• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA

Oleh:

Janter Chlinton Sihombing NIM 3113121034

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Janter Chlinton Sihombing. NIM : 3113121034. Situs dan Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui situs-situs dan peninggalan sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara , mengetahui keadaan terkini peninggalan sejarah, mengetahui sejarah situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung, mengetahui partisipasi masyarakat setempat dalam pelestarian dan perlindungan terhadap peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung.

Penelitian ini di lakukan menggunakan metode Penelitian Lapangan ( Field Research). Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik observasi dan wawancara. Selain itu pengumpulan data juga diambil mengunakan tehnik study pustaka yaitu untuk mendukung hasil dari penelitian maka data diambil dari buku yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dimana bertujuan untuk mengetahui sejarah situs dan peninggalan di kecamatan Tarutung.

Setelah penelitian dilaksanakan maka hasil yang diperoleh yaitu ditemukannya beberapa jenis peninggalan bersejarah diantaranya adanya :1.Hariara Onan Sitahuru, 2.Gereja Dame, 3.Gereja Pearaja, dan 4.Tugu Raja Sisingamangaraja XII. Situs dan peninggalan yang ada di kecamatan Tarutung merupakan jejak masa lalu yang dari hasil aktivitas masyarakat yaitu peninggalan sejarah. Dalam hal peninggalan bersejarah yang dilihat setelah dilakukannya penelitian yaitu ada beberapa yang kurang terawat. Hal ini diakibatkan kurangnya perhatian dan perlindungan dari masyarakat dan pemerintahan serta kurangnya pemahaman mamfaat dari pemeliharaan peninggalan bersejarah.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa beberapa peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung masih digunakan sampai saat ini. Sehingga peninggalan sejarah ini masih terawat sampai saat ini. Akan tetapi ada beberapa situs yang kurang terawat di karenakan kurangnya tanggung jawab dari masyarakat dan pemerintah. Maka dalam hal ini upaya yang dilakukan pemerintah dalam pelestarian dan perlindungan terhadap peninggalan bersejarah yaitu dengan memasuk kan situs dan peninggalan sejarah tersebut sebagai objek wisata sejarah. Dengan memasukkan kedalam objek wisata diharapkan masyarakat dan pemerintah dan merawat dan melindungi agar situs dan peninggalan sejarah tersebut tidak hilang dan terlupakan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi sebahagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan di Universitas Negeri Medan.Skripsi ini berjudul ”Situs dan Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara”.

Penulis sadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna serata banyak kesalahan dan kekurangan, dengan segalak keterbukaan maka penulis sangat mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan karya ilmiah ini , penulis berharap kedepannya banyak karya-karya yang bermunculan yang lebih baik lagi.

Penyusunan dan penyelesaian skripsi ini dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materi yang di berikan kepada penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terimaksih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas

4. Bapak Drs. Yushar, Ms selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Sejarah. 5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi

(7)

mengarahkan, dan memberikan saran-saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skropsi ini dengan baik dan benar.

6. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen PA dan sekaligus dosen penguji penulis yang memberikan masukan demi penyempurnaan skripsi ini. 7. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku dosen penguji saya yang

memberikan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo, S.Hum., M.Si selaku dosen Penguji saya yang memberikan masukan demi penyempurnaan skripsi ini 9. Dan seluruh bapak /ibu dosen jurusan pendidikan Sejarah yang telah

banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa kepada penulis.

10.Bapak Janas H Siagian selaku Camat, dan ibu Veramona selaku Sekertaris Camat Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara beserta kepengurusan pemerintahan.

11.Kepada para informan yang memberikan informasinya kepada penulis, khususnya kepada Masyarakat Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli utara, yang memberikan keramahan dan mendukung, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini .

(8)

iv

13.Kakak dan abang saya tercinta Daniel Sihombing, Dan Frederick Sihombing, dan adik-adik saya yang saya sayangi Yesika Sihombing dan Putri Sihombing yang mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.

14.Sahabat- sahabat penulis Raven pasaribu, Justin Situmorang, Rinaldi Barus, Samuel Simanungkalit, Putra Wardana Purba, Ghazali Bancin, Surya Hidayat, dan seluruh sahabat-sahabat saya yang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

15.Untuk teman-teman seperjuangan kelas A Reguler 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya, saya ucapkan terima kasih untuk segala motifasi yang saya jalani selama masa perkuliahan. 16.Dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang namanya

tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terimakasih

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua , khususnya bagi dunia pendidikan sejarah serta bagi siapa saja yang membacanya.

Medan , Februari 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

A. LatarBelakangMasalah………. 1

B. IdentifikasiMasalah………... 3

C. BatasanMasalah……….. 3

3. KriteriaPeninggalanSejarah……….... 8

4. Tarutung...………... 9

B. KerangkaBefikir ……….... 10

BAB III METODE PENELITIAN……….. 12

A. MetodePenelitian ……….. 12

B. Sumber Data………... 13

C. LokasiPenelitian ………... 14

D. TeknikPengumpulan Data ……….... 14

E. TeknikAnalisa Data ……….. 15

BAB IV Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian... 17

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 17

1. Kondisi Fisik... 17

2. Kondisi Non Fisik... 18

(10)

vi

4. Sejarah singkat tapanuli utara... 22

B. Situs dan Peninggalan sejarah di Kecamatan Tarutung... 30

1. Situs Hariara Onan Sitahuru... 30

2. Gereja Tertua di Tanah Batak (Gereja Dame)... 36

3. Gereja Pearaja... 43

4. Tugu Raja Sisingamangaraja XII... 47

C. Mamfaat Situs dan Peninggalan Sejarah... 57

1. Bagi Pelajar... 57

2. Bagi Masyarakat... 58

3. Bagi Pemerintah... 59

D. Peranan Pemerintah dan Masyarakat dalam Pelestarian Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung... 59

BAB V Kesimpulan dan Saran... 62

A. Kesimpulan... 62

B. Saran... 63

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ... 19

Gambar 2 ... 32

Gambar 3 ... 38

Gambar 4 ... 43

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak disebut tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara dapat disebut sebagai kota durian. Sampai pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang sekitarnya untuk transaksi dagang yang datang dari daerah Silindung, Humbang, Samosir, Toba, Dairi, termasuk dari arah selatan seperti Pahae, Sipirok maupun sekitar Sibolga dan Barus.

Pada awalnya transaksi perdagangan tradisional ini dilakukan disebuah lokasi perkampungan yang berpusat dibawah sebuah pohon beringin rindang yang disebut Onan Sitahuru (= pasar barter) di perkampungan Saitnihuta sekarang. Konon kabarnya pohon beringin tersebut masih tumbuh dan berusia sekitar 200 tahun sekarang ini. Perdagangan pada masa itu masih dominan menggunakan sistem barter yaitu pertukaran barang antar sesama pedagang. Komoditi barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan pangan, ternak, ikan asin, garam, beras, tembakau, umbi-umbian, termasuk juga komoditi eksport saat itu seperti kemenyan yang memang banyak dipasok dari kawasan Humbang, Pahae dan Silindung.

(13)

2

kakinya di silindung dan mendirikan markasnya persis di pusat kota tarutung sekarang yang disebut sebagai tangsi.

Sejalan dengan berkembangnya waktu maka evangelisasi kristen mulai terbuka yang dilakukan oleh Dr. Ingwer Ludwig Nommensen di tahun 1864 di kota tarutung. Akan tetapi para raja-raja yang berada di tarutung pada masa itu mula-mula menolak kedatangan Dr. I. L. Nommensen untuk mnyebarkan agama karena pada masa itu para raja-raja sedang melakukan perlawanan terhadap penjajahan belanda, atau pada masa itu disebut sibottar mata (kulit putih) yang mengakibatkan Dr. I. L. Nommensen juga dianggap sebagai salah satu bangsa belanda. (https://bupatitaput.wordpress.com/2009/05/17/tarutung-sibuah-durian/)

Setelah Masyarakat dan raja-raja menerima keberadaan maka Nommensen berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di Huta Dame (Kampung Damai). Pada tahun 1873, ia mendirikan gedung gereja pertama yang dinamakan gereja dame, sekolah, dan rumahnya di Pearaja dan hingga kini, Pearaja tetap menjadi pusat Gereja HKBP.

Dari sejarah tarutung diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui apa saja situs dan peninggalan sejarah di kecamatan tarutung, Sehingga untuk mengetahui apa saja peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di kota Tarutung, maka harus dilakukan peninjauan langsung di kota Tarutung.

(14)

3

Dengan adanya undang–undang tersebut maka masyarakat perlu melestarikan dan melindungi peninggalan-peninggalan bersejarah dalam rangka memajukan kebudayaan nasional dalam bidang sejarah, ilmu pengetahuan,pendidikan,agama dan kebudayaan.

Mengingat begitu pentingnya melindungi dan menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah yang ada di Kecamatan Tarutung, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Situs dan Peninggalan Sejarah Di

Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara” B. Idenfikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di identifikas adalah :

1. Identifikas Situs dan Peniggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Daerah-daerah mana saja terdapat situs-situs dan peninggalan sejarah di kecamatan tarutung kabupaten Tapanuli utara .

3. Mamfaat situs-situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara bagi masyarakat dan pemerintah.

4. Peran pemerintah/dinas untuk melestarikan dan Mengembangkan situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi masalah yang akan di teliti yaitu : “ Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung

(15)

4

D. Perumusan Masalah

Untuk lebih mendekatkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih mempermudah peneliti didalam pembahasan, maka peneliti merumusakan masalah yang akan di teliti sebagai berikut :

1. Apa saja Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ?

2. Apa Saja Manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Bagi Masyarakat dan Pemerintah ?

3. Bagaimana Sejarah Berdirinya Situs Dan Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Tarutung ?

4. Bagaimana Peran Pemerintah/Dinas Terkait dan juga masyarakat dalam melestarikan situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung ?

E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan permasalahan diatas adalah :

1. Untuk mengidentifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Untuk mengetahui manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Bagi Pemerintah dan masyarakat.

(16)

5

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Bagi Peneliti, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan tentang Situs dan Peninggalan Sejarah di Sumatera Utara, khususnya di Kecamatan Tarutung.

2. Bagi masyarakat, memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat dalam usaha mempertahankan dan melestarikan kebudayaan.

3. Bagi pemerintah, dengan penelitian ini diharapkan, pemerintah dapat semakin memperhatikan dan menjaga Situs dan Peninggalan sejarah di wilayahnya masing-masing.

4. Bagi pembaca, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, tentang Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. 5. Bagi UNIMED, untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan dapat di peroleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecamatan Tarutung yang merupakan ibukota dari kabupaten Tapanuli Utara memiliki jejak sejarah yang sangat penting. Tapanuli utara telah melewati beberapa zaman yaitu zaman pra kolonial, zaman zending, zaman penjajahan belanda, zaman pendudukan jepang, sampai zaman setelah merdeka yaitu sampai saat ini.

2. Keadaan situs dan peninggalan sejarah beberapa masih dalam keadaan baikdan terawat akan tetapi ada juga yang tidak terawat dan kurang perhatian dari masyarakat dan pemerintah.

(18)

63

B. Saran

Adapun saran-saran yang diajukan sesuai dari hasil penelitian ini adalah: 1. Baiknya Situs dan peninggalan sejarah ini dapat digunakan sebagai bahan

pembelajaran di sekolah-sekolah agar pelajar maupun masyarakat tidak melupakan sejarah yang terjadi di daerahnya masing-masing dan juga agar mereka memahami dan mengerti kejadian sejarah di daerahnya dengan mengunakan peninggalan sejarah yang ada di kecamatan Tarutung.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2010) , Prosedur Penelitian: Suatu Pedekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, Jan S, (2013), Raja Pontas Lumbantobing : Riwayat Hidup, Karya dan Pengabdiannya bagi pengembangan dan kemajuan gereja dan masyarakat batak. Jakarta.

Badan Pusat Statisik Tapanuli Utara, (2014), Tapanuli Dalam Angka 2014

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, (2013), Situs Makam Selaparang Di Lombok Timur, Ombak, Yogyakarta

Cheong, Yong Mun, (1999), Eksplorasi Sejarah: India, Asia Tenggara dan Cina, Federal Publication, Singapore.

Fakultas Ilmu Sosial Univesitas Negeri Medan (2013), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, FIS Unimed.

Fathoni, Abdurrahmat, (2006), Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata, (2010), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

Lumbantobing, Adniel, (1967), Si Singamangaraja I-XII, Medan.

Nababan-Tobing, E.I.D, (1974), Ompu i : Dr. Ingwer Ludwig Nommensen. BPK Gunung Mulia, Jakarta.

Zangger, Ebenhard, (2001), Masa Depan Sejarah Masa Silam; sebuah pemikiran Arkeologi Abad 21, jakarta

Rahardjo, Supratikno, (2011), Pengelolaan Warisan Budaya di Indonesia, Lubuk Agung, Bandung

Sjamsuddin, Helius, (2012), Metodologi Sejarah, OMBAK, Yogyakarta

Sugiono, (2009), Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, CV.ALFABETA, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

Pengaruh Pemanfaatan Situs Peninggalan Sejarah Di Desa Prawoto Sebagai Sumber Belajar Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah Perkembangan Islam Di Jawa Pada Siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Situs dan Peninggalan Bersejarah dikawasan Uluan, Kabupaten Toba Samosir, selain mengidentifikasi berbagai

RYANDIKA GILANG PUTRA: Analisis Pemasaran Kemenyan (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara).. Dibimbing Oleh:

Strategi prioritas pemasaran kemenyan di Kecamatan Tarutung adalah membentuk kelompok tani dan koperasi tingkat desa, pengawasan terhadap sistem pemasaran getah kemenyan,

Perkembangan industri tenun ulos batak di Pasar Tradisional Kecamatan Tarutung telah banyak mengalami pasang surut baik dari segi budaya, ekonomi dan sosial.. Penelitian ini

Kecamatan Siak memiliki banyak peninggalan sejarah yang berpotensi untuk menjadi destinasi wisata cagar budaya. Jika potensi ini dikelola dengan baik akan

Berdasarkan dari latar belakang diatas penulis akan mengangkat tentang situs peninggalan sejarah prasasti pasir panjang di Meral Barat Kabupaten Karimun karena di