• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA SANTO PETRUS SIDIKALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA SANTO PETRUS SIDIKALANG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM

PROSES PEMBELAJARAN PADA MATA

PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA

SANTO PETRUS SIDIKALANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

HARRY TUPA SIDAURUK NIM. 309131029

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

Abstrak

Harry T Sidauruk. NIM 309131029. Manajemen Sarana Prasarana dalam Proses

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Santo Petrus Sidikalang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk:(1) Mengetahui kondisi sarana dan prasarana di SMA Santo Petrus Sidikalang,(2) Mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di SMA Santo Petrus Sidikalang.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Santo Petrus Sidikalang tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Santo Petrus Sidikalang yang terdiri dari dua kelas, Sampel ditetapkan 50% dari jumlah siswa dengan mengambil sebanyak 35 orang dari 2 kelas siswa yang berjumlah 69 orang. Untuk melengkapi data, peneliti juga mewawancarai Kepala Sekolah dan guru sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik komunikasi langsung, kemudian dalam menganalisis data menggunakan deskriptif kualitatif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas

berkat dan kasih karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Manajemen Sarana dan

Prasarana Dalam Proses Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA

Santo Petrus Sidikalang. Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala dan hambatan.

berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Bapak Dra. Tumiar Sidauruk M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi.

5. Bapak Drs. W Lumbantoruan selaku Dosen Penguji yang turut memberi

masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku Dosen penguji.

7. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

9. Bapak Hayat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang

banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Sr. Mamerta Sinaga, S.ag,Kssy ( Kepala Sekolah SMA Santo Petrus

Sidikalang), Bapak Nelson Sinurat ( Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana

dan Prasarana SMA Santo Petrus Sidikalang), Manotas Situmorang (Guru

(7)

iv

11.Teristimewa kepada orangtua tercinta yang selalu berjuang untuk penulis dan

Mertua terbaik atas dukungan moral dan materi yang diberikan serta Doa

untuk membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Lidya Sitorus Istri tersayang, atas motivasi, dukungan, doa, serta semangat

yang selalu diberikan kepada Penulis mulai dari awal pengerjaan skripsi ini

hingga selesai.

13.Teman Seperjuangan Jurusan Pendidikan Geografi Unimed Kelas A-Reguler

2009 secara khusus kepada: Wairul, Yopie, Charles, Mikael, Andi, Noviana,

Maraden, Mardi, Marlina yang banyak memberikan kisah menarik dan

banyak membantu Penulis.

14.Teman –teman kost pasar 6 P.Bulan Riris Sitorus (Kakak Ipar), Silvana

Siallagan, Ulan Siallagan, Jhon Sipayung, Ricky Sianturi, Babe, Andre.

Akhir kata penulis mengucapakan terimakasih, semoga Skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca khususnya jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Agustus 2016

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel ... 38

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

(9)

viii

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Kondisi Fisik ... 41

B. Kondisi Non Fisik ... 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

B. Pembahasan ... 66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Rasio Minimum Luas Lahan Terhadap Peserta Didik ... 13

2. Luas Minimum Lahan ... 14

3. Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan Terhadap Peserta Didik ... 15

4. Luas Minimum Lantai Bangunan... 15

5. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas ... 20

6. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Ruang Perpustakaan ... 27

7. Daftar Nama Guru dan Pegawai SMA Santo Petrus Sidikalang... 44

8. Keadaan Siswa SMA Santo Petrus Sidikalang ... 46

9. Ketersediaan Ruangan di SMA Santo Petrus Sidikalang ... 52

10.Sarana dan Prasarana Menurut Permendiknas dan Kondisi Sarana di SMA Santo Petrus Sidikalang ... 53

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1.Skema Kerangka Berfikir ... 37

2.Struktur Organisasi SMA Santo Petrus Sidikalang ... 47

3.Denah Sekolah SMA Santo Petrus Sidikalang ... 48

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Wawancara Mengenai Manajemen Sarana dan Prasarana ... 81

2. Dokumentasi Penelitian ... 84

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan dan

kelangsungan hidup bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu faktor

utama yang dapat mewujudkan pembangunan diberbagai bidang secara merata

dan menyeluruh melalui peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas

tinggi, baik untuk tingkat pengetahuan ataupun tingkat keterampilannya.

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan merupakan salah satu perwujudan

dari pendidikan nasional (Undang – Undang RI No. 20, 2003).

Pada era globalisasi seperti sekarang, kita dituntut memiliki kesiapan yang

lebih matang dalam bidang pendidikan. Termasuk juga didalamnya bidang

pendidikan yang dapat dipersiapkan untuk mendukung ketercapaian sumberdaya

manusia yang siap pakai dalam era globalisasi ini. Pendidikan dibagi menjadi

pendidikan formal dam non formal. Pendidikan non formal selalu dilakukan dari

lingkungan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia itu sendiri sedangkan

pendidikan formal dimulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan sampai

pendidikan tinggi. Pendidikan formal sangat banyak dituntut oleh masyarakat

untuk mampu memberikan pembelajaran yang baik kepada para siswa. Sekolah

dianggap sebagai sarana yang paling tepat untuk belajar.

Suksesnya pembelajaran di sekolah didukung oleh banyak faktor, salah

satunya adalah faktor sarana dan prasarana sekolah. Dengan demikian perlu

adanya pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien.

(14)

2

untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan

agar dalam menggunakan sarana dan prasarana disekolah bisa berjalan dengan

efektif dan efisien. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan komponen

penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar Nasional

Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan sehingga setiap

institusi berlomba-lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana

pendidikan demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Tidak itu saja,

kelengkapan sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu daya tarik bagi

calon peserta didik.

Dari banyak sekolah, masih ditemukan sarana dan prasarana pendidikan di

sekolah tidak dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering terjadi

ketidaktetapan dalam pengelolaan. Ketidaktetapan pengelolaan sarana dan

prasarana pendidikan menyangkut cara pengadaan, penanggung jawab dan

pengelola, pemeliharaan dan perawatan, serta penghapusan. Bahkan banyak

pengelola yang kurang memahami standar dari sarana dan prasarana yang

dibutuhkan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal

bukan menjadi skala prioritas utama bagi suatu lembaga pendidikan. Hal yang

paling tragis dan sering terjadi dalam budaya pendidikan adalah mampu membeli

tetapi tidak mampu merawat. Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 disebutkan bahwa : Setiap satuan

pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang

memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan

(15)

3

Satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak,

tetapi disisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang

dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana dan prasarana pendidikan.

Sarana belajar yang lengkap akan menunjang konsentrasi belajar siswa.

Seseorang yang belajar dibutuhkan konsentrasi yang penuh, perhatian

sepenuhnya, dan pemusatan terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua

hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi ini tidak akan berjalan dengan

baik apabila tempat atau alat yang digunakan tidak mencukupi.

Masalah sarana pendidikan yang sering dihadapi setiap sekolah antara lain

sarana penunjang yang kurang memadai dan pengelolaan sarana prasarana kurang

optimal. Dalam pengelolaannya, pemeliharaan atau perawatan yang sering

menjadi kendala utama. Mengingat belum ada tenaga professional yang khusus

menangani manajemen sarana prasarana.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu bagian dari manajemen yang

ada di lembaga pendidikan, sarana dan prasarana mempunyai peran yang sangat

penting dalam suatu organisasi, institusi ataupun lembaga pendidikan. Tanpa

adanya sarana dan prasarana yang mendukung maka proses pendidikan tidak

berjalan sebagaimana mestinya.

SMA Santo Petrus Sidikalang adalah salah satu sekolah yang mempunyai

sarana prasarana yang belum memadai. Ada beberapa sarana prasarana yang

sudah memenuhi standarisasi sarana prasarana, namun secara keseluruhannya,

masih belum maksimal dalam pengelolaannya. Misalnya ruang baca perpustakaan

(16)

4

kelas, kemudian penggunaan media pembelajaran yang masih belum

dioptimalkan, seperti LCD proyektor, peta, globe dan alat peraga lainnya,

sehingga proses pembelajaran geografi di SMA Santo Petrus Sidikalang masih

belum efektif dan efisien.

Proses pembelajaran yang baik memerlukan perangkat peralatan

(instrumen) atau fasilitas yang mendukung, bahkan kalau diteruskan untuk

melengkapi perangkat peralatan itu memerlukan dana yang memadai. Tetapi

keberadaan alat atau fasilitas yang bagus hanya menumpuk di sekolah dan tidak

dimanfaatkan dengan baik, maka akan mubazir, alat peraga yang tidak

dimanfaatkan dalam keadaan berdebu di dalam lemari, buku dan modul yang ada

di perpustakaan tidak pernah di baca, dan sederet masalah fasilitas yang selama ini

mungkin telah diadakan dengan dana yang relatif besar, tetapi sama sekali tidak

dimanfaatkan secara optimal dalam proses pendidikan di dalam kelas, sehingga

masalah-masalah yang tergambar diatas berdampak pada pelaksanaan proses

pembelajaran Geografi di SMA Santo Petrus Sidikalang yang masih belum efektif

dan efesien hal ini terlihat dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 14 maret 2016.

Oleh karena itu kondisi manajemen sarana dan prasarana dianggap sangat

perlu diketahui agar dapat memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada di

lingkungan sekolah.

Proses pendidikan memang memerlukan fasilitas atau peralatan, tetapi

semua fasilitas atau peralatan harus diadakan sesuai dengan kebutuhan. Jika

fasilitas itu sudah diadakan, itu harus dimanfaatkan melalui proses yang optimal.

(17)

5

dan masukan lingkungan. Semuanya akan menjadi penentu dalam mencapai

keluaran (out put) dan hasil pendidikan (out come). Evaluasi yang tepat dan benar

juga merupakan salah satu faktor penentu sarana dan prasarana itu di manajmen

dengan baik. Karena itu perlu dikaji untuk mengetahui Kondisi Manajemen

Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Pada Mata

Pelajaran Geografi SMA Santo Petrus Sidikalang.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Ruang baca perpustakaan yang masih

belum memenuhi standar. (2) Penggunaan media pembelajaran yang masih belum

dioptimalkan. (3) Pelaksanaan proses pembelajaran Geografi di SMA Santo

Petrus Sidikalang yang masih belum efektif dan efisien.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah yang akan diteliti

adalah kondisi manajemen sarana dan prasarana pembelajaran yang ada disekolah

SMA Santo Petrus Sidikalang dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran

geografi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana SMA Santo Petrus Sidikalang ?

2. Bagaimana pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di

(18)

6

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana di SMA Santo Petrus

Sidikalang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana

pembelajaran di SMA Santo Petrus Sidikalang.

F. Manfaat penelitian

1. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan

pembelajaran yang efektif dan efesien.

2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai referensi dan informasi dalam

meningkatkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan semangat belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran geografi.

4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman kedepannya untuk

membuat pembelajaran yang efektif dan efesien

5. Sebagai bahan referensi bagi calon peneliti lainnya khususnya mengenai topic

(19)

72 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan penemuan di lapangan mengenai Kondisi manajemen

sarana dan prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran geografi di SMA

Santo Petrus Sidikalang, maka dapat disimpulkan:

1. Kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMA Santo Petrus Sidikalang masih

banyak perlengkapan yang memang harus dipenuhi baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam menunjang proses pembelajaran dan demi

tercapainya tujuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki

prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang

pendidik/guru, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,

kantin, ruang konseling, ruang OSIS, ruang UKS, ruangsirkulasi, tempat

beribadah, tempat bermain/berolahraga, gudang, toilet, dan tempat lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan

prasarana itu sendiri mempunyai perananan yang sangat penting bagi

terlaksananya proses pembelajaran disekolah, serta menunjang tercapainya

tujuan pendidikan.

2. Pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana di SMA Santo Petrus Sidikalang

menerapkan fungsi manajemen 1) perencanaan, dalam perencanaan manajemen

sarana dalam proses pembelajaran, yaitu pihak manajemen sarana dan

(20)

73

barang, pihak inventaris mengajukan permintaan barang yang dibutuhkan

dengan cara membuat proposal pembelian barang yang harus disetujui kepala

sekolah terlebih dahulu. 2) pengorganisasian, dalam pengorganisasian bidang

manajemen sarana dan prasarana ditentukan struktur kepengurusan yang

kemudian dipilih siapa saja yang menduduki setiap bagian dalam

kepengurusan. 3) penggerakan, dalam hal penggunaan sarana dan prasarana di

SMA Santo Petrus Sidikalang harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat

manfaat dalam penggunaannya. Misalnya dalam penggunaan sarana media

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran geografi, guru harus

menyesuaikan sarana yang akan digunakan dengan materi yang diajarkan. 4)

pengawasan, pengawasan dilakukan langsung oleh kepala sekolah dan wakil

kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dengan cara pengecekan barang

yang ada di sekolah.

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan mendasarkan pada

penelitian yang dilakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang mungkin

dapat menjadi bahan, masukan, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan semua

warga sekolah hendaknya memperhatikan peraturan dan petunjuk yang sudah

tertera demi terciptanya kelancaran dalam proses pembelajaran.

2. Semua warga sekolah harus mempunyai rasa saling memiliki dan tanggung

jawab terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah, sehingga

sarana dan prasarana yang ada dapat terpelihara dengan baik dan

(21)

74

3. Demi terjadinya kelancaran dalam kegiatan, hendaknya lebih banyak dilakukan

koordinasi terhadap pihak-pihak yang terkait, sehingga memudahkan dalam

melaksanakan tugas. Guru hendaknya harus memilih strategi pembelajaran

yang sesuai, dengan memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan materi

(22)

75

Daftar Pustaka

Barnawi & M.Arifin. 2012. Manajemen sarana dan prasarana sekolah.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Darmastuti . 2013. Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Upaya

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pada Jurusan Teknik Komputer Dan Informatika di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal. Universitas Negeri

Surabaya.

Endang Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakary

Ferli Ummul. 2013. Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatkan Proses

Pembelajaran di MTsN Sleman Kab. Sleman di Maguwoharjo Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam negeri Sunan Kalijaga.

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-kondisi/. Diakses pada tanggal 25 januari 2015.

Ibrahim Bafadal. 2004. Manajemen perlengkapan Sekolah : Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: PT Bumi aksara.

Jannah. 2010. Optimalisasi Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam

Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMP Nasima Semarang. Skripsi.

Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Kartikasari. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana Pembelajaran di SD

Tumbuh I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar isi.

Rahayu. 2009. Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan

Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 4 Malang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Sri Minarti. 2011. Manajemen sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah swt atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sosialisasi Pajak, Kesadaran

test Tes lisan Dapat menguraikan dan memberikan analisa mengenai kreativitas dalam Iklan Layanan Masyarakat ( bagian 1 ) secara benar dan lengkap Dapat menguraikan dan

Computer (internet on line)/Bahasa dan multi media (1 siswa 1 unit computer).

Methods: Study intervention involving the assessment of knowledge, attitude and practice of mothers (77) whose children (80) were feces tested to find out worm infections on

Dalam karya ilmiah ini penulis mengomparasikan dua kutub sistem yang saling berbeda satu sama lain yaitu sistem pemerintahan Republik Islam Iran yang digawangi oleh para mullah

Bagi orang tuan yang tidak sempat membacakan dongeng kepada anaknya dapat memberikan kepada saudaranya atau anak terbesar atau pembantunya untuk membacakan dongeng

Kegiatan PNPM Mandiri tidak hanya bersifat reaktif terhadap keadaan darurat, namun juga bersifat strategis, karena disiapkan landasan berupa motivasi masyarakat yang menguat

Desain produk dilakukan dengan pembuatan desain pakaian luar negeri dengan tradisional Indonesia (motif batik dan songket) yang menarik serta memiliki nilai seni dan ekonomis