ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN ROLL BELAKANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V
SDN 3 GEDUNG AIR TANJUNGKARANG BARAT
Oleh
SANUSI
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan guling belakang (back roll) menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Kecamatan Tanjungkarang Barat Bandar Lampung.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Kecamatan Tanjungkarang Barat yang berjumlah 20 siswa, dengan perincian 8 laki-laki dan 12 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrumen penilaian tes keterampilan gerak belakang.
Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya perbaikan hasil belajar roll belakang, dan bila dilihat dari KKM pada tes awal diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar sebesar 20,00%, pada siklus kesatu diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 60,00%, ternyata dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar roll belakang secara signifikan dan pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 85,00%, berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan hasil pembelajaran harus diberi perlakuan yang sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Hasil peningkatan ≥ 50% itu artinya hasil pembelajaran roll belakang dengan alat bantu yang digunakan menunjukan telah terjadi peningkatan.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN ROLL BELAKANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V
SDN 3 GEDUNGAIR TANJUNGKARANG BARAT
OLEH : SANUSI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN ROLL BELAKANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V
SDN 3 GEDUNGAIR TANJUNGKARANG BARAT
( Skripsi )
OLEH : SANUSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Roll Belakang Sikap Jongkok ... 14
2.2 Roll Belakang Sikap Berdiri ... 15
2.3 Roll Belakang Menggunakan Alat Bantu Matras ... 15
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Permasalahan... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Kegunaan Penelitian... 6
G. Ruang Lingkup Penelitian... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA... 8
A. Pendidikan... 8
B. Pendidikan Jasmani... 9
C. Belajar Mengajar ... 10
D. Hakekat Belajar Gerak ... 11
E. Upaya ... 14
F. PengertianBack Roll... 14
G. Penggunaan Alat Bantu... 16
H. Kerangka Pikir ... 17
I. Hipotesis... 18
III.METODOLOGI PENELITIAN... 19
A. Jenis Penelitian... 19
B. Subyek Penelitian... 23
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
1. Siklus I ... 24
2. Sklus II ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data... 26
F. Instrumen Penelitian... 27
G. Teknik Analisis Data... 27
H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas ... 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29
A. Hasil Penelitian ... 29
B. Pembahasan... 30
V. KESIMPULAN DAN SARAN... 33
A. Kesimpulan ... 33
B. Saran... 33
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Permasalahan... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Kegunaan Penelitian... 6
G. Ruang Lingkup Penelitian... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA... 8
A. Pendidikan... 8
B. Pendidikan Jasmani... 9
C. Belajar Mengajar ... 10
D. Hakekat Belajar Gerak ... 11
E. Upaya ... 14
F. PengertianBack Roll... 14
G. Penggunaan Alat Bantu... 16
H. Kerangka Pikir ... 17
I. Hipotesis... 18
III.METODOLOGI PENELITIAN... 19
A. Jenis Penelitian... 19
B. Subyek Penelitian... 23
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
1. Siklus I ... 24
2. Sklus II ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data... 26
F. Instrumen Penelitian... 27
G. Teknik Analisis Data... 27
H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas ... 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29
A. Hasil Penelitian ... 29
B. Pembahasan... 30
V. KESIMPULAN DAN SARAN... 33
A. Kesimpulan ... 33
B. Saran... 33
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Pengambilan Data Roll Belakang ... 38
2. Hasil Tes Awal Keterampilan Gerak Dasar Roll Belakang ... 40
3. Hasil Tes Siklus 1 Keterampilan Gerak Dasar Roll Belakang... 41
4. Hasil Tes Siklus 2 Keterampilan Gerak Dasar Roll Belakang... 42
5. Langkah-langkah Perhitungan Hasil Penelitian ... 43
6. Tabel Hasil Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa ... 45
7. Gambar Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian... 46
8. Surat Keterangan Penelitian... 51
9. Surat Izin Penelitian ... 52
10. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian... 53
11. Kartu Konsultasi Bimbingan ... 54
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Gerak Dasar
Roll Belakang ... 29
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belajar Gerak Roll Belakang
MOTTO
“ Jika yang membuat mu kuat adalah cinta maka, cinta terkuat mu adalah
cinta kepada Allah SWT”…
(Simer)
”Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes.
……...……
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd.
……...……
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat
mempersembahkan karya terbaik ini kepada :
Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi,yang telah memberikan cinta,
kasih sayang, do’a, dukungan, kesabaran dan harapan untuk keberhasilan dan kesuksesanku untuk menjadi yang terbaik.
Untuk Istriku tercinta Dra. Dwi Marti Wahyuningsih, yang selalu memberikan
semangat, Perhatian dan sayangnya kepada Kakanda, Anak-anakku terkasih
Sendi Darma Setyawan, Sella Destiani Putri dan Catur Ferdian Putra yang sangat
penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat
penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini.
Almamaterku tercinta dan teman - teman seperjuangan, semoga kita semua
kelak akan dapat mengamalkan
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN ROLL BELAKANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 3 GEDUNGAIR TANJUNGKARANG BARAT
Nama Mahasiswa :SANUSI Nomor Pokok Mahasiswa :1013068043
Program Studi :Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Jurusan :Ilmu Pendidikan
Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 2. Komisi
Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 15 April 1963, merupakan
anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Bapak Sain Sakiman dan Ibu Junariah.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di
SDN 14 Gedong Air Kec. Tanjung Karang Barat Bandar Lampung tamat tahun
1975, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di Yatami Gedong Air
Kec. Tanjung Karang Barat pada tahun 1979 dan melanjutkan Sekolah Menengah
Atas di SGO Negri Tanjung karang tahun 1982.
Pada tahun 2004 penulis menjadi mahasiswa Diploma Dua ( DII ) Universitas
Terbuka yang tamat pada tahun 2006. Pada tahun 2011 Penulis melanjutkan
Pendidikan Sarjana S1 dalam Jabatan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi di Universitas Lampung. Hingga saat ini penulis adalah seorang guru
olahraga di SD Negeri 3 Gedung Air Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar
SANWACANA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul”Peningkatkan Kemampuan Dasar Roll Belakang Melalui Penggunaan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V Sdn 3 Gedung Air Tanjungkarang
Barat Bandar Lampung”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharrudin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes, Selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada
penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. Wiyono, S.Pd. M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd, Selaku Pembahas atau penguji utama. Terima kasih
atas kritik dan saran yang telah diberikan guna tercipta hasil yang maksimal
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani
studi.
7. Segenap karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan
kelancaran dalam urusan administrasi.
8. Bapak Subandi selaku Kepala SDN 3 Gedung Air Kecamatan
Tanjungkarang Barat yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012.
9. Seluruh siswa-siswi SDN 3 Gedung Air khususnya siswa kelas V.
10. Yang tercinta Orang Tua, istri, anak-anaku serta seluruh keluarga besarku
yang telah banyak memberi dukungan, semangat dan doa.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 dalam jabatan, ayo sukseskan
program S1 secepatnya, Semangat….
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih belum
sempurna serta terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis didalam
penyusunan baik materi, pembahasan dan penyajiannya. Oleh karena itu segala
kritik dan saran untuk penyempurnaan Skripsi ini akan penulis terima dengan
senang hati.
Bandar Lampung, April 2012
Penulis
SURAT PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :SANUSI
NPM : 1013068043
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan
Keterampilan Roll Belakang Menggunakan Alat Bantu pada Siswa Kelas V
SD Negeri 3 Gedungair Tanjungkarang Barat” adalah benar hasil karya penulis
dan bukan hasil menjiplak atau hasil karya orang lain. Penelitian ini dibuat
berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juni-13 Juli 2012.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari hasil karya
orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma dan etika penulisan ilmiah.
Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik
universitas, maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan
yang berlaku.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 10 Juli 2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Pendidikan
jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total,
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh
luas, karena selain menitik beratkan pada peningkatan gerak manusia, juga
berorientasi pada nilai yang dikandung di dalamnya. Lebih khusus lagi, penjas
berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan
lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan
perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak
ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan
dengan perkembangan total manusia.
Tujuan khusus Pendidikan Jasmani yaitu meningkatkan keterampilan melakukan
kegiatan olahraga dan memiliki sikap positif terhadap kegiatan olahraga. Namun
dalam prakteknya, penentuan tugas gerak suatu cabang olahraga dalam proses
2
Hal ini menyebabkan materi yang diajarkan oleh guru berintikan teknik-teknik
yang baku yang tidak sesuai dengan tingkat usia dan kesiapan belajar anak.
Sedangkan dalam substansi pendidikan jasmani si anak dituntut untuk
mengembangkan kemampuan dari penngalaman berbagai gerak yang dimilikinya
sehingga dapat bertahan selama mungkin (multilateral).
Untuk mengatasi persoalan tersebut, guru harus berusaha untuk mencari dan
mencoba berbagai metode yang sesuai dengan tingkat usia dan kesiapan anak
seperti yang dikatakan Lutan (1993 : 3).
“Berhubungan dengan tingkat kesiapan belajar anak, maka penjenjangan tugas gerak yang selaras dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan tuntutan yang mendesak ditinjau dari kebutuhan peningkatan layanan pendidikan dasar”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dengan melakukan pentahapan tugas gerak
yang selaras dengan kematangan anak, proses pembelajaran pendidikan jasmani
akan lebih efektif dan keselamatan anak juga akan terjamin. Di sisi lain,
penentuan metode untuk mengajarkan suatu tugas gerak harus disesuaikan dengan
kompleks atau sederhananya tugas gerak tersebut.
Perkembangan pendidikan dewasa ini semakin dirasakan kemajuannya dalam
menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, yang
menimbulkan perubahan-perubahan besar dalam bidang tata kehidupan manusia.
Hal ini memberi pengaruh besar bagi negara-negara yang sedang berkembang
3
Pemerintah berusaha menyempurnakan sistem pendidikan nasional guna
mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana pendidikan
diharapkan dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang terdidik, terlatih dan kreatif
untuk dapat mengembangkan prestasinya sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah
satu upaya dan kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan,
diantaranya wajib belajar 9 tahun, peningkatan mutu pendidikan guru-guru yang
dimaksud sebagai usaha dalam peningkatan kualitas guru dan potensi belajar
siswa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Guru sebagai penyelenggara pendidikan sekaligus motivator utama dalam proses
pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan, disamping itu kualitas guru sangat berpengaruh terhadap
kualitas anak didik. Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih baik bila ditunjang
oleh kemampuan guru dalam menciptakan suatu interaksi yang dinamis yang
mengacu pada pencapaian instruksional khusus merupakan salah satu kriteria
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Guru dalam proses pembelajaran harus
mampu merencanakan, menetapkan tujuan, mempersiapkan materi, memilih
metode dan alat bantu yang tepat dalam proses pembelajaran.
Ukuran keberhasilan siswa, disatu pihak membantu guru untuk dapat memahami
seberapa jauh pencapaian tujuan, tetapi kesulitan lainnya adalah ukuran itu
berlaku secara merata bagi setiap siswa. Padahal seperti diketahui bahwa para
siswa bersifat spesifik sesuai dengan kemampuannya masing-masing bahkan
penetapan tujuan dan ukuran keberhasilan yang terlampau sukar dapat
4
tersebut. Maka tidak heran apabila dalam pemberian pembelajaran olahraga, para
siswa dituntut untuk mampu melakukan gerakan tersebut dengan baik seperti pada
kompetensi dasar yang ada.
Pembelajaran keterampilan pada mata pelajaran olahraga yang sering diajarkan
di sekolah adalah guling depan (Forward roll), guling belakang (backward roll),
gerakan lenting, sikap kayang, sikap lilin, berdiri tangan (handstand) dan berdiri
kepala (kopstand).
Sejalan dengan pengalaman yang telah berlangsung lama yang peneliti alami
sebagai pengajar di SDN 3 Gedung Air, beberapa tugas gerak khususnya dalam
mengajarkan materi roll belakang, dianggap masih menjadi tugas gerak yang
kompleks bagi anak. Salah satu dari tugas gerak dasar tersebut adalah roll
belakang dan bila dianalisis lebih jauh lagi mengenai karakteristik geraknya
memang cukup sulit bagi ukuran siswa SD, karena itu di sini peneliti melakukan
pendekatan dengan menggunakan alat bantu terhadap pembelajaran roll belakang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pada umumnya siswa merasa kesulitan untuk melakukan gerakan yang
kompleks seperti gerakan roll belakang bila dilakukan secara sendiri.
2. Pada umumnya siswa kurang berani bila harus melakukan sendiri gerakan
5
3. Pada umumnya siswa masih belum terbiasa melakukan latihan gerakan senam
yang menuntut rangkaian atau gerakan kompleks secara mandiri.
C. Batasan Masalah
Berangkat dari identifikasi masalah diatas, maka untuk memudahkan penelitian
perlu pembatasan yang berdasar dari tujuan penelitian ini. Adapun batasan
masalah tersebut adalah hanya ingin mengetahui apakah ada peningkatan
kemampuan pada siswa khususnya pada siswa kelas V SDN 3 Gedungair Bandar
Lampung dalam menguasai keterampilan roll belakang dengan menggunakan alat
bantu.
D. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian
sebagai berikut :”Apakah Keterampilan Roll Belakang Melalui Penggunaan Alat
Bantu pada siswa kelas V SDN 3 Gedungair dapat ditingkatkan?”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan gerak dasar roll belakang setelah menggunakan alat bantu.
2. Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran roll belakang dengan
6
F.Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan
masukan bagi :
1. Bagi siswa
Sebagai pengalaman untuk meningkatkan latihan yang sejenis dan kompleks
pada gerakan senam ketangkasan lainnya.
2. Bagi guru penjas
Sebagai alternatif pemecahan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada
pokok bahasan lainnya yang serupa, terutama untuk gerakan yang kompleks
dan menuntut tingkat keberanian yang tinggi pada siswa.
3. Bagi Program Studi
Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa penjaskes dalam penelitian yang
sejenis dan berguna pula untuk perbendaharaan dalam metode mengajarkan
keterampilan gerak yang kompleks
4. Bagi FKIP
Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal
persiapan PPL di sekolah
G. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Tempat penelitian dilaksanakan di lapangan SDN 3 Gedungair Bandar
7
2. Objek penelitian yang diamati adalah peningkatan keterampilan Roll Belakang
menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SDN 3 Gedungair Bandar
Lampung.
3. Subjek penelitian yang diamati adalah siswa kelas V SDN 3 Gedungair Bandar
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan
Seperti yang tertuang pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan.
Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang
tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, berbagai hal yang menunjang sistem
pendidikan perlu dikembangkan sebaik mungkin.
Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan yang menunjang pembentukan
manusia seutuhnya, dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran.
Berbagai hambatan dalam proses belajar harus sejalan dan stabil agar kondisi
belajar yang kondusif tercipta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta dapat
9
B. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dalam
kehidupan manusia khususnya dalam bidang pendidikan di mana Pendidikan
Jasmani mengemban tugas dalam aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
berpikir kritis, keterampilan sosial, manajemen, inteligensi, stabilitas emosional,
tindakan moral, pola hidup sehat serta pengenalan lingkungan bersih melalui
berbagai kegiatan jasmani yang direncanakan secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan
melalui berbagai aktivitas jasmani yang bertujuan untuk mengembangkan
individu secaraorganic, neuromuscular, intelektual dan emosional. selain itu melalui aktivitas jasmani dikembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
prilaku hidup sehat dan aktif.
Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian, yaitu pendidikan untuk jasmani
dan pendidikan melalui aktifitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung
pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan,
sedangkan pendidikan melalui aktifitas jasmani mengandung pengertian bahwa
tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktifitas jasmani. Marta Dinata
(2009:31), mendefinisikan Pendidikan Jasmani merupakan usaha pendidikan
dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan
10
Pengertian pendidikan jasmani dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh
Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2003, mengemukakan
definisi Pendidikan Jasmani sebagai berikut :
“Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktifdan sikap sportif serta kecerdasan emosi”.
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas
jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui
pendidikan jasmani siswa di sosialisasikan kedalam aktivitas jasmani termasuk
keterampilan berolahraga. Tidaklah mengherankan bahwa pendidikan jasmani
merupakan bagian pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang
strategis untuk mendidik. Pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh Toho
Cholik Mutohir dan Rusli Lutan (1996-1997:16), mengembangkan definisi
pendidikan jasmani sebagai berikut :
“Pendidikan jasmani adalah proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila”.
Bila disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktitifitas
jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat seutuhnya.
C. Belajar Mengajar
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
“belajar”.Belajar adalah merupakan suatu usaha untuk menambah atau
11
Sedangkan mengajar adalah usaha untuk menyampaikan atau menularkan
pengetahuan dan pandangan. Beberapa ahli yang membuat tafsiran tentang belajar
dan mengajar, diantaranya :
Menurut Tabrani Rusyani (1989:7)
“Belajar adalah memodifikasi atau memper-teguh kelakuan melalui
pengalaman. Menurut rumusan tersebut bearti bahwa belajar bukan hanya sekedar mengingat melainkan lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan latihan, melainkan perubahan prilaku”.
Sedangkan mengajar menurut pandangan Burton dalam Chauhan (1977 : 5),
“adalah upaya dalam memberikan rangsangan (stimulus), bimbingan, pengarah-an dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dari pandangan mengenai belajar dan mengajar di atas pada dasarnya dalam proses belajar mengajar guru perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kodisi dan situasi, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara kompleks dan tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa saja, melainkan dalam menyampaikan bahan pelajaran dan dalam kegiatan belajar guru dan peserta didiknya keduanya harus aktif”.
D. Hakekat Belajar Gerak
Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muscular
kemudian diekspresikan dalam gerakan tubuh. Yang dipelajari di dalam belajar
gerak adalah pola-pola gerakan ketrampilan tertentu misalnya gerak-gerak
ketrampilan olahraga. Di dalam mempelajari gerakan olahraga, atlet berusaha
untuk mengerti gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian apa yang dimengerti
itu dikomandokan kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan
tubuh secara keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang
dipelajari. Proses belajar gerak berbentuk kegiatan mengamati gerakan kemudian
12
situasi tertentu yang dihadapi; dan juga dalam bentuk kegiatan menciptakan
pola-pola gerak baru untuk tujuan tertentu.
Dalam gerak juga terdapat istilah “ranah gerak”. Kata ranah adalah terjemahan
dari kata “domain” yang bisa diartikan bagian atau unsur. Gerak tubuh merupakan
salah satu kemampuan manusia untuk melaksanakan hidupnya. Gerak tubuh
manusia bisa diklasifikasikan menjadi bebrapa macam.
Anita J. Harrow (1972) membedakan gerakan tubuh manusia menjadi enam
klasifikasi, antara lain (1) Gerak reflex, (2) Gerak dasar fundamental, (3)
Kemampuan perceptual, (4) Kemampuan fisik, (5) Gerak Ketrampilan, dan (6)
Komunikasi non diskursif. Keenam klasifikasi tersebut merupakan suatu kesatuan
yang membentuk gerakan tubuh manusia, dan merupakan suatu urutan mulai dari
yang bersifat bawaan sejak lahir sampai ke taraf paling tinggi yang bisa dilakukan
oleh manusia.
Belajar gerak sangat berhubungan dengan latihan, maka Lutan (1988 ; 309)
memaparkan sebagai berikut :
“Pada waktu yang permulaan latihan, kemampuan itu barangkali memiliki kemampuan yang sama; tetapi selanjutnya kemampuan atau abilitas itu bertalian dengan kepekaan kinesthetic, dan tak bertalian dengan orientasi spatial. Ketika si pelaku semakin terampil, mereka seperti tidak
menggunakan abilitas yang berbeda untuk menghasilkan suatu kegiatan ketimbang ketika masih belum terampil. Latihan menghasilkan perubahn dalam kemampuan yang melandasi suatu tugas gerak”.
Lutan (1988:30), menyebutkan bahwa, belajar keterampilan gerak berlangsung
melalui beberapa tahap yaitu: (1) tahap kognitif, (2) tahap asosiatif, dan (3) tahap
13
1. Tahap Kognitif
Pada tahap ini seseorang yang bara mulai mempelajari keterampilan motorik
membutuhkan informasi bagaimana cara melaksanakan tugas gerak yang
bersangkutan. Karena itu, pelaksanaan tugas gerak itu diawali dengan penerimaan
informasi dan pembentukan pengertian, termasuk bagaimana penerapan informasi
atau pengetahuan yang diperoleh. Pada tahap ini, gerakan seseorang masih
nampak kaku, kurang terkoordinasi, kurang efisien, bahkan hasilnya tidak
konsisten.
2. Tahap Asosiatif
Permulaan dari tahap ini ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa
melaksanakan tugas gerak, dan mulai mampu menyesuaikan diri dengan
keterampilan yang dilakukan. Akan nampak penampilan yang terkoordinasi
dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan lambat laun semaian
konsisten.
3. Tahap Otomatis
Pada tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara
otomatis. Pelaksanaan tugas gerak yang bersangkutan tak seberapa terganggu oleh
kegiatan lainnya. Dalam hal ini jelas bahwa perubahan seperangkat kemampuan
adalah akibat latihan dari waktu ke waktu. Dari penjelasan tersebut dapat
dinyatakan bahwa kegiatan belajar dalam Pendidikan Jasmani merupakan
prasyarat penting untuk menguasai keterampilan.
Untuk memperoleh suatu ketrampilan olahraga diperlukan aktivitas belajar dari
tiap individu. Tanpa belajar atau berlatih tidak mungkin ada perubahan yang
14
sikapnya. Dalam hal kegiatan Pendidikan Jasmani ketrampilan itu perlu dipelajari
secara sistematik dan teratur.
E. Upaya
Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang
dilakukan seseorang atau lebih untuk mencapai sesuatu perwujudan dan keinginan
orang atau kelompok tersebut.
F. PengertianBack Roll
Definisi guling ke belakang atau pengertian guling ke belakang adalah dimana
posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada,
kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada.
15
Gambar 2.2 Roll Belakang Sikap Berdiri
Gambar 2.3 Roll Belakang Menggunakan Alat Bantu Matras
Cara melakukannya :
1. Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit
rapat
2. Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang
3. Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping
16
4. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh
kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat
mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.
G. Penggunaan alat bantu
Alat bantu menurut Yusuf (1985:50) adalah alat yang digunakan pengajar dalam
menyampaikan materi, dengan adanya alat peraga maka bahan ajar atau materi
akan lebih mudah dimengerti, oleh peserta didik.
Perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut guru agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan
sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun
sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan
pengajaran yang diharapkan.
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad Azhar (2005:24-25), mengemukakan manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu :
Pembelajaran
1. akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
17
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab aktivitasnya
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran roll belakang dalam penelitian
ini dapat menggunakan matras kayu guna mempermudah proses pembelajaran roll
belakang.
H. Kerangka Pikir
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. Anggapan dasar atau Postulat
adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.
Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyidik dapat merumuskan postulat yang
berbeda-beda.
Seorang penyidik mungkin meragu-ragu sesuatu anggapan dasar yang oleh orang
lain diterima sebagai kebenaran. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti
harus dirumuskan secara jelas.
Untuk meningkatkan proses keterampilan roll belakang yang kurang efektif
dimana fasilitas pembelajaran yang kurang memadai dan minat siswa rendah
18
I. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
“Jika menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung air dalam
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena
metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu
penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin
menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan
pada siswa kelas V SDN 3 Gedung Air dengan alasan bahwa siswa kelas V
memiliki kemampuan yang kurang dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Jasmani khususnya dalam senam lantai atau senam ketangkasan yakni
roll belakang.
Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk
memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun
bagi peneliti sendiri.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan
metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas
(Class Room Action Research) CAR dari namanya sudah menunjukkaan isi yang
terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas
20
Suharsimi (2002:58), menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari
tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas, sebagai berikut :
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti;
2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan;
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru;
(Suharsimi Arikunto, 2007:73 ), mengemukan prinsip PTK, yaitu :
a. Tidak menggangu proses pembelajaran;
b. Harus dipersiapkan dengan rinci dan matang;
c. Tindakan harus konsisten dengan rancangan;
d. Masalah benar-benar ada dan dihadapi oleh guru;
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa
siklus yang terdiri dari merncanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan dan
tahap refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran
21
Gambar 3.1 Spriral Penelitian Tindakan Kelas. Dalam Buku Adaptasi (Muhajirl997) Dan Siklus Penelitian Kaji Tindakan Depdikbud (1999)
Keterangan gambar di atas : 1. Perencanaan(Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini
dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang
diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil
tindakan. Pada perencangan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan
tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan. Dalam penelitian
tindakan, masing-masing berdiri sebagai peneliti meskipun ketika menyusun
rencana dilakukan bersama-sama.
2. Tindakan (Action)
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam
22
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan dan apakah yang akan dilakukan pada putaran berikutnya.
Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain. Penelitian ini bercirikan
sebagai berikut :
1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan
perkembangan baru yang lebih baik.
2. Bersifat kolaboratif
3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang
efektif dan efisien.
4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.
Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan
praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan
kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual
pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri.
Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan
disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda. Menurut John Elliot bahwa yang
dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi
sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot,
23
Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan
disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda. Dalam pelaksanaanya setiap
proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian
tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana,
tindakan, observasi dan refleksi.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau subjek dimana itu
diperbaiki (Darsono Sujoso;179). Yang dimaksud subyek penelitian ini adalah
siswa kelas V SDN 3 Gedung Air yang berjumlah 20 orang, dengan
pertimbangan bahwa siswa di kelas tersebut mendapat nilai dibawah standar
rata-rata untuk pelajaran pendidikan jasmani khususnya senam lantai yakni roll
belakang.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Di lapangan SDN 3 Gedong Air Bandar Lampung
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, sebelum melakukan penelitian,
terlebih dahulu siswa melakukan tes awal gerakan roll belakang dengan
menggunakan instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, untuk
menentukan alat bantu yang akan digunakan pada setiap siklusnya dan urutan
24
Diakhir pertemuan pada setiap siklus dievaluasi bersama para siswa dan guru
penjas dan di akhir pertemuan kedua pada setiap siklus, siswa dites dengan
menggunakan instrumen penilaian roll belakang yang telah dipersiapkan, lalu
data tersebut dihitung dan dianalisis.
D. Proses Pembelajaran Roll Belakang
1. Siklus I a. Rencana :
a) Menyiapkan RPP pada materi roll belakang
b) Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran
c) Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi
tindakan.
d) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan
Jasmani khusunya senam lantai yakni Roll Belakang melalui
pemanasan dan pembentukan gerak.
b. Tindakan :
a) Memberikan penjelasan, mengenalkan alat yang akan digunakan pada
siklus pertama, seperti bola dari karet, kayu yang berupa prisma segi
enam yang dilapisi karpet.
b) Siswa melakukan gerakan dengan menggunakan alat bantu tadi scara
berkelompok dan berulang-ulang
25
c. Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu
pengulangan dan dinilai / dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu
oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga
objektifitas penilaian.
d. Refleksi :
a) Hasil observasi disimpulkan dan dianalisi, bahwa pelaksanaan tindakan
siklus pertama dengan latihan kelentukan fleksibilitas .sangat
berpengaruh terhadap proses pembelajaran gerak dasar roll belakang,
namun masih terdapat kekurangan.
b) Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis
berencana memberikan latihan roll belakang.
2. Siklus II a. Rencana :
a) Menyiapkan RPP untuk perbaikan pembelajarna roll belakang
b) Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran
berupa prisma segi enam yang dibungkus karpet
c) Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi
tindakan.
d) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan
Jasmani khususnya senam lantai yakni Roll Belakang dengan
26
b. Tindakan :
a) Memberikan petunjuk cara menggunakan alat bantu berupa prisma segi
enam secara berulang-ulang dan sambil bermain
b) Siswa melakukan roll ke belakang secara berkelompok dan
berulang-ulang.
c) Siswa melakukan latihan roll belakang satu persatu dan direkam
c. Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu
pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu
oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga
objektifitas penilaian
d. Refleksi
Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua
cukup berhasil, hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan kemampuan
gerak roll belakang hampir mencapai 100%
Dengan KKM melebih 65% maka pembelajaran dalam siklus berikutnya
diberhentikan
E. Teknik Pengumpulan data
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena
sosial dengan jalan pengamatn langsung (Kartini Kartono, 1983 : 142). Metode
27
F. Instrumen Penelitian
Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham
dalam Muhajir ( 1997:58 ). Alat untuk mengukur instrument dalam PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif
dan berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
G. Teknik Analisis Data
Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa
dalam melakukan tolak peluru pada setiap siklus, maka menggunakan rumus :
P = X 100 % (subagio dalam Fajar, 2005:36)
Keterangan :
P = Prosentase keberhasilam
F = jumlah frekuensi yang dilakukan
N = jumlah siswa yang mengikuti tes
Siswa yang dikatakan tuntas apabila :
1. Ketuntasan belajar telah mencapai nilai > 65 atau persentase ketercapaian
65% secara perorangan (KKM SDN 8 Gedong Air Bandar Lampung)
2. Ketuntasan belajar klasikal di capai bila kelas tersebut telah terdapat 85%
28
Dalam penelitian ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, jika
jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit dari pada
sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan siklus
dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi persentase peningkatan hasil
belajar siswa.
G. Validnya Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa
validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat
berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga kriteria validitas
penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinya tindakan
untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.
Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah
memberikan dampak terhadap upaya peningkatan gerak roll belakang melalui
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Melalui alat bantu dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar roll belakang
pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar Lampung
2. Dengan meningkatnya kemampuan gerak dasar tersebut maka pembelajaran
gerak dasar roll belakang pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air Bandar
Lampung bisa dikatakan efektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan
atau perbaikan pembelajaran gerak roll belakang bagi siswa sekolah dasar,
sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan
34
2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang
berbeda
3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar
diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Akros Abidin, 2000, Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta
Basuki Wibawa, 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Tenaga pendidikan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.
Dio Mandala Bakhtiar dan M. Yusuf (1994), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Drs. Agus Mahendra, M.A., (2003), Falsafah Pendidikan Jasmani. Depdikbud, 1983, Program Khusus Pendidikan Guru dan Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar Senam dan Metodik.
Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford
TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.
Kartono, Kartini, 1980,Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.
Noeng Muhadjir, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD, Yogyakarta.
Proyek Pembinaan SGO Jakarta, 1983/1984. Senam dan Metodik, Program Khusus Pendidikan Guru Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar. Jakarta.
Rusli Lutan, 1998, Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode, Depdikbud Dirjendikti, Jakarta,
Rahmat Hermawan, 1998, Usaha Manajemen Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Yang Inovatif dan Prediktif di SDN 3 Gedung Air Tanjung Karang Barat Bandar Lampung, Penelitian Universitas Lampung, Lampung.
_______________, 2002. Senam artistik, Makalah. Disajikan dalam Penataran Calon Pelatih dan Wasit Tingkat Pemula di Gedung Idola, pada tanggal 12-15 Agustus 2003. Pengda Persani Lampung, Bandar Lampung.
Suharsimi Arikunto dkk, 2006,Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.
Toho Cholik Motohir dan Rusli Lutan, 1996, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,Buku Teks D-II PGSD, Depdikbud, Dikti, Jakarta.
Universitas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.
http://www.docstoc.com/docs/9035455/penjas