• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANHAJU ‘L ATAMMI FĪ TABWĪBI ‘L CHIKAM SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN TINJAUAN TASAWUF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANHAJU ‘L ATAMMI FĪ TABWĪBI ‘L CHIKAM SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN TINJAUAN TASAWUF"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

MANHAJU

L-

ATAMMI FĪ TABWĪBI ‘

L-CHIKAM:

SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN

TINJAUAN TASAWUF

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

FARIDA HIDAYATI ASNI

C0206022

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

MANHAJU

L-

ATAMMI F TABW BI ‘

L-CHIKAM:

SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN

TINJAUAN TASAWUF

Disusun oleh

FARIDA HIDAYATI ASNI C0206022

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing

Drs. Istadiyantha, M.S. NIP 195410151982111001

Mengetahui

Ketua Jurusan Sastra Indonesia

(3)

commit to user

iii

MANHAJU ‘L

-

ATAMMI F TABW BI ‘L

-CHIKAM:

SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN

TINJAUAN TASAWUF

Disusun oleh

FARIDA HIDAYATI ASNI C0206022

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal 13 Desember 2010

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dra. Chattri S. Widyastuti, M.Hum ……… NIP 196412311994032005

Sekretaris Rianna Wati, S.S. ………

NIP 132317469

Penguji I Drs. Istadiyantha, M.S. ………

NIP 195410151982111001

Penguji II Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag. ………

NIP 196206101989031001

Dekan

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Farida Hidayati Asni NIM : C0206022

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Manhaju ‘l-Atammi fī

Tabwībi ‘l-Chikam: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Tinjauan Tasawuf adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 2010 Yang membuat pernyataan,

(5)

commit to user

v

MOTTO

Dapat mencapai tingkat taraf hidup yang lebih baik, bukanlah suatu keberhasilan semata, melainkan lebih kepeningkatan sebuah tanggung jawab

(Penulis)

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahalanya

tanpa batas. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan

mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.”

(6)

commit to user

vi

Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Ibu dan Bapak, tanpa perjuangan kalian

aku bukan berarti apa-apa 2. Mama Shofiah,

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT., sebaik-baik penolong dunia dan akhirat, yang menguasai segala yang di langit dan di bumi. Limpahan karunia-Nya yang tak terhingga berupa waktu, nafas, kesehatan, dan segala kebaikan senantiasa menaungi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan

Tinjauan Tasawuf. Skripsi ini disusun guna meraih gelar sarjana pada Jurusan Sastra

Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sangat berterima kasih kepada beberapa pihak atas semua doa, bimbingan, dukungan, dan dorongan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Drs. Sudarno, M.A., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan izin serta kemudahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Dra. Chattri S. Widyastuti, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang selalu perhatian dan memberi kemudahan dalam penulisan skripsi ini.

(8)

commit to user

viii

kepada penulis. Terima kasih atas kerelaan waktu yang diluangkan untuk penulis.

5. Drs. Sholeh Dasuki, M.S., selaku Dosen Penelaah skripsi, yang senantiasa memberikan pengarahan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

6. Asep Yudha Wirajaya, S.S., selaku Dosen dalam bidang Filologi yang senantiasa memberikan masukan, pengarahan, dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

7. Rianna Wati, S.S., selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis.

8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan berlangsung.

9. Ibu dan Bapak, yang tak kan letih berjuang dan berdoa untuk segala kebaikan. Penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga, meski sampai kapan pun penulis takkan mampu membalas semua pengorbanan yang telah diberikan.

10.Mama Shofiah, penulis ucapkan terima kasih. Sampai saat ini penulis belum dapat memberikan sesuatu yang berarti selain kata tulus itu.

11.Saudara-saudaraku, yang telah menjadi semangat, motivasi, dan inspirasiku untuk tetap berusaha dan bertahan dalam ketidakmampuan dan kelemahanku. 12.Teman-teman Sastra Indonesia, khususnya teman-teman se-angkatan, terima

kasih untuk semua doa dan dukungannya.

(9)

commit to user

ix

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sastra Indonesia pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, 2010

(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

JUDUL ……….. i

LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii

LEMBAR PENGESAHAN ……….. iii

LEMBAR PERNYATAAN ……….. iv

MOTTO ……… v

PERSEMBAHAN ………. vi

KATA PENGANTAR ……….. vii

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR TABEL ………. xiii

DAFTAR SINGKATAN ……….. xiv

ABSTRAK ……… xv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Pembatasan Masalah ………... 6

C. Perumusan Masalah ………. 7

D. Tujuan Penelitian ………. 7

E. Manfaat Penelitian ……….. 8

F. Sistematika Penulisan ………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PIKIR ………..………..………..…… 11

(11)

commit to user

xi

yang Memiliki Bentuk Analisis Struktur yaitu Struktur

Sastra Kitab ………... 11

2. Tinjauan Pustaka Berdasarkan Penelitian Filologi Terdahulu yang Memiliki Bentuk Analisis Isi Teks yaitu Mengkaji Ajaran Tasawuf yang Terkandung di dalam Teks ……… 13

B. Landasan Teori ……… 17

1. Teori Penyuntingan Teks ……….. 17

a. Inventarisasi Naskah ………... 18

b. Deskripsi Naskah ……… 19

c. Transliterasi Naskah ………... 19

d. Kritik Teks ……….. 20

2. Teori Pengkajian Teks ……….. 20

a. Sastra Kitab ……….... 20

b. Struktur Sastra Kitab ……….. 21

c. Tasawuf ……….. 23

C. Kerangka Pikir ……… 28

BAB III METODE PENELITIAN ………... 30

A. Sumber Data ………... 30

B. Metode Penelitian ………... 30

1. Metode Penyuntingan Teks ……….. 30

2. Metode Pengkajian Teks ……….. 32

a. Metode Struktural ………... 33

b. Metode Analisis Isi ………. 33

(12)

commit to user

xii

1. Tahap Informasi ……… 34

2. Tahap Pencetakan Data ………. 34

D. Teknik Pengolahan Data ………. 34

1. Tahap Deskripsi ……… 35

2. Tahap Analisis ……….. 35

3. Tahap Evaluasi ………. 35

E. Teknik Penarikan Simpulan ………... 35

BAB IV SUNTINGAN TEKS ………. 36

A. Inventarisasi Naskah ……….. 36

B. Deskripsi Naskah ………... 38

C. Ikhtisar Isi Teks ………. 59

D. Kritik Teks ………. 61

E. Suntingan Teks ……….. 73

1. Pedoman Transliterasi ………. 73

2. Transliterasi ………. 79

3. Daftar Kata-kata Sukar ……… 118

BAB V ANALISIS TEKS ……….. 126

A. Analisis Struktur ……… 126

B. Tinjauan Tasawuf ……….. 129

BAB VI PENUTUP ………. 149

A. Simpulan ……… 149

B. Saran ……….. 150

DAFTAR PUSTAKA ……….. 151

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Catchword………. 45

Tabel 2 : Scholia ……….. 47

Tabel 3 : Bentuk Singkatan ………. 55

Tabel 4 : Lakuna ………... 62

Tabel 5 : Adisi ……….. 64

Tabel 6 : Substitusi ………... 65

Tabel 7 : Transposisi ………. 70

Tabel 8 : Ditografi ……….... 70

Tabel 9 : Ketidakkonsistenan ………... 72

Tabel 10 : Konsonan Huruf Arab ………... 78

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR SINGKATAN

br. : baris cm : centimeter h. : halaman

HR : Hadits Riwayat

MATC : Manhaju ’l-Atammi fī Tabwībi ’l-Chikam

No. : nomor QS : Quran Surat

saw. : shallā ‘l-Lāhu ’alaihi wa sallam

(15)

commit to user

xv

ABSTRAK

Farida Hidayati Asni. C0206022. 2010. Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam:

Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Tinjauan Tasawuf. Skripsi: Jurusan Sastra

Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah suntingan teks MATC? (2) Bagaimanakah struktur narasi sastra kitab yang terdapat dalam teks MATC? (3) Bagaimanakah ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks MATC?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyediakan suntingan teks MATC yang baik dan benar. (2) Mendeskripsikan struktur narasi sastra kitab yang terdapat dalam teks MATC. (3) Mengungkapkan ajaran tasawuf yang terdapat dalam teks MATC.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam MATC, yaitu salah satu naskah Melayu koleksi Museum Negeri Banda Aceh. Dalam bentuk foto digitalnya, naskah tersebut tersimpan dalam katalog online Manuskrip-Manuskrip

Peninggalan Aceh dengan nomor inventarisasi naskah 07_01364. Katalog online

tersebut dapat diakses melalui situs internet http://acehms.dl.uni-leipzig.de. Metode penyuntingan teks yang digunakan adalah metode penyuntingan naskah jamak terbatas, sedangkan metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode struktural dan analisis isi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka. Teknik pengolahan data terdiri dari tiga tahap, yaitu deskripsi, analisis, dan evaluasi.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks MATC dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Secara keseluruhan, di dalam suntingan teks MATC terdapat 5 kesalahan salin tulis dan 2 ketidakkonsistenan penulisan. Kelima bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 38 lakuna, 15 adisi, 67 substitusi, 4 transposisi, dan 28 ditografi. (2) Struktur teks yang terdapat dalam teks MATC menunjukkan struktur sastra kitab. Struktur penyajian atau struktur narasi dalam sastra kitab pada umumnya menunjukkan struktur yang tetap, yaitu terdapat pendahuluan, isi, dan penutup. Teks MATC adalah salah satu teks yang ada dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l

-Atammi fī Tabwībi‘l-Chikam. Teks tersebut terdapat pada halaman 1 sampai dengan 47 dari 62 halaman dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l

-Chikam. Di dalam katalog online terdapat keterangan bahwa naskah bunga rampai

Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam memiliki status kelengkapan naskah tidak lengkap. Keterangan tersebut sesuai dengan penjelasan struktur yang terdapat pada teks MATC, yaitu hanya terdapat pendahuluan dan isi, dan tidak ditemukan bagian penutup pada teks tersebut. (3) Ajaran tasawuf yang terkadung dalam teks MATC adalah sebagai berikut. Bābu ‘l-’Ilmi, yaitu bab yang membahas ilmu yang memberi manfaat; Bābu ‘l-’Uzlati wa ‘l-Khumūl, yaitu bab mengenai mengasingkan diri dalam rangka menjauhi kenikmatan duniawi; Bābu ‘l-Faqri wa ‘l-Fāqat, yaitu bab mengenai keadaan fakir dan hajat; Bābun fī Riyādlati ‘n-Nafsi wa ‘t-Tachdzīri ’an

Dasā’isihā yaitu bab mengenai mensucikan nafas serta takut apabila mengotorinya;

Bābu I’tidali ‘l-Khaufi wa ‘r-Rijā’, yaitu bab yang membahas keadaan antara perasaan takut dan harap; dan Bābu Dzikri Khafī ’alā Thā’if wa Sunnatihi ’alā ‘l

(16)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan bangsa besar yang kaya akan berbagai macam warisan budaya. Salah satu wujud warisan budaya Indonesia ada berupa naskah kuna. Naskah kuna memiliki bentuk dan ragam yang bermacam-macam yang keberadaannya tersebar di seluruh Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994:1).

Naskah kuna sebagai peninggalan masa lampau merupakan hasil karya kesusastraan lama yang banyak mengandung berbagai macam informasi. Kandungan yang tersimpan dalam karya-karya tulisan masa lampau pada hakikatnya merupakan suatu budaya yaitu produk dari kegiatan kemanusiaan (Siti Baroroh Baried, et. al., 1994:2).

Naskah kuna merupakan salah satu di antara banyak warisan budaya leluhur yang perlu diselamatkan dan dilestarikan keberadaannya. Studi terhadap naskah kuna dilakukan karena adanya anggapan bahwa teks yang terdapat di dalam naskah terkandung nilai-nilai yang masih relevan dengan kehidupan masa kini (Siti Baroroh Baried, et. al., 1994:1). Selain hal tersebut, penelitian terhadap naskah kuna dapat juga sebagai wujud upaya penyelamatan, pemeliharaan, serta penghargaan terhadap warisan budaya leluhur.

(17)

commit to user

Sambas, Pontianak, Kutai, Jakarta, Makassar, Ternate, Ambon, dan Bima (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994:19). Naskah-naskah tersebut tersimpan di berbagai tempat seperti museum, perpustakaan, maupun rumah-rumah penduduk yang merupakan koleksi pribadi. Saat ini tempat yang paling banyak menyimpan naskah-naskah Melayu adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang terletak di Jalan Salemba Raya, Jakarta.

Salah satu naskah Melayu lama yang dapat dijadikan sumber penelitian adalah naskah bunga rampai dengan nomor inventarisasi naskah 07_01364. Naskah bunga rampai tersebut merupakan salah satu koleksi Museum Negeri Banda Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh 23241. Pada bentuk foto digitalnya, naskah tersebut tersimpan dalam katalog online Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat di http://acehms.dl.uni-leipzig.de (untuk selanjutnya disebut dengan katalog online). Katalog online tersebut adalah hasil kerja sama Universitas Leipzig Jerman dengan Museum Negeri Banda Aceh, Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmy (YPAH), dan Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) Banda Aceh.

Sesuai dengan deskripsi naskah yang terdapat dalam katalog online, naskah bunga rampai tersebut berjudul Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam. Naskah bunga rampai tersebut merupakan salah satu naskah Melayu koleksi Museum Negeri Banda Aceh yang memiliki status kelengkapan tidak lengkap dengan keterangan pada bagian akhir tidak ada.

(18)

commit to user

naskah bunga rampai, yaitu sesuai dengan deskripsi naskah dalam katalog online.

Teks kedua tidak berjudul dengan keterangan hanya terdapat isi saja dan tidak terdapat pendahuluan maupun penutup. Teks ketiga berjudul Masā’ilu ‘l-Hādī

Al-Ikhwānu ‘l-Mubdīn dengan keterangan terdapat pendahuluan, isi, dan tidak terdapat

penutup. Untuk selanjutnya judul teks Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam

disingkat menjadi teks MATC, sedangkan untuk judul naskah bunga rampai tetap disebutkan lengkap Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam.

Penelitian ini menggunakan teks MATC, yaitu salah satu teks yang terdapat dalam naskah bunga rampai yang berjudul sama dengan teks tersebut. Teks MATC secara garis besar berisi tentang teks keagamaan. Di dalamnya terdapat 15 bab yang menjelaskan mengenai ajaran-ajaran tasawuf. Selain itu terdapat pula penjelasan mengenai ajaran Islam pada umumnya.

Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog dapat dinyatakan bahwa teks MATC merupakan teks jamak, yaitu dengan ditemukannya dua judul teks yang sama di dalam katalog online. Teks pertama yaitu teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī

Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisai naskah 07_01364. Teks kedua yaitu

teks MATC dengan nomor inventarisasi naskah 07_00060.

(19)

commit to user

Demikian pula yang terjadi pada kedua naskah Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi

‘l-Chikam. Dalam katalog online, naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī

Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi 07_01364 terdapat tampilan berupa

foto naskah dan deskripsi singkat mengenai naskah, sedangkan naskah Manhaju ‘l

-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi 07_00060 hanya muncul

tampilan deskripsi singkat mengenai naskah dan belum terdapat tampilan mengenai foto naskah.

Penelitian ini tidak menggunakan kedua teks (teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi naskah 07_01364 dan teks MATC dengan nomor inventarisasi naskah 07_00060), tetapi hanya menggunakan satu teks saja, yaitu teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam

dengan nomor inventarisasi naskah 07_01364. Keputusan hanya menggunakan satu teks dengan mengabaikan satu teks yang lain ini disebabkan oleh keterbatasan penulis untuk melacak lebih jauh keberadaan teks MATC dengan nomor 07_00060. Kedua teks merupakan teks-teks Melayu koleksi Museum Negeri Banda Aceh.

Selain menggunakan katalog online, dalam inventarisasi naskah juga digunakan katalog terbitan. Katalog-katalog terbitan yang diteliti antara lain:

Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Amir Sutaarga, et .al., 1972),

Katalog Induk Naskah Nusantara (Behrend, T.E., 1988), Katalog Induk

Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A (Behrend, T.E. dan Titik Pudjiastuti, 1997), Katalog

Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B (Behrend, T.E. dan Titik Pudjiastuti,

(20)

commit to user

Maryam R. Salahuddin dan Mukhlis, 2007), dan Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts in the library of Leiden University and other collections

in the Netherlands Volume One (Wieringa, E.P., 1998). Dari katalog-katalog

tersebut tidak ditemukan naskah yang berjudul Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘

l-Chikam dan hanya ditemukan dalam katalog online.

Penelitian terhadap teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai

Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam didasarkan pada beberapa alasan.

Pertama, perlu adanya kelanjutan dari upaya penyelamatan dan pelestarian naskah

sebagai warisan budaya leluhur. Dewasa ini upaya penyelamatan dan pelestarian naskah telah mengalami kemajuan. Bukti dari kemajuan tersebut adalah dengan adanya naskah yang tersimpan dalam bentuk foto digital atau biasa disebut dengan naskah digital. Penelitian terhadap naskah-naskah kuna dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari upaya penyelamatan dan pelestarian naskah. Dengan dilakukannya penelitian terhadap naskah digital, maka naskah tidak hanya diselamatkan dalam bentuk fisiknya saja, namun juga isi atau kandungan yang terdapat di dalamnya.

Naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam, dalam bentuk foto digitalnya, naskah tersebut tersimpan dalam katalog online

Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat di http://acehms.dl.uni-leipzig.de.

(21)

commit to user

Kedua, teks MATC adalah teks kuna yang bertuliskan huruf Jawi dan

berbahasa Melayu, di samping itu di dalamnya juga digunakan bahasa Arab. Dengan demikian masyarakat Indonesia generasi sekarang masih kesulitan dalam membaca ataupun memahami isi teks. Untuk itu perlu diadakan suntingan dan penelahaan terhadap teks tersebut.

Ketiga, sampai pada saat penelitian ini dilakukan, belum dijumpai hasil

penelitian ataupun penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti lain terhadap teks MATC tersebut. Hal ini diketahui setelah melihat beberapa daftar peneliti terdahulu, di antaranya melalui Direktori Naskah Nusantara dan daftar skripsi di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, dan Universitas Indonesia.

Keempat, dengan dasar sebagai upaya pelestarian dan penyelamatan naskah,

penelitian terhadap naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam

tetap dilakukan meskipun naskah tersebut dalam kondisi tidak lengkap.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teks MATC merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang pantas dilestarikan dan diselamatkan dari kepunahan. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan mengadakan penelitian terhadap teks tersebut. Penelitian dilakukan dalam rangka menyajikan teks dalam bentuk suntingan dengan tujuan agar lebih mudah dipahami dan diambil manfaatnya. Pada akhirnya penelitian ini diberi judul Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi

‘l-Chikam: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Tinjauan Tasawuf.

B. Pembatasan Masalah

(22)

commit to user

dan terarah pada inti permasalahan yang ada. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.

1. Penyuntingan teks MATC, meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, dan suntingan teks.

2. Analisis struktur narasi sastra kitab yang terdapat dalam teks MATC. 3. Tinjauan mengenai ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks MATC.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah disebutkan, maka perumusan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah suntingan teks MATC?

2. Bagaimanakah struktur narasi sastra kitab yang terdapat dalam teks MATC? 3. Bagaimanakah ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks MATC?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berhubungan dengan maksud yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(23)

commit to user

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari suatu penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat, baik manfaat teoretis maupun praktis. Manfaat suatu penelitian biasanya dikaitkan dengan manfaat bagi masyarakat dan pembangunan bangsa, manfaat bagi pengembangan ilmu, dan manfaat bagi pengembangan metode penelitian (Sangidu, 2004:104–105).

Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memperkaya hasil-hasil penelitian bidang sastra khususnya dalam bidang filologi.

2. Sebagai pembuka jalan dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain, baik di bidang filologi, ilmu agama Islam, maupun ilmu yang lain.

3. Mengetahui struktur narasi sastra kitab dan ajaran tasawuf yang terdapat dalam teks MATC.

Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai wujud pelestarian dan penyelamatan warisan budaya leluhur yang berupa naskah lama.

2. Memperkenalkan keberadaan teks MATC sebagai salah satu hasil karya sastra lama yang sarat dengan nilai ajaran agama Islam.

F. Sistematika Penulisan

(24)

commit to user

Bab I pendahuluan. Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah;

pembatasan masalah yang meliputi suntingan teks, analisis struktur narasi sastra

kitab, dan tinjauan tasawuf; perumusan masalah yang disusun berdasarkan latar

belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah disebutkan, yaitu

bagaimanakah suntingan teks MATC, bagaimanakah struktur narasi sastra kitab

yang terdapat dalam teks MATC, dan bagaimanakah ajaran tasawuf yang

terkandung dalam teks MATC; tujuan penelitian; manfaat penelitian; dan

sistematika penelitian.

Bab II landasan teori. Teori-teori yang dikemukakan meliputi teori

penyuntingan teks dan teori pengkajian teks. Teori penyuntingan teks terdiri dari

inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi, dan kritik teks. Teori pengkajian

teks terdiri dari sastra kitab, struktur sastra kitab, dan tasawuf. Selain

mengemukakan teori-teori yang digunakan dalam penelitian, pada subbab paling

akhir terdapat kerangka pikir. Kerangka pikir berfungsi memberikan gambaran

mengenai urutan langkah kerja yang ditempuh dalam sebuah penelitian.

Bab III metode penelitian. Bab ini berisi mengenai metode penelitian yang

digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Metode

penelitian terdiri dari sumber penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, dan teknik penarikan simpulan.

Bab IV suntingan teks. Bab ini berisi mengenai langkah-langkah yang terdapat

dalam suntingan teks. Langkah-langkah tersebut meliputi inventarisasi naskah,

(25)

commit to user

Bab V analisis teks. Bab ini berisi mengenai analisis teks. Anaisis teks dalam penelitian ini meliputi analisis struktur yang berupa struktur narasi sastra kitab dan tinjauan ajaran tasawuf yang terkandung di dalam teks.

(26)

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,

DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Ada dua macam tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama, tinjauan pustaka berdasarkan penelitian filologi terdahulu yang memiliki bentuk analisis struktur yang sama yaitu struktur sastra kitab dan yang kedua berdasarkan penelitian filologi terdahulu yang memiliki bentuk analisis isi teks yang sama yaitu mengkaji mengenai ajaran tasawuf yang terkandung di dalam teks.

1. Tinjauan Pustaka Berdasarkan Penelitian Filologi Terdahulu yang

Memiliki Bentuk Analisis Struktur yaitu Struktur Sastra Kitab

Teks MATC merupakan salah satu karya sastra Melayu klasik yang termasuk dalam ranah sastra kitab. Struktur teks sastra kitab pada umumnya menunjukkan struktur yang tetap, yaitu terdapat pendahuluan, isi, dan penutup. Di antara penelitian terdahulu yang menggunakan teks yang memiliki struktur sastra kitab sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut.

a. Teks Risalah dengan judul penelitian Risalah: Suntingan Teks, Analisis

Struktur, Isi, dan Fungsi. Penelitian tersebut dikerjakan oleh M. Abidin

Raharjo guna mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

b. Teks Targhib Al- milin dengan judul penelitian Targhib Al- milin:

(27)

commit to user

Widya Astuti guna mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

c. Teks Tarjumānu Al-Musthafīdi Min Al-’Arabiyyati Li Adabi Az-Zikri ’alā Ath-Tharīqati Al-Khalwātiyyah dengan judul penelitian Tarjumānu Al

-Musthafīdi Min Al-’Arabiyyati Li Adabi Az-Zikri ’alā Ath-Tharīqati Al

-Khalwātiyyah: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Ajaran Tarekat

Khalwatiyah. Penelitian tersebut dikerjakan oleh Herlian Ardivianti guna

mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

d. Teks Tanbīhu ‘l-Ikhwān fī ‘sy-Syurūthi wa ‘l-Arkān dengan judul penelitian

Tanbīhu ‘l-Ikhwān fī ‘sy-Syurūthi wa ‘l-Arkān: Suntingan Teks dan

Pendekatan Resepsi. Penelitian tersebut dikerjakan oleh Suci Antari guna

mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

e. Teks Syamsu ‘l-Ma’rifah ilā Hadlrati ‘sy-Syarī’ah dengan judul penelitian

Syamsu ‘l-Ma’rifah ilā Hadlrati ‘sy-Syarī’ah: Suntingan Teks, Analisis

Struktur, dan Isi. Penelitian tersebut dikerjakan oleh Nurul Amalia Viliasari

guna mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

f. Teks Mawa’izhu ‘l-Badi’ dengan judul penelitian Mawa’izhu ‘l-Badi’:

Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Ajaran Agama. Penelitian tersebut

(28)

commit to user

g. Teks Talkhīshu ‘l-Falākhi fi Bayāni Akhkāmi ‘th-Thalāqi wa ‘n-Nikākh

dengan judul penelitian Talkhīshu ‘l-Falākhi fi Bayāni Akhkāmi ‘th-Thalāqi

wa ‘n-Nikākh: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi Ajaran Fikih.

Penelitian tersebut dikerjakan oleh Yuliyanti Astutik guna mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. h. Teks Kitab Murabba’ dengan judul penelitian Kitab Murabba’: Suntingan

Teks, Analisis Struktur, dan Ajaran Fikih. Penelitian tersebut dikerjakan oleh

Siti Sarah Nurhasanah guna mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Tinjauan Pustaka Berdasarkan Penelitian Filologi Terdahulu yang

Memiliki Bentuk Analisis Isi Teks yaitu Mengkaji Ajaran Tasawuf yang

Terkandung di dalam Teks

Teks MATC merupakan naskah yang di dalamnya banyak mengandung ajaran tasawuf. Penelitian terhadap terhadap teks MATC dilakukan dalam rangka menyajikan teks MATC ke dalam bentuk suntingan, kemudian menganalisis isi teks tersebut berdasarkan tinjauan tasawuf. Berikut ini garis besar ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks MATC.

a. Penjelasan mengenai ilmu yang memberi manfaat.

b. Penjelasan mengenai mengasingkan diri dalam rangka menjauhi kenikmatan duniawi.

c. Penjelasan mengenai keadaan fakir dan hajat.

d. Penjelasan mengenai mensucikan nafas serta takut apabila mengotorinya. e. Penjelasan mengenai perasaan takut dan harap.

(29)

commit to user

Sebagai dasar tinjauan pustaka, berikut penelitian filologi terdahulu terhadap teks Melayu yang memiliki bentuk analisis yang sama dengan penelitian ini yaitu mengkaji mengenai ajaran tasawuf yang terkandung di dalam teks.

a. Teks Bayan Asy-Syahadat dengan judul penelitian Suntingan Teks, Konsep

Syahadat, dan Ajaran Tasawuf dalam Bayan Asy-Syahadat. Teks tersebut

diteliti oleh Novita Ratna Wulandari guna mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Ajaran tasawuf yang terkandung di dalam teks Bayan Asy-Syahadat di antaranya sebagai berikut.

1) Tahap-tahap pelaksanaan tasawuf meliputi syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2) Konsepsi syahadat dalam ajaran martabat tujuh.

3) Di dalam ekspresi pendekatan terhadap Tuhan, masih terdapatnya perbedaan esensi antara hamba dengan Tuhan.

b. Teks Risālah Tabyin Ath-Tharīq ilā ‘l-Lāhi Ta’ālā karya Ali Al-Muttaqi

dengan judul penelitian Risālah Tabyin Ath-Tharīq ilā ‘l-Lāhi Ta’ālā karya

Ali Al-Muttaqi: Suntingan Teks dan Tinjauan Tasawuf. Teks tersebut diteliti

oleh Siti Fathilah Nur Hidayati dalam rangka untuk mendapatkan gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Secara keseluruhan, ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks Risālah

Tabyin Ath-Tharīq ilā ‘l-Lāhi Ta’ālā karya Ali Al-Muttaqi adalah penjelasan

mengenai jalan untuk mengenal Tuhan ditempuh dengan mengamalkan zikir

(30)

commit to user

zikir lā ilāha illa ‘l-Lāh di antaranya adalah selamat di dunia dan di akhirat, dijauhkan dari api neraka, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

c. Teks Akhlaqul Mahmudah dengan judul penelitian Akhlaqul Mahmudah:

Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi Ajaran Tasawuf. Teks tersebut

diteliti oleh Fatmawati guna meraih gelar sarjananya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks Akhlaqul Mahmudah di antaranya sebagai berikut.

1) Zikir kepada Allah SWT.

2) Perintah untuk beribadah hanya kepada Allah SWT. dan tidak boleh berputus asa.

3) Larangan kufur terhadap nikmat Allah SWT.

4) Membelanjakan rizki yang diberikan Allah SWT. dengan sebaik-baiknya. 5) Janganlah melihat hal yang gaib selain Allah SWT.

d. Teks Syattariyah dengan judul penelitian Syattariyah: Suntingan Teks dan

Analisis Fungsi. Teks Syattariyah diteliti oleh Istadiyantha guna meraih gelar

Magister di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berikut ajaran tasawuf yang terdapat dalam teks Syattariyah.

1) Penjelasan tentang proses terjadinya alam, hakikat alam, dan hakikat Tuhan.

2) Penjelasan tentang empat martabat tauhid yaitu: tauhid Ulūhiyyah, Afal,

Sifat, dan Dzāt.

(31)

commit to user

5) Tata cara pelaksanaan zikir.

6) Asal-usul diperolehnya amalan zikir.

7) Hubungan zikir dengan makrifat Tanzih dan Tasybih. 8) Hubungan tarekat Syattariyah dan Qadiriyah.

e. Teks Fathu ‘L-Mubīn ’alā ‘L-Mulhidīn dengan judul penelitian Fathu ‘L

-Mubīn ’alā ‘L-Mulhidīn: Suntingan Naskah dan Tinjauan Reseptif. Teks

Fathu ‘L-Mubīn ’alā ‘L-Mulhidīn diteliti oleh Sawu guna meraih gelar

Magister di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berikut isi yang terdapat di dalam teks Fathu ‘L-Mubīn ’alā ‘L-Mulhidīn

terkait dengan ajaran tasawuf.

1) Sanggahan terhadap dalil-dalil Wujudiyah, yaitu dalil-dalil yang berupa ayat mutasyabihat dan dalil-dalil yang berupa hadis mutasyabihat.

2) Hujjah penyanggahan terhadap faham Mujassimah dan Musyabbihah. 3) Makna beberapa istilah dan kekeliruan pemahaman terhadap istilah

Wahdatu ‘l-Wujūd Ibn ’Arabi.

4) Makna dzat, nafsu, ’ain, wujud, hakikat, dansyai’.

5) Kekeliruan pemahaman istilah Wahdatu ‘l-WujūdIbn ’Arabi.

6) Masalah Syathhiyat (ucapan orang sufi), terdiri dari: pengertian

Syathhiyat, bantahan terhadap Syathhiyat, dan hukum Syathhiyat.

7) Fatwa ulama tentang Wujudiyah yang murtad dan izindīq.

(32)

commit to user

belum pernah dilakukan sebelumnya. Bila dilihat dari segi bentuk analisis struktur teks dan analisis isi teks, penelitian terhadap teks MATC memang bukanlah untuk yang pertama kalinya. Namun pada dasarnya penelitian terhadap teks MATC dikatakan belum pernah dilakukan sebelumnya dikarenakan dari segi objek penelitiannya merupakan objek yang baru dalam penelitian filologi, yaitu meneliti teks MATC.

B. Landasan Teori

Landasan teori dalam sebuah penelitian dimanfaatkan sebagai tuntunan kerja untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi (Sangidu, 2004:105). Teori adalah pernyataan tentang hakikat suatu kenyataan atau fakta. Teori juga diartikan sebagai hubungan antara kenyataan atau fakta tersebut dengan kenyataan atau fakta yang lain dan kebenaran pernyataan tersebut telah diuji melalui metode serta prosedur tertentu (Heddy Shri Ahimsa-Putra, 2005:2).

Penelitian ini menggunakan beberapa teori yang terbagi dalam dua macam, yaitu teori penyuntingan teks dan teori pengkajian teks. Teori penyuntingan teks adalah teori yang digunakan dalam menyunting sebuah teks dan teori pengkajian teks adalah teori yang digunakan dalam mengkaji isi teks.

1. Teori Penyuntingan Teks

(33)

commit to user

Sudardi, 2003:7). Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghasilkan sebuah suntingan teks.

a. Inventarisasi Naskah

Inventarisasi naskah adalah usaha dalam melacak keberadaan naskah yang akan dijadikan sumber penelitian. Hal ini dapat dilakukan setelah memperoleh informasi tentang sejumlah naskah dari keseluruhan katalog yang ada. Setelah mendapatkan informasi mengenai sejumlah naskah, langkah penelitian selanjutnya ialah melakukan pencarian terhadap naskah berdasarkan informasi yang telah diperoleh. Ada tiga cara yang dapat ditempuh dalam melakukan pencarian naskah. Tiga cara tersebut yaitu sebagai berikut.

1) Pencarian Naskah di Lapangan

Pencarian naskah ini dilakukan langsung di masyarakat dengan cara mendatangi orang-orang yang diduga menyimpan naskah-naskah yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2) Pencarian Naskah Melalui Katalog

Naskah yang terdaftar dalam katalog naskah adalah naskah-naskah yang dimiliki oleh suatu museum atau lembaga lain. Pencarian naskah melalui katalog dilakukan dengan cara melihat judul dan keterangan-keterangan yang ada di dalam katalog.

3) Artikel-artikel Tentang Naskah

(34)

commit to user

perlu juga dilengkapi dengan pembacaan sejumlah artikel tentang penemuan dan informasi tentang naskah (Bani Sudardi, 2003:44–47). b. Deskripsi Naskah

Langkah selanjutnya setelah berhasil menentukan naskah yang akan dijadikan sumber penelitian adalah pendeskripsian naskah. Deskripsi naskah adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menggambarkan seluk-beluk mengenai naskah yang akan diteliti. Semua naskah dideskripsikan dengan pola yang sama, yaitu nomor naskah, ukuran naskah, keadaan naskah, tulisan naskah, bahasa naskah, kolofon, dan garis besar isi teks (Edwar Djamaris, 2002:11). Hal-hal yang dideskripsikan dapat bertambah atau berkurang sesuai dengan kondisi naskah yang diteliti.

c. Transliterasi

Di dalam pengkajian filologi terdapat tahapan yang disebut transliterasi. Transliterasi yaitu penggantian jenis aksara (yang pada umumnya sudah kurang dikenal) dengan aksara dari abjad yang lain (yang dikenal dengan baik). Sebuah teks lama dibuat transliterasinya karena aksara yang digunakan di dalam teks lama sudah semakin asing bagi orang-orang generasi sekarang, sedangkan teks itu sendiri dianggap masih relevan dan penting untuk dilestarikan (Panuti Sudjiman, 1995:99). Edwar Djamaris (2002:19) mengartikan transliterasi sebagai penggantian atau pengalihan huruf demi huruf dari abjad satu ke abjad yang lain.

(35)

commit to user

yang ditulis dengan huruf Latin ejaan lama diubah ke ejaan baru yang berlaku sekarang. Transkripsi juga diartikan pengalihan teks lisan ke dalam teks tertulis (Edwar Djamaris, 2002:19).

Ada dua tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang filolog dalam melakukan transliterasi. Pertama, menjaga kemurnian bahasa lama dalam naskah khususnya penulisan kata dan yang kedua, menyajikan teks sesuai dengan pedoman ejaan yang berlaku sekarang, khususnya teks yang tidak menunjukkan ciri bahasa lama yang dikemukakan dalam tugas pokok pertama (Edwar Djamaris, 2002:19–20).

d. Kritik Teks

Langkah berikutnya setelah tahap transliterasi adalah melakukan kritik teks. Kata ‘kritik’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu krites yang berarti ‘seorang hakim’, krinein berarti ‘menghakimi’, dan kriterion berarti ‘dasar

penghakiman’. Kritik teks memiliki makna yaitu memberikan evaluasi terhadap teks, meneliti dan menempatkan teks pada tempatnya yang tepat. Kegiatan kritik teks bertujuan untuk menghasilkan teks yang sedekat-dekatnya dengan teks aslinya (Siti Baroroh Baried, et. al., 1994:61). Kritik teks dalam penelitian filologi dilakukan dengan cara menentukan teks-teks sesuai dengan urutan umur teks sehingga tersusun perkembangan teks dari masa ke masa (Bani Sudardi, 2003:82).

2. Teori Pengkajian Teks

a. Sastra Kitab

(36)

commit to user

mengartikan sastra kitab sebagai sastra yang memuat kajian tentang Al-Quran, tafsir, tajwid, rukun Islam, usuludin, fikih, ilmu tasawuf, tarikat, zikir, rawatib, doa, jimat, risalah, wasiat, dan kitab tib (obat-obatan). Menurut Siti Baroroh Baried (dalam Sulastin Sutrisno, et. al., 1985:291), sastra kitab adalah sastra tasawuf yang berkembang di Aceh pada abad ke-17.

Sastra kitab merupakan sastra yang mengemukakan ajaran Islam yang bersumber pada ilmu fikih, tasawuf, ilmu kalam, dan tarikh serta riwayat tokoh-tokoh historis (Siti Chamamah Soeratno, 1982:149). Dalam penciptaannya, sastra kitab memiliki tujuan untuk menanamkan ajaran akidah Islam, menguatkan iman, dan meluruskan ajaran yang sesat (Siti Chamamah Soeratno, 1982:150).

Di Indonesia, sastra kitab merupakan sastra yang memiliki corak khusus dan tersebar luas bersama penyebaran ajaran Islam. Berdasarkan jenis sastranya, sastra kitab ada yang berbentuk puisi dan ada yang berbentuk prosa. Keduanya mempunyai bentuk formal dan struktur yang berbeda. Dalam Sastra Melayu, sastra kitab dalam bentuk puisi ditulis dalam bentuk syair dan sastra kitab yang berbentuk prosa memiliki konvensi sendiri yang terlihat dalam strukturnya (Siti Chamamah Soeratno, 1982:150–151).

b. Struktur Sastra Kitab

(37)

commit to user

struktur di sini adalah struktur narasi, bukan struktur norma-norma yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Rene Wellek, yaitu bahwa karya sastra merupakan struktur norma-norma (1976:150–151 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:151).

Struktur narasi sastra kitab adalah struktur penyajian teks, sama halnya dengan struktur penceritaan dalam sastra fiksi yang berupa plot atau alur. Alur adalah struktur penceritaan (Wellek, 1976:216 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:152). Struktur narasi atau disebut juga dengan struktur penyajian, dalam sastra kitab pada umumnya menunjukkan struktur yang tetap. Struktur tersebut tampak pada pembagian sebagai berikut.

I. Pendahuluan

A. 1. Doa dan seruan

2. Ajaran taqwa bagi pembaca

3. Selawat kepada Nabi Muhammad saw. B. Kata wa ba’du.

C. Kepengarangan 1. Nama pengarang

2. Motivasi penulisan karangan 3. Judul karangan

Dalam pendahuluan, teks ditulis dalam bahasa Arab dan diterjemahkan secara interlinier.

II. Isi

(38)

commit to user

III. Penutup

A. 1. Doa penutup kepada Tuhan Allah SWT. dalam bahasa Arab yang diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu.

2. Selawat kepada Nabi beserta keluarganya dalam bahasa Arab. B. Kata tammat

(Siti Chamamah Soeratno, 1982:209–210). c. Tasawuf

1) Pengertian Tasawuf

Secara etimologis, tasawuf diperkirakan berasal dari berbagai kata di antaranya: Ibnu Shauf, shufah, shafa, sophia, shuffah, dan shuf. Adapun arti kata-kata tersebut adalah sebagai berikut. Ibnu Shauf adalah gelar yang diberikan terhadap seorang Arab saleh yang selalu mengasingkan diri di dekat Ka’bah dengan tujuan mendekatkan diri

(39)

commit to user

Istilah tasawuf diartikan sebagai suatu usaha pendekatan diri kepada Allah secara bersungguh-sungguh berdasarkan Al-Quran dan Hadits. Cara pendekatan yang ditempuh adalah dengan membersihkan diri dari segala dosa dan perbuatan tercela, serta menghiasi perbuatannya itu dengan budi pekerti yang terpuji (Istadiyantha, 2002:398).

2) Macam-macam Aliran Tasawuf

Secara garis besar, aliran tasawuf dibagi menjadi dua macam. a) Aliran Wahdatu ’l-Wujud

Wahdatu ’l-Wujud adalah suatu aliran tasawuf yang memandang bahwa manusia itu berasal dari Tuhan dan dapat bersatu atau mencapai penghayatan kesatuan dengan Tuhan (Simuh, 1985:72; Asjwadie Sjukur, 1978:58 dalam Istadiyantha, 2002:398). Wahdatu

’l-Wujud berarti kesatuan wujud, kesatuan semesta. Alam dan Allah

adalah dua bentuk dalam satu hakikat, satu substansi, yakni zat Allah SWT (Asmaran As., 2002:402).

b) Aliran Wahdatu ’sy-Syuhud

Wahdatu ’sy-Syuhud adalah suatu aliran tasawuf yang masih

mempertahankan adanya perbedaan yang esensial antara manusia sebagai makhluk dan Tuhan sebagai pencipta makhluk (Simuh, 1985:72; Asjwadie Sjukur, 1978:58 dalam Istadiyantha, 2002:399).

Wahdatu ’sy-Syuhud berarti kesatuan penyaksian, yakni penyaksian

(40)

commit to user

3) Isi Pokok Ajaran Tasawuf a) Tasawuf Akhlaki

Pada tahap awal memasuki kehidupan tasawuf, seorang murid diharuskan melakukan amalan dan latihan kerohanian yang cukup berat. Tujuannya adalah untuk menguasai hawa nafsu dalam rangka pembersihan jiwa untuk dapat berada di hadirat Allah (Asmaran As., 2002:68). Tindakan manusia yang sering dikendalikan oleh hawa nafsu dalam mengejar kehidupan duniawi merupakan tabir penghalang antara manusia dan Tuhan. Sebagai usaha menyingkap tabir yang membatasi manusia dengan Tuhan, ahli tasawuf membuat suatu sistem ajaran yang tersusun atas tiga tingkat. Sistem tersebut terdiri dari takhalli, tahalli, dan tajalli (Asmaran As., 2002:68).

Takhalli berarti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela. Di

antara sifat-sifat tercela yang mengotori hati manusia ialah dengki, rasa mendongkol, buruk sangka, sombong, membanggakan diri, pamer, kikir, dan pemarah. Takhalli juga berarti mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap kelezatan hidup duniawi. Tahalli

(41)

commit to user

materi yang telah dilalui pada fase tahalli. Tajalli berarti terungkapnya nur gaib untuk hati (Asmaran As., 2002:68–73).

Apabila jiwa telah terisi dengan sifat-sifat yang mulia dan organ-organ tubuh sudah terbiasa melakukan amal saleh dan perbuatan luhur, maka untuk selanjutnya agar hasil yang sudah diperoleh itu tidak berkurang, maka diperlukan penghayatan rasa ketuhanan. Untuk melestarikan dan memperdalam rasa ketuhanan, ada beberapa cara yang diajarkan kaum sufi, antara lain: munajat;

muraqabah dan muhasabah; memperbanyak wirid dan zikir;

mengingat mati; dan tafakkur (Asmaran As., 2002:76–90). b) Tasawuf Amali

Tasawuf amali merupakan lanjutan dari tasawuf akhlaki, karena seseorang tidak bisa dekat dengan Tuhan dengan amalan yang ia kerjakan sebelum ia membersihkan jiwanya. Jiwa yang bersih merupakan syarat utama untuk bisa kembali kepada Tuhan. Ada beberapa istilah yang merupakan tahapan pelaksanaan ajaran tasawuf sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Pelaksanaan ajaran tasawuf dilaksanakan melalui empat tahap yaitu syariat, tariqat, hakikat, dan makrifat (Asmaran As., 2002:95–104).

4) Tahapan dalam Pelaksanaan Ajaran Tasawuf

(42)

commit to user

a) Syariat

Syariat adalah peraturan yang ditetapkan Tuhan bagi manusia berupa hukum-hukum yang disampaikan oleh rasul-Nya. Peraturan yang berupa hukum tersebut berhubungan dengan keyakinan, ibadah, dan muamalah (Hassan Shadily, 1984:3405 dalam Istadiyantha, 2002:401).

b) Tarekat

Tarekat berarti jalan, cara, atau aliran tertentu (Al-Yasul’i, 1956:465 dalam Istadiyantha, 2002:402). Selain itu menurut Lembaga Ilmiah Metafisika dan Tasauf Islam, tarekat adalah jalan atau cara pelaksanaan teknis untuk mendekat kepada Tuhan dengan pimpinan seorang guru atau mursyid (1985:21 dalam Istadiyantha, 2002:402). Mursyid adalah orang yang memiliki hubungan silsilah dengan guru-guru sebelumnya hingga sampai kepada Nabi Muhammad saw. Pengertian silsilah di sini bukan berarti silsilah yang menunjukkan hubungan keturunan tetapi menunjukkan kepada hubungan penurunan ilmu tarekat dari satu guru kepada guru tarekat yang lain (Istadiyantha, 2002: 402)

c) Hakikat

Hakikat berasal dari istilah Arab haqiqatun yang berarti ‘kebenaran’. Selain itu dapat pula dihubungkan dengan kata haq yang juga berarti ‘kebenaran’ dan ’l-Haqq berarti ‘Tuhan’. Hakikat

(43)

commit to user

d) Makrifat

Makrifat dapat dihubungkan dengan kata Arab ma’rifatun yang berarti ‘pengetahuan’, ‘pengenalan’. Arif artinya ‘orang yang

mengetahui’, ‘yang mengenal’ (Marbawy, 1935:17 dalam

Istadiyantha, 2002:403). Makrifat dalam konsep tasawuf diartikan sebagai pengenalan tentang kemahabesaran Tuhan dengan penghayatan batin melalui kesungguhan dalam peribadatan (Istadiyantha, 2002:403).

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir berisi gambaran mengenai urutan langkah kerja yang ditempuh dalam sebuah penelitian. Urutan langkah kerja dalam penelitian ini secara garis besar telah digambarkan melalui bagan kerangka pikir di atas. Berikut penjelasan

Teks MATC

Suntingan Teks MATC Analisis Struktur Teks Analisis Isi Teks

1. Inventarisasi Naskah

2. Deskripsi Naskah

3. Ikhtisar isi teks

4. Kritik Teks

5. Suntingan Teks

Struktur Narasi Sastra Kitab Teks MATC

Menyajikan suntingan teks MATC yang baik dan benar, mendeskripsikan struktur narasi sastra kitab

teks MATC, dan mengungkapkan ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks MATC

(44)

commit to user

(45)

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah teks Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘

l-Chikam (MATC). Teks tersebut adalah salah satu teks yang terdapat dalam naskah

bunga rampai yang berjudul sama, yaitu naskah Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘

l-Chikam. Naskah bunga rampai tersebut merupakan salah satu naskah koleksi

Museum Negeri Banda Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh 23241. Pada bentuk foto digitalnya, naskah tersebut tersimpan dalam katalog online Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat di http://acehms.dl.uni-leipzig.de (sebelumnya telah disebut dengan ‘katalog online’).

B. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Metode Penyuntingan Teks

(46)

commit to user

Pada katalog online terdapat bagian-bagian yang menampilkan keterangan mengenai naskah. Keterangan tersebut berupa foto naskah dan deskripsi singkat mengenai naskah. Sampai pada saat penelitian ini dilakukan, proses pengunggahan katalog online Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh belum selesai. Akibatnya banyak judul naskah yang ditampilkan dalam katalog online

belum memiliki keterangan yang lengkap.

Dalam katalog online, naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi

‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi 07_01364 terdapat tampilan berupa foto

naskah dan deskripsi singkat mengenai naskah, sedangkan naskah Manhaju ‘l

-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi 07_00060 hanya

muncul tampilan deskripsi singkat mengenai naskah dan belum terdapat tampilan mengenai foto naskah.

Meskipun teks MATC merupakan teks jamak, namun dalam penelitian ini hanya menggunakan satu teks saja yaitu teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai dengan nomor inventarisasi naskah 07_01364. Hal ini dilakukan karena keterbatasan penulis untuk melacak lebih jauh keberadaan teks MATC yang bernomor inventarisasi naskah 07_00060. Kedua naskah tersebut merupakan naskah-naskah koleksi Museum Negeri Banda Aceh.

(47)

commit to user

jamak dari teks tersebut. Oleh karena teks dianggap tunggal, maka penelitian dengan menggunakan metode penyuntingan teks jamak terbatas pada dasarnya memiliki cara kerja yang sama dengan metode penelitian teks tunggal, yaitu metode standar. Metode standar yaitu metode suntingan yang menyajikan suntingan teks dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakkonsistenan. Dalam menyunting, teks disesuaikan dengan ejaan yang baku atau sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam teks diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik (Bani Sudardi, 2003:60).

Metode penyuntingan teks jamak terbatas memang belum lazim digunakan. Namun atas saran pembimbing, penelitian teks jamak dengan menggunakan metode tersebut dapat dilakukan dengan dasar keterbatasan peneliti dalam melacak jamak dari teks yang hendak diteliti. Seandainya jamak dari teks dapat terkumpul semua maka seharusnya metode yang digunakan sesuai dengan kondisi teks. Contohnya: penelitian teks jamak menggunakan metode landasan apabila terdapat satu teks yang memiliki kualitas paling unggul atau menggunakan metode gabungan apabila di antara teks tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar.

2. Metode Pengkajian Teks

Di dalam pengkajian teks, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu metode kualitatif yang berisifat deskriptif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang datanya berupa data tertulis atau lisan. Untuk mendukung metode ini digunakan pula beberapa metode sebagai berikut.

(48)

commit to user

a. Metode Struktural

Sastra kitab sebagai kelompok karya sastra Melayu yang pada umumnya mengungkapkan ajaran agama memiliki ragam penulisan tersendiri. Siti Chamamah (1982:152) menyebutkan bahwa sastra kitab mempunyai sifat-sifat khusus lain yang tampak dalam struktur penceritaan dan pemakaian bahasa. Struktur penceritaan dalam sastra kitab disebut sebagai struktur narasi atau struktur penyajian.

Struktur narasi sastra kitab adalah struktur penyajian teks, sama halnya dengan struktur penceritaan dalam sastra fiksi yang berupa plot atau alur. (Siti Chamamah Soeratno, 1982:152). Dalam penelitian ini, metode struktur sastra kitab dilakukan dengan cara mengungkapkan struktur narasi yang terdapat pada teks MATC.

b. Metode Analisis Isi

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh secara kualitatif. Untuk mengungkapkan isi naskah, penelitian ini menggunakan analisis isi atau content. Menurut Suwardi Endraswara (2003:160) analisis isi digunakan apabila peneliti hendak mengungkap, memahami, dan menangkap pesan yang terkandung dalam sebuah karya. Dalam penelitian ini, metode analisis isi dilakukan dengan cara mengungkap isi atau pesan yang terkandung dalam teks MATC. Isi atau pesan tersebut merupakan kandungan ajaran tasawuf yang terdapat di dalamnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

(49)

commit to user

memperoleh data (Edi Subroto, 2007:42). Untuk memperoleh teks MATC dilakukan beberapa tahap yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Informasi

Pada tahap ini penulis berusaha mendapatkan informasi mengenai naskah yang akan dijadikan sumber penelitian. Informasi ini diperoleh dari katalog

online Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat di

http://acehms.dl.uni-leipzig.de.

2. Tahap Pencetakan Data

Teknik berikutnya adalah teknik pencetakan data. Teknik pencetakan data yaitu teknik pencetakan naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l

-Chikam yang masih berbentuk digital. Pada tahap ini akan dihasikan naskah

yang sudah dicetak yaitu dalam bentuk lembar cetakan. Teknik ini dilakukan untuk memudahkan penelitian naskah terutama pada saat penyuntingan teks.

Sebelum melakukan proses pencetakan, terlebih dahulu dilakukan pengunduhan data. Pengunduhan data dilakukan untuk mendapatkan naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam yang masih berbentuk digital. Dengan mengakses alamat http://acehms.dl.uni-leipzig.de maka akan muncul katalog online Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh. Di dalam katalog online tersebut akan dijumpai naskah MATC dengan nomor inventarisasi naskah 07_01364.

D. Teknik Pengolahan Data

(50)

commit to user

1. Tahap Deskripsi

Tahap pertama dalam pengolahan data adalah tahap deskripsi. Tahap ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan data penelitian yaitu teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam. Naskah bunga rampai yang memuat teks MATC tersebut dideskripsikan untuk memberi gambaran serinci mungkin tentang seluk-beluk naskah.

2. Tahap Analisis

Tahap berikutnya setelah data dideskripsikan adalah tahap analisis. Pada tahap ini data dikaji secara ilmiah berdasarkan acuan ilmiah yang disesuaikan dengan pokok permasalahan. Tahap ini merupakan tahap untuk memecahkan permasalahan, yaitu untuk mengetahui suntingan teks MATC, struktur narasi sastra kitab yang terdapat dalam dalam teks MATC, dan ajaran tasawuf yang terkandung dalam teks MATC.

3. Tahap Evaluasi

Tahap terakhir yang harus dilakukan adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali keseluruhan hasil penelitian dengan cermat. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap keseluruhan hasil penelitian, diharapkan akan diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

E. Teknik Penarikan Simpulan

(51)

commit to user

36

BAB IV

SUNTINGAN TEKS

A. Inventarisasi Naskah

Langkah kerja dalam penyuntingan teks diawali dengan inventarisasi naskah. Inventarisasi naskah adalah mengumpulkan informasi mengenai naskah yang akan dijadikan sumber penelitian. Dalam penelitian ini inventarisasi naskah dilakukan dengan studi katalog, yaitu mengumpulkan informasi mengenai naskah yang akan diteliti melalui katalog naskah. Katalog yang digunakan adalah katalog-katalog naskah yang menyajikan informasi tentang keberadaan naskah Melayu.

Ada dua macam katalog yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu katalog

online dan katalog terbitan. Katalog online adalah katalog yang memuat judul-judul

naskah beserta keterangan lainnya yang tersimpan dalam situs resmi di internet. Katalog online yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalog online

Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat di

http://acehms.dl.uni-leipzig.de. Katalog terbitan adalah katalog yang dikeluarkan dalam bentuk buku. Berikut daftar katalog terbitan yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Amir Sutaarga, dkk., 1972),

2. Katalog Induk Naskah Nusantara (Behrend, T.E., 1988),

3. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A (Behrend, T.E. dan Titik

Pudjiastuti, 1997),

4. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B (Behrend, T.E. dan Titik

Pudjiastuti, 1997),

5. Katalog Naskah Buton: Koleksi Abdul Mulku Zahari (Achadiati Ikram, dkk.

(52)

commit to user

6. Katalog Naskah Bima: Koleksi Museum Kebudayaan Samparaja (Siti Maryam

R. Salahuddin dan Mukhlis, 2007),

7. Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts in the library of Leiden

University and other collections in the Netherlands Volume One (Wieringa, E.P.,

ed., 1998).

Berdasarkan studi katalog yang telah dilakukan melalui katalog online maupun katalog terbitan dapat dinyatakan bahwa teks MATC merupakan teks jamak, yaitu dengan ditemukannya dua teks dengan judul yang sama. Kedua teks yang berjudul sama ditemukan dalam katalog online, yaitu teks MATC yang terdapat dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisai naskah 07_01364 dan teks MATC dengan nomor inventarisasi naskah 07_00060.

Sampai pada saat penelitian ini dilakukan, foto naskah yang terdapat dalam katalog online hanya ada pada naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi

‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi 07_01364. Adapun naskah Manhaju ‘l

-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi 07_00060 belum terdapat

foto naskah. Hal ini dikarenakan proses pengunggahan katalog online

Manuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh ke dalam situs http://acehms.dl.uni-leipzig.de belum

selesai.

(53)

commit to user

sarana untuk datang langsung ke tempat penyimpanan naskah, yaitu di Museum Negeri Banda Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh 23241. Kedua, terdapat kendala ketika menghubungi petugas Museum Negeri Banda Aceh via telepon.

B. Deskripsi Naskah

Deskripsi naskah ialah memberikan gambaran mengenai seluk beluk keadaan naskah yang akan diteliti. Pendeskripsian naskah dalam bentuk digital tidak dapat serinci atau selengkap dibanding dengan pendeskripsian naskah dalam bentuk konkritnya. Dikarenakan dalam penelitian ini tidak dapat melihat naskahnya secara langsung atau bentuk konkritnya, maka terdapat keterbatasan informasi dalam mendeskripsikan seluk beluk mengenai naskah yang akan diteliti.

Data tentang pendeskripsian naskah mengacu pada dua sumber yaitu

Kodikologi Melayu di Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994:38–42) dan

deskripsi naskah yang terdapat dalam Fatchu ‘l-Mubīn ’alā ‘l-Mulchidīn: Suntingan

Naskah dan Tinjauan Reseptif (Sawu, 1994:18–50). Dari kedua sumber tersebut

terdapat penambahan dan pengurangan sesuai dengan kondisi naskah. Berikut uraian deskripsi naskah tersebut.

1. Deskripsi naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam

a. Judul Naskah

Di dalam naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam

secara keseluruhan terdapat tiga teks. Teks pertama berjudul Manhaju ‘l-Atammi

fī Tabwībi ‘l-Chikam (MATC), teks kedua tidak berjudul, dan teks ketiga

(54)

commit to user

Berdasarkan keterangan dari katalog online, judul naskah bunga rampai yang digunakan pada deskripsi naskah sama dengan judul teks pertama yang terdapat dalam naskah bunga rampai tersebut, yaitu Manhaju ‘l-Atammi fī

Tabwībi ‘l-Chikam. Hal itu dapat diketahui dari pendahuluan yang terdapat pada

teks tersebut. Di dalam teks disebutkan, “Fahadzihi risālatun musammātun bi

Manhaji ‘l-Atammi fī Tabwībi / ‘l-Chikam. Adapun kemudian dari itu maka

inilah kitab yang dinamai // akan dia dengan Manhaju ‘l-Atammi pada menyatakan segala bab hukum” (MATC h.2 br.8–9, h.3 br.1). Dalam kutipan tersebut, dapat diketahui judul teks pertama adalah Manhaju ‘l-Atammi fī

Tabwībi ‘l-Chikam atau Manhaju ‘l-Atammi pada Menyatakan Segala Bab

Hukum.

b. Nomor Naskah

Naskah yang dijadikan objek penelitian yaitu naskah bunga rampai

Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi ‘l-Chikam dengan nomor inventarisasi naskah

07_01364. Nomor tersebut merupakan nomor invetarisasi naskah yang terdapat dalam katalog onlineManuskrip-Manuskrip Peninggalan Aceh.

c. Nama File Naskah

Naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi‘l-Chikam merupakan naskah digital yang terdapat dalam katalog online Manuskrip-Manuskrip

Peninggalan Aceh. Naskah tersebut tersimpan dalam bentuk foto digital dengan

nama file 07_01364_00001.jpg. d. Besarnya File

(55)

commit to user

e. Pemiliki Naskah

Naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi‘l-Chikam merupakan salah satu naskah koleksi Museum Negeri Banda Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh 23241.

f. Bahasa Naskah

Bahasa yang digunakan pada naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī

Tabwībi‘l-Chikam adalah Bahasa Melayu dan Bahasa Arab.

g. Bahan Naskah

Bahan yang digunakan dalam penulisan teks pada naskah bunga rampai

Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi‘l-Chikam adalah kertas.

h. Ukuran Halaman Naskah dan Ukuran Ruang Teks

Naskah MATC memiliki ukuran halaman naskah 21.5 x 17 cm dan ukuran ruang teks 15.5 x 10.5 cm. Ruang teks adalah halaman naskah yang digunakan untuk menulis teks.

i. Jumlah Jilid

Naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi‘l-Chikam terdiri dari satu jilid.

j. Jumlah Lembar Naskah dalam Bentuk Foto Digital

Secara keseluruhan naskah bunga rampai Manhaju ‘l-Atammi fī Tabwībi‘l

-Chikam yang tersimpan dalam katalog online terdiri dari 32 lembar foto dalam

Gambar

  Tabel 1
  Tabel 1 Cathword
  Tabel 2
  Tabel 3 Bentuk Singkatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Berdasarkan beberapa pengertian filologi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa filologi merupakan ilmu yang secara khusus digunakan sebagai pengungkap hasil

Tujuan penelitian ini adalah (1) menyediakan suntingan teks MAW yang baik dan benar , baik dalam arti mudah dibaca karena telah ditransliterasikan dari huruf Arab Malayu

Tujuan penelitian ini adalah (1) menyediakan suntingan teks RBTNA yang baik dan benar, baik dalam arti mudah dibaca karena telah ditransliterasikan dari huruf

Ajaran akhlak Islami yang terkandung dalam teks Dawā’u ‘l - Qulūb , yaitu akhlak guru, akhlak murid, dan akhlak baik dan buruk. Akhlak guru dalam teks Dawā’u

kebinasaan. Hal ini sesuai dengan kutipan teks berikut. Maka engkau basuh akan tanganmu dan baca olehmu kutika kala itu. Dan aku minta / peliharakan dengan dikau daripada celaka. 7 –

Chattri Sigit Widyastuti, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah meluangkan

Bapak dan ibu dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, atas semua ilmu dan fasilitas yang telah penulis terima.. Teman-teman ikhwah di SKI