• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG USAHA KWR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIDANG USAHA KWR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MEMILIH BIDANG USAHA

NAMA

: NUR AZISAH RACHMAN

STAMBUK : 46113050

KELAS

: 2B D4

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

(2)

Mengenali Peluang dan Memilih Jenis Usaha

Dunia ini penuh dengan peluang dan tantangan, bahkan Tuhan pun telah mengingatkan kepada umat manusia bahwa di dalam masalah atau tantangan yang kita hadapi maka di situ pula sebenarnya ada kemudahan atau peluang untuk mencapai kesuksesan. Permasalahannya adalah apakah kita dapat memandang suatu tantangan sebagai peluang bisnis yang harus dikejar atau justru sebagai suatu masalah yang harus dihindari.

Mengenali Hingga Memilih Peluang Usaha yang Tepat

Memilih usaha sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut. Hal tersebut dalam membuat kita terhindar atau paling tidak menekan sekecil mungkin adanya kerugian yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki. Rencana usaha tidak harus muluk-muluk, cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita. Semuanya dapat diukur dengan salah satu alat yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT.

a. Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mall dapat dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental computer, dan masih banyak lagi.

b. Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental computer, tetapi tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan computer.

c. Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh: membuka usaha fotokopi dilingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin dilingkungan perkantoran, dan lain-lain.

d. Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain dipasar yang pelakunya sudah sangat banyak.

(3)

gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan:

 Lihat barang-barang disekeliling dan yang sedang kita gunakan

 Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri

 Browsing Internet yang menyediakan informasi bisnis

 Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan

 Baca Koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha

 Baca buku kuning telepon (yellow pages)

 Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus

 Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat

 Kunjungi bursa efek, amati tren capital dan peluang lainnya

 Ikuti kursus kewirausahaan

 Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya

 Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar

 Kunjungi pusat-pusat incubator bisnis

 Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba

 Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameran-pameran lainnya

 Kunjungi perusahaan pesaing

 Kenali konsumen atau pelanggan potensial

 Kenali agen, distributor, atau pedagang besar

 Lakukan hobi dan wisata

 Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi

(4)

 Ikuti seminar, forum diskusi, lokakarya, atau symposium

 Kunjungi asosiasi dagang dan bisnis

 Masuk sebagai anggota partai tertentu

 Ikuti pertemuan alumni

 Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi Negara

 Dan masih banyak lagi

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan gagasan atau ide disebut sebagai proses screening, yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi barang dan jasa riil. Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal:

a. Mengenali kebutuhan pasar

b. Mengembangkan produk yang telah ada dipasaran c. Memadukan bisnis-bisnis yang ada

d. Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi

e. Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa.

f. Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku)

Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara lain:

1. Tentukam tujuan besar yang hendak dicapai

2. Buat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik pikiran

3. Nilai kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam bisnis yang anda lakukan.

(5)

5. Bandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor. 6. Lakukan riset untuk menilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang 7. Pilih salah satu dari ide yang kemungkinan memiliki tingkat keberhasilan

terbesar dan resiko terkecil.

Setelah kita memutuskan bisnis apa yang ingin dijalankan, hal yang perlu menjadi pertimbangan berikutnya adalah memilih jalur usaha yang tepat atau memilih beberapa prospek bisnis, Anda harus memutuskan jalur mana yang ingin dipilih untuk memiliki bisnis sendiri. Terdapat tiga jalur utama yang dapat dipilih: memulai bisnis baru, membeli bisnis yang sudah ada, mengembangkan bisnis yang sudah ada, dan kemitraan atau waralaba (franchise).

Cara Memulai Bisnis

Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha), baik itu dilakukan sendiri maupun bersama teman-teman, adalah sebagai berikut:

1. Memulai Bisnis Baru

Memulai bisnis baru merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula. Terdapat tiga bentuk usaha yang bias dirintis oleh Anda, yaitu:

a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki

dan dikelola sendiri.

b. Persekutuan (Partnership), yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih.

c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas

dasar badan usaha dengan modal berupa saham. 2. Membeli Bisnis yang Sudah Ada

Membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan nama (goodwill)dan organisasi usaha yang sudah ada.

3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada

Mengembangkan bisnis yang sudah ada biasanya terjadi pada perusahaan keluarga.

4. Memilih usaha franchise

Waralaba (franchise) adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara pewaralaba (franchisor) dengan terwaralaba (franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha.

Dibawah ini beberapa kiat memilih bisnis waralaba:

1) Kumpulkan seluruh informasi mengenai bisnis waralaba yang ada saat ini.

2) Pilihlah jenis usaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan

(6)

3) Sebaiknya memilih bisnis waralaba disesuaikan dengan kemampuan keuangan,

minat, dan bakat kita.

4) Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik kepada

terwaralaba.

5) Jangan cepat percaya dengan angka-angka yang disodorkan oleh pewaralaba.

6) Lakukan pengamatan dan penyelidikan di lapangan terhadap gerai-gerai yang

akan menjadi pilihan kita.

7) Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak waralaba

local yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan system waralaba. 8) Bagi kita yang jeli dan memiliki naluri bisnis yang tajam, sebenarnya banyak

potensi usaha yang dapat dikembangkan secara waralaba. Kita dapat membujuk wirausahawan yang sudah berhasil dan berjalan dengan baik serta memiliki prospek usaha yang cerah. Bahkan mungkin kita dapat menjadi penggagas dan menjadi tim pemasaran waralaba baru tersebut. Paling tidak, kita dapat membuka gerai atau cabang untuk usaha tersebut dengan persyaratan yang sangat ringan.

Bidang Usaha dan Jenis-jenis Badan Usaha

Perlu perjuangan dan ketekunan dalam menerjemahkan mimpi besar ke dalam tindakan nyata. Berikut ada beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru adalah.

1. Usaha di bidang makanan atau kuliner 2. Usaha pakaian dan perhiasan

3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal 4. Usaha pendidikan

5. Usaha yang terkait dengan rekreasi

6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha. Jenis usaha yang dapat dimasuki oleh para wirausahawan: Pertanian, Pertambangan, Pabrikasi, Konstruksi, Perdagangan, Jasa Keuangan, Jasa perorangan, Jasa pendidikan, Jasa Transportasi & Jasa Pariwisata.

Setelah menemukan ide, lalu menentukan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Berbagai organisasi bisnis memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah:

(7)

2. Resiko : memperhitungkan resiko yang akan terjadi, semua diarahkan pertimbangan untuk dapat memilih salah satu diantaranya yang paling tepat:

1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perorangan merupakan perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang.

2. Persekutuan

Bentuk legal suatu bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam persekutuan terdapat dua macam kategori, yaitu sekutu umum dan sekutu terbatas.

a. Sekutu umum yaitu sekutu yang terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha.

b. Sekutu terbatas yaitu sekutu yang tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan

usaha.

 Persekutuan (Firma)

Persekutuan (Firma) merupakan persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan satu bisnis

 Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer (CV) merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha.

 Persekutuan Lainnya

 Kartel merupakan persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian

(8)

 Holding Company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara

finasial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. 3. Perseroan

Perseroan merupakan organisasi bisnis yang berbentuk badan hokum, dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya.

4. Koperasi

Referensi

Dokumen terkait

Data kuesioner yang telah kelompok kami ambil kesimulan bahwa siswa kelas IX TKBB SMK N JAWA TENGAH lebih menyukai pembelajaran berupa konsep nyata, berupa gambar, dan mereka

Pengembangan Model Pembelajaran Four-D dengan menggunaan metode Kulsponsi pada mata kuliah Akuntansi Syariah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi bertujuan mengatasi

Nawawi (2001), menyatakan beberapa pengertian pengembangan karier yaitu: (1) pengembangan karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang

The supplementation of lamtoro leaf in the diet based on fermented kumpai grass could increase feed consumption, protein digestion, body weight gain, and. feed

Begitupun halnya di Universitas Indonesia, pelanggaran lalu lintas merupakan masalah yang tidak ada habisnya.Permasalahan lalu lintas di Universitas ini merupakan

(Wan Mohd Nor Wan Daud, 1990) Hal ini dirujuk kepada penggunaan set idea dan kreativiti masyarakat untuk mengkaji sesuatu ilmu dan menterjemahkannya di dalam

Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya. Mereka membuat aturan-aturan yang disetujui bersama. Anak diberi kebebasan

menyediakan Hp dan internet untuk anaknya agar lebih mudah dalam mengerjakan atau mencari tugas yang diberikan oleh guru. Ibu HR juga menyediakan kendaraan