PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh
AHMAD SYAHRIL
NIM: 104093002956
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Ahmad Syahril
NIM: 104093002956
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
iv
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
v Subiyakto dan Zulfiandri
Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan keluar, dan memiliki aplikasi yang menggunakan program Ms. Access. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar
office, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan aplikasi yang bisa diakses oleh banyak komputer (jaringan LAN) berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan yang terintegrasi, sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan kedepannya. Pemaparan tersebut yang melatarbelakangi peneliti untuk mengembangan sistem yang ada, peneliti menggunakan metodologi pengembangan system dengan metode waterfall yang melalui tahapan System initiation, System analysis, System design dan System implementation serta UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya dengan tools yang dipakai seperti
sequence diagram, use case model diagram, narasi use case, statechart diagram,
dan activity diagram, serta class diagram, adapun software pendukung dalam pembuatan aplikasi mencakup PHP untuk bahasa pemograman dan MySQL untuk databasenya. Hasil pengembangan sistem secara garis besar meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara garis besar, sistem ini meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara khusus sistem ini sangat menjawaban harapan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan database peralatan dan alur sistem pergudangan yang bisa dijadikan pusat informasi yang akurat dalam mengambil kebijakan kedepannya.
Kata kunci: Pergudangan, PT. Interkoneksi Persada, Karyawan Teknisi, Booking, Surat Perintah Kerja (SPK), PHP, MySQL, waterfall, UML.
vi
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala karunia-Nya karena penulis telah menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul
Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi
Persada dengan penuh optimis dan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau.
Setelah Skripsi terselesaikan, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skirpsi ini, kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Puta, M.SIS, Selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi (FST).
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi yang sangat
membantu sampai akhirnya penulis mampu merampungkan skripsinya.
3. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan dukungan moril dalam membantu penyelesaian skripsi, dan
Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan motivasi dalam bimbingannya.
4. Istri tercinta Childa Faiza, S.Pd dan anak tersayang Shafwa Sajwa Syahida
serta Abi-Ummi, adik-adik ku tersayang yang selalu menyertakan do’a dan dukungannya baik moril dan materilnya.
5. Bapak H. Ahmad Dahlan selaku Direktur Utama PT. Interkoneksi Persada,
Bapak H. Widoyo, S.Kom selaku General Manager, Bapak Ade Mardi
vii
lapangan, dan seluruh karyawan teknisi PT. Interkonesi Persada yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
6. Mantabbun SI A/B Angkatan 2004 yang selalu memberikan kenangan dan inspirasi bagi penulis : “ You Are The Best Team”. Rekan- Rekan Aktivis
Mahasiswa di BEM FST, LDK SYAHID dan KAMMI KOMSAT UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh handai tolan dan semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, membantu dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya kepada penulis
dan umumnya bagi pembaca. Skripsi ini jauh dari nilai sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun agar hasilnya lebih
baik lagi kedepan.
Ciputat, Agustus 2011 M/ Ramadhan 1432 H
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN ...
HALAMAN PENGESAHAN ...
HALAMAN PERNYATAAN ...
ABSTRAKSI ...
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR SIMBOL ...
DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN...
1.1 Latar Belakang...
1.2 Perumusan Masalah...
1.3 Batasan Masalah...
1.4 Tujuan Penelitian...
1.5 Manfaat Penelitian...
1.6 Metodologi Penelitian...
1.7 Sistematika Penulisan...
ix
BAB II LANDASAN TEORI ...
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi...
2.1.1 Pengertian Sistem...
2.1.2 Pengertian Informasi...
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi...
2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer ………. 2.2.1 Definisi Jaringan Komputer……… 2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer...
2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer………...
2.2.4 Macam Jaringan Komputer……….
2.2.5 Topologi Jaringan………...
2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi
Pergudangan ...
2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem...
2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan...
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan...
2.4 Metode Penelitian...
2.4.1 Metode Pengumpulan Data ...
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem ...
2.5 UML (Unified Modelling Language)……….
2.5.1 Use Case Model Diagram...
2.5.2 Class Diagram...
2.5.3 Sequence Diagram...
x
2.5.4 Statechart Diagram...
2.5.5 Activity Diagram...
2.6 Database dan DBMS(Database Management System) ……
2.6.1 Database……….
2.6.2 DBMS (Database Management System)……… 2.6.3 RDBMS(Relational Database Management System)
2.7 Perangkat Lunak Penunjang...
2.7.1 Browser...
2.7.2 PHP (Personal Home Page)...
2.7.3 MySQL...
2.7.4 Adobe Photoshop...
2.8 Literatur Sejenis ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...
3.1 Metode Pengumpulan Data...
3.1.1 Studi Lapangan...
3.1.2 Studi Pustaka...
3.1.3 Studi Literatur Sejenis ...
3.2 Metode Pengembangan Sistem...
3.2.1 System Initiation...
3.2.2 Analisis Sistem...
3.2.3 Perancangan Sistem...
3.2.4 Implementasi Sistem...
xi
3.3 Kerangka Berfikir ...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...……….
4.1 Sistem Initiation...
4.1.1 Identifikasi Masalah...
4.1.2 Lingkup Sistem...
4.1.3 Tujuan...
4.1.4 Jadwal...
4.2 Analisa Sistem...
4.2.1 Gambaran Umum...
4.2.1.1 Profil Perusahaan...
4.2.1.2 Visi dan Misi...
4.2.1.3 Struktur Organisasi...
4.2.2 Analisis Perbandingan Literatur Sejenis ...
4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan ...
4.3 Sistem Design……….
4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan...
4.3.2 Use Case Model Diagram Sistem Usulan...
4.3.2.1 Use Case Model Diagram...
4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi...
4.3.2.3 Identifikasi Use Case………..
4.3.2.4 Narasi Use Case...
4.3.3 ActivityDiagram...
xii
4.3.4 Class Diagram ...
4.3.5 Sequence Diagram ...
4.3.6 Statechart Diagram ...
4.3.7 Spesifikasi Database ...
4.3.8 Perancangan Antar Muka...
4.4 System Implementation...
4.4.1 Pembuatan Sistem...
4.4.2 Pengujian Sistem...
BAB V PENUTUP...
5.1 Kesimpulan...
5.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN...
131
137
143
150
159
166
166
166
172 172
173
174
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall...
Gambar 2.1 Siklus Informasi...
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi...
Gambar 2.3 Jaringan Komputer...
Gambar 2.4 Local Area Network (LAN)...
Gambar 2.5 Topologi Bus...
Gambar 2.6 Jenjang Data...
Gambar 2.7 Cara Kerja Browser...
Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ...………
Gambar 3.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall...
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir ...
Gambar 4.1 Logo Perusahaan ...
Gambar 4.2 Struktur Organisasi...…...
Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang
Berjalan...
Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan......
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use CaseInput SPK……...
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use CaseInput Booking……….
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK………...
Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use CaseValidasi Booking………
Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use CaseMenyerahkan SPK………...
xiv
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use CaseInput Peminjaman…...
Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan...
Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan...
Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use CaseBlacklist ...
Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request…..…….
Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request ...
Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request...
Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use CasePengadaan Peralatan……….
Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request…..
Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use CaseLihat Laporan SPK………...
Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan
Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman...
Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request..
Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK ……...
Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok
Peralatan...
Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman..
Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request
Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis…...
Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat…...
Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan
Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use CasePengelolaan Data User……..
xv
Gambar 4.32 Class Diagram...
Gambar 4.33 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Jenis Peralatan...
Gambar 4.34 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Alat...
Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User...
Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request ...
Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request ...
Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data
Request ...
Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman ...
Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok
Peralatan...
Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan...
Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan
Peminjaman ...
Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Log in yang Diajukan ...
Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan ...
Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan...
Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan ...
Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan...
Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang Diajukan..
Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan...
Gambar 4.50 Statechart Diagram dari Cetak Data Request yang Diajukan...
Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang
xvi
Diajukan ...
Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang
Diajukan ...
Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang
Diajukan ...
Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data KT yang Diajukan
Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang
Diajukan ...
Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan
yang Diajukan...
Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk data Jenis...
Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat...
Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK...
Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan...
Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan...
Gambar 4.62 Halaman Input Data User...
Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK………...
Gambar 4.64 Halaman InputData Peminjaman……….………
Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan….………...
Gambar 4.66 Halaman Input Booking…..………...
Gambar 4.67 Halaman Input Data Request………....
Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program ………...
Gambar 4.69 Tampilan Data Settinguntuk Data Jenis………...
xvii
Gambar 4.70 Tampilan Input Data User………
Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan ………..
Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK……….
Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian ………
Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak laporan………..
Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking………...
Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request………
163
164
164
164
165
165
xviii
Pengembangan Sistem ………...……...
Hasil Literatur Sejenis…….………...
Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses
Pengembangan Sistem ………...
Hasil Literatur Sejenis ...
Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan
Data Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang
Sedang Berjalan ...
Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan……...
Narasi dari Use Case Menyerahkan SPK...
Narasi dari Use CaseInput Peminjaman...
Narasi dari Use Case Input Pengembalian Peralatan...
Narasi dari Use Case Pengembalian Peralatan...
xix
Narasi dari Use Case Validasi Data Request...
Narasi dari Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan ...
Narasi dari Use CaseInput Data Hasil Request...
Narasi dari Use Case Lihat laporan SPK...
Narasi dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan...
Narasi dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman...
Narasi dari Use Case Lihat Laporan Data Request...
Narasi dari Use Case Cetak Laporan SPK...
Narasi dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan...
Narasi dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman...
Narasi dari Use Case Cetak Laporan Data Request...
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis ...
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Alat...
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK...
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan...
Narasi dari Use Case Pengelolaan Data User...
Narasi dari Use Case Super User...
Daftar Potential Object...
Daftar Analisa Potential Object...
xx Tabel 4.40
Tabel 4.41
Tabel 4.42
Tabel 4.43
Tabel 4.44
Tabel 4.45
Tabel 4.46
Tabel 4.47
Tabel 4.48
Tabel 4.49
Tabel 4.50
Tabel 4.51
Tabel Bagian Operasional...
Tabel Jenis SPK...
Tabel Blacklist...
Tabel Peminjaman...
Tabel User ...
Tabel Pengembalian...
Tabel Data Request...
Tabel Administrator...
Tabel CRUD Matrix Sistem Informasi Pergudangan yang
Diajukan...
Tabel Testing Account Bagian Pergudangan...
Tabel Testing Account KaBag. Pergudangan ………... Tabel Testing Account Administrator………
152
153
153
154
154
155
155
156
156
166
168
xxi
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 272-276)
Simbol Arti
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance
Actor1
«extends»
«uses»
«inherits» «uses»
xxii
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 450-454)
Simbol Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 434-439)
Simbol Arti
Class
Ket:
1 class name
2 attributes
3 behaviors
Association
Agregation
Generalization
1 *
Class 1
xxiv
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 437)
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
Specific range
Class1 Class2
1
Class3 Class4
Class1 Class2
0..1
Class1 Class2
0..*
Class3 Class4
*
Class1 Class2
1..*
Class1 Class2
xxv
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 702-704)
Simbol Arti
Object
Lifeline
Messages
xxvi
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004: 700-703)
Simbol Arti
State
Transition Paths
Initial State
xxvii
Lampiran 2 Data Hasil Quesioner……… Lampiran 3 Data Hasil Observasi……….
Lampiran 4 Data Hasil Wawancara I………..
Lampiran 5 Data Hasil Wawancara II ……….
Lampiran 6 Schedule Penelitian dan Perancangan Sistem……….… Lampiran 7 Source CodeProgram untuk Aplikasi ……….………
xxix
xxxvi
xxxvii
xl
xliii
1 1.1 Latar Belakang
PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahaan yang berbentuk total
partner and technical support solution yang berarti PT. Interkoneksi Persada
merupakan sebuah perusahaan yang berbasiskan dalam kegiatan di bidang jasa
telekomunikasi, terutama jasa instalasi antenna dan berbagai pekerjaan yang
berhubungan dengan VSAT, Radio Link, Wireless dan Wireline. Adapun gudang
PT. Interkoneksi Persada ini berisikan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai
media atau alat-alat kelengkapan untuk pengoperasian kerja pada teknik. Dalam
hal ini, pengolahan data peralatan di luar dari data peralatan inventaris kantor
seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.
Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada sudah
terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan
keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang
hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office
tanpa ada database dan tersistem dengan baik, sedangkan kebutuhan perusahaan
yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan sistem yang mudah diakses
oleh para pengguna berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan periodik,
sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit
memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan ke depannya. Dan juga masih
berjalan saat ini, sedangkan seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan maka
dibutuhkan pula seperti laporan per peralatan, laporan per periode dan lain-lain
untuk mempermudah pihak manajemen demi memperoleh informasi dalam
pengambilan keputusan.
Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengolahan data peralatan secara
terkomputerisasi lengkap dengan berbagai fitur agenda dan laporan yang
disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam bentuk jaringan
sehingga berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pengolahan data peralatan
dapat diatasi, maka proses pengolahan data peralatan dapat berjalan lebih efektif
dan efisien. (Muhasan, 2008)
Berdasarkan penelitian tentang Perancangan Sistem Informasi Persediaan
Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Syamsul T, 2008) peneliti
tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi
sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Bagian Pergudangan PT. Interkoneksi
Persada. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan yang dirancang oleh
saudara Teuku Syamsul Ramadhan, S.Kom saat ini belum bisa menjadi solusi
alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan
pendistribusian peralatan yang telah dikeluarkan, belum adanya klasifikasi kode
barang, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga menyulitkan
karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang efektif dan
terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang
secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari
saudara Teuku Syamsul Ramadhan menjadi referensi dalam merancang
pengembangan system informasi pergudangan pada bagian pergudangan PT.
Interkoneksi Persada.
Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu
dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang
lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak
akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan
(Nugroho, 2005).
Banyak perusahaan yang manajemen data peralatannya sudah terintegrasi
dalam suatu sistem sehingga perusahaan tersebut mampu bersaing untuk
menghadapi dunia global. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan yang terdapat
di gudang sangat membutuhkan sistem yang dapat menjadi solusi bagi semua
permasalahan yang sering terjadi, dengan sistem ini peneliti berharap semua
permasalahan dapat diatasi dan kinerja perusahaan dalam kegiatan ini dapat
berjalan dengan lancar, efektif, efisien, tepat dan akurat. (Mcleod, 1996)
Berdasarkan uraian tersebut selaku peneliti, tertarik memilih untuk
Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini dengan
PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk
database-nya di PT. Interkoneksi Persada untuk dapat memberi solusi bagaimana
sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu sesuai dengan
mengambil judul: “Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis
Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
1. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja Karyawan Teknisi (KT)
dan karyawan Bagian Pergudangan dalam memproses booking, SPK,
peminjaman dan pengembalian serta pelaporan peralatan.
2. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk
membantu pihak manajemen yaitu Kepala Bidang Pergudangan, dan
Kepala Bidang Operasional dalam pengelolaan data peralatan dan
hasil pelaporan.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pengamatan pada sistem yang sedang berjalan, maka
permasalahan dibatasi pada:
1. Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan PT. Interkoneksi
Persada dengan berbasis jaringan.
2. Bidang garapan pengembangan dikhususkan pada penanganan dan
pengelolaan data peralatan yang berada di ruang lingkup kerja bidang
laporan karena dalam menangani pengolahan data peralatan di gudang
butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data yang akurat
dalam menangani berbagai macam transaksi yang ada di gudang.
3. Peneliti juga tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem ini adalah:
1. Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan yang masih berbasis
stand alone standar office tanpa database ini menjadi sistem yang
berbasiskan jaringan, sehingga memudahkan user dalam mengakses
aplikasi ini.
2. Membuat klasifikasi peralatan, memudahkan pendokumentasian,
mengontrol siklus data peralatan, proses pengolahan data peralatan,
pendistribusian dan penyimpanan data peralatan.
3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan
mudah digunakan Bagian Pergudangan dalam hal mengolah data.
4. Membuat laporan yang dapat digunakan Bagian Pergudangan baik
laporan peralatan secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital
Document (PDF) dengan periode bulanan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menyelesaikan
jenjang pendidikan Strata Satu pada Fakultas Sains dan
Teknologi program studi Sistem Informasi.
b. Menambah wawasan peneliti di dalam mengembangkan suatu
aplikasi sistem Pergudangan khususnya dalam manajemen data
peralatan pada PT. Interkoneksi Persada.
2 Bagi PT. Interkoneksi Persada
a. Membantu perusahaan dalam mengontrol sistem informasi
manajemen data peralatan serta membantu pihak manajemen
dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.
b. Memudahkan pihak Pergudangan dalam menangani dan
memprediksi jumlah peralatan yang harus tersedia setiap
harinya, sehingga kelancaran kegiatan ini dapat berjalan dengan
semestinya, serta memudahkan para karyawan dalam
menjalankan aplikasi pengolahan data peralatan ini dalam
mensukseskan kegiatan pengorganisiran dan pengolahan
peralatan.
c. Mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat
mengenai data-data informasi tentang manajemen data peralatan
kepada karyawan yang terkait serta meningkatkan kelancaran
Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca
sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki minat dan
kepentingan yang sama.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data
Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta
mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk
mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Adapun metode yang peneliti gunakan
dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :
a. Studi Lapangan
Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk
memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik
yang ditempuh adalah :
1) Observasi/ Pengamatan
Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau
dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu
kegiatan yang sedang dilakukan oleh karyawan teknisi, bagian
operasional dan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Perasada,
sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang
2) Wawancara
Wawancara langsung pada karyawan yang bertugas pada
bagian gudang PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan
informasi dan data beserta keterangan-keterangan yang
dibutuhkan sehingga peneliti dapat mencatat hal-hal yang
penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penelitian
skripsi ini.
3) Kuesioner
Melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar
yang berisi pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik
penelitian meliputi permasalahan sistem berjalan dan kebutuhan
pengembangan sistem sebagai pelengkap data dari hasil
wawancara dan observasi.
b. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber
media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan
pembahasan masalah, serta beberapa sumber dari jurnal, dan buku-
buku referensi.
c. Studi Lileratur Sejenis
Pengumpulan data dengan cara mengambil perbandingan dari
skripsi-skripsi sebelumnya yang satu tema atau literatur yang
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan untuk
mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi
waterfall menggunakan pemodelan berorientasi objek, di antaranya
(Whitten, 2007):
Gambar 1.1 Pengembangan dengan strategi waterfall
(Sumber: Whitten, 2004)
a. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi
dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut.
b. System analysis, yaitu membuat analisa dan memahami Sistem
Pergudangan yang sedang berjalan, mulai sistem kerja
Karyawan Teknisi dalam booking, menjalankan Surat Perintah
Kerja (SPK), sampai pengembalian peralatan results complete
system initiation
complete system analysis
complete system
design
complete system implementatio
n
the entire information
c. System design, yaitu mengidentifikasi solusi yang terbaik.
Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain
pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan
dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi pendaftaran
berbasis web. Tools yang akan digunakan dalam pemodelan
sistem adalah UML (Unified Modeling Language).
d. System implementation, yaitu membuat sistem informasi dengan
software pendukung. Software yang digunakan adalah XAMPP
versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web
server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL
versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, peneliti juga
menggunakan Edit Plus 2 sebagai software editor dan Adobe
Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji
sistem informasi yang telah dibuat.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian dalam penelitian skripsi ini disusun dalam lima bab
dimana masing-masing bab saling berhubungan. Adapun peneliti membagi skripsi
ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
Bab menguraikan teori yang dapat digunakan ataupun diterapkan
dalam penelitian skripsi ini, yaitu, Konsep Dasar Sistem Informasi,
Konsep Dasar Jaringan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi
Pergudangan, Pengembangan Sistem, UML dan perangkat Lunak
Penunjang (PHP, MySQL, Browser dan Adobe Potoshop).
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti
dalam menyusun skripsi ini, seperti metode pengumpulan data dan
metode perancangan pengembangan sistem.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan Sistem
Informasi Pergudangan berbasis jaringan pada PT. Interkoneksi
Persada, seperti gambaran umum perusahaan, analisis sistem yang
sedang berjalan dan pengembangan sistem yang baru dengan
membuat pengembangan aplikasi sistem informasi Pergudangan
berbasis jaringan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang terdiri atas
kesimpulan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Selain itu,
peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat untuk kemajuan
12 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem
(Jogiyanto, 2005), yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai berikut: ” Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Gerald, 1991)
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau
elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:
a. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran. (Davis, 2005)
b. Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. (Lucas,
2008)
c. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
d. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Murdick,
2004)
1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem
(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process)
dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
2. Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Sistem abstrak dan Sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, dan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik.
b) Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia, dan sistem buatan manusia
c) Sistem tertentu dan Sistem tak tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi, dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
pada masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
d) Sistem tertutup dan Sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, dan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
2.1.2 Pengertian Informasi
1. Data versus informasi
Data adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan
transaksi yang direkam, diklasifikasi, dan disimpan, tetapi tidak diolah
untuk tujuan tertentu. Data dapat berbentuk numerik, alfanumerik, gambar,
atau suara. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga didapatkan
maksud dan nilai untuk penerima. (Turban, 2004)
Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the
description of things and events that we face), (Ladjamudin, 2005). Definisi
data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan
suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan
terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor
tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.
Gordon B. Davis (2005) mendefinisikan informasi sebagai data yang
telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi
penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan
datang. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di
dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
2. Siklus informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi.
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
3. Kualitas informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005), agar
informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi
Input
(Data)
Proses (Pengolahan Data)
Output
harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat
karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang
tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu
dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai
sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika
ditujukan pada ahli teknik perusahaan.
4. Nilai informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,
tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Definisi sistem informasi yaitu: sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan. (Jogiyanto, 2005).
Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyajikan, menganalisa,
dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, 2004). Seperti
sistem lain, sistem informasi meliputi input (data, instruksi) dan output (laporan,
kalkulasi). Sistem informasi memproses input menggunakan teknologi seperti
komputer dan menghasilkan output yang dikirim ke user atau sistem lain melalui
jaringan elektronik. Mekanisme feedback mengontrol operasi yang ada. Seperti
sistem lain, sistem informasi juga terdiri dari people, prosedur, dan fasilitas fisik
yang dioperasikan dalam environment.
Menurut Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang,
data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi (Whitten, 2004)
Komponen dasar sistem informasi:
a. Hardware, yaitu devices seperti processor, monitor, keyboard, dan
printer.
b. Software, yaitu program yang menggunakan hardware untuk
memproses data.
c. Database, yaitu kumpulan dari file, tabel, relasi, dan sebagainya, yang
menyimpan dan mengasosiasikan data.
d. Network, sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh
komputer yang berbeda.
e. Procedures, yaitu instruksi yang menjelaskan bagaimana
mengkombinasikan komponen-komponen sebelumnya dalam
memproses informasi dan menghasilkam output yang diinginkan.
f. People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan
sistem, atau menggunakan output sistem.
Feedback
Inputs
Bussiness Problems : Data
Information Instructions Opportunities
Processing
Programs People Equipment Storage
Outputs
Solutions : Reports Graphics Calculations Voices Tactics
Control
2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer
2.2.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,
program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan
sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan
sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri atas
lebih satu komputer yang saling berhubungan (Kristanto, 2003)
Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat
jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau
lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam
prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi
perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan
(Kadir, 2003). Contoh jaringan komputer diperlihatkan pada Gambar2.3.
CD-ROM Drive
Scanner Hard Disk
Modem
Printer
2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju
ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi (Kristanto, 2003).
2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada
jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan
(Kristanto, 2003).
1. Jaringan Untuk Perusahaan atau Organisasi
Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi,
ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource
sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media
komunikasi (Kristanto, 2003).
a. Resource Sharing
Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat
digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh
oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi Resource Sharing adalah suatu
usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
b. ReliabilitasTinggi
Yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi
perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat
mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat
menggantikannya.
c. Lebih Ekonomis
Komputer kecil memiliki rasio harga atau kinerja yang lebih
baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe
memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan
komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih
mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini
menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang
terdiri komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan
mainframe.
d. Skalabilitas
Yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambahkan sejumlah prosesor. Sebuah jaringan komputer mampu
bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai
yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau
lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam
2 Jaringan Untuk Umum
Terdapat tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer
pada perorangan yaitu: (Kristanto, 2003)
a. Akses ke informasi yang berada di tempat yang jauh.
Seperti teknologi internet yaitu dapat mendownload berita-berita
di koran, dan juga dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui
internet dengan fasilitas electronic commerce(e-commerce).
b. Komunikasi orang-ke-orang
Dengan internet kita bisa melakukan komunikasi dengan banyak
orang melalui fasilitas electronic mail (e-mail), dan juga
memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay dengan
menggunakan teknologi Video conference.
c. Hiburan Interaktif
Seperti fasilitas video on demand merupakan daya tarik dari
jaringan komputer, di mana kita dapat memilih film atau acara televisi
dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita.
3 Masalah Sosial Jaringan
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan
masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala
penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa
2.2.4 Macam Jaringan Komputer
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua
klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak (Kristanto,
2003). Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu: (Kristanto,
2003)
1. Jaringan broadcast
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh
semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut
paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin
lainnya. Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara
geografis cenderung memakai broadcasting.
2. Jaringan point-to-point
Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.
Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada
jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin
perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda
jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada
jaringan point-to-point. Berbeda dengan jaringan broadcast, jaringan
point-to-point ini digunakan untuk jaringan yang lebih besar.
Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah
didasarkan pada jaraknya yang dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu:
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya
printer, scanner) dan saling bertukar informasi.
LAN Workstation
IBM Compatible
Laser Printer Workstation
Workstation Workstation
Gambar 2.4 Local Area Network (LAN) (Kristanto, 2003)
LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga
karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
1) LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa
waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat
diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya,
menyebabkan adanya kemungkinan menggunakan jenis
desain tertentu.
2) LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel
tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10
(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan
yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/ detik.
Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, LAN dapat
digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu: (Kristanto, 2003)
a) Low Speed PC Network
Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang
dari 1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal komputer.
b) Medium Speed Network
Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network
berkisar antara 1-20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mini
komputer.
c) High Speed Network
Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari
20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe komputer.
2.2.5 Topologi Jaringan
Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu
jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: bus, cincin, dan bintang
1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui
kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika
seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan
tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam
pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer
pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.
Bus
Gambar 2.5Topologi Bus (Kadir, 2003)
Topologi bus memiliki kelemahan sebagai berikut:
a. Jika kabel utama (bus) putus, maka semua komputer tidak bisa saling
berhubungan.
b. Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan, pencarian
penyebab masalah menjadi sangat sulit.
c. Jika banyak komputer yang aktif (mengirimkan pesan) akan sering
terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data
Kelebihan topologi bus sebagai berikut:
a. Instalasi mudah
b. Biaya murah
Topologi bus biasanya digunakan untuk LAN dengan jumlah komputer
yang sedikit. Misalnya, bisa digunakan pada warnet.
2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan
2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yaitu menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem
yang telah ada dengan harapan bahwa sistem yang baru dapat mengatasi sistem
yang lama. (Mcleod, 2006).
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada.
Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan
terjadi peningkatan-peningkatan ini antara lain: (Mcleod, 2006)
1. Performance (Kinerja), yaitu terjadi peningkatan terhadap kinerja
(hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.
2. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu
3. Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian
untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta
kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.
4. Service (pelayanan), bagaimana peningkatan terhadap pelayanan yang
diberikan oleh sistem.
2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan
1. Pengertian Pergudangan
Pergudangan adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui
keinginan suatu perusahaan di dalam mencapai kebutuhan akan barang
tersebut (Suhendar, 2000).
“Pergudangan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang
dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan, yang terdiri atas
barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama
periode normal perusahaan” (Jusup, 2001).
“Pergudangan adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam
kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur,
pergudangan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk diproduksi”. Hakikat dari barang yang diklasifikasikan sebagai inventori
berbeda, sesuai dengan lingkup aktifitas perusahaan dan dalam beberapa
kasus termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai
“Pergudangan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala
sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”(Handoko, 2000).
Pergudangan adalah suatu tempat dimana sistem persediaan barang
dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bagi kegiatan bisnis
suatu perusahaan (Frengky, 2000).
Pergudangan adalah suatu penyimpanan persediaan material atau
sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002).
2. Jenis-jenis Pergudangan
Ditinjau dari jenis dan posisi barang dikelompokkan dalam
pergudangan: (Frengky, 2000)
a. Bahan baku (Raw Materials Stock).
b. Bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase
Parts/Components Stock).
c. Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supplier Stock).
d. Barang setengah jadi atau dalam proses (Work in Process /
Progress Stock).
e. Barang jadi (Finished Good Stock).
3. Fungsi Pergudangan
Pergudangan berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam
4. Prioritas Dalam Pergudangan
Adapun tiga prioritas utama yang dibutuhkan pada suatu sistem
pergudangan di antaranya: (Pranata, 2004)
a. Priority units, artinya penentuan skala yang menekankan pada
satuan suatu barang.
b. Priority price, artinya penentuan skala prioritas yang
menekankan pada jumlah harga dari suatu barang.
c. Priority order, artinya penentuan skala prioritas yang
menekankan pada jumlah barang yang dipesan sesuai dengan
kebutuhan.
5. Biaya Pergudangan
Suatu biaya yang timbul dari adanya pergudangan adalah:
a. Biaya pemesanan (ordering costs)
b. Biaya yang terjadi dari adanya inventori (inventory carrying costs)
c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)
d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs);
1) Penyelarasan antara produksi dan distribusi,
2) Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi, dan
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan
“Sistem Informasi Pergudangan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan
dan memelihara data yang menjelaskan mengenai pergudangan dan persediaan
barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai” (Mcleod, 2006).
“Sistem informasi pergudangan adalah sistem yang menyediakan informasi
mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002).
2.4 Metode Penelitian
Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau
suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan
berkonteks, yang berpaut dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah
suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat
unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan, (Jogiyanto, 2006).
Penelitian ialah suatu kegiatan mengaji secara teliti dan teratur dalam suatu
bidang ilmu menurut kaidah/metode tertentu, (Jogiyanto, 2006). Jadi metode
penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam jangka
waktu yang ditentukan, dengan menggunakan metode ilmiah, serta aturan yang
2.4.1 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan
Penelitian yang dilakukan dilapangan atau tempat objek penelitian
untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan, adapun metode
pengumpulan data pada studi lapangan adalah sebagai berikut: (Gulo, 2005)
a. Observasi/ Pengamatan
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penliti
dengan mengamati dan mencatat berbagai data yang diperlukan terkait
permasalahan penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan
pula untuk mendapatkan adata dari narasumber yang berkaitan dengan
penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik untuk mendapatkan data terkait
topik penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan
observasi dan wawancara pada data dan pendapat dari
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber buku
referensi, media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan
pembahasan masalah.
3. Studi Literatur Sejenis
Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan yang mencakup:
memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan
menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai
landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan
(Sudrajat, 2005). Maksud dari kajian literatur adalah mencari teori atau
landasan berpikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah.
Sumber literatur yang dipergunakan didalam penulisan skripsi ini
adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah.
Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah
yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi
sistem yang telah dirancang.
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang
dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses
bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik
mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah
problem-solving secara umum: (Whitten, 2004)
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Memahami dan menganalisa masalah.
c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
e. Merancang solusi yang telah dipilih.
f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.
g. Mengevaluasi hasil
Untuk mempermudah pendekatan problem-solving, terdapat empat tahapan
yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu system
initiation, system analysis, system design dan system implementation (Whitten,
2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan
proses pengembangan sistem.
Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving
dan Proses Pengembangan Sistem
Proses Pengembangan
Sistem
General Problem-Solving
System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat
rencana untuk menyelesaikan masalah
tersebut).
System analysis 2. Memahami dan menganalisis masalah.
3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik.
5. Merancang solusi yang telah dipilih.
System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang telah
dipilih.
7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak
terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).
1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan
membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam
system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan
anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai
gambaran keuntungan dari proyek.
2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisa masalah. Selain
itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan.
System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan
peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi.
System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah
yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.
3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih.
System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis
komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.
4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah
dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.
System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses
pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan
membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem
Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai
pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven, pendekatan
model-driven memiliki berbagai pemodelan (Whitten, 2004), di antaranya:
a. Pemodelan proses
Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan
model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang
efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini
memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram
(DFD) untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System
design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke
dalam model proses yang disebut Stucture Chart untuk
mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
b. Pemodelan data
Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data
requirement dari model bisnis dan desain database system untuk
memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak
ditemui adalah Entity Relationship Diagram (ERD).
c. Pemodelan objek
Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan
proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek
adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek