• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Dalam Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Model Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Dalam Pengusahaan Hutan Tanaman Industri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

M OD EL PERTUM BUH AN D AN H ASI L TEGAKAN

Menghasilk an kayu sebagai t uj uan ut am a dalam kegiat an pengusahaan hut an m erupakan salah sat u ciri yang m enonj ol dalam periode pengusahaan hut an klasik. Dalam priode ini kelest arian diart ikan sebagai kelest arian hasil hut an berupa kayu, dicirikan oleh banyaknya hasil kayu yang sam a set iap t ahun yang dapat diperoleh dari suat u kesat uan pengusahan hut an ( sust ained yield principle ) at au banyaknya hasil per t ahun yang t erus m eningkat , dari j um lah ekonom is m inim al dari kesat uan t ersebut ( progressive sust ain yield inciple ) . Seluruh m et ode pengat uran hasil yang dicet uskan pada priode ini berlandaskan kepada kayu sebagai hasil ut am anya.

Mazhab dalam ilm u kehut anan yang m enganggap hasil hut an kayu sebagai ciri ut am a dalam kegiat an pengusahaan hut an t am paknya m asih cukup dom inan sam pai sekarang, walaupun diakui pendekat an ekosist em dalam pengelolaan hut an dengan t uj uan pengopt im alan m anfaat - m anfaat yang m ungkin diperoleh ( t angible dan int angible ) sangat m enonj ol pada era 70 – an. Dalam diskusi m engenai Defining Forest ri ( j our nal of forest ry edisi j anuari 1995 ) sebagian besar pakar ilm u kehut anan t am paknya sependapat bahwa pada saat ini kayu m asih m erupakan hasil hut an yang pent ing dari kegiat an pengusahaan hut an.

I I . M e t ode Pe n du ga a n D a n Pe r a m a la n D a la m Pe n ga t u r a n H a sil Ka yu

Pendugaan ( est im at ion ) dan peram alan ( forkast ing ) m erupakan dua t eknis analisis pok ok yang sangat diperlukan dalam m enerapkan m et ode pengaruran hasil guna m encapai kelest arian hasil dalam kegiat an pengusahaan hut an . Dalam bidang st at iska, pendugaan diart ikan sebagai penent uan sat u nilai ( t it ik ) at au selang nilai-nilai ( int erval ) t ert ent u ( st at ist ik ) yang dianggap t erbaik, berdasarkan dat a dari cont oh yang diam bil secara acak, dalam m em ikirkan nilai yang sebenarnya ( dari populasi ) yang ingin diduga, dinam akan param et er ( hanya ada sat u nilai, akan t et api besarnya biasanya t idak pernah diket ahui ) . Sedangkan peram alan diart ikan sebagai penent uan perkiraan nilai sifat t ert ent u dim asa yang akan dat ang berlandaskan kepada perilaku sifat t ersebut sebelunnya yang lazim nya direpresent asikan dalam bent uk m odel m at em at ika ( det erm inist ic ) at au m odel st okast ik dengan wakt u sebagai salah sat u peubah bebasnya. Oleh karena peram alan hanya akan dapat dilakukan apabila bent uk m odel m at em at iknya sudah t ert ent u, m elalui proses pendugaan , m aka set iap kegiat an peram alan didalam nya past i t erdapat pendugaan .

Fungsi hasil dan fungsi pert um buhan t egakan sebagai alat yang dapat dipergunakan unt uk m eram alkan besarnya hasil ( fungsi hasil ) dan t ingkat ( level )

(2)

pert um buhan ( fungsi pert um buhan ) t egakan pada um ur t ert ent u selam a daur m erupakan alat yang sangat pent ing dalam pengat uran hasil . Peram alan dim ensi t egakan dengan m enggunakan fungsi pert um buhan at au fungsi hasil kayu akan dapat dilak ukan apabila bent uk fungsi pert um buhan at au fungsi hasil sudah dapat dit ent ukan m elalui proses pendugaan param et er – param et ernya. I t ulah sebabnya m engapa pem aham an t erhadap konsep, m et ode dan t ehnik pendugaan dan peram alan secara kuant it at if sangat diperlukan dalam kegiat an pengelolaan hut an, khususnya pengusahaan hut an unt uk m enghasilkan kayu at au hasil hut an lainnya .

I I I . M ode l Pe r t u m bu ha n D a la m Pe ngu sa h a n H u t a n D a n Pe n ga m bila n Ke bij a k a n Pe nge lola a n H u t a n

Vanclay ( 1994 ) m enyat akan bahwa dengan m enggunakan dat a hasil invent arisasi yang dapat dit unj ang oleh sum ber dat a lain yang diperlukan , m odel pert um buhan m enj anj ikan cara yang t erandalkan dalam m enent ukan pilihan t indakan silv ikult ur dan pem anenan, m enent ukan besarnya hasil yang dapat m enj am in kelest arian hasil ( fungsi hasil ) dan dapat pula dipergunakan unt uk m em pelaj ar i dam pak pem binaan hut an dan pem anenan t erhadap m anfaat lain dari hut an. Peranan m odel pert um buhan dan hubungannya dengan t iga dat a pokok yang diper lukan dalam kegiat an pengusahaan hut an yang berlandaskan pada prinsip kelest arian hasil , yait u : Dengan luas areal hut an yang t ersedia , t ingkat persediaan t egakan hut an sert a m odel pert um buhan dan pem anenan yang diperoleh dari dat a hasil invent arisasi berulang : adalah sebagai m ana t ert era pada Gam bar 1 .

Gam bar 1. Menunj ukkan m odel pert um buhan dan dat a pelengkapnya dalam m enunj ang inform asi unt uk pengusahaan hut an ( Vanclay, 1994 )

(3)

Model pert um buhan dapat berperan secara lebih luas dalam kegiat an pengelolaan hut an dan penent uan rum usan kebij akan pengelolaan hut an m elalui proses sebagai m ana t erlihat dalam Gam bar 2.

FEEDBACK

RESOURCES

INVENTORY

EVIRONMENTAL

DATA BASES

EXPERIMENST &

DINAMIC INVENTORY

GROWTH MODELS &

OTHER DECISION AIDS

FEEDBACK FEEDBACK

PREDICTIONS

TESTS

PRESCRIPTION

POLICY

Gam bar 2. Peranan m odel pert um buhan dalam pem buat an keput usan , m anaj em en hut an dan penyusunan kebij akan pengelolaan hut an ( Nix and Gillson, 1985 dalam Vanclay, 1994 )

(4)

I V . Ke sim pu la n

Fungsi hasil dan fum ngsi pert um buhan t egakan m erupakan alat yang sangat berguna dalam pengat uran hasil hut an dengan berlandaskan kepada prinsip kelest arian hasil. Model fungsi ini sangat baik dalam penyusunan st udi kelayakan pem bangunan HTI m aupun dalam penyusunan rencana karya pem bangunan pengusahaan hut an.

D AFTAR PUSTAKA

Davis , K. P. 1966. Forest Managem ent : Regulat ion and Valut ion . McGraw – Hill Book Com pany, New York.

Davis , L. S. and K. N. Jhonson . 1987. Forest Managem ent . Third Edit ion. McGraw – Hill Book Com pany, New York.

Fries, J. 1974. Grow t h m odel for t ree and st and sim ulat ion . I UFRO Working part y S4. 01 –4. Procedings of Forest ry , St ockholom .

Husch, B. 1963. Forest Mansurat ion and st at ist ic . The Roland Press Com pany, New York.

Prodan, M. 1968. Forest Biom et rcs. Translat ed in English by S. H. Garner . Pergam on Press, Oxford.

Suhendang, E. 1990. Hubungan ant ara Dim ensi Tegakan Hut an Tanam an dengan Fakt or Tem pat Tum buh dan Tindakan silvikult ur pada Hut an Tanam an Pinus m erkusii Jungh, et de Vriese di Pulau Jaw a. Disert asi Dokt or pada fakult as Pascasarj ana I PB, Bogor. Tidak dipublikasikan.

Vanclay, J.K. 1994. Modelling Forest Growt h and Yield . Applica t ions t o Mixed Tropical For et s . CAB I nt ernat ional, Guildford.

Wiroat m oj o , P. 1984. Model perhit ungan pert um buhan dan hasil kayu bulat t anam an Pinus m erkusii di Jawa . Disert asi doct or pada Fakult as Pasca Sarj ana I PB, Bogor . Tidak dit erbit kan .

Gambar

Gambar 1. Menunjukkan model pertumbuhan dan data pelengkapnya dalam menunjang informasi  untuk pengusahaan hutan  (Vanclay, 1994 )
Gambar 2.  Peranan model pertumbuhan dalam pembuatan keputusan , manajemen hutan dan   penyusunan  kebijakan pengelolaan hutan ( Nix and Gillson, 1985 dalam Vanclay, 1994 )

Referensi

Dokumen terkait

Seorang petapa terkelu Menatap kesakitan ikan-ikan Rasanya dikoyak sembilu Sampai ke ulu, ngilu Selain makan, apalagi. Segala teriakan dilahap

[r]

If we trace back the ancestorship of the three sampled chromosomes, drawn at random from a particular generation of a Wright-Fisher model, it may happen that two of them were

Memperhatikan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta menindaklanjuti proses pengadaan untuk paket pekerjaan Pengembangan

Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah progesifitas dan pupil kekunningan pada lensa mata, menurunnya vitous humor, perubahan ini dapat

Selain itu, jaringan sosial pekerja migran tanpa dokumen yang berasal dari Indonesia juga telah membentuk kelas sosial antara pekerja dengan agihan kerja yang

To enter the ASEAN's free Trade or which known as AFTA, the foreign trade has become more important role,The competition and the challenge of foreign trade will be difficult To

[r]