MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN PADA MATA
PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA
SANTO PETRUS SIDIKALANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
HARRY TUPA SIDAURUK NIM. 309131029
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vi
Abstrak
Harry T Sidauruk. NIM 309131029. Manajemen Sarana Prasarana dalam Proses
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Santo Petrus Sidikalang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk:(1) Mengetahui kondisi sarana dan prasarana di SMA Santo Petrus Sidikalang,(2) Mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di SMA Santo Petrus Sidikalang.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Santo Petrus Sidikalang tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Santo Petrus Sidikalang yang terdiri dari dua kelas, Sampel ditetapkan 50% dari jumlah siswa dengan mengambil sebanyak 35 orang dari 2 kelas siswa yang berjumlah 69 orang. Untuk melengkapi data, peneliti juga mewawancarai Kepala Sekolah dan guru sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik komunikasi langsung, kemudian dalam menganalisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan kasih karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Manajemen Sarana dan
Prasarana Dalam Proses Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA
Santo Petrus Sidikalang. Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala dan hambatan.
berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Bapak Dra. Tumiar Sidauruk M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi.
5. Bapak Drs. W Lumbantoruan selaku Dosen Penguji yang turut memberi
masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku Dosen penguji.
7. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali
penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.
9. Bapak Hayat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang
banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Sr. Mamerta Sinaga, S.ag,Kssy ( Kepala Sekolah SMA Santo Petrus
Sidikalang), Bapak Nelson Sinurat ( Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana
dan Prasarana SMA Santo Petrus Sidikalang), Manotas Situmorang (Guru
iv
11.Teristimewa kepada orangtua tercinta yang selalu berjuang untuk penulis dan
Mertua terbaik atas dukungan moral dan materi yang diberikan serta Doa
untuk membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.Lidya Sitorus Istri tersayang, atas motivasi, dukungan, doa, serta semangat
yang selalu diberikan kepada Penulis mulai dari awal pengerjaan skripsi ini
hingga selesai.
13.Teman Seperjuangan Jurusan Pendidikan Geografi Unimed Kelas A-Reguler
2009 secara khusus kepada: Wairul, Yopie, Charles, Mikael, Andi, Noviana,
Maraden, Mardi, Marlina yang banyak memberikan kisah menarik dan
banyak membantu Penulis.
14.Teman –teman kost pasar 6 P.Bulan Riris Sitorus (Kakak Ipar), Silvana
Siallagan, Ulan Siallagan, Jhon Sipayung, Ricky Sianturi, Babe, Andre.
Akhir kata penulis mengucapakan terimakasih, semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khususnya jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Agustus 2016
vii
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 38
B. Populasi dan Sampel ... 38
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ... 39
viii
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A. Kondisi Fisik ... 41
B. Kondisi Non Fisik ... 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48
B. Pembahasan ... 66
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 75
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Rasio Minimum Luas Lahan Terhadap Peserta Didik ... 13
2. Luas Minimum Lahan ... 14
3. Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan Terhadap Peserta Didik ... 15
4. Luas Minimum Lantai Bangunan... 15
5. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas ... 20
6. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Ruang Perpustakaan ... 27
7. Daftar Nama Guru dan Pegawai SMA Santo Petrus Sidikalang... 44
8. Keadaan Siswa SMA Santo Petrus Sidikalang ... 46
9. Ketersediaan Ruangan di SMA Santo Petrus Sidikalang ... 52
10.Sarana dan Prasarana Menurut Permendiknas dan Kondisi Sarana di SMA Santo Petrus Sidikalang ... 53
x
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1.Skema Kerangka Berfikir ... 37
2.Struktur Organisasi SMA Santo Petrus Sidikalang ... 47
3.Denah Sekolah SMA Santo Petrus Sidikalang ... 48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Daftar Wawancara Mengenai Manajemen Sarana dan Prasarana ... 81
2. Dokumentasi Penelitian ... 84
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan dan
kelangsungan hidup bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu faktor
utama yang dapat mewujudkan pembangunan diberbagai bidang secara merata
dan menyeluruh melalui peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi, baik untuk tingkat pengetahuan ataupun tingkat keterampilannya.
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan merupakan salah satu perwujudan
dari pendidikan nasional (Undang – Undang RI No. 20, 2003).
Pada era globalisasi seperti sekarang, kita dituntut memiliki kesiapan yang
lebih matang dalam bidang pendidikan. Termasuk juga didalamnya bidang
pendidikan yang dapat dipersiapkan untuk mendukung ketercapaian sumberdaya
manusia yang siap pakai dalam era globalisasi ini. Pendidikan dibagi menjadi
pendidikan formal dam non formal. Pendidikan non formal selalu dilakukan dari
lingkungan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia itu sendiri sedangkan
pendidikan formal dimulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan sampai
pendidikan tinggi. Pendidikan formal sangat banyak dituntut oleh masyarakat
untuk mampu memberikan pembelajaran yang baik kepada para siswa. Sekolah
dianggap sebagai sarana yang paling tepat untuk belajar.
Suksesnya pembelajaran di sekolah didukung oleh banyak faktor, salah
satunya adalah faktor sarana dan prasarana sekolah. Dengan demikian perlu
adanya pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien.
2
untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan
agar dalam menggunakan sarana dan prasarana disekolah bisa berjalan dengan
efektif dan efisien. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan komponen
penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar Nasional
Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan sehingga setiap
institusi berlomba-lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana
pendidikan demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Tidak itu saja,
kelengkapan sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu daya tarik bagi
calon peserta didik.
Dari banyak sekolah, masih ditemukan sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah tidak dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering terjadi
ketidaktetapan dalam pengelolaan. Ketidaktetapan pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan menyangkut cara pengadaan, penanggung jawab dan
pengelola, pemeliharaan dan perawatan, serta penghapusan. Bahkan banyak
pengelola yang kurang memahami standar dari sarana dan prasarana yang
dibutuhkan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal
bukan menjadi skala prioritas utama bagi suatu lembaga pendidikan. Hal yang
paling tragis dan sering terjadi dalam budaya pendidikan adalah mampu membeli
tetapi tidak mampu merawat. Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 disebutkan bahwa : Setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
3
Satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak,
tetapi disisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang
dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana dan prasarana pendidikan.
Sarana belajar yang lengkap akan menunjang konsentrasi belajar siswa.
Seseorang yang belajar dibutuhkan konsentrasi yang penuh, perhatian
sepenuhnya, dan pemusatan terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua
hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi ini tidak akan berjalan dengan
baik apabila tempat atau alat yang digunakan tidak mencukupi.
Masalah sarana pendidikan yang sering dihadapi setiap sekolah antara lain
sarana penunjang yang kurang memadai dan pengelolaan sarana prasarana kurang
optimal. Dalam pengelolaannya, pemeliharaan atau perawatan yang sering
menjadi kendala utama. Mengingat belum ada tenaga professional yang khusus
menangani manajemen sarana prasarana.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu bagian dari manajemen yang
ada di lembaga pendidikan, sarana dan prasarana mempunyai peran yang sangat
penting dalam suatu organisasi, institusi ataupun lembaga pendidikan. Tanpa
adanya sarana dan prasarana yang mendukung maka proses pendidikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
SMA Santo Petrus Sidikalang adalah salah satu sekolah yang mempunyai
sarana prasarana yang belum memadai. Ada beberapa sarana prasarana yang
sudah memenuhi standarisasi sarana prasarana, namun secara keseluruhannya,
masih belum maksimal dalam pengelolaannya. Misalnya ruang baca perpustakaan
4
kelas, kemudian penggunaan media pembelajaran yang masih belum
dioptimalkan, seperti LCD proyektor, peta, globe dan alat peraga lainnya,
sehingga proses pembelajaran geografi di SMA Santo Petrus Sidikalang masih
belum efektif dan efisien.
Proses pembelajaran yang baik memerlukan perangkat peralatan
(instrumen) atau fasilitas yang mendukung, bahkan kalau diteruskan untuk
melengkapi perangkat peralatan itu memerlukan dana yang memadai. Tetapi
keberadaan alat atau fasilitas yang bagus hanya menumpuk di sekolah dan tidak
dimanfaatkan dengan baik, maka akan mubazir, alat peraga yang tidak
dimanfaatkan dalam keadaan berdebu di dalam lemari, buku dan modul yang ada
di perpustakaan tidak pernah di baca, dan sederet masalah fasilitas yang selama ini
mungkin telah diadakan dengan dana yang relatif besar, tetapi sama sekali tidak
dimanfaatkan secara optimal dalam proses pendidikan di dalam kelas, sehingga
masalah-masalah yang tergambar diatas berdampak pada pelaksanaan proses
pembelajaran Geografi di SMA Santo Petrus Sidikalang yang masih belum efektif
dan efesien hal ini terlihat dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
tanggal 14 maret 2016.
Oleh karena itu kondisi manajemen sarana dan prasarana dianggap sangat
perlu diketahui agar dapat memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada di
lingkungan sekolah.
Proses pendidikan memang memerlukan fasilitas atau peralatan, tetapi
semua fasilitas atau peralatan harus diadakan sesuai dengan kebutuhan. Jika
fasilitas itu sudah diadakan, itu harus dimanfaatkan melalui proses yang optimal.
5
dan masukan lingkungan. Semuanya akan menjadi penentu dalam mencapai
keluaran (out put) dan hasil pendidikan (out come). Evaluasi yang tepat dan benar
juga merupakan salah satu faktor penentu sarana dan prasarana itu di manajmen
dengan baik. Karena itu perlu dikaji untuk mengetahui Kondisi Manajemen
Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Pada Mata
Pelajaran Geografi SMA Santo Petrus Sidikalang.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Ruang baca perpustakaan yang masih
belum memenuhi standar. (2) Penggunaan media pembelajaran yang masih belum
dioptimalkan. (3) Pelaksanaan proses pembelajaran Geografi di SMA Santo
Petrus Sidikalang yang masih belum efektif dan efisien.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah yang akan diteliti
adalah kondisi manajemen sarana dan prasarana pembelajaran yang ada disekolah
SMA Santo Petrus Sidikalang dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran
geografi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana SMA Santo Petrus Sidikalang ?
2. Bagaimana pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di
6
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana di SMA Santo Petrus
Sidikalang.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana
pembelajaran di SMA Santo Petrus Sidikalang.
F. Manfaat penelitian
1. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan
pembelajaran yang efektif dan efesien.
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai referensi dan informasi dalam
meningkatkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan semangat belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran geografi.
4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman kedepannya untuk
membuat pembelajaran yang efektif dan efesien
5. Sebagai bahan referensi bagi calon peneliti lainnya khususnya mengenai topic
72 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan penemuan di lapangan mengenai Kondisi manajemen
sarana dan prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran geografi di SMA
Santo Petrus Sidikalang, maka dapat disimpulkan:
1. Kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMA Santo Petrus Sidikalang masih
banyak perlengkapan yang memang harus dipenuhi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam menunjang proses pembelajaran dan demi
tercapainya tujuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang
pendidik/guru, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
kantin, ruang konseling, ruang OSIS, ruang UKS, ruangsirkulasi, tempat
beribadah, tempat bermain/berolahraga, gudang, toilet, dan tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan
prasarana itu sendiri mempunyai perananan yang sangat penting bagi
terlaksananya proses pembelajaran disekolah, serta menunjang tercapainya
tujuan pendidikan.
2. Pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana di SMA Santo Petrus Sidikalang
menerapkan fungsi manajemen 1) perencanaan, dalam perencanaan manajemen
sarana dalam proses pembelajaran, yaitu pihak manajemen sarana dan
73
barang, pihak inventaris mengajukan permintaan barang yang dibutuhkan
dengan cara membuat proposal pembelian barang yang harus disetujui kepala
sekolah terlebih dahulu. 2) pengorganisasian, dalam pengorganisasian bidang
manajemen sarana dan prasarana ditentukan struktur kepengurusan yang
kemudian dipilih siapa saja yang menduduki setiap bagian dalam
kepengurusan. 3) penggerakan, dalam hal penggunaan sarana dan prasarana di
SMA Santo Petrus Sidikalang harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat
manfaat dalam penggunaannya. Misalnya dalam penggunaan sarana media
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran geografi, guru harus
menyesuaikan sarana yang akan digunakan dengan materi yang diajarkan. 4)
pengawasan, pengawasan dilakukan langsung oleh kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dengan cara pengecekan barang
yang ada di sekolah.
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan mendasarkan pada
penelitian yang dilakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang mungkin
dapat menjadi bahan, masukan, antara lain sebagai berikut:
1. Untuk penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan semua
warga sekolah hendaknya memperhatikan peraturan dan petunjuk yang sudah
tertera demi terciptanya kelancaran dalam proses pembelajaran.
2. Semua warga sekolah harus mempunyai rasa saling memiliki dan tanggung
jawab terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah, sehingga
sarana dan prasarana yang ada dapat terpelihara dengan baik dan
74
3. Demi terjadinya kelancaran dalam kegiatan, hendaknya lebih banyak dilakukan
koordinasi terhadap pihak-pihak yang terkait, sehingga memudahkan dalam
melaksanakan tugas. Guru hendaknya harus memilih strategi pembelajaran
yang sesuai, dengan memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan materi
75
Daftar Pustaka
Barnawi & M.Arifin. 2012. Manajemen sarana dan prasarana sekolah.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Darmastuti . 2013. Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pada Jurusan Teknik Komputer Dan Informatika di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal. Universitas Negeri
Surabaya.
Endang Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakary
Ferli Ummul. 2013. Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatkan Proses
Pembelajaran di MTsN Sleman Kab. Sleman di Maguwoharjo Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam negeri Sunan Kalijaga.
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-kondisi/. Diakses pada tanggal 25 januari 2015.
Ibrahim Bafadal. 2004. Manajemen perlengkapan Sekolah : Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: PT Bumi aksara.
Jannah. 2010. Optimalisasi Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMP Nasima Semarang. Skripsi.
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Kartikasari. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana Pembelajaran di SD
Tumbuh I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar isi.
Rahayu. 2009. Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 4 Malang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Sri Minarti. 2011. Manajemen sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara