• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HUTABAGINDA KECAMATAN TARUTUNG

KABUPATEN TAPANULI UTARA

MAYA EKA MANALU 105102053

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D – IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI

NAMA : Maya Eka Manalu

NIM : 105102053

JUDUL : Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diatas disetujui untuk mengikuti ujian

sidang hasil KTI.

Medan, Juni 2011

Pembimbing

(4)

PROGRAM D - IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011

Maya eka Manalu

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

ix + 31 hal + 5 tabel + 1 skema + 5 lampiran

Abstrak

Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait. Pelaksanaan kegiatan posyandu adalah serangkaian kegiatan dalam proses kegiatan posyandu yang dikenal dengan mekanisme lima meja. Sasaran utama dari kegiatan posyandu ini adalah Ibu hamil, Ibu nifas, Bayi dan Balita, PUS yang melakukan KB, Imunisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011 dan mengetahui jumlah kunjungan yang datang pada saat posyandu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang hanya menggambarkan Pelaksanaan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan besar populasi sebanyak 40 Posyandu, dengan menggunakan instrumen berupa data sekunder dengan lima kriteria kegiatan posyandu mulai bulan Desember 2010-Mei 2011. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 40 posyandu mayoritas sudah melaksanakan dengan baik. Baik dari segi kunjungan Ibu Hamil, kunjungan Ibu Nifas, Mayoritas kunjungan Bayi dan Balita, PUS ber KB, kunjungan Imunisasi, Kesimpulan dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan posyandu di Kecamatan Tarutung sudah terlaksana dengan baik. Disarankan kepada masyarakat dan tenaga kesehatan untuk bersama-sama mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan posyandu agar lebih optimal.

Kata Kunci : Pelaksanaan kegiatan Posyandu

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan

kekuatan yang penulis peroleh sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

tepat pada waktunya. Dengan Judul “ Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011 “.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, penulis mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar- besarnya kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, Skep. Ns M.kes selaku ketua Program D IV Bidan

Pendidik. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. dr. Isti I Fujiati, Msc. Selaku dosen pembimbing akademik.

4. Seluruh dosen dan staf D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmunya serta tidak pernah

bosan mendidik mengarahkan penulis

5. dr. Mario Silaban, Kepala Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara

6. Yang penulis hormati orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan

pada penulis selama mengikuti pendidikan ini.

7. Rekan- rekan Mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas keperawatan Universitas

Sumatera Utara T. A. 2010 / 2011 yang telah banyak memberikan dukungan

terhadap penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih terdapat

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

(6)

akan mencurahkan berkat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaiakan Karya tulis ilmiah ini. Akhirnya semoga karya tulis ilmiah

ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan.

Medan, Juni 2011

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat penelitian ... 5

1. Pelayanan kebidanan ... 5

2. Bagi Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu ... 6

2. Syarat Berdirinya Posyandu ... 7

3. Prinsip Dasar Berdirinya Posyandu ... 7

4. Struktur Organisasi Posyandu ... 7

5. Tujuan Posyandu ... 8

6. Kegiatan Utama / Sasaran dari Posyandu ... 9

7. Kegiatan Posyandu dengan Sistem 5 Meja ... .……….10

(8)

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep ... 13

B. Definisi Operasional ... 14

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 17

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

1. Populasi ... 17

2. Sampel ... 17

C. Tempat Penelitian ... 18

D. Waktu Penelitian ... 18

E. Etika Penelitian ... 18

F. Instrumen Penelitian ... 19

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 20

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 20

I. Analisis Data ... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 23

5.1. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu ... 23

B. Pembahasan ... 28

5.2. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu ... 28

5.3. Pelaksanana Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan Ibu Hamil ... 28

5.4. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan Ibu Nifas ... 29

5.5. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan Bayi dan Balita ... 30

(9)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35

(10)

DAFTAR TABEL

Table 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Pelaksanaan Kegiatan

Posyandu pada Kunjungan Ibu Hamil di Posyandu di Kecamatan

Kecamatan Tarutung pada Desember 2010- Mei 2011 ... 24

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden berdasarkan Pelaksanaan

Kegiatan Posyandu pada Kunjungan Ibu Nifas di Posyandu di Kecamatan

Tarutung pada Desember 2010- Mei 2011 ... 25

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Pelaksanaan Kegiatan

Posyandu pada Kunjungan Bayi dan Balita Posyandu di Kecamatan

Kecamatan Tarutung pada Desember 2010- Mei 2011 ... 25

Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Pelaksanaan Kegiatan

Posyandu pada PUS yang ber KB di Posyandu Kecamatan

Tarutung pada Desember 2010- Mei 2011 ... 26

Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Pelaksanaan Kegiatan

Posyandu pada Imunisasi di Posyandu di Kecamatan

(11)

DAFTAR SKEMA

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 : Lembar Pertanyaan Editor Bahasa Indonesia

Lampiran 3 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 4 : Balasan Surat Izin Penelitian

(13)

PROGRAM D - IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011

Maya eka Manalu

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

ix + 31 hal + 5 tabel + 1 skema + 5 lampiran

Abstrak

Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait. Pelaksanaan kegiatan posyandu adalah serangkaian kegiatan dalam proses kegiatan posyandu yang dikenal dengan mekanisme lima meja. Sasaran utama dari kegiatan posyandu ini adalah Ibu hamil, Ibu nifas, Bayi dan Balita, PUS yang melakukan KB, Imunisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011 dan mengetahui jumlah kunjungan yang datang pada saat posyandu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang hanya menggambarkan Pelaksanaan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan besar populasi sebanyak 40 Posyandu, dengan menggunakan instrumen berupa data sekunder dengan lima kriteria kegiatan posyandu mulai bulan Desember 2010-Mei 2011. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 40 posyandu mayoritas sudah melaksanakan dengan baik. Baik dari segi kunjungan Ibu Hamil, kunjungan Ibu Nifas, Mayoritas kunjungan Bayi dan Balita, PUS ber KB, kunjungan Imunisasi, Kesimpulan dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan posyandu di Kecamatan Tarutung sudah terlaksana dengan baik. Disarankan kepada masyarakat dan tenaga kesehatan untuk bersama-sama mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan posyandu agar lebih optimal.

Kata Kunci : Pelaksanaan kegiatan Posyandu

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945) dan sekaligus sebagai investasi,

sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu

dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup

sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal. Hal ini perlu dilakukan, karena kesehatan bukanlah tanggung jawab

pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan

masyarakat, termasuk swasta. (Depkes RI, 2005. hlm. 1).

Sejalan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan arah

kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) yaitu pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan

menumbuh - kembangkan Posyandu. (Depkes RI, 2005. hlm. 1 ).

Posyandu merupakan singkatan dari pos pelayanan terpadu, di mana

posyandu ini dicanangkan pada tahun 1986 melalui surat keputusan bersama

antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan RI, kepala

BKKBN dan tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Posyandu

didirikan di desa - desa kecil yang tidak terjangkau oleh rumah sakit dan klinik

dengan tujuan untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Anak, mempercepat

penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera),

meningkatkan pelayanan kesehatan dalam masyarakat dan juga meningkatkan

(15)

Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan yang

sangat berpengaruh terhadap kinerja posyandu yang turun secara bermakna.

Dampaknya kelompok rentan yakni bayi, balita, dan ibu hamil serta ibu

menyusui. Menyikapi kondisi tersebut pemerintah mengambil langkah bijak,

dengan mengeluarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 411.3/1116/SJ

tanggal 13 Juni 2001 tentang "Revitalisasi posyandu” yaitu suatu upaya untuk

meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu (Depkes, 2007. hlm. 10).

Kegiatan posyandu di seluruh Indonesia dilaksanakan sekali dalam sebulan

ataupun lebih, di mana pelaksanaan kegiatan ini juga meliputi pengumpulan dana

sehat (sumbangan sukarela dari masyarakat) bagi posyandu yang mandiri.

Kegiatan yang dilaksanakan posyandu yang mengacu pada sistem 5 meja yaitu :

meja I ; pencatatan dan laporan, meja 2 ; penimbangan, meja 3 ; pengisian KMS,

meja ke 4 ; penyuluhan peningkatan gizi / ASI, meja 5 ; pelayanan kesehatan seperti

pemeriksaan Ibu hamil, imunisasi Balita / Anak, program KB (Notoatmodjo, 2007

hlm 4 ).

Pada akhir-akhir ini terjadi berbagai permasalahan kesehatan masyarakat

yang memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu. Permasalahan kesehatan

masyarakat tersebut antara lain balita gizi buruk, influenza, kejadian luar biasa

demam berdarah demgue, campak, polio dan diare Untuk menanggulangi

permasalahan tersebut perlunya masyarakat mengadakan kunjungan ke posyandu

maupun bidan-bidan melakukan penelitian tentang suatu penyakit dan yang

melanda masyarakat serta mampu untuk penanganan secara efisien dan efektif

(16)

Menurut data prasurvei yang dilakukan peneliti pada 30 September 2010,

bahwa di Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung ada kematian ibu berjumlah

1 orang yang disebabkan karena perdarahan pada saat persalinan dan balita yang

meninggal berjumlah 2 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas

Hutabaginda Kecamatan Tarutung bahwa kurangnya kesadaran masyarakat didalam

melaksanakan kegiatan Posyandu.

Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2010

-2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah “Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Posyandu diwilayah kerja

Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada

Desember 2010 - Mei 2011”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

(17)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada ibu

hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011.

b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada Ibu

nifas dan menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda

Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 -

Mei 2011.

c. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada

Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan

Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011.

d. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada

Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda

Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 –

Mei 2011.

e. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada

Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan

(18)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan kebidanan

Sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan dan pemberdayaan pusat

pelayanan masyarakat, membantu masyarakat dalam memecahkan masalah

kesehatan sesuai dengan kondisi setempat serta meningkatkan efisiensi

waktu, tenaga dan dana melalui pelayanan secara terpadu.

2. Bagi perkembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan

Sebagai wawasan dan pengetahuan tentang posyandu serta asuhan

kebidanan untuk ibu hamil, ibu nifas dan menyusui, bayi dan balita,

pelaksanaan KB, bagi Pasangan Usia Subur (PUS), imunisasi, gizi dan

pencegahan penanggulangan diare. Utamanya yang terkait dengan upaya

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Posyandu

1. Definisi Posyandu

Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari,

oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes,

2006. Hlm. 4).

Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan

kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai

strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Meilani,

2009. Hlm. 142).

Posyandu merupakan jenis Upaya Kesehatan Bersumber Daya oleh dan

untuk masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan kesehatan dasar termasuk

Keluarga Berencana dan Pelayanan Gizi (Dinkes, 2007. Hlm. 8).

Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program

dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu

dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai

program lainnya berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 2005. 1).

2. Syarat Berdirinya Posyandu

Penduduk di desa tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita.

Penduduk terdiri dari 120 kepala keluarga. Disesuaikan dengan kemampuan

petugas (bidan desa). Jarak antara Kelompok rumah jumlah kepala keluarga dalam

(20)

3. Prinsip Dasar Berdirinya Posyandu

Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat di mana terdapat

perpaduan antara pelayan profesional dan nonprofesional. Adanya kerjasama

lintas program yang baik (KIA, KB, Gizi, Imunisasi, Penanggulangan Diare)

maupun lintas sektoral. Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok timbang /

pos timbang, pos imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain). Mempunyai sasaran

penduduk yang sama (bayi 0–1 tahun, Anak Balita 1 – 4 tahun, Ibu hamil, dan

PUS). Pendekatan yang digunakan ialah PKMD (Pembangunan Kesehatan

Masyarakat Desa).

4. Struktur Organisasi Posyandu

Struktur Organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat

pada saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi bersifat fleksibel, sehingga

dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan

kemampuan sumber daya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua,

sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota.

Posyandu yang ada di suatu wilayah (kelurahan / desa), selayaknya dikelola

oleh suatu unit / kelompok pengelola Posyandu yang keanggotaanya dipilih dari

kalangan masyarakat setempat. Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh

seorang ketua, yang dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit

Pengelola Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola

Posyandu, disepakati dalam unit / kelompok Pengelola Posyandu bersama

masyarakat setempat.

5. Tujuan Posyandu

(21)

a. Mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Anak, Balita.

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu.

c. Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera).

d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan kegiatan - kegiatan yang menunjang peningkatan

kemampuan hidup sehat.

e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam

usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk

berdasarkan letak geografis.

f. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih

teknologi untuk swa-kelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

(Notoadmodjo, 2007. Hlm. 13).

6. Kegiatan Utama / Sasaran dari Posyandu

a. Ibu Hamil

Pelayanan yang diselenggarakan untuk Ibu pemberian tablet besi yang

dilakukan oleh petugas kesehatan. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah

dengan pemeriksaan tinggi fundus / usia kehamilan. Apabila ditemukan kelainan,

segera dirujuk ke Puskesmas.

Untuk lebih meningkatkan kesehatan Ibu Hamil, perlu diselenggarakan

kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai

dengan kesepakatan. Adapun kegiatan Ibu Hamil antara lain: Penyuluhan tanda

bahaya pada Ibu Hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB, Gizi.

(22)

Pelayanan yang dilenggarakan untuk Ibu Nifas dan menyusui mencakup:

Penyuluhan kesehatan, KB, ASI, dan Gizi Ibu Nifas, perawatan kebersihan jalan

lahir (vagina). Pemberian vitamin A dan Tablet besi. Perawatan payudara.

Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.

c. Bayi dan Anak Balita

Pelayanan Posyandu untuk Balita harus dilaksanakan secara menyenangkan

dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Adapun jenis pelayanan yang

diselenggarakan Posyandu untuk Balita mencakup: Penimbangan berat badan.

Penentuan status pertumbuhan. Penyuluhan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas

dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.

Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke puskesmas.

d. Keluarga Berencana (KB)

Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader

adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga

kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB, dan konseling KB. Apabila

tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD.

e. Imunisasi

Pelayanan di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas

Puskesmas. Jenis Imunisasi yang disesuaikan dengan program, baik terhadap

Bayi dan Balita maupun terhadap Ibu Hamil.

7. Kegiatan Posyandu dengan Sistem 5 Meja

(23)

Dilakukan Pendaftaran, dan Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui

dan pasangan usia subur.

b. Meja II

Penimbangan Balita, Ibu hamil.

c. Meja III

Dilakukan Pengisian KMS.

d. Meja IV

Menjelaskan data KMS tentang Anak / Balita ataupun Bayi dari hasil

penimbangan yang dilakukan. Setelah itu diketahui berat badan anak yang naik /

tidak, Ibu hamil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB. Baru

Memberikan pelayanan gizi kepada Ibu Balita serta Ibu hamil dan juga kesehatan

dasar seperti pemberian oralit, pemberian vitamin A, dan tablet zat besi.

e. Meja V

Pelayanan kesehatan dan KB meliputi : Imunisasi, Pemberian vitamin A

melalui oral setiap bulan Februari dan Agustus, Pembagian pil KB atau kondom,

Pengobatan ringan, Konsultasi mengenai KB, Pemeriksaan kehamilan.

Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk

meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan

sebagainya.

9. Kegiatan Tambahan Posyandu

Pada saat ini telah di kenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang

telah diselenggarakan antara lain:

a. Bina Keluarga Balita (BKB).

(24)

c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa

(KLB) , misalnya: ISPA, DBD, Gizi buruk, Polio, Campak.

d. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD).

e. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).

f. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB –

PLP).

g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan

pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).

h. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.

i. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas).

Selain dari ke lima kegiatan Posyandu yang dilaksanakan. Yang sudah dilaksanakan adalah Dana Sehat yaitu Dana yang berasal dari sumbangan sukarela

masyarakat yang dikelola bersama serta dimanfaatkan untuk membiayai program -

program kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya termasuk membantu dalam

membiayai penyelenggaraan posyandu. Program tambahan berupa PMT

(pemberian makanan tambahan) ataupun sesuai dengan kebutuhan dan masalah

(25)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah Kerangka hubungan antarvariabel yang ingin

diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2003.

Hlm. 69 ). Adapun kerangka konsep dari pelaksanaan kegiatan posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli

Utara tahun 2011 dapat dilihat dalam skema sebagai berikut :

Skema 1. Skema Kerangka Konsep Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

- Ibu hamil - Ibu nifas - Bayi dan balita - KB

- Imunisasi

Pelaksanaan kegiatan Posyandu di Puskesmas

(26)

B. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Skala

1 Ibu hamil ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan

antenatal sesuai standar

paling sedikit 4 (empat)

kali

Observasi Wawancara Dilaksanakan

atau tidak

dilaksanakan

Ordinal

2 Ibu Nifas Masa pulih kembali,

mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat

kandungan kembali

seperti pra- hamil

Observasi Wawancara Dilaksanakan

atau tidak

dilaksanakan

Ordinal

3 Bayi dan

Balita

kunjungan bayi umur

1-12 bulan dan anak umur

0 sampai dengan 5

tahun;

Observasi Wawancara Dilaksanakan

atau tidak

dilaksanakan

Ordinal

4 KB Akseptor yang pada

saat ini memakai

kontrasepsi untuk

menjarangkan

kehamilan atau yang

mengakhiri kesuburan

Observasi Wawancara Dilaksanakan

atau tidak

dilaksanakan

(27)

5 Imunisasi Suatu kegiatan

pemberian imunisasi

kepada bayi dan anak

yang bertujuan untuk

menimbulkan/meningka

tkan kekebalan

seseorang secara aktif

terhadap suatu

penyakit.

Observasi Wawancara Dilaksanakan

atau tidak

dilaksanakan

Ordinal

6 Pelaksanaan

Kegiatan

posyandu

Serangkaian kegiatan

dalam proses kegiatan

posyandu yang dikenal

dengan mekanisme

lima meja

Observasi Wawancara Dilaksanakan

atau tidak

dilaksanakan

(28)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

deskriptif. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan

kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua Ibu hamil, Ibu

Nifas, Bayi dan Balita, PUS ber KB, Imunisasi pada bulan Desember

2010- Mei 2011 pada 40 Posyandu di wilayah Kerja Puskesmas

Hutabaginda Kecamatan Tarutung.

2. Sampel

Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan tehnik pengambilan

sampel dengan metode total sampling yaitu Seluruh Ibu hamil, Ibu Nifas,

Bayi dan Balita, PUS ber KB, Imunisasi pada bulan Desember 2010- Mei

2011 pada 40 Posyandu yang ada di wilayah Kerja Puskemas Hutabaginda

(29)

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda

Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun peneliti memilih lokasi

tersebut karena : Program pelaksanaan kegiatan posyandu belum terlaksana dengan

apa yang diharapkan, didalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Di mana masih

adanya kematian Ibu bersalin akibat pendarahan dan balita meninggal.

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada September 2010 sampai Juni 2011.

E. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi

pendidikan yaitu Program Studi D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU

dan izin Kepala Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung. Dalam penelitian

ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu :

memberikan penjelasan kepada pengolah data PWS-KIA, setelah diberi izin

kepada peneliti baru mengambil data yang diperlukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah data sekunder dari

medical record di wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung.

Dengan kriteria kegiatan posyandu dengan Jumlah yang datang saat Posyandu

(30)

G. Uji Validitas dan Reabilitas

Penelitian tentang validitas ini bersifat subjektif dan keputusan apakah

instrument sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli

(Brockopp,1999). Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reabilitas.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian

dari Program D - IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara dan telah mendapat izin dari Kepala Puskesmas Hutabaginda Kecamatan

Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data kemudian

melakukan pemilihan sampel yang dapat diteliti. Bila peneliti sudah mendapatkan

data maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian Prosedur penelitian.

Setelah itu peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur pengambilan data,

kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data dan data yang telah terkumpul

kemudian dianalisis. Peneliti juga dibantu oleh bidan yang menjadi penanggung

jawab Posyandu.

I. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisis data melalui

beberapa tahap. Pertama, kelengkapan identitas dan data responden serta

,memastikan bahwa semua data sekunder yang diambil dari medical record telah

lengkap. Dilanjutkan dengan mengklarifikasikan data dengan mentabulasikan data

yang telah dikumpulkan, dan dianalisa secara statistik deskriptif. Data yang sudah

diolah disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi (Arikunto,

(31)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang berjudul “ Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di

wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli

Utara pada Desember 2010- Mei 2011” dengan jumlah sampel sebanyak 40

Posyandu di dapatkan hasil yang disajikan berikut ini.

5.1. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda

Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011

[image:31.612.69.587.472.717.2]

sudah terlaksana dengan baik.

Tabel 1.

Distribusi Frekwensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu pada Kunjungan Ibu Hamil di Posyandu di

Kecamatan Tarutung pada Desember 2010 - Mei 2011

No Nama Posyandu Ibu hamil Jumlah % yang hadir Ibu hamil %

(32)

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Cempaka 2 Martabe Salomo Mawar Kamboja Selaras 1 Selaras 2 Sehati Restu Ibu Cemara Delima Rosi Nenas 1 Nenas 1 Melati Tulip Seroja Serasi 3 Palembang Sentosa Dahlia Teratai Akasia 4 5 5 7 2 4 9 7 6 9 4 5 4 4 6 6 2 3 8 3 8 4 2 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 4 5 5 4 1 4 6 3 4 9 2 5 2 4 4 6 1 2 5 3 2 2 2 100 100 100 57,14 50 100 66,67 42,86 66,67 100 50 100 50 100 66,67 100 50 66,67 62,5 100 25 50 100 0 0 0 3 1 0 3 4 2 0 2 0 2 0 2 0 1 1 3 0 6 2 0 0 0 0 42,86 50 0 33,33 57,14 33,33 0 50 0 50 0 33,33 0 50 33,33 37,5 0 75 50 0

Total 210 163 47

Dari tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa kunjungan ibu hamil di

Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung sudah melaksanakan Posyandu

dengan baik sebanyak 163 orang, dan Ibu hamil yang tidak melaksanakan

(33)
[image:33.612.62.589.107.728.2]

Tabel 2.

Distribusi Frekwensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu pada Kunjungan Ibu Nifas

di Posyandu di Kecamatan Tarutung pada Desember 2010 - Mei 2011

No Nama Posyandu Jumlah

Ibu Nifas

% Ibu Nifas

yang hadir

% Ibu Nifas

yang tidak hadir

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Srasi 1 Cempaka 3 Srasi 2 Sihobuk Anggrek Yanti Cendrawasih Abadi Lestari Flamboyan 1 Markisa Saroha 1 Saroha 2 Flamboyan 2 Kivana Seroja 1 Cempaka 1 Cempaka 2 Martabe Salomo Mawar Kamboja Selaras 1 Selaras 2 Sehati Restu Ibu Cemara Delima Rosi Nenas 1 Nenas 1 Melati Tulip Seroja Serasi 3 Palembang Sentosa Dahlia Teratai Akasi 4 5 3 4 4 6 3 5 4 7 8 2 6 3 4 2 2 4 2 6 4 3 2 4 5 3 4 6 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 2 7 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 3 3 2 2 3 4 2 4 3 4 5 1 4 2 3 1 1 3 1 4 3 2 1 3 3 2 3 2 2 1 2 3 1 2 1 2 1 3 1 5 75 60 67 50 25 67 67 80 75 57 63 50 33 67 75 50 50 75 50 67 75 33 50 75 40 67 25 33 50 50 100 75 100 75 50 100 50 75 50 71 1 2 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 4 0 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 2 25 40 33 50 75 33 33 20 25 43 37 50 67 33 25 50 50 25 50 33 25 67 50 25 60 33 75 67 50 50 0 25 0 25 50 0 50 25 50 29

(34)

Dari tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa kunjungan Ibu Nifas di

Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung sudah melaksanakan Posyandu

dengan baik sebanyak 91 orang, dan Ibu Nifas yang tidak melaksanakan

[image:34.612.88.578.217.723.2]

posyandu yaitu sebanyak 59 orang.

Tabel 3.

Distribusi Frekwensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu pada Kunjungan Bayi dan Balita

di Posyandu di Kecamatan Tarutung pada Desember 2010 - Mei 2011

No Nama Posyandu

Jumlah Bayi dan Balita % Jumlah Bayi dan Balita yang hadir

% Jumlah Bayi

(35)

33 34 35 36 37 38 39 4 Tulip Seroja Serasi 3 Palembang Sentosa Dahlia Teratai Akasi 10 8 17 43 74 58 24 94 100 100 100 100 100 100 100 100 9 4 17 40 69 53 12 90 90 50 100 93 93 91 50 96 1 4 0 3 5 5 12 4 10 50 0 7 7 9 50 4

Jumlah 1793 1341 452

Dari tabel 3 tersebut dapat diketahui bahwa Kunjungan Bayi dan Balita di

wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung sudah melaksanakan

Kegiatan Posyandu sebanyak 1793 orang dan yang belum melaksanakan

kunjungan Posyandu sebanyak 452 orang.

Tabel 4.

Distribusi Frekwensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu pada PUS yang ber KB di Posyandu di

Kecamatan Tarutung pada Desember 2010 - Mei 2011

No Nama Posyandu

Jumlah PUS ber KB % Jumlah PUS yang hadir ber KB % Jumlah PUS yang tidak hadir

[image:35.612.83.566.422.722.2]
(36)

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Martabe Salomo Mawar Kamboja Selaras 1 Selaras 2 Sehati Restu Ibu Cemara Delima Rosi Nenas 1 Nenas 1 Melati Tulip Seroja Serasi 3 Palembang Sentosa Dahlia Teratai Akasi 33 28 35 21 17 28 17 37 33 32 45 17 26 30 34 28 38 60 55 50 45 38 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 26 19 18 3 12 19 8 12 16 12 33 14 3 19 23 7 20 36 34 28 20 25 79 68 51 14 71 68 47 32 48 38 73 82 12 63 68 25 53 60 62 56 44 66 7 19 17 18 5 9 9 25 17 20 12 3 23 11 11 21 18 24 21 22 24 13 21 32 49 86 29 32 53 68 52 62 27 18 88 37 32 75 47 40 38 44 56 34

Jumlah 1247 636 611

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa Kunjungan PUS yang ber KB di

wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tarutung sudah melaksanakan Posyandu 636

(37)
[image:37.612.91.569.122.721.2]

Tabel 5

Distribusi Frekwensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu pada Imunisasi di Posyandu di

Kecamatan Tarutung pada Desember 2010- Mei 2011

No Nama Posyandu Jumlah

Imunisasi %

(38)

40 Akasia 25 100 25

100 0

0

Jumlah 697 689 8

Dari tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa Kunjungan Imunisasi di wilayah

kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung sudah melaksanakan Posyandu

sebanyak 689 orang yang belum melaksanakan Imunisasi sebanyak 8 orang.

B. Pembahasan

5.1 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan Posyandu dapat

dilihat bahwa Pelaksanaan kegiatan Posyandu di Kecamatan Tarutung sudah

berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat

berarti bila dibandingkan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Soetedjo

(2003) bahwa Posyandu yang aktif di tingkat kabupaten rata - rata hanya 40%.

Kenyataan ini merupakan suatu prestasi yang baik khususnya bagi Puskesmas

Hutabaginda Kecamatan Tarutung. Walaupun demikian perlu juga diperhatikan

bahwa masih adanya kegiatan Posyandu yang kurang dilaksanakan untuk itu

bidan- bidan harus mengadakan berbagai penyuluhan untuk mengadakan .

5.2 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 1. Bahwa posyandu

dalam kegiatan kunjungan Ibu Hamil sebagian besar sudah melaksanakan kegiatan

posyansu. Hasil penelitian ini belum tercapai karena saat ini, menurut data dari

(39)

ketika mengalami hal itu. Sementara itu, 30% sisanya belum tentu tertolong ketika

datang ke petugas medis di daerah-daerah. Hal ini karena keterbatasan alat dan

keahlian serta pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga-tenaga medis di daerah

terpencil. Walaupun masih ada Ibu hamil yang belum melakukan kegiatan

Posyandu angka tersebut kecil namun dapat mempengaruhi tingkat kesehatan Ibu

Hamil di mana untuk mengurangi resiko Komplikasi Kehamilan. Bidan sebagai

salah satu sumber daya manusia bidang kesehatan merupakan ujung tombak atau

orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan wanita

hamil. Dengan ini sangatlah penting bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan

kompetensinya melalui pemahaman mengenai wanita hamil dan membuat suatu

penyuluhan bagi Ibu Hamil untuk mengurangi komplikasi dan penyulit- penyulit

yang terjadi pada persalinan nantinya.

5.3 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan Ibu Nifas

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 2. Bahwa kunjungan Ibu Nifas sebagian besar sudah melaksanakan Posyand, Hasil penelitian ini

berbeda dengan pendapat Winkjosastro yang menyatakan kematian ibu pada

masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Asuhan selama periode nifas sangat

diperlukan karena merupakan masa kritis bagi ibu maupun bagi bayi yang

dilahirkannya. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa adanya kesadaran Ibu Nifas

untuk berkunjung ke posyandu. Adanya Ibu Nifas yang belum melaksanakan

Posyandu Walaupun angka tersebut kecil namun dapat mempengaruhi tingkat

kesehatan Ibu Nifas di mana untuk mengurangi resiko komplikasi pada Ibu Nifas

(40)

(Winkjosastro, 2002). Adapun tugas bidan untuk merawat ibu nifas dan melakukan

kunjungan rumah untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun

psikologik, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada

ibu maupun bayinya. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan

diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan

perawatan bayi sehat. memberikan pelayanan keluarga berencana.

5.4 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan Bayi dan Balita

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 3. bahwa kunjungan

Bayi dan Balita sebagian besar sudah melaksanakan Posyandu. Menurut Suryono

(2006) tentang Informasi dan pelayanan yang tepat dan mudah di akses oleh

masyarakat luas lebih penting diberikan karena kebanyakan masyarakat tidak

sempat mendapatkan informasi dengan alasan bahwa mereka sibuk bekerja

sehingga tidak sempat membawakan Bayi dan Balita ke posyandu untuk

memantau perkembangan dan pertumbuhan Bayi dan Balita apakah sesuai dengan

umurnya. Masih ada Kunjungan Bayi dan Balita masih ada yang belum

melaksanakan Posyandu, Walaupun angka tersebut kecil namun dapat

mempengaruhi kesehatan bagi Bayi dan Balita. Di mana untuk mengurangi resiko

kurang gizi untuk itu perlu kunjungan bayi dan balita dalam setiap dibuka

posyandu di mana untuk mengetahui tumbuh kembang bayi dan Balita

berdasarkan umurnya. Menurut Winkjosastro, dua pertiga kematian bayi terjadi

dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam

(41)

5.5 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Kunjungan KB

Dari hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4, bahwa kunjungan KB

sebagian kecil sudah melaksanakan Posyandu. Dari hasil penelitian Ini merupakan

bahwa kurangnya pengetahuan Ibu- ibu di daerah tersebut dalam melaksanakan

KB. Hasil penelitian kegiatan KB bagi PUS yang terdapat pada posyandu

sangatlah cukup dan dalam kategori kurang. Menurut hasil-hasil dari studi kasus

kontrol WHO mengatakan dalam 5 tahun pertama pemakaian kontrasepsi

dilaporkan berkaitan dengan kanker dua kali lipat, tetapi risiko keseluruhan tidak

meningkat. Akan tetapi risiko karsinoma serviks mungkin meningkat, Pertambahan

berat badan adalah masalah yang nyata dan dapat diperkirakan informasi ini yang

mengakibatkan ibu-ibu tidak mau mengikuti KB.

5.6 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Berdasarkan Imunisasi

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5. Bahwa kunjungan

Imunisasi sebagian besar sudah melaksanakan posyadu. Namun demikian

pencapaian cakupan Imunisasi di Kecamatan Tarutung yang sudah mencapai

100%. Ini memberikan gambaran bahwa orang tua Bayi ataupun Balita sudah

mulai termotivasi untuk membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan

khususnya posyandu untuk diimunisasi. Hal ini dapat terindikasi dari adanya

motivasi yang meningkat dari Ibu-ibu di Kecamatan Tarutung. Motivasi ini

muncul karena meningkatnya pemahaman ibu akan pentingnya imunisasi bagi

anaknya. Meningkatnya pemahaman ibu bisa dikarenakan adanya informasi yang

diterima ibu melalui kegiatan promosi kesehatan maupun pengaruh dari

(42)

Menurut Sunaryo (2004) persepsi yang salah dapat dipengaruhi dari proses

penerimaan rangsang melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga

individu mampu mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang

diamati yang dalam hal ini adalah persepsi tentang efek imunisasi. Seiring dengan

pendapat Suyono (2006) tentang Gebyar Posyandu bahwa informasi dan pelayanan

yang tepat dan mudah di akses oleh masyarakat luas lebih penting diberikan

karena kebanyakan masyarakat tidak sempat mendapatkan informasi dengan alasan

bahwa mereka sibuk bekerja dan memperbaiki kehidupanya masing-masing.

dikarenakan kurangnya penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat atau

(43)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan Posyandu pada Ibu Hamil secara keseluruhan sudah

melaksanakan kegiatan Posyandu.

2. Pelaksanaan kegiatan Posyandu pada Ibu Nifas secara keseluruhan sudah

melaksanakan kegiatan Posyandu.

3. Pelaksanaan kegiatan Posyandu pada Bayi dan Balita secara keseluruhan

sudah melaksanakan kegiatan Posyandu.

4. Pelaksanaan kegiatan Posyandu pada KB secara keseluruhan sudah

melaksanakan kegiatan Posyandu.

5. Pelaksanaan kegiatan Posyandu pada Imunisasi secara keseluruhan sudah

melaksanakan kegiatan Posyandu.

B. Saran

Dari hasil penelitian diatas, ada beberapa hal yang perlu diupayakan untuk

meningkatkan Kegiatan Posyandu yaitu

1. Bagi Pendidikan Kebidanan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan kegiatan Posyandu dalam

(44)

dapat lebih mengembangkan dan melakukan berbagai penyuluhan berdasarkan

kegiatan Posyandu.

2. Bagi Puskesmas

Dari hasil penelitian ini diharapkan petugas kesehatan di Puskesmas

Hutabaginda bisa mempertahankan dan meningkatkan peranan posyandu bagi

masyarakat di Wilayah Kerjanya, dan diharapkan staf Puskesmas Hutabaginda

Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara lebih meningkatkan kegiatan

Posyandu

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Disampaikan kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan

penelitian selanjutnya yang lebih mengekplorasikan faktor-faktor yang

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Dahlan, (2008). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Deskriptif, Bivariat, dan multivariate, dilengkapi dengan Menggunakan SPSS, Salemba Medika, Jakarta.

DinKes Propinsi Sumatera Utara, (2007). Buku Kader Posyandu dalam usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI.

, (2007). Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Posyandu. SUB Dinas Bina Promosi Kesehatan dan JPKM.

Departemen Kesehatan, (2006). Pedoman Pengelolaan Posyandu. Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat.

, (2006). Pedoman Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa. Jakarta

, (2007). Buku Pegangan Kader. Jakarta.

Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Machfoedz, I. (2009). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan , Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : fitramaya.

Manik, M, Sitohang, N, A, & Asiah, N. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Meilani, Setiyawati, Estiyawati & Sumarah. (2009). Kebidanan Komunitas. Cetakan pertama I, Fitramaya.

Nursalam, (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika.

Notoatmodjo, (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan III, PT asdi mahasatya, PT Rineka Cipta, Jakarta.

, (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni. PT Rineka Cipta.

(46)

Sugiyono, (2008). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. CV Alfabeta, Bandung.

Suyanto, Salamah. (2008). Riset Kebidanan Metodologi dan aplikasi, Cetakan I, Mitra Cendikia offset, Mitra cendikia press, Jogjakarta.

(47)
(48)
(49)
(50)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Maya Eka manaalu

Tempat/Tanggal lahir : Tarutung/ 24 Januari 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : JI. Firman Simamora No : 35 Tarutung

Riwayat Pendidikan

Tahun 1993-1999 : SD Negeri 173118 Peanajagar

Tahun 1999-2002 : SLTP Negeri 5 Tarutung

Tahun 2002-2005 : SMU Negeri 1 Tarutunag

Tahun 2005-2008 : AKBID Tarutung

Gambar

Tabel 1. Distribusi  Frekwensi  dan  Persentase  Responden  Berdasarkan  Pelaksanaan
Tabel  2.  Distribusi  Frekwensi  dan  Persentase  Responden  Berdasarkan  Pelaksanaan
Tabel  3. Distribusi  Frekwensi  dan  Persentase  Responden  Berdasarkan  Pelaksanaan
Tabel  4.   Distribusi  Frekwensi  dan  Persentase  Responden  Berdasarkan  Pelaksanaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Program Posyandu Lansia dan Tingkat Kepuasan Lansia Pengguna Posyandu di Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat

Nilai Anak d a n Fertilitas pada Masyarakat Batak Toba (Studi Kasus di Kampung Lumban Batu, Desa Aeksiansimun, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi

4.3.1.Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit Umum Tarutung38 4.3.2.Tenaga Medis di RSU Swadana Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara .... 63

Adapun masalah dalam penelitian adalah mengetahui Perilaku Kader Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu

Pelaksanaan posyandu lansia di wilayah Puskesmas Bulu masing-masing desa sudah berjalan dengan baik dan lancar dilakukan sebulan sekali, namun dalam pelaksanaan posyandu

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Onan Hasang kecamatan Pahae Julu Kabupaten

Pelaksanaan posyandu lansia di wilayah Puskesmas Bulu masing-masing desa sudah berjalan dengan baik dan lancar dilakukan sebulan sekali, namun dalam pelaksanaan posyandu

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Program Posyandu Lansia dan Tingkat Kepuasan Lansia Pengguna Posyandu di Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat