KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN JUS UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERHADAP METAPLASIA SEL EPITEL BRONKIOLUS TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIPAPAR ASAP ROKOK KRETEK
Oleh:
MUHAMMAD REMO LINGGA RIESTA ARMYDA 08020037
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
i
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN JUS UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERHADAP METAPLASIA SEL EPITEL BRONKIOLUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIPAPAR ASAP ROKOK KRETEK
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
MUHAMMAD REMO LINGGA RIESTA ARMYDA 08020037
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 25 Juli 2012
Pembimbing I
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS
Pembimbing II
dr. Isbandiyah, Sp.PD
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Muhammad Remo Lingga Riesta Armyda ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 25 Juli 2012.
Tim Penguji
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS , Ketua
dr. Isbandiyah, Sp.PD , Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir dengan judul “Pengaruh pemberian jus ubi jalar (Ipomoea batatas)
terhadap metaplasia sel epitel bronkiolus tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang dipapar asap rokok kretek”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
v
5. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes. Sp.B, FINACS, selaku pembimbing I atas dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
6. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku pembimbing II atas kesabaran dan ketelitian dalam membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan karya tulis akhir ini.
7. dr. Ruby Riana Asparani, Sp.BP, selaku penguji atas saran, kritik, dan bimbingannya.
8. dr. Soebarkah Basoeki, Sp.PA atas bantuan yang diberikan demi sempurnanya karya tulis akhir ini.
9. Seluruh staf Tata Usaha dan staf Lab. Terpadu (Pak Yono, Mas Didit, Mas Faisal, Mas Nyono, Mas Miftah, Pak Joko, Mbak Dila, Mbak Fat, Mbak Ema, dan Bu Tyas) atas bantuan yang diberikan kepada penulis. 10.Mas Ariesandi beserta staf Laboratorium Kimia, terima kasih banyak
atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan.
11.Bapak Iwan atas bantuan dalam menganalisiskan data yang diberikan demi sempurnanya karya tulis akhir ini.
12.Ibunda Erna Nurmawati Widodo Putri, Ayahanda Wisnu Suyono, Adik Inneke Yustisia Armyrasari dan Eyang Uti Hj. Romtien Widodo atas semua kasih sayang, dukungan moril dan material, serta do’a yang diberikan.
vi
14.Sahabat penulis Van, Faritz, Rijal, Handy, Rindha, Sutami, Yosi, Anisa, Dian, serta teman-teman FK angkatan 2008 yang telah banyak memberikan semangat, do’a dan dukungannya.
15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun, serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, Juli 2012
vii ABSTRAK
Armyda, Muhammad Remo Lingga Riesta. 2012. Pengaruh Pemberian Jus Ubi Jalar (Ipomoea Batatas) Terhadap Metaplasia Sel Epitel Bronkiolus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Yang Dipapar Asap Rokok Kretek. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Mochamad. Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS. (2) dr. Isbandiyah, Sp.PD.
Latar Belakang: Asap rokok sumber radikal bebas yang menyebabkan metaplasia pada saluran pernapasan salah satunya bronkiolus. Indikator metaplasia bronkiolus adalah perubahan dari epitel silindris menjadi epitel kuboid. Jus ubi jalar (Ipomoea batatas) memiliki kandungan betakaroten sebagai diferensiasi dan proliferasi sel epitel yang mengalami metaplasia untuk menjadi sel yang normal. Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh pemberian jus ubi jalar (Ipomoea batatas) terhadap perbaikan metaplasia sel epitel bronkiolus tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang dipapar asap rokok kretek.
Metode: Penelitian eksperimental murni, dengan rancangan post test controlled group design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif) dipapar asap rokok kretek dimana 0,2 batang rokok habis dalam 7,5 menit selama 5 minggu, dan tiga kelompok lainnya deberikan jus ubi jalar peroral dengan dosis 150, 300, 450 mgekor/hari selama 3 minggu. Dianalisis dengan one way ANOVA, uji korelasi dan uji regresi.
Hasil: Hasil uji one way ANOVA terdapat pengaruh yang bermakna antar kelompok (sig=0,000) p < 0,05. Hasil uji korelasi didapatkan pearson correlation= -0,949 dengan arah negatif artinya semakin besar dosis jus ubi jalar maka semakin besar penurunan metaplasia sel epitel bronkiolus tikus putih. Hasil uji regresi didapatkan r2= 0,901 artinya persentase pemberian jus ubi jalar dapat mengurangi metaplasia sel epitel bronkiolus tikus sebesar 90,1%.
Kesimpulan: Jus ubi jalar (Ipomoea batatas) dapat memperbaiki metaplasia sel epitel bronkiolus tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang dipapar asap rokok kretek, tetapi belum diketahui efek reversibel metaplasia karena kontrol positif tidak dibunuh pada minggu yang sama dengan perlakuan lainnya.
viii
ABSTRACT
Armyda, Muhammad Remo Lingga Riesta. 2012. Effect of Sweet Potato (Ipomea batatas) JuiceAdministration to the Metaplasia of Bronchioles Epithelial Cells in the Clove-Flavored Tobacco Smoke Exposed Model of Wistar Strain White Mice (Rattus novergicus). Undergraduate Thesis, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Advisers: (1) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS. (2) dr. Isbandiyah, Sp.PD.
Abstract: Tobacco cigar smoke is one of free radical source that is able to promote the metaplasia of respiratory tract such as bronchioles. One indicator for bronchioles metaplasia is the transformation from columnar epithelial into squamous epithelial cell. Sweet potato juice (Ipomoea batatas) have containing betacarotene that functions in the differentiation and proliferation of epithelial cells which will turn the metaplasia cell into the normal cell.
Objective: Prove the effect of sweet potato (Ipomoea batatas) juice administration in the recovery of metaplasia bronchioles epithelial cells in wistar strain white mice (Rattus novergicus) which were exposed to clove-flavored tobacco smoke. Method: True experimental with posttest controlled group design. Experiment samples were devided into 5 groups. Group I (negative control), group II (positive control) was exposed to clove-flavored tobacco smoke where 0,2 part of tobacco was worn out within 7,5 minutes for 5 weeks, and the other 3 groups were administrated with oral route sweet potato juice with the doses of 150, 300, 450 mg for each mouse/day for 3 weeks. Oneway ANOVA test, correlation test and regression test were applied for further analyses.
Result: One way ANOVA test result demonstrated a significant effect among groups (sig=0,000) p< 0,05. Correlation test result came out with pearson correlation= -0,949 with negative direction which mean that the greater dose of sweet potato juice administrated, so that the greater reduction metaplasia of mouse bronchioles epithelial cell would be achieved. Regression test result was r2= 0,901 which implied that the percentage of sweet potato administration can reduce 90.1% the metaplasia of white mice bronchioles epithelial cell.
Conclusion: Sweet potato (Ipomea batatas) can recover the metaplasia of bronchioles epithelial cell in wistar strain white mice (Rattus novergicus) which are exposed to clove-flavored tobacco smoke.
ix DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas) ... 5
2.1.1 Taksonomi Ubi Jalar ... 5
x
2.1.3 Manfaat dan Kegunaan Ubi Jalar ... 7
2.1.4 Antioksidan dalam Ubi Jalar ... 8
2.2 Sistem Pernapasan ... 9
2.2.1 Anantomi dan Fisiologi Saluran Pernapasan ... 9
2.2.2 Bronkiolus ... 12
2.2.2.1 Anatomi Bronkiolus ... 12
2.2.2.2 Struktur Histologi Bronkiolus ... 13
2.2.2.3 Fungsi Bronkiolus Terminalis Sebagai Sistem Konduksi Pernapasan ... 15
2.3 Asap Rokok ... 16
2.4 Metaplasia ... 20
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 25
3.1 Kerangka Konsep ... 24
3.2 Hipotesis ... 25
BAB 4 METODE PENELITIAN... 26
4.1 Jenis Penelitian ... 26
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
4.3 Populasi dan Replikasi ... 26
4.4 Variabel Penelitian ... 27
4.5 Alat dan Bahan ... 27
4.5.1 Bahan ... 27
4.5.1.1 Hewan Uji ... 27
4.5.1.2 Bahan Untuk Perlakuan ... 28
xi
4.5.2 Alat ... 28
4.6 Definisi Operasional ... 29
4.7 Alur Penelitian ... 31
4.8 Prosedur Penelitian ... 32
4.8.1 Pemaparan dengan Asap Rokok ... 32
4.8.2 Pembagian Kelompok Tikus ... 33
4.8.3 Pembuatan Jus Ubi Jalar ... 34
4.8.4 Pemberian Jus Ubi Jalar ... 34
4.8.5 Pengambilan Sampel Jaringan Bronkiolus ... 34
4.8.6 Pembuatan Preparat Histopatologi ... 35
4.9 Pengamatan Hasil ... 38
4.10 Analisis Data ... 38
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 40
5.1 Hasil Penelitian ... 40
5.2 Analisa Data ... 45
BAB 6 PEMBAHASAN ... 48
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
xii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Kandungan kimia ubi jalar ... 7
Tabel 2.2 Beberapa unsur pokok asap rokok ... 16
Tabel 4.1 Penelitian penentuan lamanya pemaparan asap rokok dalam menimbulkan metaplasia sel epitel bronkiolus ... 34
Tabel 5.1 Rasio metaplasia epitel bronkiolus tikus ... 45
Tabel 5.2 Hasil uji one way anova ... 45
Tabel 5.3 Hasil uji korelasi ... 46
xiii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Ubi jalar (Ipomoea batatas) ... 5
Gambar 2.2 Molekul betakaroten ... 9
Gambar 2.3 Bagian utama saluran pernapasan ... 11
Gambar 2.4 Histologi bronkiolus terminalis ... 14
Gambar 2.5 Kandungan zat berbahaya dalam rokok ... 18
Gambar 2.6 Fase metaplasia epitel silindris ... 22
Gambar 3.1 Skema kerangka konsep ... 24
Gambar 4.1 Diagram alur penelitian ... 31
Gambar 5.1 Bronkiolus kelompok I ... 40
Gambar 5.2 Bronkiolus kelompok II ... 41
Gambar 5.3 Bronkiolus kelompok III ... 42
Gambar 5.4 Bronkiolus kelompok IV ... 43
xiv
DAFTAR SINGKATAN
4-HNE : 4-Hidroksinonenal ANOVA : Analysis of Variance
Ca : Calsium
DNA : Deoxyribonucleic Acid EGF : Epidermal Growth Factor
EGFR : Epidermal Growth Factor Receptor
Fe : Ferro
GSH : Glutathione
H2O2 : Hydrogen Peroxide
HB-EGF : Heparin Binding Epidermal Growth Factor IU : International Unit
K : Kalium
MAPK : Mitogen Activated Protein Kinases
Mg : Magnesium
Mn : Mangan
MSGF : Mature Soluble Growth Factor
Na : Natrium
NADH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide
NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate
NE : Norepinephrine
NO2 : Nitrogen Dioxide
xv
P : Fosfor
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Foto kegiatan selama penelitian ... 59
Lampiran 2 Hasil foto pengamatan ... 61
Lampiran 3 Hasil perhitungan sel epitel bronkiolus ... 63
Lampiran 4 ANOVA untuk data metaplasia sel epitel bronkiolus ... 69
Lampiran 5 Korelasi ... 72
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja W, 2004. Masalah Bagi Perokok Aktif, (diunduh 14 september 2011), didapat dari http;//www.dian-web.org/Sehat/ADI5.HTM.
Bendich A, 2001. Biological Action of Betacarotene, (diunduh 19 maret 2012), didapat dari www.nutrition.org.
Borchers M, and Ferlinz K, 1999. Monocyte Inflammation Augments Acrolein- Induced Muc5ac Expression in Mouse Lung. Diunduh 14 september 2011, didapat dari http;//ajplung.physiology.org/cgi/content/full/277/3/L489. Burgel P, and Nadel J, 2004. Roles of Epidermal Growth Factor Reseptor
Activation in Epithelial Cell Repair and Mucin Production in Airway Epithelium, (diunduh 14 september 2011), didapat http://thorax.bmjjournals.org/cgi/content/full/59/11/992.
Cahyono B, 2000. Budi Daya dan Analisis Usaha Tani Ubi Jalar, Kanisius, Yogyakarta, hal 9-12.
Catolica D, 2005. Manual de Patologia General. (Diunduh tanggal 11 juli 2011), didapat dari http://escuela.med.puc.cl/publ/PatologiaGeneral/Patol 089.html. Darmansjah, 2004. Pengobatan Rasional sebagai Usaha Ampuh Menurunkan Biaya Pengobatan. Makalah dalam Konvensi Nasional Kebijakan Pengembangan Industri Farmasi dalam Perspektif Keterjangkauan dan Kemandirian. hal 44-45.
Dahlan M, 2008. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dekant dan Vamvakas, 2005. Intoxicology of medicine, (diunduh 14 september 2011), didapat dari http://www.intoxicology_of_medicine.go.id. html. Depkes, 2005. Konsumsi Rokok Di Indonesia, (diunduh 11 agustus 2011), didapat
dari http://www.Litbang_depkes.go.id/Konsumsi_Rokok.html.
Dorland, 2010. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 31, diterjemahkan oleh Retna Neary Elseria, Jakarta: ECG. hal 301.
Eroschenko VP, 2003. Atlas Histologi Di Fiore dengan Korelasi Fungsional Ed 9, Alih bahasa oleh Jan Tambayong. ECG : Jakarta. hal 231-246.
Fishman A, Elias J, Fishman J, Grippi M, Senior R, Pack A, 2008. Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorders Volume 1. 4 th Edition. New York: McGraw-Hill. pp. 1287-1293.
xviii
Halliwel B, and Gutteridge JMT, 2007. Free Radicals in Biology and Medicine 4th. Ed. New York: Oxford University Press Inc. pp. 571-581.
Hasyim A, dan Yusuf M, 2008. Ubi Jalar Kaya Antioksidan Pilihan Pangan Sehat, (diunduh 11 januari 2012), didapat dari http://www.puslittan.bogor.net.
Hilbert J, and Mohsenin V, 1996. Adaptation of Lung Antioxidant to Cigarette Smoking in Humans Beijing : Beijing Book Company.
Holbrook JH, 2000. Harrison: Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 5, Jakarta: EGC. hal 206-209.
Junquera L, Carneiro J, Kalley RO, 2010. Histologi Dasar. Edisi 12, diterjemahkan oleh Jan T. Jakarta: EGC. hal 111-119.
Kaplan R, Sallis J, Patterson T, 1993. Health and Human Behavior. McGraw-Hill Book Company, Singapore.Norwalk, Connecticut. pp. 426-427.
Komori M, Inoe H, Matsumoto K, Aizawa H, 2001. PAF Mediates Cigarette Smoke-Induced Goblet Cell Metaplasia in Guinea Pig. AmJ Phsiol Lung Cell Mol Phsiol 280.
Kotecha P, and Kadam S, 1998. Handbook of Vegetable Science and Technology: Production, Composition, Storage and Processing. Marcel Dekker, Newyork, pp.511-519.
Marcus R, dan Coulston A, 2008. Vitamin Larut Lemak, dalam Dasar Farmakologi Terapi Volume 2. Edisi 10, Penerbit EGC, Jakarta. hal 1740-1756.
McDermott, 2000. Antioxidant Nutrien: Current Dietary Recomendation and Research Update, Journal of the American Pharmeceutical Association 40(6); 785-799, (diunduh 11 September 2011), didapat dari www.medsacape.viewarticel.com.
Rahardja T, 2002. Obat-obatan Penting dan Efek-efek Sampingnya. PT Elex Media Computindo, Jakarta. hal 49-51.
Rahman I, 2003. Oxidative Stress, Chromatin Remodelling and Gene
Transcription in Inflamation and Chronik Lung Disease.
(Diunduh 20 november 2011), didapat dari
http://www.pdf+lipid+peroxidation+EFGR+airways+epthelium+cigarette=s moke.net.
Robbins dan Coutran, 2010. Dasar Patologis Penyakit. Edisi 7, Penerbit EGC, Jakarta. hal 9-46.
xix
Silalahi J, 2001. Free radicals and Antioxidant Vitamin in Degenerative Disease. The Journal of Indonesian Medical Association (JIMA): 1-13.
Smith BJ, dan Mangkowidjojo S, 1998. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: Balai Penerbit UI. hal 67-68.
Soewarta, 2007. Profil Tembakau Indonesia, (diunduh 11 januari 2012), didapat dari http;//www.researchgate.net.
Sudjari, 1996. Tikus Wistar sebagai Hewan Coba untuk Penelitian dengan Toksoid Tetenus. Malang : Majalah Kedokteran UNIBRAW vol : XII No: 3.
Supranto, 2009. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Ketujuh. Jakarta: Pustaka Primatama.
Takeyama K, 2011. Activation of Epidermal Growth Factor Reseptors is Responsible for Mucin Synthesis Induced by Cigarette Smoke. (Diunduh tanggal 23 oktober 2011), didapat dari http://ajplung.physiology.org/cgi/content/full/280/1/L165.
Vliet AV, and Bast A, 1992. Effect of Oxidative Stress on Receptors and Signal Transmission. Departement of Pharmacochemistry, Vrije Universitait. Amsterdam. pp. 165-170.
Voynow J, 2004. Neutrophil Elastase Induces Mucus Cell Metaplasia in Mouse Lung. (Diunduh tanggal 21 desember 2011), didapat dari http://ajplung.physiology.org/cgi/content/full/287/6/L1293.
Widjajarta M, 2003. Hak Asasi Manusia Untuk Bebas Asap Rokok, (Diunduh
tanggal 21 desember 2011), didapat dari
http:ajplung.physiology.org/cgi/content/full/287/6/L1293.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rokok adalah penyebab kematian terbesar yang dapat dicegah di Dunia. Satu dari 10 kematian orang dewasa disebabkan konsumsi rokok. Menurut data WHO pada tahun 2004 tiap tahun rokok menyebabkan kematian 5,4 juta orang atau rata-rata satu kematian setiap 5,8 detik. Perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia. Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia merokok. Kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok tiap tahun mencapai 427.948 orang atau 1.172 orang perhari (Soewarta, 2007).
Menjelang tahun 2030 diduga kematian akibat merokok akan mencapai 10 juta orang pertahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia menjadi salah satu produsen sekaligus konsumen rokok terbesar di dunia. Menurut Bank Dunia, konsumsi rokok Indonesia sekitar 6,6% dari seluruh konsumsi dunia (Depkes, 2005).
2
Saluran pernapasan merupakan organ awal yang terpapar oleh asap rokok. Akumulasi radikal bebas dalam asap rokok secara terus menerus akan menyebabkan keadaan stres oksidatif pada saluran pernapasan (Vliet and Bast, 1992). Selain itu, paparan asap rokok juga dapat menyebabkan metaplasia epitel saluran nafas (Zhong, 2005).
Adanya radikal bebas pada rokok akan menyebabkan kelainan pada bronkus dan bronkiolus paru. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kristianti (2004), kelainan akibat radikal bebas pada pemaparan asap rokok subkronis berupa rusaknya silia pada permukaan epitel bronkus dan bronkiolus, adanya metaplasia epitel, hiperplasia kelenjar, dan terjadi peningkatan sel-sel radang. Dampak buruk tersebut tidak terlepas dari banyaknya zat kimia dan senyawa radikal bebas yang terkandung dalam asap rokok. Metaplasia adalah perubahan yang reversibel satu jenis sel dewasa (epitel maupun mesenkim) yang digantikan oleh jenis sel dewasa lainnya. Metaplasia mencerminkan suatu subtitusi adaptif sel-sel yang peka terhadap stress oleh jenis sel yang lebih mampu menghadapi lingkungan yang kurang bersahabat (Robbins & Coutran, 2010).
3
Antioksidan banyak ditemukan pada sayur dan buah-buahan salah satunya terdapat pada ubi jalar. Antioksidan yang terkandung didalam ubi jalar berupa senyawa karoten. Kandungan betakaroten yang terdapat pada ubi jalar, memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran dan buah lainnya. Betakaroten memiliki mekanisme kerja yang berbeda dalam pengaturan dan diferensiasi sel yang jauh melebihi fungsi klasiknya dalam penglihatan, karena efeknya yang menonjol pada diferensiasi sel epitel, analog-analog vitamin A diketahui memiliki fungsi terapeutik yang penting dalam pengobatan kemoprofilaksis kanker (Marcus dan Coulston, 2008).
Setelah mengetahui bahaya akumulasi radikal bebas dari asap rokok akan menyebabkan keadaan stres oksidatif pada saluran pernapasan yang akhirnya menyebabkan metaplasia sel epitel dan mengetahui kandungan betakaroten pada ubi jalar, maka perlu diteliti pengaruh ubi jalar terhadap metaplasia epitel bronkiolus akibat paparan asap rokok kretek.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: “Apakah pemberian jus ubi jalar dapat memperbaiki metaplasia epitel bronkiolus pada tikus Rattus norvegicus strain wistar yang terjadi akibat paparan asap rokok kretek?”
1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum
4
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui efek asap rokok terhadap terjadinya metaplasia epitel bronkiolus tikus strain wistar yang dipapar asap rokok.
2. Mengetahui hubungan antara dosis jus ubi jalar terhadap perbaikan metaplasia epitel bronkiolus tikus strain wistar yang dipapar asap rokok kretek.
3. Mengetahui dosis optimum jus ubi jalar yang dapat memberikan efek perbaikan optimal terhadap metaplasia epitel bronkiolus tikus strain wistar yang dipapar asap rokok kretek.
1.4 Manfaat penelitian
1. Menambah sumber informasi mengenai kerusakan sel akibat asap rokok. 2. Menambah referensi peranan ubi jalar sebagai antioksidan.