1)

3.5 Uji Instrument 3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa baik suatu instrument

mengukur konsep yang harus diukur. Instrument yang valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat

dan benar. Dengan mempergunakan instrument penelitian yang memiliki validitas

yang tinggi, hasil penelitian mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

(56)

5

Keterangan:

rxy = Nilai kolerasi antara X dan Y

X = Nilai skor variabel Lingkungan kerja

Y = Nilai skor variabel Motivasi Kerja pegawai

n = Jumlah responden

Kriteria putusan

Jikar hitung≥ rtabel , maka kuisioner valid Jika r hitung≤ r tabel , maka kuisioner tidak valid

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ketepatan atau keejaan alat tersebut dalam mengukur apa

yang diukur. Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur

dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini uji reliabelitas

menggunakan rumusAlpha Cranbach, dengan bantuan spss 17.0 sebagai berikut :

α

Cronbach =

K : Jumlah butir dalam skala pengukuran

2

i

S : Ragam ( Variance ) dari butir ke-i

2

p

(57)

6

Dengan kriteria keputusan :

1. Jika nilaiAlpha Cronbachsecara keseluruhan≥ dariCronbach Alpha if item deleted, maka dinyatakan reliabel

2. Jika nilaiAlpha Cronbachsecara keseluruhan≤dariCronbach Alpha if item deleted, maka dinyatakan tidak reliabel

3.6. Alat Analisis 3.6.1 Analisis Kualitatif

Yaitu analisis yang dilakukan dengan membahas dan melaksanakan pemecahan

secara teoritis terhadap permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan kerja dan

motivasi kerja pegawai dalam suatu perusahaan.

3.6.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitif dilakukan untuk mengatasi pengaruh yang terjadi diantara

variabel lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji dengan terlebih dahulu

menyebar kuisioner. Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner tersebut

kemudian dihitung dengan menggunakan rumus analisis regresi menurut Sugiono

(58)

7

Y = a + bX

Keterangan:

X = Lingkungan Kerja

Y = Motivasi kerja pegawai

a = Konstanta atau intersep

b = Koefisien regresi

3.7 Uji Hipotesis 3.7.1 Uji t

Menurut Sugiono (2002: 223), uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen secara parsial atau masing-masing terhadap variabel

dependen, rumusnya sebagai berikut:

t = r√n-2

√I- r

Keterangan:

t = besarnya t hitung

r = koefisien kolerasi

n = jumlah responden

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. t hitung≥t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya lingkungan kerja

(59)

8

b. t hitung≤t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya lingkungan kerja

(60)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat menarik

kesimpulan dan memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi

bahan masukan dan pertimbangan bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, hipotesis yang menyatakan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji diterima dengan alasan

sebagai berikut :

1. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t didapat t hitung sebesar 9,169.

Kemudian t hitung tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel = 2,004. Ini

berarti t hitung (9,169) > t tabel (2,004) sehingga hipotesis yang diajukan

dapat diterima, yaitu : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi

kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji.

2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji telah

memberikan fasilitas yang cukup baik, walaupun masih terdapat fasilitas lain

yang dianggap oleh pegawai belum memuaskan dan perlu mendapatkan

(61)

fasilitas kamar mandi, pengadaan AC dalam setiap ruangan dan pelayanan

makanan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka jelaslah bahwa pengaruh lingkungan

kerja terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mesuji mempunyai pengaruh yang sangat kuat atau dengan kata lain

lingkungan kerja berperan maksimal terhadap motivasi kerja pegawai.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian-uraian pada simpulan, maka penulis memberikan saran dalam

rangka lebih meningkatkan motivasi kerja pegawai pada Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji, yaitu Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji harus memperhatikan kondisi lingkungan

kerja agar lebih ditingkatkan lagi sehingga para pegawai menjadi lebih

bersemangat dalam bekerja, khususnya dalam pelayanan kesehatan, fasilitas

kamar mandi, pengadaan AC dalam setiap ruangan dan pelayanan makanan,

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan pada Kantor Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil Kabupaten Mesuji 2011
Tabel 2. Tingkat Absensi Pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Tahun 2011
Tabel 4. Target dan Realisasi Pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) padaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah akan memiliki kecenderungan yang lemah untuk melakukan pengendalian atas situasi yang terjadi, sehingga dapat

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan mahasiswa praktikan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan program yang telah dirumuskan.Hal ini didukung oleh faktor

Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif dimana penulis memaparkan tentang Peranan pengadilan Perikanan Medan dalam

(In fact, although the meaning of "nonlinear" is clear intuitively, the experts haven't yet come up with an all-inclusive definition acceptable to everyone. Interestingly,

Sistem informasi pariwisata dirancang dengan DFD level 0 dan level 2, dan dibangun dengan modul- modul sebagai berikut: modul input profil pariwisata, modul edit profil

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi IPCC GL termasuk kebutuhan data dan hambatan pelaksanaan dan untuk mengetahui besarnya emisi pada sebagian wilayah di

adanya keterbatasan jumlah makanan, Anda mengalah untuk tidak sarapan, yang sarapan hanya saudaranya saja, begitu pula dengan makan siang dan makan

Tujuan dari penelitian ini untuk: (1) menghasilkan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) berbasis Toulmin’s Argument Pattern (TAP) untuk melatihkan keterampilan argumentasi