AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
Oleh:
FRANSISCA KRISTIANI PASARIBU 122102027
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.. Atas
berkat, kasih dan karunia-Nya, saya selaku penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan baik. Dengan tujuan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Diploma III Akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
Adapun penyusunan tugas akhir ini berdasarkan dengan apa yang telah
penulis lakukan dan dapatkan selama penelitian di AJB Bumiputera 1912 Kantor
Wilayah Medan yang berada di Jalan Iskandar Muda No 138 Medan. Dengan
mengangkat judul “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan”.
Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan
baik tanpa ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang terlibat:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE. MAcc, Ak selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
ii
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak Hadi Sulistio selaku Ketua Administrasi dan Keuangan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan yang telah membantu dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
6. Yang teristimewa ucapan terima kasih kepada Mamaku tersayang yang
telah banyak memberikan pelajaran dan doa, serta dukungan baik moril
maupun materil. Terkhusus Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada
Alm. Papa di Surga.
7. Untuk abangku tersayang yaitu Abang Firky dan Abang Dolin yang
telah banyak memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Seluruh teman-teman di komponen pelayanan UKM KMK UP FEBD3.
9. Seluruh teman-teman penulis di D-III Akuntansi 2012 khususnya sahabat
seperjuangan penulis Oktaviani Saragih, Rara Nita, Intan Suryani
Hutagalung dan Rizki Widya Ningsih.
10.Teman kos di Rebab 32 yang telah memberikan semangat serta dukungan
iii
telah banyak memberikan arahan, pembelajaran, dan pengalaman yang tidak
ternilai. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam tugas akhir ini.
Setiap hal yang saya dapatkan akan menjadi bekal saya di masa mendatang.
Medan, Juli 2015
Penulis
Fransisca Kristiani Pasaribu
iv
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan... 4
1. Jadwal Survey/Observasi... 5
2. Rencana Isi ... 5
BAB II. AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN... 8
A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 ... 8
1. Visi AJB Bumiputera 1912 ... 11
2. Misi AJB Bumiputera 1912 ... 11
3. Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera ... 12
v
D. Jaringan Usaha ... 18
E. Kinerja Usaha Terkini... 29
F. Rencana Usaha ... 30
BAB III. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN ... 32
A. Pengertian Biaya Operasioal ... 32
B. Klasifikasi Biaya Operasional ... 34
C. Perencanaan Biaya Operasional Perusahaan ... 42
D. Pengawasan Biaya Operasional Perusahaan ... 45
E. Analisis Biaya Operasional... 49
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 53
A.Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
vi
Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi Penyusunan Tugas Akhir ... 5
Tabel 3.1 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target Kantor Wilayah
vii
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Logo AJB Bumiputera 1912 ... 12
viii
Lampiran 1 Surat Izin Riset ... 56
Lampiran 2 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Januari 2014 ... 57
Lampiran 3 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Februari 2014 ... 58
Lampiran 4 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Maret 2014 ... 59
Lampiran 5 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode April 2014... 60
Lampiran 6 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Mei 2014... 61
Lampiran 7 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Juni 2014 ... 62
Lampiran 8 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Juli 2014 ... 63
Lampiran 9 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode Agustus 2014 ... 64
Lampiran 10 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
ix
Kantor Wilayah Medan periode Oktober 2014 ... 66
Lampiran 12 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
Kantor Wilayah Medan periode November 2014 ... 67
Lampiran 13 AJB Bumiputera 1912 Ratio Pengeluaran Biaya atas Target
1 A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan baik itu yang bergerak dibidang jasa,
dagang maupun industri mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai oleh
perusahaan antara lain untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal serta
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Sebagai institusi pencipta kekayaan
(wealth creating institution), perusahaan harus mampu menghasilkan laba. Laba
adalah selisih antara pendapatan yang diterima perusahaan dari pelanggan atas
penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya dengan pengorbanan ekonomis
yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Itu
berarti setiap perusahan harus mampu menghasilkan produk yang dapat dijual
kepada masyarakat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, dewasa ini mengalami
persaingan yang semakin ketat, baik bagi perusahaan industri, dagang maupun
jasa. Untuk memenangkan persaingan yang semakin pesat, perusahaan dituntut
agar seefektif dan seefisien mungkin dalam mengelola dan mempergunakan
sumber daya yang ada pada perusahaan. Agar kegiatan dalam perusahaan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi, maka setiap perusahaan harus mempunyai
sistem dan prosedur yang baik dalam mengelola dan mengawasi semua kegiatan
yang ada di perusahaan tersebut untuk mencapai tingkat keuntungan yang
terutama dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengawasan biaya.
Perencanaan merupakan fungsi penting diantara semua fungsi. Perencanaan tidak
hanya untuk mencapai tujuan saja tetapi juga untuk mendapatkan hasil yang
efektif dan efisien yang merupakan tujuan dari perusahaan tersebut. Dalam
perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yang merupakan
kriteria dari suatu rencana yang baik. Rencana yang baik harus SMART, yaitu
Spesific yang berarti perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya.
Measurable yang berarti program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya. Achievable yang berarti dapat dicapai, sehingga bukan
merupakan angan-angan. Realistic yang berarti sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya yang ada. Time yang berarti ada batas waktu yang jelas sehingga
mudah dievaluasi.
Perencanaan yang baik tentu harus diikuti oleh pengawasan yang baik juga.
Pengawasan berarti melakukan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dengan
membandingkan antara realisasi dan rencana (anggaran) dan yang paling utama
dalam membuat perencanaan adalah anggaran biaya. Anggaran adalah rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi
dapat juga dinyatakan dalam satuan barang. Secara garis besar anggaran
merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan. Sehingga dalam proses
penyusunan dibutuhkan data dan informasi, baik yang bersifat terkendali maupun
yang bersifat tak terkendali untuk dijadikan bahan taksiran.
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan selalu mempunyai keterkaitan antara
biaya pemasaran dan biaya administrasi. Penjumlahan antara biaya pemasaran dan
biaya administrasi membentuk biaya operasional. Jadi, untuk mencapai tujuan
utama dari perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal, maka salah
satu hal yang harus dilakukan adalah menekan biaya yang dikeluarkan. Untuk
melakukan hal tersebut perusahaan harus merencanakan hal yang matang
mengenai anggaran biaya operasional agar dapat mencegah timbulnya
pengeluaran yang tidak diinginkan serta meningkatkan efektivitas,
Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas pentingnya peranan biaya dalam
perusahaan maka penulis tertarik untuk membahas “Perencanaan dan
Pengawasan Biaya Operasional pada AJB Bumiputera Kantor Wilayah Medan”
B. Rumusan Masalah
Untuk membuat suatu perencanaan riset guna mencapai hasil yang baik dan
terarah perlu di tetapkan apa yang menjadi objek penelitian. Oleh karena itu,
untuk pembahasan yang lebih lanjut maka penulis merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu : “Apakah perencanaan dan pengawasan
biaya operasional pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan sudah
berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang perencanaan dan
pengawasan biaya operasional yang diterapkan pada perusahaan.
b. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional
yang dilakukan pada perusahaan sudah berjalan secara efektif dan efisien.
c. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional
yang meningkatkan kinerja perusahaan.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang
perencanaan dan pengawasan biaya operasional.
b. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
mengambil keputusan tentang perencanaan dan pengawasan biaya
operasional pada masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas guna mendukung kinerja perusahaan.
c. Bagi pihak lain dan peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai
pembanding ataupun sebagai masukan untuik melakukan penelitian pada
waktu mendatang.
D. Rencana Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat jadwal kegiatan yang
digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan agar penyelesaian tugas akhir
1. Jadwal Survey / Obsevasi
Penelitian ini dilakukan di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan
yang beralamat di Jl Iskandar Muda No 138 Medan.
Tabel 1.1
Jadwal Survey / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan
Mei 2015 Juni 2015 Juli
2015
I II III IV V I II III IV I II
1 Pengesahan penulisan tugas akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Secara garis besar penulisan tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana
masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai kebutuhannya agar
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis. Uraiannya adalah
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan
rencana penulisan yang terdiri dari dari jadwal survey/
observasi dan rencana isi.
BAB II : AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah
singkat AJB Bumiputera 1912, struktur organisasi, job
description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana
usaha.
BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pengertian
biaya operasional, klasifikasi biaya operasional, perencanaan
biaya operasional perusahaan, pengawasan biaya operasional
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan hasil penelitian
yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta
memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan
8
AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa
nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal
12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama “Onderlingen
Levensverzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda” atau
disingkat O.L.Mij.PGHB. Perusahaan ini digagas dan didirikan ole Mas Ngabehi
Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga sekretaris Boedi Oetomo
sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional. Dua orang
guru lainnya yaitu Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo turut
mendirikan perusahaan ini, masing-masing sebagai Direktur dan Bendahara
bersama R. Soepadmo dan M. Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga anggota
O.L.Mij. PGHB ini menjadi pemegang polis yang pertama.
Bumiputera memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi pertama
oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal perusahaan, dengan
syarat Uang Pertanggungan tidak akan dibayarkan kepada ahli waris Pemegang
Polis yang mennggal sebelum berjalan tiga tahun penuh. Para pengurus saat itu
juga tidak mengharapkan honorarium, sehingga mereka bekerja dengan sukarela.
Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia
Belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat
dikenal sebagai AJB Bumiputera 1912.
Pada tahun 1912, perusahaan pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1934
perusahaan melebarkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang di Bandung,
Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin dan Ujung
Pandang. Dengan semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada
tahun 1958 secara bertahap kontor pusat dipindahkan ke Jakarta, dan pada tahun
1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili di Jakarta.
Selama lebih sembilan dasawarsa, Bumiputera telah berhasil melewati
berbagai rintangan yang amat sulit, antara lain pada masa penjajahan, masa
revolusi, dan masa-masa krisis ekonomi seperti sanering di tahun 1965 dan krisis
moneter yang dimulai pada pertengahan tahun 1997.
Salah satu kekuatan Bumiputera adalah pada kepemilikan dan bentuk
perusahaannya yang unik, dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di
Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama”, artinya pemilik
perusahaan adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi perusahaan
tidak berbentuk PT atau koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan
kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal . Badan Perwakilan
Anggota yang merupakan perwakilan para pemegang polis ikut seta menentukan
garis-garis besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi, dan ikut
serta mengawasi jalannya perusahaan.
Kini kantor pusatnya di Jakarta, pengurus Bumiputera mengendalikan
perusahaan yang jaringannya tersebar diseluruh penjuru tanah air dan melakukan
mempunyai 2.900 (dua ribu sembilan ratus) karyawan dan 23.000 (dua puluh tiga
ribu) agen melayani lebih dari 5.000.000 (lima juta) pemegang polis dan peserta.
Pengurus juga mengendalikan kelompok usaha Bumiputera yang terdiri dari
anak-anak perusahaan, asosiasi dan penyertaan, antara lain:
a) Anak Perusahaan / Yayasan:
1. Bumida Bumiputera (Asuransi Kerugian)
2. PT Wisma Bumiputera (Properti)
3. PT Mardi Mulyo (Penerbitan & Percetakan)
4. PT Eurasia Wisata (Tour & Travel)
5. Bank Bumiputera Indonesia (Perbankan)
6. PT Informatics OASE (Teknologi Informasi)
7. PT Bumi Wisata (Perhotelan : Bumi Wiyata Hotel-Depok, Hyatt
Regency, Surabaya)
8. PT Bumiputera Mitrasarana (Jasa Kontruksi)
9. Yayasan Dharma Bumiputera (Pendidikan : STIE Dharma
Bumiputera)
10.Yayasan Bumiputera Sejahtera (Pengelola Kesejahteraan
Karyawan)
11.Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola Dana Pensiun Karyawan)
12.Bumiputera Capital Indonesia
b) Asosiasi/Penyertaan:
1. PT Bumiputera BOT Finance (Leasing & Financing)
3. PT Sukapraja Padang Golf (Pengelola Padang Golf)
4. PT Preton Nusantara (Pengelola Padang Golf)
5. PT Kyoai Medical Centre (Medical Check Up)
6. PT Langen Kridha Pratyangga (Pengelola Padang Golf)
7. PT Dago Endah (Pengelola Padang Golf)
8. PT Pondok Indah Padang Golf (Pengelola Padang Golf)
9. Asean Re, Ltd. (Pengelola Padang Golf)
10.PT Merapi Padang Golf (Pengelola Padang Golf)
11.PT Merapi Sejahtera (Pengelola Padang Golf)
Di abad ke-21 ini, dalam kiprahnya membangun bangsa di tengah arus
globalisasi sekaligus mewujudkan cita-cita dan idealisme para pendiri AJB
Bumiputera 1912, di benak dan hati para pemegang polis serta masyarakat
Indonesia ingin selalu berada dan menjadi ‘asuransinya bangsa Indonesia’.
1. Visi AJB Bumiputera 1912
a. Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa
Nasional yang kuat, modren dan menguntungkan.
b. Didukung oleh sumber daya manusia (SDM) profesional yang
menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
2. Misi AJB Bumiputera 1912
a. AJB Bumiputera 1912 menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi
jiwa berkualitas sebagai wujud partisipsi dalam pembangunan nasional
b. AJB Bumiputera 1912 senantiasa mengadakan pendidikan dan pelatihan
untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan
kesejahteraan, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan
kepada pemegang polis.
c. AJB Bumiputera 1912 mendorong terciptanya iklim kerja yang motivasif
dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan uang
efektif dan efisien.
3. Makna dan Arti Logo AJB Bumiputera 1912
Gambar 2.1
Logo AJB Bumiputera 1912
Bentuk bulatan, penyanggah dan gunung merupakan perwujudan tiga
pendiri Bumiputera yang mengispirasi cita-cita Bumiputera, yaitu : Prinsip
mutualisme yang berakar pada asas kekeluargaan dan kebersamaan untuk
mencapai kesejahteraan.
a. Unsur Bulatan
Menggambarkan bola dunia, yaitu dari atmosfer dinamika gerak dan
melainkan telah meluas ke skala internasional. Kegiatan Bumiputera tersebut
selalu berlandaskan pada filosofi dan misi usaha, yaitu : mengabdi, memajukan
dan bertekad turut mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa.
b. Unsur Penyanggah
Menggambarkan kemandirian dan ketinggalan Bumiputera di dalam
mengemban misi usaha dan cita-cita serta di dalam mengahdapi tantangandi masa
mendatang.
c. Unsur Gunung
Merupakan perwujudan alam semesta beserta isinya dan merupakan
penggambaran dari keteguhan tekad untuk meneruskan misi para pendiri guna
mensejahterakan bangsa melalui usaha asuransi.
d. Warna Biru
Melambangkan kesetiaan AJB Bumiputera 1912 terhadap pemegang polis
dalam bentuk pelayanan sampai dengan kontrak asuransinya berakhir, hal ini
menjadi falsafah di Bumiputera sebagai perusahaan yang berbentuk mutual.
e. Unsur Bentuk Huruf Friz Quadrata
Mengandung makna tangguh sesuai dengan keberadaan Bumiputera
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan dapat
dilihat pada gambar 2.2 berikut:
BB
Gambar 2.2
Struktur Organisasi AJB Bumiputera1912 Kantor Wilayah
Kepala Divisi Pemasaran Regional I &
Kepala Divisi Pemasaran Regional II
Kantor Wilayah
Bagian Penjualan & Layanan Konvensional
Bagian Penjualan & Layanan Non
Konvensional (Syariah & UL)
Bagian Administratif
Keuangan
Kantor Cabang Asuransi Jiwa
Perorangan
Kantor Cabang Asuransi Jiwa
syariah Kantor
Cabang Asuransi Kumpulan
Kantor Cabang Prioritas
Unit Operasional
Unit Operasional
Unit Operasional Unit
Administrasi dan Keuangan
Unit Administrasi dan Keuangan
Unit Administrasi dan Keuangan
C. Job Description
1. Kantor Wilayah
Kantor Wilayah berfungsi sebagai pembina dan pengendali implementasi
kegiatan operasional pemasaran, pemberdayaan dan pengembangan sumber daya
manusia dan keagenan, kehumasan dan pusat pelayanan bagi Kantor Cabang
(Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa
Kumpulan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang Prioritas) di
wilayah pengawasannya. Kantor Wilayah dipimpin oleh Kepala Wilayah. Kepala
Wilayah bertanggung jawab terhadap tercapainya sasaran operasional yang
meliputi produksi, konservasi, pengelolaan dan pengawasan administrasi dan/atau
keuangan serta surplus operasional di wilayahnya.
2. Bagian Penjualan dan Layanan Konvensional
Bagian Penjualan dan Layanan Konvensional dipimpin oleh Kepala
Bagian, yang mempunyai fungsi utama mengimplementasikan dan mengendalikan
kegiatan operasional pemasaran Konvensional, serta melakukan evaluasi
mekanisme pelaksanaan Trilogi Operasional Asuransi (TOA).
3. Bagian Penjualan dan Layanan Non Konvensional
Bagian Penjualan dan Layanan Non Konvensional dipimpin oleh Kepala
Bagian yang mempunyai fungsi utama mengimplementasikan dan mengendalikan
kegiatan operasional pemasaran Syariah, dan Unit Link, serta melakukan evaluasi
4. Bagian Administrasi dan Keuangan
Bagian Administrasi dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Bagian, yang
mempunyai fungsi utama dalam membina, mengawasi, serta mengendalikan
implementasi kegiatan administrasi/keuangan dan perpajakan sesuai ketentuan
yang berlaku, melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dengan tepat dan
benar, serta penyediaan sarana dan prasarana kerja di Kantor Wilayah, Kantor
Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Kumpulan,
Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang.
5. Kantor Cabang.
a. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Kantor Cabang
Asuransi Jiwa Peroangan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa
Kumpulan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang
Prioritas berada di bawah pengawasan Kantor Wilayah.
b. Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi
Jiwa Kumpulan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dipimpin
oleh Kepala Cabang yang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah,
dengan fungsi utamanya melaksanakan trilogi asuransi jiwa, dan
pelaporan meliputi produksi, konvensi, penghimpunan dana, kegiatan
administrasi keuangan, pengembangan organisasi keagenan, dan
pelayanan kepada pemegang polis. Sedangkan Kantor Cabang
c. Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi
Jiwa Kumpulan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah
membawahkan :
1) Unit Operasional, dipimpin oleh Kepala Unit Operasional dan/atau
Agen Koordinator, yang mengelola dan mengawasi organisasi
keagenan yang terdiri dari Agen dan mempunyai fungsi utama
melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional
penjualan, konservasi dan pelayanan kepada Pemegang Polis serta
melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dengan tepat dan
benar.
2) Unit Administrasi dan Keuangan, dipimpin oleh Kepala Unit, yang
mempunyai fungsi utama melaksanakan, membina, mengawasi dan
mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan
kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator dan Agen. Kepala Unit
Administrasi dan Keuangan dalam melaksanakan fungsinya
dibantu oleh Kasir dan Staf di bidang administrasi dan keuangan.
Untuk mempertajam penggarapan pasar maka dibentuk Unit Prioritas yang
merupakan unit pemasaran di Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, dan
Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah. Unit Prioritas hanya menjual produk unit
link dan produk lain yang dirancang khusus. Unit Prioritas berada dibawah
pembinaan, pengawasan dan pengendalian Kepala Cabang. Unit Prioritas
dipimpin oleh Agency Manager (AM) yang mebawahi Unit Manager (UM) serta
d. Kantor Cabang Prioritas
Struktur Organisasi Kantor Cabang Prioritas meliputi Agency
Manager (AM) dan Unit Manager (UM), yang mempunyai fungsi
utama melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional
penjualan, konservasi dan pelayanan kepada Pemegang Polis serta
melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dengan tepat dan
benar.
D. Jaringan Usaha
Jaringan usaha pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
meliputi beberapa kegiatan yaitu:
1. Asuransi Jiwa Perorangan
Asuransi jiwa perorangan adalah produk asuransi jiwa yang dipasarkan
secara individual (orang per orang) oleh perusahaan asuransi. Karena sifatnya
yang demikian maka proses seleksi (underwriting) terhadap calon tertanggung
juga dilakukan secara orang per orang, sehingga sangat memungkinkan tarif
preminya menjadi lebih mahal. Berikut beberapa produk Asuransi Jiwa
Perorangan pada AJB Bumiputera 1912 :
a. Mitra Prima
Program asuransi "Mitra Prima" AJB Bumiputera 1912 dengan mata
uang dolar ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar dari
program Asuransi: perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika
program berakhir, dan warisan jika kematian mengakhiri program lebih awal.
Tertanggung dapat menyelesaikan program asuransi hingga akhir kontrak, maka
Tertanggung akan menerima akumulasi dari nilai pertanggungan yang disepakati.
Namun, jika kontrak harus berakhir di tengah jalan karena kematian, ahli waris
yang ditunjuk akan menerima santunan sebesar uang pertanggungan seperti yang
tercantum di dalam polis. Untuk kedua situasi tersebut, Tertanggung atau ahli
waris Tertanggung berhak memperoleh bonus akumulasi tambahan sebagaimana
disebutkan di dalam polis, dan Tertanggung juga dapat meminta perpanjangan
manfaat dengan menambahkan asuransi atas resiko kecelakaan AB dan premi
pembebasan.
b. Ekawaktu Ideal
Ekawaktu Ideal adalah produk asuransi AJB Bumiputera 1912 dalam
mata uang rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia dengan
memberikan layanan tabungan untuk masa pensiun serta melindungi
kesejahteraan keuangan keluarga jika Tertanggung meninggal dunia dalam jangka
waktu asuransi maka Uang Pertanggungan sebesar yang tercantum dalam polis
dibayarkan kepada yang ditunjuk. Jika Tertanggung masih hidup pada waktu
habis kontrak, semua premi dasar yang telah diterima oleh Badan dibayarkan
kepada pemegang polis sebagai Pembayaran Habis Kontrak. Asuransi Ekawaktu
Ideal dipasarkan dengan Jangka Waktu asuransi minimal 5 (lima) tahun serta
c. Mitra Beasiswa
Mitra Beasiswa disediakan dalam mata uang Rupiah dan merupakan
program Mitra Beasiswa yang menjamin pembiayaan pendidikan anak
sepenuhnya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, terlepas dari
perubahan keadaan keuangan. Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi
mitra anak dalam pendidikan, memastikan anak-anak secara teratur mendapatkan
uang yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pendidikan mereka. Masa depan
anak-anak juga terlidungi karena program ini dirancang untuk memastikan agar
mereka tetap mendapatkan dana beasiswa hingga mereka lulus, walaupun jika
orang tua mereka meninggal dunia.
d. Mitra Permata
Mitra Permata dirancang untuk menyediakan manfaat perlindungan
tabungan dengan nilai investasi yang tinggi. Walaupun Mitra Permata adalah
sebuah program asuransi, produk ini dirancang untuk menawarkan fleksibilitas
yang tidak terbatas, memungkinkan peserta untuk menentukan pembayaran premi,
jumlah uang pertanggungan, dan nilai penarikan tabungan.
Peserta dapat menambah pembayaran premi setiap saat, dan setiap
peningkatan dinyatakan sebagai premi tunggal dan menambah uang
pertanggungan dan tabungan peserta. Masa pertanggungan asuransi Mitra Permata
berlaku mulai dari minimum 5 tahun hingga maksimum 15 tahun.
e. Mitra Melati
Mitra Melati AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam
menjamin pendapatan investasi biasa. Dirancang khusus untuk mereka yang
membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap, Mitra Melati menawarkan
perpaduan antara kebutuhan perlindungan dan tabungan/investasi. Tidak seperti
program asuransi konvensional yang umumnya menjanjikan perlindungan jiwa
hanya dengan suku bunga tetap, Mitra Melati juga memberikan kesempatan untuk
mendapatkan hasil investasi maksimal dari dana asuransi yang telah disetorkan.
f. Mitra Cerdas
Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam
mata uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan
investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat
sejalan dengan hasil investasi.
Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang
dialokasikan untuk pendidikan anak. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada
umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini
memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari
premi asuransi yang dibayar.
g. Mitra Sehat
Mitra Sehat AJB Bumiputera 1912 mempersiapkan dana untuk
membiayai perawatan serta memberikan hasil investasi terbaik dari premi yang
dibayar untuk menanggung biaya hidup keluarga di masa depan.
h. Mitra Abadi
Mitra Abadi AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam
Mitra Abadi dipasarkan dalam mata uang Dolar dengan jangka waktu pembayaran
premi antara 3 (tiga) tahun hingga 20 (dua puluh) tahun. Sebagai produk asuransi
murni, Mitra Abadi menyediakan santunan kematian sebesar 100% (seratus
persen) dari nilai pertanggungan, kecuali jika Tertanggung meninggal pada masa
observasi polis belum berusia 2 (dua) tahun. Jika kematian diakibatkan oleh
kecelakaan, maka ahli waris tetap mendapatkan santunan kematian, yaitu 100%
(seratus persen) dari nilai pertanggungan.
i. Mitra Poesaka
Mitra Poesaka" AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi
dalam mata uang dolar yang menawarkan perlindungan asuransi dan tabungan
yang terkait dengan program investasi, dengan fleksibilitas yang unik yang
memungkinkan Anda untuk merubah pembayaran premi, menarik tabungan, dan
meningkatkan nilai pertanggungan. Hal ini berarti bahwa dengan Mitra Poesaka,
peserta tidak perlu khawatir jika keadaan ekonomi menyebabkan peserta harus
mengakhiri asuransi sebelum masa pertanggungan berakhir. Produk ini ideal
untuk membantu peserta mencapai tujuan keuangan dan melindungi masa depan
keluarga.
j. Mitra Guru
Mitra Guru dirancang khusus untuk memberikan perlindungan bagi para
guru di Indonesia. Melalui program ini, para guru akan mendapatkan asuransi
perlindungan dari AJB Bumiputera 1912 yang nilainya meningkat setiap tahun.
hasil investasi yang kompetitif bagi para guru dari pengembangan dana premi
asuransi yang dibayar.
k. Mitra Dana
Asuransi Mitra Dana adalah produk yang dirancang untuk konsumen
khususnya segmen pasar menengah ke atas dengan tujuan membantu perencanaan
keuangan dalam hal pengembangan investasi. Jenis produk ini merupakan
gabungan antara unsur perlindungan meninggal dab Tabungan, serta termasuk
dalam cabang asuransi Dwiguna Kombinasi. Produk ini dipasarkan dalam mata
uang rupiah dengan pembayaran premi tunggal, dimana perbandingan antara
premi tunggal yang dibayarkan dengan Uang Pertanggungan Meninggal adalah 1 :
1,25
l. Mitra BP-Link
Mitra BP-Link (Bumiputera Link) merupakan program asuransi jiwa
berbasis investasi dengan pengembangan dana investasi yang maksimal, fleksibel
dan dikelola oleh manajer investasi profesional.
m.Mitra Warisan Plus
Mitra Warisan+ dengan manfaat jaminan finansial dan keuntungan
proteksi seumur hidup. Program asuransi yang spesial dari Bumiputera ini,
merupakan langkah bijak untuk warisan masa depan dan keluarga.
n. Mitra Proteksi Mandiri
Mitra Proteksi Mandiri dimanfaatkan untuk merencanakan kesejahteraan
masa pensiun. Mitra Proteksi Mandiri adalah program asuransi mikro dari
lainnya. Meskipun berpenghasilan terbatas, tetapi tetap bisa menikmati masa
pensiun dengan tenang layaknya seorang pegawai.
2. Asuransi Jiwa Kumpulan
Asuransi Jiwa Kumpulan (Askum) adalah asuransi yang diperuntukkan bagi
karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi atau
lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu yang pelaksanaannya
siatur suatu kumpulan atau grup. Pemegang polis Askum adalah pimpinan
perusahaan/instansi atau pimpinan organisasi atau event tertentu. Tertanggung
dalam polis Askum adalah karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota
suatu organisasi/loembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu.
Berikut beberapa produk Asuransi Jiwa Kumpulan pada AJB Bumiputera 1912:
a. Asuransi Kredit
Program "Kredit" AJB Bumiputera 1912 dirancang untuk memberikan
perlindungan bagi mereka yang berhutang kepada lembaga keuangan.
Perlindungan ini ditawarkan melalui tiga produk yang berbeda: Asuransi Jiwa
Ekawaktu Proteksi Kredit Kumpulan, Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan
Kumpulan, dan Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Annuitas Kumpulan
1. Asuransi Jiwa Ekawaktu Perlindungan Kredit Kumpulan.
Asuransi ini memberikan jaminan/santunan sebesar nilai pinjaman
awal jika peserta asuransi (debitur) meninggal dunia dalam periode
kredit produktif (kredit usaha) karena saldo kredit bersifat fluktuatif
selama jangka waktu perjanjian kredit.
2. Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Kumpulan. Asuransi ini
memberikan jaminan/santunan sebesar nilai sisa pinjaman, yang
menurun setiap bulan dan penurunan dihitung secara proporsional,
jika peserta asuransi (debitur) meninggal dunia dalam periode
asuransi. Program asuransi dapat digunakan sebagai perlindungan
untuk kredit konsumtif karena sisa kredit menurun setiap bulan.
3. Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Annuitas Kumpulan.
Asuransi ini memberikan jaminan/santunan sebesar nilai sisa
pinjaman, yang menurun setiap bulan dan penurunan dihitung
berdasarkan jumlah cicilan yang tergantung pada bunga pinjaman jika
peserta asuransi (debitur) meninggal dunia dalam masa periode
asuransi. Program asuransi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan
perlindungan jenis kredit seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR),
karena sisa kredit menurun setiap bulan tergantung dari besarnya
bunga pinjaman.
b. Asuransi Ekawaktu
Produk Ekawaktu AJB Bumiputera 1912 adalah program perlindungan
asuransi non-tabungan yang memberikan perlindungan murni terhadap risiko
kematian, yang berlaku untuk periode tertentu dan melindungi dari kemungkinan
kerugian-kerugian yang terjadi karena kematian karyawan. Jika seorang
perusahaan/organisasi di mana dia bekerja dapat terkena dampaknya. Bagi
keluarga yang ditinggalkan, kematian tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan
keluarga, sedangkan bagi perusahaan, hal ini menimbulkan hilangnya tenaga kerja
yang terampil dan diperlukan proses perekrutan dan biaya pelatihan yang tidak
sedikit.
c. Asuransi Kecelakaan
Asuransi Jiwa Kecelakaan Diri Kumpulan adalah program asuransi yang
memberikan perlindungan murni terhadap risiko kecelakaan dalam jangka waktu
1 (satu) tahun. Kecelakaan, dalam istilah asuransi kecelakaan ini, merupakan
peristiwa yang tidak terduga, terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan atau tidak
dikehendaki, yang menyebabkan peserta menderita cacat fisik atau meninggal
dunia, sebagai akibat dari setiap tindakan yang diambil oleh pihak lain, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
d. Mitra Medicare
Asuransi Jiwa Kumpulan Mitra Medicare ini memberlakukan metode
pelayanan kesehatan dimana Peserta bebas melakukan perawatan melalui jaringan
pemberi layanan kesehatan (jaringan provider) yang dikelola oleh TPA yang
bekerja sama dengan Bumiputera yaitu PT Administrasi Medika (AdMedika), PT
Intensive Medicare (I'MCARE 177). Program asuransi ini memberikan
kemudahan pelayanan kepada setiap pesertanya karena dalam program ini tidak
ada advanced payment yang harus dikeluarkan/dibayarkan kepada dokter, apotek,
rumah sakit, maupun Badan yang menyelenggarakan fasilitas pengobatan selama
e. Program Kesejahteraan Karyawan
Program Kesejahteraan Karyawan AJB Bumiputera 1912 dikembangkan
untuk memberikan perlindungan dan keamanan finansial bagi karyawan dan/atau
keluarga mereka jika terjadi cacat akibat kecelakaan atau hal lain, kematian tidak
terduga, atau berkurangnya penghasilan akibat pensiun. Skema ini melindungi
kesejahteraan financial karyawan dan keluarga mereka ketika karyawan tersebut
mencapai usia pensiun, dan/atau mengalami cacat tetap total, atau tidak dapat
bekerja lagi karena sakit atau meninggal dunia.
f. Asuransi Idaman
Asuransi ini terdiri dari unsur-unsur tabungan dan perlindungan. Unsur
tabungan memberikan akumulasi dana yang lebih progresif dibanding dengan
produk asuransi pada umumnya. Adapun nilai pertanggungan meningkat setiap
tahun, sehingga semakin lama menjadi peserta, maka semakin tinggi perlindungan
yang akan diterima oleh mereka melalui program ini. Asuransi Jiwa IDAMAN
Kumpulan (Iuran Dana Mantap) merupakan asuransi jiwa yang memberikan
perlindungan kematian untuk jangka waktu tertentu hingga maksimum 30 tahun,
serta menyediakan dana dalam bentuk akumulasi nilai uang yang meningkat
secara progresif dari waktu ke waktu.
3. Asuransi Perorangan Syariah
a. Mitra Mabrur Plus
Mempersiapkan dana untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan
b. Mitra Iqra Plus
Mitra Iqra Plus AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi
dalam mata uang Rupiah didasarkan pada Syariah dan dirancang untuk
memberikan perlindungan dan membiayai pendidikan bagi anak-anak hingga
akhir pendidikan mereka.
c. Mitra Amanh
Mitra Amanah adalah Program Asuransi Jiwa syariah, memberikan
berbagai manfaat seperti perlindungan jiwa dan manfaat hasil investasi yang
kompetitif.
4. Asuransi Kumpulan Syariah
a. Asuransi Mitra Ekawarsa
Asuransi Mitra Ekawarsa adalah program asuransi yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawannya
dan keluarga jika terjadi risiko meninggal dunia.
b. Asuransi Perlindungan Kecelakaan Diri
Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri merupakan program asuransi
kumpulan berbasis Syariah yang dirancang untuk melindungi peserta untuk dapat
menjalankan kehidupan dengan tenang.
c. Asuransi Ta’awun Pembiayaan
Mitra Ta'awun Pembiayaan merupakan program asuransi kumpulan
debiturnya, dengan merencanakan pelunasan pinjaman jika terjadi musibah
kematian.
5. DPLPK AJB Bumiputera 1912
DPLK AJB Bumiputera 1912 merupakan mitra yang tepat dengan solusi
tepat untuk membantu masyarakat dalam "Mewujudkan masa depan yang lebih
nyaman." Masa depan yang lebih nyaman hanya dapat dicapai jika terdapat dana
pensiun yang dikelola dengan baik serta diatur untuk membantu mereka ketika
mereka mencapai usia pensiun dan tidak lagi bekerja. DPLK AJB Bumiputera
1912 ikut serta dalam pembangunan Negara dan peningkatan kesejahteraan rakyat
melalui penyediaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang selalu memberikan
pilihan investasi yang menguntungkan bagi para pesertanya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Medan menargetkan perolehan premi di tahun 2015 ini mencapai Rp 28 Milyar.
Target tahun ini naik dari target tahun sebelumnya. Sampai pada bulan Juni ini,
perolehan premi yang diperoleh sebesar Rp 18 Milyar. Ini menunjukkan bahwa
target yang harus dicapai masih setengah dari target yang ditentukan. Meskipun
demikian jika dibandingkan dengan tahun kemarin, perolehan premi pada AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan mengalami pertumbuhan sebesar 20%.
Walaupun belum mencapai target yang telah ditentukan AJB Bumiputera
ataupun melewati batas target tersebut. Hal ini dikarenakan masih banyak waktu
yang tersisa untuk mencapainya hingga akhir tahun 2015 ini. Untuk itu AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan, melakukan berbagai macam upaya
untuk bisa mencapai target tersebut.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan Bumiputera untuk mencapai target
tersebut yaitu dengan melakukan Gathering, di mana mengumpulkan para
karyawan ataupun staf-staf pada suatu pertemuan untuk memperkuat hubungan
para karyawan AJB Bumiputera dan membahas langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam meningkatkan pekerjaan agar dapat mencapai target.
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera baru-baru ini menggelar kegiatan
edukasi keuangan melalui pengoperasian 20 unit Mobil Literasi Edukasi
Keuangan (siMOLEK) untuk ke-tiga kalinya. Dalam acara ini Bumiputera
menargetkan dapat menjaring 1000 pemegang polis baru dengan total perolehan
premi lebih dari Rp 2 miliar. Mobil siMolek ini dijadikan alternatif pemasaran
asuransi untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah yang sesuai dengan
target pasar Bumiputera. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana edukasi
mengenai pentingnya asuransi untuk perlindungan terhadap risiko yang mungkin
dialami di masa mendatang.
F. Rencana Usaha
Rencana usaha yang dilakukan oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912
untuk meningkatkan pendapatan preminya adalah meluncurkan produk-produk
kantor cabang ini memiliki produk yang bernama BP-Link yakni produk yang
cenderung kepada kegiatan investasi. Sehingga para investor dapat
mengasuransikan investasinya .
Untuk menjaring pasarnya, baru-baru ini AJB Bumipuetra resmi
me-launching produk asuransi jiwa terbarunya. Produk tersebut diberi nama Asuransi
Jiwa Mitra Asri. Kata Asri disini tidak lain merupakan kependekan dari Asuransi
Rakyat Indonesia. Premi yang dibayarkan pertahun untuk asuransi ini adalah
sebesar Rp 50.000,00 asuransi ini dirancang sebagai produk perlindungan jiwa
untuk keluarga. Produk asuransi jiwa ini menyediakan bantuan santunan jika
terjadi kecelakaan yang menyebabkan resiko, seperti cacat atau kematian. Selain
itu, AJB Bumiputera juga meluncurkan produk terbarunya lagi yang bernama BP
Maxi, produk ini adalah semacam investasi yang mempunyai tingkat keuntungan
32
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA
AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN
A. Pengertian Biaya Operasional
Secara umum dalam menjalankan kegiatan perusahaan sangat dibutuhkan
biaya yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari.
Istilah biaya atau cost sering digunakan dengan arti yang berbeda-beda.
Sehubungan dengan pengertian biaya (cost) maka terlebih dahulu perlu diketahui
bahwa sangat sulit bagi kita untuk memberikan pengertian yang tepat atas biaya
yang dimaksud, sehingga biaya dapat digolongkan kedalam beberapa pengertian
sesuai dengan tujuan penggunaan biaya tersebut. Berikut pengertian biaya
menurut beberapa ahli:
Menurut Supriyono (2000:16), Biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue
yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Simamora (2002:36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas
yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada
saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
Menurut Mulyadi (2001:8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang
Menurut Kholmi (2003:10) Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau
nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi
perusahaan.
Menurut Mursyidi (2008:14) biaya adalah suatu pengorbanan yang
dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat
dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
Menurut Armanto Witjaksono (2006:6) biaya adalah pengorbanan
sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai akuntan
mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa
untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang.
Menurut Carter dan Usry (2004:29) mendefenisikan “Biaya (Cost)
sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat,
sehingga dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat
akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam
bentuk kas atau aktiva lain”.
Menurut Machfoedz (2000:36) mendefenisikan “Biaya adalah jumlah
yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan
yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam
hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh ”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya
merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau sumber daya berupa barang dan
manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang. Biaya sangat bermanfaat
untuk meningkatkan aktifitas perusahaan serta membantu pimpinan dalam
membuat keputusan baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk
kelangsungan perusahaannya.
B. Klasifikasi Biaya Operasional
Klasifikasi biaya adalah pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan
elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas
untuk memberikan informasi yang lebih penting. Klasifikasi biaya diperlukan
untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu manajemen dalam
mencapai tujuannya.
Menurut Mulyadi (2009:13), biaya digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut Objek Pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka
semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan
bakar”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi
produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi adiministrasi & umum. Oleh karena itu
dlam perusahaan manufaktur, biaya dapat digolongkan menjadi tiga kelompok,
mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya
adalah biaya depresiasi mesin ekuipmen; biaya bahan baku; biaya bahan
penolong; biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang
langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini di bagi
menjadi: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik
(factory overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya
konversi (conversion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi
(mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. (2). Biaya Pemasaran, adalah
biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dan gudang perusahaan ke
gudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melakasanakan kegiatan
pemasaran; biaya contoh (sampel). (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu
biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran
produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan,
akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan
akuntan, biaya photocopy.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam
hubungan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkoan menjadi
terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus
dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2). Biaya Tidak Langsung (indirect
cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam
hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead
pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat
digolongkan menjadi: (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap
konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai
tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel
(variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan
perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah
tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang
digunakan. (4). Biaya Semifixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:
(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), adalah biaya yang mempunyai
manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi satu tahun
yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran
tersebut.
Menurut Supriyono (1999:18), biaya digolongkan sebagai berikut:
1. Penggolongan Biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas
perusahaan
Fungsi pokok dari kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan ke
dalam: fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, fungsi
keuangan (finacial). Atas dasar fungsi tersebut, biaya dapat dikelompokkan
menjadi: (1) Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
produksi atau kegiatan pengelolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
produksi dapat digolongkan ke dalam: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di
dalam pengelolaan produksi. Biaya tenaga kerja adalah balas jasa yang diberikan
kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau diikuti
jejaknya pada produk tetentu yang dihasilkan perusahaan. Biaya overhead pabrik
(factory overhead cost) adalah biaya produksi selaian biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam : Biaya bahan
penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan amortisasi aktiva
tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik, biaya listrik; air
pabrik, biaya asuransi pabrik dan biaya overhead lain-lain. (2) Biaya Pemasaran,
yaitu biaya dengan pengumpulan piutang menjadi kas. (3) Biaya Administrasi
umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan
pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. (4) Biaya Keuangan,
adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan, misalnya:
biaya bunga.
2. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Perode Akuntansi di mana Biaya
akan Dibebankan
Untuk dapat menggolongkan biaya sesuai dengan periode akuntansi di
mana biaya dibebankan, lebih dahulu perlu dibahas penggolongan pengeluaran
(expenditures), di mana penggolongan pengeluaran akan berhubungan dengan
kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya. Penggolongan pengeluaran
adalah sebagai berikut: (1) Pengeluaran Modal (Capital Expenditures), adalah
pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa
periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada
periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada
periode akuntansi yang akan datang. (2) Pengeluaran Penghasilan (Revenues
Expenditures), adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada
periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi.
3. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tendensi Perubahannya terhadap
Aktivitas atau Kegiatan atau Volume
Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap
aktivitas terutama untuk perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan
keputusan. Tendensi perubahan biaya terhadap kegiatan dapat dikelompokkokn
konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktifitas sampai
dengan tingkat tertentu. (2) Biaya Variable (Variable Cost), adalah biaya yang
jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan
volume kegiatan, semakin besar vollume kegiatan semakiin tinggi jumlah total
biaya variable, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total
biaya variable. (3) Biaya Semi Variable (Semi Variable Cost), adalah biaya
yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan,
akan tetatpi sifat perubahannya tidak sebanding.
4. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya yang
Dibiayai
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dibagi
menjadi: (1) Biaya langsung (Direct Cost), adalah biaya yang terjadinya atau
manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu. (2)
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), adalah biaya yang terjadinya atau
manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu,
atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
5. Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya
Untuk pengendalian biaya informasi biaya yang ditujukan kepada
manajemen dikelompokkan kedalam: (1) Biaya Terkendalikan (Controllable
Cost), adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seseorang
pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu. (2) Biaya Tidak Terkendalikan (
pemimpin/pejabat tertentu bedasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat
dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.
6. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen data biaya
dikelompokkon di dalam: (1) Biaya relevan (Relevant Cost), adalah biaya yang
akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus
diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan. (2) Biaya Tidak Relevan
(Irrelevant Cost), adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan,
oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam
proses pengambilan keputusan.
Macam-macam biaya yang terdapat pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah
Medan yaitu:
a. Biaya Umum, adalah biaya-biaya yang mengkoordinir kegiatan produksi
dan pemasaran produk. Biaya umum terdiri dari:
1. Pembayaran Klaim
Pembayaran klaim merupakan pembayaran yang dilakukan oleh AJB
Bumiputera yang ditujukan untuk pemegang polis. Yang termasuk
kedalam biaya klaim adalah klaim kecelakaan diri, klaim meninggal
2. Biaya Pegawai Penjualan
Biaya pegawai penjualan adalah biaya yang dibayarakan kepada para
karyawan di bagian penjualan AJB Bumiputera. Yang termasuk
kedalam biaya pegawai penjualan adalah biaya gaji pimpinan cabang.
3. Biaya Administrasi Penutupan
Yang termasuk kedalam biaya administrasi penutupan adalah biaya
penagihan premi dan biaya discount (2%).
4. Biaya Promosi
Biaya promosi adalah biaya yang dikeluarkan oleh AJB Bumiputera
dengan tujuan untuk melakukkan pengenalan produk.
5. Biaya Pegawai
Biaya pegawai adalah biaya yang dibayarakan kepada para karyawan
di kantor administrasi AJB Bumiputera. Yang termasuk kedalam
biaya pegawai adalah biaya gaji karyawan.
6. Biaya Perjalanan Dinas Kantor
Biaya perjalanan dinas kantor adalah biaya yang dikeluarkan oleh
AJB Bumiputera yang diberikan kepada pegawai yang melakukan
dinas keluar kantor. Yang termasuk kedalam biaya perjalanan dinas
kantor adalah biaya bensin dan SPJ.
7. Biaya Sewa
Biaya sewa adalah sewa yang merupakan kewajiban Bringin AJB
Bumiputera yang dibayarkan kepada pihak lain atas jasanya
termasuk kedalam biaya sewa adalahsewa gedung, sewa komputer dan
sewa alat-alta kantor
8. Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Biaya penyusutan dan amortisasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh
AJB Bumiputera karena berkurangnya kemampuan perlengkapan dan
peralatan kantor untuk menghasilkan manfaat. Yang termasuk
kedalam biaya penyusutan dan amortisasi adalah biaya penyusutan
komputer, biaya penyusutan kendaraan dan biaya penyusutan gedung.
9. Biaya Kantor
Biaya kantor adalah biaya untuk keperluan-keperluan kecil di kantor
administrasi. Biaya kantor dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Biaya Administrasi
Yang termasuk kedalam biaya administrasi adalah biaya fotocopy dan
ATK, biaya perlengkapan kantor dan lain-lain.
b. Biaya Pemanfaatan Sarana
c. Yang termasuk kedalam biaya pemanfaatan sarana adalah biaya listrik,
biaya telepon, biaya surat dan biaya dapur.
b. Biaya Pertama, terdiri dari: provisi, inkasu, bonus, komisi, dll.
C. Perencanaan Biaya Operasional Perusahaan
Manajer pada semua tingkatan dan semua area di organisasi pasti akan
membuat keputusan artinya mereka membuat pilihan. Dalam membuat pilihan ini,
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai perencanaan:
Menurut Robbins dan Coulter (2010:9) “Perencanaan (Planning) adalah
mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan
rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas”.
Menurut Bambang (2002:4) “Perencanaan pada dasarnya adalah
menyangkut tentang dua hal yaitu penetapan tujuan organisasi dan cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut”.
Menurut Carter (2009:4) “Perencanaan merupakan proses merasakan
kesempatan maupun ancaman eksternal, menentukan tujuan yang diinginkan, dan
menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut”.
Menurut Supriyono (1999:7) “Perencanaan adalah proses untuk
menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur
strategi yang akan dilaksanakan, perencanaan ini dapat disusun untuk jangka
pendek atau jangka panjang, dan akan dipakai dasar untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan.
Berdasarkan dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
perencaanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
Untuk mencapai tujuan perusahaan maka perlu dilakukan perencanaan
terhadap biaya operasionalnya, maka manfaat perencanaan yang dilakukan oleh
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan, pertumbuhan dan efisiensi
perusahaan.
b. Untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan jangka
panjang serta sebagai alat pengawasan.
c. Untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam industri jasa
sejenis.
d. Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajibannya.
Dalam tujuan perusahaan akan lebih efektif jika setiap kegiatan yang
dilaksanakan selalu didasarkan kepada rencana yang jelas dan terarah. Semakin
kompleks dan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, maka kebutuhan akan
perencanaan yang sangat cermat tidak dapat ditawar-tawar. Anggaran (Budget)
merupakan salah satu bentuk rencana yang biasanya dibuat dalam suatu
organisasi. Namun tidak setiap rencana dapat disebut anggaran. Berikut beberapa
pengertian anggaran yang dikemukakan oleh para pakar:
Homgren et al (2009:4) menyatakan: “A Budget is (a) the quatitative expression of a proposed plan of action by management for a spesific period and
(b) an aid coordinate what needs to be done to implement that plan”.
Jackson et al (2009:4) menyatakan: “Budget are plans dealing with the acquisition and used of resources over a specified time period”.
Senada dengan Jackson, Hilton (2009:5) menyatakan: “Budget is a detailed
plan, expressed in quantitative terms, that specifies how resources will be
Dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan alat bagi manajemen yang
memegang peranan penting dalam sistem pengendalian manajemen sebuah
perusahaan, terutama dalam proses perencanaan dan pengawasan. Penganggaran
bertujuan untuk: (1) memaksa manajer membuat rencana kerja, (2) tolok ukur
mengevaluasi kinerja, (3) meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar
manajer, dan (4) membantu pengambilan keputusan.
Kegunaan anggaran yang dilakukan oleh perusahaan ialah perencanaan dan
pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer
karyawan. Dalam perencanaan, perusahaan menyusun anggaran induk (master
budget) berdasar prediksi masa mendatang yang terbaik mengenai tingkat
aktivitas.
Maka dalam penyusunan anggaran biaya pada perusahaan AJB Bumiputera
1912 Kantor Wilayah Medan dilakukan dalam periode anggaran tahunan. Dasar
penyusunan anggaran biaya satu periode pada perusahaan ini adalah dengan
melihat biaya-biaya yang dikeluarkan tahun lalu, sehingga perusahaan
mempunyai gambaran untuk menganggarkan biaya untuk tahun berikutnya.
D. Pengawasan Biaya Operasional Perusahaan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir dari fungsi manajemen.
Pengawasan/pengendalian merupakan suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui
sejauh mana segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Menurut Bambang (2002:5) , pengendalian memiliki dua pengertian yaitu:
hasil pelaksanaan telah sesuai dengan rencana jangka pendek maupun jangka yang
telah ditetapkan. Sedangkan dalam arti yang luas, pengendalian menyangkut tiga
hal penting yaitu: (1) Pelaksanaan di lapangan atas rencana yang telah ditetapkan
(2) Mendapatkan umpan-balik mengenai seberapa jauh pelaksanaan tersebut
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (3) Jika terjadi penyimpangan, maka
harus segera ditentukan langkah-langkah tindakan koreksi untuk mengatasi hal
tersebut.
Menurut Robbins dan Coulter (2010:179), pengendalian adalah proses
mengawasi (monitoring), membandingkan (comparing), dan mengoreksi
(coreccting) kinerja.
Menurut Tery (2006:395) pengawasan adalah sebagai mendeterminasi apa
yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila
perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan/pengendalian
adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan
dengan tujuan-tujuan perencanaan merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Selain itu pengawasan adalah suatu
penilaian yang merupakan suatu proses pengukuran dan pembandingan dari
hasil-hasil pekerjaan yang nyata telah di capai dengan hasil-hasil-hasil-hasil yang seharusnya di
Perencanaan dan pengawasan merupakan dua fungsi manajemen yang
saling berhubungan satu sama lain. Perencanaan tanpa pengawasan adalah seperti
kapal tanpa kemudi dan pengawasan tanpa perencanaan adalah seperti kapal tanpa
kompas. Pengawasan/pengendalian sangat penting bagi perusahaan karena
pengendalian membantu para manajer mengetahui apakah tujuan perusahaan telah
tercapai atau belum, pemberdayaan karyawan serta melindungi perusahaan dari
asetnya.
Pengawasan merupakan suatu kegiatan penting yang dilakukan oleh setiap
perusahaan. Karena pegawasan bertujuan untuk: (1) mengetahui lancar atau
tidaknya pekerjaan tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan (2)
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat dengan melihat
kelemahan-kelemahan, kesulitan-kesulitan dan kegagalan-kegagalan dan mengadakan
pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan yang sama atau
timbulnya kesalahan baru, (3) mengetahui apakah penggunaan fasilitas
pendukung kegiatan telah sesuai dengan rencana atau terarah pada pasaran, (4)
mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan semula, (5) mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan
dapatkah diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut sehingga mendapatkan
efisiensi yang besar.
Agar setiap perencanaan yang sudah disusun dapat berjalan dengan efektif
dan efisien maka perusahaan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan
membuat pengawasan. Pengawasan ini berguna untuk mengendalikan
sebagai alat pembanding apakah rencana biaya yang dibuat sesuai dengan
realisasinya. Pengawasan pada perusahaan ini dilakukan oleh departemen tertentu
yang disebut sebagai Departemen Pengendali Intern yang berfungsi untuk
mengawasi kegiatan-kegiatan operasional perusahaan dan penambahan formulir
baru atas sistem dan prosedur yang sudah dijalankan. Divisi ini akan melakukan
audit atas apa yang terjadi dan melaporkan penyelewengan kepada perusahaan.
Adapun pengawasan operasional yang dilakukan pada perusahaan ini terdiri dari
tiga, yaitu:
1. Pengawasan Produksi, maksudnya adalah penentuan dan pene